Anda di halaman 1dari 9

IDEOLOGI SEPARATISME DAN PERANAN BNPT DALAM

MENANGGULANGI SEPARATISME

DOSEN:
FLORENTINA SIANIPAR, M.Th

DISUSUN OLEH :

DANIEL ARDYANSYAH

INSTITUT INJIL INDONESIA


FAKULTAS TEOLOGI
PROGRAM STUDI TEOLOGI
BATU, NOVEMBER 2021
BAB I
PENDAHULUAN

Ada banyak jenis ideologi di dunia ini, beragam ideologi digunakan oleh
seluruh negara di seluruh dunia untuk dijadikan prinsip dasar dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila adalah ideologi yang dipakai
oleh bangsa Indonesia sebagai dasar negara dalam berbagai aspek
kehidupan sosial, berbangsa, dan bernegara, ideologi ini sesuai dengan
kepribadian bangsa yang telah dirumuskan oleh para tokoh perjuangan
kemerdekaan bangsa, oleh sebab itu hanya Indonesia yang menggunakan
ideologi ini sebagai dasar negara serta pedoman hidup bangssa Indonesia.
Pancasila nampaknya telah menjadi sebuah ideologi yang cukup
sempurna untuk menjadi idelogi bangsa, karena sudah terjadi beberapa kali
perubahan atas poin-poin penting yang terkandung di dalamnya. Kendati
demikian, ternyata tidak membuat Pancasila menjadi ideologi yang
sepenuhnya berhasil membangun karakter dan kepribadian seluruh Warga
Negara Indonesia dikarenakan banyaknya akses yang dapat membuka
ruang untuk masuknya ideologi dari luar sehingga ideologi-ideologi lainnya
ini berkembang di tengah masyarakat umum, dan ini adalah sebuah
ancaman yang harus diperhatikan dan dipahami bagi kita sebagai Warga
Negara Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
Salah satu dari banyaknya ideologi di dunia yang mengancam
kedaulatan Pancasila sebagai ideologi negara ialah ideologi separatisme.
Ideologi ini secara garis besar berarti gabungan sekelompok orang
komunitas yang hendak memisahkan diri dari sebuah kesatuan, dan ideologi
ini cukup mengganggu keamanan dan keutuhan NKRI, mari simak
pembahasan lebih lanjut mengenai ideologi separatisme ini.
BAB II
ISI

A. PENGERTIAN DAN SEJARAH IDEOLOGI SEPARATISME


Separatisme dalam bahasa inggris yaitu separate yang berarti
pisah atau separated yang berarti terpisah. Secara umum separatisme
berarti gerakan atau usaha dari sekelompok orang maupun komunitas
untuk memisahkan diri dari suatu kesatuan. Gerakan ini muncul
pertama kali pada abad 200 S.M, setelah kematian Raja Iskandar
Zulkarnaen atau yang biasa disebut dengan Alexander the Great
sebagai pemimpin dari Kerajaan Makedonia, menyebabkan seluruh
substansi kerajaan memisahkan diri mereka dan membangun
kerajaan mereka masing-masing.
Gerakan separatisme ini juga pernah terjadi pada Uni Soviet
yang memecahkan diri menjadi 16 bagian negara disebabkan oleh
perbedaan pemahaman politik serta pemeliharaan kesatuan yang
tidak lagi bermanfaat. Gerakan separatisme biasa terjadi karena
adanya permasalahan internal yang tidak termasuk dalam
permasalahan internasional namun dapat menyita perhatian dunia
karena dampak yang ditimbulkan sangat besar. Tujuan dari gerakan
memisahkan diri dari induk dalam berbagai literatur hukum ini
merupakan suatu bentuk pemberontakan dengan maksud yang lebih
mendasar seperti menggulingkan sebuah pemerintahan ataupun
untuk bergabung dengan negara lain yang memiliki wilayah otonom
lebih luas serta merdeka, para oknum yang terlibat dalam gerakan ini
disebut dengan separatist.
Di Indonesia sendiri gerakan Separatisme ini menorehkan
sejarah yang cukup panjang, bahkan salah satunya masih ada sampai
saat ini, yaitu Organisasi Papua Merdeka, sedangkan dalam sejarah
tercatat beberapa gerakan separatisme pada era kemerdekaan
seperti NII atau Negara Islam Indonesia (1942), Republik Maluku
Selatan, dan Gerakan Aceh Merdeka.
B. PENYEBAB TERJADINYA SEPARATISME
Ada bermacam-macam penyebab terjadinya separatisme yaitu:
B1. Krisis Ekonomi.
Kondisi ekonomi yang tidak stabil/memadai adalah salah satu
penyebab munculnya gerakan separatism, keadaan ini mendorong
masyarakat untuk membentuk kelompok untuk bersama melakukan
pemberontakan atau perlawanan terhadap pemerintah.
B2. Krisis Politik.
Krisis politik yang terjadi diantara para elit politik dapat
menimbulkan instabilitas politik. Kondisi politik adalah salah satu
penyebab yang berdampak besar terhadap munculnya gerakan
separatisme, kondisi ini dapat memicu rasa ketidakpercayaan dari
sebagian kalangan yang berujung pada kekerasan dan aksi terror.
B3. Kebijakan Pemerintah Yang tidak Memperhatikan Kesejahteraan
Rakyat.
Ketidakpuasan rakyat terhadap keputusan pemerintah juga
mengakibatkan munculnya gerakan ini, ketidakpercayaan ini
menimbulkan aksi dari sekelompok orang untuk melakukan
demonstrasi dan anarkis apabila keinginan mereka tidak terpenihi.
B4. Krisis Sosial.
Kesenjangan sosial adalah kejadian yang paling umum di
masyarakat ini, hal ini juga menimbulkan kecemburuan sosial diantara
masyarakat yang berakibat munculnya gerakan separatisme.
B5. Intervensi Internasional.
Pengaruh ini tidak berasal dari dalam, tetapi dari luar yang
berusaha untuk memecah belah bangsa dengan doktrin-doktrin yang
mampu mengubah paradigma masyarakat kita.
B6. Perbedaan Dalam Menganut Suatu Ideologi
Perbedaan Ideologi yang dianut oleh masyarakat mendorong
mereka untuk melakukan gerakan separatisme untuk memenuhi
keinginan mereka menganut ideologi yang mereka percayakan.
C. Contoh-Contoh Gerakan Separatisme di Dunia
Beberapa contoh gerakan separatisme adalah:

 Catalonia (Spanyol) yang saat ini tengah menuntut referendum untuk


membebaskan diri dari Spanyol
 Front Pembebasan Islam Moro yang ingin memisahkan diri dari
pemerintahan Filipina.
 Kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang ingin memisahkan diri
dari NKRI
 Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pernah muncul di Indonesia dan
beroperasi selama 3 dekade sebelum kemudian mencapai
persetujuan damai dengan pemberian otonomi khusus untuk Aceh
oleh pemerintah Indonesia
 Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang ingin membebaskan papua
dan Papua Barat dari bawah kekuasaan Republik Indonesia.
Organisasi dengan bendera Bintang Kejoranya ini masih eksis hingga
saat ini dan sering melakukan aksi terror bersenjata.
 PKI Madiun yang ingin melepaskan diri dari pemerintahan Indonesia
untuk mendirikan negara dengan ideologi komunis
 Pemberontakan DI/TII dibawah pimpinan Kartosuwiryo, yang
mendirikan Negara Islam Indonesia pada 7 Agustus 1949
 PRRI yang muncul sebagai akibat dari rasa kecewa terhadap
pemerintah pusat yang dianggap tidak adil dalam alokasi dana
pembangunan.

D. Dampak dari Separatisme


Beberapa dampak yang timbul dari adanya gerakan separatisme
adalah:

 Munculnya perpecahan di kalangan masyarakat


 Ketiadaan rasa aman akibat konflik dan aksi teror oleh kelompok
sosial separatis
 Konflik yang meluas membuat pertumbuhan ekonomi tidak stabil
 Adanya krisis sosial dan politik yang bisa terjadi akibat aksi
separatisme
 Kerugian harta benda bahkan kehilangan nyawa akibat konflik
sosial separatisme.

E. Cara Mencegah Gerakan Separatisme

 Meningkatkan pemerataan pembangunan di berbagai wilayah negara,


terutama di wilayah dengan potensi konflik
 Meningkatkan kesejahteraan penduduk di wilayah-wilayah tertinggal
dan wilayah-wilayah dengan potensi konflik termasuk tingkat
perekonomian, pendidikan, dan kesehatannya
 Meningkatkan kemampuan intelijen dalam mendeteksi potensi konflik
separatisme sehingga dapat dilakukan upaya pencegahannya
sebelum meletus dan meluas
 Melaksanakan pendidikan politik seperti pendidikan karakter dan
pendidikan kewarganegaraan guna membangun
rasa nasionalisme dan cinta terhadap bangsa dan negara.
 Mengusahakan penyelesaian konflik melalui perundingan yang damai
dan merangkul kepentingan semua pihak yang bertikai
 Meningkatkan kualitas pelaksanaan otonomi daerah, desentralisasi,
dan demokratisasi sehingga hasil dan manfaatnya bisa dirasakan oleh
segenap lapisan masyarakat.
F. Pengertian BNPT, Tugas, dan Perannya Dalam Mengatasi
Gerakan Separatisme
BNPT adalah singkatan dari Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme, sebuah lembaga pemerintah nonkementrian yang
melaksanakan tugas untuk menanggulangi terorisme. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, BNPT dikoordinasikan Menteri
Kordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Badan ini dipimpin
oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada
presiden, badan ini dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor
46 Tahun 2010, cikal bakal dari badan ini adalah Desk Koordinasi
Pemberantasan Terorisme (DKPT).
Berikut ini adalah tugas pokok dan fungsi dari BNPT:
1. Merumuskan, mengoordinasikan, dan melaksanakan kebijakan,
strategi, dan program nasional penanggulangan Terorisme di bidang
kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi;
2. Mengoordinasikan antar penegak hukum dalam penanggulangan
Terorisme;
3. Merumuskan, mengoordinasikan, dan melaksanakan kebijakan,
strategi, dan program nasional penanggulangan Terorisme di bidang
kerja sama internasional;
4. Menyusun dan menetapkan kebijakan, strategi, dan program
nasional di bidang penanggulangan Terorisme;
5. Menyelenggarakan koordinasi kebijakan, strategi, dan program
nasional di bidang penanggulangan Terorisme;
6. Melaksanakan kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi, dan
deradikalisasi;
Visi BNPT:
Mewujudkan penanggulangan terorisme dan radikalisme melalui
upaya sinergi institusi pemerintah dan masyarakat meliputi
pencegahan, perlindungan, penindakan dan deradikalisasi serta
meningkatkan kewaspadaan nasional dan kerjasama internasional
untuk menjamin terpeliharanya keamanan nasional.
Misi BNPT:
1. Melakukan upaya pencegahan terjadinya aksi terorisme,
meningkatkan kewaspadaan, dan memberikan perlindungan
terhadap objek-objek vital yang potensial menjadi target
serangan terorisme;
2. Melakukan deradikalisasi dan melawan propaganda ideologi
radikal;
3. Melakukan penindakan aksi terorisme melalui penggalangan
intelijen dan surveillance, dan penegakan hukum melalui
koordinasi dan kerjasama dengan institusi terkait, masyarakat,
dan seluruh komponen bangsa;
4. Melaksanakan pembinaan kemampuan dan kesiapsiagaan
nasional terhadap ancaman aksi terorisme;
5. Melaksanakan kerjasama internasional dalam penanggulangan
terorisme
Dilihat dari tugas serta fungsi BNPT, badan ini sangat berperan
besar dalam mengatasi gerakan separatisme yang sesungguhnya
dapat menimbulkan anarkisme dan terorisme, oleh karena itu adanya
BNPT sangat membantu pemerintah dalam menanggulangi, tidak
hanya memberantas saja, tetapi jugaa mmencegah dan menemukan
indikasi munculnya ideologi separatisme, terorisme, dan segala
paham yang bertentangan dengan Pancasila.
BAB III
KESIMPULAN

Ideologi separatisme merupakan sebuah keputusan untuk


memisahkan diri dan menentang keputusan pemerintah, Tuhan tidak
pernah mengajarkan kita uintuk melawan kehendak otoritas, seperti
yang tertulis dalam Ibrani 13:17a berbunyi “Taatilah pemimpin-
pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-
jaga atas jiwamu, sebagai orang yang harus bertanggung jawab
atasnya.” Ini bukan sekedar himnbauan, tetapi sebuah perintah bahwa
Tuhan telah menentukan seseorang menjadi pemimpin bukan karena
Dia ingin kita menderita, tetapi karena Dia punya rencana yang tidak
dapat sepenuhnya dipahami oleh kita sebagai manusia.
Adanya keputusan dan peraturan dari pemerintah bukanlah
tanpa sebab, mereka telah melakukan bagian mereka sesuai dengan
perencanaan yang baik dan matang, oleh karena itu tugas warga
negara adalah taat dan percaya bahwa Tuhan punya rencana lewat
pemimpin negara, jangan lupa untuk mendoakan seluruh jajaran
kepemimpinan dan bangs aini agar nama Tuhan semakin dimuliakan
lewat ketetapan dan peraturan pemerintah yang telah mengorbankan
banyak hal untuk memikirkan dan merencanakan kehidupan
berbangsa yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai