Bilal bin Rabah dulunya adalah seorang budak atau hamba sahaya.
Namun, setelah memasuki agama Islam kehidupannya berubah hingga
akhirnya Bilal menikah dengan seorang wanita dari Yaman. Simak
bagaimana Bilal bin Rabah memasuki agama Islam di bawah ini
Orang tua Bilal adalah tawanan yang dibawa dari Ethiopia ke Arabia. Bilal
dan ayahnya adalah tawanan perang yang kemudian diperjual belikan
sebagai budak. Begitulah Bilal tumbuh di Ummul Qura, seorang hamba
sahaya milik anak yatim dari Bani Abdud Dar, anak dari Umayyah bin
Khalaf seorang pemuka kekufuran.
Bilal memiliki sifat teguh pendirian, tenang, berwibawa, cerdas dan kuat
daya ingatannya. Bilal memiliki akhlak yang bagus dan istimewa bila
dibandingkan dengan kebanyakan sahabatnya. Sejak kecil sampai remaja,
Bilal menggunakan waktunya untuk menjadi pembantu majikannya.
Nama Bilal masih menggema hingga saat ini karena kecintaanya terhadap
Rasul, bahkan di sejumlah masjid di Indonesia.
Bagitulah kisah Bilal bin Rabah yang ceritanya patut masuk dalam sejarah
muslim karena ketakwaannya terhadap agama Islam.