Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

POKOK BAHASAN : Sindrom Nefrotik Pada Anak


SUB POKOK BAHASAN : Upaya Pengenalan dan Tindakan Penanganan Sindrom
Nefrotik Pada Anak dalam lingkungan keluarga
WAKTU : 1 x 20 Menit
HARI / TANGGAL : Senin, 09 Mei 2023
TEMPAT : Ruang Poli Anak
PENYULUH : Wahyu Ade Putra Pratama, S.Kep NIRM (220401061)
Revilla Paputungan, S.Kep NIRM (220401080)
I. TUJUAN PENYULUHAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga bisa mengenali dan
menangani Sindrom Nefrotik dalam lingkungan keluarga.
II. TUJUAN PENYULUHAN KHUSUS
 Pengertian Sindrom Nefrotik
 Tanda dan Gejala Sindrom Nefrotik
 Faktor Penyebab Sindrom Nefrotik
 Tindakan penanganan jika ada anggota keluarga terindikasi terkena Sindrom Nefrotik
III. MATERI INTI PENKES
(Terlampir)
IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Kegiatan
No. Waktu
Penyuluh Peserta
1. 3 Menit Pembukaan  Menjawab salam
 Salam pembuka  Memperhatikan
 Perkenalan  Berpartisipasi aktif
 Apersepsi  Memperhatikan
 Menyampaikan tujuan
2. 10 Menit Kegiatan Inti Penyuluhan  Memperhatikan dan
 Menjelaskan materi mencatat penjelasan
tentang pengertian, penyuluh
gejala dan faktor  Menanyakan hal yang
penyebab sindrom belum jelas
nefrotik serta tindakan  Memperhatikan jawaban
penanganan jika ada penyuluh
salah satu anggota
keluarga terindikasi
terkena Sindrom
Nefrotik.
 Memberikan
kesempatan pada
peserta penyuluhan
untuk bertanya
 Menjawab pertanyaan
dari peserta penyuluhan
 Memberikan
kesempatan pada
peserta penyuluhan
untuk menanyakan hal
yang belum dimengerti
3. 7 Menit Penutup  Memperhatikan
 Menyimpulkan materi kesimpulan yang
penyuluhan disampaikan penyuluh
 Mengevaluasi hasil  Menjawab pertanyaan
penyuluhan secara lisan dari penyuluh
 Mengakhiri kegiatan
penyuluhan

V. METODE
 Ceramah
 Diskusi
VI. MEDIA DAN ALAT
Leaflet
VII. EVALUASI PROSES PENKES
1. Mampu menyebutkan pengertian sindrom nefrotik
2. Mampu menyebutkan tanda dan gejala sindrom nefrotik
3. Mampu menyebutkan faktor penyebab sindrom nefrotik
4. Mampu menyebutkan tindakan penanganan jika ada salah satu anggota keluarga
terindikasi terkena sindrom nefrotik
LAMPIRAN
1. Pengertian Sindrom Nefrotik
Sindrom nefrotik merupakan sebuah kondisi medis yang dipicu oleh kemunduran
fungsi ginjal dimana ginjal tidak mampu menyaring darah dengan sempurna dan
mengakibatkan protein yang seharusnya disimpan dalam plasma darah ikut terbuang
bersamaan dengan urin. Terganggunya keseimbangan protein dalam tubuh akan memicu
pembengkakan (edema), timbulnya pembekuan darah, meningkatnya tekanan darah,
hingga naiknya resiko terkena gagal ginjal dan jantung.
2. Penyebab Sindrom Nefrotik
 Pembengkakan pada Bagian Tubuh Tertentu - Anak yang menderita sindrom
nefrotik biasanya mengalami pembengkakan (edema) di bagian kaki dan sekitar mata.
Mata menjadi sembab dan kaki membesar (lembek ketika dipegang).
 Kenaikan Berat Badan Secara Tiba-Tiba - Anak juga akan mengalami kenaikan
berat badan yang tidak normal karena adanya penumpukan cairan dalam tubuh.
 Urin berbusa - Kandungan protein yang tinggi menyebabkan urin yang dikeluarkan
anak menjadi berbusa. Urin berbusa adalah indikator utama masalah dalam ginjal.
 Tidak Nafsu Makan - Gejala berikutnya ialah terganggunya nafsu makan anak.
Seorang ibu harus curiga ketika buah hatinya tidak mau makan karena bisa jadi anak
menderita sakit tertentu, misalnya sindrom nefrotik ini.
 Mudah Lelah - Kondisi tubuh anak menjadi kurang bertenaga dan mudah lelah
karena penyerapan protein yang tidak sempurna.
3. Penyebab Sindrom Nefrotik
Umumnya, penyebab sindrom ini adalah kemunduran fungsi ginja karena kerusakan
glomeruli, pembuluh darah dalam ginjal yang berfungsi menyaring dan memisahkan
senyawa yang dibutuhkan tubuh dari zat buangan yang dikeluarkan bersama urin. Lalu,
apa saja faktor pemicu kerusakan glomeruli?
 Perubahan fungsi pada glomeruli. (penyebab 90% kasus sindrom nefrotik pada anak)
 Membranous glomerulonephritis; kondisi dimana jumlah membran glomeruli
bertambah. Para ahli percaya, ada beberapa penyakit yang memicu hal ini seperti
malaria, lupus, dan hepatitis.
 Glomerulosklerosis segmental atau fokal. 10% kasus penyakit ini disebabkan oleh
adanya jaringan parut pada glomeruli.
 Diabetes. Selain menganggu keseimbangan kadar gula dalam darah, diabetes juga bisa
memicu kemunduran fungsi ginjal.
 Penggunaan obat-obatan. Konsumsi obat-obatan secara rutin dan dalam jumlah
banyak, bisa memicu turunnya kemampuan ginjal dalam menyaring darah.

4. Tindakan Penanganan
Jika anggota keluarga Anda mengalami beberapa gejala dari sindrom nefrotik seperti
yang telah disebutkan sebelumnya, Segeralah berkonsultasi dengan dokter agar diagnosis
dapat dilakukan, dan penanganan yang tepat dapat segera diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai