Anda di halaman 1dari 10

Bab

Perkembangan Manusia

Psikologi Umum 1
Adi Sulaiman
Kita bisa membayangkan perkembangan sebagai
pergerakan maju secara kronologi menurut beberapa
tahap yang ditunjukkan pada Tabel di sebelah kiri.
Cabang Psikologi yang mempelajari perubahan sistematis
yang terjadi di sepanjang rentang masa kehidupan
disebut PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Psikolog Perkembangan menggunakan berbagai


strategi penelitian untuk mempelajari perubahan
perkembangan.
Dua metode yang paling sering digunakan adalah
Metode Longitudinal dan Metode Cross-Sectional

Studi Longitudinal : Studi yang membandingkan


orang-orang yang sama secara berkala dalam jangka
waktu tertentu
Studi Cross-Sectional : Studi yang membandingkan
orang-orang dengan usia atau tingkat
perkembangan yang beragam pada titik waktu yang
sama
Teori Tempramen
Tempramen adalah gaya perilaku dan ekspresi emosi yang
khas, biasa dikenal dengan kecenderungan (disposisi)
Tempramen merupakan “bagaimana”-nya perilaku – cara khas
dimana seorang anak berperilaku dan bereaksi terhadap situasi
Klasifikasi tempramen menurut peneliti New York Longitudinal
Study (1996) disebutkan dalam tabel di sebelah kanan

• Dengan menggunakan metode laboratorium untuk mengukur


perilaku kelekatan pada bayi, peneliti bisa menggolongkan bayi
sesuai dengan gaya kelekatan dasar mereka
• Menurut Bowlby (1980), manusia memiliki kecenderungan
bawaan untuk melekatkan diri kepada pengasuhnya, namun
demikian diyakini bahwa kualitas kelekatan yang dibentuk
seorang bayi kepada ibunya bergantung kepada kepekaan dan
mutu pengasuhan yang diberikan oleh orang tua selama tahun
pertama kehidupan bayi
• Psikolog Mary Ainsworth sepakat dengan pandangan Bowlby
bahwa hubungan orang tua-anak sangat penting dalam
perkembangan kelekatan yang kokoh
• Dalam disertasinya, Ainsworth mengungkapkan salah satu
gagasan inti dari teori kelekatan bahwa bayi dan anak kecil
perlu menggunakan orang tuanya sebagai “landasan yang
kuat” untuk menjelajah ke situasi yang baru baginya
Gaya Pengasuhan

Sebuah penelitian penting tentang pengaruh pola asuh terhadap perkembangan anak berfokus pada perbedaan gaya
pengasuhan
Diana Baumrind (1927-2018), seorang peneliti terkemuka di bidang gaya pengasuhan, mengidentifikasi tiga gaya
pengasuhan sebagaimana dijelaskan diatas
Betapapun demikian, kita perlu mempertimbangkan realitas sosial budaya ketika menerapkan gaya pengasuhan Baumrind
ini, karena kita bisa keliru ketika kita menerapkan kategori yang sama untuk menggolongkan gaya pengasuhan dalam budaya
lain yang memiliki tradisi pengasuhan yang berbeda
Teori Perkembangan Psikososial Erikson
Erik Erikson (1902-1994), seorang teoretisi psikodinamika terkemuka, emnandaskan pentingnya hubungan sosial
dalam perkembangan manusia.
Dalam pandangannya, perkembangan psikososial berlangsung melalui serangkaian tahapan yang dimulai pada usia
dini dan terus berlanjut sampai dewasa
Erikson yakin bahwa kepribadian kita dibentuk oleh bagaimana cara kita menghadapi serangkaian krisis atau
tantangan psikososial selama sejumlah tahapan ini.
Teori Perkembangan Kognitif Piaget
• Jean Piaget (1896-1980) bisa dibilang adalah teoretisi
perkembangan yang terpenting di sepanjang masa
• Morton Hunt (1993), seorang sejarawan sosial menyebutnya
sebagai “orang besar dengan teori yang sangat luar biasa”
• Piaget mengawali studinya atas anak-anak dengan
menyelenggarakan tes kecerdasan.
• Sebagai seorang observer yang jeli, ia melihat adanya pola
dalam pemikiran anak-anak, seperti kebingungan
menghadapi hubungan bagian-keseluruhan dan
ketidakmampuan menggolongkan benda dengan benar
• Piaget meyakini bahwa ini adalah kekhasan cara berpikir
anak-anak
• Piaget meyakini bahwa jalan terbaik untuk memahami cara
berpikir anak adalah dengan pengamatan secara cermat saat
mereka berinteraksi dengan benda dan menyelesaikan
masalah
Tahapan Perkembangan Moral Kohlberg
Perhatikan ilustrasi sebagai berikut :
Di Eropa, seorang perempuan tergeletak hampir sekarat karena terkena jenis
penyakit berat tertentu. Hanya ada satu obat yang bisa mengobati dirinya, dari
toko obat di kota yang sama yang memasang harga 10 kali lebih mahal dari ongkos
pembuatannya. Karena tidak memiliki uang sejumlah itu, suami si perempuan
bernama Heinz berusaha meminjam uang kepada semua orang yang dikenalnya
tetapi ia hanya bisa mendapatkan sekitar setengah dari jumlah yang dibutuhkan.
Heinz memberitahu penjual obat bahwa istrinya hampir sekarat dan memohon
kepadanya agar mau menurunkan harganya agar ia bisa membelinya sekarang
atau membolehkannya membayar separuh dulu. Sang penjual obat menolaknya.
Dengan putus asa, Heinz pun membobol toko obat dan mencuri obat tersebut untuk
mengobati istrinya.
Dalam kasus ini, Kohlberg (1927-1986) mengajukan pertanyaan “haruskan Heinz
mencuri obat? Mengapa harus atau Mengapa tidak?”
Di sini kita menghadapi situasi dilemma moral, yaitu situasi yang menghadapkan
dua nilai moral yang saling bertentangan - dalam kasus Heinz, perintah moral yang
melarang mencuri versus nilai kemanusiaan untuk berusaha menyelamatkan
nyawa orang tercinta.
Kohlberg yakin bahwa level perkembangan moral seseorang tercermin dari cara
pemikiran seseorang tentang dilemma moral tersebut, bukan pada apakah
seseorang mempercayai bahwa perilaku tersebut benar atau salah.
Berdasarkan studinya atas tanggapan terhadap jenis-jenis situasi hipotetis,
Kohlberg berpendirian bahwa penalaran moral bergerak maju melalui urutan
enam tahap yang tersusun dalam tiga tingkatan sebagaimana tabel ini
Teori Perkembangan Kognitif Sosial Budaya Vygotsky (1896-1934)
• Sementara Piaget berfokus kepada pemahaman anak terhadap lingkungan fisik mereka – dunia
benda dan keadaan lingkungan, Vygotsky memusatkan perhatian kepada bagaimana anak-anak
sampai memahami dunia sosial mereka.

• Ia yakin bahwa pembelajaran budaya diperoleh melalui proses bertahap interaksi sosial antara anak
dengan orang tua, guru, dan anggota lain dalam budaya tempat tinggalnya. Interaksi ini
memberikan dasar untuk memperoleh menghadapi tantangan sehari-hari dan untuk memenuhi
tuntutan yang dikenakan oleh budaya pada mereka.

• Dalam pandangan Vygotsky, orang dewasa adalah pakar dan anak adalah pemula. Hubungan orang
dewasa dengan anak adalah hubungan tutor dengan siswa.

• Vygotsky menekankan interaksi sosial antara anak-anak dan orang dewasa sebagai dasar anak
untuk memperoleh keterampilan, nilai-nilai (values), dan perilaku yang diperlukan untuk
memenuhi tuntutan budaya tertentu.

• Vygotsky menekankan bahwa pembelajaran sosial terjadi di dalam zona of proximal development,
yaitu rentang antara tingkat pengetahuan terkini anak dan keadaan pengetahuan potensial mereka
jika mereka menerima bimbingan dan pengajaran yang tepat.

• Para pengikut Vygotsky percaya bahwa orang tua dan pendidik sebaiknya menggunakan Teknik
scaffolding yaitu penopangan berupa orang tua dan pendidik menyesuaikan tingkat dan jenis
pembelajaran dengan tingkat kemampuan dan pengetahuan anak saat ini
Tahap Perkembangan Psikoseksual

• Dalam pandangan Freud (1856-1939), kepribadian


berkembang melalui lima tahap perkembangan
psikoseksual.
• Tahap tahap ini dianggap berciri psikoseksual karena
mereka ditandai oleh perubahan cara anak mencari
kenikmatan fisik dari bagian-bagian tubuh yang peka secara
seksual, yang disebut zona erogen (sona sensitive seksual)

• Freud meyakini bahwa kegiatan fisik yang terkait dengan


fungsi dasar kehidupan, seperti makan, buang air, dan
reproduksi, pada dasarnya adalah “seksual” karena secara
pembawaan mendatangkan kenikmatan.

• Mengapa dikatakan mendatangkan nikmat, menurut Freud


jawabannya adalah karena kegiatan tersebut penting sekali
bagi kelangsungan hidup.

• Bisa jadi timbul konflik psikologis dalam setiap tahap


perkembangan psikoseksual. Konflik ini yang seringkali
muncul akibat menerima terlalu banyak atau terlalu sedikit
pemenuhan, bisa mengarah kepada berkembanganya
fiksasi yaitu watak kepribadian atau pola perilaku yang
mencirikan tahap perkembangan psikoseksual tertentu.
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai