Anda di halaman 1dari 8

URAIAN SINGKAT

PAKET PEKERJAAN

JASA KONSULTAN PERENCANAAN


PEMBANGUNAN EMBUNG, KANDANG KAMBING DAN RUMAH KOMPOS

SATKER/OPD : DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROVINSI


SULAWESI BARAT

PENGGUNA ANGGARAN : SYAMSUL MA’RIF, SP., MMA

NAMA PPK : MULIADI, SP., MSP

PROGRAM : NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING INDUSTRI

KEGIATAN : PENGUATAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

SUB KEGIATAN : MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

LOKASI : KABUPATEN MAJENE

SUMBER DANA : APBN TAHUN 2023

KODE RUP : 43589418

TAHUN ANGGARAN 2023


URAIAN SINGKAT PEKERJAAN
JASA KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
APBN
EMBUNG, KANDANG KAMBING DAN RUMAH KOMPOS 2023

PENDAHULUAN

1. UMUM
1.1. Perencanaan teknis adalah penyediaan dokumen teknis (desain
konstruksi/gambar, RAB, metode dan hal teknis lainnya) pembangunan irigasi
embung, kendang kambing dan rumah kompos pada Sub Kegiatan Mitigasi dan
Adaptasi Perubahan Iklim, Kegiatan Penguatan Perlindungan Perkebunan
ditujukan menjadi rujukan teknis dalam pelaksanaan proses pembangunan irigasi
embung, kendang kambing dan rumah kompos secara baik, efektif, efisien dan
akuntabel.
1.2. Pembangunan konstruksi irigasi embung, kendang kambing dan rumah kompos
harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, memenuhi kriteria teknis irigasi
embung, kendang kambing dan rumah kompos yang layak dari segi mutu, biaya
serta kriteria administrasi, sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal
memenuhi fungsinya.
1.3. Penyedia jasa perencanaan untuk pembangunan irigasi embung, kandang
kambing dan rumah kompos perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh
sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis irigasi embung,
kendang kambing dan rumah kompos yang memadai dan layak diterima menurut
kaidah, norma serta tata laku profesional.
1.4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan
secara matang sehingga mampu mendorong terwujudnya karya perencanaan
yang sesuai dengan kepentingan proyek.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


2.1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan
Perencanaan yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran, dan proses yang
harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan
tugas perencanaan;
2.2. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dapat melaksanakan
tanggung-jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai
sesuai KAK ini.

3. LATAR BELAKANG
Penurunan produksi dan mutu hasil pada komoditi unggulan perkebunan seperti kakao,
kopi, kelapa dalam dan kelapa sawit menjadi faktor yang paling krusial segera diatasi.
Penyebab penurunan produksi pada komoditi kakao, kopi, kelapa dalam dan kelapa
sawit selain masih tingginya tanaman tua dan tingkat serangan OPT, juga karena
dampak dari perubahan iklim.
Perubahan iklim yang mengakibatkan peningkatan kejadian iklim ekstrim atau
anomali iklim, akan menimbulkan resiko yang cukup besar bagi produksi dan
produktifitas serta mutu hasil komoditi perkebunan karena kebutuhan akan
kecukupan air bagi tanaman perkebunan terutama untuk menjaga suhu tanaman,
proses fotosintesi, respirasi, media untuk reaksi-reaksi biokimia dan penyerapan mineral

1 DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT


URAIAN SINGKAT PEKERJAAN
JASA KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
APBN
EMBUNG, KANDANG KAMBING DAN RUMAH KOMPOS 2023

dari dalam tanah sehingga kekurangan air akan berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan produksi tanaman.
Oleh karena itu diperlukan strategi dalam antisipasi, mitigasi dan adaptasi pada usaha
perkebunan dalam menghadapi perubahan iklim dimaksud. Kegiatan mitigasi pada
sektor perkebunan adalah upaya yang dilakukan oleh pelaku usaha perkebunan untuk
mengurangi sumber emisi gas rumah kaca, sedangkan adaptasi adalah tindakan
penyesuaian untuk menghadapi dampak negatif dari perubahan iklim.
Mitigasi adalah upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, yang merupakan
penyebab utama perubahan iklim, melalui pengurangan konsumsi energi dan
penggunaan sumber daya yang lebih efisien, serta pemanfaatan energi terbarukan,
Pada sektor perkebunan emisi karbon dapat diminimalisir dengan mengintegrasikan
kebun dan ternak, pemanfaatan limbah perkebunan, mengurangi atau menggantikan
pemanfaatan pestisida dan pupuk kimia dengan organik, dan pemanfaatan pohon
pelindung sebagai penyerap karbon.
Sementara itu, adaptasi adalah upaya untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan
ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim yang sudah terjadi. Upaya
adaptasi meliputi berbagai aspek, seperti pengelolaan sumber daya air yang lebih baik,
pengembangan teknologi adaptasi, penguatan sistem peringatan dini, dan perencanaan
yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim.
Dalam rangka memfasilitasi pekebun dalam penagangan dampak perubahan
iklim (pembangunan irigasi embung, kendang kambing dan rumah kompos) untuk
mendukung kegiatan pembangunan perkebunan dan meminimalisir resiko
terjadinya kehilangan hasil perkebunan, maka Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi
Barat melaksanakan kegiatan mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim di
Kabupaten Majene melalui alokasi anggaran dari Direktorat Jenderal Perkebunan
Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2023.

4. SASARAN
4.1. Terarahnya pelaksanaan perencanaan konstruksi pembangunan irigasi embung,
kendang kambing dan rumah kompos di Kabupaten Majene Tahun Anggaran
2023.
4.2. Proses Perencanaan dan pelaksanaan dapat dikendalikan secara berkualitas,
tepat waktu, dalam batas biaya yang tersedia, serta diselenggarakan secara
tertib administrasi dan teknis;
4.3. Terciptanya desain perencanaan pembangunan irigasi embung, kandang
kambing dan rumah kompos yang mencakup perencanaan teknik konstruksi,
rincian dan rencana anggaran biaya serta perhitungan waktu pelaksanaan yang
sesuai dengan persyaratan teknis yang berpedoman pada ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.

5. LOKASI PEKERJAAN
Perencanaan pembangunan irigasi embung, kandang kambing dan rumah kompos yaitu
pada lahan Kelompok Tani Mandiri, Desa Onang Kec. Tubo Sendana Kabuapten
Majene, Provinsi Sulawesi Barat.

2 DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT


URAIAN SINGKAT PEKERJAAN
JASA KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
APBN
EMBUNG, KANDANG KAMBING DAN RUMAH KOMPOS 2023

RUANG LINGKUP

6. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Ruang lingkup pekerjaan/pengadaan jasa konsultansi perencanaan meliputi:
1. Kegiatan perencanaan teknis/struktur konstruksi/bangunan embung, kendang
kambing dan rumah kompos dengan mencakup pekerjaan:
a. Membuat sket lokasi/peta situasi lokasi berbasis GIS;
b. Melaksanakan survey kondisi tanah/wilayah;
c. Menyusun perencanaan penggunaan bahan, peralatan serta metode
pelaksanaan dan waktu pelaksanaan.
d. Membuat Gambar detail dengan Auto Cad atau aplikasi sesuai lainnya dan
Menghitung Rencana Anggaran Biaya;
e. Merencanakan pelaksanaan pekerjaan konstruksi beserta laju pencapaian
volume/realisasi fisik konstruksi dan Menyusun Spesifikasi Teknis sesuai syarat-
syarat yang ditetapkan dalam dokumen kontrak serta standar yang berlaku
2. Pelaporan Kegiatan Hasil Perencanaan yang dihasilkan dari pekerjaan ini berupa
dokumen perencanaan kegiatan yaitu laporan hasil survey dan laporan lainnya
(BOQ, EE, Gambar rencana, spesifikasi dan syarat-syarat teknis). Format laporan
yang dicetak, ditetapkan dengan ukuran kertas A4/F4 serta A3 untuk gambar
rencana, serta masing-masing dilengkapi dengn file soft copy dan print out untuk
diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

7. KELUARAN/OUTPUT
Tersedianya produk laporan hasil perencanaan konstruksi pembangunan embung,
kendang kambing dan rumah kompos Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulawesi
Barat di Kabupaten Majene pada Tahun Anggaran 2023 yang terdiri dari :
a. Laporan pendahuluan, sebagai resume rencana kemajuan awal pekerjaan
perencanaan.
b. Laporan Antara, sebagai resume rencana kemajuan terlaksananya pekerjaan
perencanaan.
c. Laporan Akhir sebagai resume dari rencana sampai terlaksananya pekerjaan
perencanaan
d. Laporan Gambar Rencana (DED), sebagai acuan gambar dalam pelaksanaan
pekerjaan fisik/konstruksi.
e. Laporan Rencana Anggaran Biaya (EE), sebagai acuan item pekerjaan dan biaya
yang akan dikerjakan dalam pelaksanaan pekerjaan fisik/konstruksi.
f. Laporan Spesifikasi Teknis, sebagai standar acuan mutu dan bahan yang akan
digunakan dalam pelaksanaan fisik/konstruksi.

8. FASILITAS DARI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Fasilitas Penunjang; Pejabat pembuat komitmen akan menyediakan ruang rapat
dan/atau ruang konsultasi/asistensi serta tenaga pendamping ke lokasi untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan perencanaan.

3 DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT


URAIAN SINGKAT PEKERJAAN
JASA KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
APBN
EMBUNG, KANDANG KAMBING DAN RUMAH KOMPOS 2023

9. FASILITAS DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI


Semua fasilitas penunjang seperti alat kantor, alat ukur, komputer, kendaraan, dll yang
dibutuhkan konsultan perencana merupakan kelengkapan standar yang dimiliki oleh
penyedia jasa dan jika diperlukan pada masa pelaksanaan pekerjaan bisa diusulkan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

10. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Pendekatan dan metodologi dalam proses pelaksanaan perencanaan pembangunan
embung, kandang kambing dan rumah kompos sebagai berikut:
1. Tahap I (Pendahuluan)
a. Persiapan kantor/alat, tenaga ahli dan administrasi perijinan
 Pengecekan personil, kantor/perlengkapan
 Kordinasi dengan instansi terkait
 Administrasi perijinan
b. Pengumpulan data sekunder
 Melakukan penelusuran lapangan termasuk dengan melibatkan kelompok tani
untuk mendapatkan data/informasi yang dibutuhkan dalam proses
perencanaan pembangunan embung, kendang kambing dan rumah kompos.
 Menyusun dan mengolah data yang telah dikumpulkan untuk digunakan lebih
lanjut.
c. Inspeksi lapangan pendahuluan, dilaksanakan bersama-sama dengan pelaksana
kegiatan pada Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat yang akan
memberikan supervisi yang diperlukan oleh perencana guna memperoleh
informasi mengenai lokasi pekerjaan dan data-data lain yang diperlukan.

2. Tahap II (Survey dan Pengukuran Lapangan)


Survei terdiri dari survei pendahuluan dan survei detail yakni dengan melakukan
kunjungan langsung ke lokasi proyek, melakukan pengukuran dan mengumpulkan
data serta hal-hal yang dibutuhkan dalam penyusunan perencanaan pembangunan
embung, kandang kambing, dan rumah kompos.

3. Tahap III (pengolahan data dan pembuatan desain, spesifikasi dan RAB)
Setelah merampungkan dan mengkaji segala aspek dari hasil tahap I dan tahap II,
dilanjutkan dengan melaksanakan pengolahan data, pembuatan gambar/desain rinci
dengan memperhatikan standar perencanaan serta pendoman dan kriteria desain
yang dikeluarkan oleh lembaga/instansi yang berwenang, yang meliputi:
 Perencanaan detail arsitektural
 Perhitungan stabilitas bangunan embung, kandang kambing, dan rumah kompos
 Perhitungan struktur
 Penggambaran desain dengan sketup/auto cad atau aplikasi sesuai lainnya.
Album gambar desain disusun sesuai dengan urutan standar dan kriteria
perencanaan; seluruh gambar desain dirinci secara lengkap; semua gambar
dicetak minimal dalam ukuran A3.
 Perhitungan BOQ dan RAB.
Perkiraan biaya konstruksi pekerjaan (RAB) yang didesain harus dihitung
berdasarkan kuantitas pekerjaan, analisa harga satuan pekerjaan, metode

4 DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT


URAIAN SINGKAT PEKERJAAN
JASA KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
APBN
EMBUNG, KANDANG KAMBING DAN RUMAH KOMPOS 2023

pelaksanaan pekerjaan dan spesifikasi teknik. Standar Harga Satuan yang


digunakan dalam penyusunan RAB adalah Standar Harga Satuan yang berlaku
di lokasi proyek yang telah ditetapkan melalui peraturan kepala daerah atau
peraturan lainnya yang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
 Penyusunan spesifikasi teknik, metode pelaksanaan.
Spesifikasi khusus harus dibuat untuk menjelaskan tentang lokasi pekerjaan, titik
tinggi patok tetap dan hal-hal lain harus disusun sebagai pedoman/acuan untuk
mengatur tata cara serta urutan pelaksanaan pekerjaan dari awal hingga akhir.
Konsultan harus menyampaikan pemahaman secara sistematis tentang lingkup
pekerjaan, identifikasi masalah dan solusi, tanggapan terhadap KAK, bagan alur
kegiatan, struktur organisasi, uraian tugas, matriks tanggung jawab, jadwal
penugasan dan alih pengetahuan.

11. SPESIFIKASI TEKNIS


Spesifikasi yang diperlukan, meliputi:
a. Formulasi yang dipergunakan dalam menyusun analisa dan perhitungan lainnya
(apabila diperlukan);
b. Ketentuan tentang survei dan pengukuran serta investigasi (apabila diperlukan);
c. Ketentuan tentang standar teknis pembangunan embung, kandang kambing dan
rumah kompos sebagai berikut:
 Dimensi konstruksi dan kapasitas bangunan embung, kendang kambing dan
rumah kompos sesuai kemampuan biaya yang tertuang dalam DIPA setelah
dilakukan perhitungan ulang sesuai kondisi lapangan baik berdasarkan situasi
lokasi (kondisi geografis setempat), kebutuhan material dan jasa/upah kerja serta
harga satuan yang berlaku.
 Konstruksi bangunan embung, sekurang-kurangnya terdiri dari badan embung,
pintu/saluran pemasukan (inlet) dan pengeluaran (outlet).
 Konstruksi bangunan kandang kambing, sekurang-kurangnya terdiri dari tiang
utama, atap, dinding, lantai, pintu, tempat makanan kambing, saluran
pembuangan kotoran.
 Konstruksi bangunan rumah kompos, sekurang-kurangnya terdiri dari tiang utama,
atap, dinding, lantai, pintu, bak dekomposer dan jaringan pengolahan pupuk cair.
 Spesifikasi dan komponen bangunan embung, kandang kambing, dan rumah
kompos disesuaikan dengan kebutuhan lapangan dan aspirasi petani, yang
kemudian dituangkan dalam desain sederhana dengan tetap memperhatikan
komponen biaya dalam DIPA sub kegiatan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim,
Kegiatan Penguatan Perlindungan Perkebunan Program Nilai Tambah dan Daya
Saing Industri Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulawesi Barat TA 2023.

12. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan perencanaan pembangunan embung,
Kandang Kambing, dan rumah kompos Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulawesi
Barat di Kabupaten Majene adalah 15 (lima belas) hari kalender terhitung sejak
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

5 DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT


URAIAN SINGKAT PEKERJAAN
JASA KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
APBN
EMBUNG, KANDANG KAMBING DAN RUMAH KOMPOS 2023

LAPORAN

13. LAPORAN PELAKSANAAN PERENCANAAN KONSTRUKSI


Jenis laporan yang harus dibuat dan disampaikan oleh Penyedia terdiri dari :
a. Laporan pendahuluan, sebagai resume rencana kemajuan awal pekerjaan
perencanaan, Laporan ini berisi latar belakang proyek, deskripsi wilayah /
praanalisis wilayah perencanaan, metodologi pendekatan, strategi penanganan
proyek, mekanisme koordinasi dan rencana kerja, alokasi personil, disain riset, alat
survey lainnya. Selain hal tersebut diatas juga mencakup Laporan Fakta dan Analisa,
yang berisi hasil survey lapangan, identifikasi, dan analisis kondisi fisik dan non
fisik wilayah perencanaan.
b. Laporan Pertengahan/Antara, sebagai resume rencana kemajuan terlaksananya
pekerjaan perencanaan. Asistensi/Presentasi, Konsultan Perencana harus
dapat memaparkan hasil pekerjaannya (expose) dihadapan tim teknis atau
pihak terkait agar perencanaan yang dihasilkan dapat dipahami baik secara
teknis ataupun non teknis.
c. Laporan Gambar Rencana (DED), sebagai acuan gambar dalam pelaksanaan fisik
kegiatan.
d. Laporan Rencana Anggaran Biaya (EE), sebagai acuan item pekerjaan dan biaya
yang akan dikerjakan dalam pelaksanaan pekerjaan fisik/konstruksi.
e. Laporan Spesifikasi Teknis, sebagai standar acuan mutu dan bahan yang akan
dgunakan dalam pelaksanaan pekerjaan fisik/konstruksi.
f. Laporan Akhir sebagai resume dari rencana sampai terlaksananya pekerjaan
perencanaan, Laporan Final, yang merupakan laporan akhir dari seluruh kegiatan
yang berisi seluruh muatan dari awal pekerjaan hingga akhir pekerjaan setelah
dilakukan revisi dan penyempurnaan laporan sebelumnya (gambar hasil
perencanaan, BOQ, EE, Spesifikasi dan Syarat-Syarat Teknis dan laporan lainnya
yang terkait).

Laporan Pendahuluan diserahkan selambat-lambatnya 5 (tiga) hari sejak SPMK ditanda


tangani sebanyak 3 (tiga) buku laporan, Laporan Antara selambat-lambat 10 (sepuluh)
hari kalender sejak SPMK sebanyak 3 (tiga) buku laporan, dan Laporan Akhir, Laporan
Gambar Rencana (DED), Laporan Rencana Anggaran Biaya (EE), aporan Spesifikasi
Teknis beserta semua lampirannya harus sudah diserahkan selambat-lambatnya 15
(Lima Belas) hari kalender sejak SPMK diterbitkan. Laporan akhir sebanyak 3 (tiga)
buah buku laporan, sedang Laporan Gambar, Laporan Rencana Anggaran Biaya
masing-masing 3 (tiga) buku laporan, dan dalam waktu tersebut sudah termasuk
pembahasan laporan akhir.

PENUTUP

14. PENUTUP
Untuk tahap pelaksanaan pekerjaan, uraian seingakt pekerjaan ini hanya merupakan
salah satu sumber informasi bagi pelaksanaan pekerjaan, karena untuk memastikan

6 DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT


URAIAN SINGKAT PEKERJAAN
JASA KONSULTAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
APBN
EMBUNG, KANDANG KAMBING DAN RUMAH KOMPOS 2023

target kualitas output tercapai, maka akan dilakukan pendampingan dan pengawasan
secara melekat guna memastikan pelaksanaan pengendalian mutu, pengendalian waktu
pelaksanaan, dan kontinyuitas pembiayaan berjalan dengan baik.

Mamuju, Mei 2023

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

MULIADI, SP., MSP


NIP. 19790412 200502 1 003

7 DINAS PERKEBUNAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT

Anda mungkin juga menyukai