Anda di halaman 1dari 9

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA SEKOLAH DASAR/

MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

Safri Mardison
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang

Abstrak: Usia sekolah anak dalam tahap integrasi perkembangan, mengatur dan memadukan
berbagai keterampilan perkembangan untuk menyesuaikan tugas yang semakin rumit, salah
satunya adalah perkembangan berbahasa. Perkembangan bahasa pada dasarnya adalah
kemampuan individu untuk berkomunikasi dengan lingkungan. Komunikasi dipergunakan untuk
menjalin relasi dengan orang lain sehingga kita merasa menjadi bagian dari lingkungan.
Kemampuan bahasa berkembang sepanjang masa sekolah. Siswa makin mampu memahami dan
menginterpretasi komunikasi baik lisan, tulisan maupun bahasa tubuh yang membuat diri mereka
dipahami dan memahami orang-orang yang ada disekitarnya. Perkembangan bahasa terkait
dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor intelegensi sangat berpengaruh terhadap
perkembangan kemampuan berbahasa. Semakin besar anak tumbuh dan berkembang,
kemampuan bahasanya mulai berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju yang
kompleks. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan karena bahasa pada dasarnya
merupakan hasil belajar dari lingkungannya. Anak belajar bahasa seperti halnya belajar hal yang
lain, yaitu dengan meniru dan mengulang kata-kata yang dipakai orang dewasa.

Kata Kunci: Bahsa, Anak SD/MI


A. Pendahuluan usia dini, terutama di kelas awal, adalah anak
Secara formal dan institusional, sekolah yang berada pada rentangan usia dini. Masa
dasar masuk pada kategori pendidikan dasar. usia dini merupakan masa yang pendek tetapi
Pendidikan dasar Menurut Undang-Undang merupakan masa yang sangat penting bagi
Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada
2003 Pasal 17 ayat 1 dan 2 adalah merupakan masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak
jenjang pendidikan yang melandasi jenjang perlu didorong sehingga akan berkembang
pendidikan menengah. Pendidikan dasar secara optimal. Setiap manusia secara
berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah psikologis mengalami tahap pertumbuhan dan
Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat perkembangan. Perkembangan pada anak
serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan meliputi aspek fisik dan mental. Salah satu
Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain aspek perkembangan mental pada anak sekolah
yang sederajat. Jadi, yang dimaksud pendidikan dasar adalah perkembangan bahasa.
dasar dalam undang-undang tersebut adalah Menurut Syamsu Yusuf (2001: 118)
pendidikan wajib 9 tahun, sejak sekolah dasar Bahasa merupakan kemampuan untuk
sampai sekolah menengah pertama, atau sejak berkomunikasi dengan orang lain. Dalam
madrasah ibtidaiyah sampai madrasah pengertian ini, tercakup semua cara untuk
tsanawiyah. berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan
Satu hal yang juga tidak boleh dilupakan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol
oleh guru atau pendidik di sekolah dasar ini untuk mengungkapkan sesuatu pengertian,
adalah guru hendaknya memahami karakteristik seperti dengan menggunakan lisan, tulisan,
siswa yang akan diajarnya. Karena anak yang isyarat, bilangan, lukisan dan mimik muka.
berada di sekolah dasar masih tergolong anak

635
636 Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, Volume VI Edisi 02 2016, hlm 635-643 Safri Mardison: Perkembangan Bahasa Anak… 636

Dengan bahasa, semua manusia dapat Sesuai dengan fungsinya, bahasa


mengenal dirinya, sesama manusia, alam merupakan alat komunikasi yang digunakan
sekitar, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai moral oleh seseorang dalam pergaulannya atau
atau agama. Usia sekolah dasar ini merupakan berhubungan dengan orang lain. Bahasa
masa berkembang pesatnya kemampuan merupakan alat pergaulan. Penggunaan bahasa
mengenal dan menguasai perbendaharaan kata menjadi efektif sejak seorang indivu
(vocabulary). Menurut Abin Syamsuddin dalam berkomunikasi dengan orang lain. Pada
Ahmad Susanto (2013: 74), pada awal masa ini perkembangan bahasanya dimulai dengan
(usia 6-7 tahun), anak sudah menguasai sekita meniru suara atau bunyi tanpa arti dan diikuti
2.500 kata, dan pada masa akhir (usia 11-12 dengan ucapan satu suku kata, dua suku kata,
tahun), anak telah menguasai sekitar 50.000 menyusun kalimat sederhana, dan seterusnya.
kata. Dengan menggunakan bahasa inilah anak
Muhamed A. Khalfan (2004: 22) berhubungan sosial dengan tingkat perilaku
menyebutkan bahwa seorang anak hingga sosialnya.
berusia sembilan tahun memiliki kemampuan Perkembangan bahasa terkait dengan
untuk menguasai hingga tujuh bahasa yang perkembangan kognitif, yang berarti faktor
berbeda, bila ia dihadapkan pada kebutuhan intelegensi sangat berpengaruh terhadap
untuk berkomunikasi sehari-hari dalam bahasa perkembangan kemampuan berbahasa. Tingkat
tersebut. Hal yang demikian merupakan intelektual anak belum berkembang dan masih
kecenderungan atau kemampuan yang alami sangat sederhana. Semakin besar anak itu
yang dimliki oleh seorang anak tatkala ia masih tumbuh dan berkembang, kemampuan
berusia kanak-kanak dan ini merupakan karunia bahasanya mulai berkembang dari tingat yang
yang besar yang diberikan oleh Allah, tentu sangat sederhana menuju yang kompleks.
dengan maksud yeng besar pula. Sebagaimana Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh
dijelaskan dalam Alquran, yang artinya: “dan lingkungan karena bahasa pada dasarnya
diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah merupakan hasil belajar dari lingkungannya.
menciptakan langit dan bumi dan berlain- Anak belajar bahasa seperti halnya belajar hal
lainan bahasamu dan warna kulitmu. yang lain, yaitu dengan meniru dan mengulang
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- kata-kata yang dipakai orang dewasa.
benar terdapat tanda-tanda bagi orang yang Belajar bahasa yang sebenarnya baru
mengetahuinya” (Q.S. ar-Rum : 22) dilakukan oleh anak berusia 6-7 tahun, saat ia
Seorang anak harus diarahkan untuk dapat mulai bersekolah. Jadi, perkembangan bahasa
menggapai asset penguasaan bahasa yang adalah meningkatnya kemampuan penguasaan
beragam dalam masa kanak-kanaknya, karena alat berkomunikasi, baik dengan cara lisan,
pada masa tersebut, ia masih berada di bawah tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda dan
pengawasan kedua orang tuanya. Ketika masa isyarat. Menguasai alat berkomunikasi disini
kanak-kanaknya berakhir, dan si anak masih diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat
belum menguasai asset keluarga yang memahami dan dipahami orang lain. (Enung
merupakan wujud keberlanjutan peninggalan Fatimah, 2006: 100).
sosio-kultural, maka bisa diartikan bahwa orang Sedikitnya, menurut Syamsu Yususf (2001:
tuanya telah melakukan suatu “kejahatan” 179) terdapat dua faktor penting yang
terhadap anaknya sendiri. Si anak ketika mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu:
memasuki masa dewasanya tidak akan (1) proses jadi matang, yaitu anak itu menjadi
memiliki kemampuan bersaing dalam bahasa. matang (organ-organ suara/bicara sudah
berfungsi) untuk berkata-kata, (2) proses
B. Pembahasan belajar, yaitu anak yang telah matang untuk
1. Pengertian Perkembangan Bahasa berbicara lalu mempelajari bahasa orang lain
637 Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, Volume VI Edisi 02 2016, hlm 635-643 Safri Mardison: Perkembangan Bahasa Anak… 637

dengan jalan mengimitasi atau meniru ucapan/ 6) Berbicara sendiri sambil menentukan
kata-kata yang didengarnya. Kedua proses ini langkah-langkah yang diperlukan
berlangsung sejak masa bayi dan kanak-kanak, untuk memecahkan masalah sederhana
sehingga pada usia anak memasuki sekolah (walaupun “logika”nya mungkin tidak
dasar sudah sampai pada tingkat (1) dapat jelas bagi orang dewasa).
membuat kalimat yang lebih sempurna, (2) 7) Menirukan ucapan populer dan kata-
dapat membuat kalimat majemuk, (3) dapat kata kotor; menganggap ucapan-
menyusun dan mengajukan pertanyaan. ucapan jorok sangat lucu.
8) Senang menceritakan lelucon dan teka-
2. Perkembangan Bahasa Anak Usia teki; biasanya, humornya jauh dari
Sekolah Dasar halus.
Kemampuan berbahasa yang paling 9) Senang dibacakan cerita dan
nampak dalam kehidupan keseharian adalah mengarang cerita.
berbicara. Anak pada awal masa kanak-kanak 10) Mampu belajar lebih dari satu bahasa;
mempunyai keinginan yang sangat kuat untuk melakukanya dengan spontan dalam
berbicara karena: (1) Sebagai sarana keluarga dwibahasa atau multibahasa.
bersosialisasi. Kalau mereka tidak dapat
berbicara, tidak dapat diterima sebagai anggota b. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa
kelompok, (2) Mereka belajar berbicara sebagai Anak Usia 7 Tahun:
sarana untuk memperoleh kemandirian. Kalau 1) Senang bercerita; suka menulis cerita
mereka tidak dapat berbicara, orang tua tidak pendek, menceritakan dongeng
mengerti keingianan anak, sehingga anak selalu khayalan.
dibantu seperti bayi, akibatnya tidak mandiri. 2) Menggunakan susunan kalimat dan
(Sri Rumini dan Siti Sundari, 2004: 43). bahasa percakapan seperi orang
K. Eileen dan Lynn R. Marotz (2020: 159- dewasa; pola kalimat mencerminkan
215) menjelaskan tentang profil perkembangan perbedaan budaya dan letak geografis.
dan pola pertumbuhan anak termasuk 3) Menjadi semakin tepat dan luas dalam
perkembangan berbicara dan berbahasa anak hal penggunaan bahasa; semakin
usia 6-12 tahun, diantaranya adalah: banyak menggunakan kata sifat
a. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa deskriptif dan kata keterangan.
Anak Usia 6 Tahun: 4) Menggunakan gerak tubuh untuk
1) Berbicara tanpa henti; bisa menggambarkan percakapan.
digambarkan seperti pengoceh. 5) Mengkritik hasil karyanya sendiri:
2) Bercakap-cakap seperti orang dewasa; “Saya tidak menggambar dengan
banyak bertanya. benar,” “Gambarnya lebih bagus dari
3) Mempelajari lima sampai sepuluh kata dari gambarku.”
setiap hari; kosa katanya terdiri dari 6) Membesar-besarkan kejadian adalah
10.000 sampai 14.000 kata. hal yang wajar: “Saya makan sepuluh
4) Menggunakan bentuk kata kerja, hot dog pada waktu piknik.”
urutan kata dan struktur kalimat yang 7) Menjelaskan kejadian sesuai dengan
tepat. kemampuan atau kebutuhannya: “Hari
5) Menggunakan bahasa dan bukan ini tidak hujan karena saya akan pergi
tangisan disertai teriakan atau agresi piknik.”
8) Menggambarkan pengalaman secara
fisik untuk mengungkapkan
rinci: “Pertama, kami memarkir mobil,
ketidaksenangan: “Ini punyaku! lalu kami berjalan mendaki jalanan
Kembalikan, Kamu bodoh”.
637
638 Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, Volume VI Edisi 02 2016, hlm 635-643 Safri Mardison: Perkembangan Bahasa Anak… 638

kecil yang jauh, setelah itu kami duduk 2) Mengungkapkan perasaan dan emosinya
di atas pohon yang rubuh di dekat secara efektif melalui kata-kata.
danau dan makan…” 3) Memahami dan menggunakan bahasa
9) Memahami dan menjalan perintah sebagai sistem komunikasi dengan orang
dalam beberapa tahap (sampai lima lain.
tahap): kadang minta diulang 4) Menggunakan ucapan populer yang sering
perintahnya karena tidak diucapkan teman sebayanya: “manis”,
mendengarkan seluruhnya pada saat “keren”, “top-abis”.
pertama kali disampaikan. 5) Mengenali bahwa beberapa kata
10) Senang menulis pesan dan catatan mempunyai arti ganda, “panjang tangan”,
singkat untuk temannya. “mengadu domba”.
6) Menganggap perumpamaan yang tidak
c. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa masuk akal (permainan kata) dalam lelucon
Anak Usia 8 Tahun: dan tekan-teki sebagai sesuatu yang lucu.
1) Senang menceritakan lelucon dan teka- 7) Menunjukan pemahaman tingkat tinggi
teki. mengenai urutan tata bahasa; mengenali
2) Mengerti dan melakukan instruksi apabila ada kalimat yang tata bahasanya
beberapa tahap (sampai lima tahap); tidak tepat.
mungkin minta diulang karena tidak
mendengar seluruhnya. e. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa
3) Membaca dengan mudah dan Anak Usia 11-12 Tahun:
memahaminya. 1) Menyelesaikan sebagian besar
4) Menulis surat atau mengirim pesan perkembangan bahasa pada akhir fase ini;
kepada teman, termasuk deskripsi hanya sedikit perbaikan masih diperlukan
yang imajinatif dan mendetail. selama beberapa tahun mendatang.
5) Menggunakan bahasa untuk 2) Senang berbicara dan berargumentasi,
mengkritik dan memuji orang lain; sering tidak pernah berhenti, dengan siapa
mengulang-ulang ucapan popular dan pun yang mau mendengarkan.
kata umpatan. 3) Menggunakan struktur bahasa yang lebih
6) Memahami dan mengikuti aturan tata panjang dan kompleks.
kalimat dalam percakapan dan bentuk 4) Semakin menguasai kosa kata yang
tertulis. kompleks, bertambah 4.000 sampai 5.000
7) Berrminat mempelajari kode kata kata baru tiap tahun, menggunakan kosa
rahasia dan menggunakan bahasa kata dengan terampil untuk
kode. mengembangkan cerita dan
8) Bercakap-cakap dengan orang dewasa menggambarkannya dengan jelas.
dengan lancar, mampu berpikir dan 5) Menjadi pendengar yang suka berfikir.
berbicara mengenai masa lampau dan 6) Mengerti bahwa kalimat dapat memiliki
masa depan; “Jam berapa kita arti yang tersirat (bertujuan): ketika ibunya
berangkat berenang minggu depan.” bertanya, “Apakah PR mu sudah selesai?”
beliau bermaksud untuk mengatakan kamu
d. Perkembangan Berbicara dan Berbahasa sebaiknya berhenti bermain, ambil bukumu
Anak Usia 9-10 Tahun: dan mulai kerjakan PRmu.
1) Senang berbicara, sering kali tidak berhenti 7) Memahami konsep ironi dan sarkasme;
dan tanpa alasan yang jelas; kadang mempunyai selera humor dan senang
digunakan sebagai alat untuk mendapatkan menceritakan lelucon, teka-teki, dan sajak
perhatian. untuk menghibur orang lain.
639 Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, Volume VI Edisi 02 2016, hlm 635-643 Safri Mardison: Perkembangan Bahasa Anak… 639

8) Menguasai beberapa gaya bahasa, bisa dengan orang tua dan teman sebaya juga
berubah-ubah berdasarkan situasi: gaya membuat perbendaharaan kata makin
yang lebih formal ketika berbicara dengan meningkat. Interaksi di sekolah antara anak
guru, gaya yang lebih kasual dengan orang tanpa membedakan jenis kelamin di
tua, dan gaya yang sering memakai sekolah membuat perkembangan bahasa
ungkapan populer dan kata rahasia ketika anak perempuan maupun laki-laki
mengobrol bersama teman. berkembang dengan optimal
e. Hubungan keluarga, pola asuh keluarga
3. Faktor yang Mempengaruhi yang demokratis dan autoritatif yang
Perkembangan Bahasa Anak. memandang dan menempatkan anak
Menurut Yusi Riksa (2009: 148) sebagai bagian dari keluarga membuat
perkembangan bahasa dipengaruhi oleh anak belajar dan memperoleh contoh
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut sebagai bagaimana berkomunikasi dengan baik dan
berikut: memiliki kebebasan untuk menyatakan dan
a. Kesehatan, kondisi kesehatan yang kurang mengekspresikan apa yang dipikirkan dan
baik memuat anak mengalami kelambanan dirasakan melalui beragam bahasa
perkembangan bahasa. Asupan gizi f. Akses komunikasi, keterbukaan dan
mempengaruhi daya kerja otak, dan daya dukungan untuk bergaul dengan
kerja otak mempengaruhi kemampuan lingkungan sekitar baik keluarga inti,
memproses informasi. Selain itu kesehatan kelaurga besar, masyarakat, institusi atau
yang buruk membuat interaksi anak dengan lembaga pendidikan maupun media
lingkungan menjadi terbatas sehingga komunikasi mendorong kemampuan
perbendaharaan kata anak juga menjadi berbahasa anak berkembang dengan
terbatas. optimal.
b. Intelegensi, tingkatan intelektual
mempengaruhi perkembnagan bahasa. 4. Kemampuan Bicara Anak Pada Umur
Anak dengan keterbelakangan mental yang Tertentu
paling rendah sangat miskin dalam Sekitar umur 2-3 tahun, anak sudah dapat
berbahasa. Anak-anak dengan kategori membuat kalimat yang terdiri dari tiga kata atau
intelegensi normal pada dasarnya akan empat kata, terutama kata benda. Sesudah anak
memiliki kemampuan berbahasa secara berumur 3 tahun, pada umumnya sudah dapat
baik. Anak-anak dengan kecerdasan yang membuat kalimat yang terdiri atas enam sampai
tinggi mampu membaca dan memahami delapan kata. Kesulitan yang dihadapi anak
pembicaraan pada usia yang sangat muda dalam berbicara, mereka sulit mengucapkan
c. Status sosial ekonomi, anak keluarga huruf-huruf mati; Z, W, D, S, G, dan kombinasi
miskin mengalami hambatan dalam huruf mati: St, Str, Dr, Fl, yang diduga akan
berbahasa karena akses untuk literasy yaitu berlanjut sampai anak masuk sekolah dasar
mengenal huruf sebagai lambang dan bunyi kelas satu.
terbatas. Selain itu kesempatan belajar serta Mengenai isi pembicaraan pada awalnya
asupan gizi yang diperoleh juga terbatas. pembicaraan anak bersifat egosentris, yaitu dia
Anak-anak miskin cenderung menjadi berbicara tentng dirinya sendiri, kesenangannya
ilaterasy atau buta huruf atau buta aksara sendiri. Mereka tidak berusaha untuk bertukar
baik latin maupun arab. ide atau memperhatikan pendapat orang lain.
d. Jenis kelamin, vokalisasi anak perempuan Jadi dalam bicara egosentris tidak ada
lebih cepat sejak usia dua tahun. Interaksi komunikasi yang sesungguhnya. Nilai
yang lebih intens antara anak perempuan utamanya membantu anak memperoleh
639
640 Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, Volume VI Edisi 02 2016, hlm 635-643 Safri Mardison: Perkembangan Bahasa Anak… 640

kemampuan berbicara dan mengetahui reaksi Dari gambar di atas tampak, anak yang
orang lain mendengar bicaranya. Bicara berumur satu tahun jumlah kosa kata yang
egosentris mendominasi pada saat anak dimiliki mendekati 0, pada umur 2 tahun
berbicara dengan orang dewasa, karena orang menguasai sekitar 300 kosa kata, pada umur 3
dewasa selalu menanyakan permasalahan anak tahun menguasai kosa kata sekitar 900, pada
itu sendiri. Menjelang akhir awal masa kanak- umur 4 tahun menguasai kosa kata 1.600, pada
kanak, pada saat anak berkumpul dengan teman umur 5 tahun menguasai sekitar 2.100 kosa
sebayanya, bicara mereka yang bersifat kata. Setelah anak masuk sekolah,
egosentris berkurang dan berubah kearah bicara perkembangan jumlah kosa kata sangat
yang berpusat pada orang lain (bicara yang mencolok. Hurlock dalam Sri Rumini dan Siti
bersifat sosialisasi), walaupun isinya banyak ke Sundari (2004: 46) , menyatakan bahwa anak
arah kritik, pengaduan, protes, perintah, kepada kelas 1 SD yang kira-kira berumur 7 tahun,
orang lain. Perubahan dari bicara yang bersifat dapat menguasai kosa kata 14.000 kata, bahkan
egosentris kearah sosialisasi, karena anak saling ada yang dapat samapi 24.000 kosa kata, dan
membutuhkan, saling ingin berkomunikasi. setelah anak duduk di kelas 6 SD, dapat
Perubahan ini tidak sepenuhnya tergantung mencapai 50.000 kosa kata.
pada umur, tetapi juga tergantung pada Mengenai kemampuan anak menggunakan
kepribadian anak, banyaknya kontak sosial awalan, akhiran, dan sisipan, mempunyai
anak, besarnya kelompok bergaul, kepuasan urutan sebagai berikut: anak kelas 1 SD sudah
anak dalam berkomunikasi. mengenal awalan me, di, pe dan sudah dapat
Selain ada perubahan isi pembicaraan, membuat kalimat yang jelas. Sebagai contah,
terjadi pula perubahan dalam bentuk dia sudah dapat mengatakan “Saya dapat
komunikasi, yaitu makin bertambah umur anak, menulis” bukan “Saya dapat ditulis”. Hal ini
makin berkurang bentuk komunikasi yang karena anak memiliki Inner Gramar, yaitu tata
sederhana (prabicara), karena prabicara tidak bahasa batin yang mereka peroleh dengan tidak
diterima dalam kelompoknya. Penolakan ini sadar berdasarkan hasil pendengarannya. Pada
menyebabkan anak lebih giat belajar berbicara. kelas-kelas yang lebih tinggi, anak-anak mulai
Senangnya anak berbicara yang tampak dapat menggunakan akhiran, dan setelah itu
pada awal masa kanak-kanak, masih tampak baru mereka dapat menggunakan sisipan.
pada saat waktu memasuki kelas 1 SD, namun Kesulitan bicara yang dihadapi anak SD
agak lama-kelamaan mengetahui bahwa teman- ialah mengunakan kata sambung dan kata “di”
teman tidak menyukai anak yang selalu sebagai awalan dan sebagai kata depan,
mendominasi pembicaraan, maka pembicaraan misalnya kata “dipukul” dan “di rumah”.
menjadi berkurang. Mengenai dwi bahasa, ternyata
kemampuan anak menggunakan dwi bahasa
Tabel. 1 Jumlah kosa kata Yang dikuasai sejak masa kanak-kanak dapat memiliki
2300 kepandaian bahasa tersebut melebihi orang-
2100 2100 orang yang mengunakan dwi bahasa setelah
2000 dewasa, karena masa peka untuk belajar dwi
bahasa terjadi pada anak yang berumur sekitar
1600
2 tahun - 10 tahun. Tidak hanya dwi bahasa,
900 empat bahasapun anak SD banyak yang
600 sanggup menggunakannya. Keempat bahasa
300 tersebut, untuk anak Indonesia antara lain:
Usia 1 2 3 4 5 bahasa Ibu, bahasa Indonesia, bahasa Inggris
anak dan bahasa Arab.
641 Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, Volume VI Edisi 02 2016, hlm 635-643 Safri Mardison: Perkembangan Bahasa Anak… 641

5. Pengaruh kemampuan berbahasa Pada saat berbahasa, anak dituntut


terhadap kemampuan berfikir dan menguasai empat tugas pokok yang saling
Kesiapan Belajar berkaitan (Syamsu Yusuf, dalam Yusi Riksa,
Tingkat kemampuan berfikir sangar 2009: 146), yaitu
berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa. a. Pemahaman, kemampuan memahami
Demikian pula sebaliknya. Orang yang makna ucapan, tulisan maupun bahasa
kemampuan berfikirnya rendah akan tubuh yang disampaikan oleh orang lain
mengalami kesulitan dalam menyusun kata-kata b. Pengembangan perbendaharaan kata, yaitu
atau kalimat yang baik, logis dan sistematis. penguasaan dan penambahaan kosa kata
Hal ini tentu saja akan menyulitkan mereka baru. Perbendaharan kata berkembang
dalam berkomunikasi. (Enung Fatimah, 2006: mulai usia dua tahun. Mengalami
102). perkembangan yang sangat pesat pada usia
Orang menyampaikan ide atau gagasan dini sehingga muncul istilah “bertelinga
dengan menggunakan baahasa. Demikian pula gajah karena apa yang diucapkan adalah
menangkap idea tau gagasan orang lain apa yang dingar”. Perbendaharaan kata
dilakukan melalui bahasa. Menyampaikan dan terus meningkat pada saat masuk sekolah
menangkap makna ide dan gagasan merupakan karena interaksi yang intensif baik dengan
proses berfikir yang abtrak. Ketidaktepatan teman sebaya maupun orang dewasa secara
menangkap arti bahasa akan berakibat meluas. Perbendaharaan kata juga
kekaburan persepsi yang diperolehnya. Akibat diperoleh dari istilah-istilah sesuai dengan
lebih lanjut adalah hasil proses berfikir menjadi konten materi pembelajaran. Anak
tidak tepat. Ketidaktepatan ini diakibatkan oleh menguasai perbendaharaan kata dari
kekurangan dalam berbahasa penggunaan dua atau lebih bahasa.
Keterampilan membaca dan menulis Minimal bahasa ibu yang dipergunakan di
merupakan keterampilan dasar yang diperlukan rumah dan bahasa Indonesia yang
dan menjadi prasyarat untuk dapat menguasai dipergunakan di sekolah. Komunikasi
konten materi pelajaran yang disampaikan guru dengan teman sebaya yang berbeda latar
dalam proses pembelajaran. Ketidakmampuan belakang suku bangsa membuat anak
atau keterlambatan anak dalam menguasai mengenal kosa kata lain. Memalui televisi
keterampilan membaca dan menulis membuat atau karena pelajaran bahasa asing di
anak mengalami kesulitan belajar sehingga sekolah, anak juga memperoleh tambahan
pada akhirnya tidak tercapai prestasi akademik kosa kata. Bacaan ilmiah atau fiksi yang
yang diharapkan. (Yusi Riksa, 2009: 151). mulai disukai anak ditingkat sekolah dasar
Kemampuan berkomunikasi membuat anak memberikan tambahan sumbangan kosa
merasa berada dan menjadi bagian dari kata baru. Juga berkembang kosa kata
komunitas. Rasa aman, nyaman dan memiliki pergaulan yang sering kali tercipta atau
teman membuat anak secara psikologis siap diciptakan dikalangan para siswa sendiri
untuk mengikuti proses pembelajaran. Anak pada saat bermain atau terlibat pada suatu
juga mampu menunjukan kapasitas diri dengan aktivitas.
paparan, gagasan dan pikiran yang c. Menyusun kata-kata menjadi kalimat.
disampaikan. Penguasaan ejaan, kosa kata, tata Perkembangan kemampuan menyususun
bahasa, sebagai bagian dari keterampilan kalimat dimulai sejak berumur dua tahun.
berbahasa mendukung kemampuan Dimulai dengan kalimat dengan satu kata
berkomunikasi secara efektif. tunggal sebagai objek. Misalnya minum
yang dimaksud dengan saya ingin minuim.
6. Tugas-Tugas Perkembangan Bahasa Kemudian berkembang menjadi kalimat
641
642 Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, Volume VI Edisi 02 2016, hlm 635-643 Safri Mardison: Perkembangan Bahasa Anak… 642

yang terdiri dari dua kata yaitu subjek dan a. Tidak atau kurang menguasai keterampilan
objek, misalnya ade makan, maksudnya berbahasa. Permasalahan meliputi
ade sedang makan atau ade mau makan. kelambanan dalam mengenal dan
Memasuki umur empat hingga enam tahun mengingat huruf, miskinnya kosa kata,
menjadi kalimat sempurna subjek, prediket kelambanan memahami bunyi,
dan objek. Misalnya, ade mau berangkat ke ketidakmampuan mengucapkan atau
sekolah, atau ade mau pakai baju biru. Di melafalkan huruf. Anak yang tidak
sekolah dasar anak sudah mampu membuat menguasai keterampilan berbahasa
kalimat lengkap sempurna yang terdiri dari mengalami kesulitan untuk mengikuti
subjek, prediket, objek dan keterangan. proses pembelajaran di sekolah. Berbahasa
Misalnya ade berangkat ke sekolah diantar bukan hanya berkenaan dengann pelajaran
mama. Anak-anak yang cerdas dan dengan bahasa Indonesia tetapi meliputi semua
latar belakang ekonomi kelaurga menengah mata pelajaran
ke atas dapat membuat kalimat yang lebih b. Hambatan komunikasi. Komunikasi yang
panjang, lengkap dan dengan struktur dilakukan seringkali menghadapi hambatan
bahasa yang baik karena memiliki sehingga komunikasi tidak lancar.
perbendaharaan kata yang lebih baik. Hambatan-hambatan dalam berkomunikasi
Perbendaharaan kata yang lebih diperoleh adalah: (1) menganggap diri berbeda
dari keterbukaan akses untuk dengan lawan bicara, menempatkan diri
berkomunikasi sdengan orang dewasa, lebih tinggi ataupun lebih rendah. (2) sikap
teman sebaya dan sumber-sumber bacaan menilai, meliputi: mengkritik, memberikan
d. Ucapan. Kemampuan mengucapkan panggilan yang tidak menyenangkan,
merupakan hasil belajar melalui peniruan mendiagnosis, dan melakukan evaluasi. (3)
berbangai bunyi yang didengar oleh anak- segera memberikan solusi, meliputi: sangat
anak dari orang-orang disekelilingnya. normatif, memberikan nasehat,
Kejelasan ucapan dalam pengertian vokal memberikan pertanyaan yang tidak tepat,
atau huruf hidup yaitu, a, i, u, e, o dan segera menyambung atau memberi
konsonan atau huruf mati, yaitu t, p, b, m, komentar berdasarkan pengalaman sendiri,
n, terjadi mulai usia tiga tahun. Huruf- dan memberikan gambaran hukuman atau
huruf mati tunggal seperti z, w, s, dan g; kemungkinan yang buruk. (4) mengganggu
diftong atau huruf mati rangkap seperti ny, perhatian atau pembicaraan: nyeletuk,
ng, dan dr serta huruf hidup rangkap seperti memotong pembicaraan, mengalihkan
au, ai, ia, merupakan huruf-huruf yang sulit pembicaraan, tidak memperhatikan dan
diucapkan dan baru berkembanag dan berargumen secara logis (5) takut, cemas
dikuasai memasuki usia sekolah pada anak dan kondisi emosional, perasaan yang
kelas awal kesulitan-kesulitan masih akan terganggu secara social emosional
dialami oleh beberapa anak. Sebagai guru psikologi membuat individu tidak dapat
harus memiliki kepekaan dan menstimulasi memberikan perhatian penuh terhadap
anak dengan bacaan sehingga anak dapat komunikasi (6) kualitas perhatian dalam
menguasai. komunikasi, kekuatan informasi tergantung
pada bagaimana komunikan memberikan
7. Masalah perkembangan bahasa perhatian pada informasi yang disampaikan
Masalah yang diahadapi anak berkenaan komunikator
dengan perkemabangan bahasa dapat c. Penggunaan bahasa kedua, sekolah sebagai
diidentifkasi dalam tiga kelompok (Yusi riksa: lembaga pendidikan formal menuntut anak
149), yaitu mempergunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar sehari-hari. Kondisi ini
Safri Mardison: Perkembangan Bahasa Anak… 643

membawa dampak baik bagi penguasaan mendorong berkembangnya hubungan yang


bahasa ibu sebagai bahas pertama maupun alamiah.
bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua.
Sebagian anak mejadi tidak mampu REFERENSI.
berbahasa ibu lagi karena penggunaan
bahasa Indonesia, atau sebagian lain Allen, K. Eilee dan Lynn R. Marotz. Profil
mencampur aduk atau mempergunakan Perkembangan Anak: PraKelahiran
bahasa ibu dan bahasa Indonesia secara Hingga Usia 12 Tahun. Jakarta: Indeks.
bersamaan, sebagian lagi merasa kesulitan 2010.
untuk mengikuti bahasa Indonesia karena
dinggap sebagai bahasa yang sulit. Fatimah, Enung. Psikologi Perkembangan
(Perkembangan Peserta Didik). Bandung:
C. Penutup Pustaka Setia. 2006.
Kemampuan bahasa berkembang
sepanjang masa sekolah. Peserta didik makin Khalfan, Muhamed A. Anakku Bahagia
mampu memahami dan menginterpretasi Anakku Sukses: Panduan Islami bagi
komunikasi baik lisan, tulisan maupun bahasa Orang Tua dalam Membesarkan Anak.
tubuh yang membuat diri mereka dipahami dan Jakarta: Pustaka Zahra. 2004.
memahami orang disekitarnya. Fokus utama
perkembangan bahasa pada masa di sekolah Rumini, Sri dan Siti Sundari. Perkembangan
dasar adalah pragmatis atau penggunaan praktis Anak dan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.
bahasa (serangkaian aturan bahasa yang 2004.
mengatur penggunaan bahasa) untuk
berkomunikasi. Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan
Komunikasi adalah proses atau Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
kemampuan menyampaikan dan menerima Kencana Prenada Media Group. 2013.
informasi, kontak atau interaksi diantara dua
orang atau lebih dimana ada infromasi atau Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
pesan yang disampaikan oleh penyampai pesan Nomor 20 Tahun 2003. Jakarta: Sinar
(sumber) kepada pihal lain yang berperan Grafika. 2009.
sebagai penerima pesan (penerima). Seseorang
dapat mengkomunikasikan sesuatu pada orang Riksa, Yusi. Perkembangan Peserta Didik.
lain dengan menggunakan bahasa verbal (lisan) Jakarta: Dirjen Pendis Depag RI. 2009
dan non verbal (tulisan dan tubuh). Bahasa
dapat dikembangkan dalam karakteristik yang Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak
berbeda-beda pada setiap lingkungan budaya. dan Remaja. Bandung: Remaja
Komunikasi interpersonal atau antar Rosdakarya. 2001.
pribadi merupakan kemampuan komunikasi
yang paling tinggi. Kebutuhan melakukan
komunikasi mendorong perkembangan
teknologi informasi yang memungkinkan
seseorang melakukan komunikasi antar pribadi
dimanapun berada. Komunikasi merupakan
darah kehidupan dalam setiap hubungan.
Komunikasi yang terbuka, jelas serta sensitif

643

Anda mungkin juga menyukai