Oleh :
Kelompok 1
I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga memahami dan dapat
melakukan cara pemberian obat mata
IV. Metoda
Ceramah, praktek dan tanya jawab
V. Media
LCD dan leaflett
VI. Pengorganisasian
1. Pembimbing Akademik :
2. Pembimbing Ruangan :
3. Moderator :
4. Penyaji :
5. Fasilitator :
6. Observer :
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Rawat Gabung
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
Keluarga pasien mengetahui pemberian obat mata yang benar.
Peserta bisa mempraktekkan pemberian obat mata secara benar
Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang.
1. 3 Pembukaan :
menit Menentukan kontrak waktu dan Menjawab salam
materi dengan keluarga klien
sebelum penyuluhan Mendengarkan
dilaksanakan. Memperhatikan
Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam. Memperhatikan
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. 15 Pelaksanaan :
menit Menjelaskan tentang tujuan Memperhatikan
pemberian obat mata
Menjelaskan tentang jenis-jenis Memperhatikan
obat mata.
Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya Bertanya dan menjawab
Menjelaskan dan pertanyaan yang diajukan
mempraktekkan cara Memperhatikan
pemberian obat tetes mata
Menjelaskan dan
mempraktekkan cara Bertanya dan menjawab
pemberian obat mata salep pertanyaan yang diajukan
Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
3. 10 Evaluasi :
menit Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
Memberikan kesempatan Peserta mempraktekkan
peserta mempraktekkan
pemberian obat mata.
4. 2 Terminasi :
menit Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
peran serta peserta.
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
a. Anestetik lokal
pada sediaan oftalmik adalah memiliki aksi yang cukup lama, stabil dalam
larutan, dan dapat dikombinasikan dengan obat lain. Golongan ini diantaranya
obat tetes mata Tetrakain HCl 0,5%, Proparakain HCl 0,5%, Pantokaine 1%,
obat tetes mata kombinasi Buvipakain HCl dan Buvipakain (Bennett, Fiscela,
langsung agen adrenergik yang terdapat pada produk midriasis tanpa sikloplegia
Obat ini biasanya dipakai tersendiri atau dikombinasi dengan obat sikloplegik
Pemberiannya adalah 1-2 tetes diulangi dalam waktu 5-10 menit. Efek tercapai
dalam waktu 30 menit dan efek akan hilang dalam waktu 2-3 jam (Bennett, et
al., 2004).
melumpuhkan daya akomodasi mata dan juga memiliki sifat melebarkan pupil
c. Miotika
Obat golongan miotika berguna untuk mengecilkan pupil. Contoh obat tetes
mata golongan miotika antara lain tetes mata pilocarpine 1%-6%, tetes mata
digunakan sebagai
Oftalmik vasokonstriksi
Vasokonstriksi Durasi Konsentrasi Golongan
aksi/jam yang tersedia
0,012% Bebas
0,02% Bebas
Naphazoline 3-4 jam
0,03% Bebas
0,1% Keras
Oxymetazoline 4-6 jam 0,025% Bebas
0,12% Bebas
Phenylephrine 0,5-1,5 2,5% Keras
jam 10% Keras
Tetrahydrozoline 1-4 jam 0,05% Bebas
et al., 2004).
flurbiprofen 0,03%, suprofen 1%, diclofenac 0,1%, ketolorac 0,4% dan 0,5%.
preservatif, dan sistem polimer. Sodium klorida (NaCl), potasium klorida (KCl),
g. Agen antiinfeksi
Agen antiinfeksi terdiri atas agen antibiotik, agen antijamur, dan agen
antivirus.
1) Agen antibiotik
Antibiotik sistemik topikal dapat digunakan untuk pengobatan infeksi
X
Bacitracin
X
Polymixin B
Sodium X
Sulfacetamide
X
Trimethoprin
X
Vancomycin
X X
Ciprofloxacin
X
Gentamicin
X
Tobramycin
X
Amikacin
X X
Ofloxacin
X
Ceftazidime
X
Gatifloxacin
X
Moxifloxacin
2) Agen antijamur
2004).
3) Agen antivirus
trifluridine yang efektif untuk infeksi herpes simplex pada konjungtiva dan
2. Salep mata
Prinsipnya sama dengan tetes mata ,obat mata diganti salep.
Cara bekerja :
Sama dengan meneteskan obat mata , tetapi memberikan salep dengan cara :
1. Memijat tube sampai salep keluar dan meletakkan salep kedalam kelopak mata
bawah dari sudut mata kearah hidung tanpa menutup saluran air mata.
2. Berkedip dan menggerakan bola mata setelah diberikan salep.
3. Bersihkan sisa salep.
4. Tutup kembali dan simpan.
Perhatian :
1. Tidak boleh menggosok-gosok kelopak mata atas bawah, karena dengan
gerakan bola mata obat akan merata sendiri.
2. pada waktu membuka tube / post salep, tutupnya diletakkan secara terbalik
untuk mencegah kontaminasi.
1. Penggunaan obat tetes mata
mencuci tangan sampai bersih. Jika menggunakan obat tetes oftalmik dengan
penetes terpisah, maka pengguna harus melihat tetesan untuk meyakinkan bahwa
ujung pipet/alat penetes tidak tajam atau retak. Warna dan kejernihan larutan
oftalmik harus diperiksa. Sediaan yang sudah kadaluwarsa dan berwarna gelap
Cara penggunaan tetes mata yang tepat adalah mencuci tangan terlebih dahulu
menarik kelopak mata ke bawah dari mata hingga membentuk lekukan. Langkah
selanjutnya adalah meneteskan obat mata ke dalam lekukan mata dan menutup
Saat melakukan penetesan obat tetes mata, kadang tetesan tersebut ada yang
mengalir melalui sistem saluran air mata yang disebut duktus nasolakrimal yang
terletak di sudut mata dekat dengan hidung. Obat yang masuk kemudian akan
melalui sinus, dan diabsorbsi secara cepat ke dalam aliran darah. Hal ini dapat
seperti jantung, hati atau ginjal. Efek samping yang ditimbulkan meliputi asma,
tekanan darah rendah, tekanan darah tinggi, perubahan irama jantung, depresi dan
yaitu:
kemudian teteskan obat tetes mata secara perlahan pada kelopak mata bagian
bawah
Gambar 8. Langkah Kedua Teknik NLO (Anonim, 2005)
c. Setelah diteteskan, mata ditutup dan biarkan jari tengah menahan ujung mata
tersebut selama 2 menit. Jika akan menggunakan obat tetes mata yang lain,
Obat Tetes Mata pada Pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Juni – Juli 2010.