A. POSTNATAL CARE
B. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Masa nifas atau post partum merupakan masa selama persalinan dan segerasetelah kelahiran yang
meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluranreproduksi kembali ke keadaan tidak
hamil yang normal. (Marmi, 2011).Post partum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan
plasenta keluarlepas dari rahim sampai 6 minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya
kembaliorgan-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami perubahan sepertiperlukaan
dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan. (Suhermi, 2009).Post partum adalah masa sesudah
persalinan dapat juga disebut masa nifas(peurpesium) yaitu masa sesusah persalian yang diperlukan
untuk pulihnya kembalialat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu
sejakbayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali normal seperti sebelum hamil.
(Bobak, 2010).
2. Etiologi
Penyebab yang terbanyak dan lebih dari 50% infeksi nifas adalah streptococus anaerob yang
sebenarnya adalah flora normal jalan lahir Jalan bakteri masuk kedalam alat kandungan
a. Eksogen (bakteri datang dari luar)
b. Autogen (bakteri masuk dari tempat lain dalam tubuh)
c. Endogen (dari jalan lahir itu sendiri)
Bakteri lain yang menyebabkan infeksi nifas - Streptococus heamoliticus aerobic menyebabkan
infeksi yang berat yang secara eksogen masuk ditularkan dari penderita lain, alat-alat yang tidak
steril, tenaga penolonng.
a. Staphylococus aereus Masuk secara eksogen , infeksi sedang, ditemukan sebagai infeksi dari RS
b. Escherichia coli berasal dari kandung kemih dan rectum
c. Clostridium welchii kuman anaerobik yang sangat berbahaya, sering ditemukan pada abortus
kriminalis dan partus yang ditolong oleh dukun
4. Patofisiologi
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupuneksterna akan
berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil.Perubahan alat genetalia
ini dalam keseluruhannya disebut “involusi”. Disampinginvolusi terjadi perubahan penting
lain yakni timbulnya laktasi yang terakhir inikarena pengaruh lactogenic hormone dari
kelenjar-kelenjar mamae.Otot-otot uterus berkontraksi, proses ini akan menghentikan
perdarahansetelah plasenta lahir. Perubahan yang terdapat pada serviks setelah post
partumbentuk servik agak menganga seperti corong, bentuk ini disebabkan oleh korpus
uteriberbentuk semacam cincin. (Sarwono, 2010).
5. Pathway Keperawatan
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan umum (Tekanan darah, nadi, suhu, RR, dll)
b. Keadaan umum (TTV, selera makan, dll)
c. Payudara (air susu, puting)
d. Dinding perut, perineum, kendung kemih, rectum
e. Sekres yang keluar/lochea
f. Keadaan alat kandung
g. Hb, hematokrit, leukosit, ureum
h. Ultrasonografi (USG) untuk melihat sisa plasenta.
7. Penatalaksanaan
a. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan) 6-8 jam pasca persalinan
(istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan dan kiri)
b. Hari ke 1-2 (membrikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan perawatan
payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas, pemberian informasi tentang
senam nifas).
c. Hari ke 2 (mulai latihan duduk)
d. Hari ke 3 (diperkenankan latihan berdiri dan berjalan). (Linda, 2012).
C. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian Fokus
a. Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, tepat tanggal lahir, dll).
b. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan dengan cara mengumpulkan data-data tentang respons pasien terhadap
kelahiran bayinya serta penyesuaian selama masa post partum. Pengkajian awal mulai dengan
review prenatal dan intranatal meliputi :
1) Lamanya proses persalinan dan jenis persalinan
2) Lamanya ketuban pecah dini
3) Adanya episiotomi dan laserasi
4) Respon janin pada saat persalinan dan kondisi bayi baru lahir (nilai APGAR)
5) Pemberian anestesi selama proses persalinan dan kelahiran
6) Medikasi lain yang diterima selama persalinan atau periode immediate post partum
7) Komplikasi yang terjadi pada periode immediate post partum seperti atonia uteri, retensi
plasenta
Pengkajian ini digunakan untuk mengidentifikasi faktor resiko yang signifikan yang
merupakan faktor presdisposisi terjadinya komplikasi post partum.
3. Perencanaan Keperawatan
DIAGNOSA
INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
Nyeri Akut a. Identifikasi lokasi, a. Identifikasi karakteristik nyeri
karakteristik, durasi, frekuensi, dan faktor yang berhubungan
kualitas, intensitas nyeri merupakan suatu hal yang amat
b. Identifikasi skala nyeri penting untuk memilih intervensi
Terapeutik yang cocok dan untuk
a. Berikan teknik mengevaluasi keefektifan dari
nonfarmakologis untuk mengurangi terapi yang diberikan.
rasa nyeri Edukasi b. Untuk mengetahui kualitas nyeri
a. Jelaskan strategi meredakan nyeri yang dirasakan klien
c. Untuk mengalihkan nyeri yang
dirasakan klien
d. Memberikan penjelasan akan
menambah pengetahuan klien
tentang strategi meredakan nyeri