Anda di halaman 1dari 6

‫هَّرَاكُه َرَكْحُةْح َرَرْحَرُة هلل َرَرَرَكاُهُه‬

Duduk, Adzan, Berdiri

‫إرّل هّلْرَحِر ّهَلُه ْرْحَرِهِه َرْرَحَرُهْحَهُه َرْرَحَرْحُهَهِه َرْرُهوُة َرالل َهْح ُهَهَحَر َكْحُةَلَرا َرَهْح سرْيَكاِه َكَحَراّهَرا َرْح َرْحِهِه‬
‫َرْحِرِه اك ُرَرَحَر ّكُه َرَكُحْرِه َكّل‬. ‫َكُحْرِه َكّل اك إرّكُر إرال هلل‬. ‫هلل فكاك َهْهّل ّكُه َرَرْح َهْحَهَلُ ل فكاك َراِهَر ّكُه‬
.‫َهْرَمِده َرْحِهِه َرَرسهوحّةُه‬

ِ‫هَا َُـ‬. ‫هكَّلْهْم َرّل َرَكى سِْْا َهْرَمِن َرَرَكى آّهُه َرَرْحْرُه َرَرْح ُرْرُرْهْح َرِرْحَراّن إرّكى َروحُر هِّيَحْر‬

‫ّكُرَلُةْح ُهُلَهْهوحّك‬. ‫ َةَحَهْحُةْح َرإرَماَر َرَرْلورى هلل‬,‫َرُراُهَر هّلَهَحَهَهْحْر َرْهَرُةْه هل‬

‫َرا َكَيْاك هّلِهَحْر َلهَرَهوه هُمْةوه هلل ْرّم ُهْكاُهُه َراك ُرَهوحُهْم إرال‬. ‫هكَهوحُة َرالل َهْر هّّمْحَكاّه هَّمِرْحْر‬: ‫قال هل ُُال‬
.‫َرَكَْهْح َيَحَهَهوحّك‬

‫َهْحَهْح ّكُةْح َكَحَراّكُةْح َرَرْحُهَح ّكُةْح ُةْهوحَرُةْح‬. ‫َرا َكَيْرا هّلِهَحْر َلهَرَهوه هُمْةوه هلل َرقةوحّةوحه قكوحال سرِهَحِده‬: ‫َرقكال ُُال‬
.‫َرَرْح َهَهِر هلل َرَرسهوحّكُه فكْكِح فكاًر فكوحًده َرِهْحَدا‬

‫ُكذّهُةْح‬ ‫َرذأكَيْرا ٱّلِهَْر َلهَرَهوه إرُكه ْهوِهىر ّهَْمَكوذِه َهْ َروحُر ٱّلُهَهُرُه فكٱسحُروحه إرّكىذ ُهَلَر ٱَّلُه َرُكَهَه ٱّلْرْحِر‬:‫َقال‬
‫َرْحَر ّلُةْح إرّ َةََهْح ُرُحَكَهوّك‬
Materi Khutbah
Ma’asyirol Muslimin Rahimani Wa Rahimukumullah
Marilah dalam kesempatan ini kita senantiasa mewasiyatkan diri untuk tetap senantiasa berusaha
meningkatkan taqwa kepada Allah SWT, dalam artian senantiasa berusaha melaksanakan apa pun yang
menjadi perintah Allah SWT dan meninggalkan apa pun yang menjadi larangan-Nya. sehingga hanya
dengan ketaqwaan itu kita dapat mempertahankan kredibilitas sebagai hamba Allah SWT dengan sebenar-
benarnya.
Ma’asyiral Muslim wa Zumratal Mukminin Rahimakumullah!
Perkenankanlah saya menyampaikan khutbah jum’at hari ini dengan topik “Merapatkan Barisan Dengan
Kekhusyu’an dan Kebersihan Hati melalui Shalat” .

Seperti yang kita tahu bahwasannya shalat merupakan ibadah yang telah diperintahkan Allah dalam qur’an,
yang tertera pada surat maryam ayat 58 yang berbunyi:
‫َْن لّ َِ لَ َ رَْن ََٰمَِ يّرْن ََ لْ ذِ َ رّّم َِ اٰ نَ نَ نو ََ مَ لْ نَ نََْنال‬ ‫م‬ ِ‫ِ ا‬
‫لِ ن‬ ‫ل‬ ‫ن‬
‫ٰوَ ىٕ نَ َٰ َذّلْن ََٰن نَ ل‬
‫نَ نَ َِ لو حٍۖ مو ََ لْ ذِ َ رّّم َِ َِٰ الّ ََّ نلَ نوَٰ لْ نّ ِٰ َِ لّ نَ نو ََ مَ لْ نَ نَ لَّنا نو ل‬
ٰ‫َْٰنِن لَّ انا َٰ نذ‬
۩ ‫ْ مَْدٰ موِِ َكّيا‬ ِ ٰ‫َّٰ لَ اَ َْ خ رنّ لو‬ ‫ُ م‬ ‫ََِل اْى ن‬
ِ ّ‫َْن لّ َِ لَ اٰ ا‬
58. Mereka itulah orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari (golongan) para nabi dari keturunan
Adam, dan dari orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil
(Yakub) dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat
Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis.

Jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia, Shalat merupakan tiang agama dan kunci kebaikan amal manusia.
Shalat juga merupakan obat yang bisa menyembuhkan penyakit-penyakit hati, kejelakan jiwa dan
penyakit ruhani lainnya. Shalat juga merupakan sesuatu yang dapat menghilangkan pekatnya dosa-dosa
dan kemaksiatan. Berkaitan dengan gambaran itu Rasulullah SAW bersabda sebagaimana yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim:

ُ‫َكَرَكَحَهْح ّكوح َكّل ْرْحَده َرْراِر َكْرِهَةْح َرْحَرَلّة َهَحُه َةّل َروحُم َرَحَر َرَمهِن َرّل َرْحْكى َه حْ ِرَرْر ه‬
‫ُرىحَء‬. ‫قكاّةوه اك َرْحْكى َهْح ِرَرْرُه ُر حىَء‬. ‫قكالك فكِكّهَر َرَكّة هّْمَكورهِه هّلَرَحَر َرَحْهو هَّلُه َرْرْم‬
‫هّلَرَكاَرا‬. َََْ ِ‫ََه‬
Artinya: “Apa pendapat kalian, seandainya ada sungai di depan pintu salah seorang dari kalian, dia mandi di
sungai itu lima kali sehari; Apakah ada kotoran/daki yang tersisa?” Mereka menjawab, “Tidak akan ada
kotoran yang tersisa sedikitpun.” Nabi berkata, “Demikianlah permisalan shalat lima waktu. Allah
menghapuskan kesalahan-kesalahan dengan sebab shalat.”(HR.Muslim).
Panggilan shalat yang bergema di segenap penjuru, adzan yang menembus telinga untuk membangunkan
jasad yang bercahaya dengan keimanan dan hati yang khusyu’. Dengan khusu’ seseorang yang shalat dapat
menyatukan antara keberhasilan lahiriyah dan kebersihan batiniyah. Dengan kekhusyu’an, akan diampuni
dosa-dosa dan dihapus kesalahan-kesalahan, dan ditulislah shalat di timbangan kebaikan, sebagaimana
disebutkan dalam shahih Imam Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda

‫َرا َهْر هَحَرٍم َهَحَهْم ُرْحْهَهِه َراكِة َرُلَهوَرُة فكْهْحَلْه َهُهوَلَرا َرَهّهوَرْرا َرَهَةوَرْرا إرال َكاْرْح َكُلاَرِل ّهَرا‬
‫قكْحَكْرا َهْر هِّذْهوِر َرا ّكْح َهْحِه َكْرررِل َرُكّهَر هِّمَحَر َةَلُه‬
Artinya: “Tidaklah seorang muslim mendapati shalat wajib, kemudian dia menyempurnakan wudhu,
khusyu’ dan ruku’nya, kecuali akan menjadi penghapus bagi dosa-dosanya yang telah lalu, selama tidak
melakukan dosa besar, dan ini untuk sepanjang masa.” (HR. Muslim).

Shalat apabila dihiasi dengan khusyu’ dan kebersihan jiwa dalam perkataan, dan gerakkannya dihiasi dengan
kerendahan, ketulusan, pengagungan, kecintaan dan ketenangan, sungguh ia akan bisa menahan perilaku diri
dari kekejian dan kemungkaran. Hatinya bersinar, keimanannya meningkat, kecintaannya semakin kuat,
untuk melaksanakan kebaikan, dan keinginannya untuk berbuat kejelakan akan sirna. Dengan khusyu’ dan
kebersihan jiwa, bertambahlah munajat seseorang kepada Rabbnya, demikian pula kedekatan Rabbnya
kepadanya. Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Nasa’I meriwayatkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam,
ُ ُ‫ّكا َرّرهلة هَّلُه َرّم َرِرّل َهْلْرَلا َرَكى هّلُرْحِه فهي َرَكاُهُه َرا ّكْح َرَلَرُهْح فكِرُكه هّلَرُكْر هْحْرَرَر َرَح‬

“Allah ‘Azza wa Jalla tidak akan berhenti menghadap hambaNya di dalam shalatnya, selama dia (hamba)
tidak berpaling. Apabila dia memalingkan wajahnya, maka Allah pun berpaling darinya.”

Ma’asyirol Muslimina Rahimukumullah


Sesungguhnya shalat adalah kobaran api pertempuran bersama setan, pertempuran was-was dan bisikan-
bisikannya, karena kita berdiri pada tempat yang agung, paling dekatnya kedudukan (dengan Allah) dan
paling dibenci setan. Kemudian setan menghiasi di depan pandangan kita dengan kesenangan, menawarkan
keindahan dan godaan. Syetan juga mengingatkan yang kita lupakan, sehingga dia merasa senang ketika
shalat kita rusak, sebagaimana baju yang usang, rusak, tidak mendapatkan pahala dan tidak pula
mendapatkan keutamaaan. Dan semua itu dapat diatasi dengan shalat berjamaah, merapatkan shaf dengan
kekhusyu’an dan kebersihan jiwa dapat meningkatkan daya tangkal godaan setan.
Hal itulah yang menjadi alasan mengapa Shalat berjamaah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan oleh
Rasulullah SAW. Sebagaimana sabdanya, “Shalat berjamaah lebih afdhal dari shalat sendirian dua puluh
tujuh derajat”. Ketika shalat berjamaah, meluruskan dan merapatkan shaf (barisan) sangat diperintahkan,
sebagaimana di dalam sabda Nabi SAW. Artinya, “Luruskan shafmu, karena sesungguhnya meluruskan shaf
itu merupakan bagian dari kesempurnaan shalat”. (Muttafaq ‘Alaih). Dalam riwayat lain Rasulullah SAW
bersabda:
“Rapatkan barisan kamu, karena demi Allah, sesungguhnya aku melihat syaitan masuk ke sela-sela
barisan shalat” (HR. Imam Abu Dawud Aw kamaqal)
Dijelaskan di dalam hadits yang dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhariy dan Al-Imam Muslim dari shahabat
Abu Abdillah An-Nu’man bin Basyir, beliau berkata, aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda,

ْ‫ُفُ مَْن ُُ مْ َ ن مُ لنُْخنِ هلفن نَ لُ َنْمَن ُُ ُُ مْ هِ ُُ م‬ ‫لنَ ُ ن‬


ُ ّ‫ُ َْ ن‬
“Benar-benar kalian luruskan shaf-shaf kalian atau (kalau tidak), maka sungguh Allah akan memalingkan
antar wajah-wajah kalian (menjadikan wajah-wajah kalian berselisih).” (HR. Imam Bukhari)
Secara maknawiyah perselihan yang dimaksudkan yakni berselisihnya hati, karena hati itu mempunyai arah,
maka apabila hati itu bersepakat terhadap satu arah, satu pandangan, satu aqidah dan satu manhaj, maka
akan didapatkan kebaikan yang banyak. Akan tetapi sebaliknya apabila hati berselisih maka ummat pun
akan berpecah belah. Hal ini yang menimbulkan pertanyaan dibenak hati kita masing masing.
. Apakah fenomena jama`ah, masyarakat, dan bangsa kita saat ini merupakan gambaran dari tidak rapat dan
tidak lurus shalat jama’ah kita? Dimana tidak sedikit orang dalam masyarakat kita saat ini yang “senyummu
adalah racun bagiku”, di depan kita menebarkan senyum, namun di belakang kita menerkam, menusuk
bahkan mencabik-cabik diri kita dengan tanpa belas kasih lagi.

Ma’asyiral Muslimin Wa Zumratal Mu’minin Rahimakulullah


Dengan demikian secara maknawiyah, Shalat berjamaah merupakan cermin untuk mewujud kesatuan
umat Islam. Ketika melaksanakan shalat, visi dan misi kita satu, yakni penghambaan total kepada
Allah Swt. dalam menggapai keridlaan-Nya . Ketaatan kepada pemimpin pun tercermin dalam shalat
berjamaah. Tidak peduli dari golongan, suku, ras atau pun organisasi mana sang imam, komandonya
tetap diikuti para makmum. Perbedaan firqoh, ormas, parpol, atau kepentingan duniawi, lebur dalam
kesamaan visi dan misi beribadah kepada Allah Swt melalui kerapatan shaf barisan dalam shalat
jama’ah.
Semoga kita diberikan kekuatan oleh Allah SWT. untuk mau meneladani Rasulullah SAW
seutuhnya disetiap amal ibadah, disetiap raka`at shalat kita, makmum senantiasa meluruskan shaf
dan menutup celahnya (merapatkannya). Dan makmum baru bergerak apabila selesai aba-aba
Allahu Akbar oleh imam, jangan sekali-kali mendahului imam dan tidak pula memperlambat suatu
gerakan; alangkah indahnya kalau gerakan juga diselaraskan dengan gerakan sesama makmum
yang disebelah, kita semua pada dasarnya tahu posisi kita, mungkin kaki-kaki kita bergeser
disetiap raka`at sehingga barisan/shaf menjadi tidak lurus, jangan ragu untuk segera meluruskan,
merapatkan sehingga nilai ibadah ada nilai plus.

, ‫َرْرُكُرَريح َرإرَماَةْح َرَرا فهْحُه َهْر هلَراِه َرهِّلَلَر هّلْرُهْحْر‬, ‫َراَرَر هلل ّهيح َرّكُةْح فهي هّلْةَحآّه هّلُرِهْحْر‬
‫َكقةوحلة قكوحّهيح َرِكه َرهسحَرْحُهَه هلل ّهيح َرّكُةْح‬. ‫َرُرْكْمّك َهرَيح َرَهَحُةْح ُهاكَرُرُه إرْمُه َهور هَّمَهْحِه هّلُرَهْحْه‬
.‫إرْمُه َهور هّلْرُةوحَه هَّمْهْحْه‬، ‫فكاسحَرْحُهَهَحِه‬
Duduk
‫‪Khutbah ke dua‬‬

‫إرّكَ هّلْرَحِر ّهكَُه ْرْحَرِهِه َرْرَحَرُهْحَهُه َرْرَحَرْحُهَهِح َرْرُهوُة َرالل َهْح ُهَهَحَر َكْحُةَلَرا َرَهْح سرْرََكاِه َكَحَراّهَرا ‪،‬‬
‫َرْح َرْحِهِه هلل فكاك َهْهّكَ ّكُه َرَرْح َهْحَهَلُ فكاك َراِهَر ّكُه ‪َ.‬كُحْرِه َكّل اك إرّكُر إراكَ هلل َرْحِرِه اك ُرَرَحَر‬
‫ّكُه َرَكُحْرِه َكّكَ َهْرَرَِده َرْحِهِه َرَرسهوحّةُه‪.‬‬

‫هكَهوحُة َرالل َهْر هّّمْحَكاّه هَّمِرْحْر ‪ .‬إرّل هلل َرَراكِهُكَرُه َهْرَذوحّك َرَكى هَّمْريي ‪َ،‬راَكَيْاك هّلِهَحْر َلهَرَهوحه َرَذوحه‬
‫َرَكْحُه َرسرَلَهوحه ُرَحَهْحَدا‬
‫هكَّلْهْم َرّل َرَكى سِْْا َهْرَمِن َرَرَكى آّهُه َرَرْحْرُه ‪ََ .‬ا َُـِ‬

‫فكْرا َكَيْرا هّلَهَحَهَهْحْر َرْهَرُةْه هل‪َ ,‬ةَحَهْحُةْح َرإرَماَر َرَرْلورى هلل ‪ّ.‬كُرَلُةْح ُهُلَهْهوحّك‬

‫قال هل ُُال ‪:‬هكَهوحُة َرالل َهْر هّّمْحَكاّه هَّمِرْحْر ‪َ.‬را َكَيْاك هّلِهَحْر َلهَرَهوه هُمْةوه هلل ْرّم ُهْكاُهُه َراك ُرَهوحُهْم إرال‬
‫َرَكَْهْح َيَحَهَهوحّك‪.‬‬

‫َرقكال ُُال ‪َ:‬را َكَيْرا هّلِهَحْر َلهَرَهوه هُمْةوه هلل َرقةوحّةوحه قكوحال سرِهَحِده ‪َ.‬هْحَهْح ّكُةْح َكَحَراّكُةْح َرَرْحُهَح ّكُةْح ُةْهوحَرُةْح‬
‫َرَرْح َهَهِر هلل َرَرسهوحّكُه فكْكِح فكاًر فكوحًده َرِهْحَدا‪.‬‬
‫‪Beri kesimpulan atau penguatan‬‬
‫‪Jadi Ma’asyirol Muslimina Rahimukumullah, untuk menggapai Kekhusyu’an dan Kebersihan Hati‬‬
‫‪melalui Shalat, diperlukkannya ketelitian terhadap detail detail kecil, seperti merapatkan shaf, tidak boleh‬‬
‫‪mendahului aba- aba dari imam/ mendahului imam, dan lain sebegainya. Oleh karena itu, mari kita bersama‬‬
‫‪- sama saling mengingatkan dalam kebaikan , agar hal hal detail tadi dapat kita gapai.‬‬

‫هكَهوحُة َرالل َهْر هّّمْحَكاّه هَّمِرْحْر ََْ هل هَّحْ هَّْْْ هكّكَْهـْرَ إرِرَ َكَوهُة َرَر َهْح َرِهكِر ِرْررَْر‪َ،‬رَهْح‬
‫َرِهكِر هّلْكْحَر َرَهْح فهَحـَرُه هّلَرْحْاك َرهّلَرَاكِه َرَهْح فهَحـَرُه هّلَرَْرْر هِّرَِاكَلر‪.‬‬

‫هكَّلْهْم هْلُهَح ّهَلَهَحَهَهْحْر َرهّلَهَحَهَراِه ‪َ،‬رهّلَهْحَهَرْحْر َرهّلَهْحَهَراِه هلألْحْراَل َهَحْهْح َرهلألَحورهِه‪ .‬هكَّلْهْم َكَرْرا هّلْر مّ‬
‫ْرْقا َرهَحًهقلَرا هُيْراَرُه ‪َ،‬رَكَرْرا هّلْراطهّك َاكطهال َرهَحًهقلَرا هِحَهَراَرُه ‪َ.‬رَمَرا َرْح ّكَرا َهْح َكًحَرهِرَرا َرُةَيَماُهَرا قةَمِك َكَحْهْم‬
‫َرهِحُرَلَرا ّهَلَهَمْهنر إرَراَدا ‪َ.‬رَمَرا آُهَرا فهي هِّيْحْرا ْرَرَرُل َرفهي هلَهَرِه ْرَرَرُل َرقهَرا َرِكهِر هَّماَر ‪.‬سهْحْراّك َرَيَر‬
‫َرِي هّلُهّمِه َرَما َرْهُةوحّك ‪َ،‬رسراكُر َرَكى هّلَهَحسرَهْحْر َرهّلْرَحِه ّهَلُه َرِي هّلُراّكَهْحْر‪.‬‬
‫َهْراِر هل ‪ .‬إرّل هلل َرألَهَه َراّلُرِحلر َرهّلِرْحَراّه َرإرَحَراَل ُهَ هّلْةَحَرى َرَرَحْرى َرْر هّلُكْحّراَل َرهّلَهَحُكَر َرهّلْرْحي ‪.‬‬
‫َرُهِةُةْح ّكُرَلُةْح ُرِكَلَهَحّك ‪ .‬فكاُلَةَهَحه هلل هّلُرِهْحْر َرِلَةَحَةْح ‪َ .‬رهسحأكّةوحِه َهْح فكْحّر َهُحَهُةْح ‪َ .‬رّكِهَلَه هلل َكَلْرَ‬

Anda mungkin juga menyukai