AQIL HARDIKANASRI
195060600111029
DAFTAR ISI
A. Kehidupan Awal
Bilal bin Rabah RA lahir di daerah as-Sarah sekitar 43 tahun sebelum Hijrah (578 Masehi).
Ayahnya bernama Rabah, sedangkan ibunya bernama Hamamah, seorang budak wanita
berkulit hitam yang tinggal di Mekah. Karena ibunya itu, sebagian orang memanggil Bilal
dengan sebutan ibnus-Sauda’ (putra wanita hitam). Bilal bin Rabah RA dibesarkan di kota
Ummul Qura (Mekah) sebagai seorang budak milik keluarga bani Abduddar.
Orang tua Bilal termasuk tawanan yang dibawa dari Etiopia ke Arabia. Bilal beserta
Bapaknya adalah tawanan perang yang kemudian diperjual belikan sebagain budak.
Demikianlah Bilal sebagai budak beliau diperjual belikan dan berpindah-pindah tuan sampai
akhirnya menjadi budak Umayyah bin Khalaf. Bilal mulanya berkhidmat melayani Umayyah
biasanya berdagang dan membawa serta Bilal ikut bersamanya dalam perjalanan-
perjalanannya. Ia juga menjadikannya sebagai penjaga tempat hartanya. Bilal juga dikenal
dengan kemerduan suaranya di antara para budak di Makkah. Bilal adalah seorang yang
teguh pendiriannya, tenang dalam penampilannya, berwibawa, cerdas dan kuat daya ingatnya.
Sejak kecil dia menghabiskan masa remaja dengan menjadi pembantu majikannya. Beliau
adalah orang yang bagus akhlaknya, tunggal tiada duanya, istimewa bila dibandingkan
dengan kebanyakan sahabatnya dengan sifat-sifat yang sudah dikenal pada dirinya. Itu
menjadikan dia menempati kedudukan yang terpecaya di antara mereka. Salah satu terpenting
adalah perkataan yang jujur dalam seluruh perkataannya, bahkan juga pada seluruh
perbuatannya, baik saat beraktifitas maupun ketika diam tenang.
Kejujuran yang ada pada diri Bilal merupakan kejujuran mutlak. Kejujuran membuat
seseorang terkenal hingga kepercayaan kepada orang tersebut mencapai tingkat yang tidak
diragukan lagi dan tidak ada kebohongan padanya seperti yang ada dalam diri Rasulullah
SAW. Rasulullah SAW dan Abu Bakar melihat kunci kepribadian tersebut pada Bilal.