ISBN: 978-602-53498-0-5
Editor:
Direktorat Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Penyunting:
Direktorat Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Penerbit:
Direktorat Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Redaksi :
Jl. Percetakan Negara No.23, Jakarta Pusat
Tel +62214247496 / +622142883309 ext.1352
Email : ditwasprod@pom.go.id
TENTANG
PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TENTANG
PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan:
1. Cara Pembuatan Obat yang Baik yang selanjutnya disingkat CPOB adalah cara
pembuatan obat dan/atau bahan obat yang bertujuan untuk memastikan agar mutu
obat dan/atau bahan obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan
penggunaan.
2. Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau
bahan obat.
3. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi, yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.
4. Bahan Obat adalah bahan baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat yang
digunakan dalam pengolahan obat dengan standar dan mutu sebagai bahan baku
farmasi.
5. Sertifikat CPOB adalah dokumen sah yang merupakan bukti bahwa industri farmasi
atau sarana telah memenuhi persyaratan CPOB dalam membuat Obat dan/atau
Bahan Obat.
Pasal 2
(1) Pedoman CPOB wajib menjadi acuan bagi industri farmasi dan sarana yang
melakukan kegiatan pembuatan Obat dan Bahan Obat.
(4) Industri farmasi dan sarana yang tidak mengikuti acuan Pedoman CPOB
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif sebagai berikut:
a. peringatan;
b. peringatan keras;
c. penghentian sementara kegiatan;
d. pembekuan Sertifikat CPOB;
e. pencabutan Sertifikat CPOB; dan/atau
f. rekomendasi pencabutan izin industri farmasi.
(5) Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 3
Sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) meliputi:
a. lembaga yang melakukan proses pembuatan sediaan radiofarmaka dan telah
mendapat pertimbangan dari lembaga yang berwenang di bidang pengawasan
tenaga nuklir; dan/atau
b. instalasi farmasi rumah sakit yang melakukan proses pembuatan obat untuk
keperluan pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang bersangkutan.
Pasal 4
(1) Penerapan pedoman CPOB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dibuktikan
dengan sertifikat CPOB.
(2) Penerbitan Sertifikat CPOB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 5
Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan Nomor HK.03.1.33.12.12.8195 Tahun 2012 tentang Penerapan Pedoman
Cara Pembuatan Obat yang Baik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
122) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 13 Tahun 2018 tentang Perubahan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor HK.03.1.33.12.12.8195 Tahun 2012 tentang Penerapan Pedoman Cara
Pembuatan Obat yang Baik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 985)
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ...
ttd
PENNY K. LUKITO
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan All praise to God the Almighty, for without
Yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan God’s mercy and grace, this 2018 Edition of
karuniaNya Pedoman Cara Pembuatan Obat Good Manufacturing Practice (GMP)
yang Baik (CPOB) ini dapat diselesaikan dan Guideline would not be completed and
diterbitkan. published.
Pedoman ini merupakan pemutakhiran This guideline is an update for the previous
terhadap Pedoman CPOB sebagaimana GMP Guideline regulated by the Decree of
telah diatur dengan Peraturan Kepala Badan the Head of Badan POM Number
Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.03.1.33.12.12.8195 year 2012 regarding
HK.03.1.33.12.12.8195 Tahun 2012 tentang the Implementation of 2012 Edition of Good
Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Manufacturing Practice Guideline which was
yang Baik Tahun 2012 yang telah diubah amended by Decree of the Head of Badan
dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas POM Number 13 Year 2018.
Obat dan Makanan Nomor 13 Tahun 2018.
Sebagai referensi dalam penyusunan The main references used for the
Pedoman CPOB Tahun 2018 adalah PIC/s development of this 2018 Edition of GMP
GMP Guideline PE 009-14, July 2018, dan Guideline are PIC/s GMP Guideline PE 009-
WHO Technical Report Series (TRS) 961/ 14 (July 2018), WHO Technical Report
2011 Annex 9, TRS 981/ 2012 Annex 2, TRS Series (TRS) 961/ 2011 Annex 9, WHO TRS
992/ 2014 Annex 3 & 5, TRS 996/ 2015 981/ 2012 Annex 2, WHO TRS 992/ 2014
Annex 5, TRS 999/ 2016 Annex 2. Annex 3 & 5, WHO TRS 996/ 2015 Annex 5,
and WHO TRS 999/ 2016 Annex 2.
Akhir kata, kami mengucapkan penghargaan Finally, we would like to express our highest
dan terima kasih kepada semua pihak, appreciation and gratitude to all parties,
khususnya kepada Tim Revisi Pedoman particularly to the revision team of GMP
CPOB, yang telah mendukung dan berperan Guideline, for the generous support and
dalam penyusunan dan penerbitan Pedoman contribution on this project.
CPOB ini.
Ketua
Chairman
Dra. Rita Endang, Apt., M. Kes
Halaman Page
Bab 4 – Bangunan dan Fasilitas ........... 337 Chapter 4 – Buildings and Facilities...... 337
Desain dan Konstruksi ................. 337 Design and Construction .............. 337
Sarana Penunjang ....................... 338 Utilities.......................................... 338
Air ................................................ 339 Water............................................ 339
Containment ................................ 340 Containment ................................. 340
Pencahayaan .............................. 341 Lighting......................................... 341
Air ................................................ 341 Waste Management ..................... 341
Sanitasi dan Pemeliharaan .......... 341 Sanitation and Maintenance ......... 341
Bab 5 – Peralatan Proses ..................... 343 Chapter 5 – Process Equipment ........... 343
Desain dan Konstruksi ................. 343 Design and Construction .............. 343
Perawatan dan Pembersihan Equipment Maintenance and
Peralatan ..................................... 344 Cleaning ....................................... 344
Kalibrasi ....................................... 345 Calibration .................................... 345
Sistem Komputerisasi .................. 346 Computerized System .................. 346
Bab 10 – Penyimpanan dan Distribusi .. 370 Chapter 10 – Storage and Distribution.. 370
Prosedur Penyimpanan ............... 370 Warehousing Procedures ............. 370
Prosedur Distribusi ...................... 370 Distribution Procedures ................ 370
Bab 11 – Pengawasan Mutu ................. 372 Chapter 11 – Quality Control ................ 372
Pengawasan Umum .................... 372 General Controls .......................... 372
Pengujian Produk Antara dan
BAO ............................................. 374 Testing of Intermediates and APIs 374
Validasi Metode Analisis ............. 375 Validation of Analytical
Procedures ................................... 375
Sertifikat Analisis ......................... 375 Certificates of Analysis ................. 375
Pemantauan Stabilitas BAO ........ 376 Stability Monitoring of APIs .......... 376
Penanggalan Kedaluwarsa dan Expiry and Retest Dating.............. 377
Uji Ulang ...................................... 377
Sampel Pertinggal ....................... 377 Reserve/Retention Samples ......... 377
Bab 15 – Keluhan dan Penarikan ......... 392 Chapter 15 – Complaints and Recalls .. 392
Bab 17 – Keluhan dan Penarikan ......... 395 Chapter 17 – Complaints and Recalls .. 395
Penerapan ................................... 395 Applicability .................................. 395
Ketertelusuran BAO dan Produk Traceability of Distributed APIs and
Antara yang Didistribusikan ......... 395 Intermediates................................ 395
Manajemen Mutu ………………… 396 Quality Management …………….. 396
Pengemasan Ulang, Pelabelan Repackaging, Relabelling and
Ulang dan Penyimpanan BAO dan Holding of APIs and
Produk Antara ............................. 396 Intermediates................................ 396
Stabilitas ...................................... 396 Stability......................................... 396
Transfer Informasi ....................... 396 Transfer of Information ................. 396
Penanganan Keluhan dan Handling of Complaints and
Penarikan .................................... 397 Recalls ......................................... 397
Penanganan Produk Kembalian .. 398 Handling of Returns...................... 398
Bab 18 – Pedoman Spesifik untuk BAO Chapter 18 – Spesific Guidance for APIs
yang Dibuat dengan Cara Manufactured by Cell Cul-
Kultur Sel/Fermentasi ............ 399 ture/Fermentation ........... 399
Umum .......................................... 399 General ........................................ 399
Pemeliharaan Bank Sel dan Cell Bank Maintenance and Record
Penyimpanan Catatannya ........... 402 Keeping ........................................ 402
Kultur Sel/Fermentasi .................. 402 Cell Culture/Fermentation ............ 402
Pemanenan, Isolasi dan Harvesting, Isolation and
Pemurnian ................................... 404 Purification ................................... 404
Langkah Penghilangan/inaktivasi Viral Removal/Inactivation Steps .. 405
Viral ............................................. 405
Bab 19 – Bahan Aktif Obat yang Chapter 19 – APIs for Uses in Clinical
Digunakan dalam Uji Klinik .... 406 Trial ................................. 406
Umum .......................................... 406 General ........................................ 406
Mutu ............................................ 406 Quality .......................................... 406
Peralatan dan Fasilitas ................ 407 Equipment and Facilities .............. 407
Pengawasan Bahan Baku ........... 407 Control of Raw Materials .............. 407
Produksi ...................................... 408 Production .................................... 408
Validasi ........................................ 408 Validation ..................................... 408
Perubahan ................................... 408 Changes ....................................... 408
Pengawasan Laboratorium ......... 408 Laboratory Controls ...................... 408
PENDAHULUAN INTRODUCTION
PRINSIP PRINCIPLE
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) The Good Manufacturing Practices for
bertujuan untuk menjamin obat dibuat secara medicinal products is aimed to ensure that
konsisten, memenuhi persyaratan yang products are consistently manufactured to
ditetapkan dan sesuai dengan tujuan meet specified quality appropriate to their
penggunaannya. CPOB mencakup seluruh intended use. It is concerned with all aspects
aspek produksi dan pengendalian mutu. of production and quality control.
UMUM GENERAL
2. Tidaklah cukup bila produk jadi hanya 2. It is not sufficient that the finished product
sekedar lulus dari serangkaian pengujian, passes testing protocols, but quality must
tetapi yang lebih penting adalah bahwa be built into the product. The quality of
mutu harus dibentuk ke dalam produk medicinal products depends on the quality
tersebut. Mutu obat tergantung pada of starting materials and packaging
bahan awal, bahan pengemas, proses materials, production and quality control
3. CPOB ini merupakan pedoman yang 3. The good practices given hereunder
bertujuan untuk memastikan agar mutu should be considered as guidelines with
obat yang dihasilkan sesuai persyaratan the objective of ensuring that the products
dan tujuan penggunannya; bila perlu are of the nature and quality intended;
dapat dilakukan penyesuaian pedoman wherever necessary, they may be
dengan syarat bahwa standar mutu obat adapted to meet individual needs,
yang telah ditentukan tetap dicapai. provided that established standards of
product quality are still achieved.
4. Badan Pengawas Obat dan Makanan 4. National Agency of Drug and Food
(Badan POM) hendaklah menggunakan Control (Badan POM) should be directed
Pedoman ini sebagai acuan dalam towards the application of these standards
penilaian penerapan CPOB, dan semua in practice, and any new or amended
peraturan lain yang berkaitan dengan national regulations for good
CPOB hendaklah dibuat minimal sejalan manufacturing practice should at least
dengan Pedoman ini. meet their level.
5. Pedoman ini juga dimaksudkan untuk 5. These standards are also intended to
digunakan oleh industri farmasi sebagai serve manufacturers as basis for
dasar pengembangan aturan internal elaboration of specific rules adapted to
sesuai kebutuhan. their individual needs.
6. Pedoman ini berlaku terhadap pembuatan 6. Herein apply to medicines and similar the
obat dan produk sejenis yang digunakan standards set out products intended for
manusia. human use.
7. Pada pedoman ini istilah “pembuatan” 7. In this Guide the term “manufacturing”
mencakup seluruh kegiatan penerimaan includes all operations of receipt of
bahan, produksi, pengemasan ulang, materials, production, repackaging,
pelabelan, pelabelan ulang, pengawasan labelling, relabelling, quality control,
mutu, pelulusan, penyimpanan dan release, storage and distribution of
distribusi dari obat serta pengawasan product and the related controls.
terkait.
8. Cara lain selain tercantum di dalam 8. It is recognized that there are acceptable
Pedoman ini dapat diterima sepanjang methods, other than those describes in
memenuhi prinsip Pedoman ini. this Guide, which are capable of achieving
Pedoman ini bukanlah bermaksud untuk the principle of the Guide. This Guide is
membatasi pengembangan konsep baru not intended to place any restraint upon
atau teknologi baru yang telah divalidasi the development of new concepts or new
dan memberikan tingkat Pemastian Mutu technologies, which have been validated
sekurang-kurangnya ekuivalen dengan and provide a level of Quality Assurance
cara yang tercantum dalam Pedoman ini. at least equivalent to those set out in this
Guide.
9. Pada pedoman ini istilah “hendaklah” 9. In this guide the term “should” indicates
menyatakan rekomendasi untuk recommendation that is to apply unless
dilaksanakan kecuali jika tidak dapat shown to be in applicable, modified in any
diterapkan, dimodifikasi menurut relevant Guidelines on Good
pedoman lain yang relevan dengan Manufacturing Practices (GMP), or
10. Pedoman ini memiliki beberapa aneks 10. The Guide has a number of annexes
yang memberikan penjelasan lebih rinci which provide detail on specific areas of
untuk beberapa area atau aktifitas activity. For some manufacturing
spesifik. Untuk beberapa proses processes, different annexes will apply
pembuatan, aneks yang berbeda dapat simultaneously (e.g. annex on sterile
diterapkan secara simultan (misal aneks preparations and on radiopharmaceuticals
untuk pembuatan produk steril dan and/or on biological medicinal substances
radiofarmaka dan/atau bahan dan produk and products for human use). Aneks 8 on
biologi untuk penggunaan manusia). GMP for Active Pharmaceutical
Aneks 8 mengenai Cara Pembuatan Ingredients, which was previously issued
Bahan Baku Aktif Obat yang baik yang on different book has now been included
sebelumnya diterbitkan dalam buku yang in the same book.
terpisah, saat ini dijilid dalam satu buku
yang sama.
2018 Pedoman Mengacu pada PIC/S GMP 2018 Pedoman Refer to PIC/S GMP PE
CPOB PE 009-14, July 2018 serta CPOB 009-14, July 2018, WHO
Edisi 5 WHO TRS 981/ 2012 Edisi 5 TRS 981/ 2012 Annex 2;
Aneks 2; 986/ 2013 Aneks 986/ 2013 Annex 5; 992/
5; 992/ 2014 Aneks 3 dan 2014 Annex 3 and 5; 996/
5; 996/ 2015 Aneks 5 dan 2015 Annex 5 and 999/
999/ 2016 Aneks 2. 2016 Annex 2.
Perubahan Bab Sistem Revision on chapter
Mutu Industri Farmasi, Quality Management
Personalia, Bangunan dan System, Personnel, Pre-
Fasilitas, Peralatan, mises, Equipment, Pro-
Produksi, Pengawasan duction, Quality Control,
Mutu, Keluhan dan Product Complaint and
Penarikan Produk Recall, Documentation,
Dokumentasi, Pembuatan Contract Manufacture and
dan Analisis Berdasarkan Analysis, Qua-lification
Kontrak, Kualifikasi dan and Validation.
Validasi.
Peleburan Bab Sanitasi Merger of Chapter
dan Higiene ke dalam Bab Sanitation and Higiene
Personalia, dan Bab into Chapter Personnel,
Bangunan-Fasilitas. and Chapter Premises.
Perubahan Aneks Addition of Annex
Pembuatan Gas Medicinal, Manufacture of Inves-
Pembuatan Obat Uji Klinik, tigational Products for
Sistem Komputerisasi, dan Clinical Trial, Compu-
Uji Pelulusan Real Time terized System, and Real
dan Pelulusan Parametris. Time Release Testing and
Parametric Release.
Aneks Cara Penyimpanan Annex Good Storage and
dan Pengiriman Obat yang Dispatch Practices into
Baik menjadi Bab. Chapter.
Manajemen puncak bertanggung jawab untuk The attainment of this quality objective is the
pencapaian sasaran mutu, yang memerlukan responsibility of top management and requires
partisipasi dan komitmen dari personel pada the participation and commitment by staff in
semua tingkat di berbagai departemen dalam many different departments and at all levels
perusahaan, juga pemasok dan distributor. within the company, by the company’s
Untuk mencapai sasaran mutu yang handal, suppliers and by its distributors. To achieve
diperlukan Sistem Mutu Industri Farmasi yang this quality objective reliably there must be a
didesain secara komprehensif dan diterapkan comprehensively designed and correctly
secara benar serta mencakup Cara implemented Pharmaceutical Quality System
Pembuatan Obat yang Baik dan Manajemen incorporating Good Manufacturing Practice
Risiko Mutu. Pelaksanaan sistem ini and Quality Risk Management. It should be
hendaklah didokumentasi lengkap dan fully documented and its effectiveness
dimonitor dipantau efektivitasnya. Semua monitored. All parts of the Pharmaceutical
bagian Sistem Mutu Industri Farmasi Quality System should be adequately
hendaklah didukung ketersediaan personel resourced with competent personnel, and
yang kompeten, bangunan dan fasilitas serta suitable and sufficient premises, equipment
peralatan yang cukup dan memadai. and facilities. There are additional legal
Tambahan tanggung jawab legal diberikan responsibilities for the holder of the
kepada pemegang Izin Industri Farmasi (IIF) Manufacturing Authorisation and for the
dan kepada Pemastian Mutu. Quality Assurance.
Konsep dasar Manajemen Mutu, Cara The basic concepts of Quality Management,
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), dan Good Manufacturing Practice (GMP) and
Manajemen Risiko Mutu adalah saling terkait. Quality Risk Management are inter-related.
Konsep dasar yang diuraikan di sini They are described here in order to emphasise
menekankan kepentingan hubungan konsep their relationships and their fundamental
tersebut dalam produksi dan pengawasan importance to the production and control of
obat. medicinal products.
Unsur dasar manajemen mutu adalah: The basic elements of the quality management
are:
a) suatu infrastruktur atau Sistem Mutu a) an appropriate infrastructure or quality
Industri Farmasi yang tepat mencakup system encompassing the organizational
struktur organisasi, prosedur, proses dan structure, procedures, processes and
sumber daya; dan resources; and
Semua bagian Sistem Mutu Industri Farmasi All parts of the Pharmaceutical Quality
hendaklah didukung dengan ketersediaan Systems should be adequately resourced with
personel yang kompeten, bangunan dan competent personnel, and suitable and
fasilitas serta peralatan yang cukup dan sufficient premises, equipment and facilities.
memadai. Kepala Bagian Pemastian Mutu There are additional legal responsibilities for
memiliki tambahan tanggung jawab secara the head of Quality Management, as known as
hukum. Quality Assurance Manager.
1.1 Manajemen Mutu adalah suatu konsep 1.1 Quality Management is a wide-ranging
luas yang mencakup semua aspek baik concept, which covers all matters, which
secara individual maupun secara individually or collectively influence the
kolektif, yang akan memengaruhi mutu quality of a product. It is the sum total of
produk. Manajemen Mutu adalah the organised arrangements made with
totalitas semua pengaturan yang dibuat, the objective of ensuring that medicinal
dengan tujuan untuk memastikan bahwa products are of the quality required for
obat memiliki mutu yang sesuai tujuan their intended use. Quality Management
penggunaan. Oleh karena itu therefore incorporates Good
Manajemen Mutu mencakup juga Cara Manufacturing Practice.
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
1.2 CPOB diterapkan di semua tahap siklus 1.2 GMP applies to the lifecycle stages from
hidup dari pembuatan obat untuk uji the manufacture of investigational
klinik, transfer teknologi, produksi medicinal products, technology transfer,
komersial hingga produk tidak diproduksi commercial manufacturing through to
lagi. Namun, Sistem Mutu Industri product discontinuation. However the
Farmasi dapat meluas ke tahap siklus Pharmaceutical Quality System can
hidup pengembangan produk seperti extend to the pharmaceutical
diuraikan dalam ICH Q10, yang development lifecycle stage as described
memfasilitasi inovasi dan perbaikan in ICH Q10, which while, should facilitate
berkelanjutan serta memperkuat innovation and continual improvement
hubungan antara kegiatan and strengthen the link between
pengembangan produk dan kegiatan pharmaceutical development and
pembuatan produk. manufacturing activities.
1.3 Luas dan kompleksitas aktivitas 1.3 The size and complexity of the
perusahaan hendaklah dipertimbangkan company’s activities should be taken into
saat mengembangkan suatu Sistem consideration when developing a new
Mutu Industri Farmasi yang baru maupun Pharmaceutical Quality System or
ketika memodifikasi sistem yang sudah modifying an existing one. The design of
ada. Desain sistem hendaklah the system should incorporate
menggabungkan prinsip-prinsip appropriate risk management principles
manajemen risiko yang tepat termasuk including the use of appropriate tools.
penggunaan perangkat yang tepat. While some aspects of the system can
Sementara beberapa aspek suatu sistem be company-wide and others site-
dapat berlaku di seluruh unit perusahaan specific, the effectiveness of the system
dan aspek lain hanya di satu pabrik is normally demonstrated at the site
yang spesifik, keefektifan suatu sistem level.
biasanya ditunjukkan pada tingkat unit.
1.4 Suatu Sistem Mutu Industri Farmasi yang 1.4 A Pharmaceutical Quality System
tepat bagi pembuatan obat hendaklah appropriate for the manufacture of
menjamin bahwa: medicinal products should ensure that:
a) realisasi produk diperoleh dengan a) product realisation is achieved by
mendesain, merencanakan, designing, planning, implementing,
mengimplementasikan, memelihara maintaining and continuously
dan memperbaiki sistem secara improving a system that allows the
berkelanjutan sehingga secara consistent delivery of products with
konsisten menghasilkan produk appropriate quality attributes;
dengan atribut mutu yang tepat;
b) pengetahuan mengenai produk dan b) product and process knowledge is
proses dikelola pada seluruh tahapan managed throughout all lifecycle
siklus hidup; stages;
c) desain dan pengembangan obat c) medicinal products are designed and
dilakukan dengan cara yang developed in a way that takes
memerhatikan ketentuan CPOB; account of the requirements of Good
Manufacturing Practice;
d) kegiatan produksi dan pengawasan d) production and control operations are
diuraikan secara jelas dan mengacu clearly specified and Good
pada ketentuan CPOB; Manufacturing Practice adopted;
e) tanggung jawab manajerial diuraikan e) managerial responsibilities are clearly
secara jelas; specified;
f) pengaturan ditetapkan untuk f) arrangements are made for the
pembuatan, pemasokan dan manufacture, supply and use of the
penggunaan bahan awal dan correct starting and packaging
pengemas yang benar; seleksi dan materials, the selection and
pemantauan pemasok, dan untuk monitoring of suppliers and for
memverifikasi setiap pengiriman verifying that each delivery is from the
bahan berasal dari pemasok yang approved supply chain;
disetujui;
g) proses tersedia untuk memastikan g) processes are in place to assure the
manajemen kegiatan alih daya management of outsourced activities;
(outsource);
h) kondisi pengawasan ditetapkan dan h) a state of control is established and
dipelihara dengan mengembangkan maintained by developing and using
dan menggunakan sistem effective monitoring and control
pemantauan dan pengendalian yang systems for process performance and
efektif untuk kinerja proses dan mutu product quality;
produk;
i) hasil pemantauan produk dan proses i) the results of product and processes
diperhitungkan dalam pelulusan bets, monitoring are taken into account in
dalam investigasi penyimpangan, dan batch release, in the investigation of
untuk menghindarkan potensi deviations, and, with a view to taking
penyimpangan di kemudian hari preventive action to avoid potential
dengan memperhitungkan tindakan deviations occurring in the future;
pencegahannya;
j) semua pengawasan yang diperlukan j) all necessary controls on intermediate
terhadap produk antara dan products, and any other in-process
pengawasan selama-proses serta controls and validations are carried
validasi dilaksanakan; out;
k) perbaikan berkelanjutan difasilitasi k) continual improvement is facilitated
melalui penerapan peningkatan mutu through the implementation of quality
yang tepat dengan kondisi terkini improvements appropriate to the
terhadap pengetahuan tentang current level of process and product
produk dan proses; knowledge;
l) pengaturan tersedia untuk evaluasi l) arrangements are in place for the
prospektif terhadap perubahan yang prospective evaluation of planned
direncanakan dan persetujuan changes and their approval prior to
terhadap perubahan sebelum implementation taking into account
diimplementasikan dengan regulatory notification and approval
memerhatikan laporan dan, di mana where required;
diperlukan, persetujuan dari Badan
Pengawas Obat dan Makanan;
m) setelah pelaksanaan perubahan, m) after implementation of any change,
evaluasi dilakukan untuk an evaluation is undertaken to
mengonfirmasi pencapaian sasaran confirm the quality objectives were
mutu dan bahwa tidak terjadi dampak achieved and that there was no
merugikan terhadap mutu produk; unintended deleterious impact on
product quality;
n) analisis akar penyebab masalah yang n) an appropriate level of root cause
tepat hendaklah diterapkan selama analysis should be applied during the
investigasi penyimpangan, dugaan investigation of deviations, suspected
kerusakan produk dan masalah lain. product defects and other problems.
Hal ini dapat ditentukan dengan This can be determined using Quality
menggunakan prinsip Manajemen Risk Management principles. In
Risiko Mutu. Dalam kasus di mana cases where the true root cause(s) of
akar penyebab masalah sebenarnya the issue cannot be determined,
tidak dapat ditetapkan, hendaklah consideration should be given to
dipertimbangkan mengidentifikasi identifying the most likely root
beberapa akar penyebab masalah cause(s) and to addressing those.
yang paling mungkin terjadi dan
mengambil tindakan yang diperlukan.
1.6 Secara berkala hendaklah dilakukan 1.6 There should be periodic management
pengkajian manajemen terkait review, with the involvement of top
pengoperasian Sistem Mutu Industri management, of the operation of the
Farmasi dengan melibatkan manajemen Pharmaceutical Quality System to
puncak, untuk mengidentifikasi peluang identify opportunities for continual
perbaikan produk, proses dan sistem improvement of products, processes and
secara berkelanjutan. the system itself.
1.7 Sistem Mutu Industri Farmasi hendaklah 1.7 The Pharmaceutical Quality System
ditetapkan dan didokumentasi. Manual should be defined and documented. A
Mutu atau dokumentasi setara hendaklah Quality Manual or equivalent
ditetapkan dan mengandung deskripsi documentation should be established
sistem manajemen mutu termasuk and should contain a description of the
tanggung jawab manajemen. quality management system including
management responsibilities.
1.8 CPOB adalah bagian dari Manajemen 1.8 Good Manufacturing Practice is that part
Mutu yang memastikan obat dibuat dan of Quality Management which ensures
dikendalikan secara konsisten untuk that products are consistently produced
mencapai standar mutu yang sesuai and controlled to the quality standards
dengan tujuan penggunaan dan appropriate to their intended use and as
persyaratan Izin Edar, Persetujuan Uji required by the Marketing Authorisation,
Klinik atau spesifikasi produk. CPOB Clinical Trial Authorisation or product
mencakup Produksi dan Pengawasan specification. Good Manufacturing
Mutu. Prinsip dasar CPOB adalah: Practice is concerned with both
production and quality control. The basic
requirements of GMP are that:
a) semua proses pembuatan obat a) all manufacturing processes are
ditetapkan secara jelas, dikaji secara clearly defined, systematically
sistematis berdasarkan pengalaman reviewed in the light of experience
dan terbukti mampu menghasilkan and shown to be capable of
obat yang memenuhi persyaratan consistently manufacturing medicinal
mutu dan spesifikasi yang ditetapkan products of the required quality and
secara konsisten; complying with their specifications;
b) tahap kritis dalam proses pembuatan, b) critical steps of manufacturing
dan perubahan signifikan dalam processes and significant changes to
proses divalidasi; the process are validated;
c) tersedia semua fasilitas CPOB yang c) all necessary facilities for GMP are
diperlukan mencakup: provided including:
personel terkualifikasi dan terlatih; appropriately qualified and trained
personnel;
bangunan-fasilitas dengan luas adequate premises and space;
yang memadai;
peralatan dan sarana penunjang suitable equipment and utilities;
yang sesuai;
bahan, wadah dan label yang correct materials, containers and
benar; labels;
1.9 Pengawasan Mutu adalah bagian dari 1.9 Quality Control is that part of Good
CPOB yang mencakup pengambilan Manufacturing Practice which is
sampel, spesifikasi dan pengujian, serta concerned with sampling, specifications
mencakup organisasi, dokumentasi dan and testing, and with the organisation,
prosedur pelulusan yang memastikan documentation and release procedures
bahwa pengujian yang diperlukan dan which ensure that the necessary and
relevan telah dilakukan. Bahan tidak relevant tests are actually carried out.
boleh diluluskan untuk digunakan dan The materials are not released for use,
produk tidak boleh diluluskan untuk dijual nor products released for sale or supply,
atau didistribusi sampai mutunya dinilai until their quality has been judged to be
memuaskan. satisfactory.
1.10 Pengkajian mutu produk secara berkala 1.10 Regular periodic quality reviews of all
hendaklah dilakukan terhadap semua authorised medicinal products, including
obat terdaftar, termasuk produk ekspor, export only products, should be
dengan tujuan untuk membuktikan conducted with the objective of verifying
konsistensi proses, kesesuaian dengan the consistency of the existing process,
spesifikasi bahan awal, bahan pengemas the appropriateness of current
dan produk jadi, untuk melihat tren dan specifications for both starting materials
mengidentifikasi perbaikan yang and finished product, to highlight any
diperlukan untuk produk dan proses. trends and to identify product and
Pengkajian mutu produk secara berkala process improvements. Such reviews
biasanya dilakukan tiap tahun dan should normally be conducted and
didokumentasikan, dengan documented annually, taking into
mempertimbangkan hasil kajian ulang account previous reviews, and should
sebelumnya dan hendaklah meliputi include at least:
paling sedikit:
a) kajian terhadap bahan awal termasuk a) a review of starting materials
bahan pengemas yang digunakan including packaging materials used in
untuk produk, terutama yang dipasok the product, especially those from
dari sumber baru; khususnya new sources and in particular the
pengkajian ketertelusuran rantai review of supply chain traceability of
pasokan bahan aktif obat; active substances;
b) kajian terhadap pengawasan selama- b) a review of critical in-process controls
proses kritis dan hasil pengujian and finished product results;
produk jadi;
c) kajian terhadap semua bets yang c) a review of all batches that failed to
tidak memenuhi spesifikasi yang meet established specification(s) and
ditetapkan dan investigasi yang their investigation;
dilakukan;
d) kajian terhadap semua d) a review of all significant deviations or
penyimpangan atau ketidaksesuaian non-conformances, their related
mutu yang signifikan, investigasi investigations, and the effectiveness
terkait yang dilakukan dan efektivitas of resultant corrective and preventive
hasil tindakan korektif dan actions taken;
pencegahan;
e) kajian terhadap semua perubahan e) a review of all changes carried out to
yang dilakukan terhadap proses atau the processes or analytical methods;
metode analisis;
f) kajian terhadap variasi Izin Edar yang f) a review of Marketing Authorisation
diajukan, disetujui atau ditolak variations submitted, granted or
1.11 Industri farmasi dan Pemegang Izin Edar 1.11 The manufacturer and, where different,
apabila berbeda, hendaklah Marketing Authorisation holder should
mengevaluasi hasil pengkajian dan evaluate the results of the review and an
penilaian apakah tindakan korektif dan assessment made as to whether
pencegahan atau validasi ulang yang corrective and preventive action or any
telah dilakukan sesuai dengan yang revalidation should be undertaken, under
ditetapkan Sistem Mutu Industri Farmasi. the Pharmaceutical Quality System.
Hendaklah disiapkan prosedur There should be management
manajemen untuk pengelolaan secara procedures for the ongoing management
berkesinambungan dan pengkajian atas and review of these actions and the
tindakan ini. Efektifitas dari prosedur ini effectiveness of these procedures
diverifikasi saat pelaksanaan inspeksi verified during self-inspection. Quality
diri. Pengkajian mutu dapat reviews may be grouped by product type,
dikelompokkan menurut jenis produk, e.g. solid dosage forms, liquid dosage
misal sediaan padat, sediaan cair, forms, sterile products, etc. where
produk steril, d.l.l. yang dijustifikasi scientifically justified.
secara ilmiah.
1.12 Manajemen risiko mutu adalah suatu 1.12 Quality Risk Management is a systematic
proses sistematis untuk melakukan process for the assessment, control,
penilaian, pengendalian, komunikasi dan communication and review of risks to the
pengkajian risiko terhadap mutu obat. quality of the medicinal product. It can be
1.13 Prinsip Manajemen Risiko Mutu adalah: 1.13 The principles of Quality Risk
Management are that:
a) evaluasi risiko terhadap mutu a) the evaluation of the risk to quality is
dilakukan berdasarkan pengetahuan based on scientific knowledge,
secara ilmiah, pengalaman dengan experience with the authorised
proses yang sudah disetujui dan process and ultimately links to the
pada akhirnya dikaitkan pada protection of the patient; and
perlindungan pasien; dan b) the level of effort, formality and
b) tingkat upaya pengambilan tindakan, documentation of the Quality Risk
formalitas dan dokumentasi dari Management process is
proses manajemen risiko mutu commensurate with the level of risk.
sepadan dengan tingkat risiko.
Contoh proses dan aplikasi dari Manajemen Examples of the processes and applications of
Risiko Mutu dapat dilihat di Aneks 13 Quality Risk Management can be found in
Manajemen Risiko Mutu, atau ICH Q9. Annex 13 Quality Risk Management, or ICH
Q9.
PERSONALIA PERSONNEL
PRINSIP PRINCIPLE
Pembuatan obat yang benar mengandalkan The correct manufacture of medicinal products
sumber daya manusia. Oleh sebab itu industri relies upon people. For this reason there must
farmasi harus bertanggung jawab untuk be sufficient qualified personnel to carry out all
menyediakan personel yang terkualifikasi the tasks which are the responsibility of the
dalam jumlah yang memadai untuk manufacturer. Individual responsibilities should
melaksanakan semua tugas. Tanggung jawab be clearly understood by the individuals and
individual hendaklah secara jelas dipahami recorded. All personnel should be aware of the
oleh masing-masing dan didokumentasikan. principles of Good Manufacturing Practice that
Seluruh personel hendaklah memahami affect them and receive initial and continuing
prinsip CPOB yang menyangkut tugasnya training, including hygiene instructions,
serta memperoleh pelatihan awal dan relevant to their needs.
berkesinambungan, termasuk instruksi higiene
yang berkaitan dengan pekerjaannya.
UMUM GENERAL
2.1 Industri farmasi hendaklah memiliki 2.1 The manufacturer should have an
personel dalam jumlah yang memadai adequate number of personnel with the
yang terkualifikasi dan berpengalaman necessary qualifications and practical
praktis. Manajemen puncak hendaklah experience. Top management should
menetapkan dan menyediakan sumber determine and provide adequate and
daya yang memadai dan tepat (manusia, appropriate resources (human, financial,
finansial, bahan, fasilitas dan peralatan) materials, facilities and equipment) to
untuk menerapkan dan mengawasi implement and maintain the
Sistem Mutu Industri Farmasi dan Pharmaceutical Quality System and
meningkatkan efektivitas secara terus- continually improve its effectiveness. The
menerus. Tiap personel tidak boleh responsibilities placed on any one
dibebani tanggung jawab yang individual should not be so extensive as
berlebihan sehingga menimbulkan risiko to present any risk to quality.
terhadap kualitas.
2.2 Industri farmasi harus memiliki struktur 2.2 The manufacturer must have an
organisasi di mana hubungan antara organisation chart in which the
Kepala Produksi, Kepala Pengawasan relationships between the heads of
Mutu dan Kepala Pemastian Mutu Production, Quality Control and Head of
sebagaimana dimaksud pada butir 2.5 Quality Assurance referred to in section
ditunjukkan dengan jelas di tingkat 2.5 are clearly shown in the managerial
manajerial. hierarchy.
2.3 Tugas spesifik dan kewenangan dari 2.3 People in responsible positions should
personel pada posisi penanggung jawab have specific duties recorded in written
hendaklah dicantumkan dalam uraian job descriptions and adequate authority
tugas tertulis. Tugas mereka boleh to carry out their responsibilities. Their
2.4 Manajemen puncak memiliki tanggung 2.4 Top management has the ultimate
jawab tertinggi untuk memastikan responsibility to ensure an effective
efektivitas penerapan Sistem Mutu Pharmaceutical Quality System is in
Industri Farmasi untuk mencapai sasaran place to achieve the quality objectives,
mutu, dan, peran, tanggung jawab, dan and, that roles, responsibilities, and
wewenang tersebut ditetapkan, authorities are defined, communicated
dikomunikasikan serta diterapkan di and implemented throughout the
seluruh organisasi. Manajemen puncak organisation. Top management should
hendaklah menetapkan kebijakan mutu establish a quality policy that describes
yang menguraikan keseluruhan maksud the overall intentions and direction of the
dan tujuan perusahaan terkait mutu dan company related to quality and should
hendaklah memastikan kesesuaian dan ensure continuing suitability and
efektivitas Sistem Mutu Industri Farmasi effectiveness of the Pharmaceutical
dan pemenuhan CPOB melalui Quality System and GMP compliance
keikutsertaan dalam tinjauan through participation in management
manajemen. review.
2.5 Manajemen puncak hendaklah menunjuk 2.5 Top Management should appoint Key
Personel Kunci termasuk Kepala Management Personnel including the
Produksi, Kepala Pengawasan Mutu, dan head of Production, the head of Quality
Kepala Pemastian Mutu. Posisi kunci Control, and the head of Quality
tersebut hendaklah dijabat oleh Apoteker Assurance Key posts should be occupied
purnawaktu. Kepala Produksi, Kepala by full-time personnel. The heads of
Pengawasan Mutu dan Kepala Production, Quality Control and Quality
Pemastian Mutu harus independen satu Assurance must be independent from
terhadap yang lain. Hendaklah personel each other. Neither should have any
tersebut tidak mempunyai kepentingan interests which may be considered to
lain yang dapat menimbulkan konflik entail a conflict of personal or financial
kepentingan pribadi atau finansial. interest. In large organisations, it may be
Beberapa fungsi yang disebut dalam necessary to delegate some of the
Butir-butir 2.6, 2.7, 2.8 dan 2.9 bila perlu functions listed in 2.6, 2.7, 2.8 and 2.9.
dapat didelegasikan. Jika fungsi Where such a function exists some of the
semacam itu ada beberapa tanggung responsibilities described in 2.6, 2.7, 2.8
jawab yang dijelaskan dalam butir-butir and 2.9 are shared with the Head of
2.6, 2.7, 2.8 dan 2.9 dibagi dengan Quality Control and Head of Production;
Kepala Pengawasan Mutu dan Kepala and top management should therefore
Produksi; dan manajemen puncak take care that roles, responsibilities, and
hendaklah memerhatikan peran, authorities are defined.
tanggung jawab, dan kewenangan yang
ditetapkan.
2.6 Tugas Kepala Pemastian Mutu 2.6 The duties of the Head of Quality
dijelaskan dalam persyaratan nasional Assurance are described in the national
sebagai berikut: requirements:
a) memastikan penerapan (dan, bila a) to ensure implementation (and, when
diperlukan, membentuk) sistem mutu; needed, establishment) of the quality
system;
b) ikut serta dalam atau memprakarsai b) to participate in or initiate the
pembentukan manual mutu development of the company’s quality
perusahaan; manual;
c) memprakarsai dan mengawasi audit c) to initiate and supervise the regular
internal atau inspeksi diri berkala; internal audits or self-inspection;
d) melakukan pengawasan terhadap d) to perform the oversight of the Quality
fungsi bagian Pengawasan Mutu; Control;
e) memprakarsai dan berpartisipasi e) to initiate and participate in external
dalam pelaksanaan audit eksternal audit (vendor audit);
(audit terhadap pemasok);
f) memprakarsai dan berpartisipasi f) to initiate and participate in validation
dalam program validasi; programmes;
g) memastikan pemenuhan persyaratan g) to ensure compliance with technical
teknik dan/atau peraturan Badan requirement and/or Badan Pengawas
Pengawas Obat dan Makanan Obat dan Makanan (Badan POM)
(Badan POM) yang berkaitan dengan regulation related to the quality of
mutu produk jadi; finished products;
h) mengevaluasi/mengkaji catatan bets; h) to evaluate/review batch records;
i) meluluskan atau menolak produk jadi i) to approve or reject, as he/she sees
untuk penjualan dengan mempertim- fit, finished products for sale;
bangkan semua faktor terkait;
j) memastikan bahwa setiap bets obat j) must ensure that each batch of
telah diproduksi dan diperiksa sesuai medicinal products has been
dengan peraturan yang berlaku di manufactured and checked in
negara tersebut dan sesuai dengan compliance with the laws in force in
persyaratan Izin Edar; dan that country and in accordance with
the requirements of the Marketing
Authorisation; and
k) tanggung jawab Kepala Pemastian k) the responsibilities of the Head of
Mutu dapat didelegasikan, tetapi Quality Assurance may be delegated,
hanya kepada personel yang but only to authorised person(s).
berwenang.
2.7 Kepala Produksi memiliki tanggung 2.7 The head of Production has the following
jawab sebagai berikut: responsibilities:
a) memastikan bahwa obat diproduksi a) to ensure that products are produced
dan disimpan sesuai prosedur agar and stored according to the
memenuhi persyaratan mutu yang appropriate documentation in order to
ditetapkan; obtain the required quality;
2.8 Kepala Pengawasan Mutu memiliki 2.8 The head of Quality Control has the
tanggung jawab sebagai berikut: following responsibilities:
a) memberi persetujuan terhadap a) to approve specifications, sampling
spesifikasi, instruksi pengambilan instructions, test methods and other
sampel, metode pengujian dan Quality Control procedures;
prosedur pengawasan mutu lain;
b) memastikan bahwa seluruh b) to ensure that all necessary testing is
pengujian yang diperlukan telah carried out and the associated
dilaksanakan; records evaluated;
c) memberi persetujuan dan memantau c) to approve and monitor any contract
semua analisis berdasarkan kontrak; analysts;
d) memastikan pelaksanaan kualifikasi d) to ensure the qualification and
dan pemeliharaan bangunan-fasilitas maintenance of his/her department,
serta peralatan di bagian produksi premises and equipment;
pengawasan mutu;
e) memastikan bahwa validasi yang e) to ensure that the appropriate
tepat telah dilaksanakan; validations are done;
f) memastikan bahwa pelatihan awal f) to ensure that the required initial and
dan berkesinambungan bagi personel continuing training of his department
di departemennya dilaksanakan dan personnel is carried out and adapted
diterapkan sesuai kebutuhan; dan according to need; and
g) menyetujui atau menolak bahan g) to approve or reject, as he/she sees
awal, bahan pengemas, produk fit, starting materials, packaging
antara, produk ruahan dan produk materials, intermediate, bulk and
jadi sesuai hasil evaluasi. finished products.
Tugas lain Pengawasan Mutu dirangkum Other duties of Quality Control are
dalam Bab 7 Pengawasan Mutu. summarised in Chapter 7 Quality Control.
2.9 Kepala Produksi, Pengawasan Mutu dan 2.9 The heads of Production, Quality Control
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu) and Quality Management (Quality
memiliki tanggung jawab bersama atau Assurance) generally have some shared,
menerapkan bersama, semua aspek or jointly exercised, responsibilities
yang berkaitan dengan mutu termasuk relating to quality including in particular
PELATIHAN TRAINING
2.10 Industri farmasi hendaklah mengadakan 2.10 The manufacturer should provide training
pelatihan bagi seluruh personel yang for all the personnel whose duties take
karena tugasnya berada di area produksi them into production and storage areas
dan gudang penyimpanan atau or into control laboratories (including the
laboratorium (termasuk personel teknik, technical, maintenance and cleaning
pemeliharaan dan pembersihan), dan personnel), and for other personnel
bagi personel lain yang kegiatannya whose activities could affect the quality of
berdampak pada mutu produk. the product.
2.11 Di samping pelatihan dasar dalam teori 2.11 Besides the basic training on the theory
dan praktik Sistem Mutu Industri Farmasi and practice of the Pharmaceutical
dan CPOB, personel baru hendaklah Quality System and Good Manufacturing
memperoleh pelatihan sesuai dengan Practice, newly recruited personnel
tugas yang diberikan kepadanya. should receive training appropriate to the
Pelatihan berkesinambungan hendaklah duties assigned to them. Continuing
juga diberikan, dan efektivitas training should also be given, and its
penerapannya hendaklah dinilai secara practical effectiveness should be
berkala. Hendaklah tersedia program periodically assessed. Training
pelatihan yang disetujui oleh Kepala programmes should be available,
Produksi, Kepala Pengawasan Mutu atau approved by either the head of
Kepala Pemastian Mutu. Catatan Production, the head of Quality Control
pelatihan hendaklah disimpan. or head of Quality Assurance, as
appropriate. Training records should be
kept.
2.12 Pelatihan spesifik hendaklah diberikan 2.12 Personnel working in areas where
kepada personel yang bekerja di area di contamination is a hazard, e.g. clean
mana kontaminasi menimbulkan bahaya, areas or areas where highly active, toxic,
misalnya area bersih atau area infectious or sensitising materials are
penanganan bahan berpotensi tinggi, handled, should be given specific
toksik, bersifat infeksius atau training.
menimbulkan sensitisasi.
2.13 Pengunjung atau personel yang tidak 2.13 Visitors or untrained personnel should,
mendapat pelatihan sebaiknya tidak preferably, not be taken into the
dibawa masuk ke area produksi dan production and quality control areas. If
laboratorium pengawasan mutu. Bila this is unavoidable, they should be given
tidak dapat dihindarkan, hendaklah information in advance, particularly about
mereka diberi penjelasan lebih dahulu, personal hygiene and the prescribed
terutama mengenai higiene perorangan protective clothing. They should be
dan pakaian pelindung yang closely supervised.
dipersyaratkan serta diawasi dengan
ketat.
2.14 Sistem Mutu Industri Farmasi dan 2.14 The Pharmaceutical Quality System and
semua tindakan yang tepat untuk all the measures capable of improving its
meningkatkan pemahaman dan understanding and implementation
penerapannya hendaklah dibahas secara should be fully discussed during the
mendalam selama pelatihan. training sessions.
2.16 Program higiene yang rinci hendaklah 2.16 Detailed hygiene programmes should be
disiapkan dan disesuaikan dengan established and adapted to the different
berbagai kebutuhan di pabrik. Program needs within the factory. They should
tersebut hendaklah mencakup prosedur include procedures relating to the health,
yang berkaitan dengan praktik hygiene practices and clothing of
kesehatan dan higiene serta pakaian personnel. These procedures should be
2.17 Semua personel hendaklah menjalani 2.17 All personnel should receive medical
pemeriksaan kesehatan pada saat examination upon recruitment. It must be
proses perekrutan. Merupakan the manufacturer’s responsibility that
kewajiban industri farmasi agar tersedia there are instructions ensuring that
instruksi yang memastikan bahwa health conditions that can be of
kesehatan personel yang dapat relevance to the quality of products come
memengaruhi mutu produk harus to the manufacturer’s knowledge. After
diketahui perusahaan. Sesudah the first medical examination,
pemeriksaan kesehatan awal, hendaklah examinations should be carried out when
dilakukan pemeriksaan kesehatan kerja necessary for the work and personal
dan kesehatan personel bila diperlukan. health.
2.18 Hendaklah diambil tindakan untuk 2.18 Steps should be taken to ensure as far
memastikan bahwa tidak ada orang yang as is practicable that no person affected
berpenyakit menular atau memiliki lesi by an infectious disease or having open
terbuka pada tubuh terlibat dalam lesions on the exposed surface of the
pembuatan obat. body is engaged in the manufacture of
medicinal products.
2.19 Setiap orang yang memasuki area 2.19 Every person entering the manufacturing
pembuatan hendaklah mengenakan areas should wear protective garments
pakaian pelindung sesuai dengan appropriate to the operations to be
kegiatan yang akan dilakukan. carried out.
2.20 Makan, minum, mengunyah atau 2.20 Eating, drinking, chewing or smoking, or
merokok, atau menyimpan makanan, the storage of food, drink, smoking
minuman, bahan merokok atau obat- materials or personal medication in the
obatan pribadi di area produksi dan area production and storage areas should be
gudang hendaklah dilarang. Secara prohibited. In general, any unhygienic
umum, hendaklah dilarang melakukan practice within the manufacturing areas
kegiatan yang tidak higienis di dalam or in any other area where the product
area pembuatan atau di area lain yang might be adversely affected should be
dapat memengaruhi mutu produk. forbidden.
2.23 Persyaratan khusus untuk pembuatan 2.23 Any specific requirements for the
produk tertentu, misal sediaan steril, manufacture of special groups of
tercakup dalam Aneks 1 Pembuatan products are covered in the Annexes, for
Produk Steril. example sterile preparations is covered
in Annex 1 Manufacture of Sterile
Medicinal Products.
KONSULTAN CONSULTANTS
BANGUNAN-
FASILITAS PREMISES
PRINSIP PRINCIPLE
UMUM GENERAL
3.1 Letak bangunan hendaklah sedemikian 3.1 Premises should be located as to avoid
rupa untuk menghindarkan kontaminasi contamination from the surrounding
dari lingkungan sekitar, seperti environment such as air, earth and water
kontaminasi dari udara, tanah dan air pollutant as well as from nearby activities
serta dari kegiatan industri lain yang which could adversely affect the quality
berdekatan. Apabila letak bangunan of products. If the premises were
tidak sesuai, hendaklah diambil tindakan unsuitably located, effective measures
pencegahan yang efektif terhadap should be taken to avoid such
kontaminasi tersebut. contamination.
3.4 Seluruh bangunan-fasilitas termasuk 3.4 All premises, including production areas,
area produksi, laboratorium, area laboratories, stores, passage ways and
penyimpanan, koridor dan lingkungan external surroundings should be
sekeliling bangunan hendaklah dipelihara maintained in a clean and tidy condition.
dalam kondisi bersih dan rapi. Kondisi The conditions of buildings should be
bangunan hendaklah ditinjau secara reviewed regularly, and repaired where
teratur dan diperbaiki di mana perlu. necessary. Special care should be
Perbaikan serta pemeliharaan exercised to ensure that building repair
bangunan-fasilitas hendaklah dilakukan or maintenance operations do not
hati-hati agar kegiatan tersebut tidak adversely affect the products.
merugikan mutu obat.
3.5 Pasokan listrik, pencahayaan, suhu, 3.5 Electrical supply, lighting, temperature,
kelembaban dan ventilasi hendaklah humidity and ventilation should be
tepat agar tidak mengakibatkan dampak appropriate and such that they do not
merugikan baik secara langsung maupun adversely affect, directly or indirectly,
tidak langsung terhadap obat selama either the medicinal products during their
proses pembuatan dan penyimpanan, manufacture and storage, or the accurate
atau terhadap keakuratan fungsi dari functioning of equipment.
peralatan.
3.6 Desain dan tata letak ruang hendaklah 3.6 The premises design and lay-out should
memastikan : ensure :
a) kompatibilitas dengan kegiatan a) the compatibility of other
pengolahan lain yang mungkin manufacturing operations that may be
dilakukan di dalam fasilitas yang carried out in the same or adjacent
sama atau fasilitas yang premises; and
berdampingan; dan
b) pencegahan area produksi b) avoiding use of production areas as a
dimanfaatkan sebagai jalur lalu lintas general traffic for personnel and
umum bagi personel dan bahan atau materials or for storage other than the
produk, atau sebagai tempat materials in process.
penyimpanan bahan atau produk
selain yang sedang diproses.
3.7 Tindakan pencegahan hendaklah diambil 3.7 Steps should be taken in order to prevent
untuk mencegah personel yang tidak the entry of unauthorized people.
berkepentingan masuk. Area produksi, Production, storage and quality control
area penyimpanan dan area areas should not be used as a right of
pengawasan mutu tidak boleh digunakan way by personnel who do not work in
sebagai jalur lalu lintas bagi personel them.
yang tidak bekerja di area tersebut.
3.8 Kegiatan di bawah ini hendaklah 3.8 Defined areas for the following
dilakukan di area yang ditentukan: operations are required :
penerimaan bahan; materials receiving;
karantina barang masuk; incoming goods quarantine;
penyimpanan bahan awal dan bahan starting materials storage;
pengemas;
penimbangan dan penyerahan bahan weighing and dispensing;
atau produk;
pengolahan; processing;
pencucian peralatan; equipment washing;
3.9 Penimbangan bahan awal dan perkiraan 3.9 The weighing of starting materials and
hasil nyata produk dengan cara estimation of yield by weighing method
penimbangan hendaklah dilakukan di should be carried out in separate
area penimbangan terpisah yang weighing areas especially designed for
didesain khusus untuk kegiatan tersebut. that use. Such areas may be part of
Area ini dapat menjadi bagian dari area either storage or production areas.
penyimpanan atau area produksi.
Tergantung dari tingkat risiko, mungkin Depending of the level of risk, it may be
diperlukan bangunan-fasilitas dan necessary to dedicate premises and
peralatan yang terdedikasi untuk equipment for manufacturing and/or
kegiatan pengolahan dan/atau packaging operations to control the risk
pengemasan guna mengendalikan risiko presented by some medicinal products.
dari beberapa obat.
Panduan lebih lanjut dapat dilihat di Bab Further guidance can be found in
5 Produksi, Aneks 2 Pembuatan Bahan Chapter 5 on Production and in Annex 2
dan Produk Biologi untuk Penggunaan on Biological Product, Annex 3 on
Manusia, Aneks 3 Pembuatan Gas Medicinal Gases, and Annex 9 on
Medisinal, dan Aneks 9 Pembuatan Radiopharmaceutical.
Radiofarmaka.
3.11 Tata letak ruang produksi sebaiknya 3.11 Premises should preferably be laid out in
dirancang sedemikian rupa untuk: such a way as:
a) memungkinkan kegiatan produksi a) to allow the production to take place
dilakukan di area yang saling in areas connected in a logical order
berhubungan mengikuti urutan tahap corresponding to the sequence of the
produksi dan menurut kelas operations, the requisite cleanliness
kebersihan yang dipersyaratkan; levels;
b) mencegah kesesakan dan ketidak- b) to avoid crowding and disorder; and
teraturan; dan
c) memungkinkan komunikasi dan c) to allow effective communication and
pengawasan yang efektif. supervision.
3.12 Luas area kerja dan area penyimpanan 3.12 The adequacy of the working and in-
bahan atau produk yang sedang dalam process storage space should permit the
proses hendaklah memadai untuk orderly and logical positioning of
memungkinkan penempatan peralatan equipment and materials so as to
dan bahan secara logis, sehingga dapat minimize the risk of confusion between
memperkecil risiko terjadi ketidakjelasan different medicinal products or their
antara obat atau komponen obat yang components, to avoid cross-
berbeda, mencegah kontaminasi silang contamination and to minimize the risk of
dan memperkecil risiko terlewat atau omission or wrong application of any of
salah melaksanakan langkah proses the manufacturing or control steps.
pengolahan atau pengawasan.
3.13 Permukaan dinding, lantai dan langit- 3.13 Where starting and primary packaging
langit bagian dalam ruangan di mana materials, intermediate or bulk products
terdapat bahan baku dan bahan are exposed to the environment, interior
pengemas primer, produk antara atau surfaces (walls, floors and ceilings)
produk ruahan yang terpapar ke should be smooth, free from cracks and
lingkungan hendaklah halus, bebas retak open joints, and should not shed
dan sambungan terbuka, tidak particulate matter and should permit easy
melepaskan partikulat, serta memung- and effective cleaning and, if necessary,
kinkan pelaksanaan pembersihan (bila disinfection.
perlu disinfeksi) yang mudah dan efektif.
3.14 Konstruksi lantai di area pengolahan 3.14 The floor in processing areas should be
hendaklah dibuat dari bahan kedap made of impervious materials, laid to an
rembesan, permukaan rata dan even surface and should allow prompt
memungkinkan pembersihan yang cepat and efficient removal of any spillages.
serta efisien apabila terjadi tumpahan The coving of junctions between walls
bahan. Sudut antara dinding dan lantai di and floors in processing areas is
area pengolahan hendaklah berbentuk necessary.
lengkungan.
3.15 Pipa, fiting lampu, titik ventilasi dan 3.15 Pipe work, light fittings, ventilation points
instalasi layanan lain hendaklah didesain and other services should be designed
dan dipasang sedemikian rupa untuk and installed in such a way to avoid the
menghindarkan pembentukan ceruk creation of recesses which are difficult to
yang sulit dibersihkan. Untuk clean. As far as possible, for
kepentingan pemeliharaan, sedapat maintenance purposes, they should be
mungkin hendaklah dapat diakses dari accessible from outside the production
luar area produksi. areas.
3.16 Pipa yang terpasang di dalam ruangan 3.16 Exposed pipes should not touch walls but
tidak boleh menempel pada dinding be suspended from or be supported by
tetapi digantungkan dengan brackets, sufficiently separated to allow
menggunakan siku-siku penyangga thorough cleaning.
berjarak cukup dari dinding untuk
memudahkan pembersihan menyeluruh.
3.17 Instalasi rangka atap, pipa dan saluran 3.17 Exposed overhead roof joints, pipes and
udara yang terpapar ke dalam ruangan ducts should be avoided. Where they are
hendaklah dihindarkan. Apabila tidak unavoidable, special cleaning procedures
terhindarkan, maka prosedur dan jadwal and schedules should be prepared and
pembersihan instalasi tersebut followed.
hendaklah dibuat dan diikuti.
3.18 Lubang udara masuk dan keluar serta 3.18 Air intakes and exhausts, and associated
pipa-pipa dan salurannya hendaklah pipe work and ducting should be installed
dipasang sedemikian rupa untuk in such a way to avoid product
mencegah kontaminasi terhadap produk. contamination.
3.19 Saluran pembuangan air hendaklah 3.19 Drains should be of adequate size,
cukup besar, didesain dan dilengkapi designed and equipped with trapped
parit perangkap untuk mencegah alir gullies to prevent back-flow. Open
balik. Sedapat mungkin saluran terbuka channels should be avoided where
dicegah tetapi bila perlu hendaklah possible, but if necessary, they should be
dangkal untuk memudahkan shallow to facilitate cleaning and
pembersihan dan disinfeksi. disinfection.
3.20 Area produksi hendaklah diventilasi 3.20 Production areas should be effectively
secara efektif dengan menggunakan ventilated, with air control facilities
fasilitas pengendali udara termasuk filter including filtration of air to a sufficient
udara dengan tingkat efisiensi yang level to prevent contamination and cross-
dapat mencegah kontaminasi dan contamination, as well as control of
kontaminasi silang, pengendali suhu dan, temperature and, where necessary,
bila perlu, pengendali kelembaban udara humidity appropriate both to the products
sesuai kebutuhan produk yang diproses handled and to the operations
dan kegiatan yang dilakukan di dalam undertaken within them and to the
ruangan dan dampaknya terhadap external environment. These areas
lingkungan luar pabrik. Area produksi should be regularly monitored during
hendaklah dipantau secara teratur baik both production and non-production
selama ada maupun tidak ada kegiatan periods to ensure compliance with their
produksi untuk memastikan pemenuhan design specifications.
terhadap spesifikasi desain.
3.21 Kelas kebersihan ruang/area untuk 3.21 Room cleanliness for the manufacture of
pembuatan obat didasarkan pada jumlah medicinal product differentiated in
maksimum partikulat udara dan jumlah accordance with the maximum permitted
maksimum mikroba udara yang airborne particle and microbial
diperbolehkan untuk tiap kelas concentration for each room cleanliness.
kebersihan. Kelas kebersihan tersebut The room cleanliness should be adjusted
hendaklah disesuaikan dengan tingkat to the risk level of product manufactured.
risiko terhadap produk yang dibuat.
Kelas E adalah kelas kebersihan ruang Grade E is room cleanliness for the
untuk pengolahan produk nonsteril, manufacture of nonsterile products,
dimana persyaratan jumlah maksimum where the requirements for the maximum
partikulat udara pada kondisi permitted airborne particle in non-
nonoperasional adalah 3.520.000 operational conditions are 3,520,000
partikel/m3 untuk partikel ukuran ≥ 0,5 particles/m3 for particles size ≥ 0.5 μm
µm dan 29.000 untuk partikel ukuran ≥ 5 and 29,000 for particles size ≥ 5 μm. The
µm. Jumlah maksimum mikroba udara maximum permitted microbial
ditetapkan oleh industri berdasar kajian concentration is determined based on
risiko dari jenis sediaan yang ditangani risk assessment of the product dosage
misal cair, krim, padat. form to be handled, e.g. liquid, cream,
solid.
3.22 Ruangan lain yang tidak diklasifikasikan 3.22 Other rooms that are not classified
menurut Butir 3.21 di atas, hendaklah following Section 3.21 above, should be
dilindungi. protected.
3.23 Area di mana dilakukan kegiatan yang 3.23 In cases where dust is generated (e.g.
menimbulkan debu (misalnya pada saat during sampling, weighing, mixing and
pengambilan sampel, penimbangan processing operations, packaging of dry
bahan atau produk, pencampuran dan products), specific provisions should be
pengolahan bahan atau produk, taken to avoid cross-contamination and
pengemasan produk kering), facilitate cleaning.
memerlukan sarana penunjang khusus
untuk mencegah kontaminasi silang dan
untuk memudahkan pembersihan.
3.24 Fasilitas pengemasan obat hendaklah 3.24 Premises for the packaging of medicinal
didesain secara khusus dan ditata products should be specifically designed
sedemikian rupa untuk mencegah and laid out so as to avoid mix-ups or
kecampurbauran atau kontaminasi cross-contamination.
silang.
3.25 Area produksi hendaklah mendapat 3.25 Productions areas should be well lit,
pencahayaan yang memadai, terutama particularly where visual on-line controls
di mana pengawasan visual dilakukan are carried out.
pada saat proses berjalan.
3.26 Pengawasan selama-proses dapat 3.26 In-process controls may be carried out
dilakukan di dalam area produksi within the production area provided they
sepanjang kegiatan tersebut tidak do not carry any risk for the production.
menimbulkan risiko terhadap produksi.
3.27 Pintu area produksi yang berhubungan 3.27 Doors that lead from production areas
langsung ke lingkungan luar, seperti directly to the outside, e.g. fire exits,
pintu bahaya kebakaran, hendaklah should be sealed. They should be
ditutup rapat. Pintu tersebut hendaklah secured in such a way that they can be
diamankan sedemikian rupa sehingga used only as an emergency exit. Where
hanya dapat digunakan dalam keadaan internal doors are a barrier to cross-
darurat sebagai pintu ke luar. Pintu di contamination, they should be closed
dalam area produksi yang berfungsi when not in use.
sebagai barier terhadap kontaminasi
silang hendaklah selalu ditutup apabila
sedang tidak digunakan.
3.28 Area penyimpanan hendaklah memiliki 3.28 Storage areas should be of sufficient
kapasitas yang memadai untuk capacity to allow orderly storage of the
menyimpan dengan rapi dan teratur various categories of materials and
berbagai macam bahan dan produk products: starting and packaging
seperti bahan awal dan bahan materials, intermediate, bulk and finished
pengemas, produk antara, produk products, products in quarantine,
ruahan dan produk jadi, produk dalam released, rejected, returned or recalled.
status karantina, produk yang telah
diluluskan, produk yang ditolak, produk
yang dikembalikan atau produk yang
ditarik dari peredaran.
3.29 Area penyimpanan hendaklah didesain 3.29 Storage areas should be designed or
atau disesuaikan untuk menjamin kondisi adapted to ensure good storage
penyimpanan yang baik; Secara khusus conditions. In particular, they should be
area tersebut hendaklah bersih, kering clean, dry and sufficiently lit and
dan mendapat pencahayaan yang cukup maintained within specified temperature
serta suhunya dipertahankan dalam limits.
batas yang ditetapkan.
3.30 Apabila kondisi penyimpanan khusus 3.30 Where special storage conditions are
(misal suhu, kelembaban) dibutuhkan, required (e.g. temperature, humidity)
kondisi tersebut hendaklah disiapkan, these should be provided, controlled,
dikendalikan, dipantau dan dicatat di monitored and recorded where
mana diperlukan. appropriate.
3.31 Area penerimaan dan pengiriman barang 3.31 Receiving and dispatch bays should
hendaklah dapat memberikan protect materials and products from the
perlindungan bahan dan produk terhadap weather. Receptions areas should be
cuaca. Area penerimaan hendaklah designed and equipped to allow
didesain dan dilengkapi dengan containers of incoming materials to be
peralatan yang sesuai untuk kebutuhan cleaned where necessary before storage.
pembersihan wadah barang masuk, bila
diperlukan, sebelum dipindahkan ke
tempat penyimpanan.
3.32 Apabila status karantina dijamin dengan 3.32 Where quarantine status is ensured by
cara penyimpanan di area terpisah, storage in separate areas, these areas
maka area tersebut hendaklah diberi should be clearly marked and their
penandaan yang jelas dan akses ke area access restricted to authorized
tersebut terbatas bagi personel yang personnel. Any system replacing the
berwenang. Sistem lain untuk physical quarantine should give
menggantikan sistem karantina barang equivalent security.
secara fisik hendaklah memberi
pengamanan yang setara.
3.33 Hendaklah disediakan area terpisah 3.33 There should normally be a separate
dengan lingkungan yang terkendali untuk sampling area for starting materials in a
pengambilan sampel bahan awal. controlled environment. If sampling is
Apabila kegiatan tersebut dilakukan di performed in the storage area, it should
area penyimpanan, maka pengambilan be conducted in such a way as to
sampel hendaklah dilakukan sedemikian prevent contamination or cross-
rupa untuk mencegah kontaminasi atau contamination. Adequate cleaning
kontaminasi silang. Prosedur pember- procedures should be in place for the
sihan yang memadai bagi ruang sampling areas.
pengambilan sampel hendaklah tersedia.
3.34 Area terpisah dan terkunci hendaklah 3.34 Segregated and locked areas should be
disediakan untuk penyimpanan bahan provided for the storage of rejected,
dan produk yang ditolak, atau yang recalled or returned materials and
ditarik dari peredaran atau yang products.
dikembalikan.
3.35 Bahan aktif berpotensi tinggi dan bahan 3.35 Highly active materials and radioactive
radioaktif, narkotik, obat berbahaya lain, materials, narcotics, other dangerous
dan zat atau bahan yang mengandung drugs, and substances presenting
risiko tinggi terhadap penyalahgunaan, special risks of abuse, fire or explosion
kebakaran atau ledakan hendaklah should be stored in safe and secure
disimpan di area yang terjamin areas. Narcotics and other dangerous
keamanannya. Obat narkotik dan obat drugs should be stored under lock.
berbahaya lain hendaklah disimpan di
tempat terkunci.
3.36 Bahan pengemas cetak merupakan 3.36 Printed packaging materials are
bahan yang kritis karena menyatakan considered critical to the conformity of
kebenaran obat menurut penan- the medicinal products to its labelling and
daannya. Perhatian khusus hendaklah special attention should be paid to the
diberikan dalam penyimpanan bahan ini safe and secure storage of these
agar terjamin keamanannya. Bahan label materials; particularly, labels should be
hendaklah disimpan di tempat terkunci. stored under lock.
3.39 Suatu ruangan yang terpisah mungkin 3.39 A separate room may be needed for
diperlukan untuk memberi perlindungan instruments to protect them against
instrumen terhadap gangguan listrik, electrical interference, vibration, contact
getaran, kelembaban yang berlebihan with excessive moisture (humidity) and
dan gangguan lain, atau bila perlu untuk other external factors, or where it is
mengisolasi instrumen. necessary to isolate the instruments.
3.40 Desain laboratorium hendaklah memer- 3.40 The design of the laboratories should
hatikan kesesuaian bahan konstruksi take into account the suitability of
yang dipakai, ventilasi dan pencegahan construction materials, prevention of
terhadap asap. Pasokan udara ke fumes and ventilation. There should be
laboratorium hendaklah dipisahkan dari separate air supply to laboratories and
pasokan ke area produksi. Hendaklah production areas. Separate air handling
dipasang unit pengendali udara yang units and other provisions are needed for
terpisah untuk masing-masing laboratori- biological, microbiological and
um biologi, mikrobiologi dan radioisotop. radioisotope laboratories.
3.41 Ruang istirahat dan kantin hendak- 3.41 Rest and refreshment rooms should be
lah dipisahkan dari area produksi dan separated from production and quality
laboratorium pengawasan mutu. control laboratory areas.
3.42 Fasilitas untuk mengganti pakaian kerja, 3.42 Facilities for changing clothes and for
membersihkan diri dan toilet hendaklah washing and toilet purposes should be
disediakan dalam jumlah yang cukup dan easily accessible and appropriate for the
mudah diakses. Toilet tidak boleh number of users. Toilets should not
berhubungan langsung dengan area directly communicate with production or
produksi atau area penyimpanan. Ruang storage areas. Changing rooms for
ganti pakaian untuk area produksi production area should be located in
hendaklah berada di area produksi production area but separated from
namun terpisah dari ruang produksi. production rooms.
3.43 Sedapat mungkin letak bengkel 3.43 Maintenance workshops should as far as
perbaikan dan pemeliharaan peralatan possible be separated from production
terpisah dari area produksi. Apabila suku areas. Whenever parts and tools are
cadang, asesori mesin dan perkakas stored in the production area, they
bengkel di area produksi, hendaklah should be kept in rooms or lockers
disediakan ruangan atau lemari khusus reserved for that use.
untuk penyimpanan alat tersebut.
3.44 Sarana pemeliharaan hewan hendaklah 3.44 Animal houses should be well isolated
diisolasi dengan baik terhadap area lain from other areas, with separate entrance
dan dilengkapi pintu masuk terpisah (animal access) and air handling
(akses hewan) serta fasilitas pengendali facilities.
udara yang terpisah.
3.45 Bangunan yang digunakan untuk 3.45 Premises used for manufacturing
pembuatan obat hendaklah didesain dan medicinal products should be suitably
dikonstruksi dengan tepat untuk designed and constructed to facilitate
memudahkan sanitasi yang baik. good sanitation.
3.46 Hendaklah disediakan fasilitas yang 3.46 Suitable facilities should be provided in
memadai untuk penyimpanan pakaian appropriate locations, for storage of
personel dan milik pribadinya di tempat employee clothing and personal property.
yang tepat.
3.47 Penyiapan, penyimpanan dan konsumsi 3.47 The preparation, storage and
makanan dan minuman hendaklah consumption of food and beverages
dibatasi di area khusus, misalnya kantin. should be restricted only to specific
fasilitas ini hendaklah memenuhi standar areas, such as lunch room. These
saniter. facilities should meet sanitary standards.
3.48 Sampah tidak boleh dibiarkan menum- 3.48 Waste material should not be allowed to
puk. Sampah hendaklah dikumpulkan di accumulate. It should be collected in
dalam wadah yang sesuai untuk suitable receptacles for removal to
dipindahkan ke tempat penampungan di collection points outside the buildings
luar bangunan dan dibuang secara and disposed of safely and in a sanitary
teratur dan berkala dengan meng- manner at regular and frequent intervals.
indahkan persyaratan saniter.
3.50 Hendaklah ada prosedur tertulis untuk 3.50 There should be written procedures for
pemakaian rodentisida, insektisida, use of suitable rodenticides, insecticides,
fungisida, agens fumigasi, pembersih fungicides, fumigating agents, and
dan sanitasi yang tepat. Prosedur tertulis cleaning and sanitizing agents. Such
tersebut hendaklah disusun dan dipatuhi written procedures should be designed to
untuk mencegah kontaminasi terhadap prevent the contamination of equipment,
peralatan, bahan awal, wadah obat, tutup components, medicinal product
wadah, bahan pengemas dan label atau containers, closures, packaging, labelling
produk jadi. Rodentisida, insektisida dan materials, or finished products and
fungisida hendaklah tidak digunakan should be followed. Rodenticides, insecti-
kecuali yang sudah terdaftar dan cides, and fungicides should not be used
digunakan sesuai peraturan terkait. unless registered and used in
accordance with the relevant regulation.
3.51 Hendaklah ada prosedur tertulis yang 3.51 There should be written procedures
menunjukkan penanggung jawab untuk assigning responsibility for sanitation and
sanitasi serta menguraikan dengan describing in sufficient detail the cleaning
cukup rinci mengenai jadwal, metode, schedules, methods, equipment, and
peralatan dan bahan pembersih yang materials to be used in cleaning the
harus digunakan untuk pembersihan buildings and facilities; such written
fasilitas dan bangunan. Prosedur tertulis procedures should be followed.
terkait hendaklah dipatuhi.
3.52 Prosedur sanitasi hendaklah berlaku 3.52 Sanitation procedures should apply to
untuk pekerjaan yang dilaksanakan oleh work performed by contractors or
kontraktor atau karyawan sementara temporary employees as well as work
maupun karyawan purnawaktu selama performed by full-time employees during
pekerjaan operasional biasa. the ordinary course of operations.
3.53 Persyaratan khusus untuk pembuatan 3.53 Special requirements for sterile products
produk steril dicakup dalam Aneks 1 are covered in Annex 1 Manufacture of
Pembuatan Produk Steril. Sterile Medicinal Products.
PERALATAN EQUIPMENT
PRINSIP PRINCIPLE
4.2 Permukaan peralatan yang bersentuhan 4.2 Equipment surfaces coming into contact
dengan bahan awal, produk antara atau with any starting material, intermediate,
produk jadi tidak boleh menimbulkan bulk or finished product should not be
reaksi, adisi atau absorbsi yang dapat reactive, additive, or absorptive so as to
memengaruhi identitas, mutu atau alter its identity, quality or purity beyond
kemurnian di luar batas yang ditentukan. the established limits.
4.3 Bahan yang diperlukan untuk peng- 4.3 Materials required for specific equipment
operasian alat khusus, misalnya pelumas operations, such as lubricants or
atau pendingin tidak boleh bersentuhan coolants should not come into contact
dengan bahan yang sedang diolah with any in-process materials so as to
sehingga tidak memengaruhi identitas, alter the identity, quality, or purity of
mutu atau kemurnian bahan awal, starting material, intermediate, bulk or
produk antara ataupun produk jadi. the finished product.
4.4 Peralatan tidak boleh merusak produk 4.4 Equipment should not adversely affect
akibat katup bocor, tetesan pelumas dan the product through leaking valves,
hal sejenis atau karena perbaikan, lubricant drips and the like; or through
pemeliharaan, modifikasi dan adaptasi inappropriate repairs, maintenance,
yang tidak tepat. modifications or adaptations.
4.6 Peralatan pencucian dan pembersihan 4.6 Washing and cleaning equipment should
hendaklah dipilih dan digunakan agar be chosen and used in order not to be a
tidak menjadi sumber kontaminasi. source of contamination.
4.7 Peralatan produksi yang digunakan 4.7 Production equipment should not present
hendaklah tidak berakibat buruk pada any hazard to the products. The parts of
produk. Bagian alat produksi yang the production equipment that come into
bersentuhan dengan produk tidak boleh contact with the product must not be
bersifat reaktif, aditif atau absorbtif yang reactive, additive or absorptive to such
dapat memengaruhi mutu dan berakibat an extent that it will affect the quality of
buruk pada produk. the product and thus present any hazard.
4.8 Semua peralatan khusus untuk 4.8 All equipment designated for use with
pengolahan bahan mudah terbakar atau flammable substances or chemicals or in
bahan kimia atau yang ditempatkan di areas where flammable materials are
area di mana digunakan bahan mudah used should be equipped with explosion-
terbakar, hendaklah dilengkapi dengan proof electrical parts and should be
perlengkapan elektris yang kedap properly grounded.
eksplosi serta dibumikan dengan benar.
4.9 Hendaklah tersedia alat timbang dan alat 4.9 Balances and measuring equipment of
ukur dengan rentang dan ketelitian yang an appropriate range and precision
tepat untuk proses produksi dan should be available for production and
pengawasan. control operations.
4.10 Peralatan untuk mengukur, menimbang, 4.10 Measuring, weighing, recording and
mencatat dan mengendalikan hendaklah control equipment should be calibrated
dikalibrasi dan diperiksa pada interval and checked at defined intervals by
waktu tertentu dengan metode yang appropriate methods. Adequate records
ditetapkan. Catatan yang memadai dari of such tests should be maintained.
pengujian tersebut hendaklah disimpan.
4.11 Filter cairan yang digunakan untuk 4.11 Filters for liquid filtration used in the
proses produksi tidak boleh melepaskan processing of products should not
serat ke dalam produk. Filter yang release fibers into such products. An
mengandung asbes tidak boleh asbestos containing filter with or without
digunakan walaupun sesudahnya subsequent use of a specific non-fiber
disaring kembali menggunakan filter releasing filter should not be used.
khusus yang tidak melepaskan serat.
4.12 Pipa air suling, air deionisasi dan bila 4.12 Distilled, de-ionized and, where appropri-
perlu pipa air lain untuk produksi ate, other water pipes should be
hendaklah disanitasi sesuai prosedur sanitized according to written procedures
tertulis. Prosedur tersebut hendaklah that detail the action limits for
berisi rincian batas cemaran mikroba dan microbiological contamination and the
tindakan yang harus dilakukan. measures to be taken.
4.14 Peralatan satu sama lain hendaklah 4.14 Equipment should be located at a
ditempatkan pada jarak yang cukup sufficient distance from other equipment
untuk menghindarkan kesesakan serta to avoid congestion and to ensure that
memastikan tidak terjadi kekeliruan dan products do not become admixed or
kecampurbauran produk. confused with one another.
4.15 Semua sabuk (belt) dan pulley mekanis 4.15 All open mechanical belts and pulleys
terbuka hendaklah dilengkapi dengan should be equipped with safety guards.
pengaman.
4.16 Air, uap dan udara bertekanan atau 4.16 Water, steam and pressure or vacuum
vakum serta saluran lain hendaklah and other lines should be installed so as
dipasang sedemikian rupa agar mudah to be easily accessible during all phases
diakses pada tiap tahap proses. Pipa of operation. Fixed pipe work should be
hendaklah diberi penandaan yang jelas clearly labeled to indicate the contents
untuk menunjukkan isi dan arah aliran. and, where applicable, the direction of
flow.
4.17 Tiap peralatan utama hendaklah diberi 4.17 Each piece of major equipment should
tanda dengan nomor identitas yang jelas. be clearly marked with an identifying
Nomor ini dicantumkan di dalam semua number. This number will be used on all
perintah dan catatan bets untuk batch directions to designate the
menunjukkan unit atau peralatan yang particular unit or apparatus used it that
digunakan pada pembuatan bets specific batch. Exception is made where
tersebut kecuali bila peralatan tersebut a piece of equipment is solely used for
hanya digunakan untuk satu jenis produk one type of product.
saja.
4.18 Peralatan yang rusak, jika memung- 4.18 Defective equipment should, if possible,
kinkan, hendaklah dikeluarkan dari area be removed from production and quality
produksi dan pengawasan mutu, atau control areas, or at least be clearly
setidaknya, diberi penandaan yang jelas. labeled as defective.
4.19 Setelah digunakan, peralatan hendaklah 4.19 Equipment should be cleaned both inside
dibersihkan baik bagian luar maupun and outside after use according to
bagian dalam sesuai dengan prosedur established procedure and should be
yang telah ditetapkan, serta dijaga dan kept or stored in a clean condition and be
disimpan dalam kondisi yang bersih. Tiap checked for cleanliness prior to each use
kali sebelum dipakai, kebersihannya to ensure that all products or materials
diperiksa untuk memastikan bahwa from the previous batch are removed.
semua produk atau bahan dari bets
sebelumnya telah dihilangkan.
4.20 Metode pembersihan dengan cara 4.20 Vacuum or wet cleaning methods are to
vakum atau cara basah lebih dianjurkan. be preferred. Compressed air and
Udara bertekanan dan sikat hendaklah brushes should be used with care and
digunakan dengan hati-hati dan bila avoided if possible, as they increase the
mungkin dihindarkan karena menambah risk of product contamination.
risiko kontaminasi produk.
4.22 Prosedur tertulis yang cukup rinci untuk 4.22 Written procedures in sufficient detail
pembersihan dan sanitasi peralatan serta should be established, validated and
wadah yang digunakan dalam followed for cleaning and sanitizing
pembuatan obat hendaklah dibuat, equipment and containers used in the
divalidasi dan ditaati. Prosedur ini manufacture of medicinal products.
hendaklah dirancang agar kontaminasi These procedures should be designed to
peralatan oleh bahan pembersih atau prevent equipment contamination by
sanitasi dapat dicegah. Prosedur ini cleaning or sanitizing agents and should
hendaklah meliputi penanggung jawab at least include responsibility for
pembersihan, jadwal, metode, peralatan cleaning, cleaning schedule, method,
dan bahan yang dipakai dalam equipment and materials used in
pembersihan serta metode cleaning operations, the method of
pembongkaran dan perakitan kembali disassembling and reassembling
peralatan yang mungkin diperlukan untuk equipment as appropriate to assure
memastikan pembersihan yang benar proper cleaning and where necessary
terlaksana. Jika perlu, prosedur juga sterilization, removal of previous batch
meliputi sterilisasi peralatan, identification, protection of clean
penghilangan identitas bets sebelumnya equipment from contamination prior to
serta perlindungan peralatan yang telah use.
bersih terhadap kontaminasi sebelum
digunakan.
4.24 Disinfektan dan deterjen hendaklah 4.24 Disinfectants and detergents should be
dipantau terhadap kontaminasi mikroba; monitored for microbiological
enceran disinfektan dan deterjen contamination; dilutions should be kept
hendaklah disimpan dalam wadah yang in previously cleaned containers and
sebelumnya telah dibersihkan dan should only be stored for defined
hendaklah disimpan untuk jangka waktu periods unless sterilized.
tertentu kecuali bila disterilkan.
PEMELIHARAAN MAINTENANCE
4.26 Kegiatan perbaikan dan pemeliharaan 4.26 Repair and maintenance operations
tidak boleh menimbulkan risiko terhadap should not present any hazard to the
mutu produk. quality of the products.
4.27 Bahan pendingin, pelumas dan bahan 4.27 Coolants, lubricants and other chemicals
kimia lain seperti cairan alat penguji suhu such as thermal probe solutions should
hendaklah dievaluasi dan disetujui be evaluated and approved by a formal
dengan proses formal. process.
4.30 Peralatan dan alat bantu hendaklah 4.30 Equipment and utensils should be
dibersihkan, disimpan, dan bila perlu cleaned, stored, and, where appropriate,
disanitasi dan disterilisasi untuk sanitized or sterilized to prevent
mencegah kontaminasi atau sisa bahan contamination or carryover of a material
dari proses sebelumnya yang akan that would alter the quality of product and
memengaruhi mutu produk termasuk intermediates beyond the official or other
produk antara di luar spesifikasi resmi established specifications.
atau spesifikasi lain yang telah
ditentukan.
4.31 Bila peralatan digunakan untuk membuat 4.31 Where equipment is assigned to
produk secara kontinu dan secara continuous production and campaign
kampanye pada bets yang berurutan dari production of successive batches of the
produk dan produk antara yang sama, same product and intermediates,
peralatan hendaklah dibersihkan dalam equipment should be cleaned at
tenggat waktu yang sesuai untuk appropriate intervals to prevent build up
mencegah penumpukan dan sisa and carry over of contaminants (e.g.
kontaminan (misal: hasil urai atau tingkat degradants or objectionable levels of
mikroba yang melebihi batas). microorganisms).
4.33 Peralatan hendaklah diidentifikasi isi dan 4.33 Equipment should be identified as to its
status kebersihannya dengan cara yang contents and its cleanliness status by
baik. appropriate means.
4.34 Buku log untuk peralatan utama dan 4.34 Log books should be kept for major or
kritis hendaklah dibuat untuk pencatatan critical equipment recording, as
validasi pembersihan dan pembersihan appropriate, any validations, cleaning,
yang telah dilakukan termasuk tanggal including the dates and identity of people
dan personel yang melakukan kegiatan who carried these operations out.
tersebut. .
PRODUKSI PRODUCTION
PRINSIP PRINCIPLE
UMUM GENERAL
5.1 Produksi hendaklah dilakukan dan 5.1 Production should be performed and
disupervisi oleh personel yang supervised by competent people.
kompeten.
5.2 Seluruh penanganan bahan dan 5.2 All handling of materials and products,
produk jadi, seperti penerimaan dan such as receipt and quarantine,
karantina, pengambilan sampel, sampling, storage, labelling,
penyimpanan, penandaan, dispensing, processing, packaging and
penimbangan, pengolahan, distribution should be done in
pengemasan dan distribusi hendaklah accordance with written procedures or
dilakukan sesuai prosedur atau instructions and, where necessary,
instruksi tertulis dan bila perlu dicatat. recorded.
5.3 Seluruh bahan yang diterima 5.3 All incoming materials should be
hendaklah diperiksa untuk memastikan checked to ensure that the
kesesuaiannya dengan pesanan. consignment corresponds to the order.
Wadah hendaklah dibersihkan di mana Container should be cleaned where
perlu dan diberi penandaan dengan necessary and labelled with the
data yang diperlukan. prescribed data.
5.4 Kerusakan wadah dan masalah lain 5.4 Damage to containers and any other
yang dapat berdampak merugikan problem which might adversely affect
terhadap mutu bahan hendaklah the quality of a material should be
diselidiki, dicatat dan dilaporkan investigated, recorded and reported to
kepada Bagian Pengawasan Mutu. the Quality Control Department.
5.5 Bahan yang diterima dan produk jadi 5.5 Incoming materials and finished
hendaklah dikarantina secara fisik atau products should be physically or
administratif segera setelah diterima administratively quarantined
atau diolah, sampai dinyatakan lulus immediately after receipt or
untuk pemakaian atau distribusi. processing, until they have been
released for use or distribution.
5.6 Produk antara dan produk ruahan yang 5.6 Intermediate and bulk products
diterima hendaklah ditangani seperti purchased as such should be handled
penerimaan bahan awal. on receipt as though they were starting
materials.
5.7 Semua bahan dan produk jadi 5.7 All materials and products should be
hendaklah disimpan pada kondisi stored under the appropriate
seperti yang ditetapkan pabrik pembuat conditions established by the
dan disimpan secara rapi dan teratur manufacturer and in an orderly
untuk memudahkan segregasi antar fashioned to permit batch segregation
bets dan rotasi stok. and stock rotation.
5.8 Pemeriksaan hasil nyata dan 5.8 Checks on yields, and reconciliation of
rekonsiliasi jumlah hendaklah dilakukan quantities, should be carried out as
sedemikian rupa untuk memastikan necessary to ensure that there are no
tidak ada penyimpangan dari batas discrepancies outside acceptable
yang telah ditetapkan. limits.
5.9 Pengolahan produk yang berbeda tidak 5.9 Operations on different products
boleh dilakukan secara bersamaan should not be carried out
atau berurutan dalam ruang kerja yang simultaneously or consecutively in the
sama kecuali tidak ada risiko terjadi same room unless there is no risk of
kecampurbauran ataupun kontaminasi mix-up or cross-contamination.
silang.
5.10 Produk dan bahan hendaklah dilindungi 5.10 At every stage of processing, products
terhadap kontaminasi mikroba atau and materials should be protected
kontaminasi lain pada tiap tahap from microbial and other
pengolahan. contamination.
5.11 Bila bekerja dengan bahan atau produk 5.11 When working with dry materials and
kering, hendaklah dilakukan tindakan products, special precautions should
khusus untuk mencegah debu timbul be taken to prevent the generation and
serta penyebarannya. Hal ini terutama dissemination of dust. This applies
dilakukan pada penanganan bahan particularly to the handling of highly
yang sangat berbahaya, mencakup hazardous, including highly active or
bahan yang sangat aktif atau sensitising materials.
menyebabkan sensitisasi.
5.12 Selama pengolahan, semua bahan, 5.12 At all times during processing, all
wadah produk ruahan, peralatan atau materials, bulk containers, major items
mesin produksi dan bila perlu ruang of equipment and where appropriate
kerja yang dipakai hendaklah diberi rooms used should be labelled or
label atau penandaan dari produk atau otherwise identified with an indication
bahan yang sedang diolah, kekuatan of the product or material being
(bila ada) dan nomor bets. Bila perlu, processed, its strength (where
penandaan ini hendaklah juga applicable) and batch number. Where
menyebutkan tahap proses produksi. applicable, this indication should also
mention the stage of production.
5.13 Label pada wadah, alat atau ruangan 5.13 Labels applied to containers,
hendaklah jelas, tidak berarti ganda equipment or premises should be
dan dengan format yang telah clear, unambiguous and in the
5.15 Penyimpangan terhadap instruksi atau 5.15 Any deviation from instructions or
prosedur hendaklah sedapat mungkin procedures should be avoided as far
dihindarkan. Bila terjadi penyimpangan as possible. If a deviation occurs, it
maka hendaklah ada persetujuan should be approved in writing by the
tertulis dari kepala bagian Manajemen head of Quality Management (Quality
Mutu (Pemastian Mutu) dan bila perlu Assurance) with the involvement of the
melibatkan bagian Pengawasan Mutu. Quality Control Department when
appropriate.
5.17 Seleksi, kualifikasi, persetujuan dan 5.17 The selection, qualification, approval
pemeliharaan pemasok bahan awal, and maintenance of suppliers of
beserta pembelian dan starting materials, together with their
penerimaannya, hendaklah purchase and acceptance, should be
didokumentasikan sebagai bagian dari documented as part of the
sistem mutu industri farmasi. Tingkat pharmaceutical quality system. The
pengawasan hendaklah proporsional level of supervision should be
dengan risiko yang ditimbulkan oleh proportionate to the risks posed by the
masing-masing bahan, dengan individual materials, taking account of
mempertimbangkan sumbernya, their source, manufacturing process,
proses pembuatan, kompleksitas rantai supply chain complexity and the final
pasokan, dan penggunaan akhir di use to which the material is put in the
mana bahan tersebut digunakan dalam medicinal product. The supporting
obat. Bukti pendukung untuk setiap evidence for each supplier/ material
persetujuan pemasok/bahan hendaklah approval should be maintained. Staff
disimpan. Personel yang terlibat dalam involved in these activities should have
kegiatan ini hendaklah memiliki a current knowledge of the suppliers,
pengetahuan terkini tentang pemasok, the supply chain and the associated
rantai pasokan, dan risiko yang terkait. risks involved. Where possible, starting
Jika memungkinkan, bahan awal materials should be purchased directly
hendaklah dibeli langsung dari pabrik from the manufacturer of the starting
pembuat. material.
5.18 Persyaratan mutu bahan awal yang 5.18 The quality requirements established
ditetapkan oleh pabrik pembuat by the manufacturer for the starting
hendaklah didiskusikan dan disepakati materials should be discussed and
bersama pemasok. Aspek produksi, agreed with the suppliers. Appropriate
pengujian dan pengawasan yang tepat, aspects of the production, testing and
termasuk persyaratan penanganan, control, including handling, labelling,
pelabelan, persyaratan pengemasan packaging and distribution
dan distribusi, serta prosedur keluhan, requirements, complaints, recalls and
penarikan dan penolakan hendaklah rejection procedures should be
didokumentasikan dalam perjanjian documented in a formal quality
mutu atau spesifikasi yang resmi. agreement or specification.
5.19 Semua penerimaan, pengeluaran dan 5.19 All incoming, outgoing and remaining
jumlah bahan tersisa hendaklah materials should be recorded. The
dicatat. Catatan hendaklah berisi record should contain information on
keterangan mengenai pasokan, nomor supplies, batch or lot number, date of
bets/lot, tanggal penerimaan atau receipt or issuance, date of release
penyerahan, tanggal pelulusan dan and date of expiry if any.
tanggal kedaluwarsa bila ada.
5.20 Untuk persetujuan dan pemeliharaan 5.20 For the approval and maintenance of
pemasok bahan aktif dan eksipien, suppliers of active substances and
diperlukan hal-hal berikut: excipients, the following is required:
Eksipien Excipients
5.21 Sebelum diluluskan untuk digunakan, 5.21 Before release for use, each starting
tiap bahan awal hendaklah memenuhi material employed should be in
spesifikasi dan diberi label dengan compliance with its specification and
nama yang dinyatakan dalam labelled with the name designated in
spesifikasi. Singkatan, kode ataupun the specification. Unauthorized
nama yang tidak resmi hendaklah tidak abbreviations, codes or names should
dipakai. not be used.
5.22 Tiap penerimaan atau bets bahan awal 5.22 Each delivery or batch of starting
hendaklah diberi nomor rujukan yang materials should be assigned a
akan menunjukkan identitas reference number which will identify
penerimaan atau bets selama the delivery or batch throughout
penyimpanan dan pengolahan. Nomor storage and processing. This number
tersebut hendaklah jelas tercantum should appear on the labels of the
pada label wadah untuk containers and permit access to
5.23 Apabila dalam satu penerimaan 5.23 Different batches within one delivery
terdapat lebih dari satu bets maka should be regarded as separate
untuk tujuan pengambilan sampel, batches for sampling, testing and
pengujian dan pelulusan, hendaklah release purposes.
dianggap sebagai bets yang terpisah.
5.24 Pada tiap penerimaan bahan awal, 5.24 For each delivery of starting material
hendaklah dilakukan pemeriksaan the containers should be checked for
keutuhan wadah termasuk terhadap integrity of package, including tamper
segel penanda kerusakan dan evident seal where relevant, and for
kesesuaian antara catatan pengiriman, correspondence between the delivery
pesanan pembelian, label pemasok note, the purchase order, the
dan pabrik pembuat yang disetujui supplier’s labels and approved
serta informasi pemasok yang dikelola manufacturer and supplier information
oleh pabrik pembuat obat. maintained by the medicinal product
Pemeriksaan pada setiap penerimaan manufacturer. The receiving checks on
hendaklah didokumentasikan. Sampel each delivery should be documented.
bahan awal hendaklah diambil oleh The starting material should be
personel dengan metode yang disetujui sampled by personnel and methods
oleh kepala Pengawasan Mutu. approved by the head of Quality
Control.
5.25 Sampel bahan awal hendaklah diuji 5.25 The sample should be tested for
pemenuhannya terhadap spesifikasi. compliance with the starting material
Dalam keadaan tertentu, pemenuhan specifications. In certain
sebagian atau keseluruhan terhadap circumstances, partial or entire
spesifikasi dapat ditunjukkan dengan compliance with specifications may be
sertifikat analisis yang diperkuat demonstrated by the possession of a
dengan pemastian identitas yang certificate of analysis supported by
dilakukan sendiri. first-hand assurance of identity.
5.26 Hendaklah diambil langkah yang 5.26 Steps should be taken to provide
menjamin bahwa semua wadah pada assurance that all containers in a
suatu penerimaan berisi bahan awal delivery contain the correct starting
yang benar, dan melakukan material, and to safeguard against
pengamanan terhadap kemungkinan mislabelling of the containers by the
salah penandaan wadah oleh supplier.
pemasok.
5.27 Bahan awal yang diterima hendaklah 5.27 Deliveries of starting materials should
dikarantina sampai disetujui dan be held in quarantine until approved
diluluskan untuk pemakaian oleh and released for use on the authority
kepala bagian Pengawasan Mutu. of the head of Quality Control.
5.28 Bahan awal di area penyimpanan 5.28 Starting materials in the storage area
hendaklah diberi label yang tepat. should be appropriately labelled.
Label hendaklah memuat keterangan Labels should bear at least the
paling sedikit sebagai berikut: following information:
nama bahan dan bila perlu nomor the designated name of product
5.29 Untuk menjamin identitas isi bahan 5.29 There should be appropriate
awal dari tiap wadah hendaklah dibuat procedures or measures to assure the
prosedur atau dilakukan tindakan yang identity of the contents of each
tepat. Wadah bahan awal yang telah container of starting material. Bulk
diambil sampelnya hendaklah containers from which samples have
diidentifikasi (Lihat Bab 7 Pengawasan been drawn should be identified (see
Mutu, Butir 7.12 – 7.14). Chapter 7 Quality Control, Section
7.12 – 7.14).
5.30 Label yang menunjukkan status bahan 5.30 Labels indicating status should only be
awal hendaklah ditempelkan hanya attached to starting materials by
oleh personel yang ditunjuk oleh kepala persons appointed by the person
bagian Pengawasan Mutu. Untuk responsible for Quality Control. Such
mencegah kekeliruan, label tersebut labels should be of a nature or form
hendaklah berbeda dengan label yang which prevents confusion with any
digunakan oleh pemasok (misal similar labels previously used by the
dengan mencantumkan nama atau material supplier (e.g. they should bear
logo perusahaan). Bila status bahan the company name or logo). As the
mengalami perubahan, maka label status of the material changes, the
penunjuk status hendaklah juga status-labels should be changed
diubah. accordingly.
5.31 Stok bahan awal hendaklah diperiksa 5.31 Stock of starting materials should be
secara berkala untuk meyakinkan inspected at intervals to ensure that
bahwa wadah tertutup rapat dan diberi the containers are properly closed and
label dengan benar, dan dalam kondisi labelled, and in good condition.
yang baik.
5.32 Hanya bahan awal yang sudah 5.32 Only starting materials which have
diluluskan oleh bagian Pengawasan been released by the Quality Control
Mutu dan masih dalam masa simpan department and which are within their
atau tanggal uji ulang yang boleh shelf-life or retest date should be used.
digunakan. Uji ulang hendaklah Retest should be performed followed
dilakukan mengikuti spesifikasi awal. the original specification.
5.33 Bahan awal, terutama yang dapat 5.33 Starting materials, particularly those
rusak karena terpapar panas, which may deteriorate on exposure to
hendaklah disimpan di dalam ruangan heat, should be stored in strictly air
yang suhu udaranya dikondisikan conditioned rooms; materials sensitive
dengan ketat; bahan yang peka to humid and/or light should be stored
terhadap kelembaban dan/atau cahaya in appropriately controlled condition.
hendaklah disimpan di bawah kondisi
yang dikendalikan dengan tepat.
5.34 Penyerahan bahan awal hendaklah 5.34 Starting materials should be issued for
dilakukan hanya oleh personel yang use only by an authorized person
berwenang sesuai dengan prosedur using an approved procedure. Stock
yang telah disetujui. Catatan stok record should be maintained so that
bahan hendaklah disimpan dengan stock reconciliations can be made.
baik agar rekonsiliasi stok dapat
dilakukan.
5.35 Industri farmasi bertanggung jawab 5.35 Manufacturers of finished products are
atas pengujian bahan awal1 responsible for any testing of starting
sebagaimana dijelaskan dalam Materials1 as described in the
dokumen registrasi. Mereka dapat marketing authorisation dossier. They
menggunakan hasil tes parsial atau can utilise partial or full test results
lengkap dari pabrik pembuat bahan from the approved starting material
awal yang disetujui tetapi minimal manufacturer but must, as a minimum,
harus melakukan uji identifikasi2 sesuai perform identification testing2
dengan Bab 7 Pengawasan Mutu. according to chapter 7 Quality Control.
1 1
pendekatan serupa hendaklah diterapkan pada A similar approach should apply to packaging
bahan pengemas sebagaimana tercantum dalam materials as stated in Section 5.117
Butir 5.117
2 2
Uji identitas bahan awal hendaklah dilakukan Identity testing of starting materials should be
sesuai dengan metode dan spesifikasi pada performed according to the methods and the
dokumen registrasi yang relevan. specifications of the relevant marketing
authorisation dossier.
5.36 Alasan untuk mengalihdayakan 5.36 The rationale for the outsourcing of
pengujian hendaklah dijustifikasi dan this testing should be justified and
didokumentasikan. Persyaratan berikut documented. The following
hendaklah dipenuhi: requirements should be fulfilled:
a) perhatian khusus hendaklah a) special attention should be paid to
diberikan terhadap pengendalian the distribution controls (transport,
distribusi (transportasi, kegiatan wholesaling, storage and delivery)
penjualan partai besar, in order to maintain the quality
penyimpanan dan pengiriman) characteristics of the starting
untuk memelihara karakteristik materials and to ensure that test
mutu bahan awal dan untuk results remain applicable to the
memastikan bahwa hasil pengujian delivered material;
tetap sesuai untuk bahan yang
dikirim;
5.37 Penimbangan bahan awal hendaklah 5.37 Starting materials should only be
dilakukan oleh personel yang dispensed by a designated person,
berwenang sesuai prosedur tertulis following a written procedure, to
untuk memastikan bahan yang benar ensure that the correct materials are
yang ditimbang atau diukur dengan accurately weighed or measured into
akurat ke dalam wadah yang bersih clean and properly labelled containers.
dan diberi label dengan benar.
5.38 Setiap bahan yang ditimbang atau 5.38 Each dispensed material and its
diukur hendaklah diperiksa secara weight or volume should be
independen dan hasil pemeriksaan independently checked and the check
dicatat. recorded.
5.39 Bahan yang ditimbang atau diukur 5.39 Materials dispensed for each batch
untuk setiap bets hendaklah should be kept together and
dikumpulkan dan diberi label jelas conspicuously labelled as such.
5.40 Alat timbang hendaklah diverifikasi tiap 5.40 Weighing equipment should be verified
hari sebelum dipakai untuk daily prior to use as accurate and
membuktikan bahwa kapasitas, should have capacity, accuracy and
ketelitian dan ketepatannya memenuhi precision appropriate to the amount of
persyaratan sesuai dengan jumlah material to be weighed.
bahan yang akan ditimbang.
VALIDASI VALIDATION
5.41 Studi validasi hendaklah memperkuat 5.41 Validation studies should reinforce
pelaksanaan CPOB dan dilakukan Good Manufacturing Practice and be
sesuai dengan prosedur yang telah conducted in accordance with defined
ditetapkan. Hasil validasi dan procedures. Results and conclusions
kesimpulan hendaklah dicatat. should be recorded.
5.42 Apabila suatu formula pembuatan atau 5.42 When any new manufacturing formula
metode preparasi baru diadopsi, or method of preparation is adopted,
hendaklah diambil langkah untuk steps should be taken to demonstrate
membuktikan prosedur tersebut cocok its suitability for routine processing.
untuk pelaksanaan produksi rutin, dan The defined process, using the
bahwa proses yang telah ditetapkan materials and equipment specified,
dengan menggunakan bahan dan should be shown to yield a product
peralatan yang telah ditentukan, akan consistently of the required quality.
senantiasa menghasilkan produk yang
memenuhi persyaratan mutu.
5.44 Hendaklah secara kritis dilakukan 5.44 Processes and procedures should
revalidasi berkala untuk memastikan undergo periodic critical revalidation to
bahwa proses dan prosedur tetap ensure that they remain capable of
mampu mencapai hasil yang achieving the intended results.
diinginkan.
5.45 Pada umumnya, pembuatan produk 5.45 Normally, the production of non-
nonobat hendaklah dihindarkan dibuat medicinal products should be avoided
di area dan dengan peralatan untuk in areas and with equipment destined
pembuatan obat, namun, jika ada for the production of medicinal
justifikasi, hal tersebut dapat products but, where justified, could be
diperbolehkan selama tindakan untuk allowed where the measures to
mencegah kontaminasi silang yang prevent cross-contamination with
dijelaskan pada butir selanjutnya serta medicinal products described below
pada Bab 3 Bangunan-Fasilitas dapat and in Chapter 3 Premises can be
diterapkan. Pembuatan dan/atau applied. The production and/or storage
penyimpanan racun teknis, seperti of technical poisons, such as
pestisida (kecuali jika digunakan untuk pesticides (except where these are
pembuatan obat) dan herbisida, tidak used for manufacture of medicinal
boleh dilakukan di area yang products) and herbicides, should not
digunakan untuk pembuatan dan/atau be allowed in areas used for the
penyimpanan produk obat. manufacture and/or storage of
medicinal products.
5.46 Kontaminasi bahan awal atau produk 5.46 Contamination of a starting material or
oleh bahan atau produk lain hendaklah of a product by another material or
dicegah. Risiko kontaminasi silang ini product should be prevented. This risk
dapat timbul akibat tidak terkendali of accidental cross-contamination
debu, gas, uap, aerosol, bahan genetis resulting from the uncontrolled release
atau organisme dari bahan aktif, bahan of dust, gases, vapours, aerosols,
lain (bahan awal maupun yang sedang genetic material or organisms from
diproses), dan produk yang sedang active substances, other materials
diproses, residu yang tertinggal pada (starting or in-process), and products
alat, dan pakaian kerja serta kulit in process, from residues on
operator. Risiko tersebut di atas equipment, and from operators’
hendaklah dinilai. Tingkat risiko clothing, skin, should be assessed.
kontaminasi dapat bervariasi The significance of this risk varies with
tergantung dari sifat kontaminan dan the nature of the contaminant and that
produk yang terkontaminasi. Di antara of the product being contaminated.
kontaminan yang paling berbahaya Amongst the most hazardous
adalah bahan yang dapat menimbulkan contaminants are highly sensitising
sensitisasi tinggi, preparat biologis materials, biological preparations
yang mengandung mikroba hidup, containing living organisms, certain
hormon tertentu, bahan sitotoksik, dan hormones, cytotoxics, and other highly
bahan lain berpotensi tinggi. Produk active materials. Products in which
yang paling terpengaruh oleh cross-contamination is likely to be
5.48 Proses Manajemen Risiko Mutu, yang 5.48 A Quality Risk Management process,
mencakup evaluasi potensi dan which includes a potency and
toksikologi, hendaklah digunakan untuk toxicological evaluation, should be
menilai dan mengendalikan risiko used to assess and control the cross-
kontaminasi silang pada produk yang contamination risks presented by the
dibuat. Faktor - seperti desain dan products manufactured. Factors -
penggunaan fasilitas/peralatan, alur including facility/equipment design and
personel dan bahan, pengendalian use, personnel and material flow,
mikrobiologi, karakteristik fisikokimia microbiological controls,
bahan aktif, karakteristik proses, physicochemical characteristics of the
proses pembersihan dan kemampuan active substance, process
analitis relatif terhadap batas relevan characteristics, cleaning processes
yang ditetapkan dari evaluasi produk - and analytical capabilities relative to
hendaklah juga diperhitungkan. Hasil the relevant limits established from the
dari proses Manajemen Risiko Mutu evaluation of the products - should
hendaklah menjadi dasar untuk also be taken into account. The
menentukan kebutuhan dan sejauh outcome of the Quality Risk
mana bangunan-fasilitas dan peralatan Management process should be the
harus dikhususkan untuk produk atau basis for determining the necessity for
kelompok produk tertentu. Hal ini dapat and extent to which premises and
mencakup dedikasi bagian tertentu equipment should be dedicated to a
yang bersentuhan dengan produk atau particular product or product family.
dedikasi seluruh fasilitas pembuatan. This may include dedicating specific
Pembatasan aktivitas pembuatan product contact parts or dedication of
dengan menggunakan area produksi the entire manufacturing facility. It may
yang terpisah, area produksi be acceptable to confine
terkungkung untuk fasilitas multiproduk manufacturing activities to a
mungkin dapat diterima selama ada segregated, self-contained production
5.49 Hasil dari proses Manajemen Risiko 5.49 The outcome of the Quality Risk
Mutu hendaklah menjadi dasar untuk Management process should be the
menentukan tingkat tindakan teknis basis for determining the extent of
dan tindakan terorganisasi yang technical and organisational measures
diperlukan untuk mengendalikan risiko required to control risks for cross-
kontaminasi silang. Hal ini dapat contamination. These could include,
mencakup, tetapi tidak terbatas pada: but are not limited to, the following:
5.51 Hendaklah tersedia sistem yang 5.51 There should be a system describing
menjelaskan secara rinci penomoran the details of the batch and lot
bets/lot dengan tujuan untuk numbering set up with the objective of
memastikan bahwa tiap bets/lot produk ensuring that each batch or lot
antara, produk ruahan atau produk jadi intermediate, bulk or finished product
dapat diidentifikasi. is identified with a specific batch or lot
number.
5.52 Sistem penomoran bets/lot yang 5.52 A batch and lot numbering system
digunakan pada tahap pengolahan dan applied to a processing stage and to
tahap pengemasan hendaklah saling the respective packaging stage should
berkaitan. be relate to each other.
5.53 Sistem penomoran bets/lot hendaklah 5.53 The batch and lot numbering system
menjamin bahwa nomor bets/lot yang should be defined to assure that the
sama tidak dipakai secara berulang. same batch or lot number will not be
repeatedly used.
5.54 Alokasi nomor bets/lot hendaklah 5.54 Batch or lot numbers allocation should
segera dicatat dalam suatu buku log. be immediately recorded in a logbook.
Catatan tersebut hendaklah mencakup The record should include date of
tanggal pemberian nomor, identitas allocation, product identity and size of
produk dan ukuran bets/lot yang batch or lot.
bersangkutan.
5.55 Penimbangan atau penghitungan dan 5.55 The weighing or counting and
penyerahan bahan awal, bahan dispensing of starting materials,
pengemas, produk antara dan produk packaging materials, intermediate
ruahan dianggap sebagai bagian dari products and bulk products are
siklus produksi dan memerlukan considered as part of the production
dokumentasi serta rekonsiliasi yang cycle and require complete
lengkap. Pengendalian terhadap documentation and reconciliation. The
pengeluaran bahan dan produk controls governing issuance of these
tersebut untuk produksi, dari gudang, materials for production, from
area penyerahan, atau antar bagian warehouse, dispensing area, or from
produksi, adalah sangat penting. within the production department, are
of critical importance.
5.56 Cara penanganan, penimbangan, 5.56 The method for handling, weighing,
penghitungan dan penyerahan bahan counting and dispensing starting
awal, bahan pengemas, produk antara, materials, packaging materials,
dan produk ruahan hendaklah tercakup intermediate products, and bulk
dalam prosedur tertulis. products should be included in written
procedures.
5.57 Semua pengeluaran bahan awal, 5.57 All issuance of starting materials,
bahan pengemas, produk antara dan packaging materials, intermediate
produk ruahan termasuk bahan products and bulk products including
tambahan yang telah diserahkan those for additional materials for
sebelumnya ke produksi, hendaklah production orders already dispensed
didokumentasikan dengan benar. should be properly documented.
5.58 Hanya bahan awal, bahan pengemas, 5.58 Only starting materials, packaging
produk antara dan produk ruahan yang materials, intermediate products and
telah diluluskan oleh Pengawasan bulk products which have been
Mutu dan masih belum kedaluwarsa released by the Quality Control and
yang boleh diserahkan. which are within their shelf-life can be
dispensed.
5.60 Sebelum penimbangan dan penye- 5.60 Prior to weighing and dispensing each
rahan, tiap wadah bahan awal container of starting materials should
5.61 Kapasitas, ketelitian dan ketepatan alat 5.61 Capacity, accuracy and precision of
timbang dan alat ukur yang dipakai weighing and measuring equipment
hendaklah sesuai dengan jumlah used should be appropriate to the
bahan yang ditimbang atau ditakar. amount of materials to be weighed or
measured.
5.62 Untuk tiap penimbangan atau pengu- 5.62 For any weighing or measuring
kuran hendaklah dilakukan pembuktian operation two persons should
kebenaran identitas dan jumlah bahan independently verify the correctness of
yang ditimbang atau diukur oleh dua the identity and amount of weighed or
orang personel yang independen, dan measured material and the verification
pembuktian tersebut dicatat. recorded.
5.63 Ruang timbang dan penyerahan 5.63 Weighing and dispensing areas should
hendaklah dipertahankan be maintained in a clean condition.
kebersihannya. Bahan awal steril yang Sterile starting materials to be used for
akan dipakai untuk produk steril sterile products should be weighed
hendaklah ditimbang dan diserahkan di and dispensed in the sterile area (see
area steril (lihat Glosarium: Ruang Glossary: Sterile Room).
Steril).
5.65 Bahan awal, produk antara dan produk 5.65 Dispensed starting materials,
ruahan yang diserahkan hendaklah intermediate and bulk products should
diperiksa ulang kebenarannya dan be rechecked for accuracy and signed
ditandatangani oleh supervisor by the production supervisor prior to
produksi sebelum dikirim ke area delivery to the production area.
produksi.
5.66 Sesudah ditimbang atau dihitung, 5.66 Materials dispensed for each batch
bahan untuk tiap bets hendaklah should be kept together and
disimpan dalam satu kelompok dan conspicuously labelled as such.
diberi penandaan yang jelas.
PENGEMBALIAN RETURNS
5.67 Semua bahan awal, bahan pengemas, 5.67 All starting materials, packaging
produk antara dan produk ruahan yang materials, intermediate and bulk
dikembalikan ke gudang penyimpanan products returned to storage areas
hendaklah didokumentasikan dengan should be properly documented and
benar dan direkonsiliasi. reconciled.
5.68 Bahan awal, bahan pengemas, produk 5.68 Starting materials, packaging
antara dan produk ruahan tidak boleh materials, intermediate and bulk
5.69 Semua bahan yang dipakai di dalam 5.69 All materials utilized in processing
pengolahan hendaklah diperiksa should be checked before use.
sebelum dipakai.
5.71 Kondisi lingkungan di area pengolahan 5.71 The environment of an area should be
hendaklah dipantau dan dikendalikan monitored and controlled to the degree
agar selalu berada pada tingkat yang required for the operation to be
dipersyaratkan untuk kegiatan performed. Before any processing
pengolahan. Sebelum kegiatan operation begins steps should be
pengolahan dimulai hendaklah diambil taken to ensure that the work area and
langkah untuk memastikan area equipment are clean and free from any
pengolahan dan peralatan bersih dan starting material, product, or document
bebas dari bahan awal, produk atau not required for the current operation.
dokumen yang tidak diperlukan untuk
kegiatan pengolahan yang akan
dilakukan.
5.72 Semua peralatan yang dipakai dalam 5.72 All equipment employed in processing
pengolahan hendaklah diperiksa should be checked before use.
sebelum digunakan. Peralatan Equipment should be certified in
hendaklah dinyatakan bersih secara writing as clean before use.
tertulis sebelum digunakan.
5.74 Wadah dan tutup yang dipakai untuk 5.74 Containers and closures used for
bahan yang akan diolah, produk antara materials a waiting processing, for
dan produk ruahan hendaklah bersih intermediate products and for bulk
dan dibuat dari bahan yang tepat sifat products should be clean and of a
dan jenisnya untuk melindungi produk nature and type which prevent
atau bahan terhadap kontaminasi atau contamination or deterioration of the
kerusakan. product or material.
5.75 Semua wadah dan peralatan yang 5.75 All containers and equipment holding
berisi produk antara hendaklah diberi intermediate products should be
label dengan benar yang menunjukkan properly labelled as to identify the
tahap pengolahan. Sebelum label stage of processing. Before applying
ditempelkan, semua penandaan the labels, all inappropriate labels or
terdahulu hendaklah dihilangkan. marks previously applied should be
completely removed.
5.76 Semua produk antara dan ruahan 5.76 All intermediate and bulk products
hendaklah diberi label dan disimpan should be properly labelled and kept
dalam kondisi yang tepat. under appropriate conditions.
5.77 Proses kritis hendaklah divalidasi (lihat 5.77 Critical processes should be validated
“Validasi” pada Bab ini) (see "Validation" in this Chapter).
5.78 Semua pengawasan selama-proses 5.78 All required in-process controls should
yang dipersyaratkan hendaklah dicatat be accurately recorded at the time of
dengan akurat pada saat performance.
pelaksanaannya.
5.79 Hasil nyata tiap tahap pengolahan bets 5.79 The actual yield of each processing
hendaklah dicatat dan diperiksa serta step of a production batch should be
dibandingkan dengan hasil teoritis. recorded and checked against the
theoretical yield.
5.80 Penyimpangan yang signifikan dari 5.80 Any significant deviation from the
hasil standar hendaklah dicatat dan expected yield should be recorded and
diinvestigasi. investigated.
5.81 Batas waktu dan kondisi penyimpanan 5.81 Storage time limit and condition of in-
produk dalam-proses hendaklah process materials should be defined
ditetapkan. and established.
5.82 Untuk sistem kritis yang tergantung 5.82 Critical computer-dependent systems
pada operasi komputer hendaklah should have alternate systems
disiapkan sistem pengganti manakala available in the event of a system
terjadi kegagalan. failure.
5.84 Sistem penghisap udara yang efektif 5.84 Effective air-extraction systems should
hendaklah dipasang dengan letak be installed with discharge points
lubang pembuangan sedemikian rupa situated to avoid contamination of
untuk menghindarkan kontaminasi other products or processes. Effective
terhadap produk atau proses lain. filtration or other appropriate systems
Sistem penyaringan udara yang efektif should be installed to retain dust.
atau sistem lain yang sesuai hendaklah Tablet and capsule dedusting devices
dipasang untuk menahan debu. are recommended.
Pemakaian alat penghisap debu pada
pembuatan tablet dan kapsul sangat
dianjurkan.
5.85 Perhatian khusus hendaklah diberikan 5.85 To protect against contamination of the
untuk melindungi produk terhadap product by fragments of metal or glass
kontaminasi serpihan logam atau special care should be taken. Use of
gelas. Pemakaian peralatan gelas glass equipment is to be avoided.
sedapat mungkin dihindarkan. Ayakan Screens and sieves should be
hendaklah diperiksa terhadap keausan checked for wear or breakage before
atau kerusakan sebelum dan setelah and after each use.
pemakaian.
5.86 Hendaklah dijaga agar tablet atau 5.86 Care should be taken to guard against
kapsul tidak ada yang terselip atau tablets or capsules which may lodge
tertinggal tanpa terdeteksi di mesin, and remain undetected in equipment,
alat penghitung atau wadah produk counters or bulk containers.
ruahan.
5.87 Mesin pencampur, pengayak dan 5.87 Unless operated as a closed system,
pengaduk hendaklah dilengkapi mixing, sifting and blending equipment
dengan sistem pengendali debu, should be fitted with a dust control
kecuali digunakan sistem tertutup. system.
5.88 Parameter operasional yang kritis 5.88 Critical operating parameters (e.g.
(misal: waktu, kecepatan dan suhu) time, speed and temperature) for each
untuk tiap proses pencampuran, mixing, blending and drying operation
pengadukan dan pengeringan should be laid down in the master
hendaklah tercantum dalam dokumen production document, monitored
produksi induk, dan dipantau selama during processing and recorded in the
proses berlangsung serta dicatat dalam batch records.
catatan bets.
5.89 Kantong filter yang dipasang pada 5.89 Filter bags fitted to fluid bed dryers
mesin pengering fluid bed tidak boleh should not be used for different
dipakai untuk produk yang berbeda products, without being washed
tanpa pencucian lebih dahulu. Untuk between use. With certain highly
produk yang berisiko tinggi atau yang potent or sensitizing products, bags
dapat menimbulkan sensitisasi specific to one product only should be
hendaklah digunakan kantong filter used. Air entering the drier should be
khusus bagi masing-masing produk. filtered. Steps should be taken to
Udara yang masuk ke dalam alat prevent cross-contamination by dust in
pengering ini hendaklah disaring. the air leaving the drier.
5.91 Mesin pencetak tablet hendaklah 5.91 Tablet compressing machines should
dilengkapi dengan fasilitas pengendali be provided with effective dust control
debu yang efektif dan ditempatkan facilities and be situated to avoid
sedemikian rupa untuk menghindarkan product mix-up. Unless the same
kecampurbauran antar produk. Tiap product is being made on each
mesin hendaklah ditempatkan dalam machine, or unless the compressing
ruangan terpisah. Kecuali mesin machine itself provides its own
tersebut digunakan untuk produk yang enclosed air controlled environment,
sama atau dilengkapi sistem the machines should be situated in
pengendali udara yang tertutup maka separate cubicles.
dapat ditempatkan dalam ruangan
tanpa pemisah.
5.93 Hendaklah selalu tersedia alat timbang 5.93 Accurate calibrated check weighing
yang akurat dan telah dikalibrasi untuk equipment should be readily available
pemantauan bobot tablet selama- and used for in-process monitoring of
proses. tablets weights.
5.94 Tablet yang diambil dari ruang 5.94 Tablets removed from a compressing
pencetak tablet untuk keperluan cubicle or station for testing or other
pengujian atau keperluan lain tidak purposes should not be returned to the
boleh dikembalikan lagi ke dalam bets batch.
tablet yang bersangkutan.
5.95 Tablet yang ditolak atau yang dising- 5.95 Rejected or discarded tablets should
kirkan hendaklah ditempatkan dalam be placed in containers clearly
wadah yang ditandai dengan jelas identifying them as such and the
mengenai status dan jumlahnya dicatat quantity recorded in the Batch
pada Catatan Pengolahan Bets. Processing Record.
5.96 Tiap kali sebelum dan setelah dipakai, 5.96 Punches and dies should be examined
punch and die hendaklah diperiksa before and after each use for wear and
keausan dan kesesuaiannya terhadap compliance with specification. A record
spesifikasi. Catatan pemakaian of their use should be maintained.
hendaklah disimpan.
Penyalutan Coating
5.97 Udara yang dialirkan ke dalam panci 5.97 Air supplied to coating pans for drying
penyalut untuk pengeringan hendaklah purposes should be filtered and of
disaring dan memiliki mutu yang tepat. suitable quality.
5.98 Larutan penyalut hendaklah dibuat dan 5.98 Coating solutions should be made and
digunakan dengan cara sedemikian used in a manner which will minimize
rupa untuk mengurangi risiko the risk microbial growth. Their
pertumbuhan mikroba. Pembuatan dan preparation and use should be
pemakaian larutan penyalut hendaklah documented.
didokumentasikan.
Penandaan Tablet Salut dan Kapsul Coated Tablet and Capsule Printing
5.101 Hendaklah diberikan perhatian khusus 5.101 Special care should be taken to avoid
untuk menghindarkan kecampurbauran product mix-up during any printing of
selama proses penandaan tablet salut coated tablets and capsule. Where
dan kapsul. Bilamana dilakukan different products or different batches
penandaan pada produk atau bets of the same product are printed at the
yang berbeda dalam saat yang same time, the operations should be
bersamaan hendaklah dilakukan adequately segregated.
pemisahan yang memadai.
5.102 Tinta yang digunakan untuk penandaan 5.102 The printing ink should be an edible
hendaklah yang memenuhi persyaratan ink.
bahan makanan.
5.103 Hendaklah diberikan perhatian khusus 5.103 Care should be taken to avoid mix-up
untuk menghindarkan kecampur- during the inspection, sorting and
bauran selama proses pemeriksaan, polishing of capsules and tablets.
penyortiran dan pemolesan kapsul dan
tablet salut.
PRODUK CAIR, KRIM DAN SALEP LIQUIDS, CREAMS AND OINTMENTS (non-
(nonsteril) sterile)
5.104 Produk cair, krim dan salep mudah 5.104 Liquids, creams and ointments may be
terkena kontaminasi terutama terhadap particularly susceptible to microbial
mikroba atau kontaminan lain selama and other contamination during
proses pembuatan. Oleh karena itu, manufacture. Therefore special
tindakan khusus harus diambil untuk measures must be taken to prevent
mencegah kontaminasi. any contamination.
5.105 Penggunaan sistem tertutup untuk 5.105 The use of closed systems of
produksi dan transfer sangat production and transfer is strongly
dianjurkan; area produksi di mana recommended; production areas
produk atau wadah bersih tanpa tutup where the products or open clean
terpapar ke lingkungan hendaklah containers are exposed should be
diberi ventilasi yang efektif dengan effectively ventilated with filtered air.
udara yang disaring.
5.106 Untuk melindungi produk terhadap 5.106 The use of closed systems of
kontaminasi disarankan memakai processing and transfer is
sistem tertutup untuk pengolahan dan recommended in order to protect the
transfer. product from contamination.
5.107 Tangki, wadah, pipa dan pompa yang 5.107 Tanks, containers, pipe-works and
digunakan hendaklah didesain dan pumps should be designed and
dipasang sedemikian rupa sehingga installed so that they may be readily
memudahkan pembersihan dan bila cleaned and if necessary sanitized. In
perlu disanitasi. Dalam mendesain particular, equipment design should
peralatan hendaklah diperhatikan agar include a minimum of dead-legs or
sesedikit mungkin ada sambungan- sites where residues can accumulate
mati (dead-legs) atau ceruk di mana and promote microbial proliferation.
residu dapat terkumpul dan
menyebabkan proliferasi mikroba.
5.108 Penggunaan peralatan dari kaca 5.108 The use of glass apparatus should be
hendaklah sedapat mungkin avoided wherever possible. High
dihindarkan. Baja tahan karat bermutu quality stainless steel is often the
tinggi merupakan bahan pilihan untuk material of choice for parts coming into
bagian peralatan yang bersentuhan contact with product.
dengan produk.
5.109 Kualitas kimia dan mikrobiologi air yang 5.109 The chemical and microbiological
digunakan hendaklah ditetapkan dan quality of the water used should be
selalu dipantau. Pemeliharaan sistem specified and monitored. Care should
air hendaklah diperhatikan untuk be taken in the maintenance of water
menghindarkan proliferasi mikroba. system in order to avoid the risk of
Sanitasi secara kimiawi pada sistem air microbial proliferation. After any
hendaklah diikuti pembilasan yang chemical sanitization of the water
prosedurnya telah divalidasi agar sisa systems, a validated flushing
bahan sanitasi dapat dihilangkan procedure should be followed to
secara efektif. ensure that the sanitizing agent has
been effectively removed.
5.110 Mutu bahan yang diterima dalam tangki 5.110 The quality of materials received in
dari pemasok hendaklah diperiksa bulk tankers should be checked before
sebelum ditransfer ke dalam tangki they are transferred to bulk storage
penyimpanan. tanks.
5.111 Perhatian hendaklah diberikan pada 5.111 Care should be taken when
transfer bahan melalui pipa untuk transferring materials through pipelines
memastikan bahan tersebut ditransfer to ensure that they are delivered to
ke tujuan yang benar. their correct destination.
5.112 Bahan yang mungkin melepaskan serat 5.112 Materials likely to shed fibres or other
atau kontaminan lain seperti kardus contaminants, like cardboard or
atau palet kayu tidak boleh dimasukkan wooden pallets, should not enter the
ke dalam area di mana produk atau areas where products or clean
wadah bersih terpapar ke lingkungan. containers are exposed.
5.113 Apabila jaringan pipa digunakan untuk 5.113 Where pipelines are used for delivery
mengalirkan bahan awal atau produk of ingredients or supply of bulk
ruahan, hendaklah diperhatikan agar products, care should be taken to
sistem tersebut mudah dibersihkan. ensure that such systems are easy to
Jaringan pipa hendaklah didesain dan clean. Pipe-work should be designed
dipasang sedemikian rupa sehingga and installed so that it may be readily
mudah dibongkar dan dibersihkan. dismantled and cleaned.
5.114 Akurasi sistem pengukur hendaklah 5.114 Measuring systems should be verified
diverifikasi. Tongkat pengukur as accurate. Where dip-sticks are
hendaklah hanya boleh digunakan used, they should be used only with
untuk bejana tertentu dan telah the particular vessel for which they
dikalibrasi untuk bejana yang have been calibrated. They should be
bersangkutan. Tongkat pengukur made of suitable non-reactive, non-
hendaklah terbuat dari bahan yang absorptive material (e.g. not wood).
tidak bereaksi dan tidak menyerap
(misal: bukan kayu).
5.115 Perhatian hendaklah diberikan untuk 5.115 Care should be taken to maintain the
mempertahankan homogenitas cam- omogenity of mixtures, suspensions,
puran, suspensi dan produk lain etc. during filling. Mixing and filling
selama pengisian. Proses processes should be validated. Special
pencampuran dan pengisian hendaklah care should be taken at the beginning
divalidasi. Perhatian khusus hendaklah of a filling process, after stoppages
diberikan pada awal pengisian, and at the end of the process to
sesudah penghentian dan pada akhir ensure that homogenity is maintained.
proses pengisian untuk memastikan
produk selalu dalam keadaan
homogen.
5.116 Apabila produk ruahan tidak langsung 5.116 When the bulk product is not
dikemas hendaklah dibuat ketetapan immediately packaged, the maximum
mengenai waktu paling lama produk period of storage and the storage
ruahan boleh disimpan serta kondisi conditions should be specified and
penyimpanannya dan ketetapan ini adhered to.
hendaklah dipatuhi.
5.117 Seleksi, kualifikasi, persetujuan dan 5.117 The selection, qualification, approval
pemeliharaan pemasok bahan and maintenance of suppliers of
pengemas primer dan bahan cetak primary and printed packaging
hendaklah diperhatikan sama seperti materials should be accorded attention
bahan awal. similar to that given to starting
materials.
5.118 Perhatian khusus hendaklah diberikan 5.118 Particular attention should be paid to
kepada bahan cetak. Bahan tersebut printed materials. They should be
hendaklah disimpan di bawah kondisi stored in adequately secure conditions
keamanan yang memadai dan orang such as to exclude unauthorized
yang tidak berkepentingan dilarang access. Cut labels and other loose
masuk. Label potong dan bahan cetak printed materials should be stored and
lepas lain hendaklah disimpan dan transported in separate closed
diangkut dalam wadah tertutup untuk containers so as to avoid mix-ups.
menghindarkan kecampurbauran. Packaging materials should be issued
Bahan pengemas hendaklah for use only by authorized personnel
diserahkan kepada personel yang following an approved and
berwenang sesuai prosedur tertulis documented procedure.
yang disetujui.
5.119 Tiap penerimaan atau tiap bets bahan 5.119 Each delivery or batch of printed or
pengemas primer hendaklah diberi primary packaging material should be
nomor yang spesifik atau penandaan given a specific reference number or
yang menunjukkan identitasnya. identification mark.
5.121 Untuk menghindarkan kecampur- 5.121 To avoid mix-up, only one particular
bauran, hanya satu jenis bahan printed packaging material or printed
pengemas cetak atau bahan cetak material is permitted in a single coding
tertentu saja yang diperbolehkan station at a time. Adequate
diletakkan di tempat kodifikasi pada segregation should be maintained
saat yang sama. Hendaklah ada sekat between coding stations
pemisah yang memadai antar tempat
kodifikasi tersebut.
5.122 Pada umumnya, proses pengisian dan 5.122 Normally, filling and sealing should be
penutupan hendaklah segera disertai followed as quickly as possible by
dengan pemberian label. Bila tidak, labelling. If it is not the case,
hendaklah diterapkan prosedur yang appropriate procedures should be
tepat untuk memastikan agar tidak applied to ensure that no mix-ups or
terjadi kecampurbauran atau salah mislabelling can occur.
pemberian label.
5.124 Bila menyiapkan program untuk 5.124 When setting up a programme for the
kegiatan pengemasan, hendaklah packaging operations, particular
diberikan perhatian khusus untuk attention should be given to minimising
meminimalkan risiko kontaminasi the risk of cross-contamination, mix-
silang, kecampurbauran atau ups or substitutions. Different products
substitusi. Produk yang berbeda tidak should not be packaged in close
boleh dikemas berdekatan kecuali ada proximity unless there is physical
segregasi fisik atau sistem lain yang segregation or an alternative system
dapat memberikan jaminan yang sama. that will provide equal assurance.
5.125 Hendaklah ada prosedur tertulis yang 5.125 There should be written procedures
menguraikan penerimaan dan describing the receipt and identification
identifikasi produk ruahan dan bahan of bulk and packaging materials,
pengemas, pengawasan untuk proper controls to assure that the
menjamin bahwa produk ruahan dan correct bulk, printed and unprinted
bahan pengemas cetak dan bukan packaging materials, and other printed
cetak serta bahan cetak lain yang akan materials are used, the required in-
dipakai adalah benar, pengawasan process- control the reconciliation of
selama-proses pengemasan bulk products, printed packaging
rekonsiliasi terhadap produk ruahan, materials and other printed materials,
bahan pengemas cetak dan bahan and final package examination. All
cetak lain, serta pemeriksaan hasil packaging operations should proceed
akhir pengemasan. Semua kegiatan in accordance with the instructions
pengemasan hendaklah dilaksanakan given and using the specified materials
sesuai dengan instruksi yang diberikan in the Master Packaging Procedure.
dan menggunakan bahan pengemas Details of the operation should be
yang tercantum dalam Prosedur recorded on the Batch Packaging
Pengemasan Induk. Rincian Record.
pelaksanaan pengemasan hendaklah
dicatat dalam Catatan Pengemasan
Bets.
5.127 Semua penerimaan produk ruahan, 5.127 All deliveries of bulk product,
bahan pengemas dan bahan cetak lain packaging materials and other printed
hendaklah diperiksa dan diverifikasi materials should be checked and
kebenaran jumlah, identitas, dan verified for their correctness of
kesesuaiannya terhadap Prosedur quantity, identity and conformity
Pengemasan Induk. against the Packaging Instruction.
5.128 Label, karton dan bahan pengemas 5.128 Labels, cartons, packaging materials
dan bahan cetak lain yang memerlukan and other printed materials that require
prakodifikasi dengan nomor bets/lot, pre-coding with a batch number or lot
tanggal kedaluwarsa dan informasi lain number, expiration date, or other
sesuai dengan perintah pengemasan information specific to a given
hendaklah diawasi dengan ketat pada packaging order should be strictly
tiap tahap proses, sejak diterima dari controlled at all stages of the process,
gudang sampai menjadi bagian dari from the time of delivery from the
produk atau dimusnahkan. warehouse until become parts of
finished packages or are destroyed.
5.129 Bahan pengemas dan bahan cetak lain 5.129 Packaging materials and other printed
yang sudah dialokasikan untuk materials allocated for pre-coding
prakodifikasi hendaklah disimpan di should be stored in sealed containers
dalam wadah yang tertutup rapat dan within an appropriate area for proper
ditempatkan di area terpisah serta security and segregation.
terjamin keamanannya.
5.130 Proses prakodifikasi bahan pengemas 5.130 Pre-coding of packaging materials and
dan bahan cetak lain hendaklah other printed materials should take
dilakukan di area yang terpisah dari place in an area isolated from other
kegiatan pengemasan lain. Khusus packaging operations. Attention should
untuk proses prakodifikasi secara be paid to manual printing which
manual hendaklah diperhatikan untuk should be re-checked at regular
melakukan pemeriksaan kembali intervals.
dengan interval yang teratur.
5.131 Seluruh bahan pengemas dan bahan 5.131 All pre-coded packaging materials and
cetak lain yang telah diberi other printed materials should be
prakodifikasi hendaklah diperiksa checked before transfer to packaging
sebelum ditransfer ke area area.
pengemasan.
5.132 Risiko kesalahan terjadi dalam 5.132 Risk of packaging errors can be
pengemasan dapat diperkecil dengan minimized by the following means:
cara sebagai berikut:
a) menggunakan label-gulung; a) the use of roll-feed labels;
b) pemberian penandaan bets pada b) on-line batch coding;
jalur pemasangan label;
c) dengan menggunaan alat pemindai c) use of electronic code readers and
dan penghitung label elektronis; labels counters;
d) label dan bahan cetak lain didesain d) labels and other printed materials
5.133 Perhatian khusus hendaklah diberikan 5.133 Special care should be taken when
bila memakai label-potong dan ketika using cut-labels and when over-
proses prakodifikasi dilakukan di luar printing is carried out off-line. Roll-feed
jalur pengemasan. Penggunaan label- labels are normally preferable to cut-
gulung lebih disarankan daripada labels, in helping to avoid mix-ups.
penggunaan label-potong untuk Online verification of all labels by
menghindarkan kecampurbauran. automated electronic means can be
Verifikasi daring terhadap semua label helpful in preventing mix ups, but
melalui sistem elektronik dapat checks should be made to ensure that
membantu mencegah any electronic code readers, label
kecampurbauran, tetapi pemeriksaan counters, or similar devices are
hendaklah dilakukan untuk memastikan operating correctly. When labels are
bahwa pembaca kode elektronik, attached manually, in-process control
penghitung label, atau perangkat checks should be performed more
serupa dapat beroperasi dengan benar. frequently.
Jika label ditempelkan secara manual,
pengawasan selama-proses hendaklah
dilakukan lebih sering.
5.135 Pada tiap jalur pengemasan nama dan 5.135 At each packaging line the name and
nomor bets produk yang sedang batch of the product being packaged
dikemas hendaklah dapat terlihat should be prominently displayed.
dengan jelas.
5.136 Wadah yang dipakai untuk menyimpan 5.136 Containers in which bulk product,
produk ruahan, produk yang baru partly packed product, or sub-batch is
sebagian dikemas, atau subbets stored should be labelled or market
hendaklah diberi label atau penandaan with an indication of product identity,
yang menunjukkan identitas, jumlah, quantity, batch and status.
nomor bets dan status produk tersebut.
5.137 Wadah yang akan diisi hendaklah 5.137 Containers to be filled should be
diserahkan ke jalur atau tempat supplied to the packaging line or
pengemasan dalam keadaan bersih. station in a clean condition. Attention
Perhatian hendaklah diberikan untuk should be given to avoiding and
menghindarkan dan menghilangkan removing any contaminants such as
kontaminan seperti pecahan kaca dan glass fragments and metal particles.
partikel logam.
5.138 Semua personel bagian pengemasan 5.138 All packaging personnel should be
hendaklah memperoleh pelatihan agar trained to recognize in-process control
memahami persyaratan pengawasan requirements and report any deviation
selama-proses dan melaporkan tiap they may detect while performing their
penyimpangan yang ditemukan pada specific responsibilities.
saat mereka menjalankan tanggung
jawab spesifik tersebut.
5.140 Bila ditemukan bahan pengemas cetak 5.140 Any printed packaging material found
pada saat pembersihan hendaklah in clean-up should be turned over to a
diberikan kepada supervisor, yang supervisor, and be placed in a
selanjutnya ditempatkan di dalam designated container for reconciliation
wadah yang disediakan untuk and destruction at the end packaging
keperluan rekonsiliasi dan kemudian run.
dimusnahkan pada akhir proses
pengemasan.
5.142 Produk yang telah diisikan ke dalam 5.142 Products filled into their final
wadah akhir tetapi belum diberi label containers and held awaiting labelling
hendaklah dipisahkan dan diberi should be segregated and marked so
penandaan untuk menghindarkan as to avoid mix-up.
kecampurbauran.
5.143 Bagian peralatan pengemas yang 5.143 Packaging equipment whose parts do
biasanya tidak bersentuhan dengan not normally come in contact with the
produk ruahan tapi dapat menjadi bulk product but in which dust, debris,
tempat penumpukan debu, serpihan, packaging components or product
bahan pengemas ataupun produk yang might collect and later fall into the
kemudian dapat jatuh ke dalam produk product or otherwise become a
atau dapat menjadi kontaminan atau contaminant or source of mix-up,
dapat menjadi penyebab should be appropriately cleaned.
kecampurbauran produk yang sedang
dikemas, hendaklah dibersihkan
dengan cermat.
5.144 Hendaklah diambil tindakan untuk 5.144 Measures should be taken to control
mengendalikan penyebaran debu the spread of dust during packaging
selama proses pengemasan especially of dry products. Segregated
khususnya produk kering. Area packaging areas are necessary for
pengemasan yang terpisah diperlukan some products e.g. potent low dose or
untuk produk tertentu misalnya obat toxic products and sensitizing agents.
yang berdosis rendah dan berpotensi Compressed air should never be used
tinggi atau produk toksik dan bahan to clean equipment within an operation
yang dapat menimbulkan sensitisasi. packaging area where there is danger
Udara bertekanan tidak boleh of cross-contamination.
digunakan untuk membersihkan
peralatan di area kegiatan
pengemasan di mana kontaminasi-
silang dapat terjadi.
5.145 Pemakaian sikat hendaklah dibatasi 5.145 Brushes should be restricted in use
karena dapat menimbulkan bahaya because of the contamination hazard
kontaminasi dari bulu sikat dan/atau of hairs or bristles and/or particles held
partikel yang menempel pada sikat. in the brushes.
5.146 Personel hendaklah diingatkan untuk 5.146 Personnel should be cautioned not to
tidak menaruh bahan pengemas atau place packaging components or
produk di dalam saku mereka. Bahan products in their pockets. Such
tersebut hendaklah dibawa dengan material should be carried only in their
tangan atau di dalam wadah yang hands or in closed, properly identified
tertutup dan diberi tanda yang jelas. containers.
5.147 Bahan yang diperlukan dalam proses 5.147 Essential supplies, such as lubricants,
pengemasan seperti pelumas, perekat, adhesive, inks, cleaning fluids, etc.
tinta, cairan pembersih, dan should be kept in containers that look
sebagainya, hendaklah disimpan di completely different from any container
dalam wadah yang jelas tampak that is used for product packaging and
berbeda dengan wadah yang dipakai should be prominently and clearly
untuk pengemasan produk dan labelled as to their contents.
hendaklah diberi penandaan yang jelas
dan mencolok sesuai dengan isinya.
5.148 Alat pemindai kode elektronik, alat 5.148 Checks should be made to ensure that
penghitung dan peralatan lain yang any electronic code readers, label
serupa, hendaklah diperiksa untuk counters or similar devices are
memastikan alat-alat tersebut bekerja operating correctly.
dengan benar.
5.149 Informasi tercetak dan dalam bentuk 5.149 Printed and embossed information on
huruf timbul pada bahan pengemas packaging materials should be distinct
hendaklah terlihat jelas, tidak memudar and resistant to fading or erasing.
dan tidak mudah terhapus.
5.150 Pengawasan pada jalur pengemasan 5.150 On-line control of the product during
selama proses pengemasan hendaklah packaging should include at least
meliputi paling sedikit hal-hal sebagai checking the following:
berikut:
a) tampilan kemasan secara umum; a) general appearance of the
packages;
b) apakah kemasan sudah lengkap; b) whether the packages are
complete;
c) apakah produk dan bahan c) whether the correct products and
pengemas yang dipakai sudah packaging materials are used;
benar;
d) apakah prakodifikasi sudah benar; d) whether any over-printing is
correct;
e) apakah monitor pada jalur sudah e) correct functioning of line monitors.
berfungsi dengan benar.
Sampel yang sudah diambil dari jalur Samples taken away from the
pengemasan tidak boleh dikembalikan. packaging line should not be returned.
5.151 Produk yang telah mengalami kejadian 5.151 Products which have been involved in
tak normal hendaklah khusus diperiksa, an unusual event should only be
diinvestigasi dan disetujui terlebih reintroduced into the process after
dahulu oleh personel yang diberi special inspection, investigation and
wewenang sebelum dimasukkan ke approval by authorised personnel.
dalam proses pengemasan. Hendaklah Detailed record should be kept of this
dibuat catatan rinci dari aktivitas operation.
tersebut.
5.152 Bila selama rekonsiliasi ditemukan 5.152 Any significant or unusual discrepancy
perbedaan yang signifikan atau tidak observed during reconciliation of the
normal antara jumlah produk ruahan amount of bulk product and printed
dan bahan pengemas cetak packaging materials and the number of
dibandingkan terhadap jumlah unit units produced should be investigated
yang diproduksi, maka sebelum and satisfactorily accounted for before
diluluskan hendaklah dilakukan release.
investigasi dan pertanggungjawaban
secara memuaskan terlebih dahulu.
5.155 Hanya produk yang berasal dari satu 5.155 Only finished goods from a single
bets dari satu kegiatan pengemasan packaging operation should be placed
saja yang boleh ditempatkan pada satu on a pallet. Any partial carton and the
palet. Bila ada karton yang tidak penuh quantity contained should be indicated
maka jumlah kemasan hendaklah on the carton.
dituliskan pada karton tersebut.
5.157 Supervisor hendaklah mengawasi 5.157 The supervisor should oversee the
penghitungan dan pemusnahan bahan counting and destruction of non-
pengemas dan produk ruahan yang returnable packaging components and
tidak dapat lagi dikembalikan ke bulk product. All unused coded
gudang. Semua sisa bahan pengemas materials should be reconciled and
yang sudah diberi penandaan tapi tidak destroyed. Quantities destroyed
terpakai hendaklah dihitung dan should be recorded on the Batch
dimusnahkan. Jumlah yang Packaging Record.
dimusnahkan hendaklah dicatat pada
Catatan Pengemasan Bets.
5.158 Supervisor hendaklah menghitung dan 5.158 The supervisor should calculate and
mencatat jumlah pemakaian neto record the net used for all packaging
semua bahan pengemas dan produk components and bulk product.
ruahan.
5.159 Tiap penyimpangan hasil yang tidak 5.159 Any unexplained yield discrepancies or
dapat dijelaskan atau tiap kegagalan failures to comply with the
untuk memenuhi spesifikasi hendaklah specifications should be thoroughly
diselidiki secara teliti dengan investigated, with consideration
mempertimbangkan bets atau produk extended to other batches or other
lain yang mungkin juga terpengaruh. products which might also be affected.
5.160 Setelah rekonsiliasi disetujui, produk 5.160 After acceptable reconciliation, the
jadi hendaklah ditempatkan di area finished product should be delivered to
karantina produk jadi sambil menunggu the finished product detention area
5.161 Untuk memastikan keseragaman bets 5.161 To assure batch uniformity and
dan keutuhan obat, prosedur tertulis integrity of medicinal products, written
yang menjelaskan pengambilan procedures describing sample taking,
sampel, pengujian atau pemeriksaan the controls or examinations to be
yang harus dilakukan selama proses conducted on in-process product of
dari tiap bets produk hendaklah each batch should be performed
dilaksanakan sesuai dengan metode according to methods approved by the
yang telah disetujui oleh kepala bagian head of Quality Management (Quality
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu) Assurance) and the results recorded.
dan hasilnya dicatat. Pengawasan Such control is intended to monitor the
tersebut dimaksudkan untuk memantau product yield and validate the
hasil dan memvalidasi kinerja dari performance of the production process
proses produksi yang mungkin menjadi that may be responsible for causing
penyebab variasi karakteristik produk variability in the characteristics of in-
dalam-proses. process products.
5.162 Prosedur tertulis untuk pengawasan 5.162 Written in-process control procedures
selama-proses hendaklah dipatuhi. should be followed. These procedures
Prosedur tersebut hendaklah should describe the point of sampling,
menjelaskan titik pengambilan sampel, frequency of sampling, number of
frekuensi pengambilan sampel, jumlah samples to be taken, specification to
sampel yang diambil, spesifikasi yang be checked, in the limits of
harus diperiksa dan batas penerimaan acceptability for each specification.
untuk tiap spesifikasi.
5.163 Di samping itu, pengawasan selama- 5.163 In addition, in-process control should
proses hendaklah mencakup, tapi tidak include, but not limited to the following
terbatas pada prosedur umum sebagai general procedures:
berikut:
a) semua parameter produk, volume a) all parameter attributes, product fill
atau jumlah isi produk hendaklah or count should be checked at the
diperiksa pada saat awal dan start of processing or packaging
selama proses pengolahan atau run; and
pengemasan; dan
b) kemasan akhir hendaklah diperiksa b) finished packages should be
selama proses pengemasan checked throughout the run at
dengan selang waktu yang teratur regular intervals to assure that they
untuk memastikan kesesuaiannya fully comply with the specifications
dengan spesifikasi dan memastikan and that all components are those
semua komponen sesuai dengan specified in the Master Packaging
yang ditetapkan dalam Prosedur Procedure.
Pengemasan Induk.
5.164 Selama proses pengolahan dan 5.164 During the batch processing and
pengemasan bets hendaklah diambil packaging run samples/ packed units
sampel pada awal, tengah dan akhir should be collected at the beginning,
5.167 Bahan dan produk yang ditolak 5.167 Rejected materials and products
hendaklah diberi penandaan yang jelas should be clearly marked as such and
dan disimpan terpisah di “area stored separately in restricted areas.
terlarang” (restricted area). Bahan atau They should either be returned to the
produk tersebut hendaklah suppliers or, where appropriate,
dikembalikan kepada pemasoknya reprocessed or destroyed. Whatever
atau, bila dianggap perlu, diolah ulang action is taken should be approved
atau dimusnahkan. Langkah apa pun and recorded by the head of Quality
yang diambil hendaklah lebih dulu Management (Quality Assurance).
disetujui oleh kepala bagian
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu)
dan dicatat.
5.168 Pengolahan ulang produk yang ditolak 5.168 The reprocessing of rejected products
hendaklah merupakan suatu kekecua- should be exceptional. It is only
lian. Hal ini hanya diperbolehkan jika permitted if the quality of the final
mutu produk akhirnya tidak product is not affected, if the
terpengaruh, bila spesifikasinya specifications are met and if it is done
dipenuhi dan prosesnya dikerjakan in accordance with a defined and
sesuai dengan prosedur yang telah authorised procedure after evaluation
ditetapkan dan disetujui setelah of the risks involved. Record of the
dilakukan evaluasi terhadap risiko yang reprocessing should be kept.
mungkin timbul. Catatan pengolahan
ulang hendaklah disimpan.
5.169 Pemulihan semua atau sebagian dari 5.169 The recovery of all or part of earlier
bets sebelumnya, yang memenuhi batches, which conform to the required
persyaratan mutu, dengan cara quality by incorporation into a batch of
penggabungan ke dalam bets lain dari the same product at a defined stage of
produk yang sama pada suatu tahap manufacture, should be authorized
pembuatan obat, hendaklah diotorisasi beforehand. This recovery should be
5.170 Kebutuhan pengujian tambahan 5.170 The need for additional testing of any
hendaklah dipertimbangkan oleh finished product which has been
kepala Pengawasan Mutu terhadap reprocessed, or into which a recovered
produk hasil pengolahan ulang atau product has been incorporated, should
bets yang mendapat penambahan dari be considered by the head of Quality
produk pulihan. Control Department.
5.171 Bets yang mengandung produk pulihan 5.171 The recovered batch should not be
hanya boleh diluluskan setelah semua released until the incorporating
bets asal produk pulihan yang batches from which the materials
bersangkutan telah dinilai dan originated have been evaluated and
dinyatakan memenuhi spesifikasi yang found suitable for use.
ditetapkan.
5.172 Produk yang dikembalikan dari 5.172 Products returned from the market and
peredaran dan telah lepas dari which have left the control of the
pengawasan industri farmasi manufacturer should be destroyed
hendaklah dimusnahkan. Produk unless without doubt their quality is
tersebut dapat dijual lagi, diberi label satisfactory; they may be considered
kembali atau dipulihkan ke bets berikut for re-sale, re-labelling or recovery with
hanya bila tanpa keraguan mutunya a subsequent batch only after they
masih memuaskan setelah dilakukan have been critically assessed by the
evaluasi secara kritis oleh kepala head of Quality Management (Quality
bagian Manajemen Mutu (Pemastian Assurance) in accordance with a
Mutu) sesuai prosedur tertulis. Evaluasi written procedure. The nature of the
tersebut meliputi pertimbangan sifat product, any special storage conditions
produk, kondisi penyimpanan khusus it requires, its condition and history,
yang diperlukan, kondisi dan riwayat and the time elapsed since it was
produk serta lama produk dalam issued should all be taken into account
peredaran. Bilamana ada keraguan in this assessment. Where any doubt
terhadap mutu, produk tidak boleh arises over the quality of the product, it
dipertimbangkan untuk didistribusikan should not be considered suitable for
atau dipakai lagi, walaupun re-issue or re-use, although basic
pemrosesan ulang secara kimia untuk chemical re-processing to recover
memperoleh kembali bahan aktif active ingredients may be possible.
dimungkinkan. Tiap tindakan yang Any action taken should be
diambil hendaklah dicatat dengan baik. appropriately recorded.
5.173 Industri farmasi hendaklah menyiapkan 5.173 The manufacturer should establish a
prosedur untuk penahanan, procedure for holding, investigating
penyelidikan dan pengujian produk and analysing the returned product
kembalian serta pengambilan and deciding whether the product may
keputusan apakah produk kembalian be reprocessed or should be
5.175 Produk kembalian yang tidak dapat 5.175 Returned products which cannot be
diolah ulang hendaklah dimusnahkan. reprocessed should be destroyed. A
Prosedur pemusnahan bahan atau procedure for destruction of rejected
pemusnahan produk yang ditolak materials or product should be
hendaklah disiapkan. Prosedur ini available. The procedure should
hendaklah mencakup tindakan include precautionary measures to
pencegahan terhadap kontaminasi prevent pollution of the environment
lingkungan dan penyalahgunaan bahan and misuse of the material or product
atau produk oleh orang yang tidak by unauthorized persons.
mempunyai wewenang.
Dokumentasi Documentation
5.176 Penanganan produk kembalian dan 5.176 The handling or returned product and
tindak lanjutnya hendaklah the follow-up actions should be
didokumentasikan dan dilaporkan. Bila documented and reported. If the
produk harus dimusnahkan, product is to be destroyed, the
dokumentasi hendaklah mencakup documentation should include a
berita acara pemusnahan yang diberi certificate of destruction which is dated
tanggal dan ditandatangani oleh and signed by the persons performing
personel yang melaksanakan dan and witnessing the destruction.
personel yang menyaksikan
pemusnahan.
5.177 Karantina produk jadi merupakan tahap 5.177 Finished product quarantine is the last
akhir pengendalian sebelum point of control before the product
penyerahan ke gudang dan siap untuk enters the warehouse and becomes
didistribusikan. Sebelum diluluskan available for distribution to the market.
untuk diserahkan ke gudang, Strict controls should be exercised to
pengawasan yang ketat hendaklah ensure that the product and its
dilaksanakan untuk memastikan produk packaging records meet all specified
dan catatan pengemasan bets requirements before release to the
memenuhi semua spesifikasi yang warehouse.
ditentukan.
5.178 Prosedur tertulis hendaklah mencan- 5.178 Written procedures should describe
tumkan cara transfer produk jadi ke the transfer of finished product into the
area karantina, cara penyimpanan quarantined area, storage while
sambil menunggu pelulusan, persya- waiting approval, requirements that
ratan yang diperlukan untuk memper- should be met for approval, and
oleh pelulusan, dan cara transfer subsequent transfer to the finished
selanjutnya ke gudang produk jadi. goods warehouse.
5.179 Selama menunggu pelulusan dari 5.179 Pending release by the Quality
bagian Manajemen Mutu (Pemastian Management (Quality Assurance), the
Mutu), seluruh bets/lot yang sudah entire packaged batch or lot should be
dikemas hendaklah ditahan dalam detained in the finished goods
status karantina. quarantine.
5.180 Kecuali sampel untuk pengawasan 5.180 No product except samples for the
mutu, tidak boleh ada produk yang quality control unit should be
diambil dari suatu bets/lot selama dispensed from any product lot or
produk tersebut masih ditahan di area batch while it is being held in the
karantina. finished goods quarantine area.
5.181 Area karantina hendaklah merupakan 5.181 Physical access to the quarantine area
area terbatas hanya bagi personel should be restricted, and only those
yang benar-benar diperlukan untuk persons actually required working in
bekerja atau diberi wewenang untuk the area or who have been properly
masuk ke area tersebut. authorized to enter the area should be
allowed access.
5.182 Produk jadi yang memerlukan kondisi 5.182 Any finished product that requires
penyimpanan khusus hendaklah diberi special storage conditions should be
penandaan tepat yang menyatakan appropriately labelled to show the
kondisi penyimpanan yang diperlukan, required storage conditions, and the
dan produk tersebut hendaklah material should be stored in quarantine
disimpan di area karantina di bawah under the specified conditions.
kondisi yang sesuai.
5.183 Pelulusan akhir produk hendaklah 5.183 Final release of the product should be
didahului dengan penyelesaian yang preceded by the satisfactory
memuaskan dari paling tidak hal completion of at least the following
sebagai berikut: events:
a) produk memenuhi persyaratan a) finished products meet quality
mutu dalam semua spesifikasi control requirements for all
pengolahan dan pengemasan; processing and packaging
specifications;
b) sampel pertinggal dari kemasan b) retention by quality control of
yang dipasarkan dalam jumlah yang sufficient finished market
mencukupi untuk pengujian di masa containers as retained samples for
mendatang; future testing;
c) pengemasan dan penandaan c) packaging and labelling meet all
memenuhi semua persyaratan requirements as checked by
sesuai hasil pemeriksaan oleh Quality Control;
bagian Pengawasan Mutu;
d) rekonsiliasi bahan pengemas cetak d) the reconciliation of printed
dan bahan cetak dapat diterima; packaging components is
dan acceptable; and
e) produk jadi yang diterima di area e) marketed packages received in the
karantina sesuai dengan jumlah finished goods quarantine area are
yang tertera pada dokumen reconciled with the amount shown
penyerahan barang. on the transfer documents.
5.184 Setelah pelulusan suatu bets/lot oleh 5.184 After the Quality Management (Quality
bagian Manajemen Mutu (Pemastian Assurance) has approved a batch or a
Mutu), produk tersebut hendaklah lot, the product should be stored as
disimpan sebagai stok yang dapat usable stock under conditions
digunakan sesuai ketentuan yang telah established by the manufacturer. For
ditetapkan oleh industri farmasi. Untuk manual system, it could be removed
sistem manual, produk dapat from the finished goods quarantine
dipindahkan dari area karantina ke area to the finished goods storage.
gudang produk jadi.
5.185 Sewaktu menerima produk jadi, 5.185 Upon receipt on the finished goods,
personel gudang hendaklah mencatat the warehouse unit should make entry
pemasukan bets tersebut ke dalam in the corresponding inventory card for
kartu stok yang bersangkutan. the batch received.
5.186 Sistem distribusi hendaklah didesain 5.186 A system designed to control the
sedemikian rupa untuk memastikan shipment of medicinal products should
produk yang pertama masuk assure that the first incoming material
didistribusikan lebih dahulu. is distributed first.
5.187 Sistem distribusi hendaklah 5.187 The system should generate records
menghasilkan catatan sedemikian rupa from which the distribution of each
sehingga distribusi tiap bets/lot obat batch or lot medicinal product can be
dapat segera diketahui untuk readily determined to facilitate
mempermudah penyelidikan atau investigation or recall if necessary.
5.188 Prosedur tertulis mengenai distribusi 5.188 Written procedures describing the
obat hendaklah dibuat dan dipatuhi. distribution of medicinal products
should be established and followed.
5.189 Penyimpangan terhadap konsep first-in 5.189 Deviation from first-in first-out concept
first-out (FIFO) atau first-expire first-out should be permitted for only short
(FEFO) hendaklah hanya period, and only when authorized by
diperbolehkan untuk jangka waktu yang responsible management.
pendek dan hanya atas persetujuan
manajemen yang bertanggung jawab.
5.190 Semua bahan dan produk hendaklah 5.190 Materials should be stored in an
disimpan secara rapi dan teratur untuk orderly manner to prevent any risk of
mencegah risiko kecampurbauran atau mix-up or contamination and to
kontaminasi serta memudahkan facilitate inspection and maintenance.
pemeriksaan dan pemeliharaan.
5.191 Bahan dan produk hendaklah 5.191 Materials should be stored off the floor
diletakkan tidak langsung di lantai dan and sufficiently spaced.
dengan jarak yang cukup terhadap
sekelilingnya.
5.192 Bahan dan produk hendaklah disimpan 5.192 The materials should be stored under
dengan kondisi lingkungan yang suitable environmental condition. Any
sesuai. Penyimpanan yang specifically required storage condition
memerlukan kondisi khusus hendaklah should be provided.
disediakan.
5.193 Kondisi penyimpanan obat dan bahan 5.193 Storage conditions for medicinal
hendaklah sesuai dengan yang tertera products and materials should be in
pada penandaan berdasarkan hasil uji compliance with the labelling, which is
stabilitas. based on the results of stability testing.
5.194 Data pemantauan suhu hendaklah 5.194 Recorded temperature monitoring data
tersedia untuk dievaluasi. Alat yang should be available for review. The
dipakai untuk pemantauan hendaklah equipment used for monitoring should
diperiksa pada selang waktu yang telah be checked at suitable predetermined
ditentukan dan hasil pemeriksaan intervals and the results of such
hendaklah dicatat dan disimpan. checks should be recorded and
Semua catatan pemantauan hendaklah retained. All monitoring records should
disimpan untuk jangka waktu paling be kept for at least the shelf-life of the
tidak sama dengan umur bahan atau stored material or product plus 1 year,
produk yang bersangkutan ditambah 1 or as required by national legislation.
tahun, atau sesuai dengan peraturan Temperature mapping should show
pemerintah. Pemetaan suhu hendaklah uniformity of the temperature across
5.198 Tiap bets bahan awal, bahan 5.198 Each batch of starting materials,
pengemas, produk antara, produk packaging materials, intermediates,
ruahan dan produk jadi yang disimpan bulk products and finished products
di area gudang hendaklah mempunyai stored in storage areas should have an
kartu stok. Kartu stok tersebut inventory card. Inventory cards should
hendaklah secara berkala direkonsiliasi be periodically reconciled and if there
dan bila ditemukan perbedaan is any discrepancy found it should be
hendaklah dicatat dan dijustifikasi bila recorded and justified when the
jumlah yang disetujui untuk pemakaian quantity approved for use is different
berbeda dari jumlah pada saat from the original receipt or delivery.
penerimaan atau pengiriman. Hal ini This should be documented with a
hendaklah didokumentasikan dengan written explanation.
penjelasan tertulis.
5.199 Pemisahan secara fisik atau cara lain 5.199 Physical or other equivalent validated
yang tervalidasi (misalnya cara (e.g. electronic) segregation should be
elektronis) hendaklah disediakan untuk provided for the storage of rejected,
penyimpanan bahan atau produk yang expired, recalled or returned materials
ditolak, kedaluwarsa, ditarik dari or products. The materials or products,
peredaran atau obat atau bahan and areas concerned should be
kembalian. Bahan atau produk, dan appropriately identified.
area penyimpanan tersebut hendaklah
diberi identitas yang tepat.
5.200 Semua bahan awal dan bahan 5.200 All starting materials and packaging
pengemas yang diserahkan ke area materials delivered to storage areas
penyimpanan hendaklah diperiksa should be checked for proper identity,
5.201 Bila identitas atau kondisi wadah bahan 5.201 If the identity or condition of any
awal atau bahan pengemas diragukan container of starting materials or
atau tidak sesuai dengan persyaratan packaging materials is suspicious or
identitas atau kondisinya, wadah does not comply with the requirements
tersebut hendaklah dikirim ke area of identity or condition, that container
karantina. Selanjutnya pihak should be delivered to the quarantine
Pengawasan Mutu hendaklah area. The Quality Control unit shall
menentukan status bahan tersebut. determine the disposition of the
material.
5.202 Bahan awal dan bahan pengemas 5.202 Rejected starting materials and
yang ditolak tidak boleh disimpan packaging materials should not be
bersama-sama dengan bahan yang stored together with approved
sudah diluluskan, tapi dalam area materials. They are to be stored in the
khusus yang diperuntukkan bagi bahan assigned location for rejects.
yang ditolak.
5.203 Bahan cetak hendaklah disimpan di 5.203 Printed materials should be stored in a
“area penyimpanan terbatas” (restricted restrictive storage area and dispensed
storage area) dan penyerahan di under strict supervision.
bawah supervisi yang ketat.
5.204 Stok tertua bahan awal dan bahan 5.204 The oldest stock of approved starting
pengemas dan yang mempunyai materials and packaging materials
tanggal kedaluwarsa paling dekat (FIFO-First In First Out principle) and
hendaklah digunakan terlebih dahulu those nearing expiration date should
(prinsip FIFO dan FEFO). be used first (FEFO- First Expired First
Out principle).
5.205 Bahan awal dan bahan pengemas 5.205 Starting materials and packaging
hendaklah diuji ulang terhadap materials should be retested for
identitas, kekuatan, mutu dan identity, strength, quality and purity as
kemurnian, sesuai kebutuhan, misal: necessary e.g. after storage periods,
setelah disimpan lama, atau terpapar or after exposure to air, heat or other
ke udara, panas atau kondisi lain yang condition that may adversely affect
mungkin berdampak buruk terhadap their quality.
mutu.
5.206 Produk antara dan produk ruahan 5.206 Intermediate and bulk products should
hendaklah disimpan di bawah kondisi be kept under appropriate conditions.
yang tepat.
5.207 Tiap penerimaan hendaklah diperiksa 5.207 Each delivery should be checked to
untuk memastikan bahwa bahan yang verify that the material delivered
diterima sesuai dengan dokumen agrees with the delivery
pengiriman. documentation.
5.208 Tiap wadah produk antara, produk 5.208 Each container of intermediates, bulk
ruahan dan produk jadi yang products and finished products
diserahkan ke area penyimpanan delivered to the storage area should
hendaklah diperiksa kesesuaian be checked for proper identification,
identitas dan kondisi wadah. and condition of containers.
5.209 Bila identitas atau kondisi wadah 5.209 If the identity or condition of any
produk antara, produk ruahan dan container of intermediates, bulk
produk jadi diragukan atau tidak sesuai products and finished products is
dengan persyaratan identitas atau suspected, or does not comply with the
kondisinya, wadah tersebut hendaklah requirements of identity or condition,
dikirim ke area karantina. Selanjutnya that container should be retained in the
pihak Pengawasan Mutu hendaklah quarantine for Quality Control
menentukan status produk tersebut. inspection and disposition.
5.210 Industri farmasi atau pemilik Izin Edar 5.210 The manufacturer or marketing
hendaklah melapor kepada otoritas authorisation holder (MAH) should
terkait dalam waktu yang tepat, setiap report to the relevant competent
kendala dalam kegiatan pembuatan authorities, any constraints in
yang dapat mengakibatkan manufacturing operations which may
keterbatasan/ketergangguan pasokan. result in abnormal restriction in the
Otoritas terkait yang dimaksud adalah supply. Relevant competent authorities
Kementerian Kesehatan dan Badan in question are the Ministry of Health
POM. and Badan POM.
PRINSIP PRINCIPLE
Penyimpanan dan pengiriman adalah bagian Storage and dispatch are important activities
yang penting dalam kegiatan dan manajemen in the integrated supply-chain management of
rantai pemasokan obat yang terintegrasi. medicinal products. This document sets out
Dokumen ini menetapkan langkah-langkah appropriate steps to assist in fulfilling the
yang tepat untuk membantu pemenuhan responsibilities involved in the different
tanggung jawab bagi semua yang terlibat aspects of the distribution process. This
dalam kegiatan pengiriman dan penyimpanan document gives guidance about storage and
produk. Dokumen ini memberikan pedoman dispatch of the product from the manufacturer
bagi penyimpanan dan pengiriman produk jadi to the distributor. This Annex must refer to the
dari industri farmasi ke distributor. Aneks ini related Chapters of GMP Guidelines.
harus mengacu kepada Bab – Bab terkait di
dalam Pedoman CPOB.
UMUM GENERAL
6.1 Jika gudang industri farmasi bertindak 6.1 When the warehouse also performs as
juga sebagai pusat distribusi produk ke center of distribution to the distributors
fasilitas distribusi, fasilitas pelayanan and pharmacies, the pharmaceutical
kefarmasian dan fasilitas pelayanan industry should also implement and
kesehatan, hendaklah industri farmasi comply with the Guidelines of Good
juga menerapkan dan memenuhi Distribution Practices (GDP).
pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik
(CDOB).
6.2 Mutu obat dapat dipengaruhi oleh 6.2 The quality of medicinal products can be
kekurangan pengendalian yang affected by a lack of adequate control
diperlukan terhadap kegiatan selama over the numerous activities which occur
proses penyimpanan dan pengiriman. during the storage and dispatch process.
Lebih lanjut, belum ditekankan keperluan Furthermore the need for establishment,
akan pembuatan, pengembangan dan development, and maintenance of
pemeliharaan prosedur penyimpanan procedure for distribution as well as
dan pengiriman obat, serta pengendalian control over the activities involved in the
kegiatan proses distribusi. Tujuan distribution process has generally not
pedoman ini adalah untuk membantu been well emphasized. The objective of
dalam menjamin mutu dan integritas obat these Guidelines is to assist in ensuring
selama proses penyimpanan dan the quality and integrity of medicinal
pengiriman obat. products during all aspects of the storage
and dispatch process.
6.3 Untuk menjaga mutu awal obat, semua 6.3 To maintain the original quality of
kegiatan dalam penyimpanan dan medicinal products, every activity in the
PERSONALIA PERSONNEL
6.4 Semua personel yang terlibat dalam 6.4 All personnel involved in storage and
kegiatan penyimpanan dan pengiriman dispatch activities should be trained in all
hendaklah dilatih dalam semua requirements of this Annex and be
persyaratan dalam Aneks ini dan capable of meeting these requirements.
hendaklah mampu memenuhi
persyaratan tersebut.
6.5 Personel kunci yang terlibat dalam 6.5 Key personnel involved in the storage
penyimpanan dan pengiriman obat and dispatch of medicinal products
hendaklah memiliki kemampuan dan should have the ability and experience
pengalaman yang sesuai dengan appropriate to their responsibility for
tanggung jawab mereka untuk ensuring that medicinal products are
memastikan bahwa obat disimpan dan stored and dispatched properly.
dikirimkan dengan tepat.
6.6 Prosedur dan kondisi kerja bagi 6.6 Procedures and conditions of
karyawan, termasuk karyawan kontrak employment for employees, including
dan karyawan temporer, serta personel contract and temporary staff, and other
lain yang mempunyai akses pada obat personnel having access to medicinal
harus dirancang dan dijaga untuk products must be designed and
membantu meminimalkan kemungkinan administered to assist in minimizing the
produk jatuh ke pihak yang tidak possibility of such products coming into
berwenang. unauthorized possession.
6.7 Kode praktik dan prosedur disiplin 6.7 Codes of practice and disciplinary
hendaklah diterapkan untuk mencegah procedures should be in place to prevent
dan menangani situasi di mana personel and address situations where persons
yang terlibat dalam penyimpanan dan involved in the storage and dispatch of
pengiriman obat diduga atau terbukti medicinal products are suspected of, or
terlibat didalam penyalahgunaan found to be implicated in, the
dan/atau pencurian. misappropriation and/or theft thereof.
6.8 Bagian gudang hendaklah termasuk 6.8 The warehouse should be included in the
dalam struktur organisasi industri organizational structure of the
farmasi. Tanggung jawab, kewenangan pharmaceutical industry. The
dan hubungan timbal-balik semua responsibility, authority and
personel hendaklah ditunjukkan dengan interrelationships of all personnel should
jelas. be clearly indicated.
6.9 Tiap personel tidak boleh dibebani 6.9 The responsibilities placed on any one
tanggung jawab yang berlebihan untuk individual should not be so extensive as
menghindarkan risiko terhadap mutu to present any risk to product quality.
produk.
6.10 Hendaklah tersedia aturan untuk 6.10 There should be arrangements in place
memastikan bahwa manajemen dan to ensure that management and
personel tidak mempunyai konflik personnel are not subject to commercial,
kepentingan dalam aspek komersial, political, financial and other pressures or
politik, keuangan dan tekanan lain yang conflicts of interest that may have an
dapat memengaruhi mutu pelayanan adverse effect on the quality of service
yang diberikan. provided.
6.11 Tanggung jawab dan kewenangan tiap 6.11 Individual responsibilities should be
personel hendaklah didefinisikan secara clearly defined and understood by the
jelas dalam uraian tugas tertulis dan individuals concerned and recorded as
dipahami oleh personel terkait. written job descriptions.
6.12 Hendaklah tersedia prosedur 6.12 Safety procedures relating to all relevant
keselamatan yang berkaitan dengan aspects including, for example, the safety
semua aspek yang relevan, misal, of personnel and property, environmental
keamanan personel dan sarana, protection and product integrity, should
perlindungan lingkungan dan integritas be in place.
produk.
6.13 Jika dilakukan transaksi secara 6.13 Where electronic commerce (e-
elektronis, hendaklah tersedia sistem commerce) is used, defined procedures
yang memadai dan prosedur yang jelas and adequate systems should be in
untuk menjamin ketertelusuran dan place to ensure traceability and
kepastian mutu obat. confidence in the quality of medicinal
products.
6.14 Hendaklah tersedia prosedur pelulusan 6.14 Authorized release procedures should be
obat yang disetujui untuk memastikan in place, to ensure that appropriate
bahwa obat dijual dan didistribusikan medicinal products are sold and
hanya kepada distributor dan/atau distributed only to authorized distributor
sarana yang berwenang. and/or other entities.
6.15 Hendaklah dibuat prosedur dan catatan 6.15 There should be written procedures and
tertulis untuk memastikan ketertelusuran records to ensure traceability of the
distribusi produk. products distributed.
6.16 Prosedur tetap harus tersedia untuk 6.16 Authorized SOPs for all administrative
semua pekerjaan administratif dan teknis and technical operations performed must
yang dilakukan. be in place.
6.17 Obat hendaklah ditangani dan disimpan 6.17 Medicinal products should be handled
dengan cara yang sesuai untuk and stored in such a manner as to
mencegah kontaminasi, kecampur- prevent contamination, mix-ups and
6.18 Area penyimpanan hendaklah diberikan 6.18 Storage areas should be provided with
pencahayaan yang memadai sehingga adequate lighting to enable all operations
semua kegiatan dapat dilakukan secara to be carried out accurately and safely.
akurat dan aman.
6.19 Hendaklah dilakukan rekonsiliasi stok 6.19 Periodic stock reconciliation should be
secara berkala dengan membandingkan performed by comparing the actual and
jumlah persediaan (stok) sebenarnya recorded stocks.
dengan yang tercatat.
6.20 Semua perbedaan stok yang signifikan 6.20 All significant stock discrepancies should
hendaklah diinvestigasi untuk be investigated to check that there have
memastikan bahwa tidak ada kecampur- been no inadvertent mix-ups, incorrect
bauran karena kelalaian, kesalahan issue and/or misappropriation of
pengeluaran dan/atau penyalahgunaan medicinal products.
obat.
PENERIMAAN RECEIPT
6.22 Obat yang membutuhkan penyimpanan 6.22 Medicinal products subject to specific
khusus (misal: narkotik, psikotropik, storage measures (e.g. narcotics,
prekursor dan produk dengan suhu psycotropics, precursor and products
penyimpanan tertentu) hendaklah segera requiring a specific storage temperature)
diidentifikasi dan segera ditempatkan should be immediately identified and
sesuai prosedur tertulis. stored in accordance with written
instructions.
6.24 Catatan pemantauan suhu hendaklah 6.24 Recorded temperature monitoring data
tersedia sesuai dengan Butir 6.193 Bab 6 should be available according with
Produksi. Section 6.193 Chapter 6 Production.
6.25 Obat hendaklah disimpan dan diangkut 6.25 Medicinal products should be stored and
dengan memenuhi prosedur sedemikian transported in accordance with
hingga kondisi suhu dan kelembaban procedures such that appropriate
relatif yang tepat dipertahankan, misal temperature and relative humidity
menggunakan cold chain untuk produk conditions are maintained, e.g. using
yang tidak tahan panas. Penyimpanan cold chain for thermolabile products.
dan pengangkutan produk yang tidak Storage and transportation of
tahan panas dapat mengacu pada thermolabile products may refer to the
dokumen WHO Model Guidance for the WHO Model Guidance for the Storage
Storage and Transport of Time- and and Transport of Time- and
Temperature–Sensitive Pharmaceutical Temperature–Sensitive Pharmaceutical
Products atau pedoman internasional Products or other international guide.
lain yang setara.
6.26 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 6.26 Written procedures should be in place for
untuk melakukan investigasi dan investigating and dealing with any
penanganan terhadap penyimpangan violations of storage requirements, e.g.
persyaratan penyimpanan, misal temperature violations.
penyimpangan suhu.
6.27 Kendaraan dan perlengkapan yang 6.27 Vehicles and equipment used to
digunakan untuk mengangkut, transport, store or handle medicinal
menyimpan atau menangani obat products should be suitable for their use
hendaklah sesuai dengan and appropriately equipped to prevent
penggunaannya dan diperlengkapi exposure of the products to conditions
dengan tepat untuk mencegah that could affect their stability and
pemaparan produk terhadap kondisi packaging integrity, and prevent
yang dapat memengaruhi stabilitas contamination of any kind.
produk dan keutuhan kemasan, serta
mencegah semua jenis kontaminasi.
6.28 Rancangan dan penggunaan kendaraan 6.28 The design and use of vehicles and
dan perlengkapan harus bertujuan untuk equipment must aim to minimize the risk
meminimalkan risiko kesalahan dan of errors and permit effective cleaning
memungkinkan pembersihan dan/atau and/or maintenance to avoid
pemeliharaan yang efektif untuk contamination, build-up of dust or dirt
menghindarkan kontaminasi, and/or any adverse effect on the quality
penumpukan debu atau kotoran dan/atau of medicinal products being distributed.
efek merugikan terhadap obat yang
didistribusikan.
6.30 Alat untuk memantau kondisi di dalam 6.30 Equipment used for monitoring
kendaraan dan wadah pengiriman, misal conditions within vehicles and containers,
6.31 Kendaraan dan wadah pengiriman 6.31 Vehicles and containers should be of
hendaklah mempunyai kapasitas yang sufficient capacity to allow orderly
memadai untuk penempatan secara storage of the various categories of
teratur berbagai kategori obat selama medicinal products during transportation.
transportasi.
6.33 Seluruh obat hendaklah disimpan dan 6.33 All medicinal products should be stored
dikirimkan dalam wadah pengiriman and dispathed in shipment containers
yang tidak mengakibatkan efek which do not have an adverse effect on
merugikan terhadap mutu produk, dan the quality of the products, and which
memberikan perlindungan yang offer adequate protection from external
memadai terhadap pengaruh eksternal, influences, including contamination.
termasuk kontaminasi.
6.34 Label wadah pengiriman tidak perlu 6.34 Shipping containers may not need to
mencantumkan deskripsi lengkap bear labels with full description of the
mengenai identitas isinya (untuk identity of the container’s content (in
menghalangi pencurian), namun order to deter thieves), but should
hendaklah tetap mencantumkan nonetheless provide sufficient
informasi yang memadai mengenai information on handling and storage
kondisi penanganan dan penyimpanan conditions and precautions to ensure the
serta tindakan yang diperlukan untuk product is properly handled at all times.
menjamin penanganan yang tepat.
6.35 Jika pengiriman obat di luar 6.35 If a medicinal product is intended for
pengendalian sistem manajemen industri transfer outside the control of the
farmasi, hendaklah diberi label yang manufacturer’s products management
mencantumkan nama dan alamat industri system, the name and address of the
farmasi, kondisi transportasi khusus dan manufacturer, special transport
ketentuan lain yang dipersyaratkan conditions and any special legal
termasuk simbol-simbol keamanan. Lihat requirements including safety symbols
ketentuan CDOB. should also be included on the label. See
detailed guidelines on GDP.
6.36 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 6.36 Written procedures should be available
untuk penanganan wadah pengiriman for the handling of damaged and/or
yang rusak dan/atau pecah. Perhatian broken containers. Particular attention
khusus hendaklah diberikan terhadap should be paid to those containing
wadah penyimpanan yang berisi produk potentially hazardous products.
yang mempunyai potensi bahaya.
Pengiriman Dispatch
6.37 Pengiriman dan transportasi obat 6.37 The dispatch and transportation of
hendaklah dimulai hanya setelah medicinal products should be
menerima pesanan resmi atau rencana commenced only after the receipt of a
penggantian produk yang resmi dan valid delivery order or products
didokumentasikan. replenishment plan which should be
documented.
6.38 Hendaklah dibuat catatan pengiriman 6.38 Records for the dispatch of medicinal
obat dan minimal meliputi informasi products should be prepared and should
berikut: include at least the following information:
a) tanggal pengiriman; a) date of dispatch;
b) nama dan alamat perusahaan b) name and address of the entity
transportasi; responsible for the transportation;
c) nama, alamat dan status penerima c) name, address and status of the
(misal apotek, rumah sakit, klinik); addressee (e.g. retail pharmacy,
hospital, community clinic);
d) deskripsi produk, mencakup nama, d) a description of the products
bentuk sediaan dan kekuatan (jika including, e.g. name, dosage form
tersedia); and strength (if applicable);
e) jumlah produk, misal jumlah wadah e) quantity of the products, i.e. number
dan jumlah produk per wadah; of containers and quantity per
container;
f) nomor bets dan tanggal kedaluwarsa; f) assigned batch number and expiry
date;
g) kondisi transportasi dan g) applicable transport and storage
penyimpanan yang ditetapkan; dan conditions; and
h) nomor unik untuk order pengiriman. h) a unique number to allow
identification of the delivery order.
Lihat ketentuan CDOB. See detailed guidelines on GDP.
6.39 Catatan pengiriman hendaklah berisi 6.39 Records of dispatch should contain
informasi yang cukup untuk menjamin enough information to ensure traceability
ketertelusuran dan mempermudah of the medicinal product. Such records
penarikan obat jika diperlukan. should facilitate the recall of a batch of a
product if necessary.
6.41 Hendaklah dilakukan validasi pengiriman 6.41 Shipping validation should be conducted
untuk membuktikan bahwa seluruh in order to prove that all spesified storage
kondisi penyimpanan terpenuhi pada conditions are fulfill during the whole
seluruh rantai distribusi. distribution chain.
6.42 Obat tidak boleh dipasok setelah tanggal 6.42 Medicinal products should not be
kedaluwarsa, atau mendekati tanggal supplied after their expiry date, or so
kedaluwarsa. close to the expiry date.
6.43 Transportasi dan produk transit, apabila 6.43 Transportation and products in transit,
gudang industri farmasi bertindak juga when the warehouse also perform as
sebagai pusat pengiriman kepada center of distribution to the consumers,
pelanggan, maka industri farmasi the pharmaceutical industry should also
hendaklah juga memenuhi ketentuan implement and comply with the principles
CDOB. of GDP.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
6.44 Hendaklah tersedia prosedur dan catatan 6.44 Written instructions and records should
tertulis yang mendokumentasikan be available which document all activities
seluruh kegiatan yang berhubungan relating to the storage and dispatch of
dengan penyimpanan dan pengiriman medicinal products, including all
obat, termasuk semua tanda terima dan applicable receipts and issues. The
hal terkait yang dapat diterapkan. Nama name of the applicable entity should
penerima produk tersebut hendaklah appear on all relevant documents.
tercantum dalam semua dokumen
terkait.
6.45 Hendaklah tersedia mekanisme untuk 6.45 Mechanisms should exist to allow for
melakukan transfer informasi, baik transfer of information, including quality
informasi mengenai mutu atau regulasi or regulatory information, between a
antara industri farmasi dan pelanggan manufacturer and a customer, as well as
maupun transfer informasi kepada Badan the transfer of information to the Badan
POM sesuai persyaratan. POM as required.
6.46 Catatan yang terkait dengan 6.46 Records relating to storage and
penyimpanan dan distribusi obat distribution of medicinal products should
hendaklah disimpan dan dengan mudah be kept and be readily available upon
tersedia jika diminta oleh Badan POM request by Badan POM in accordance
sesuai dengan CPOB. with the GMP.
6.47 Catatan permanen, baik tertulis maupun 6.47 Permanent records, written or electronic,
elektronis, hendaklah tersedia untuk tiap should exist for each stored product
produk yang disimpan yang indicating recommended storage
mengindikasikan kondisi penyimpanan conditions, any precautions to be
yang direkomendasikan, semua tindakan observed. Pharmacopoeial and other
pencegahan yang harus diamati. requirements current national regulations
Persyaratan Farmakope dan peraturan concerning labels and containers should
lain yang berlaku tentang label dan be respected at all times.
kemasan/wadah pengiriman hendaklah
selalu dipatuhi.
6.48 Apabila catatan dibuat dan disimpan 6.48 Where the records are generated and
secara elektronis, hendaklah tersedia kept in electronic form, backups should
backup untuk mencegah kehilangan be maintained to prevent any accidental
data. data loss.
KELUHAN COMPLAINT
6.49 Semua keluhan dan informasi lain 6.49 All complaints and other information
tentang kemungkinan kerusakan dan concerning potentially defective and
kemungkinan pemalsuan obat hendaklah potentially counterfeit medicinal products
dikaji dengan seksama sesuai dengan should be reviewed carefully according to
prosedur tertulis mengenai tindakan written procedures describing the action
yang perlu dilakukan, termasuk tindakan to be taken, including the need to
penarikan obat jika diperlukan. consider a recall where appropriate.
6.50 Tiap kegiatan yang terkait dengan 6.50 Any activity relating to the storage and
penyimpanan dan pengiriman obat yang dispatch of a medicinal product which is
didelegasikan kepada orang atau sarana delegated to another person or entity
lain hendaklah dilaksanakan sesuai should be performed according to the
kontrak tertulis yang disetujui oleh terms of a written contract which is
pemberi dan penerima kontrak tersebut. agreed upon by the contract giver and
the contract acceptor.
6.51 Kontrak tersebut hendaklah menegaskan 6.51 The contract should define the
tanggung jawab masing-masing pihak, responsibilities of each party including
termasuk ketaatan terhadap prinsip- observance of the principles of GDP.
prinsip CDOB.
6.52 Tiap penerima kontrak hendaklah 6.52 All contract acceptors should comply with
memenuhi ketentuan yang tercantum the requirements in GDP Guidelines.
dalam Pedoman CDOB tersebut.
6.54 Penerima kontrak hendaklah diaudit 6.54 Any contract acceptor should be audited
secara berkala. periodically.
PRINSIP PRINCIPLE
Bab ini hendaklah dibaca bersama dengan This chapter should be read in conjunction
semua Butir Pedoman CPOB yang relevan. with all relevant sections of the GMP guide.
Pengawasan Mutu tidak terbatas pada Quality Control is not confined to laboratory
kegiatan laboratorium, tapi juga harus terlibat operations, but must be involved in all
dalam semua keputusan yang terkait dengan decisions which may concern the quality of the
mutu produk. Ketidaktergantungan product. The independence of Quality Control
Pengawasan Mutu dari Produksi dianggap hal from Production is considered fundamental to
yang fundamental agar Pengawasan Mutu the satisfactory operation of Quality Control.
dapat melakukan kegiatan dengan benar.
UMUM GENERAL
7.1 Tiap pemegang Izin Industri Farmasi 7.1 Each holder of a manufacturing
hendaklah mempunyai Bagian authorisation should have a Quality
Pengawasan Mutu. Bagian ini hendaklah Control Department. This department
independen dari bagian lain dan di should be independent from other
bawah tanggung jawab dan wewenang departments, and under the authority of a
seorang dengan kualifikasi dan person with appropriate qualifications
pengalaman yang sesuai, yang and experience, who has one or several
membawahi satu atau beberapa control laboratories at his disposal.
laboratorium. Sarana yang memadai Adequate resources must be available to
hendaklah tersedia untuk memastikan ensure that all the Quality Control
bahwa segala kegiatan Pengawasan arrangements are effectively and reliably
Mutu dilaksanakan dengan efektif dan carried out.
dapat diandalkan.
7.2 Tugas utama kepala bagian 7.2 The principal duties of the head of
Pengawasan Mutu dijelaskan pada Bab Quality Control are summarized in
2 Personalia. Bagian Pengawasan Mutu Chapter 2 Personnel. The Quality Control
secara keseluruhan juga mempunyai Department as a whole will also have
tanggung jawab, antara lain adalah other duties, such as to establish,
membuat, memvalidasi dan menerapkan validate and implement all quality control
7.3 Penilaian produk jadi hendaklah 7.3 Finished product assessment should
mencakup semua faktor yang terkait, embrace all relevant factors, including
termasuk kondisi produksi, hasil production conditions, results of in-
pengujian selama-proses, evaluasi process testing, a review of production
dokumen produksi (termasuk (including packaging) document,
pengemasan), sesuai dengan Spesifikasi compliance with Finished Product
Produk jadi dan pemeriksaan produk Specification and examination of the final
dalam kemasan akhir. finished pack.
7.4 Personel Pengawasan Mutu hendaklah 7.4 Quality Control personnel should have
memiliki akses ke area produksi untuk access to production areas for sampling
pengambilan sampel dan penyelidikan and investigation as appropriate.
yang sesuai.
7.5 Bangunan dan fasilitas Laboratorium 7.5 Control laboratory premises and
Pengawasan Mutu hendaklah memenuhi equipment should meet the general and
persyaratan umum dan khusus untuk specific requirements for Quality Control
Pengawasan Mutu yang disebutkan pada areas given in Chapter 3 Premises.
Bab 3 Bangunan-Fasilitas. Peralatan Laboratory equipment should not be
laboratorium tidak boleh dipindah- routinely moved between high risk areas
pindahkan di antara area berisiko tinggi to avoid accidental cross-contamination.
untuk menghindarkan kontaminasi In particular, the microbiological
silang. Khusus, laboratorium mikrobiologi laboratory should be arranged so as to
hendaklah diatur sedemikian rupa untuk minimize risk of cross-contamination.
meminimalkan risiko kontaminasi silang.
7.6 Personel, bangunan dan fasilitas serta 7.6 The personnel, premises, and equipment
peralatan laboratorium hendaklah sesuai in the laboratories should be appropriate
dengan jenis dan skala kegiatan to the tasks imposed by the nature and
pembuatan. Penggunaan laboratorium the scale of the manufacturing
luar - sesuai dengan ketentuan yang operations. The use of outside
tercantum dalam Bab 11 Kegiatan Alih laboratories, in conformity with the
Daya, dapat diterima untuk hal tertentu, principles detailed in Chapter 11
namun hal ini hendaklah Outsourced Activities, can be accepted
didokumentasikan dalam catatan for particular reasons, but this should be
Dokumentasi Documentation
7.8 Revisi berkala terhadap spesifikasi 7.8 Periodic revisions of the specifications are
diperlukan untuk memenuhi persyaratan necessary to comply with the latest
yang diuraikan di dalam farmakope edition of the national pharmacopoeia or
nasional atau kompendial resmi lain edisi other official compendia.
terakhir.
7.9 Semua dokumentasi Pengawasan Mutu 7.9 Any Quality Control documentation
yang terkait dengan catatan bets relating to a batch record should be
hendaklah disimpan, mengikuti retained following the principles given in
ketentuan dalam Bab 10 Dokumentasi Chapter 10 Documentation on retention
tentang penyimpanan dokumentasi bets. of batch documentation.
7.10 Untuk beberapa jenis data (misal hasil uji 7.10 Some kinds of data (e.g. tests results,
analisis, hasil nyata, pemantauan yields, environmental controls) should be
lingkungan) hendaklah didokumentasi- recorded in a manner permitting trend
kan sedemikian rupa untuk memungkin- evaluation. Any Out of Trend or Out of
kan pelaksanaan evaluasi tren. Hasil Uji Specification data should be addressed
di Luar Tren atau Hasil Uji di Luar and subject to investigation.
Spesifikasi hendaklah ditangani dan
diselidiki.
7.11 Di samping informasi yang merupakan 7.11 In addition to the information which is
bagian dari dokumentasi bets, data asli part of the batch documentation, other
lain seperti buku catatan laboratorium raw data such as laboratory notebooks
dan/atau rekaman hendaklah disimpan and/or records should be retained and
dan tersedia. readily available.
7.12 Kegiatan pengambilan sampel hendaklah 7.12 The sample taking should be done and
dilaksanakan dan dicatat sesuai dengan recorded in accordance with approved
prosedur tertulis yang telah disetujui written procedures that describe:
yang menguraikan:
metode pengambilan sampel; the method of sampling;
peralatan yang digunakan; the equipment to be used;
jumlah sampel yang harus diambil; the amount of the sample to be taken;
instruksi untuk semua pembagian instructions for any required sub-
sampel yang diperlukan; division of the sample;
tipe dan kondisi wadah sampel yang the type and condition of the sample
digunakan; container to be used;
penandaan wadah yang disampling; the identification of containers
sampled;
semua tindakan khusus yang harus any special precautions to be
diperhatikan, terutama yang berkaitan observed, especially with regard to
dengan pengambilan sampel bahan the sampling of sterile or noxious
steril atau berbahaya; materials;
kondisi penyimpanan; dan the storage conditions; and
prosedur pembersihan dan procedures for the cleaning and
penyimpanan alat pengambil sampel. storage of sampling equipment.
7.13 Sampel hendaklah mewakili bets bahan 7.13 Samples should be representative of the
atau produk yang sampelnya diambil. batch of materials or products from which
Sampel lain dapat diambil untuk they are taken. Other samples may also
memantau bagian proses berkondisi be taken to monitor the most stressed
terkritis (misal, awal atau akhir suatu part of a process (e.g. beginning or end
proses). Rencana pengambilan sampel of a process). The sampling plan used
hendaklah dijustifikasi dengan benar dan should be appropriately justified and
berdasarkan pendekatan manajemen based on a risk management approach.
risiko.
7.14 Tiap wadah sampel hendaklah diberi 7.14 Sample containers should bear a label
label yang menjelaskan isi, disertai indicating the contents, with the batch
nomor bets, tanggal pengambilan sampel number, the date of sampling and the
dan wadah yang diambil sampelnya. containers from which samples have
Kegiatan ini hendaklah dilakukan been drawn. They should be managed in
sedemikian rupa untuk meminimalkan a manner to minimize the risk of mix-up
risiko ketercampurbauran dan melindungi and to protect the samples from adverse
sampel dari kondisi penyimpanan yang storage conditions.
merugikan.
7.15 Ketentuan lebih lanjut mengenai sampel 7.15 Further guidance on reference and
pembanding dan sampel pertinggal retention samples is given in Annex 11
dijelaskan dalam Aneks 11 Sampel Reference and Retention Sample.
Personalia Personnel
7.16 Personel yang mengambil sampel 7.16 Personnel who take samples should
hendaklah menerima pelatihan awal dan receive initial and on-going regular
reguler dengan disiplin yang relevan training in the disciplines relevant to
dalam pengambilan sampel yang benar. correct sampling. This training should
Pelatihan ini hendaklah mencakup: include:
rencana pengambilan sampel; sampling plans;
prosedur pengambilan sampel; written sampling procedures;
teknik dan peralatan untuk the techniques and equipment for
pengambilan sampel; sampling;
risiko kontaminasi silang; the risks of cross-contamination;
tindakan pencegahan yang dilakukan the precautions to be taken with
sehubungan dengan zat yang tidak regard to unstable and/or sterile
stabil dan/atau steril; substances;
kepentingan mempertimbangkan the importance of considering the
tampilan visual bahan, wadah dan visual appearance of materials,
label; dan containers and labels; and
kepentingan mencatat keadaan tak the importance of recording any
terduga atau tidak biasa. unexpected or unusual
circumstances.
7.17 Identitas suatu bets bahan awal biasanya 7.17 The identity of a complete batch of
hanya dapat dipastikan apabila sampel starting materials can normally only be
diambil dari tiap wadah dan dilakukan uji ensured if individual samples are taken
identitas terhadap tiap sampel. from all the containers and an identity
Pengambilan sampel boleh dilakukan test performed on each sample. It is
terhadap sebagian dari jumlah permissible to sample only a proportion
keseluruhan wadah bila telah tersedia of the containers where a validated
prosedur tervalidasi yang menjamin procedure has been established to
bahwa tidak satu pun wadah bahan awal ensure that no single container of starting
yang keliru diidentifikasi pada labelnya. material will be incorrectly identified on
its label.
7.18 Validasi tersebut hendaklah mencakup 7.18 This validation should take account of at
minimal aspek – aspek berikut: least the following aspects:
a) sifat dan status industri pembuat dan a) nature and status of the manufacturer
pemasok serta pemahaman mereka and of the supplier and their
tentang ketentuan CPOB pada understanding of the GMP
industri farmasi; requirements of the pharmaceutical
industry;
b) sistem Pemastian Mutu industri b) the Quality Assurance system of the
pembuat bahan awal; manufacturer of the starting material;
c) kondisi pembuatan pada saat bahan c) the manufacturing conditions under
awal tersebut diproduksi dan which the starting material is
diperiksa; dan produced and controlled; and
d) sifat bahan awal dan produk jadi yang d) the nature of the starting material and
akan menggunakan bahan awal the medicinal products in which it will
tersebut. be used.
7.19 Pola pengambilan sampel bahan 7.19 The sampling plan for packaging
pengemas hendaklah setidaknya materials should take account of at least
memerhatikan hal berikut: jumlah yang the following: the quantity received, the
diterima, mutu yang dipersyaratkan, sifat quality required, the nature of the
bahan (misalnya bahan pengemas material (e.g. primary packaging
primer, dan/atau bahan pengemas materials and/or printed packaging
cetak), metode produksi dan materials), the production methods, and
pengetahuan tentang pelaksanaan the knowledge of Quality Assurance
sistem Pemastian Mutu di pabrik system of the packaging materials
pembuat bahan pengemas berdasarkan manufacturer based on audits. The
audit. Jumlah sampel yang diambil number of samples taken should be
hendaklah ditentukan secara statistik dan determined statistically and specified in a
disebutkan dalam pola pengambilan sampling plan
sampel.
nomor bets, tanggal pengambilan sampel been drawn should be carefully resealed
dan tanda bahwa sampel diambil dari after sampling.
wadah tersebut. Wadah hendaklah
ditutup rapat kembali setelah
pengambilan sampel.
7.21 Semua alat pengambil sampel dan 7.21 All sampling tools and containers should
wadah sampel hendaklah terbuat dari be made of inert materials and kept
bahan yang inert dan dijaga scrupulously clean.
kebersihannya.
7.22 Instruksi pengambilan sampel hendaklah 7.22 Sampling instructions should include:
mencakup :
metode dan pola pengambilan the method of sampling and the
sampel; sampling plan;
peralatan yang digunakan; the equipment to be used;
jumlah sampel yang diambil; the amount of sample to be taken;
instruksi pembagian sampel sesuai instructions for any required sub-
kebutuhan; division of the sample;
jenis wadah sampel yang harus the type of sample container to be
digunakan, yakni apakah untuk used i.e. whether it is for aseptic
pengambilan sampel secara aseptik sampling or for normal sampling;
atau normal;
identitas wadah yang diambil the identification of containers
sampelnya; sampled;
peringatan khusus yang harus any special precautions to be
diperhatikan terutama yang berkaitan observed, especially in regard to
dengan pengambilan sampel bahan sampling of sterile or noxious
steril atau berbahaya; materials;
kondisi penyimpanan; dan the storage conditions; and
instruksi tentang cara pembersihan instructions for the cleaning and
dan penyimpanan alat pengambil storage of sampling equipment.
sampel.
7.23 Tiap wadah sampel hendaklah diberi 7.23 Each sample container should bear a
label yang menunjukkan: label indicating :
nama bahan yang disampel; name of sampled material;
nomor bets atau lot; the batch or lot number reference;
nomor wadah yang diambil the number of container from which
sampelnya; the sample has been taken;
tanda tangan petugas yang the signature of the person who takes
mengambil sampel; dan the sample; and
tanggal pengambilan sampel. the date of sampling.
7.24 Sebelum dan setelah tiap pemakaian, 7.24 Sampling equipment should be cleaned, if
alat pengambil sampel hendaklah necessary sterilized, before and after
dibersihkan, jika perlu disterilkan, dan each use and stored separately from other
disimpan secara terpisah dari alat laboratory equipment.
laboratorium lain.
7.25 Pada saat pengambilan sampel 7.25 Care should be taken during sampling to
hendaklah dilakukan pencegahan agar guard against contamination or mix-up of,
tidak terjadi pencemaran atau kecampur- or by, the material being sampled. All
bauran terhadap atau oleh bahan yang sampling equipment which comes in
diambil sampelnya. Semua alat pengambil contact with the material should be clean.
sampel yang bersentuhan dengan bahan Some particularly hazardous or potent
hendaklah bersih. Perhatian khusus materials may require special precautions.
mungkin diperlukan untuk penanganan
bahan yang berbahaya atau berpotensi
tinggi.
PENGUJIAN TESTING
7.26 Metode analisis hendaklah divalidasi. 7.26 Testing methods should be validated. A
Laboratorium yang menggunakan metode laboratory that is using a testing method
analisis tanpa melakukan validasi awal, and which did not perform the original
hendaklah melakukan verifikasi validation, should verify the
kesesuaian metode analisis tersebut. appropriateness of the testing method.
Semua kegiatan pengujian yang diuraikan All testing operations described in the
dalam Izin Edar obat hendaklah Marketing Authorisation or technical
dilaksanakan menurut metode yang dossier should be carried out according
disetujui. to the approved methods.
7.27 Hasil pengujian yang diperoleh hendaklah 7.27 The results obtained should be recorded.
dicatat. Hasil pengujian terhadap atribut Results of parameters identified as
mutu kritis hendaklah dibuat tren dan critical quality attributes should be
dicek untuk memastikan bahwa masing- trended and checked to make sure that
masing konsisten satu dengan yang lain. they are consistent with each other. Any
Semua kalkulasi hendaklah diperiksa calculations should be critically
dengan kritis. examined.
7.28 Pengujian yang dilakukan hendaklah 7.28 The tests performed should be recorded
dicatat dan catatannya hendaklah and the records should include at least
mencakup paling sedikit data sebagai the following data:
berikut:
a) nama bahan atau produk dan, di a) name of the material or product and,
mana perlu, bentuk sediaan; where applicable, dosage form;
b) nomor bets dan, di mana relevan, b) batch number and, where
pembuat dan/atau pemasok; appropriate, the manufacturer and/or
supplier;
c) rujukan spesifikasi dan prosedur c) references to the relevant
pengujian yang relevan; specifications and testing procedures;
d) hasil pengujian, termasuk pengamat- d) test results, including observations
an dan kalkulasi, dan acuan kepada and calculations, and reference to
semua sertifikat analisis; any certificates of analysis;
e) tanggal pengujian; e) dates of testing;
f) paraf personel yang melaksanakan f) initials of the persons who performed
pengujian; the testing;
g) paraf personel yang melakukan g) initials of the persons who verified the
verifikasi terhadap pengujian dan testing and the calculations, where
kalkulasi, di mana perlu; appropriate;
h) pernyataan pelulusan atau penolakan h) a clear statement of approval or
(atau keputusan status lain) yang jelas rejection (or other status decision)
dan tanda tangan personel yang and the dated signature of the
bertanggung jawab yang dilengkapi designated responsible person; and
7.29 Semua pengawasan selama-proses, 7.29 All the in-process controls, including
termasuk yang dilakukan dalam area those made in the production area by
produksi oleh personel produksi, production personnel, should be
hendaklah dilaksanakan menurut metode performed according to methods
yang disetujui kepala Pengawasan Mutu approved by Quality Control and the
dan hasilnya dicatat. results recorded.
7.30 Perhatian khusus hendaklah diberikan 7.30 Special attention should be given to the
pada mutu pereaksi, larutan, alat gelas, quality of laboratory reagents, solutions,
baku pembanding dan media glassware, reference standards and
perbenihan. Hal tersebut hendaklah culture media. They should be prepared
disiapkan dan dikendalikan sesuai and controlled in accordance with written
dengan prosedur tertulis. Tingkat procedures. The level of controls should
pengendalian hendaklah sepadan be commensurate to their use and to the
dengan penggunaannya dan data available stability data.
stabilitas yang ada.
7.32 Pereaksi, larutan, baku pembanding dan 7.32 Laboratory reagents, solutions, reference
media perbenihan hendaklah ditandai standards and culture media should be
dengan tanggal pembuatan dan tanggal marked with the preparation and opening
dibuka dan tanda tangan personel date and the signature of the person who
pembuat. Tanggal kedaluwarsa pereaksi prepared them. The expiry date of
dan media perbenihan hendaklah reagents and culture media should be
dicantumkan pada label, juga kondisi indicated on the label, together with
penyimpanan tertentu. Selain itu, untuk specific storage conditions. In addition,
larutan volumetris, tanggal standardisasi for volumetric solutions, the last date of
dan faktor terakhir hendaklah standardisation and the last current
ditunjukkan. factor should be indicated.
7.33 Bila perlu, tanggal penerimaan tiap 7.33 Where necessary, the date of receipt of
bahan yang digunakan untuk kegiatan any substance used for testing
pengujian (misal, pereaksi, larutan dan operations (e.g. reagents, solutions and
7.34 Media perbenihan hendaklah dibuat 7.34 Culture media should be prepared in
sesuai dengan persyaratan pembuat accordance with the media
media kecuali jika dijustifikasi secara manufacturer’s requirements unless
ilmiah. Kinerja semua media perbenihan scientifically justified. The performance of
hendaklah diverifikasi sebelum all culture media should be verified prior
digunakan. Baik kontrol positif maupun to use. Both positive and negative
kontrol negatif hendaklah digunakan controls should be applied to verify the
untuk memastikan kesesuaian media suitability of culture media. The size of
perbenihan. Konsentrasi inokulum dalam the inoculum used in positive controls
kontrol positif hendaklah disesuaikan should be appropriate to the sensitivity
dengan kepekaan pertumbuhan yang required.
diinginkan.
7.35 Media dan galur mikrobiologi bekas 7.35 Used microbiological media and strains
pakai hendaklah didekontaminasi sesuai should be decontaminated according to a
prosedur dan dibuang untuk mencegah standard procedure and disposed of in a
kontaminasi silang dan residu yang manner to prevent the cross-
tertinggal. Masa simpan media contamination and retention of residues.
mikrobiologi yang digunakan hendaklah The in-use shelf life of microbiological
ditetapkan, didokumentasikan dan media should be established,
dijustifikasi secara ilmiah. documented and scientifically justified.
7.36 Hewan yang digunakan sebagai 7.36 Animals used for testing components,
komponen pengujian, bahan atau materials or products, should, where
produk, hendaklah, bila perlu, dikarantina appropriate, be quarantined before use.
sebelum digunakan. Hewan tersebut They should be maintained and
hendaklah dijaga dan diawasi controlled in a manner that assures their
sedemikian untuk memastikan suitability for the intended use. They
kesesuaian tujuan penggunaannya. should be identified, and adequate
Hewan tersebut hendaklah diidentifikasi records should be maintained, showing
dan catatan yang memadai hendaklah the history of their use.
disimpan dan dijaga agar dapat
menunjukkan riwayat penggunaannya.
7.37 Sebelum meluluskan bahan awal atau 7.37 Before releasing a starting or packaging
bahan pengemas untuk digunakan, material for use, the head of Quality
kepala bagian Pengawasan Mutu Control should ensure that the materials
hendaklah memastikan bahwa bahan have been tested for conformity with
tersebut telah diuji kesesuaiannya specifications for identity, strength, purity
terhadap spesifikasi untuk identitas, and other quality parameters.
7.39 Terhadap tiap bets produk jadi hendaklah 7.39 For each batch of medicinal product, there
dilakukan pengujian laboratorium atas should be appropriate laboratory
kesesuaian terhadap spesifikasi produk determination of satisfactory conformance
akhirnya, sebelum diluluskan. to its finished product specifications prior
to release.
7.40 Produk jadi yang tidak memenuhi 7.40 Medicinal products failing to meet the
spesifikasi dan kriteria mutu lain yang established specifications and any other
ditetapkan hendaklah ditolak. Pengolahan relevant quality criteria should be rejected.
ulang dapat dilakukan, apabila laik, Reprocessing may be performed, if
namun produk hasil pengolahan ulang feasible, but the reprocessed product
hendaklah memenuhi semua spesifikasi should meet all specifications and other
dan kriteria mutu lain yang ditetapkan quality criteria prior to its acceptance and
sebelum diluluskan untuk distribusi. release.
7.42 Hendaklah ditetapkan batas waktu 7.42 There should be an appropriate time limit
penyimpanan yang sesuai untuk tiap for storage of each starting material,
bahan awal, produk antara, dan produk intermediate and bulk product. After this
ruahan. Setelah batas waktu ini bahan period the material or product should be
atau produk tersebut hendaklah diuji ulang retested by the quality control unit for
oleh bagian Pengawasan Mutu terhadap identity, strength, purity and quality. Based
identitas, kekuatan, kemurnian dan mutu. on the retest result the material is either
7.43 Bila suatu bahan disimpan pada kondisi 7.43 If a material is subjected to unusual
yang tidak sesuai dengan yang storage condition, it should be retested
ditetapkan, bahan tersebut hendaklah diuji and approved for use by the quality
ulang dan dinyatakan lulus oleh bagian control unit prior to processing.
Pengawasan Mutu sebelum digunakan
dalam proses.
7.44 Pengujian tambahan terhadap produk jadi 7.44 Additional testing of any finished product
hasil pengolahan ulang hendaklah which has been reprocessed should be
dilakukan sesuai ketentuan. performed as required.
7.45 Uji stabilitas lanjut hendaklah dilakukan 7.45 Follow-up stability study of the
terhadap produk hasil pengolahan ulang reprocessed product should be conducted
sesuai keperluan. as necessary.
7.46 Setelah dipasarkan, stabilitas obat 7.46 After marketing, the stability of the
hendaklah dipantau menurut program medicinal product should be monitored
berkesinambungan yang sesuai, yang according to a continuous appropriate
memungkinkan pendeteksian semua programme that will permit the detection
masalah stabilitas (misal perubahan of any stability issue (e.g. changes in
pada tingkat impuritas, atau profil levels of impurities or dissolution profile)
disolusi) yang berkaitan dengan formula associated with the formulation in the
dalam kemasan yang dipasarkan. marketed package.
7.47 Tujuan dari program stabilitas 7.47 The purpose of the on-going stability
pascapemasaran adalah untuk programme is to monitor the product over
memantau produk selama masa edar its shelf life and to determine that the
dan untuk menentukan bahwa produk product remains, and can be expected to
tetap, dan dapat diprakirakan akan tetap, remain, within specifications under the
memenuhi spesifikasinya selama dijaga labelled storage conditions.
dalam kondisi penyimpanan yang tertera
pada label.
7.48 Hal ini berlaku bagi obat dalam kemasan 7.48 This mainly applies to the medicinal
yang dijual, namun hendaklah product in the package in which it is sold,
dipertimbangkan pencakupan dalam but consideration should also be given to
program bagi produk ruahan. Misal, the inclusion in the programme of bulk
apabila produk ruahan disimpan dalam product. For example, when the bulk
jangka waktu yang lama sebelum product is stored for a long period before
dikemas dan/atau dikirim dari tempat being packaged and/or shipped from a
produksi ke tempat pengemasan, manufacturing site to a packaging site,
dampak terhadap stabilitas produk yang the impact on the stability of the
dikemas dalam kondisi lingkungan packaged product should be evaluated
7.49 Program stabilitas pascapemasaran 7.49 The on-going stability programme should
hendaklah diuraikan dalam suatu be described in a written protocol
protokol yang disusun menurut aturan following the general rules of Chapter 10
umum yang tertera pada Bab 10 Documentation, and results formalised
Dokumentasi, dan hasilnya diformalisasi as a report. The equipment used for the
dalam suatu laporan. Peralatan yang on-going stability programme (stability
digunakan untuk melaksanakan program chambers among others) should be
stabilitas pascapemasaran (antara lain qualified and maintained following the
stability chamber) hendaklah dikualifikasi general rules of Chapter 3 Premises, and
dan dirawat menurut aturan umum yang Chapter 12 Qualification and validation.
tertera pada Bab 3 Bangunan-Fasilitas
serta Bab 12 Kualifikasi dan Validasi.
7.50 Protokol untuk program stabilitas 7.50 The protocol for an on-going stability
pascapemasaran hendaklah men- programme should extend to the end of
jangkau akhir masa edar dan hendaklah the shelf life period and should include,
meliputi, namun tidak terbatas pada, but not be limited to, the following
parameter berikut: parameters:
jumlah bets per kekuatan dan per number of batch(es) per strength and
ukuran bets yang berbeda, di mana different batch sizes, if applicable
perlu;
metode pengujian fisis, kimiawi, relevant physical, chemical,
mikrobiologis dan biologis yang microbiological and biological test
relevan; methods;
kriteria keberterimaan; acceptance criteria;
rujukan metode pengujian reference to test methods;
uraian sistem tutup wadah; description of the container closure
system(s);
interval pengujian (titik waktu); testing intervals (time points);
kondisi penyimpanan untuk pengujian description of the storage conditions
jangka panjang konsisten dengan for long term testing, consistent with
penandaan produk; dan the product labelling, should be used;
and
parameter lain yang berlaku spesifik other applicable parameters specific
bagi obat. to the medicinal product.
7.51 Protokol untuk program stabilitas 7.51 The protocol for the on-going stability
pascapemasaran dapat berbeda dari programme can be different from that of
protokol untuk studi stabilitas jangka the initial long term stability study as
panjang awal yang diajukan dalam submitted in the Marketing Authorisation
dokumen Izin Edar, apabila hal ini dossier provided that this is justified and
7.52 Jumlah bets dan frekuensi pengujian 7.52 The number of batches and frequency of
hendaklah memberikan data yang cukup testing should provide a sufficient
jumlahnya untuk memungkinkan amount of data to allow for trend
melakukan analisis tren. Kecuali analysis. Unless otherwise justified, at
dijustifikasi lain, minimal satu bets per least one batch per year of product
tahun dari produk yang dibuat untuk tiap manufactured in every strength and
kekuatan dan tiap jenis pengemasan every primary packaging type, if relevant,
primer, bila relevan, hendaklah dicakup should be included in the stability
dalam program studi stabilitas (kecuali programme (unless none are produced
tidak ada yang diproduksi selama during that year). For products where on-
setahun). Untuk produk di mana going stability monitoring would normally
pemantauan stabilitas pascapemasaran require testing using animals and no
akan memerlukan pengujian yang appropriate alternative, validated
menggunakan hewan dan tidak tersedia techniques are available, the frequency
alternatif yang sesuai, teknik yang of testing may take account of a risk-
tervalidasi tersedia, frekuensi pengujian benefit approach. The principle of
dapat dipertimbangkan pendekatan risiko bracketing and matrixing designs may be
– manfaat. Prinsip desain bracketing dan applied if scientifically justified in the
matrixing dapat diterapkan jika protocol.
dijustifikasi dalam protokol secara ilmiah.
7.53 Dalam situasi tertentu, bets-bets 7.53 In certain situations, additional batches
tambahan hendaklah dicakup dalam should be included in the on-going
program stabilitas pascapemasaran. stability programme. For example, an on-
Misal, suatu studi stabilitas going stability study should be conducted
pascapemasaran hendaklah after any significant change or significant
dilaksanakan pada tiap perubahan yang deviation to the process or package. Any
signifikan atau penyimpangan yang reworking, reprocessing or recovery
signifikan terhadap proses atau operation should also be considered for
kemasan. Semua bets hasil kegiatan inclusion.
pengerjaan ulang, pengolahan ulang
atau pemulihan hendaklah juga
dipertimbangkan untuk dicakup.
7.54 Hasil studi stabilitas pascapemasaran 7.54 Results of on-going stability studies
hendaklah dapat diakses oleh personel should be made available to key
kunci dan, terutama, personel yang personnel and, in particular, to the
berwenang. Apabila studi stabilitas on- authorised person(s). Where on-going
going diselenggarakan pada lokasi di stability studies are carried out at a site
luar lokasi pembuatan produk ruahan other than the site of manufacture of the
atau produk akhir, hendaklah tersedia bulk or finished product, there should be
persetujuan tertulis antara kedua pihak. a written agreement between the parties
Hasil studi stabilitas on-going hendaklah concerned. Results of on-going stability
tersedia di lokasi pembuatan untuk studies should be available at the site of
diperiksa oleh Badan POM. manufacture for review by the Badan
POM.
7.55 HULS atau tren atipikal yang signifikan 7.55 Out of specification or significant atypical
hendaklah diselidiki. Semua hasil HULS trends should be investigated. Any
yang dikonfirmasi, atau tren negatif yang confirmed out of specification result, or
7.56 Suatu rangkuman dari seluruh data yang 7.56 A summary of all the data generated,
dihasilkan, termasuk kesimpulan including any interim conclusions on the
sementara dari program, hendaklah programme, should be written and
dibuat tertulis dan disimpan. Rangkuman maintained. This summary should be
hendaklah selalu siap untuk ditinjau subjected to periodic review.
secara berkala.
7.57 Sebelum melakukan transfer metode 7.57 Prior to transferring a test method, the
analisis pemberi transfer hendaklah transferring site should verify that the test
memverifikasi bahwa metode analisis method(s) comply with those as
sesuai dengan yang tercantum dalam described in the Marketing Authorisation
Izin Edar atau dokumen yang relevan. or the relevant technical dossier. The
Validasi metode analisis hendaklah original validation of the test method(s)
ditinjau untuk memastikan pemenuhan should be reviewed to ensure
persyaratan termutakhir. Analisis compliance with current requirements. A
kesenjangan hendaklah dilakukan dan gap analysis should be performed and
didokumentasikan untuk mengidentifikasi documented to identify any
validasi tambahan yang hendak supplementary validation that should be
dilakukan, sebelum memulai proses performed, prior to commencing the
transfer teknis. technical transfer process.
7.58 Transfer metode analisis dari satu 7.58 The transfer of testing methods from one
laboratorium (laboratorium pemberi laboratory (transferring laboratory) to
transfer) ke laboratorium lain another laboratory (receiving laboratory)
(laboratorium penerima) hendaklah should be described in a detailed
dijelaskan dalam protokol yang rinci. protocol.
7.59 Protokol transfer hendaklah mencakup, 7.59 The transfer protocol should include, but
namun tidak terbatas pada, parameter not be limited to, the following
berikut: parameters:
identifikasi analisis yang akan identification of the testing to be
dilakukan dan metode uji yang performed and the relevant test
relevan yang akan ditransfer; method(s) undergoing transfer;
identifikasi kebutuhan pelatihan identification of the additional training
tambahan; requirements;
identifikasi baku dan sampel yang identification of standards and
akan diuji; samples to be tested;
identifikasi kondisi pengiriman dan identification of any special transport
penyimpanan khusus sampel uji; dan and storage conditions of test items;
and
kriteria keberterimaan hendaklah the acceptance criteria which should
didasarkan pada hasil validasi be based upon the current validation
metode terkini. study of the methodology.
7.60 Penyimpangan dari protokol hendaklah 7.60 Deviations from the protocol should be
diselidiki sebelum proses transfer investigated prior to closure of the
selesai. Laporan transfer metode analisis technical transfer process. The technical
hendaklah mendokumentasikan hasil transfer report should document the
komparasi dari proses tersebut dan comparative outcome of the process and
mengidentifikasi area yang memerlukan should identify areas requiring further
revalidasi metode analisis lebih lanjut, test method revalidation, if applicable.
jika perlu.
7.61 Apabila perlu, persyaratan khusus yang 7.61 Where appropriate, specific requirements
dijelaskan dalam pedoman lain described in other guidelines should be
hendaklah digunakan untuk pelaksanaan addressed for the transfer of particular
transfer metode analisis tertentu (misal testing methods (e.g. Near Infrared
Near Infrared Spectroscopy/NIR). Spectroscopy/NIR).
PRINSIP PRINCIPLE
Tujuan inspeksi diri adalah untuk The purpose of self inspection is to evaluate
mengevaluasi apakah semua aspek produksi the manufacturer’s compliance with GMP on
dan pengawasan mutu industri farmasi all aspects of production and quality control.
memenuhi ketentuan CPOB. Program inspeksi The self inspection program should be
diri hendaklah dirancang untuk mendeteksi designed to detect any short-coming towards
kelemahan dalam pelaksanaan CPOB dan the implementation GMP and to recommend
untuk menetapkan tindakan perbaikan yang the necessary corrective actions. Self
diperlukan. Inspeksi diri hendaklah dilakukan inspection should be conducted in an
secara independen dan rinci oleh petugas independent and detailed way by designated
yang kompeten dari perusahaan yang dapat competent person(s) from the company and
mengevaluasi penerapan CPOB secara who can evaluate the implementation of GMP
objektif. objectively.
Inspeksi diri hendaklah dilakukan secara rutin Self inspection should be performed routinely,
dan, di samping itu, pada situasi khusus, and may be, in addition, performed on special
misalnya dalam hal terjadi penarikan obat jadi occasion, e.g. in the case of product recalls or
atau terjadi penolakan yang berulang. Semua repeated rejections. All recommendations for
saran untuk tindakan perbaikan hendaklah corrective action should be implemented. The
dilaksanakan. Prosedur dan catatan inspeksi procedure and record for self inspection
diri hendaklah didokumentasikan dan dibuat should be documented, and there should be
program tindak lanjut yang efektif. an effective follow-up programme.
8.1 Hendaklah dibuat instruksi tertulis untuk 8.1 Written instructions for self-inspection
inspeksi diri yang menyajikan standar should be established to provide a
persyaratan minimal dan seragam. minimum and uniform standard of
Daftar ini hendaklah berisi pertanyaan requirements. These may include
mengenai ketentuan CPOB yang questionnaires on Good Manufacturing
mencakup antara lain: Practices requirements covering at least
the following items:
personel; personnel;
bangunan-fasilitas termasuk fasilitas premises including personnel
untuk personel; facilities;
pemeliharaan bangunan dan maintenance of buildings and
peralatan; equipment;
penyimpanan bahan awal, bahan storage of starting materials,
pengemas dan obat jadi; packaging materials and finished
products;
peralatan; equipment;
produksi dan pengawasan selama- production and in-process controls;
proses;
pengawasan Mutu; quality Control;
dokumentasi; documentation;
8.2 Inspeksi diri hendaklah dilakukan secara 8.2 Self inspections should be conducted in
indipenden dan rinci oleh personel (- an independent and detailed way by
personel) perusahaan yang kompeten. designated competent personnel(s) from
Manajemen hendaklah membentuk tim the company. Management should
inspeksi diri yang berpengalaman dalam appoint a self inspection team consisting
bidangnya masing-masing dan of experts in their own fields and familiar
memahami CPOB. with Good Manufacturing Practices.
Audit independen oleh pihak ketiga juga Independent audit by external experts
dapat bermanfaat. may also be useful.
8.3 Inspeksi diri dapat dilaksanakan per 8.3 Self Inspection may be conducted by part
bagian sesuai dengan kebutuhan of unit depending on the company
perusahaan, namun inspeksi diri yang requirements; however, a complete self
menyeluruh hendaklah dilaksanakan inspection should be conducted at least
minimal 1 (satu) kali dalam setahun. once a year. The frequency should be
Frekuensi inspeksi diri hendaklah tertulis stated in the procedure for self
dalam prosedur inspeksi diri. inspection.
8.4 Semua hasil inspeksi diri hendaklah 8.4 All self inspections should be recorded.
dicatat. Laporan hendaklah mencakup: Reports should contain:
semua hasil pengamatan yang all the observations made during the
dilakukan selama pemeriksaan dan, inspections and, where applicable;
bila memungkinkan; dan and
saran untuk tindakan perbaikan. proposals for corrective measures.
Pernyataan dari tindakan yang dilakukan Statements on the actions subsequently
hendaklah dicatat. taken should also be recorded.
8.6 Penyelenggaraan audit mutu berguna 8.6 It may be useful to supplement self
sebagai pelengkap inspeksi diri. Audit inspections with a quality audit. A quality
mutu meliputi pemeriksaan dan penilaian audit consists of an examination and
semua atau sebagian dari sistem assessment of all or part of a quality
manajemen mutu dengan tujuan spesifik management system with specific
untuk meningkatkannya. Audit mutu purpose of improving it. A quality audit is
umumnya dilaksanakan oleh spesialis usually conducted by outside or
dari luar atau independen atau suatu tim independent specialist or a team
yang dibentuk khusus untuk hal ini oleh designated by the management for this
manajemen perusahaan. Audit mutu purpose. Such audits may also be
juga dapat diperluas terhadap pemasok extended to suppliers and contractors.
dan penerima kontrak. (lihat Bab 11, (see Chapter 11 Outsourced Activity).
Kegiatan Alih Daya).
8.7 Kepala Bagian Manajemen Mutu 8.7 The head of Quality Management
(Pemastian Mutu) hendaklah (Quality Assurance) should have
bertanggung jawab bersama bagian lain responsibility together with other relevant
yang terkait untuk memberi persetujuan departments for approving suppliers who
pemasok yang dapat diandalkan can reliably supply starting and
memasok bahan awal dan bahan packaging materials that meet
pengemas yang memenuhi spesifikasi established specifications.
yang telah ditentukan.
8.8 Hendaklah dibuat daftar pemasok yang 8.8 A list of approved suppliers of starting
disetujui untuk bahan awal dan bahan and packaging materials should be
pengemas. Daftar pemasok hendaklah established and reviewed.
disiapkan dan dikaji ulang.
8.9 Hendaklah dilakukan evaluasi sebelum 8.9 Before suppliers are approved and
pemasok disetujui dan dimasukkan ke included in the approved suppliers list or
dalam daftar pemasok atau spesifikasi. specifications, they should be evaluated.
Evaluasi hendaklah mempertimbangkan The evaluation should take into account
riwayat pemasok dan sifat bahan yang a supplier’s history and the nature of the
dipasok. materials to be supplied.
8.10 Semua pemasok yang telah ditetapkan 8.10 All established suppliers should be
hendaklah dievaluasi secara berkala. evaluated regularly.
PRINSIP PRINCIPLE
Semua otoritas pengawas obat terkait All concerned Competent Authorities should
hendaklah diberitahu secara tepat waktu be informed in a timely manner in case of a
jika ada cacat mutu yang terkonfirmasi confirmed quality defect (faulty manufacture,
(kesalahan pembuatan, kerusakan produk, product deterioration, detection of
temuan pemalsuan, ketidakpatuhan falsification, non-compliance with the
terhadap Izin Edar atau spesifikasi produk, marketing authorisation or product
atau isu mutu serius lain) terhadap obat specification file, or any other serious quality
atau obat untuk uji klinik yang dapat problems) with a medicinal or investigational
mengakibatkan penarikan produk atau medicinal product for clinical trial which may
pembatasan pasokan. Apabila ditemukan result in the recall of the product or an
produk yang beredar tidak sesuai dengan abnormal restriction in the supply. In
izin edarnya, hendaklah dilaporkan kepada situations where product on the market is
Badan POM dan/atau otoritas pengawas found to be non-compliant with the marketing
obat terkait sesuai dengan ketentuan yang authorisation, there may be a requirement to
berlaku. notify Badan POM and/or concerned
competent authorities according to relevant
legislative requirements.
Dalam hal kegiatan alih daya, kontrak In case of outsourced activities, a contract
hendaklah menggambarkan peran dan should describe the role and responsibilities
tanggung jawab pabrik pembuat, pemegang of the manufacturer, the marketing
Izin Edar dan/atau sponsor dan pihak ketiga authorisation holder and/or sponsor and any
terkait lainnya dalam kaitan dengan other relevant third parties in relation to
penilaian, pengambilan keputusan, dan assessment, decision making, and
penyebaran informasi dan implementasi dissemination of information and
9.2 Personel terlatih dan sumber daya 9.2 Sufficient trained personnel and
yang memadai hendaklah tersedia resources should be made available
untuk penanganan, penilaian, for the handling, assessment,
investigasi, peninjauan keluhan dan investigation and review of complaints
cacat mutu serta penerapan and quality defects and for
tindakan pengurangan-risiko. implementing any risk-reducing
Personel terlatih dan sumber daya actions. Sufficient trained personnel
yang memadai juga hendaklah and resources should also be
tersedia untuk berkomunikasi available for the management of
dengan otoritas pengawas obat. interactions with competent
authorities.
9.3 Tim yang terdiri berbagai keahlian 9.3 The use of inter-disciplinary teams
hendaklah dipertimbangkan, should be considered, including
termasuk personel Manajemen Mutu appropriately trained Quality
yang mendapatkan pelatihan yang Management personnel.
tepat.
9.4 Apabila penanganan keluhan dan 9.4 In situations in which complaint and
cacat mutu dikelola secara terpusat quality defect handling is managed
di dalam organisasi, peran dan centrally within an organisation, the
tanggung jawab masing-masing relative roles and responsibilities of
pihak terkait hendaklah the concerned parties should be
didokumentasikan. Pengelolaan documented. Central management
terpusat (korporasi) tidak boleh should not, however, result in delays
mengakibatkan keterlambatan in the investigation and management
investigasi dan penanganan of the issue.
masalah.
9.5 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 9.5 There should be written procedures
yang merinci tindakan yang diambil describing the actions to be taken
setelah menerima keluhan. Semua upon receipt of a complaint. All
keluhan hendaklah complaints should be documented
didokumentasikan dan dinilai untuk and assessed to establish if they
menetapkan apakah terjadi cacat represent a potential quality defect or
mutu atau masalah lain. other issue.
9.7 Karena tidak semua keluhan yang 9.7 As not all complaints received by a
diterima diakibatkan oleh cacat company may represent actual quality
mutu, keluhan yang tidak defects, complaints which do not
menunjukkan potensi cacat mutu indicate a potential quality defect
hendaklah didokumentasikan should be documented appropriately
dengan tepat dan dikomunikasikan and communicated to the relevant
kepada bagian atau personel yang group or person responsible for the
relevan yang bertanggung jawab investigation and management of
atas investigasi dan pengelolaan complaints of that nature, such as
keluhan terkait, misal dugaan efek suspected adverse events.
samping.
9.8 Hendaklah tersedia prosedur untuk 9.8 There should be procedures in place
memfasilitasi permintaan investigasi to facilitate a request to investigate
mutu dari suatu bets obat dalam the quality of a batch of a medicinal
rangka investigasi dugaan efek product in order to support an
samping yang dilaporkan. investigation into a reported
suspected adverse event.
9.9 Ketika investigasi cacat mutu 9.9 When a quality defect investigation is
dimulai, hendaklah tersedia initiated, procedures should be in
9.10 Informasi yang dilaporkan terkait 9.10 The information reported in relation to
kemungkinan cacat mutu hendaklah possible quality defects should be
dicatat, termasuk semua data yang recorded, including all the original
asli dan rinci. Keabsahan dan luas details. The validity and extent of all
dari cacat mutu yang dilaporkan reported quality defects should be
hendaklah didokumentasikan dan documented and assessed in
dinilai sesuai dengan prinsip accordance with Quality Risk
Manajemen Risiko Mutu untuk Management principles in order to
mendukung keputusan tingkat support decisions regarding the
investigasi dan tindakan yang degree of investigation and action
diambil. taken.
9.11 Jika ditemukan atau dicurigai cacat 9.11 If a quality defect is discovered or
mutu pada suatu bets, maka suspected in a batch, consideration
hendaklah dipertimbangkan untuk should be given to checking other
memeriksa bets atau mungkin batches and in some cases other
produk lain untuk memastikan products, in order to determine
apakah bets lain atau produk lain whether they are also affected. In
tersebut juga terkena dampak. particular, other batches which may
Secara khusus hendaklah contain portions of the defective batch
diinvestigasi apabila bets lain or defective components should be
mengandung bagian atau komponen investigated.
yang cacat.
9.12 Investigasi cacat mutu hendaklah 9.12 Quality defect investigations should
mencakup tinjauan terhadap laporan include a review of previous quality
cacat mutu sebelumnya atau defect reports or any other relevant
informasi terkait lain untuk mencari information for any indication of
indikasi masalah spesifik atau specific or recurring problems
berulang yang memerlukan requiring attention and possibly
perhatian dan mungkin memerlukan further regulatory action.
tindakan regulasi lebih lanjut.
9.13 Keputusan yang dibuat selama dan 9.13 The decisions that are made during
setelah investigasi cacat mutu and following quality defect
hendaklah mencerminkan tingkat investigations should reflect the level
risiko yang ditunjukkan oleh cacat of risk that is presented by the quality
mutu serta keseriusan setiap defect as well as the seriousness of
ketidakpatuhan terhadap any non-compliance with respect to
persyaratan dokumen Izin Edar/ the requirements of the marketing
spesifikasi produk atau CPOB. authorisation/ product specification
Keputusan tersebut hendaklah file or GMP. Such decisions should
diambil tepat waktu untuk be timely to ensure that patient safety
memastikan keselamatan pasien is maintained, in a way that is
dengan cara yang sesuai dengan commensurate with the level of risk
tingkat risiko yang diakibatkan oleh that is presented by those issues.
masalah tersebut.
9.15 Cacat mutu hendaklah dilaporkan 9.15 Quality defects should be reported in
tepat waktu oleh pabrik pembuat a timely manner by the manufacturer
kepada pemegang Izin Edar dan to the marketing authorisation
semua otoritas pengawas obat holder/sponsor and all concerned
terkait dalam kasus-kasus di mana competent authorities in cases where
cacat mutu dapat mengakibatkan the quality defect may result in the
penarikan atau pembatasan recall of the product or in an abnormal
pasokan produk. restriction in the supply of the
product.
9.16 Tingkat analisis akar masalah yang 9.16 An appropriate level of root cause
tepat hendaklah diterapkan selama analysis work should be applied
investigasi cacat mutu. Apabila akar during the investigation of quality
masalah cacat mutu yang defects. In cases where the true root
sebenarnya tidak dapat ditentukan, cause(s) of the quality defect cannot
pertimbangan hendaklah diberikan be determined, consideration should
untuk mengidentifikasi akar masalah be given to identifying the most likely
yang paling mungkin dan tindakan root cause(s) and to addressing
untuk mengatasinya. those.
9.17 Bila faktor kesalahan personel 9.17 Where human error is suspected or
dicurigai atau diidentifikasi sebagai identified as the cause of a quality
penyebab cacat mutu, hendaklah defect, this should be formally
dijustifikasi secara formal dan hati- justified and care should be exercised
hati untuk memastikan bahwa so as to ensure that process,
kesalahan proses, prosedural, procedural or system-based errors or
sistem atau masalah lain tidak problems are not overlooked, if
terabaikan. present.
9.19 Catatan cacat mutu hendaklah dikaji 9.19 Quality defect records should be
dan dilakukan analisis tren secara reviewed and trend analyses should
berkala. be performed regularly.
9.20 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 9.20 There should be established written
yang jika perlu dikaji dan procedures, regularly reviewed and
dimutakhirkan secara berkala, untuk updated when necessary, in order to
mengatur segala tindakan penarikan undertake any recall activity or
atau tindakan pengurangan-risiko implement any other risk-reducing
lain. actions.
9.21 Setelah produk diedarkan, 9.21 After a product has been placed on
pengembalian apa pun dari jalur the market, any retrieval of it from the
distribusi sebagai akibat dari cacat distribution network as a result of a
mutu hendaklah dianggap dan quality defect should be regarded and
dikelola sebagai penarikan. managed as a recall. (This provision
(Ketentuan ini tidak berlaku untuk does not apply to the retrieval (or
pengambilan atau pengembalian return) of samples of the product from
sampel produk dari jalur distribusi the distribution network to facilitate an
untuk memfasilitasi investigasi investigation into a quality defect
terhadap masalah/laporan cacat issue/report.)
mutu).
9.24 Dalam hal obat untuk uji klinik, 9.24 In the case of investigational
semua lokasi dan negara tujuan uji medicinal products for clinical trial, all
klinik hendaklah diidentifikasi. Obat trial sites should be identified and the
untuk uji klinik yang telah memiliki countries of destination should be
Izin Edar, pabrik pembuat hendaklah indicated. In the case of an
bekerja sama dengan sponsor untuk investigational medicinal product for
memberitahukan pemilik Izin Edar clinical trial for which a marketing
tentang setiap cacat mutu yang authorisation has been issued, the
terkait obat tersebut. Sponsor manufacturer of the investigational
hendaklah menerapkan prosedur medicinal product for clinical trial
untuk mengungkap identitas produk should, in cooperation with the
blinded, apabila diperlukan sponsor, inform the marketing
dilakukan penarikan secara cepat. authorisation holder of any quality
Sponsor hendaklah memastikan defect that could be related to the
bahwa prosedur untuk authorised medicinal product. The
mengungkapkan identitas produk sponsor should implement a
blinded hanya dilakukan jika procedure for the rapid unblinding of
diperlukan. blinded products, where this is
necessary for a prompt recall. The
sponsor should ensure that the
procedure discloses the identity of the
blinded product only in so far as is
necessary.
9.26 Semua otoritas pengawas obat 9.26 All concerned competent authorities
terkait hendaklah diinformasikan should be informed in advance in
sebelumnya jika produk akan ditarik. cases where products are intended to
Untuk masalah yang sangat serius be recalled. For very serious issues
(misalnya produk yang berpotensi (i.e. those with the potential to
menimbulkan dampak serius pada seriously impact upon patient health),
kesehatan pasien), tindakan rapid risk reducing actions (such as a
pengurangan-risiko yang cepat product recall) may have to be taken
(seperti penarikan produk) in advance of notifying the competent
hendaklah dilakukan sebelum authorities.
melapor kepada otoritas pengawas
obat.
9.28 Produk yang ditarik hendaklah diberi 9.28 Recalled products should be identified
identitas dan disimpan terpisah di and stored separately in a secure
area yang aman sementara area while awaiting a decision on their
menunggu keputusan terhadap fate. A formal disposition of all
produk tersebut. Disposisi formal recalled batches should be made and
dari semua bets yang ditarik documented.
hendaklah dibuat dan
didokumentasikan.
9.29 Perkembangan proses penarikan 9.29 The progress of the recall process
hendaklah dicatat sampai selesai should be recorded until closure and
dan dibuat laporan akhir, termasuk a final report issued, including a
hasil rekonsiliasi antara jumlah reconciliation between the delivered
produk/bets yang dikirim dan yang and recovered quantities of the
dikembalikan. concerned products/batches.
9.31 Selain penarikan, perlu 9.31 In addition to recalls, there are other
dipertimbangkan tindakan tambahan potential risk-reducing actions that
untuk mengurangi risiko yang terjadi may be considered in order to
akibat cacat mutu. Tindakan manage the risks presented by quality
tersebut dapat mencakup penerbitan defects. Such actions may include the
surat yang memperingatkan tenaga issuance of cautionary
kesehatan profesional terkait communications to healthcare
penggunaan bets yang berpotensi professionals in relation to their use of
cacat. Hal ini hendaklah a batch that is potentially defective.
dipertimbangkan berdasarkan kasus These should be considered on a
per kasus dan didiskusikan dengan case-by-case basis and discussed
otoritas pengawas obat terkait. with the concerned competent
authorities.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
PRINSIP PRINCIPLE
Ada dua jenis dokumentasi utama yang There are two primary types of
digunakan untuk mengelola dan mencatat documentation used to manage and record
pemenuhan CPOB: prosedur/instruksi GMP compliance: procedures/instructions
(petunjuk, persyaratan) dan catatan/laporan. (directions, requirements) and records/reports.
Pelaksanaan dokumentasi yang tepat Appropriate good documentation practice
hendaklah diterapkan sesuai dengan jenis should be applied with respect to the type of
dokumen. document.
Dokumen Induk Industri Farmasi (DIIF): Site Master File: a document describing the
dokumen yang menjelaskan tentang aktivitas GMP related activities of the manufacturer.
terkait CPOB.
investigasi, dalam hal bets yang dibuat, manufactured batches a history of each
merupakan riwayat setiap bets produk, batch of product, including its distribution.
termasuk distribusinya. Catatan meliputi Records include the raw data which is used
data mentah yang digunakan untuk to generate other records. For electronic
menghasilkan catatan lain. Untuk catatan records regulated users should define
elektronik yang mengatur pengguna which data are to be used as raw data. At
hendaklah ditentukan data mana yang least, all data on which quality decisions
akan digunakan sebagai data mentah. are based should be defined as raw data.
Paling tidak, semua data yang menjadi
dasar keputusan kualitas hendaklah
didefinisikan sebagai data mentah.
10.1 Semua jenis dokumen hendaklah 10.1 All types of document should be
ditetapkan dan dipatuhi. Persyaratan defined and adhered to. The
berlaku sama untuk semua jenis media requirements apply equally to all forms
dokumen. Sistem yang rumit perlu of document media types. Complex
dipahami, didokumentasikan dengan systems need to be understood, well
baik, divalidasi dan dilakukan documented, validated, and adequate
pengendalian yang tepat hendaklah controls should be in place. Many
tersedia. Banyak dokumen documents (procedures/instructions
(prosedur/instruksi dan/atau catatan) and/or records) may exist in hybrid
dapat berbentuk hibrida, yaitu beberapa forms, i.e. some elements as electronic
elemen berbasis elektronik dan yang and others as paper based.
berbasis kertas. Hubungan dan Relationships and control measures
tindakan pengendalian untuk dokumen for master documents, official copies,
induk, kopi resmi, penanganan dan data handling and records need to be
pencatatan data perlu dijelaskan untuk stated for both hybrid and homogenous
sistem hibrida dan manual/elektronik. systems. Appropriate controls for
Pengendalian yang tepat untuk electronic documents such as
dokumen elektronik seperti format templates, forms, and master
(template), formulir, dan dokumen induk documents should be implemented.
hendaklah diimplementasikan. Appropriate controls should be in place
Pengendalian yang tepat hendaklah to ensure the integrity of the record
disediakan untuk memastikan integritas throughout the retention period.
catatan selama periode penyimpanan.
10.5 Dokumen dalam Sistem Mutu Industri 10.5 Documents within the Pharmaceutical
Farmasi hendaklah dikaji secara Quality System should be regularly
berkala dan dijaga agar selalu mutakhir. reviewed and kept up-to-date. When a
Bila suatu dokumen direvisi, hendaklah document has been revised, systems
dijalankan suatu sistem untuk should be operated to prevent
menghindarkan penggunaan dokumen inadvertent use of superseded
yang sudah tidak berlaku lagi secara documents.
tidak sengaja.
10.6 Dokumen tidak boleh ditulis-tangan; 10.6 Documents should not be hand-written;
namun, bila dokumen memerlukan although, where documents require the
pencatatan data, hendaklah disediakan entry of data, sufficient space should be
cukup ruangan untuk mencatat data. provided for such entries.
10.7 Pencatatan yang ditulis tangan 10.7 Handwritten entries should be made in
hendaklah jelas, terbaca dan tidak clear, legible, indelible way.
mudah terhapus.
10.8 Semua perubahan yang dilakukan 10.8 Any alteration made to the entry on a
terhadap pencatatan pada dokumen document should be signed and dated;
hendaklah ditandatangani dan diberi the alteration should permit the reading
10.9 Catatan hendaklah dibuat atau 10.9 Records should be made or completed
dilengkapi pada saat kegiatan at the time each action is taken and in
dilakukan dan sedemikian rupa such a way that all significant activities
sehingga semua aktivitas yang concerning the manufacture of medicinal
signifikan mengenai pembuatan obat products are traceable.
dapat ditelusuri.
10.10 Hendaklah dijelaskan dengan baik 10.10 It should be clearly defined which
catatan mana yang terkait dengan tiap record is related to each
kegiatan pengolahan dan tempat manufacturing activity and where this
penyimpanan catatan. Pengendalian record is located. Secure controls must
yang aman harus tersedia untuk be in place to ensure the integrity of the
memastikan integritas catatan selama record throughout the retention period
periode penyimpanan dan validasi bila and validated where appropriate.
diperlukan.
10.11 Diperlukan persyaratan khusus untuk 10.11 Specific requirements apply to batch
catatan bets yang harus disimpan documentation which must be kept for
selama satu tahun setelah tanggal one year after expiry of the batch to
daluwarsa bets atau lima tahun setelah which it relates or at least five years
diluluskan bets oleh Pemastian Mutu, after certification of the batch by the
yang mana yang lebih lama. Catatan Quality Assurance, whichever is the
bets obat untuk uji klinik harus disimpan longer. For investigational medicinal
paling sedikit lima tahun setelah uji products, the batch documentation must
klinik selesai atau penghentian formal. be kept for at least five years after the
Persyaratan lain untuk penyimpanan completion or formal discontinuation of
dokumen dapat dijelaskan dalam the last clinical trial in which the batch
peraturan perundang-undangan terkait was used. Other requirements for
dengan jenis produk tertentu (misal retention of documentation may be
Advanced Therapy Medicinal Products) described in legislation in relation to
dan penentuan jangka waktu specific types of product (e.g. Advanced
penyimpanan yang lebih lama Therapy Medicinal Products) and
ditetapkan untuk dokumen tertentu. specify that longer retention periods be
applied to certain documents.
10.12 Untuk jenis dokumentasi lain, periode 10.12 For other types of documentation, the
penyimpanan tergantung pada kegiatan retention period will depend on the
bisnis yang didukung oleh dokumen. business activity which the
Dokumen kritis, termasuk data mentah documentation supports. Critical
(misal yang berhubungan dengan documentation, including raw data (for
validasi atau stabilitas), yang example relating to validation or
mendukung informasi dalam stability), which supports information in
persetujuan Izin Edar hendaklah the Marketing Authorisation should be
disimpan selama Izin masih berlaku. retained whilst the authorisation
Mungkin pengabaian dokumen dapat remains in force. It may be
Butir berikut memberikan beberapa contoh The following section gives some examples of
dokumen yang diperlukan. Sistem Mutu required documents. The Pharmaceutical
Industri Farmasi hendaklah menjelaskan Quality System should describe all documents
semua dokumen yang diperlukan untuk required to ensure product quality and patient
memastikan mutu produk dan keamanan safety.
pasien.
Spesifikasi Specifications
Spesifikasi untuk bahan awal dan bahan Specifications for Starting and packaging
pengemas Materials
10.14 Spesifikasi untuk bahan awal dan 10.14 Specifications for starting and primary
pengemasan primer atau cetak or printed packaging materials should
hendaklah mencakup, jika include or provide reference to, if
memungkinkan: applicable:
a) deskripsi bahan, mencakup: a) a description of the materials,
including:
nama yang ditentukan dan kode the designated name and the
referen (kode produk) internal; internal code reference;
rujukan monografi farmakope, the reference, if any, to a
bila ada; pharmacopoeial monograph;
pemasok yang disetujui dan, bila the approved suppliers and, if
mungkin, produsen bahan; dan reasonable, the original
producer of the material; and
spesimen bahan cetak; a specimen of printed materials;
b) petunjuk pengambilan sampel dan b) directions for sampling and testing;
pengujian;
c) persyaratan kualitatif dan kuantitatif c) qualitative and quantitative
dengan batas keberterimaan; requirements with acceptance limits;
d) kondisi penyimpanan dan tindakan d) storage conditions and precautions;
pengamanan; dan and
Spesifikasi Produk Antara dan Produk Specifications for Intermediate and Bulk
Ruahan Products
10.15 Spesifikasi produk antara dan produk 10.15 Specifications for intermediate and bulk
ruahan untuk tahap kritikal hendaklah products should be available for critical
tersedia, apabila produk tersebut dibeli steps or if these are purchased or
atau dikirim. Spesifikasi hendaklah dispatched. The specifications should
serupa dengan spesifikasi bahan awal be similar to specifications for starting
atau produk jadi, sesuai keperluan. materials or for finished products, as
appropriate.
10.16 Spesifikasi produk jadi hendaklah 10.16 Specifications for finished products
mencakup atau memberikan referensi should include or provide reference to:
ke:
a) nama produk yang ditentukan dan a) the designated name of the product
kode referen (kode produk) bila and the code reference where
diperlukan; applicable;
b) formula; b) the formula;
c) deskripsi bentuk sediaan dan c) a description of the pharmaceutical
uraian mengenai kemasan; form and package details;
d) petunjuk pengambilan sampel dan d) directions for sampling and testing;
pengujian;
e) persyaratan kualitatif dan kuantitatif e) the qualitative and quantitative
dengan batas keberterimaan; requirements, with the acceptance
limits;
f) kondisi penyimpanan dan tindakan f) the storage conditions and any
pengamanan khusus, bila special handling precautions, where
diperlukan; dan applicable; and
g) masa edar. g) the shelf-life.
10.17 Dokumen Produksi Induk yang disahkan 10.17 A formally authorized Master Production
secara formal hendaklah mencakup Document should include the product
nama, bentuk sediaan, kekuatan dan name, dosage form, strength and
deskripsi produk, nama penyusun dan description, the writer's name and
bagiannya, nama pemeriksa serta daftar department, name of verifier and list of
distribusi dokumen dan berisi hal document distribution and contain the
sebagai berikut: following data:
a) informasi bersifat umum yang a) general information describing the
menguraikan jenis bahan pengemas type of primary packaging material to
primer yang harus digunakan atau be used or its alternative, statement
alternatifnya, pernyataan mengenai of the product stability, safety
stabilitas produk, tindakan precautions during storage and other
pengamanan selama penyimpanan precautions to be taken during
dan tindakan pengamanan lain yang processing and packaging of the
harus dilakukan selama pengolahan product;
dan pengemasan produk;
10.19 Prosedur Pengolahan Induk hendaklah 10.19 The Processing Instructions should
mencakup: include:
a) pernyataan mengenai lokasi a) a statement of the processing
pengolahan dan peralatan utama location and the principal equipment
yang digunakan; to be used;
b) metode atau rujukan metode yang b) the methods, or reference to the
digunakan untuk methods, to be used for preparing
mempersiapkan peralatan kritis the critical equipment (e.g. cleaning,
(misal pembersihan, perakitan, assembling, calibrating, sterilising);
kalibrasi, sterilisasi);
c) memeriksa bahwa peralatan dan c) checks that the equipment and work
tempat kerja bersih dari produk, station are clear of previous
dokumen atau bahan sebelumnya products, documents or materials
yang tidak diperlukan untuk proses not required for the planned
yang direncanakan dan peralatan process, and that equipment is
bersih dan dapat digunakan; clean and suitable for use;
d) instruksi rinci tahap proses d) detailed stepwise processing
[misal pemeriksaan bahan, instructions [e.g. checks on
penanganan awal, urutan materials, pre- treatments,
penambahan bahan, parameter sequence for adding materials,
pengolahan kritis (waktu, suhu dll)]; critical process parameters (time,
temperature etc)];
e) instruksi untuk semua pengawasan e) the instructions for any in-process
selama-proses dengan batas pene- controls with their limits;
rimaannya;
f) bila perlu, syarat penyimpanan f) where necessary, the requirements
produk ruahan; termasuk wadah, for bulk storage of the products;
label dan kondisi penyimpanan including the container, labeling and
khusus, di mana perlu; dan special storage conditions where
applicable; and
g) semua tindakan khusus yang g) any special precautions to be
diperhatikan. observed.
10.20 Prosedur Pengemasan Induk yang 10.20 Approved Packaging Instructions for
disetujui untuk setiap produk, ukuran each product, pack size and type
dan tipe kemasan yang disetujui should exist. These should include, or
hendaklah tersedia yang mencakup, have a reference to, the following:
berikut ini:
a) nama produk; termasuk nomor bets a) name of the product; including the
produk ruahan dan produk jadi; batch number of bulk and finished
product;
b) deskripsi bentuk sediaan dan b) description of its pharmaceutical
kekuatan, di mana perlu; form, and strength where applicable;
c) ukuran kemasan yang dinyatakan c) the pack size expressed in terms of
dalam jumlah, berat atau volume the number, weight or volume of the
produk dalam wadah akhir; product in the final container;
d) daftar lengkap semua bahan d) a complete list of all the packaging
pengemas yang diperlukan, materials required, including
termasuk jumlah, ukuran dan jenis quantities, sizes and types, with the
bersama kode atau nomor referen code or reference number relating to
yang berkaitan dengan spesifikasi the specifications of each packaging
tiap bahan pengemas; material;
e) bila perlu, contoh atau reproduksi e) where appropriate, an example or
dari bahan pengemas cetak yang reproduction of the relevant printed
relevan dan spesimen yang packaging materials, and specimens
menunjukkan tempat untuk indicating where to apply batch
mencetak nomor bets dan tanggal number references, and shelf life of
kedaluwarsa produk; the product;
f) memeriksa bahwa peralatan dan f) checks that the equipment and work
area kerja bersih dari produk, station are clear of previous
dokumen atau bahan sebelumnya products, documents or materials
10.21 Catatan Pengolahan Bets hendaklah 10.21 A Batch Processing Record should be
tersedia untuk tiap bets yang diolah. kept for each batch processed. It
Dokumen ini hendaklah dibuat should be based on the relevant parts of
berdasarkan bagian relevan dari the currently approved Manufacturing
formula pembuatan dan prosedur Formula and Processing Instructions,
pengolahan induk yang berlaku. and should contain the following
Metode pembuatan catatan ini information:
hendaklah didesain untuk
menghindarkan kesalahan transkripsi:
a) nama dan nomor bets produk; a) the name and batch number of the
product;
b) tanggal dan waktu dari permulaan, b) dates and times of
dari tahap antara yang signifikan commencement, of significant
dan dari penyelesaian pengolahan; intermediate stages and of
completion of production;
c) identifikasi (paraf) operator yang c) identification (initials) of the
melakukan berbagai langkah operator(s) who performed each
pengolahan yang signifikan dan, di significant step of the process and,
mana paraf personel yang where appropriate, the name of any
memeriksa tiap kegiatan ini person who checked these
(misalnya penimbangan); operations;
d) nomor bets dan/atau nomor kontrol d) the batch number and/or analytical
analisis dan jumlah nyata tiap control number as well as the
bahan awal yang ditimbang atau quantities of each starting material
diukur (termasuk nomor bets dan actually weighed (including the
jumlah bahan hasil pemulihan atau batch number and amount of any
hasil pengolahan ulang yang recovered or reprocessed material
ditambahkan); added);
e) semua kegiatan pengolahan atau e) any relevant processing operation
kejadian yang relevan dan peralatan or event and major equipment
utama yang digunakan; used;
f) catatan pengawasan selama- f) a record of the in-process controls
proses dan paraf personel yang and the initials of the person(s)
melaksanakan serta hasil yang carrying them out, and the results
diperoleh; obtained;
g) hasil produk yang diperoleh dari g) the product yield obtained at
setiap tahap pengolahan dan different and pertinent stages of
penting; manufacture;
h) catatan mengenai masalah khusus h) notes on special problems
yang terjadi termasuk uraiannya including details, with signed
dengan tanda tangan pengesahan authorisation for any deviation from
untuk tiap penyimpangan dari the Manufacturing Formula and
Formula Pembuatan dan Prosedur Processing Instructions; and
Pengolahan; dan
i) persetujuan oleh personel yang i) approval by the person responsible
bertanggung jawab terhadap proses for the processing operations.
pengolahan.
10.22 Catatan Pengemasan Bets hendaklah 10.22 A Batch Packaging Record should be
tersedia untuk tiap bets atau bagian kept for each batch or part batch
bets yang diproses. Dokumen ini processed. It should be based on the
hendaklah dibuat berdasarkan bagian relevant parts of the Packaging
relevan dari Prosedur Pengemasan Instructions.
Induk.
Catatan pengemasan bets hendaklah The batch packaging record should
berisi informasi berikut: contain the following information:
a) nama dan nomor bets produk; a) the name and batch number of the
product;
b) tanggal dan waktu tiap kegiatan b) the date(s) and times of the
pengemasan; packaging operations;
c) identifikasi (paraf) operator yang c) identification (initials) of the
melakukan berbagai langkah operator(s) who performed each
pengemasan yang signifikan dan, di significant step of the process and,
mana perlu paraf personel yang where appropriate, the name of any
memeriksa tiap kegiatan ini; person who checked these
operations;
d) catatan pemeriksaan terhadap d) records of checks for identity
identitas dan konformitas dengan and conformity with the
Prosedur Pengemasan Induk packaging instructions, including
termasuk hasil pengawasan the results of in-process controls;
selama-proses;
e) rincian kegiatan pengemasan yang e) details of the packaging operations
dilakukan, termasuk referensi carried out, including references to
peralatan dan jalur pengemasan equipment and the packaging lines
yang digunakan; used;
f) apabila dimungkinkan, sampel f) whenever possible, samples of
bahan pengemas cetak yang printed packaging materials used,
digunakan, termasuk spesimen dari including specimens of the
Penerimaan Receipt
10.23 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 10.23 There should be written procedures and
dan catatan penerimaan untuk tiap records for the receipt of each delivery
pengiriman tiap bahan awal, (termasuk of each starting material, (including
produk ruahan, produk antara atau bulk, intermediate or finished goods),
produk jadi), bahan pengemas primer, primary, secondary and printed
sekunder dan bahan pengemas cetak. packaging materials.
10.24 Catatan penerimaan hendaklah 10.24 The records of the receipts should
mencakup: include:
a) nama bahan pada surat a) the name of the material on the
pengiriman dan wadah; delivery note and the containers;
b) nama “internal” dan/atau kode b) the "in-house" name and/or code of
bahan [bila tidak sama dengan a)]; material (if different from a);
c) tanggal penerimaan; c) date of receipt;
d) nama pemasok dan, bila mungkin, d) supplier’s name and manufacturer’s
nama pabrik pembuat; name;
e) nomor bets atau referen pabrik e) manufacturer’s batch or reference
pembuat; number;
f) jumlah total dan jumlah wadah f) total quantity and number of
yang diterima; containers received;
g) nomor bets yang diberikan setelah g) the batch number assigned after
penerimaan; dan receipt; and
h) komentar yang relevan. h) any relevant comment.
10.25 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 10.25 There should be written procedures
untuk penandaan karantina internal dan for the internal labeling, quarantine
penyimpanan bahan awal, bahan and storage of starting materials,
pengemas dan bahan lain, sesuai packaging materials and other
keperluan. materials, as appropriate.
10.26 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 10.26 There should be written procedures
untuk pengambilan sampel yang for sampling, which include the
mencakup, metode dan alat yang methods and equipment to be used, the
digunakan, jumlah yang diambil dan amounts to be taken and any
tindakan pengamanan yang precautions to be observed to avoid
Pengujian Testing
10.27 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 10.27 There should be written procedures for
untuk pengujian bahan dan produk testing materials and products at
yang diperoleh dari tiap tahap produksi different stages of manufacture,
yang menguraikan metode dan alat describing the methods and equipment
yang harus digunakan. Pengujian to be used. The tests performed should
yang dilaksanakan hendaklah dicatat. be recorded
10.29 Tanpa kecuali, prosedur pembersihan, 10.29 In all instances, the cleaning sanitation
sanitasi dan higiene hendaklah and hygiene procedures should be
divalidasi dan dievaluasi secara berkala validated and periodically assessed to
untuk memastikan efektivitas prosedur ensure that the effectiveness of the
memenuhi persyaratan. procedures meet the requirements.
10.30 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 10.30 There should be written procedures and
dan catatan pelaksanaan tindakan dan, the associated records of actions taken
bila perlu, kesimpulan yang dicapai or conclusions reached, where
untuk pembersihan dan sanitasi, hal - appropriate, for: cleaning and
hal tentang personel termasuk sanitization; personnel matters including
pelatihan, seragam kerja, higiene; training, clothing, hygiene;
pemantauan lingkungan dan environmental monitoring; pest control.
pengendalian hama.
Lain-lain Other
10.31 Hendaklah tersedia prosedur pelulusan 10.31 Written release and rejection
dan penolakan untuk bahan dan produk procedures should be available for
dan secara khusus pelulusan untuk materials and products, and in particular
penjualan produk jadi oleh personel for the certification for sale of the
yang berwenang. Semua catatan finished product by the Authorised
hendaklah dapat diakses oleh personel Person(s). All records should be
yang berwenang. Tersedia sistem yang available to the Authorised Person. A
dapat menunjukkan pengamatan system should be in place to indicate
khusus dan perubahan pada data kritis. special observations and any changes
to critical data.
10.32 Catatan mengenai distribusi tiap bets 10.32 Records should be maintained for the
produk hendaklah dipelihara untuk distribution of each batch of a product
memfasilitasi penarikan bets bila perlu. in order to facilitate recall of any batch, if
necessary.
10.33 Hendaklah tersedia secara tertulis 10.33 There should be written policies,
kebijakan, prosedur, protokol, laporan procedures, protocols, reports and the
dan catatan yang berkaitan mengenai associated records of actions taken or
tindakan yang harus diambil atau conclusions reached, where
kesimpulan yang dicapai, di mana appropriate, for the following examples:
berlaku, untuk:
validasi dan kualifikasi proses, validation and qualification of
peralatan dan sistem; processes, equipment and systems;
rakitan peralatan dan kalibrasi; equipment assembly and calibration;
transfer teknologi; technology transfer;
pemeliharaan, pembersihan dan maintenance, cleaning and
sanitasi; sanitation;
hal yang berkaitan dengan personel personnel matters including
termasuk daftar tanda tangan, signature lists, training in GMP and
pelatihan CPOB dan masalah technical matters, clothing and
teknis, pakaian dan higiene dan hygiene and verification of the
verifikasi efektivitas pelatihan; effectiveness of training;
pemantauan lingkungan; environmental monitoring;
pengendalian hama; pest control;
keluhan; complaints;
10.35 Hendaklah disediakan buku log untuk 10.35 Logbooks should be kept for major or
mencatat peralatan utama atau kritis critical analytical testing, production
untuk pengujian dan produksi dan area equipment, and areas where product
tempat produk diproduksi. Pencatatan has been processed. They should be
dilakukan dalam bentuk kronologis, used to record in chronological order,
sesuai keperluan, semua kegiatan as appropriate, any use of the area
validasi, kalibrasi, pemeliharaan, equipment/method, calibrations,
pembersihan dan perbaikan, termasuk maintenance, cleaning or repair
tanggal, identitas personel yang operations, including the dates and
melaksanakan kegiatan tersebut. identity of people who carried these
operations out.
10.36 Indeks dokumen dalam Sistem Mutu 10.36 An inventory of documents within the
Industri Farmasi hendaklah tersedia. Pharmaceutical Quality System should
be maintained.
PRINSIP PRINCIPLE
Aktivitas yang tercakup dalam Pedoman Any activity covered by the GMP Guide that is
CPOB yang dialihdayakan hendaklah outsourced should be appropriately defined,
didefinisikan, disetujui dan dikendalikan agreed and controlled in order to avoid
dengan benar untuk menghindarkan misunderstandings which could result in a
kesalahpahaman yang dapat menghasilkan product or operation of unsatisfactory quality.
produk atau pekerjaan dengan mutu yang There must be a written contract between the
tidak memuaskan. Hendaklah dibuat kontrak Contract Giver and the Contract Acceptor
tertulis antara Pemberi Kontrak dan Penerima which clearly establishes the roles and
Kontrak yang secara jelas menentukan peran responsibilities of each party. The
dan tanggung jawab masing-masing pihak. Pharmaceutical Quality System of the Contract
Sistem Mutu Industri Farmasi dari Pemberi Giver must clearly state the way that the
Kontrak hendaklah menyatakan secara jelas Quality Assurance Head certifying each batch
prosedur pelulusan tiap bets produk untuk of product for release exercises his/her full
diedarkan yang menjadi tanggung jawab responsibility.
penuh Kepala Pemastian Mutu.
Catatan: Bab ini meliputi tanggung jawab Note: This Chapter deals with the
industri farmasi terhadap Badan responsibilities of manufacturers
POM dalam pemberian Izin Edar towards the Badan POM with respect
dan Izin Industri Farmasi. Hal ini to the granting of marketing and
tidak dimaksudkan untuk manufacturing authorisations. It is not
memengaruhi tanggung jawab legal intended in any way to affect the
dari Penerima Kontrak dan Pemberi respective liability of Contract
Kontrak terhadap konsumen. Acceptors and Contract Givers to
consumers.
UMUM GENERAL
11.1 Hendaklah dibuat kontrak tertulis yang 11.1 There should be a written contract
meliputi semua kegiatan alih daya, covering the outsourced activities, the
produk atau pekerjaan dan semua products or operations to which they are
pengaturan teknis terkait. related, and any technical arrangements
made in connection with it.
11.2 Semua pengaturan untuk kegiatan alih 11.2 All arrangements for the outsourced
daya termasuk usulan perubahan teknis activities including any proposed
atau perubahan lain hendaklah sesuai changes in technical or other
dengan peraturan regulasi dan Izin Edar arrangements should be in accordance
untuk produk terkait. with regulations in force, and the
Marketing Authorisation for the product
concerned, where applicable.
11.3 Jika pemegang Izin Edar dan Izin 11.3 Where the Marketing Authorisation
Industri Farmasi tidak sama, pengaturan holder and the manufacturer are not
yang tepat hendaklah dibuat dengan the same, appropriate arrangements
mempertimbangkan semua prinsip yang should be in place, taking into account
dijelaskan dalam bab ini dan mengikuti the principles described in this chapter
peraturan yang berlaku. and in accordance with regulations in
force.
11.4 Pembuatan obat alih daya di Indonesia
hanya dapat dilakukan oleh industri 11.4 Contract manufacture in Indonesia may
farmasi yang memiliki sertifikat CPOB be undertaken only by a manufacturer
yang berlaku yang diterbitkan oleh holding valid GMP certificate issued by
Badan POM. the Badan POM.
11.5 Sistem Mutu Industri Farmasi Pemberi 11.5 The Pharmaceutical Quality System
Kontrak hendaklah mencakup of the Contract Giver should include
pengawasan dan pengkajian terhadap the control and review of any outsourced
kegiatan alih daya. Pemberi Kontrak activities. The Contract Giver is
bertanggung jawab secara penuh untuk ultimately responsible to ensure
menjamin ada proses yang memastikan processes are in place to assure the
pengawasan terhadap kegiatan alih control of outsourced activities. These
daya. Proses ini hendaklah processes should incorporate quality
memasukkan prinsip manajemen risiko risk management principles and notably
mutu termasuk: include:
11.6 Kepala Pemastian Mutu Pemberi 11.6 The Contract Giver’s Quality
Kontrak hendaklah: Assurance Head should:
11.7 Penerima Kontrak hendaklah dapat 11.7 The Contract Acceptor must be able to
melaksanakan pekerjaan yang diberikan carry out satisfactorily the work ordered
oleh Pemberi Kontrak dengan by the Contract Giver such as having
memuaskan misal memiliki bangunan- adequate premises, equipment,
fasilitas, peralatan, pengetahuan, knowledge, experience, and competent
pengalaman, dan personel yang personnel.
kompeten.
11.8 Penerima Kontrak hendaklah 11.8 The Contract Acceptor should ensure
memastikan bahwa semua produk, that all products, materials and
bahan dan transfer pengetahuan yang knowledge delivered to him/her are
diterima sesuai dengan tujuan alih daya. suitable for their intended purpose.
11.9 Penerima Kontrak tidak boleh 11.9 The Contract Acceptor should not
mengalihkan pekerjaan apa pun yang subcontract to a third party any of the
dipercayakan sesuai kontrak, tanpa work entrusted to him/her under the
terlebih dahulu dievaluasi, disetujui dan contract without the Contract Giver’s
didokumentasikan oleh Pemberi prior documented evaluation and
Kontrak. Pengaturan antara Penerima approval of the arrangements.
11.10 Penerima Kontrak tidak boleh 11.10 The Contract Acceptor should not make
melakukan perubahan apa pun, di luar unauthorised changes, outside the terms
kontrak, yang dapat berpengaruh buruk of the Contract, which may adversely
pada mutu produk alih daya dari affect the quality of the outsourced
Pemberi Kontrak. activities for the Contract Giver.
11.12 Kontrak tertulis hendaklah dibuat antara 11.12 A contract should be drawn up
Pemberi Kontrak dan Penerima Kontrak between the Contract Giver and the
dengan menetapkan tanggung jawab Contract Acceptor which specifies their
masing-masing pihak dan jalur respective responsibilities and
komunikasi terkait dengan kegiatan alih communication processes relating to the
daya. Aspek teknis dari kontrak outsourced activities. Technical aspects
hendaklah dibuat oleh personel yang of the contract should be drawn up by
memiliki kompetensi dan pengetahuan competent persons suitably
yang sesuai dengan kegiatan alih daya knowledgeable in related outsourced
dan CPOB. Semua pengaturan kegiatan activities and Good Manufacturing
alih daya harus sesuai dengan Practice. All arrangements for
peraturan dan Izin Edar produk terkait outsourced activities must be in
dan disetujui oleh kedua belah pihak. accordance with regulations in force and
the Marketing Authorization for the
product concerned and agreed by both
parties.
11.13 Kontrak hendaklah menguraikan secara 11.13 The contract should describe clearly
jelas pihak yang bertanggung jawab which party to the contract has
melaksanakan setiap tahapan pada responsibility for conducting each step of
kegiatan alih daya, misal transfer the outsourced activity, e.g. knowledge
teknologi, rantai pasokan, subkontrak management, technology transfer,
(bila ada), mutu dan pembelian bahan, supply chain, subcontracting (if any),
pengujian dan pelulusan bahan, quality and purchasing of materials,
pelaksanaan produksi dan pengawasan testing and releasing materials,
mutu, (termasuk pengawasan selama- undertaking production and quality
proses, pengambilan sampel, analisis controls (including in-process controls,
dan uji stabilitas). sampling, analysis and stability study).
11.14 Semua catatan terkait dengan kegiatan 11.14 All records related to the outsourced
alih daya, misal catatan pengolahan, activities, e.g. manufacturing, analytical
analisis dan distribusi, serta sampel and distribution records, and reference
pembanding hendaklah disimpan oleh samples, should be kept by or be
atau disediakan untuk Pemberi Kontrak. available to the Contract Giver. Any
Semua catatan yang relevan untuk records relevant to assessing the quality
penilaian mutu produk, bila terjadi of a product in the event of complaints
keluhan atau cacat produk atau or a suspected defect or to investigating
penyelidikan kasus dugaan pemalsuan, in the case of a suspected falsified
hendaklah dapat diakses dan ditetapkan product must be accessible and
dalam prosedur yang dibuat oleh specified in the relevant procedures of
Pemberi Kontrak. the Contract Giver.
11.15 Kontrak hendaklah mencakup izin bagi 11.15 The contract should permit the Contract
Pemberi Kontrak untuk menginspeksi Giver to audit outsourced activities,
kegiatan alih daya yang dilaksanakan performed by the Contract Acceptor or
oleh Penerima Kontrak atau pihak their mutually agreed subcontractors.
ketiga yang telah disetujui bersama.
PRINSIP PRINCIPLE
Bab ini menguraikan prinsip kualifikasi dan This Chapter describes the principles of
validasi yang diterapkan di fasilitas, peralatan, qualification and validation which are
sarana penunjang, dan proses yang applicable to the facilities, equipment, utilities
digunakan pada pembuatan obat dan juga and processes used for the manufacture of
dapat digunakan sebagai pedoman tambahan medicinal products and may also be used as
untuk bahan aktif obat tanpa persyaratan supplementary guidance for active substances
tambahan pada Aneks 8 Cara Pembuatan without introduction of additional requirements
Bahan Baku Aktif Obat yang Baik. CPOB to GMP Annex 8 Good Manufacturing
mempersyaratkan industri farmasi Practices for Active Pharmaceutical
mengendalikan aspek kritis kegiatan yang Ingredients. It is a GMP requirement that
dilakukan melalui kualifikasi dan validasi manufacturers control the critical aspects of
sepanjang siklus hidup produk dan proses. their particular operations through qualification
Tiap perubahan yang direncanakan terhadap and validation over the life cycle of the product
fasilitas, peralatan, sarana penunjang, dan and process. Any planned changes to the
proses, yang dapat memengaruhi mutu facilities, equipment, utilities and processes,
produk, hendaklah didokumentasikan secara which may affect the quality of the product,
formal dan dampak pada status validasi atau should be formally documented and the impact
strategi pengendaliannya dinilai. Sistem on the validated status or control strategy
komputerisasi yang digunakan untuk assessed. Computerised systems used for the
pembuatan obat hendaklah juga divalidasi manufacture of medicinal products should also
sesuai dengan persyaratan Aneks 7 Sistem be validated according to the requirements of
Komputerisasi. Konsep dan pedoman yang Annex 7 Computerized System. The relevant
relevan yang disajikan dalam ICH Q8, Q9, concepts and guidance presented in ICH Q8,
Q10, dan Q11 hendaklah juga diperhitungkan. Q9, Q10 and Q11 should also be taken into
account.
UMUM GENERAL
Data pendukung kualifikasi dan/atau studi Data supporting qualification and/or validation
validasi yang diperoleh dari sumber di luar studies which were obtained from sources
program industri dapat digunakan, dengan outside of the manufacturers own programmes
syarat pendekatan ini telah dijustifikasi dan may be used provided that this approach has
ada jaminan yang memadai bahwa been justified and that there is adequate
pengendalian telah dilakukan saat mengambil assurance that controls were in place
alih data tersebut. throughout the acquisition of such data.
12.1 Semua kegiatan kualifikasi dan 12.1 All qualification and validation
validasi hendaklah direncanakan activities should be planned and
dengan mempertimbangkan siklus take the life cycle of facilities,
hidup fasilitas, peralatan, sarana equipment, utilities, process and
penunjang, proses dan produk. product into consideration.
12.2 Kegiatan kualifikasi dan validasi 12.2 Qualification and validation activities
hendaklah hanya dilakukan oleh should only be performed by suitably
personel yang telah mendapat trained personnel who follow
pelatihan dan mengikuti prosedur approved procedures.
yang telah disetujui.
12.4 Elemen kunci program kualifikasi dan 12.4 The key elements of the site
validasi hendaklah ditetapkan secara qualification and validation
jelas dan didokumentasikan dalam programme should be clearly defined
Rencana Induk Validasi (RIV) atau and documented in a validation
dokumen lain yang setara. master plan (VMP) or equivalent
document.
12.5 Dokumen RIV atau yang setara 12.5 The VMP or equivalent document
hendaklah menetapkan sistem should define the qualification/
kualifikasi/validasi dan sekurang- validation system and include or
kurangnya mencakup informasi reference information on at least the
berikut: following:
a) kebijakan kualifikasi dan validasi; a) qualification and Validation policy;
b) struktur organisasi termasuk b) the organisational structure
peran dan tanggung jawab pada including roles and
kegiatan kualifikasi dan validasi; responsibilities for qualification
and validation activities;
c) ringkasan fasilitas, peralatan, c) summary of the facilities,
sistem, dan proses dan status equipment, systems, processes
kualifikasi dan validasi; on site and the qualification and
validation status;
d) pengendalian perubahan dan d) change control and deviation
penanganan penyimpangan pada management for qualification and
kualifikasi dan validasi; validation;
e) pedoman dalam pengembangan e) guidance on developing
kriteria keberterimaan; acceptance criteria;
f) acuan dokumen yang digunakan; f) references to existing documents;
dan and
g) strategi kualifikasi dan validasi, g) the qualification and validation
termasuk rekualifikasi, bila strategy, including requalification,
diperlukan. where applicable.
12.6 Untuk proyek berskala besar dan 12.6 For large and complex projects,
kompleks, perencanaan yang lebih planning takes on added importance
detil dan rencana validasi yang and separate validation plans may
terpisah dapat membantu kejelasan. enhance clarity.
12.7 Pendekatan manajemen risiko mutu 12.7 A quality risk management approach
hendaklah digunakan untuk kegiatan should be used for qualification and
kualifikasi dan validasi. Dalam hal validation activities. In light of
peningkatan pengetahuan dan increased knowledge and
pemahaman setiap perubahan understanding from any changes
selama proyek berlangsung atau during the project phase or during
selama produksi komersial berjalan, commercial production, the risk
penilaian risiko hendaklah diulangi, assessments should be repeated, as
jika diperlukan. Penilaian risiko yang required. The way in which risk
dilakukan untuk mendukung kegiatan assessments are used to support
kualifikasi dan validasi hendaklah qualification and validation activities
didokumentasikan dengan jelas. should be clearly documented.
12.9 Cara dokumentasi yang baik penting 12.9 Good documentation practices
untuk mendukung pengelolaan are important to support
pengetahuan (knowledge knowledge management throughout
management) sepanjang siklus hidup the product lifecycle.
produk.
12.10 Semua dokumen yang dihasilkan 12.10 All documents generated during
selama kualifikasi dan validasi qualification and validation should be
hendaklah disetujui dan disahkan approved and authorised by
oleh personel yang diberi wewenang appropriate personnel as defined in
sebagaimana ditetapkan dalam the Pharmaceutical Quality System.
Sistem Mutu Industri Farmasi.
12.14 Bila protokol validasi dan 12.14 Where validation protocols and
dokumentasi lain disediakan oleh other documentation are supplied
pihak ketiga yang menyediakan jasa by a third party providing validation
validasi, personel yang diberi services, appropriate personnel at
wewenang di lokasi pabrik terkait the manufacturing site should confirm
hendaklah memastikan kesesuaian suitability and compliance with
dan kepatuhan terhadap prosedur internal procedures before approval.
internal sebelum disetujui. Protokol Vendor protocols may be
dari pemasok dapat dilengkapi supplemented by additional
dengan dokumentasi/ protokol uji documentation/test protocols before
tambahan sebelum digunakan. use.
12.15 Setiap perubahan signifikan terhadap 12.15 Any significant changes to the
protokol yang disetujui selama approved protocol during execution,
pelaksanaan validasi, misal kriteria e.g. acceptance criteria, operating
keberterimaan, parameter parameters etc., should be
operasional, dan lain-lain, hendaklah documented as a deviation and be
didokumentasikan sebagai scientifically justified.
penyimpangan dan dijustifikasi
secara ilmiah.
12.16 Hasil yang tidak memenuhi kriteria 12.16 Results which fail to meet the pre-
keberterimaan yang telah ditentukan defined acceptance criteria should
hendaklah dicatat sebagai be recorded as a deviation, and be
penyimpangan dan diselidiki secara fully investigated according to local
menyeluruh sesuai prosedur internal. procedures. Any implications for the
Setiap implikasinya terhadap validasi validation should be discussed in the
hendaklah dituangkan dalam laporan. report.
12.17 Pengkajian dan pengambilan 12.17 The review and conclusions of the
kesimpulan validasi hendaklah validation should be reported and the
dilaporkan dan hasil yang diperoleh results obtained summarised against
dibandingkan dengan kriteria the acceptance criteria. Any
keberterimaan. Tiap perubahan subsequent changes to acceptance
terhadap kriteria keberterimaan criteria should be scientifically
hendaklah dijustifikasi secara ilmiah justified and a final recommendation
dan rekomendasi akhir dibuat made as to the outcome of the
12.18 Pelulusan formal untuk tahap 12.18 A formal release for the next stage
berikutnya dalam kualifikasi dan in the qualification and validation
validasi proses hendaklah disahkan process should be authorised by the
oleh personel yang bertanggung relevant responsible personnel either
jawab baik sebagai bagian dari as part of the validation report
persetujuan laporan validasi maupun approval or as a separate summary
sebagai dokumen ringkasan terpisah. document. Conditional approval to
Persetujuan bersyarat untuk proceed to the next qualification
melanjutkan ke tahap kualifikasi stage can be given where certain
berikutnya dapat diberikan jika kriteria acceptance criteria or deviations
keberterimaan tertentu atau have not been fully addressed and
penyimpangan belum sepenuhnya there is a documented assessment
ditangani namun tersedia penilaian that there is no significant impact on
yang terdokumentasi bahwa tidak the next activity.
ada dampak signifikan pada kegiatan
selanjutnya.
12.20 Spesifikasi peralatan, fasilitas, sarana 12.20 The specification for equipment,
penunjang atau sistem hendaklah facilities, utilities or systems should
didefinisikan dalam SKP dan/atau be defined in a URS and/or a
spesifikasi fungsional. Unsur-unsur functional specification. The
penting mutu perlu mulai ditetapkan essential elements of quality need
pada tahap ini dan dilakukan mitigasi to be built in at this stage and any
risiko CPOB sampai tingkat GMP risks mitigated to an acceptable
keberterimaan. SKP hendaklah level. The URS should be a point
menjadi dasar acuan selama siklus of reference throughout the
hidup validasi. validation life cycle.
12.21 Unsur berikut dalam kualifikasi 12.21 The next element in the qualification
peralatan, fasilitas, sarana of equipment, facilities, utilities, or
penunjang, atau sistem adalah KD di systems is DQ where the
mana kepatuhan desain pada CPOB compliance of the design with GMP
hendaklah dibuktikan dan should be demonstrated and
didokumentasikan. Verifikasi documented. The requirements of
terhadap persyaratan spesifikasi the user requirements specification
kebutuhan pengguna hendaklah should be verified during the design
dilakukan selama kualifikasi desain. qualification.
Factory Acceptance Testing (FAT) /Site Factory Acceptance Testing (FAT) /Site
Acceptance Testing (SAT) Acceptance Testing (SAT)
12.24 Bila sesuai dan dapat dijustifikasi, 12.24 Where appropriate and justified,
pengkajian dokumentasi dan documentation review and some
beberapa pengujian dapat dilakukan tests could be performed at the FAT
saat FAT atau tahap lain tanpa perlu or other stages without the need
mengulangi kembali di lokasi pabrik to repeat on site at IQ/OQ if it can
pada saat KI/KO, jika dapat be shown that the functionality is
ditunjukkan bahwa fungsinya tidak not affected by the transport and
terpengaruh oleh transportasi dan installation.
pemasangan.
12.25 FAT dapat dilengkapi dengan 12.25 FAT may be supplemented by the
pelaksanaan SAT setelah peralatan execution of a SAT following the
diterima di lokasi pabrik. receipt of equipment at the
manufacturing site.
12.27 KI hendaklah mencakup, namun tidak 12.27 IQ should include, but is not limited to
terbatas pada hal-hal berikut: the following:
a) verifikasi kebenaran instalasi a) verification of the correct
komponen, instrumentasi, installation of components,
12.29 KO hendaklah mencakup, namun 12.29 OQ should include but is not limited
tidak terbatas pada hal-hal berikut: to the following:
a) pengujian yang dikembangkan a) tests that have been developed
berdasar pemahaman proses, from the knowledge of processes,
sistem, dan peralatan untuk systems and equipment to ensure
memastikan sistem beroperasi the system is operating as
sesuai desain; dan designed; and
b) pengujian untuk mengonfirmasi b) tests to confirm upper and
batas operasi atas dan batas lower operating limits, and/or
operasi bawah, dan/atau kondisi “worst case” conditions.
"terburuk".
12.32 KK hendaklah mencakup, namun 12.32 PQ should include, but is not limited
tidak terbatas pada hal-hal berikut: to the following:
a) pengujian dengan a) tests, using production materials,
menggunakan bahan yang qualified substitutes or simulated
dipakai di produksi, bahan product proven to have equivalent
pengganti yang memenuhi behaviour under normal operating
spesifikasi, atau produk simulasi conditions with worst case batch
yang terbukti mempunyai sifat sizes. The frequency of sampling
yang setara pada kondisi used to confirm process control
operasional normal dengan should be justified; and
ukuran bets kondisi terburuk.
Hendaklah dilakukan justifikasi
terhadap frekuensi pengambilan
sampel yang digunakan untuk
mengonfirmasi pengendalian
proses; dan
b) pengujian hendaklah mencakup b) tests should cover the operating
rentang operasional proses yang range of the intended process,
diinginkan, kecuali jika tersedia unless documented evidence
bukti terdokumentasi dari tahap from the development phases
pengembangan yang telah confirming the operational ranges
mengonfirmasikan rentang is available.
operasional.
12.34 Bila diperlukan kualifikasi ulang dan 12.34 Where re-qualification is necessary
dilakukan pada periode waktu and performed at a specific time
tertentu, periode hendaklah period, the period should be justified
dijustifikasi dan kriteria untuk evaluasi and the criteria for evaluation defined.
ditetapkan. Selanjutnya, Furthermore, the possibility of small
kemungkinan perubahan kecil dari changes over time should be
waktu ke waktu hendaklah dinilai. assessed.
Umum General
12.35 Ketentuan dan prinsip yang diuraikan 12.35 The requirements and principles
dalam Butir-butir ini berlaku untuk outlined in this section are
pembuatan semua bentuk sediaan applicable to the manufacture of all
obat. Hal tersebut mencakup validasi pharmaceutical dosage forms. They
awal dari proses baru, validasi bila cover the initial validation of new
terjadi perubahan proses, transfer processes, subsequent validation of
lokasi pembuatan, dan verifikasi modified processes, site transfers
12.36 Validasi proses dapat diterapkan 12.36 Process validation may be used in
bersamaan dengan pedoman tentang conjunction with relevant guidelines
Validasi Proses yang relevan. on Process Validation.
12.38 Validasi proses produk baru 12.38 Process validation of new products
hendaklah mencakup semua should cover all intended marketed
12.39 Untuk validasi proses produk yang 12.39 For the process validation of
ditransfer dari satu lokasi ke lokasi products, which are transferred from
lain atau pindah fasilitas dalam lokasi one site to another or within the
yang sama, pendekatan bracketing same site, the number of validation
dapat mengurangi jumlah bets batches could be reduced by the use
validasi. Namun, pengetahuan of a bracketing approach. However,
produk yang sudah diproduksi, existing product knowledge, including
termasuk isi dari validasi sebelumnya the content of the previous validation,
hendaklah tersedia. Kekuatan, should be available. Different
ukuran bets dan ukuran strengths, batch sizes and pack
kemasan/jenis wadah yang berbeda sizes/ container types may also use a
juga dapat menggunakan pendekatan bracketing approach if justified.
bracketing jika telah dijustifikasi.
12.40 Proses pembuatan dan pengendalian 12.40 For the site transfer of legacy
produk yang ditransfer ke lokasi lain products, the manufacturing process
harus sesuai dengan Izin Edar dan and controls must comply with the
memenuhi standar Izin Edar terkini Marketing Authorisation and meet
untuk jenis produk tersebut. Variasi current standards for Marketing
terhadap Izin Edar hendaklah Authorisation for that product type.
diserahkan sesuai ketentuan yang Variations to the Marketing
berlaku. Authorisation should be submitted.
12.42 Pada umumnya bets yang diproduksi 12.42 Normally batches manufactured for
untuk validasi proses hendaklah process validation should be the
berukuran sama dengan bets yang same size as the intended
dimaksudkan untuk skala komersial commercial scale batches and the
dan penggunaan ukuran bets lain use of any other batch sizes should
hendaklah dijustifikasi. be justified.
12.44 Pendekatan apa pun yang digunakan 12.44 For all products irrespective of the
untuk semua produk, pemahaman approach used, process knowledge
proses dari studi pengembangan atau from development studies or
sumber lain hendaklah dapat diakses other sources should be
oleh bagian pembuatan, kecuali jika accessible to the manufacturing
ada justifikasi lain dan menjadi site, unless otherwise justified, and
pedoman untuk aktivitas validasi. be the basis for validation activities.
12.45 Pada pelaksanaan bets validasi, 12.45 For process validation batches,
personel dari bagian produksi, production, development, or other
pengembangan, atau penanggung site transfer personnel may be
jawab transfer dari kedua pihak perlu involved. Batches should only be
dilibatkan. Semua bets hendaklah manufactured by trained personnel in
dibuat oleh personel yang mendapat accordance with GMP using
pelatihan sesuai persyaratan CPOB approved documentation. It is
menggunakan dokumen yang telah expected that production personnel
disetujui. Diharapkan personel are involved in the manufacture of
produksi terlibat dalam pembuatan validation batches to facilitate product
bets validasi untuk memudahkan understanding.
pemahaman produk.
12.46 Pemasok bahan awal dan pengemas 12.46 The suppliers of critical starting
kritis hendaklah dikualifikasi sebelum and packaging materials should be
bets validasi mulai diproduksi. Jika qualified prior to the manufacture of
tidak, hendaklah dibuat justifikasi validation batches; otherwise a
berbasis prinsip manajemen risiko justification based on the application
mutu yang didokumentasikan. of quality risk management principles
should be documented.
12.48 Jika bets validasi akan dipasarkan, 12.48 Where validation batches are
hendaklah ditetapkan lebih dulu released to the market this should be
prosedur pelulusan bets validasi. pre-defined. The conditions under
Kondisi produksi hendaklah which they are produced should
sepenuhnya memenuhi persyaratan fully comply with GMP, with the
CPOB, kriteria keberterimaan validation acceptance criteria, with
validasi, dan kriteria verifikasi proses any continuous process verification
kontinu (jika digunakan), serta sesuai criteria (if used) and with the
12.49 Validasi proses obat untuk uji klinik 12.49 For the process validation of
mengacu pada Aneks 6 Pembuatan investigational medicinal products
Obat Uji Klinik. (IMP), please refer to Annex 6
Manufacture of Investigational
Medicinal Product.
12.53 Jumlah bets yang diproduksi dan 12.53 The number of batches
jumlah sampel yang diambil manufactured and the number of
hendaklah didasarkan pada prinsip samples taken should be based on
manajemen risiko mutu, quality risk management principles,
memungkinkan dibuat rentang variasi allow the normal range of variation
normal dan tren serta menghasilkan and trends to be established and
cukup data untuk dievaluasi. Setiap provide sufficient data for evaluation.
industri farmasi harus menentukan Each manufacturer must determine
dan memberi justifikasi jumlah bets and justify the number of batches
yang diperlukan untuk memberikan necessary to demonstrate a high
tingkat kepastian yang tinggi bahwa level of assurance that the process is
proses mampu menghasilkan produk capable of consistently delivering
yang bermutu secara konsisten. quality product.
12.56 Protokol validasi proses hendaklah 12.56 Process validation protocols should
mencakup, namun tidak terbatas include, but are not limited to the
pada hal-hal berikut: following:
a) penjelasan singkat tentang proses a) a short description of the process
dan mengacu Prosedur and a reference to the respective
Pengolahan Induk masing- Master Batch Record;
masing;
b) fungsi dan tanggung jawab; b) functions and responsibilities;
c) ringkasan CQA untuk c) summary of the CQAs to be
diinvestigasi; investigated;
d) ringkasan CPP dan batasan yang d) summary of CPPs and their
terkait; associated limits;
e) ringkasan atribut dan parameter e) summary of other (non-critical)
lain (tidak kritikal) yang akan attributes and parameters which
diinvestigasi atau dipantau will be investigated or monitored
selama kegiatan validasi, dan during the validation activity, and
alasan penyertaannya; the reasons for their inclusion;
12.58 Metode untuk memverifikasi proses 12.58 The method by which the process
hendaklah ditetapkan. Strategi will be verified should be defined.
pengendalian proses berbasis sains There should be a science based
hendaklah tersedia bagi atribut yang control strategy for the required
diperlukan untuk bahan-bahan yang attributes for incoming materials,
diterima, CQA, dan CPP untuk critical quality attributes and critical
mengonfirmasi realisasi produk. Hal process parameters to confirm
ini hendaklah juga mencakup product realisation. This should also
evaluasi strategi pengendalian proses include regular evaluation of the
secara reguler. Perangkat Process control strategy. Process Analytical
Analytical Technology (PAT) dan Technology and multivariate
pengendalian proses secara statistik statistical process control may be
multivariate dapat digunakan. Tiap used as tools. Each manufacturer
industri farmasi hendaklah must determine and justify the
menentukan dan menjustifikasi number of batches necessary to
jumlah bets yang diperlukan untuk demonstrate a high level of
menunjukkan tingkat kepastian yang assurance that the process is capable
12.59 Prinsip umum yang ditetapkan dalam 12.59 The general principles laid down in
Butir 12.35 – 12.49 di atas tetap sections 12.35 – 12.49 above still
berlaku. apply.
12.60 Hibrida dari pendekatan tradisional 12.60 A hybrid of the traditional approach
dan verifikasi proses kontinu dapat and continuous process verification
digunakan bilamana sudah diperoleh could be used where there is a
pengetahuan dan pemahaman yang substantial amount of product and
tinggi mengenai produk dan proses process knowledge and
yang diperoleh dari pengalaman understanding which has been
pembuatan dan data riwayat bets. gained from manufacturing
experience and historical batch data.
12.61 Pendekatan ini juga dapat digunakan 12.61 This approach may also be used
untuk kegiatan validasi for any validation activities after
pascaperubahan atau selama changes or during on-going process
verifikasi proses on-going meskipun verification even though the product
produk tersebut pada awalnya was initially validated using a
divalidasi dengan menggunakan traditional approach.
pendekatan tradisional.
12.62 Butir 12.62 - 12.66 berlaku untuk 12.62 Sections 12.62 - 12.66 are applicable
ketiga pendekatan validasi proses di to all three approaches to process
atas, yaitu tradisional, kontinu, dan validation mentioned above, i.e.
hibrida. traditional, continuous and hybrid.
12.64 Luas dan frekuensi verifikasi proses 12.64 The extent and frequency of on-
on-going hendaklah dikaji secara going process verification should be
berkala. Persyaratan dapat reviewed periodically. At any point
dimodifikasi pada tahapan mana pun throughout the product lifecycle, it
di sepanjang siklus hidup produk, may be appropriate to modify the
dengan mempertimbangkan tingkat requirements taking into account the
pemahaman proses dan kinerja current level of process
proses saat ini. understanding and process
performance.
12.65 Verifikasi proses on-going hendaklah 12.65 On-going process verification should
dilakukan berdasarkan protokol yang be conducted under an approved
disetujui atau dokumen lain yang protocol or equivalent documents and
setara. Laporan hendaklah disiapkan a corresponding report should be
untuk mendokumentasikan hasil yang prepared to document the results
diperoleh. Hendaklah digunakan obtained. Statistical tools should be
perangkat statistik yang sesuai untuk used, where appropriate, to support
mendukung kesimpulan yang any conclusions with regard to the
berkaitan dengan variabilitas dan variability and capability of a given
kapabilitas proses serta untuk process and ensure a state of control.
memastikan keadaan terkendali.
12.66 On-going process verification should
12.66 Verifikasi proses on-going hendaklah be used throughout the product
digunakan sepanjang siklus hidup lifecycle to support the validated
produk untuk mendukung status status of the product as documented
validasi produk sebagaimana in the Product Quality Review.
didokumentasikan dalam Pengkajian Incremental changes over time
Mutu Produk. Perubahan bertahap should also be considered and the
dari waktu ke waktu hendaklah juga need for any additional actions, e.g.
dipertimbangkan dan kebutuhan enhanced sampling, should be
untuk tindakan tambahan apa pun assessed.
hendaklah dinilai, misal pengambilan
sampel yang diperbanyak.
12.67 Obat jadi, obat untuk uji klinik, produk 12.67 Finished medicinal products,
ruahan, dan sampel hendaklah investigational medicinal products,
diangkut dari lokasi pabrik sesuai bulk product and samples should
kondisi yang ditentukan dalam Izin be transported from manufacturing
Edar, label yang disetujui, spesifikasi sites in accordance with the
produk, atau yang dapat dijustifikasi conditions defined in the Marketing
oleh Industri Farmasi. Authorisation, the approved label,
product specification file or as
justified by the manufacturer.
12.70 Karena kondisi variabel yang 12.70 Due to the variable conditions
diperkirakan selama transportasi, expected during transportation,
hendaklah dilakukan pemantauan continuous monitoring and recording
dan pencatatan terus-menerus of any critical environmental
kondisi lingkungan kritis yang conditions to which the product may
terpapar terhadap produk, kecuali be subjected should be performed,
dijustifikasi lain. unless otherwise justified.
12.72 Kualifikasi peralatan yang digunakan 12.72 Qualification of the equipment used
untuk pengemasan primer hendaklah for primary packing should be carried
dilakukan pada rentang operasional out at the minimum and maximum
minimum dan maksimum yang operating ranges defined for the
ditentukan untuk parameter proses critical process parameters such as
kritis seperti suhu, kecepatan mesin, temperature, machine speed and
dan tekanan penyegelan, atau faktor sealing pressure or for any other
lain. factors.
12.73 Mutu uap air, air, udara, gas, dan 12.73 The quality of steam, water, air,
lain-lain hendaklah dikonfirmasikan other gases etc. should be confirmed
setelah proses instalasi dengan following installation using the
menggunakan langkah-langkah qualification steps described in
kualifikasi yang dijelaskan pada butir section 12.19 – 12.32 above.
12.19 – 12.32 di atas.
12.74 Periode dan luas kualifikasi 12.74 The period and extent of
hendaklah mencerminkan variasi qualification should reflect any
musim, jika ada, dan tujuan seasonal variations, if applicable,
penggunaan sarana penunjang. and the intended use of the utility.
12.75 Penilaian risiko hendaklah dilakukan 12.75 A risk assessment should be carried
jika ada kemungkinan kontak out where there may be direct
langsung dengan produk, misal contact with the product, e.g. heating,
12.76 Semua metode analisis yang 12.76 All analytical test methods used in
digunakan dalam kualifikasi, validasi, qualification, validation or cleaning
atau pembersihan hendaklah exercises should be validated with an
divalidasi dengan batas deteksi dan appropriate detection and
kuantifikasi yang tepat, jika perlu, quantification limit, where necessary,
seperti yang didefinisikan pada Bab 7 as defined in Chapter 7 Quality
Pengawasan Mutu. Control.
12.77 Jika pengujian mikroba dilakukan, 12.77 Where microbial testing of product is
metode analisis hendaklah divalidasi carried out, the method should be
untuk memastikan bahwa produk validated to confirm that the product
tidak memengaruhi perolehan does not influence the recovery of
kembali mikroorganisme. microorganisms.
12.78 Bila pengujian mikroba permukaan 12.78 Where microbial testing of surfaces
dilakukan di ruang bersih, hendaklah in clean rooms is carried out,
dilakukan validasi pada metode validation should be performed on
analisis untuk memastikan bahwa the test method to confirm that
bahan sanitasi tidak memengaruhi sanitising agents do not influence the
perolehan kembali mikroorganisme. recovery of microorganisms.
12.83 Untuk semua proses pembersihan, 12.83 For all cleaning processes an
penilaian hendaklah dilakukan untuk assessment should be performed to
menentukan faktor-faktor variabel determine the variable factors which
yang memengaruhi efektivitas dan influence cleaning effectiveness
kinerja pembersihan, misal operator, and performance, e.g. operators, the
tingkat kerincian prosedur level of detail in procedures such as
pembersihan seperti waktu rinsing times etc. If variable factors
pembilasan dll. Jika faktor variabel have been identified, the worst case
telah diidentifikasi, situasi terburuk situations should be used as the
hendaklah digunakan sebagai dasar basis for cleaning validation studies.
untuk studi validasi pembersihan.
12.84 Batasan residu produk sebelumnya 12.84 Limits for the carryover of product
hendaklah didasarkan pada evaluasi residues should be based on a
toksikologi. Justifikasi untuk batasan toxicological evaluation. The
yang dipilih hendaklah justification for the selected limits
didokumentasikan dalam penilaian should be documented in a risk
risiko yang mencakup semua assessment which includes all the
referensi pendukung. Hendaklah supporting references. Limits should
ditetapkan batas keberterimaan untuk be established for the removal of any
sisa bahan pembersih yang cleaning agents used. Acceptance
digunakan. Kriteria keberterimaan criteria should consider the potential
hendaklah memertimbangkan potensi cumulative effect of multiple items of
efek kumulatif dari beberapa equipment in the process equipment
peralatan dalam rangkaian peralatan train.
proses (equipment train).
12.86 Jika tidak mampu untuk menguji 12.86 If it is not feasible to test for specific
residu produk tertentu, parameter lain product residues, other
yang mewakili dapat dipilih, mis. total representative parameters may be
karbon organik (TOC) dan selected, e.g. total organic carbon
konduktivitas. (TOC) and conductivity.
12.87 Risiko yang ditimbulkan oleh 12.87 The risk presented by microbial and
kontaminasi mikroba dan endotoksin endotoxin contamination should be
hendaklah dipertimbangkan selama considered during the development of
penyusunan protokol validasi cleaning validation protocols.
pembersihan.
12.88 Pengaruh waktu antara pembuatan 12.88 The influence of the time between
dan pembersihan dan waktu antara manufacture and cleaning and the
pembersihan dan penggunaan time between cleaning and use
hendaklah diperhitungkan untuk should be taken into account to
menentukan “waktu tunggu kotor” define dirty hold time and clean hold
(dirty hold time) dan “waktu tunggu time for the cleaning process.
bersih” (clean hold time) untuk proses
pembersihan.
12.90 Bilamana dipakai pendekatan kondisi 12.90 Where a worst case product
terburuk dengan menggunakan approach is used as a cleaning
produk sebagai model validasi validation model, a scientific rationale
pembersihan, hendaklah dibuat should be provided for the selection
alasan ilmiah bagi pemilihan produk of the worst case product and the
untuk kondisi terburuk tersebut dan impact of new products to the site
dilakukan penilaian dampak assessed. Criteria for determining the
penambahan produk baru pada worst case may include solubility,
sistem peralatan tersebut. Kriteria cleanability, toxicity, and potency.
untuk menentukan kondisi terburuk
dapat meliputi kelarutan, kemudahan
pembersihan, toksisitas, dan potensi.
12.93 Untuk membuktikan bahwa metode 12.93 The cleaning procedure should be
pembersihan telah tervalidasi, performed an appropriate number of
prosedur pembersihan hendaklah times based on a risk assessment
diulang beberapa kali berdasarkan and meet the acceptance criteria in
penilaian risiko dan memenuhi kriteria order to prove that the cleaning
keberterimaan. method is validated.
12.94 Bila proses pembersihan tidak efektif 12.94 Where a cleaning process is
atau tidak sesuai untuk beberapa ineffective or is not appropriate for
peralatan, hendaklah digunakan some equipment, dedicated
peralatan yang dikhususkan atau equipment or other appropriate
tindakan lain yang sesuai untuk tiap measures should be used for each
produk seperti disebutkan pada Bab product as indicated in Chapter 3
3 Bangunan-Fasilitas, Bab 4 Premises, Chapter 4 Equipment and
Peralatan dan Bab 5 Produksi. Chapter 5 Production of GMP Guide.
12.98 Bila design space digunakan, 12.98 Where design space is used, the
dampak perubahan pada design impact on changes to the design
space hendaklah dipertimbangkan space should be considered against
terhadap design space yang terdaftar the registered design space within
dalam Izin Edar dan keperluan tindak the Marketing Authorisation and the
lanjut sesuai peraturan yang berlaku. need for any regulatory actions
assessed.
12.99 Manajemen risiko mutu hendaklah 12.99 Quality risk management should be
digunakan untuk mengevaluasi used to evaluate planned changes to
perubahan yang direncanakan, untuk determine the potential impact on
menentukan dampak potensial product quality, Pharmaceutical
terhadap mutu produk, Sistem Mutu Quality Systems, documentation,
Industri Farmasi, dokumentasi, validation, regulatory status,
validasi, status pemenuhan calibration, maintenance and on any
persyaratan yang berlaku, kalibrasi, other system to avoid unintended
perawatan dan pada sistem lain consequences and to plan for any
untuk menghindarkan akibat yang necessary process validation,
tidak diinginkan dan untuk verification or requalification efforts.
merencanakan proses validasi,
verifikasi, atau upaya rekualifikasi
yang diperlukan.
12.100 Perubahan hendaklah diotorisasi dan 12.100 Changes should be authorised and
disetujui oleh personel yang approved by the responsible persons
bertanggung jawab atau personel or relevant functional personnel in
fungsional terkait sesuai dengan yang accordance with the Pharmaceutical
tercantum pada Sistem Mutu Industri Quality System.
Farmasi.
12.101 Data pendukung, misal Salinan 12.101 Supporting data, e.g. copies of
dokumen, hendaklah dikaji untuk documents, should be reviewed to
memastikan bahwa dampak confirm that the impact of the change
perubahan telah dipertimbangkan has been demonstrated prior to final
sebelum disetujui. approval.
12.102 Setelah implementasi, dan bila 12.102 Following implementation, and where
sesuai, hendaklah dilakukan evaluasi appropriate, an evaluation of the
efektivitasnya untuk memastikan effectiveness of change should be
bahwa perubahan tersebut telah carried out to confirm that the change
berhasil. has been successful.
PRINSIP PRINCIPLE
Produk steril hendaklah dibuat dengan The manufacture of sterile products is subject
persyaratan khusus dengan tujuan to special requirements in order to minimize
memperkecil risiko kontaminasi mikroba, risks of microbiological contamination, and of
partikulat dan pirogen, yang sangat tergantung particulate and pyrogen contamination, much
dari keterampilan, pelatihan dan sikap depends on the skill, training and attitudes of
personel yang terlibat. Pemastian Mutu the personnel involved. Quality Assurance is
sangatlah penting dan pembuatan produk particularly important and this type of
steril harus sepenuhnya mengikuti secara manufacture must strictly follow carefully
ketat metode pembuatan dan prosedur yang established and validated methods of
ditetapkan dengan seksama dan tervalidasi. preparation and procedure. Sole reliance for
Pelaksanaan proses akhir atau pengujian sterility or other quality aspects must not be
produk jadi tidak dapat dijadikan sebagai satu- placed on any terminal process or finished
satunya andalan untuk menjamin sterilitas product test.
atau aspek mutu lain.
UMUM GENERAL
3. Area bersih untuk pembuatan produk 3. Clean areas for the manufacture of
steril digolongkan berdasarkan sterile products are classified according
4. Kondisi “operasional” dan 4. The “in operation” and “at rest” states
“nonoperasional” hendaklah ditetapkan should be defined for each clean room.
untuk tiap ruang bersih. Keadaan The “at rest” state is the condition where
“nonoperasional” adalah kondisi di mana the installation is installed and operating,
fasilitas telah terpasang dan beroperasi, complete with production equipment but
lengkap dengan peralatan produksi with no operating personnel present. The
tetapi tidak ada personel. Kondisi “in operation” state is the condition
“operasional” adalah kondisi di mana where the installation is functioning in
fasilitas dalam keadaan berjalan sesuai the defined operating mode with the
modus pengoperasian yang ditetapkan specified number of personnel working.
dengan sejumlah tertentu personel yang
sedang bekerja.
Agar tercapai kondisi “operasional” maka In order to meet “in operation” conditions
area tersebut hendaklah didesain untuk these areas should be designed to reach
mencapai tingkat kebersihan udara certain specified air-cleanliness levels in
tertentu pada kondisi “nonoperasional”. the “at rest” occupancy state.
Kelas A: Zona untuk kegiatan yang Grade A: The local zone for high risk
berisiko tinggi, misal zona pengisian, operations, e.g. filling zone, stopper
wadah tutup karet, ampul dan vial bowls, open ampoules and vials, making
terbuka, penyambungan secara aseptis. aseptic connections. Normally conditions
Umumnya kondisi ini dicapai dengan are provided by a laminar air flow work
memasang unit aliran udara laminar station. Laminar air systems should
(laminar air flow) di tempat kerja. Sistem provide a homogeneous air speed in a
udara laminar hendaklah mengalirkan range of 0.36 – 0.54 m/s (guidance
udara dengan kecepatan merata value) at the working position in open
berkisar 0,36 – 0,54 m/detik (nilai acuan) clean room applications.
pada posisi kerja dalam ruang bersih
terbuka.
Keadaan laminar yang selalu terjaga The maintenance of laminarity should be
hendaklah dibuktikan dan divalidasi. demonstrated and validated. A uni-
Aliran udara searah berkecepatan lebih directional air flow and lower velocities
rendah dapat digunakan pada isolator may be used in closed isolators and
tertutup dan kotak bersarung tangan. glove boxes.
Kelas C dan D: Area bersih untuk Grade C and D: Clean areas for carrying
melakukan tahap proses pembuatan out less critical stages in processing of
yang mengandung risiko lebih rendah. sterile products.
KLASIFIKASI RUANG BERSIH DAN CLEAN ROOM AND CLEAN AIR DEVICE
SARANA UDARA BERSIH CLASSIFICATION
5. Ruang bersih dan sarana udara bersih 5. Cleanrooms and clean air devices
diklasifikasikan sesuai dengan EN ISO should be classified in accordance with
14644-1. Klasifikasi hendaklah EN ISO 14644-1. Classification should
dibedakan dengan jelas dari be clearly differentiated from operational
pemantauan lingkungan pada saat process environmental monitoring. The
operasional. Jumlah maksimum maximum permitted airborne particle
partikulat udara yang diperbolehkan concentration for each Grade is given in
untuk tiap Kelas kebersihan adalah the following table:
sebagai berikut:
Particle
Ukuran
Partikel
Nonoperasional Operasional Size
At rest In operation
Jumlah maksimum partilkel /m³ yang
Maximum permitted number of particles/m³
diperbolehkan Class
Kelas
> 0,5 µm > 5 µm > 0,5 µm > 5 µm > 0.5 µm > 5 µm > 0.5 µm > 5 µm
A 3.520 20 3.520 20 A 3,520 20 3,520 20
PEMANTAUAN RUANG BERSIH DAN CLEAN ROOM AND CLEAN AIR DEVICE
SARANA UDARA BERSIH MONITORING
9. Ruang bersih dan sarana udara bersih 9. Clean rooms and clean air devices
hendaklah dipantau secara rutin pada should be routinely monitored in
saat kegiatan berlangsung dan operation and the monitoring locations
penentuan lokasi pengambilan sampel based on a formal risk analysis study
hendaklah berdasarkan studi analisis and the results obtained during the
risiko yang dilakukan secara formal dan classification of rooms and/or clean air
dari data yang diperoleh selama devices.
penentuan klasifikasi ruangan dan/atau
sarana udara bersih.
10. Untuk zona Kelas A, pemantauan 10. For Grade A zones, particle monitoring
partikel hendaklah dilakukan selama should be undertaken for the full duration
proses kritis berlangsung, termasuk of critical processing, including
perakitan alat, kecuali bila dijustifikasi equipment assembly, except where
bahwa kontaminasi yang terjadi dalam justified by contaminants in the process
proses dapat merusak alat penghitung that would damage the particle counter
partikel atau menimbulkan bahaya, misal or present a hazard, e.g. live organisms
organisme hidup dan bahan berbahaya and radiological hazards. In such cases
radiologis. Pada kasus demikian, monitoring during routine equipment set
pemantauan selama kegiatan rutin up operations should be undertaken
penyiapan alat hendaklah dilakukan prior to exposure to the risk. Monitoring
sebelum terpapar ke risiko kontaminasi during simulated operations should also
tersebut di atas. Pemantauan selama be performed. The Grade A zone should
kegiatan proses yang disimulasikan be monitored at such a frequency and
hendaklah juga dilakukan. Frekuensi with suitable sample size that all
pengambilan sampel dan ukuran sampel interventions, transient events and any
dalam pemantauan zona Kelas A system deterioration would be captured
hendaklah ditetapkan sedemikian rupa and alarms triggered if alert limits are
sehingga mudah diintervensi. Kejadian exceeded. It is accepted that it may not
yang bersifat sementara dan kegagalan always be possible to demonstrate low
sistem apa pun dapat terdeteksi dan levels of ≥ 5.0 µm particles at the point of
memicu alarm bila batas waspada fill when filling is in progress, due to the
terlampaui. Jumlah rendah dari partikel generation of particles or droplets from
yang berukuran > 5,0 µm di lokasi di titik the product itself.
pengisian pada saat proses pengisian
berlangsung tidak selalu dapat tercapai.
Hal ini dapat diterima karena ada
sebaran partikel atau tetesan produk itu
sendiri.
11. Sistem yang sama dianjurkan untuk 11. It is recommended that a similar system
Kelas B, walaupun frekuensi be used for Grade B zones although the
pengambilan sampel dapat dikurangi. sample frequency may be decreased.
Kepentingan akan sistem pemantauan The importance of the particle monitoring
partikel hendaklah ditetapkan system should be determined by the
berdasarkan efektivitas pemisahan effectiveness of the segregation between
Kelas A dan Kelas B yang the adjacent Grade A and B zones. The
berdampingan. Pemantauan Kelas B Grade B zone should be monitored at
hendaklah dilakukan pada frekuensi dan such a frequency and with suitable
jumlah sampel yang memadai sehingga sample size that changes in levels of
perubahan pola kontaminasi dan contamination and any system
kegagalan sistem dapat terdeteksi dan deterioration would be captured and
memicu alarm bila batas waspada alarms triggered if alert limits are
terlampaui. exceeded.
12. Sistem pemantauan partikel udara dapat 12. Airborne particle monitoring systems
terdiri dari beberapa alat penghitung may consist of independent particle
partikel yang independen; suatu jaringan counters; a network of sequentially
dari serangkaian titik pengambilan accessed sampling points connected by
sampel yang dihubungkan dengan manifold to a single particle counter; or a
manifold pada satu penghitung partikel; combination of the two. The system
atau kombinasi dari kedua sistem selected should be appropriate for the
tersebut. Sistem yang dipilih hendaklah particle size considered. Where remote
disesuaikan dengan ukuran partikel. Bila sampling systems are used, the length of
dipakai cara pengambilan sampel jarak tubing and the radii of any bends in the
jauh, panjang pipa dan radius dari tiap tubing should be considered in the
tekukan dalam pipa hendaklah context of particle losses in the tubing.
diperhitungkan terhadap risiko The selection of the monitoring system
kehilangan partikel di sepanjang pipa. should take account of any risk
Pemilihan sistem pemantauan presented by the materials used in the
hendaklah mempertimbangkan risiko manufacturing operation, for example
yang ditimbulkan oleh bahan yang those involving live organisms or
dipakai pada proses pembuatan, misal radiopharmaceuticals.
bahan yang terkait dengan
mikroorganisme hidup atau
radiofarmaka.
13. Jumlah sampel yang diambil untuk 13. The sample sizes taken for monitoring
pemantauan secara otomatis biasanya purposes using automated systems will
tergantung dari kecepatan pengambilan usually be a function of the sampling rate
sampel udara dari sistem yang dipakai. of the system used. It is not necessary
Volume sampel tidak perlu sama dengan for the sample volume to be the same as
jumlah sampel untuk tujuan klasifikasi that used for formal classification of
dari ruang bersih dan sarana penghasil clean rooms and clean air devices.
udara bersih.
14. Pada zona Kelas A dan B, pemantauan 14. In Grade A and B zones, the monitoring
jumlah partikel ukuran > 5,0 μm menjadi of the ≥ 5.0 μm particle concentration
penting karena merupakan sarana untuk count takes on a particular significance
deteksi dini kegagalan. Partikel ukuran > as it is an important diagnostic tool for
5 μm kadang-kadang dapat terdeteksi early detection of failure. The occasional
yang merupakan pembacaan semu, hal indication of ≥ 5.0 μm particle counts
ini disebabkan oleh lonjakan elektris, may be false counts due to electronic
stray light, kejadian tidak terduga dan noise, stray light, coincidence, etc.
lain-lain. Namun, pembacaan partikel However consecutive or regular counting
dalam jumlah rendah yang terjadi secara of low levels is an indicator of a possible
berurutan ataupun terus-menerus contamination event and should be
merupakan indikasi kemungkinan terjadi investigated. Such events may indicate
kontaminasi dan perlu diinvestigasi. early failure of the HVAC system, filling
Kejadian tersebut merupakan indikasi equipment failure or may also be
dini kegagalan pada sistem tata udara, diagnostic of poor practices during
mesin pengisi atau merupakan indikasi machine setup and routine operation.
dari kebiasaan yang kurang sesuai
selama perakitan alat dan kegiatan rutin.
15. Jumlah partikulat seperti yang tercantum 15. The particle limits given in the table for
pada tabel di atas untuk keadaan “non- the “at rest” state should be achieved
operasional”, setelah kegiatan selesai after a short clean up period of 15 - 20
dan tanpa personel, hendaklah dicapai minutes (guidance value) in an
segera setelah waktu pembersihan yang unmanned state after completion of
berkisar antara 15 – 20 menit (nilai operations.
acuan).
16. Pemantauan area Kelas C dan D pada 16. The monitoring of Grade C and D areas
saat kegiatan rutin hendaklah dilakukan in operation should be performed in
sesuai dengan prinsip manajemen risiko accordance with the principles of quality
mutu. Persyaratan batas waspada risk management. The requirements and
ataupun batas bertindak tergantung alert/action limits will depend on the
pada jenis proses yang dilakukan, tetapi nature of the operations carried out, but
“waktu pemulihan” yang the recommended “recovery time”
direkomendasikan hendaklah tercapai. should be attained.
17. Parameter lain misal suhu dan 17. Other characteristics such as
kelembaban udara akan tergantung temperature and relative humidity
pada jenis produk dan proses yang depend on the product and nature of the
dilakukan. Parameter ini tidak boleh operations carried out. These
memengaruhi kelas kebersihan yang parameters should not interfere with the
dipersyaratkan. defined cleanliness standard.
18. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan di 18. Examples of operations to be carried out
berbagai kelas (lihat juga Butir 29 - 36): in the various grades are given in the
table below (see also sections 29 to 36):
19. Di mana berlangsung kegiatan aseptis, 19. Where aseptic operations are performed
hendaklah sering dilakukan pemantauan monitoring should be frequent using
misal dengan cawan papar, methods such as settle plates,
pengambilan sampel udara secara volumetric air and surface sampling (e.g.
volumetris, dan pengambilan sampel swabs and contact plates). Sampling
permukaan (dengan menggunakan cara methods used in operation should not
usap dan cawan kontak). Pengambilan interfere with zone protection. Results
sampel selama kegiatan berlangsung from monitoring should be considered
tidak boleh memengaruhi perlindungan when reviewing batch documentation for
zona. Hasil pemantauan hendaklah finished product release. Surfaces and
menjadi bahan pertimbangan ketika personnel should be monitored after
melakukan pengkajian catatan bets critical operations. Additional
dalam rangka pelulusan produk jadi. microbiological monitoring is also
Permukaan tempat kerja dan personel required outside production operations,
hendaklah dipantau setelah suatu e.g. after validation of systems, cleaning
kegiatan kritis selesai dilakukan. and sanitation.
Pemantauan tambahan secara
mikrobiologis juga dibutuhkan di luar
kegiatan produksi misal setelah validasi
sistem, pembersihan dan sanitasi.
20. Batas waspada dan batas bertindak 20. Appropriate alert and action limits should
hendaklah ditetapkan sebagai hasil be set for the results of particulate and
pemantauan jumlah partikulat dan microbiological monitoring. If these limits
mikroba. Bila batas tersebut dilampaui, are exceeded operating procedures
maka prosedur tetap hendaklah should prescribe corrective action.
menguraikan tindakan korektif.
22. Transfer bahan ke dalam dan ke luar 22. The transfer of materials into and out of
unit merupakan sumber kontaminasi the unit is one of the greatest potential
yang paling potensial. Secara umum, sources of contamination. In general the
area di dalam isolator merupakan zona area inside the isolator is the local zone
lokal untuk melakukan manipulasi yang for high risk manipulations, although it is
berisiko tinggi, meskipun laminar air flow recognized that laminar air flow may not
bisa tidak ada di area kerja ini. exist in the working zone of all such
devices.
23. Kelas udara yang diperlukan untuk 23. The air classification required for the
lingkungan latar belakang tergantung background environment depends on the
pada desain isolator tersebut serta design of the isolator and its application.
penggunaannya. Hal tersebut hendaklah It should be controlled and for aseptic
dikendalikan dan untuk proses aseptis processing be at least Grade D.
setidaknya Kelas D.
24. Isolators should be introduced only after
24. Isolator hendaklah digunakan hanya appropriate validation. Validation should
setelah dilakukan validasi yang sesuai. take into account all critical factors of
Validasi hendaklah mempertimbangkan isolator technology, for example the
semua faktor kritis dari teknologi isolator, quality of the air inside and outside
misal mutu udara di dalam dan di luar (background) the isolator, sanitation of
(latar belakang) isolator, sanitasi isolator, the isolator, the transfer process and
proses transfer dan kekedapan isolator. isolator integrity.
26. Mesin peniup/pengisi/penyegel me- 26. Blow/fill/seal units are purpose built
rupakan satu rangkaian mesin, di mana, machines in which, in one continuous
dalam suatu operasi yang kontinu, operation, containers are formed from a
wadah produk dibentuk dari granulat thermoplastic granulate, filled and then
termoplastis, diisi dan kemudian disegel, sealed, all by the one automatic
semua ini dilakukan oleh satu unit mesin machine.
otomatis.
27. Mesin peniup/pengisi/penyegel yang 27. Blow/fill/seal equipment used for aseptic
digunakan untuk produksi aseptis yang production which is fitted with an
dilengkapi dengan air shower yang effective Grade A air shower may be
efektivitasnya sama dengan Kelas A installed in at least a Grade C
dapat dipasang dalam lingkungan environment, provided that Grade A / B
minimal Kelas C, dengan syarat clothing is used. The equipment used for
mengenakan pakaian kerja Kelas A/B. the production of products for terminal
Mesin yang digunakan untuk pembuatan sterilization should be installed in at least
produk dengan sterilisasi akhir a Grade D environment.
hendaklah dipasang dalam lingkungan
minimal Kelas D.
Lingkungan kerja hendaklah memenuhi The environment should comply with the
persyaratan jumlah partikel dan mikroba particle and microbial number limits “at
pada kondisi “nonoperasional” dan rest” and the microbial number limit only
persyaratan jumlah mikroba hanya pada when in operation.
saat beroperasi.
28. Disebabkan teknologi khusus ini, 28. Because of this special technology
perhatian khusus hendaklah diberikan particular attention should be paid to at
minimal pada hal berikut: least the following:
a) desain dan kualifikasi peralatan, a) equipment design and qualification,
b) validasi dan reprodusibilitas dari b) validation and reproducibility of
pembersihan-di-tempat dan cleaning-in-place (CIP) and
sterilisasi-di-tempat, sterilization-in-place (SIP),
c) tingkat kebersihan lingkungan latar c) background clean room environment
belakang di mana peralatan tersebut in which the equipment is located,
ditempatkan, d) operator training and clothing, and
d) pelatihan dan pakaian kerja
operator, dan e) interventions in the critical zone of
e) intervensi terhadap zona kritis mesin the equipment including any aseptic
termasuk proses perakitan aseptis assembly prior to the
sebelum memulai proses pengisian. commencement of filling.
29. Penyiapan komponen dan sebagian 29. Preparation of components and most
besar produk, yang memungkinkan products should be done in at least a
untuk disaring dan disterilisasi, Grade D environment in order to give
hendaklah dilakukan di lingkungan low risk of microbial and particulate
minimal Kelas D untuk mengurangi risiko contamination, suitable for filtration and
kontaminasi mikroba dan partikulat. Bila sterilization. Where there is unusual risk
ada risiko terhadap produk yang di luar to the product because of microbial
kebiasaan yaitu karena kontaminasi contamination, for example, because the
mikroba, misal, produk yang secara aktif product actively supports microbial
mendukung pertumbuhan mikroba atau growth or must be held for a long period
harus didiamkan selama beberapa saat before sterilization or is necessarily
sebelum sterilisasi atau terpaksa processed not mainly in closed vessels,
diproses dalam tangki tidak tertutup, preparation should be done in a Grade C
maka penyiapan hendaklah dilakukan di environment.
lingkungan Kelas C.
30. Pengisian produk yang akan disterilisasi 30. Filling of products for terminal
akhir hendaklah dilakukan di lingkungan sterilization should be done in at least a
minimal Kelas C. Grade C environment.
31. Bila ada risiko terhadap produk yang di 31. Where the product is at unusual risk of
luar kebiasaan yaitu karena kontaminasi contamination from the environment, for
dari lingkungan, misal karena kegiatan example because the filling operation is
pengisian berjalan lambat atau wadah slow or the containers are wide-necked
berleher-lebar atau terpaksa terpapar or are necessarily exposed for more than
lebih dari beberapa detik sebelum a few seconds before sealing, the filling
ditutup, pengisian hendaklah dilakukan should be done in a Grade A zone with
di zona Kelas A dengan latar belakang at least a Grade C background.
32. Komponen, setelah dicuci, hendaklah 32. Components after washing should be
ditangani di lingkungan minimal Kelas D. handled in at least a Grade D
Penanganan bahan awal dan komponen environment. Handling of sterile starting
steril, kecuali pada proses selanjutnya materials and components, unless
untuk disterilisasi atau disaring dengan subjected to sterilization or filtration
menggunakan filter mikroba, hendaklah through a micro-organism-retaining filter
dilakukan di lingkungan Kelas A dengan later in the process, should be done in a
latar belakang Kelas B. Grade A environment with Grade B
background.
33. Proses pembuatan larutan yang akan 33. Preparation of solutions which are to be
disterilisasi secara filtrasi hendaklah sterile filtered during the process should
dilakukan di lingkungan Kelas C; bila be done in a Grade C environment; if not
tidak dilakukan filtrasi, penyiapan bahan filtered, the preparation of materials and
dan produk hendaklah dilakukan di products should be done in a Grade A
lingkungan Kelas A dengan latar environment with a Grade B background.
belakang Kelas B.
34. Handling and filling of aseptically
34. Penanganan dan pengisian produk yang prepared products should be done in a
dibuat secara aseptis hendaklah Grade A environment with a Grade B
dilakukan di lingkungan Kelas A background.
dengan latar belakang Kelas B.
35. Transfer of partially closed containers,
35. Transfer wadah setengah-tertutup, yang as used in freeze drying, should, prior to
akan digunakan dalam proses beku- the completion of stoppering, be done
kering (freeze drying) hendaklah, either in a Grade A environment with
sebelum proses penutupan dengan Grade B background or in sealed
stopper selesai, dilakukan di lingkungan transfer trays in a Grade B environment.
Kelas A dengan latar belakang Kelas B
atau dalam nampan transfer yang
tertutup di lingkungan Kelas B.
36. Preparation and filling of sterile
36. Pembuatan dan pengisian salep, krim, ointments, creams, suspensions and
suspensi dan emulsi hendaklah emulsions should be done in a Grade A
dilakukan di lingkungan Kelas A environment, with a Grade B
dengan latar belakang Kelas B, apabila background, when the product is
produk terpapar dan tidak akan disaring. exposed and is not subsequently filtered.
PERSONALIA PERSONNEL
37. Hanya personel dalam jumlah terbatas 37. Only the minimum number of personnel
yang diperlukan boleh berada di area required should be present in clean
bersih; hal ini penting khususnya pada areas; this is particularly important
proses aseptis. Inspeksi dan during aseptic processing. Inspections
pengawasan hendaklah dilaksanakan and controls should be conducted
sedapat mungkin dari luar area bersih. outside the clean areas as far as
possible.
38. Personel yang bekerja di area bersih 38. Personnel required to work in clean and
dan steril hendaklah dipilih secara sterile areas should be selected with
seksama untuk memastikan bahwa care to ensure that they may be relied
mereka dapat diandalkan untuk bekerja upon to observe the appropriate
dengan penuh disiplin dan tidak disciplines and are not subject to any
mengidap suatu penyakit atau dalam disease or condition which would
kondisi kesehatan yang dapat present any microbiological hazard to
menimbulkan bahaya kontaminasi the product.
mikrobiologis terhadap produk.
39. Semua personel (termasuk bagian 39. All personnel (including those concerned
pembersihan dan perawatan) yang akan with cleaning and maintenance)
bekerja di area tersebut hendaklah employed in such areas should receive
mendapat pelatihan teratur dalam regular training in disciplines relevant to
bidang yang berkaitan dengan the correct manufacture of sterile
pembuatan produk steril yang benar, products, including reference to hygiene
termasuk mengenai higiene dan and to the basic elements of
pengetahuan dasar mikrobiologi. Bila microbiology. When outside staff who
personel dari luar yang tidak pernah have not received such training (e.g.
menerima pelatihan seperti di atas building or maintenance contractors)
(misal kontraktor bangunan atau need to be brought in, particular care
perawatan), yang harus masuk ke dalam should be taken over their instruction
area bersih, perhatian khusus hendaklah and supervision.
diberikan dengan instruksi dan
pengawasan.
40. Staf yang bekerja dengan bahan yang 40. Staff who have been engaged in the
berasal dari jaringan hewan atau biakan processing of animal tissue materials or
mikroba selain dari yang digunakan of cultures of micro-organisms other than
dalam proses pembuatan yang berlaku those used in the current manufacturing
(the current manufacturing process) process should not enter sterile-product
tidak boleh memasuki area produk-steril areas unless rigorous and clearly
kecuali mematuhi prosedur masuk yang defined entry procedures have been
ketat dan rinci. followed.
41. Standar higiene perorangan dan 41. High standards of personnel hygiene
kebersihan yang tinggi adalah esensial. and cleanliness are essential. Personnel
Personel yang terlibat dalam pembuatan involved in the manufacture of sterile
produk steril hendaklah diinstruksikan preparations should be instructed to
untuk melaporkan semua kondisi report any condition which may cause
kesehatan yang dapat menyebabkan the shedding of abnormal numbers or
penyebaran kontaminan yang tidak types of contaminants; periodic health
normal jumlah dan jenisnya; checks for such conditions are desirable.
42. Pakaian rumah dan pakaian kerja 42. Outdoor clothing and regular working
reguler tidak boleh dibawa masuk ke clothes should not be brought into
dalam kamar ganti pakaian yang changing rooms leading to Grade B and
berhubungan dengan ruang ber-Kelas B C rooms. For every worker in a Grade
dan C. Untuk tiap personel yang bekerja A/B area, clean sterile (sterilized or
di Kelas A/B, pakaian kerja steril adequately sanitized) protective
(disterilkan atau disanitasi dengan garments should be provided at each
memadai) hendaklah disediakan untuk work session. Gloves should be regularly
tiap sesi kerja. Sarung tangan hendaklah disinfected during operations. Masks and
secara rutin didisinfeksi selama bekerja. gloves should be changed at least at
Masker dan sarung tangan hendaklah every working session.
diganti paling sedikit pada tiap sesi kerja.
43. Penggantian dan pencucian hendaklah 43. Changing and washing should follow a
mengikuti prosedur tertulis yang didesain written procedure designed to minimize
untuk meminimalkan kontaminasi pada contamination of clean area clothing or
pakaian area bersih atau membawa carry-through of contaminants to the
masuk kontaminan ke area bersih. clean areas.
44. Arloji, kosmetika dan perhiasan tidak 44. Wristwatches, make-up and jewellery
boleh dipakai di area bersih. should not be worn in clean areas.
45. Personel yang memasuki area bersih 45. Personnel entering clean or sterile areas
atau area steril hendaklah mengganti should change into special garment
dan mengenakan pakaian khusus yang which include head and foot wear. These
juga mencakup penutup kepala dan kaki. garments should shed virtually no fibers
Pakaian ini tidak boleh melepaskan serat or particulate matter, and retain particles
atau bahan partikulat dan hendaklah shed by the body. They should be
mampu menahan partikel yang comfortable to wear, and loose fitting to
dilepaskan oleh tubuh. Pakaian ini reduce abrasion. The garments should
hendaklah nyaman dipakai dan agak be restricted for use only in the relevant
longgar untuk mengurangi gesekan. clean or sterile areas.
Pakaian ini hanya boleh dipakai di area
bersih atau area steril yang relevan.
46. Pakaian dan mutunya hendaklah 46. The clothing and its quality should be
disesuaikan dengan proses dan kelas appropriate for the process and the
kebersihan area kerja. Pakaian tersebut Grade of the working area. It should be
hendaklah dipakai sesuai dengan worn in such a way as to protect the
tujuannya untuk melindungi produk dari product from contamination.
kontaminasi.
Kelas D: Rambut - dan jika relevan – Grade D: Hair and, where relevant,
janggut hendaklah ditutup. Pakaian beard should be covered. A general
pelindung reguler, sepatu yang sesuai protective suit and appropriate shoes or
atau penutup sepatu hendaklah overshoes should be worn. Appropriate
dikenakan. Perlu diambil tindakan measures should be taken to avoid any
pencegahan yang sesuai untuk contamination coming from outside the
menghindarkan kontaminasi yang clean area.
berasal dari bagian luar area bersih.
Kelas C: Rambut dan – jika relevan – Grade C: Hair and, where relevant,
janggut dan kumis hendaklah ditutup. beard and moustache should be
Pakaian model terusan atau model covered.
celana-baju, yang bagian pergelangan A single or two-piece trouser suit,
tangannya dapat diikat, memiliki leher gathered at the wrists and with high neck
tinggi dan sepatu atau penutup sepatu and appropriate shoes or overshoes
yang sesuai hendaklah dikenakan. should be worn. The clothing should
Pakaian kerja ini hendaklah tidak shed virtually no fibres or particulate
melepaskan serat atau bahan partikulat. matter.
Kelas A/B: Penutup kepala hendaklah Grade A/B: Headgear should totally
menutup seluruh rambut serta –jika enclose hair and, where relevant, beard
relevan – janggut dan kumis; penutup and moustache; it should be tucked into
kepala hendaklah diselipkan ke dalam the neck of the suit; a face mask should
leher baju; penutup muka hendaklah be worn to prevent the shedding of
dipakai untuk mencegah penyebaran droplets. A single or two-piece trouser
percikan. Model terusan atau model suit, gathered at the wrists and with a
celana-baju, yang bagian pergelangan high neck, should be worn. Appropriate
tangannya dapat diikat dan memiliki sterilized, non-powdered rubber or
leher tinggi, hendaklah dikenakan. plastic gloves and sterilized or
Hendaklah dipakai sarung tangan plastik disinfected footwear should be worn.
atau karet steril yang bebas serbuk dan Trouser-bottoms should be tucked inside
penutup kaki steril atau didisinfeksi. the footwear and garment sleeves into
Ujung celana hendaklah diselipkan ke the gloves. The protective clothing
dalam penutup kaki dan ujung lengan should shed virtually no fibres or
baju diselipkan ke dalam sarung tangan. particulate matter and retain particles
Pakaian pelindung ini hendaklah tidak shed by the body.
melepaskan serat atau bahan partikulat
dan mampu menahan partikel yang
dilepaskan dari tubuh.
47. Pakaian untuk area bersih hendaklah 47. Clean area clothing should be cleaned
dicuci dan ditangani sedemikian rupa and handled in such a way that it does
sehingga tidak menyebabkan not gather additional contaminants which
kontaminan tambahan yang kemudian can later be shed. These operations
akan terlepas. Cara penanganan ini should follow written procedures.
hendaklah mengikuti prosedur tertulis. Separate laundry facilities for such
Sebaiknya tersedia fasilitas khusus clothing are desirable. Inappropriate
untuk pencucian pakaian area bersih. treatment of clothing will damage fibres
Penanganan yang tidak tepat terhadap and may increase the risk of shedding of
48. Hanya personel yang berwenang yang 48. Only authorized personnel should enter
boleh memasuki area bangunan dan those areas of the buildings and facilities
fasilitas dengan akses terbatas. designated as limited-access areas.
BANGUNAN-FASILITAS PREMISES
49. Semua bangunan-fasilitas hendaklah, 49. All premises should, as far as possible,
sedapat mungkin, didesain untuk be designed to avoid the unnecessary
mencegah personel, yang melakukan entry of supervisory or control personnel.
pengawasan atau pengendalian, masuk Grade A and B areas should be
bila tidak diperlukan. Area Kelas A dan B designed so that all operations can be
hendaklah didesain sehingga semua observed from outside.
kegiatan dapat diamati dari luar.
50. Di area bersih, semua permukaan yang 50. In clean areas, all exposed surfaces
terpapar hendaklah halus, kedap air dan should be smooth, impervious and
tidak retak untuk mengurangi pelepasan unbroken in order to minimize the
atau akumulasi partikel atau mikroba shedding or accumulation of particles or
dan untuk memungkinkan penggunaan micro-organisms and to permit the
berulang bahan pembersih dan bahan repeated application of cleaning agents,
disinfektan. and disinfectants where used.
51. Untuk mengurangi akumulasi debu dan 51. To reduce accumulation of dust and to
memudahkan pembersihan tidak boleh facilitate cleaning there should be no un-
ada bagian yang sukar dibersihkan dan cleanable recesses and a minimum of
lis yang menonjol, rak, lemari serta projecting ledges, shelves, cupboards
peralatan hendaklah dalam jumlah and equipment. Doors should be
terbatas. Pintu hendaklah didesain untuk designed to avoid those un-cleanable
menghindarkan bagian yang recesses; sliding doors may be
tersembunyi dan sukar dibersihkan; undesirable for this reason.
pintu sorong hendaklah dihindarkan
karena alasan tersebut.
52. False ceilings hendaklah disegel untuk 52. False ceilings should be sealed to
mencegah kontaminasi dari ruang di prevent contamination from the space
atasnya. above them.
53. Pipa dan saluran serta sarana 53. Pipes and ducts and other utilities should
penunjang lain hendaklah dipasang be installed so that they do not create
dengan tepat sehingga tidak recesses, unsealed openings and
menimbulkan tempat tersembunyi yang surfaces which are difficult to clean.
sukar dibersihkan.
54. Bak cuci dan drainase hendaklah 54. Sinks and drains should be prohibited in
dilarang di area Kelas A/B. Di area lain, Grade A/B areas. In other areas air
penyekat udara hendaklah dipasang di breaks should be fitted between the
antara mesin atau bak cuci dan machine or sink and the drains. Floor
drainase. Saluran pembuangan untuk drains in lower Grade clean rooms
daerah yang lebih rendah tingkat should be fitted with traps or water seals
kebersihannya, jika dipasang, hendaklah to prevent back-flow. Any floor channels
dilengkapi dengan jebakan yang efektif should be open and easily cleanable and
atau penutup air untuk mencegah aliran be connected to drains outside the area
balik. Semua saluran air hendaklah in a manner that prevents the ingress of
terbuka dan mudah dibersihkan serta microbiological contaminants.
dihubungkan dengan drainase luar
dengan tepat untuk mencegah
kontaminan mikrobiologis masuk.
55. Ruang ganti pakaian hendaklah hanya 55. Changing room should be for personnel
digunakan untuk personel dan tidak only and should not be used for passage
digunakan untuk lalu lintas bahan, of materials, containers and equipment.
wadah dan peralatan.
56. Ruang ganti pakaian hendaklah didesain 56. Changing rooms should be designed as
seperti ruang penyangga udara dan airlocks and used to provide physical
digunakan sebagai pembatas fisik untuk separation of the different stages of
berbagai tahap penggantian pakaian dan changing and so minimize microbial and
memperkecil kontaminasi mikroba dan particulate contamination of protective
partikulat terhadap pakaian pelindung. clothing. They should be flushed
Ruang ganti tersebut hendaklah dibilas effectively with filtered air. The final
secara efektif dengan udara yang telah stage of the changing room should, in
tersaring. Tahap terakhir dari ruang ganti the “at rest” state, be the same Grade as
hendaklah, pada kondisi the area into which it leads. The use of
“nonoperasional”, mempunyai tingkat separate changing rooms for entering
kebersihan yang sama dengan ruang and leaving clean areas is sometimes
berikutnya. Penggunaan ruang ganti desirable. In general hand washing
terpisah untuk memasuki dan facilities should be provided only in the
meninggalkan daerah bersih kadang- first stage of the changing rooms.
kadang diperlukan. Pada umumnya
hendaklah fasilitas pencucian tangan
disediakan hanya pada tahap awal
ruang ganti pakaian.
57. Pintu-pintu ruang penyangga udara tidak 57. Airlock doors should not be opened
boleh dibuka secara bersamaan. Sistem simultaneously. An interlocking system
interlock atau sistem peringatan visual or a visual and/or audible warning
dan/atau audio hendaklah dioperasikan system should be operated to prevent
untuk mencegah lebih dari satu pintu the opening of more than one door at a
terbuka pada saat yang bersamaan. time.
59. Hendaklah dibuktikan bahwa pola aliran- 59. It should be demonstrated that air-flow
udara tidak menimbulkan risiko patterns do not present a contamination
kontaminasi, misal perhatian hendaklah risk, e.g. care should be taken to ensure
diberikan untuk memastikan bahwa that air flows do not distribute particles
aliran udara tidak menyebarkan partikel from a particle-generating person,
dari personel yang menimbulkan operation or machine to a zone of higher
partikel, kegiatan atau mesin ke zona product risk.
yang mempunyai risiko lebih tinggi
terhadap produk.
60. Sistem peringatan hendaklah tersedia 60. A warning system should be provided to
untuk mengindikasikan kegagalan indicate failure in the air supply.
pasokan udara. Indikator perbedaan Indicators of pressure differences should
tekanan udara hendaklah dipasang di be fitted between areas where these
antara area di mana hal tersebut sangat differences are important. These
penting. Perbedaan tekanan udara ini pressure differences should be recorded
hendaklah dicatat secara teratur atau regularly or otherwise documented.
didokumentasikan.
61. Suhu dan kelembaban ruangan 61. Room temperature and humidity should
hendaklah dijaga pada tingkat yang tidak be maintained at a level which will not
menyebabkan personel berkeringat cause excessive sweating of operators
secara berlebihan dalam pakaian clad in protective garments.
kerjanya.
62. Sistem mekanis atau elektris untuk 62. Electrical or mechanical systems for oral
komunikasi lisan dari dan ke area communication from and to sterile
kegiatan steril hendaklah didesain dan operation areas should be designed and
dipasang dengan tepat sehingga mudah installed so that they may be effectively
dibersihkan dan didisinfeksi secara cleaned and disinfected.
efektif.
63. Area bersih untuk kegiatan produksi 63. The same clean areas for sterile
steril tidak boleh digunakan untuk operation should not be used for sterility,
PERALATAN EQUIPMENT
65. Ban berjalan tidak boleh menembus 65. Conveyor belt should not pass through a
sekat yang membatasi area Kelas A partition between a Grade A or B area
atau B dengan ruang proses yang and a processing area of lower air
mempunyai standar kebersihan lebih cleanliness, unless the belt itself is
rendah, kecuali ban berjalan tersebut continually sterilized (e.g. in a sterilizing
dapat secara terus-menerus disterilkan tunnel).
(misal melalui terowongan sterilisasi).
66. Sedapat mungkin peralatan yang 66. Whenever possible, equipment used for
digunakan untuk memproses produk processing sterile products should be
steril hendaklah dipilih supaya dapat chosen so that it can be effectively
disterilisasi secara efektif dengan sterilized by steam or dry heat or other
menggunakan uap, atau panas kering methods.
atau metode lain.
67. Peralatan, fiting dan sarana lain, sejauh 67. As far as practicable, equipment, fittings
memungkinkan, hendaklah dirancang and services should be designed and
dan dipasang sedemikian rupa sehingga installed so that operations, maintenance
kegiatan, perawatan dan perbaikan and repairs can be carried out outside
dapat dilaksanakan dari luar area bersih. the clean area. If sterilization is required,
Jika proses sterilisasi diperlukan it should be carried out after complete
hendaklah dilakukan setelah perakitan reassembly wherever possible.
kembali selesai, bila memungkinkan.
68. When equipment maintenance has been
68. Bila standar kebersihan tidak dapat carried out within the clean area, the
dipertahankan saat dilakukan pekerjaan area should be cleaned, disinfected
perawatan yang diperlukan di dalam and/or sterilized where appropriate,
ruang bersih, ruang tersebut hendaklah before processing recommences if the
dibersihkan, didisinfeksi dan/atau required standards of cleanliness and/or
disterilkan sebelum proses dimulai a sepsis have not been maintained
kembali. during the work.
69. Instalasi pengolahan dan sistem 69. Water treatment plants and distribution
distribusi air hendaklah didesain, systems should be designed,
dikonstruksi dan dirawat untuk menjamin constructed and maintained so as to
agar air yang dihasilkan memenuhi ensure a reliable source of water of an
persyaratan mutu yang sesuai. appropriate quality. Consideration should
Hendaklah dipertimbangkan agar be given to include a testing programme
perawatan sistem air mencakup program in the maintenance of a water system.
pengujian yang diperlukan. Sistem tidak The system should not be operated
boleh dioperasikan melampaui kapasitas beyond their designed capacity.
yang dirancang.
70. Hendaklah dilakukan validasi dan 70. All equipment such as sterilizers, air
perawatan terencana terhadap semua handling and filtration systems, air vent
peralatan seperti sterilisator, sistem and gas filters, water treatment system,
penanganan dan penyaringan udara, generation, storage and distribution
ventilasi udara dan filter gas serta sistem systems should be subject to validation
pengolahan, penyimpanan dan and planned maintenance; their return to
pendistribusian air; penggunaan kembali use following maintenance should be
setelah dilakukan perawatan hendaklah approved and recorded.
disetujui dan dicatat.
SANITASI SANITATION
71. Sanitasi area bersih sangatlah penting. 71. The sanitation of clean areas is
Area tersebut hendaklah dibersihkan particularly important. They should be
secara menyeluruh sesuai program cleaned thoroughly in accordance with a
tertulis. Bila menggunakan disinfektan written programme. Where disinfectants
hendaklah memakai lebih dari satu jenis. are used, more than one type should be
Pemantauan hendaklah dilakukan employed. Monitoring should be
secara berkala untuk mendeteksi undertaken regularly in order to detect
perkembangan galur mikroba yang the development of resistant strains of
resisten. Dengan mempertimbangkan micro-organisms. In view of its limited
efektivitasnya yang terbatas, lampu effectiveness, ultraviolet light should not
ultraviolet tidak boleh digunakan untuk be used as a substitute for chemical
menggantikan disinfektan kimiawi. disinfection.
72. Disinfektan dan detergen hendaklah 72. Disinfectants and detergents should be
dipantau terhadap kontaminasi mikroba; monitored for microbial contamination;
hasil pengenceran hendaklah dilutions should be kept in previously
ditempatkan dalam wadah yang telah cleaned containers and should only be
dicuci bersih dan hanya boleh disimpan stored for defined periods unless
dalam jangka waktu yang telah sterilized. Disinfectants and detergents
ditentukan, kecuali bila disterilkan. used in Grades A and B areas should be
Disinfektan dan deterjen yang digunakan sterilized prior to use.
untuk area Kelas A dan B hendaklah
disterilkan sebelum digunakan.
73. Fumigasi dalam area bersih dapat 73. Fumigation of clean areas may be useful
bermanfaat untuk mengurangi for reducing microbiological contami-
kontaminasi mikrobiologis pada tempat nation in inaccessible places.
yang tidak terjangkau.
untuk pemantauan tren mutu udara di purposes, and for monitoring the trends
dalam area bersih. Batas, yang in air quality in the facility. Limits
diberikan dalam unit pembentuk koloni - expressed in colony forming units (cfu)
upk (colony forming units - cfu), untuk for the microbiological monitoring of
pemantauan mikrobiologis dalam area clean areas in operation are given in
bersih disajikan pada Tabel 3. Cara Table 3. The sampling methods and
pengambilan sampel dan angka pada numerical values included in the table
tabel adalah untuk informasi dan tidak are not intended to represent
untuk dipakai sebagai spesifikasi. specifications, but are for information
only.
AIR WATER
76. Air yang dipakai untuk membuat produk 76. Water used in production of sterile
steril termasuk penyimpanan dan sistem products including its storage and supply
distribusinya hendaklah selalu system should be controlled to assure
dikendalikan untuk menjamin bahwa that it will meet appropriate specification
spesifikasi yang sesuai dicapai tiap for each operation.
pengoperasian.
77. Air yang digunakan untuk formulasi 77. Water used in formulations should be
hendaklah diperlakukan sebagai bahan controlled as a starting material.
awal.
78. Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah 78. Water for Injection (WFI) should be
diproduksi melalui cara penyulingan atau produced either by distillation or other
cara lain yang akan menghasilkan mutu means that will produce the same
yang sama. quality.
79. Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah 79. Water for Injection should be produced,
diproduksi, disimpan dan didistribusikan stored and distributed in a manner which
dengan cara yang dapat mencegah prevents microbial growth, for example
pertumbuhan mikroba, misal disirkulasi by constant circulation at a temperature
dengan konstan pada suhu di atas 70°C. above 70°C.
80. Air untuk Injeksi (WFI) hendaklah 80. Water for Injection should be stored in
disimpan dalam wadah yang bersih, clean, sterile, non-reactive, non-
steril, nonreaktif, nonabsorptif, nonaditif absorptive, non-additive containers and
dan terlindung dari kontaminasi. protected from contamination.
81. Sumber air, peralatan pengolahan air 81. Water sources, water treatment
dan air hasil pengolahan hendaklah equipment and treated water should be
dipantau secara teratur terhadap monitored regularly for chemical and
kontaminasi kimiawi, biologis dan, bila biological contamination and, as
perlu, terhadap cemaran endotoksin appropriate, for endotoxins
untuk menjamin agar air memenuhi contamination to ensure that the water
spesifikasi yang sesuai dengan complies with the specifications
peruntukkannya. Hasil pemantauan dan appropriate to its use. Records should
tindakan penanggulangan yang be maintained of the results of the
dilakukan hendaklah didokumentasikan. monitoring and of any action taken.
82. Alat perekam hendaklah digunakan 82. Recording devices should be used to
untuk memantau suhu penyimpanan. monitor storage temperature.
PENGOLAHAN PROCESSING
84. Pembuatan produk yang berasal dari 84. Preparations of microbiological origin
sumber mikrobiologis tidak boleh should not be made or filled in areas
diproses atau diisi di area yang used for the processing of other
digunakan untuk pembuatan produk lain; medicinal products; however, vaccines
namun, vaksin yang mengandung consisting of dead organisms or of
organisme mati atau ekstrak bacterial bacterial extracts may be dispensed into
dapat diisikan kedalam wadah-wadah, di containers, after validated inactivation
dalam bangunan-fasilitas yang sama and validated cleaning procedures, in
dengan produk steril lain, setelah proses the same premises as other sterile
inaktivasi yang tervalidasi dan medicinal products.
pembersihan menurut prosedur yang
tervalidasi.
85. Validasi proses aseptis hendaklah 85. Validation of aseptic processing should
mencakup uji simulasi proses include a process simulation test using a
menggunakan media pertumbuhan nutrient medium (media fill). Selection of
(media fill). Pemilihan media the nutrient medium should be made
pertumbuhan hendaklah dilakukan based on dosage form of the product
berdasarkan bentuk sediaan dan and selectivity, clarity, concentration and
selektivitas, kejernihan, konsentrasi dan suitability for sterilization of the nutrient
cara sterilisasi yang sesuai untuk media medium.
tersebut.
86. Uji simulasi proses hendaklah dilakukan 86. The process simulation test should
semirip mungkin dengan proses rutin imitate as closely as possible the routine
pembuatan aseptis dan mencakup aseptic manufacturing process
semua langkah kritis pada tahap andinclude all the critical subsequent
pembuatan berikut. Perlu juga manufacturing steps. It should also take
dipertimbangkan berbagai intervensi into account various interventions known
yang diperkirakan akan terjadi saat to occur during normal production as
produksi normal termasuk kasus well as worst case situations.
terburuk.
87. Uji simulasi proses sebagai validasi awal 87. Process simulation tests should be
hendaklah dilakukan dengan tiga uji performed as initial validation with three
simulasi berturut-turut yang berhasil per consecutive satisfactory simulation tests
shift, dan diulangi dengan interval yang per shift and repeated at defined
ditetapkan dan bila ada perubahan intervals and after any significant
signifikan pada sistem tata udara, modification to the HVAC system,
peralatan, proses dan jumlah shift. equipment, process and number of
Biasanya uji simulasi proses dilakukan shifts. Normally process simulation tests
dua kali setahun untuk tiap shift dan should be repeated twice a year per shift
proses. and process.
88. Jumlah wadah yang digunakan untuk 88. The number of containers used for
media fill hendaklah cukup media fills should be sufficient to enable
memungkinkan evaluasi absah. Untuk a valid evaluation. For small batches, the
bets ukuran kecil, jumlah wadah untuk number of containers for media fills
media fill hendaklah minimal sama should at least equal the size of the
dengan ukuran bets produk. Target product batch. The target should be zero
hendaklah dengan pertumbuhan nol dan growth and the following should apply:
ketentuan berikut hendaklah diterapkan:
a) Bila mengisi kurang dari 5.000 unit, a) When filling fewer than 5000 units,
tidak boleh ditemukan unit no contaminated units should be
tercemar; detected;
b) Bila mengisi 5.000 sampai dengan b) When filling 5000 to 10000 units:
10.000 unit:
Satu (1) unit tercemar One (1) contaminated unit
hendaklah diikuti dengan should result in an investigation,
investigasi dan pertimbangan including a consideration of a
untuk mengulang media fill; repeat media fill;
89. Kontaminasi yang terjadi sesekali pada 89. For any run size intermittent incidents of
pengisian dengan jumlah berapapun, microbial contamination may be
mungkin merupakan indikasi indicative of low-level contamination that
kontaminasi dalam konsentrasi rendah should include the potential impact on
dan hendaklah dianggap mempunyai the sterility assurance of batches
dampak pada pemastian sterilitas manufactured since the last successfull
(sterility assurance) dari bets yang media fill.
diproduksi setelah media fill terakhir
yang dinyatakan sukses.
90. Perhatian hendaklah diberikan bahwa 90. Care should be taken that any validation
dengan melaksanakan validasi tidak does not compromise the processes.
berarti dapat melakukan kompromi
terhadap proses.
91. Untuk menghindarkan penyebaran 91. Activities in clean areas and especially
partikel dan mikroba secara berlebihan, when aseptic operations are in progress
kegiatan dalam area bersih, terutama should be kept to a minimum and
saat berlangsung proses aseptis, movement of personnel should be
93. Wadah dan bahan yang dapat 93. Containers and materials liable to
membentuk partikel hendaklah dibatasi generate particles should be minimized
jumlahnya di dalam area bersih dan in clean areas and avoided completely
disingkirkan saat proses aseptis sedang when aseptic work is in progress.
berlangsung.
94. Di mana dapat dilakukan hendaklah 94. Where appropriate, measures should be
diambil tindakan untuk mengurangi taken to minimize the particulate
kontaminasi partikulat terhadap produk contamination of the end product.
akhir.
95. Komponen, wadah dan peralatan, 95. Components, containers and equipment
setelah proses pembersihan/pencucian should be handled after the final
akhir, hendaklah ditangani sedemikian cleaning process in such a way that they
rupa sehingga tidak terjadi are not re-contaminated.
rekontaminasi.
96. Interval antara pencucian dan 96. The interval between the washing and
pengeringan serta sterilisasi komponen, drying and the sterilization of
wadah dan peralatan maupun antara components, containers and equipment
sterilisasi dan penggunaannya as well as between their sterilization and
hendaklah sesingkat mungkin dan diberi use should be as short as possible and
batas waktu yang sesuai dengan kondisi subject to a time-limit appropriate to the
penyimpanan tervalidasi. validated storage conditions.
97. Jarak waktu antara awal pembuatan 97. The time between the start of the
larutan dan sterilisasi atau filtrasi melalui preparation of a solution and its
filter mikroba hendaklah sesingkat sterilisation or filtration through a micro-
mungkin. Batas waktu maksimum organism-retaining filter should be
hendaklah ditentukan dengan memper- minimised as short as possible. There
timbangkan komposisinya dan metode should be a set maximum permissible
penyimpanan yang ditentukan. Kecuali time for each product that takes into
dilakukan tindakan khusus, volume account its composition and the
larutan ruahan hendaklah tidak lebih prescribed method of storage. Unless
besar daripada jumlah yang dapat diisi special precautions are taken, bulk
dalam satu hari dan hendaklah diisi ke solutions should have no greater volume
dalam wadah akhir serta disterilisasi than can be filled in one day and should
dalam satu hari kerja. be filled into final containers and
sterilized within one working day.
98. Tahap pengolahan komponen, wadah 98. The stage of processing of components,
produk ruahan dan peralatan hendaklah bulk product containers and equipment
diberi identitas yang benar. should be properly identified.
99. Semua gas yang dialirkan ke dalam 99. Any gas that is used to purge a solution
larutan atau digunakan untuk or blanket a product should be passed
menyelimuti produk hendaklah through microorganism retentive filters.
dilewatkan melalui filter penyaring
mikroba.
100. Bioburden hendaklah dipantau sebelum 100. The bioburden should be monitored
proses sterilisasi. Hendaklah ditetapkan before sterilization. There should be
batas bioburden segera sebelum proses working limits on contamination
sterilisasi yang dikaitkan dengan immediately before sterilization which
efisiensi metode sterilisasi yang are related to the efficiency of the
digunakan. Penentuan bioburden method to be used. Bioburden assay
hendaklah dilakukan terhadap tiap bets should be performed on each batch for
produk, baik yang diproses dengan both aseptically filled product and
sterilisasi akhir maupun secara aseptis. terminally sterilized products. Where
Bila parameter sterilisasi overkill overkill sterilization parameters are set
ditetapkan untuk produk dengan for terminally sterilized products,
sterilisasi akhir, pemantauan bioburden bioburden might be monitored only at
boleh hanya secara berkala dengan suitable scheduled intervals. For
interval menurut jadwal yang sesuai. parametric release systems, bioburden
Untuk sistem pelulusan parametris, assay should be performed on each
penentuan bioburden hendaklah batch and considered as an in-process
dilakukan terhadap tiap bets dan test. Where appropriate the absence of
dikategorikan sebagai pengujian selama- endotoxins should be monitored. All
proses. Bila dipersyaratkan, hendaklah solutions, in particular large volume
dilakukan pemantauan terhadap infusion fluids, should be passed through
cemaran endotoksin. Semua sediaan a micro-organism-retaining filter, if
cair, khususnya larutan infus volume possible sited immediately before filling
besar, hendaklah dilewatkan melalui process.
filter mikroba yang, jika mungkin,
dipasang dekat sebelum proses
pengisian.
101. Bilamana larutan dalam air disimpan 101. Where aqueous solutions are held in
dalam tangki tertutup rapat, semua katup sealed vessels, any pressure-release
pelepas tekanan hendaklah dilindungi outlets should be protected, e.g. by
misal dengan filter udara mikroba hydrophobic microbiological air filters.
hidrofobik.
102. Semua komponen, wadah, peralatan 102. Components, containers, equipment and
dan barang lain yang diperlukan dalam any other article required in a clean area
area bersih, di mana proses aseptis where aseptic work takes place should
berlangsung, hendaklah disterilkan dan be sterilized and passed into the area
dimasukkan ke area bersih melalui alat through double-ended sterilizers sealed
sterilisasi berpintu-ganda yang dipasang into the wall, or by a procedure which
menyatu pada dinding, atau melalui achieves the same objective of not
suatu prosedur yang dapat mencapai introducing contamination.
tujuan yang sama yaitu tidak
menimbulkan kontaminasi.
103. Efikasi dari suatu prosedur baru 103. The efficacy of any new procedure
hendaklah divalidasi. Validasi ini should be validated, and the validation
hendaklah diverifikasi pada interval yang verified at scheduled intervals based on
dijadwalkan berdasarkan riwayat kinerja performance history or when any
atau bila ada perubahan signifikan pada significant change is made in the
proses atau peralatan. process or equipment.
STERILISASI STERILIZATION
104. Sterilisasi dapat dicapai dengan 104. Sterilization can be achieved by the use
penggunaan panas basah atau panas of moist or dry heat, by irradiation with
kering, dengan radiasi pengionan, ionizing radiation, by ethylene oxide or
dengan etilen oksida atau dengan filtrasi by filtration with subsequent aseptic
yang dilanjutkan dengan pengisian filling of sterile final containers. Each
secara aseptis ke dalam wadah akhir method has its particular advantages
yang steril. Masing-masing cara and disadvantages. Where possible and
sterilisasi mempunyai kelebihan dan practicable, heat sterilization is the
kekurangan. Di mana memungkinkan method of choice.
dan dapat dilaksanakan, sterilisasi cara
panas merupakan pilihan utama.
105. Semua proses sterilisasi hendaklah 105. All sterilization processes should be
divalidasi. Perhatian khusus hendaklah validated. Particular attention should be
diberikan bila metode sterilisasi yang given when the adopted sterilization
digunakan tidak sesuai dengan standar method is not in accordance with
farmakope atau standar nasional lain, pharmacopoeial or other national
atau bila digunakan untuk produk yang standards, or when it is used for a
bukan merupakan larutan sederhana product which is not a simple aqueous or
dalam air atau minyak. oily solution.
106. Sebelum proses sterilisasi digunakan, 106. Before any sterilization process is
ketepatan untuk produk terkait dan adopted its suitability for the product and
efikasinya untuk mencapai kondisi its efficacy in achieving the desired
sterilisasi yang diinginkan pada semua sterilizing conditions in all parts of each
bagian dari tiap jenis beban yang harus type of load to be processed should be
diproses, hendaklah dibuktikan dengan demonstrated by physical
pengukuran fisis dan bila diperlukan measurements and by biological
menggunakan indikator biologis. indicators where appropriate. The
Keabsahan proses hendaklah diverifikasi validity of the process should be verified
pada interval yang dijadwalkan, minimal at scheduled intervals, at least annually,
sekali setahun, dan bilamana ada and whenever significant modifications
modifikasi yang signifikan pada have been made to the equipment.
peralatan. Catatan hasil hendaklah Records should be kept of the results.
disimpan.
107. Untuk mendapatkan sterilisasi yang 107. For effective sterilization the whole of the
efektif, semua bahan harus dicakup material must be subjected to the
dalam penanganan yang dipersyaratkan required treatment and the process
dan proses hendaklah didesain untuk should be designed to ensure that this is
memastikan hal ini dapat dicapai. achieved.
108. Pola muatan yang tervalidasi hendaklah 108. Validated loading patterns should be
ditetapkan untuk semua proses established for all sterilization processes.
sterilisasi.
110. Hendaklah ada suatu cara yang jelas 110. There should be a clear means of
untuk membedakan antara produk yang differentiating products which have not
sudah disterilkan dan yang belum. been sterilized from those which have.
Seluruh wadah penampung produk, Each basket, tray or other carrier of
keranjang ataupun nampan hendaklah products or components should be
diberi label yang jelas serta clearly labelled with the material name,
mencantumkan nama bahan, nomor its batch number and an indication of
bets dan tanda sudah disterilkan atau whether or not it has been sterilized.
belum. Indikator, seperti stiker untuk Indicators such as autoclave tape may
otoklaf, dapat dipakai, bilamana sesuai, be used, where appropriate, to indicate
untuk menunjukkan apakah suatu lot whether not a batch (or sub-batch) has
telah melalui proses sterilisasi, tetapi passed through a sterilization process,
tidak untuk menunjukkan apakah lot but they do not give a reliable indication
tersebut steril. that the lot is, in fact, sterile.
111. Catatan sterilisasi atau salinannya 111. Sterilization records or their copies
hendaklah tersedia untuk tiap siklus should be available for each sterilization
sterilisasi. Catatan ini hendaklah run. They should be approved as part of
disetujui sebagai bagian dari prosedur the batch release procedure.
pelulusan bets.
112. Produk yang ditujukan untuk menjadi 112. Whenever possible, products intended to
steril, bilamana memungkinkan, be sterile should preferably be terminally
hendaklah diutamakan disterilisasi akhir sterilized by heat in their final container.
dengan cara panas dalam wadah akhir. Where it is not possible to carry out
Bila sterilisasi cara panas tidak terminal sterilization by heating due to
memungkinkan karena stabilitas dari the instability of a formulation, a decision
formula produk hendaklah dipakai should be taken to use an alternative
metode sterilisasi akhir yang lain setelah method of terminal sterilization following
dilakukan filtrasi dan/atau proses filtration and/or aseptic processing.
aseptis.
113. Tiap siklus sterilisasi panas hendaklah 113. Each heat sterilization cycle should be
dicatat pada suatu lembar pencatat recorded on a time/temperature chart
waktu/suhu dengan skala yang cukup with a suitably large scale or by other
besar atau dengan alat perekam yang appropriate equipment with suitable
mempunyai akurasi dan presisi yang accuracy and precision. The position of
dapat diandalkan. Posisi probe pengukur the temperature probes used for
suhu yang dipakai untuk memantau controlling and/or recording should have
dan/atau mencatat hendaklah sudah been determined during the validation
ditentukan saat melakukan validasi dan, and, where applicable, also checked
bilamana sesuai, juga dibandingkan against a second independent
terhadap suatu probe pengukur suhu temperature probe located at the same
lain yang independen dan ditempatkan position.
pada posisi yang sama.
114. Indikator biologis atau kimiawi dapat 114. Chemical or biological indicators may
juga digunakan tetapi tidak boleh also be used, but should not take the
menggantikan peran pengukuran fisis. place of physical measurements.
115. Sebelum pengukuran waktu sterilisasi 115. Sufficient time must be allowed for the
dimulai, harus diberikan waktu yang whole of the load to reach the required
cukup agar seluruh muatan sterilisasi temperature before measurement of the
mencapai suhu yang dipersyaratkan. sterilizing time-period is commenced.
Waktu ini harus ditentukan untuk tiap This time must be determined for each
pola muatan yang akan diproses. type of load to be processed.
116. Setelah fase suhu tinggi dari siklus 116. After the high temperature phase of a
sterilisasi cara panas, perlu dilakukan heat sterilization cycle, precautions
tindakan pencegahan terhadap should be taken against contamination of
kontaminasi muatan yang telah a sterilized load during cooling. Any
disterilkan selama fase pendinginan. cooling fluid or gas in contact with the
Semua cairan atau gas pendingin yang product should be sterilized unless it can
bersentuhan dengan produk hendaklah be shown that any leaking container
disterilkan kecuali dapat dibuktikan would not be approved for use.
bahwa wadah yang bocor tidak akan
diluluskan untuk digunakan.
117. Suhu dan tekanan hendaklah digunakan 117. Both temperature and pressure should
untuk memantau proses sterilisasi. be used to monitor the process. Control
Instrumen pengendali hendaklah instrumentation should normally be
independen terhadap instrumen independent of monitoring
pemantau dan lembar pencatat. instrumentation and recording charts.
Pemakaian sistem pengendali dan Where automated control and monitoring
pemantau otomatis hendaklah tervalidasi systems are used for these applications
untuk memastikan pencapaian they should be validated to ensure that
persyaratan proses kritis. critical process requirements are met.
118. Kesalahan pada sistem dan siklus 118. System and cycle faults should be
hendaklah terdeteksi dan/atau tercatat registered by the system and observed
oleh sistem dan diamati oleh operator. by the operator. The reading of the
Pembacaan indikator suhu independen independent temperature indicator
hendaklah diperiksa secara rutin dan should be routinely checked against the
dibandingkan dengan pencatat grafik chart recorder during the sterilization
selama proses sterilisasi. period.
119. Bila digunakan sterilisator yang 119. For sterilizers fitted with a drain at the
dilengkapi dengan drainase pada dasar bottom of the chamber, it may also be
chamber, perlu juga dilakukan necessary to record the temperature at
pencatatan suhu pada posisi tersebut this position, throughout the sterilization
selama proses sterilisasi. Bila fase period. There should be frequent leak
vakum merupakan bagian dari siklus tests on the chamber when a vacuum
sterilisasi, uji kebocoran pada chamber phase is part of the cycle.
hendaklah dilakukan secara berkala.
120. Selain produk dalam wadah yang 120. The items to be sterilized, other than
disegel, produk yang akan disterilkan products in sealed containers, should be
hendaklah dibungkus dengan bahan wrapped in a material which allows
yang memungkinkan penghilangan removal of air and penetration of steam
udara dan penetrasi uap, tapi dapat but which prevents recontamination after
mencegah rekontaminasi setelah sterilization. All parts of the load should
sterilisasi. Semua bagian muatan be in contact with the sterilizing agent at
hendaklah bersentuhan dengan agen the required temperature for the required
pensteril pada suhu dan waktu yang time.
disyaratkan.
121. Hendaklah diperhatikan agar uap yang 121. Care should be taken to ensure that
dipakai pada proses sterilisasi steam used for sterilization is of suitable
mempunyai mutu yang tepat (kimiawi, quality (chemical, microbiological and
mikrobiologis dan endotoksin pada endotoxin analysis of condensate) and
analisis kondensat) dan tidak does not contain additives at a level
mengandung zat tambahan dalam kadar which could cause contamination of
yang dapat mengontaminasi produk atau product or equipment.
peralatan.
122. Sterilisasi cara panas kering cocok untuk 122. Sterilization by dry heat may be suitable
cairan nonair atau serbuk kering. Proses for non-aqueous liquids or dry powder
ini hendaklah dilakukan dengan products. The process used should
menyirkulasikan udara dalam chamber include air circulation within the chamber
dan menjaga tekanan positif untuk and the maintenance of a positive
mencegah udara nonsteril masuk. Udara pressure to prevent the entry of non-
yang masuk hendaklah melalui filter sterile air. Any air admitted should be
HEPA. Bila proses ini juga digunakan passed through a HEPA filter. Where
untuk menghilangkan pirogen, uji this process is also intended to remove
tantang menggunakan endotoksin pyrogens, challenge tests using
hendaklah dilakukan sebagai bagian dari endotoxins should be used as part
validasi. of the validation.
123. Sterilisasi dengan cara radiasi terutama 123. Radiation sterilization is used mainly for
digunakan untuk bahan dan produk yang the sterilization of heat sensitive
peka terhadap panas. Banyak obat dan materials and products. Many medicinal
bahan pengemas peka terhadap radiasi, products and some packaging materials
sehingga metode ini hanya dipakai jika are radiation-sensitive, so this method is
terbukti tidak berdampak merusak yang permissible only when the absence of
dibuktikan melalui eksperimen. Biasanya deleterious effects on the product has
radiasi ultraviolet tidak diterima sebagai been confirmed experimentally.
metode sterilisasi. Ultraviolet irradiation is not normally an
acceptable method of sterilization.
124. Jika sterilisasi cara radiasi dilakukan 124. If sterilization by radiation is carried out
oleh pihak luar, maka industri by an outside contractor, the
bertanggung jawab atas pemenuhan manufacturer is responsible for ensuring
persyaratan yang tercantum pada Butir that the requirements of section 123 are
123 dan proses sterilisasi tervalidasi. met, and that the sterilization process is
Hendaklah ditetapkan tanggung jawab validated. The responsibilities of the
dari perusahaan yang melakukan radiasi radiation plant operator (e.g. for using
(misal penggunaan dosis yang benar). the correct dose) should also be
specified.
125. Dosis radiasi hendaklah diukur selama 125. During the sterilization procedure the
proses sterilisasi. Untuk itu, perlu radiation dose should be measured. For
digunakan indikator dosimetri, yang this purpose, dosimetry indicators which
independen terhadap tingkat dosis yang are independent of dose rate should be
seharusnya digunakan dan used, giving a quantitative measurement
menunjukkan jumlah dosis yang diterima of the dose received by the product
oleh produk. Dosimeter hendaklah itself. Dosimeters should be inserted in
diselipkan di antara muatan dalam the load in sufficient number and close
jumlah yang cukup dan saling enough together to ensure that there is
berdekatan untuk memastikan bahwa always a dosimeter in the irradiator.
selalu ada dosimeter dalam irradiator.
Jika dosimeter plastik digunakan, Where plastic dosimeters are used they
hendaklah selalu dalam kondisi should be used within the time-limit of
terkalibrasi. Serapan dosimeter their calibration. Dosimeter absorbances
hendaklah dibaca segera setelah should be read within a short period after
pemaparan terhadap radiasi. exposure to radiation.
126. Indikator biologis dapat dipakai sebagai 126. Biological indicators may be used as an
alat pemantau tambahan. Cakram warna additional control. Radiation-sensitive
peka-radiasi dapat dipakai untuk colour discs may be used to differentiate
membedakan kemasan yang sudah between packages that have been
diradiasi dan yang belum; namun bukan subjected to irradiation and those that
merupakan indikator keberhasilan have not; they are not indicators of
proses sterilisasi. Informasi yang successful sterilization. The information
diperoleh hendaklah merupakan bagian obtained should constitute part of the
dari catatan bets. batch record.
127. Prosedur validasi hendaklah 127. Validation procedures should ensure that
memastikan bahwa akibat variasi the effects of variations in density of
128. Prosedur penanganan bahan hendaklah 128. Materials handling procedures should
dapat mencegah kecampurbauran prevent mix-up between irradiated and
bahan yang sudah diradiasi dan yang non-irradiated materials. Radiation-
belum. Cakram warna peka-radiasi sensitive colour disks should also be
hendaklah dipakai pada tiap kemasan used on each package to differentiate
untuk membedakan kemasan yang telah between packages which have been
diradiasi dan yang belum. subjected to an irradiation and those
which have not.
(Lihat juga Aneks 10 Penggunaan Radiasi (See also Annex 10 Use of Ionising Radiation
Pengion dalam Pembuatan Obat) in The Manufacture of Medicinal Product)
129. Metode sterilisasi ini hendaklah hanya 129. This method of sterilization should only
digunakan bila cara lain tidak dapat be used when no other method is
diterapkan. Selama proses validasi practicable. During process validation it
hendaklah dibuktikan bahwa tidak ada should be shown that there is no
akibat yang merusak produk. Kondisi damaging effect on the product and that
dan waktu yang diberikan untuk the conditions and time allowed for
menghilangkan gas hendaklah degassing are such as reduce any
ditentukan untuk mengurangi gas residu residual gas and reaction products to
dan zat hasil reaksi sampai pada batas defined acceptable limits for the type of
yang dapat diterima yang sudah product or material.
ditetapkan untuk tiap produk atau bahan.
130. Kontak langsung antara gas dan sel 130. Direct contact between gas and
mikroba adalah esensial; tindakan microbial cells is essential; precautions
pencegahan hendaklah dilakukan untuk should be taken to avoid the presence of
menghindarkan organisme yang organisms likely to be enclosed in
mungkin terperangkap dalam bahan material such as crystals or dried
misal dalam kristal atau protein yang protein. The nature and quantity of
dikeringkan. Jumlah dan sifat bahan packaging materials can significantly
pengemas dapat memengaruhi proses affect the process.
secara signifikan.
131. Sebelum dipaparkan pada gas, bahan 131. Before exposure to the gas, materials
hendaklah disesuaikan dengan should be brought into equilibrium with
kelembaban dan suhu yang the humidity and temperature required
dipersyaratkan untuk proses. Waktu by the process. The time required for this
yang diperlukan untuk ini hendaklah should be balanced against the opposing
tidak mengurangi waktu yang diperlukan need to minimize the time before
untuk fase sebelum sterilisasi. sterilization.
132. Semua siklus sterilisasi hendaklah 132. Each sterilization cycle should be
dipantau dengan indikator biologis yang monitored with suitable biological
sesuai dalam jumlah yang cukup dan indicators, using the appropriate number
tersebar untuk semua muatan. Informasi of test pieces distributed throughout the
yang diperoleh hendaklah merupakan load. The information so obtained should
bagian dari catatan bets. Indikator form part of the batch record. The
133. Untuk tiap siklus sterilisasi, hendaklah 133. For each sterilization cycle, records
dibuat catatan yang mencakup waktu should be made of the time taken to
yang digunakan untuk menyelesaikan complete the cycle, of the pressure,
siklus sterilisasi, tekanan, suhu dan temperature and humidity within the
kelembaban chamber sterilisasi selama chamber during the process and of the
proses dan konsentrasi gas serta jumlah gas concentration and of the total
gas yang digunakan. Suhu dan tekanan amount of gas used. The pressure and
hendaklah dicatat pada lembar pencatat temperature should be recorded
selama siklus berlangsung. Catatan ini throughout the cycle on a chart. The
hendaklah merupakan bagian dari record(s) should form part of the batch
catatan bets. record.
134. Setelah sterilisasi, muatan hendaklah 134. After sterilization, the load should be
disimpan dengan cara yang terkendali di stored in a controlled manner under
dalam ruangan berventilasi baik untuk ventilated conditions to allow residual
memungkinkan gas residu atau zat hasil gas and reaction products to reduce the
reaksi berkurang sampai tingkat yang defined level. This process should be
ditentukan. Proses ini hendaklah validated.
divalidasi.
135. Filtrasi saja dianggap tidak cukup 135. Filtration alone is not considered
apabila sterilisasi dalam wadah akhir sufficient when sterilization in the final
dapat dilakukan. Merujuk pada metode container is possible. With regard to
yang ada saat ini, sterilisasi dengan uap methods currently available, steam
adalah cara yang diutamakan. Bila sterilization is to be preferred. If the
produk tidak dapat disterilkan dalam product cannot be sterilized in the final
wadah akhirnya, larutan atau cairan container, solutions or liquids can be
dapat difiltrasi ke dalam wadah yang filtered through a sterile filter of nominal
telah disterilkan sebelumnya melalui pore size of 0.22 micron (or less), or with
filter steril dengan ukuran pori nominal at least equivalent micro-organism
0,22 mikron (atau lebih kecil), atau retaining properties, into a previously
paling tidak melalui filter yang sterilized container. Such filters can
mempunyai kemampuan menahan remove most bacteria and moulds, but
mikroba yang ekuivalen. Filter tertentu not all viruses or mycoplasma.
dapat menghilangkan bakteri dan Consideration should be given to
kapang, tapi tidak menghilangkan semua complementing the filtration process with
virus atau mikoplasma. Hendaklah some degree of heat treatment.
dipertimbangkan untuk melakukan
pemanasan pada suhu tertentu
sebagai pelengkap proses filtrasi.
136. Karena metode filtrasi memiliki potensi 136. Due to the potential additional risks of
risiko tambahan dibandingkan dengan the filtration method as compared with
proses sterilisasi lain, dianjurkan untuk other sterilization processes, a second
melakukan filtrasi kedua dengan filter filtration via a further sterilized micro-
yang sudah disterilkan, yang mampu organism retaining filter, immediately
menahan mikroba, segera sebelum prior to filling, may be advisable. The
pengisian. Filtrasi steril akhir hendaklah final sterile filtration should be carried out
dilakukan sedekat mungkin ke titik as close as possible to the filling point.
pengisian.
137. Karakteristik filter hendaklah yang 137. Fibre shedding characteristics of filters
seminimal mungkin melepaskan serat should be minimal (virtually zero).
(bahkan nol). Filter yang mengandung Asbestos-containing filters must not be
asbes sama sekali tidak boleh used under any circumstances.
digunakan.
138. Integritas filter yang telah disterilisasi 138. The integrity of the sterilized filter should
hendaklah diverifikasi sebelum be verified before use and should be
digunakan dan dikonfirmasikan segera confirmed immediately after use by an
setelah digunakan dengan metode yang appropriate method such as a bubble
sesuai, seperti uji bubble point, diffusive point, diffusive flow or pressure hold test.
flow atau pressure hold. Waktu yang The time taken to filter a known volume
dibutuhkan untuk memfiltrasi larutan of bulk solution and the pressure
ruahan dengan volume tertentu dan difference to be used across the filter
perbedaan tekanan yang digunakan should be determined during validation
untuk melewati filter hendaklah and any significant differences during
ditetapkan pada saat validasi dan routine manufacturing from this should
perbedaan yang signifikan pada proses be noted and investigated. Results of
pembuatan rutin hendaklah dicatat dan these checks should be included in the
diinvestigasi. Hasil pemeriksaan ini batch record. The integrity of critical gas
hendaklah dicantumkan dalam catatan and air vent filters should be confirmed
bets. Integritas filter ventilasi udara dan after use. The integrity of other filters
gas yang kritis hendaklah dikonfirmasi should be confirmed at appropriate
sesudah digunakan. Integritas filter lain intervals. Consideration should be given
hendaklah dikonfirmasi pada interval to increase monitoring of filter integrity in
waktu yang sesuai. Hendaklah processes that involve harsh conditions,
dipertimbangkan untuk meningkatkan e.g. the circulation of high temperature
pemantauan integritas filter pada proses air.
yang melibatkan kondisi berat, misal
sirkulasi udara bersuhu tinggi.
139. Filter yang sama tidak boleh digunakan 139. The same filter should not be used for
lebih dari satu hari kerja kecuali telah more than one working day unless such
divalidasi. use has been validated.
140. Filter tidak boleh memengaruhi mutu 140. The filter should not affect the product by
produk dengan menghilangkan bahan removal of ingredients from it or by
produk atau dengan melepaskan bahan release of substances into it.
filter ke dalam produk.
141. Penggunaan indikator biologis dan 141. Biological and chemical indicators used
kimiawi saja tidak dapat diterima sebagai alone are not acceptable as proof that a
bukti bahwa proses sterilisasi telah sterilization process has been effective.
efektif. Indikator tersebut hanya They will show when sterilization has
menunjukkan kegagalan proses failed but not necessarily prove that the
sterilisasi tetapi tidak membuktikan process has been successful.
bahwa proses sterilisasi berhasil dengan
sempurna.
142. Penggunaan indikator biologis kurang 142. Biological indicators are much less
dapat diandalkan dibandingkan dengan reliable than physical monitoring
pemantauan cara fisis kecuali pada methods, except in ethylene oxide
sterilisasi dengan gas etilen oksida. sterilization.
143. Tindakan pengamanan ketat hendaklah 143. Strict precautions should be taken when
dilakukan dalam penanganan indikator handling biological indicators due to the
biologis karena potensi bahaya untuk hazard of introducing potential
mengontaminasi area bersih secara contaminants into an otherwise
mikrobiologis. Indikator biologis microbiologically clean area. They
hendaklah disimpan sesuai dengan should be stored according to the
spesifikasi dari pembuatnya. indicator manufacturer’s specifications.
144. Tersedia indikator kimiawi untuk 144. Chemical indicators are available for
sterilisasi cara panas, gas etilen oksida heat, ethylene oxide and radiation
dan radiasi, biasanya dalam bentuk pita sterilization, usually in the form of
atau lembaran adhesif, kartu bercak- adhesive tapes or patches, colour spot
warna, tabung kecil atau sachet. cards, small tubes or sachets. They
Indikator tersebut akan berubah warna might change colour as a result of
akibat reaksi kimiawi karena proses chemical reaction brought about by the
sterilisasi. Karena ada kemungkinan sterilization process. As there is a
perubahan warna terjadi sebelum proses possibility for the change to take place
sterilisasi selesai, indikator tersebut tidak before the sterilizing time has been
cocok untuk pembuktian sterilisasi completed, and hence with the exception
sempurna, kecuali dosimeter plastik of plastic dosimeters used in radiation
yang digunakan pada proses sterilisasi sterilization, they are not suitable as full
cara radiasi. proof of sterilization.
145. Vial setengah-tertutup dari produk beku 145. Partially stoppered freeze drying vials
kering hendaklah selalu ditangani di should be maintained under Grade A
lingkungan Kelas A sampai stopper conditions at all times until the stopper is
ditutupkan dengan sempurna. fully inserted.
147. Sistem penutupan wadah untuk vial 147. The container closure system for
yang diisikan secara aseptis belum aseptically filled vials is not fully integral
dianggap sempurna sampai tutup until the aluminium cap has been
alumunium dicengkeramkan pada vial crimped into place on the stoppered vial.
yang sudah tertutup stopper. Crimping of the cap should therefore be
Pencengkeraman (crimping) tutup performed as soon as possible after
alumunium hendaklah dilakukan segera stopper insertion.
setelah stopper ditutupkan pada vial.
148. Karena alat yang digunakan untuk 148. As the equipment used to crimp vial
mencengkeramkan tutup alumunium caps can generate large quantities of
pada vial dapat menyebarkan sejumlah non-viable particulates, the equipment
besar partikel, maka alat tersebut should be located at a separate station
hendaklah diletakkan di tempat terpisah equipped with adequate air extraction.
dan dilengkapi dengan sistem penghisap
udara yang memadai.
149. Penutupan vial dengan tutup alumunium 149. Vial capping can be undertaken as an
dapat dilakukan sebagai proses aseptis aseptic process using sterilized caps or
dengan menggunakan tutup alumunium as a clean process outside the aseptic
yang disterilkan atau sebagai proses core. Where this latter approach is
higienis di luar lingkungan aseptis. Bila adopted, vials should be protected by
pendekatan kedua yang dilakukan, Grade A conditions up to the point of
hendaklah vial selalu terlindung di leaving the aseptic processing area, and
bawah udara Kelas A mulai dari vial thereafter stoppered vials should be
meninggalkan area proses aseptis protected with a Grade A air supply until
sampai dengan tutup alumunium telah the cap has been crimped.
dicengkeramkan pada vial.
150. Vial tanpa stopper atau vial dengan 150. Vials with missing or displaced stoppers
posisi stopper yang tidak sempurna should be rejected prior to capping.
hendaklah disingkirkan sebelum Where human intervention is required at
capping. Bila diperlukan intervensi the capping station, appropriate
manusia pada lokasi capping, hendaklah technology should be used to prevent
diterapkan teknik yang sesuai untuk direct contact with the vials and to
menghindarkan kontak langsung dengan minimise microbial contamination.
vial sehingga meminimalkan kontaminasi
mikroba.
151. Restricted access barriers (RAB) dan 151. Restricted access barriers and isolators
isolator dapat membantu dalam may be beneficial in assuring the
memastikan pencapaian kondisi yang required conditions and minimising direct
dipersyaratkan dan meminimalkan human interventions into the capping
intervensi langsung oleh manusia pada operation.
proses capping.
152. Sampel wadah yang ditutup dalam 152. Containers sealed under vacuum should
kondisi vakum hendaklah diambil dan be sampled and the samples tested,
diuji setelah periode yang ditentukan, after an appropriate predetermined
untuk memastikan keadaan vakum period, to ensure that the vacuum has
dipertahankan. been maintained.
153. Wadah terisi produk parenteral 153. Filled containers of parenteral products
hendaklah satu per satu diinspeksi should be inspected individually for
terhadap kontaminasi oleh benda asing extraneous contamination or other
atau cacat lain. Bila inspeksi dilakukan defects. When inspection is done
dengan cara visual hendaklah dilakukan visually, it should be done under suitable
dalam kondisi pencahayaan dan latar and controlled conditions of illumination
belakang yang terkendali dan sesuai. and background. Operators doing the
Operator yang melakukan inspeksi inspection should pass regular eye-sight
hendaklah lulus pemeriksaan mata checks, with spectacles if worn, and take
secara berkala, dengan menggunakan frequent breaks from inspection.
kacamata bila memakai, dan didorong
untuk sering melakukan istirahat selama
proses inspeksi.
154. Bila digunakan metode inspeksi lain, 154. Where other methods of inspection are
proses ini hendaklah divalidasi dan used, the process should be validated
kinerja peralatan hendaklah diperiksa and the performance of the equipment
secara berkala. Hasil pemeriksaan checked at intervals. Results should be
hendaklah dicatat. recorded.
155. Uji sterilitas yang dilakukan terhadap 155. The sterility test applied to the finished
produk jadi hendaklah dianggap hanya product should only be regarded as the
sebagai bagian akhir dari rangkaian last in a series of control measures by
tindakan pengendalian untuk which sterility is assured. The test should
memastikan sterilitas dari produk. Uji be validated for the product(s)
sterilitas ini hendaklah divalidasi untuk concerned.
produk yang berkaitan.
156. Sampel yang diambil untuk pengujian 156. Samples taken for sterility testing should
sterilitas hendaklah mewakili be representative of the whole of the
keseluruhan bets, tetapi secara khusus batch, but should in particular include
hendaklah mencakup sampel yang samples taken from parts of the batch
diambil dari bagian bets yang dianggap considered to be most at risk of
paling berisiko terhadap kontaminasi, contamination, e.g.:
misal:
a) untuk produk yang diisi secara a) for products which have been filled
aseptis, sampel hendaklah aseptically, samples should include
mencakup wadah yang diisi pada containers filled at the beginning
awal dan akhir proses pengisian and end of the batch and after any
bets serta setelah intervensi yang significant intervention; and
signifikan; dan
b) untuk produk yang disterilisasi b) for products which have been heat
cara panas dalam wadah akhir, sterilized in their final containers,
sampel hendaklah diambil dari consideration should be given to
bagian muatan dengan suhu taking samples from the potentially
terendah. coolest part of the load.
157. Kepastian sterilitas dari produk jadi 157. The sterility of the finished product is
diperoleh melalui validasi siklus ensured by validation of sterilization
sterilisasi untuk produk yang disterilisasi cycle in the case of terminally sterilized
akhir, dan melalui “media fill” untuk products, and “media-fills” runs for
produk yang diproses secara aseptis. aseptically processed products. Batch
Catatan pengolahan bets dan, dalam hal processing records and, in the case of
proses aseptis, catatan mutu lingkungan, aseptic processing, environmental
hendaklah diperiksa sejalan dengan quality records, should be examined in
hasil uji sterilitas. Prosedur pengujian conjunction with the results the sterility
sterilitas hendaklah divalidasi untuk tests. The sterility test procedure should
produk yang berkaitan. Metode be validated for a given product.
farmakope harus digunakan untuk Pharmacopoeial methods must be used
validasi dan kinerja pengujian sterilitas. for the validation and performance of the
sterility test.
158. Untuk produk injeksi, Air untuk Injeksi 158. For injectable products, the Water for
(WFI), produk antara dan produk jadi Injection and the intermediate and
hendaklah dipantau terhadap endotoksin finished products should be monitored
dengan menggunakan metode for endotoxins, using an established
farmakope yang diakui dan tervalidasi pharmacopoeial method that has been
untuk tiap jenis produk. Untuk larutan validated for each type of product. For
infus volume-besar, pemantauan air atau large-volume infusion solutions,
produk antara hendaklah selalu monitoring of water or intermediates
dilakukan sebagai pengujian tambahan should always be done, in addition to
terhadap pengujian yang dipersyaratkan any tests required by an approved
dalam monografi produk jadi yang monograph for the finished product.
disetujui. Bila terdapat kegagalan uji When a sample fails a test, the cause of
sampel, penyebab kegagalan hendaklah such failure should be investigated and
diinvestigasi dan dilakukan tindakan remedial action taken where necessary.
perbaikan bila diperlukan.
Metode yang digunakan dalam pembuatan The methods employed in the manufacture of
bahan dan produk biologi adalah faktor kritis biological medicinal substances and products
dalam penyusunan peraturan pengawasan are a critical factor in shaping the appropriate
yang tepat. Oleh sebab itu, mutu bahan dan regulatory control. Biological medicinal
produk biologi dapat ditentukan terutama oleh substances and products can be defined
metode pembuatannya. Aneks ini therefore largely by reference to their method
memberikan pedoman mengenai berbagai of manufacture. This annex provides guidance
bahan dan produk obat yang ditetapkan on the full range of medicinal substances and
sebagai bahan dan produk biologi. products defined as biological.
Aneks ini dibagi menjadi dua bagian utama: This annex is divided into two main parts:
a) Bagian A berisi pedoman tambahan a) Part A contains supplementary guidance
dalam pembuatan bahan dan produk on the manufacture of biological
biologi, mulai dari pengendalian terhadap medicinal substances and products, from
lot benih dan bank sel atau bahan awal control over seed lots and cell banks or
hingga kegiatan penyelesaian dan starting material through to finishing
pengujian. activities and testing.
b) Bagian B berisi pedoman lebih lanjut b) Part B contains further guidance on
mengenai beberapa jenis bahan dan selected types of biological medicinal
produk biologi tertentu. substances and products.
Aneks ini, beserta beberapa aneks lain dari This annex, along with several other annexes
Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik of the Guidelines on Good Manufacturing
(CPOB), memberikan pedoman yang Practice (GMP), provides guidance which
melengkapi baik bagian utama Pedoman supplements that in the main part of the
CPOB, Aneks 1 Pembuatan Produk Steril Guidelines on GMP, Annex 1 Manufacture of
maupun Aneks 8 Cara Pembuatan Bahan Sterile Medicinal Products and Annex 8 Good
Baku Aktif Obat yang Baik. Terdapat dua Manufacturing Practices for Active
aspek dalam ruang lingkup aneks ini: Pharmaceutical Ingredients. There are two
aspects to the scope of this annex:
a) Tahap pembuatan - untuk bahan aktif a) Stage of manufacture - for biological
biologi hingga langkah akhir sebelum active substances to the point
bahan tersebut dinyatakan steril, sumber immediately prior to their being rendered
pedoman utama yang digunakan adalah sterile, the primary guidance source is
Aneks 8 Cara Pembuatan Bahan Baku Annex 8 GMP for Active Pharmaceutical
Aktif Obat yang Baik. Pedoman untuk Ingredients. Guidance for the
tahap pembuatan produk biologi berikut subsequent manufacturing steps of
tertera pada bagian utama Pedoman biological products are covered in main
CPOB. Untuk beberapa jenis produk part of the Guidelines on GMP. For some
(misal Produk Terapetik Tingkat types of product (e.g. Advanced Therapy
Tinggi/PTTT seperti produk berbasis sel), Medicinal Products/ATMP i.e. cell-based
semua tahap pembuatan harus dilakukan products) all manufacturing steps need
secara aseptik. to be conducted aseptically.
b) Jenis produk – Aneks ini memberikan b) Type of product - this annex provides
pedoman tentang berbagai bahan dan guidance on the full range of medicinal
produk obat yang ditetapkan sebagai substances and products defined as
bahan dan produk biologi. biological.
Kedua aspek tersebut ditunjukkan pada Tabel These two aspects are shown in Table 1; it
1; perlu diperhatikan bahwa tabel ini adalah should be noted that this table is illustrative
hanya sebagai ilustrasi dan tidak only and is not meant to describe the precise
dimaksudkan untuk menjelaskan ruang scope. It should also be understood that in line
lingkup secara tepat. Selain itu hendaklah with the corresponding table in Annex 8 GMP
juga dipahami bahwa sesuai dengan dengan for Active Pharmaceutical Ingredients, the
tabel serupa yang tertera pada Aneks 8 Cara level of GMP increases in detail from early to
Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang later steps in the manufacture of biological
Baik, tingkat penerapan CPOB dalam substances but GMP principles should always
pembuatan bahan biologi akan meningkat be adhered to. The inclusion of some early
dengan lebih rinci dari tahap awal menuju steps of manufacture within the scope of the
tahap selanjutnya, tetapi prinsip CPOB annex does not imply that those steps will be
hendaklah selalu dipatuhi. Pemasukan routinely subject to inspection by the
beberapa tahap awal pembuatan dalam authorities. Antibiotics are not defined or
ruang lingkup aneks ini tidak berarti bahwa included as biological products, however
tahap tersebut akan secara rutin diperiksa where biological stages of manufacture occur,
oleh otoritas pengawas obat. Antibiotik tidak guidance in this Annex should be used.
ditetapkan atau dimasukkan sebagai produk Guidance for medicinal products derived from
biologi, namun di mana tahap biologis dalam fractionated human blood or plasma is
proses pembuatan dilakukan, pedoman covered in Annex 5 Manufacture of Products
dalam aneks ini hendaklah digunakan. Derived from Human Blood or Plasma and for
Pedoman untuk produk obat yang berasal non-transgenic plant products in national
dari fraksionasi plasma atau darah manusia regulation.
dicakup dalam Aneks 5 Pembuatan Produk
dari Darah atau Plasma Manusia sementara
pedoman untuk produk tanaman
nontransgenik diatur dalam ketentuan
Pemerintah.
Dalam kasus tertentu, peraturan lain dapat In certain cases, other regulation may be
berlaku untuk bahan awal produk biologi: applicable to the starting materials for
a) Untuk jaringan dan sel yang digunakan biologicals:
untuk pembuatan produk skala industri a) For tissue and cells used for industrially
(misal pada industri farmasi), donasi, manufactured products (such as
pengadaan dan pengujian jaringan dan pharmaceuticals), the donation,
sel tersebut diatur dalam ketentuan yang procurement and testing of tissue and
berlaku di Indonesia. cells may be covered by national
legislation.
b) Di mana darah atau komponen darah b) Where blood or blood components are
digunakan sebagai bahan awal untuk used as starting materials for ATMPs,
PTTT, persyaratan teknis untuk seleksi should refer to the national legislation for
donor, pengambilan, serta pengujian the selection of donors and the collection
darah dan komponen darah hendaklah and testing of blood and blood
mengacu pada ketentuan yang berlaku di components.
Indonesia.
Tabel 1. Pedoman ilustrasi untuk kegiatan pembuatan yang sesuai dengan ruang lingkup Aneks 2
Jenis dan Contoh Penerapan pedoman ini dalam tahap pembuatan ditunjukkan dalam
sumber produk kotak abu-abu
bahan
1. Sumber Heparin, Pengambilan Pemotongan, Isolasi dan Formulasi,
hewan atau insulin, enzim, tanaman, organ, pencampuran, dan pemurnian pengisian
tanaman: protein, ekstrak jaringan atau / atau pengolahan
nontransge alergen, PTTT cairan awal
nik immunosera
2. Virus atau Vaksin virus Pembentukan dan Kultur sel dan/ Inaktivasi jika Formulasi,
bakteri/ atau pemeliharaan atau fermentasi memungkinkan, pengisian
fermentasi/ bakteri; enzim, BSI, BSK, BVI, isolasi dan
kultur sel BVK pemurnian
protein
3. Fermentasi Produk Pembentukan Kultur sel dan/ Isolasi, Formulasi,
bioteknologi rekombinan, dan pemeliharaan atau fermentasi pemurnian, pengisian
/ kultur sel antibodi BSI dan BSK, LBI, modifikasi
monoklonal, LBK
alergen, vaksin
terapi gen
(vektor virus
dan non-virus,
plasmid)
4. Sumber Protein Bank transgenik Pengambilan, Isolasi, Formulasi,
hewan: rekombinan, induk dan bank pemotongan, pemurnian dan Pengisian
transgenik PTTT transgenik kerja pencampuran, modifikasi
dan/ atau
pengolahan awal
5. Sumber Protein Bank transgenik Penanaman, Ekstraksi awal, Formulasi,
tanaman: rekombinan, induk dan bank panen* isolasi, pengisian
transgenik vaksin, alergen transgenik kerja pemurnian,
modifikasi
6. Sumber Enzim turunan Pengambilan Pencampuran, Isolasi dan Formulasi,
Manusia urin, hormon cairan dan / atau pemurnian pengisian
pengolahan awal
7. Sumber Terapi gen: sel Donasi, Pembuatan Modifikasi Formulasi,
manusia rekayasa pengadaan dan vektor serta genetik sel ex- pengisian
dan/ atau genetika pengujian vivo,
pemurnian sel dan
hewani jaringan/ sel awal pembentukan
pengolahan,
BSI, BSK, atau
lot sel primer
Terapi sel Donasi, Pembentukan BSI, Isolasi sel, Formulasi,
pengadaan dan BSK atau lot sel pemurnian kombinasi,
pengujian primer atau pool kultur, kombinasi pengisian
jaringan/ selawal sel dengan
komponen non-
seluler
Produk Donasi, Pengolahan awal, Isolasi sel, Formulasi,
rekayasa pengadaan dan isolasi dan pemurnian kombinasi,
jaringan pengujian pemurnian, kultur, kombinasi pengisian
jaringan/ selawal pembentukan BSI, dengan
BSK, lot sel primer komponen
atau pool sel nonseluler
PRINSIP PRINCIPLE
Tidak seperti obat konvensional yang dibuat Unlike conventional medicinal products, which
menggunakan teknik kimia dan fisika yang are manufactured using chemical and physical
dapat menjaga tingkat konsistensi yang techniques capable of a high degree of
tinggi, pembuatan bahan dan produk biologi consistency, the manufacture of biological
melibatkan proses dan bahan biologi, seperti medicinal substances and products involves
kultivasi sel atau ekstraksi bahan dari biological processes and materials, such as
organisme hidup. Proses biologi ini dapat cultivation of cells or extraction of material
menimbulkan variabilitas yang nyata, from living organisms. These biological
sehingga sifat dan jenis produk processes may display inherent variability, so
sampingannya dapat bervariasi. Oleh karena that the range and nature of by-products may
itu, prinsip manajemen risiko mutu (MRM) be variable. As a result, quality risk
sangat penting diterapkan untuk bahan management (QRM) principles are particularly
berkategori ini dan hendaklah prinsip tersebut important for this class of materials and should
digunakan untuk mengembangkan strategi be used to develop their control strategy
pengendalian di semua tahap pembuatan across all stages of manufacture so as to
demi meminimalkan variabilitas dan minimise variability and to reduce the
mengurangi potensi kontaminasi dan opportunity for contamination and cross-
kontaminasi silang. contamination.
Karena bahan dan kondisi pengolahan yang Since materials and processing conditions
digunakan untuk proses kultivasi didesain used in cultivation processes are designed to
untuk mendukung kondisi pertumbuhan sel provide conditions for the growth of specific
dan mikroorganisme spesifik, hal tersebut cells and microorganisms, this provides
dapat memberi kesempatan bagi kontaminan extraneous microbial contaminants the
mikroba asing untuk tumbuh. Selain itu, opportunity to grow. In addition, many
banyak produk yang memiliki keterbatasan products are limited in their ability to withstand
untuk tahan terhadap berbagai teknik a wide range of purification techniques
pemurnian terutama teknik yang dirancang particularly those designed to inactivate or
untuk menginaktivasi atau menghilangkan remove adventitious viral contaminants. The
kontaminan virus adventif (adventitious viral design of the processes, equipment, facilities,
contaminants). Desain proses, peralatan, utilities, the conditions of preparation and
fasilitas, sarana penunjang, kondisi pada saat addition of buffers and reagents, sampling and
persiapan dan penambahan dapar dan training of the operators are key
reagen, pengambilan sampel dan pelatihan considerations to minimise such
operator adalah pertimbangan utama untuk contamination events.
meminimalkan kejadian kontaminasi tersebut.
Untuk bahan biologi yang tidak bisa to be sterile. For biological materials that
disterilkan (misal dengan filtrasi), pengolahan cannot be sterilized (e.g. by filtration),
harus dilakukan secara aseptik untuk processing must be conducted aseptically to
meminimalkan masuknya kontaminan. minimise the introduction of contaminants.
Penerapan pengendalian lingkungan dan The application of appropriate environmental
pemantauan yang tepat serta, jika controls and monitoring and, wherever
memungkinkan, sistem pembersihan dan feasible, in-situ cleaning and sterilization
sterilisasi in-situ serta penggunaan sistem systems together with the use of closed
tertutup dapat secara signifikan mengurangi systems can significantly reduce the risk of
risiko kontaminasi dan kontaminasi silang. accidental contamination and cross-
contamination.
Bahan dan produk biologi harus mematuhi Biological medicinal substances and products
pedoman yang berlaku untuk meminimalkan must comply with the applicable national
risiko penularan agen spongiform guidance on minimising the risk of transmitting
encephalopathy hewan melalui produk obat animal spongiform encephalopathy agents via
manusia dan hewan. human and veterinary medicinal products.
1. Prinsip MRM hendaklah digunakan untuk 1. QRM principles should be used to develop
mengembangkan strategi pengendalian di the control strategy across all
seluruh tahap pembuatan dan manufacturing and control stages –
pengawasan - termasuk pengadaan dan including materials sourcing and storage,
penyimpanan bahan, alur personel dan personnel and materials flow, manufacture
PERSONEL PERSONNEL
3. Personel yang bertanggung jawab dalam 3. Personnel responsible for production and
produksi dan pengawasan hendaklah control should have an adequate
memiliki latar belakang yang memadai background in relevant scientific
dalam disiplin ilmu yang relevan seperti disciplines such as microbiology, biology,
mikrobiologi, biologi, biometri, kimia, biometry, chemistry, medicine, pharmacy,
kedokteran, farmasi, farmakologi, virologi, pharmacology, virology, immunology,
imunologi, bioteknologi dan kedokteran biotechnology and veterinary medicine,
hewan, serta memiliki pengalaman praktis together with sufficient practical
yang memadai untuk melaksanakan experience to enable them to perform their
tugas. duties.
10. Pembuatan pada fasilitas multi-produk 10. Manufacture in a multi-product facility may
dapat diterima jika pertimbangan dan be acceptable where the following, or
tindakan pencegahan berikut, atau yang equivalent (as appropriate to the product
setara (sesuai dengan jenis produk yang types involved) considerations and
terlibat) menjadi bagian dari strategi measures are part of an effective control
pengendalian yang efektif untuk strategy to prevent cross-contamination
dalam dan dipindahkan dari area such areas in a manner that prevents
tersebut sedemikian rupa sehingga contamination of other areas, other
mencegah kontaminasi ke area lain, products and different product stages
produk lain dan tahap produk yang (e.g. prevent contamination of
berbeda (misal mencegah inactivated or toxoided products with
kontaminasi produk inaktivasi atau non-inactivated products).
toxoid dengan produk non-
inaktivasi).
f) Proses pembuatan berbasis f) Campaign-based manufacturing
kampanye hendaklah dilengkapi followed by validated cleaning and
dengan prosedur pembersihan dan decontamination procedures.
prosedur dekontaminasi yang
divalidasi.
11. Untuk kegiatan penyelesaian (formulasi, 11. For finishing operations (formulation, filling
pengisian dan pengemasan), kebutuhan and packaging), the need for dedicated
terhadap fasilitas tersendiri akan facilities will depend on consideration of
bergantung pada pertimbangan di atas the above together with additional
dan pertimbangan tambahan seperti considerations such as the specific needs
kebutuhan spesifik dari produk biologi dan of the biological product and on the
karakteristik produk lainnya, termasuk characteristics of other products, including
produk non-biologis. Tindakan any non-biological products, in the same
pengendalian lain untuk kegiatan facility. Other control measures for
penyelesaian dapat mencakup perlunya finishing operations may include the need
proses penambahan dalam urutan for specific addition sequences, mixing
tertentu, kecepatan pencampuran, speeds, time and temperature controls,
pengendalian waktu dan suhu, batas limits on exposure to light and
paparan cahaya dan pengungkungan containment and cleaning procedures in
serta prosedur pembersihan bila terjadi the event of spillages.
tumpahan.
12. Tindakan dan prosedur yang diperlukan 12. The measures and procedures necessary
untuk pengungkungan (yaitu keamanan for containment (i.e. for environment and
lingkungan dan operator) hendaklah tidak operator safety) should not conflict with
boleh bertentangan dengan keamanan those for product safety.
produk.
13. Sistem tata udara hendaklah dirancang, 13. Air handling units should be designed,
dibangun dan dipelihara untuk constructed and maintained to minimise
meminimalkan risiko kontaminasi silang the risk of cross-contamination between
antara area pembuatan yang berbeda different manufacturing areas and may
dan dapat dibuat spesifik untuk area need to be specific for an area.
tertentu. Pertimbangan berdasarkan Consideration, based on QRM principles,
prinsip-prinsip MRM, hendaklah diberikan should be given to the use of single pass
pada penggunaan sistem tata udara air systems.
single pass.
14. Area bertekanan positif hendaklah 14. Positive pressure areas should be used to
digunakan untuk pengolahan produk process sterile products but negative
steril, namun untuk area tertentu yang pressure in specific areas at the point of
digunakan untuk mikroba patogen exposure of pathogens is acceptable for
hendaklah bertekanan negatif untuk containment reasons. Where negative
mencegah penyebaran mikroba patogen pressure areas or safety cabinets are
keluar dari area tersebut. Apabila area used for aseptic processing of materials
bertekanan negatif atau lemari pengaman with particular risks (e.g. pathogens), they
digunakan untuk memproses bahan should be surrounded by a positive
secara aseptik dengan risiko tertentu pressure clean zone of appropriate grade.
(misal mikroba patogen), area tersebut These pressure cascades should be
hendaklah dikelilingi area bersih clearly defined and continuously
bertekanan positif sesuai dengan monitored with appropriate alarm settings.
kelasnya. Kaskade tekanan ini hendaklah
didefinisikan secara jelas dan dipantau
secara kontinu dengan pengaturan alarm
yang sesuai.
15. Peralatan yang digunakan untuk 15. Equipment used during handling of live
menangani organisme hidup dan sel, organisms and cells, including those for
termasuk peralatan untuk pengambilan sampling, should be designed to prevent
sampel, hendaklah didesain untuk any contamination of the live organism or
mencegah kontaminasi organisme hidup cell during processing.
atau sel selama proses.
16. Pengungkung primer hendaklah didesain 16. Primary containment should be designed
dan diuji secara berkala untuk and periodically tested to ensure the
memastikan pencegahan agen biologi prevention of escape of biological agents
keluar ke lingkungan kerja. into the immediate working environment.
17. Penggunaan sistem 'bersihkan ditempat’ 17. The use of 'clean in place' and ‘steam in
dan ‘uapkan di tempat” (‘sterilisasi di place’(‘sterilisation in place’) systems
tempat’) hendaklah digunakan jika should be used where possible. Valves on
memungkinkan. Katup pada tangki fermentation vessels should be completely
fermentasi hendaklah dapat disterilisasi steam sterilisable.
dengan uap air secara sempurna.
18. Filter ventilasi udara hendaklah hidrofobis 18. Air vent filters should be hydrophobic and
dan jangka waktu pemakaiannya validated for their scheduled life span with
divalidasi pada interval yang sesuai integrity testing at appropriate intervals
melalui uji integritas berdasarkan prinsip based on appropriate QRM principles.
MRM yang tepat.
19. Drainage systems must be designed so
19. Sistem drainase hendaklah didesain agar that effluents can be effectively neutralised
limbah dapat dinetralkan atau or decontaminated to minimise the risk of
didekontaminasi secara efektif untuk cross-contamination. Compliance with
meminimalkan risiko kontaminasi silang. local regulations is required to minimize
Kepatuhan terhadap peraturan lokal the risk of contamination of the external
diperlukan untuk meminimalkan risiko environment according to the risk
kontaminasi ke lingkungan eksternal associated with the biohazardous nature
sesuai dengan risiko yang terkait dengan of waste materials.
sifat biohazard dari bahan limbah.
20. Karena keanekaragaman produk atau 20. Due to the variability of biological products
proses biologi, beberapa bahan aditif atau or processes, relevant/critical additives or
bahan baku yang relevan/ kritis harus ingredients may have to be measured or
diukur atau ditimbang selama proses weighed during the production process. In
produksi. Dalam hal ini, stok bahan dapat these cases, stocks of these substances
disimpan di area produksi selama periode may be kept in the production area for a
HEWAN ANIMALS
21. Berbagai spesies hewan digunakan 21. A wide range of animal species are used
dalam pembuatan sejumlah produk in the manufacture of a number of
biologi atau bahan awal yang secara garis biological medicinal products or starting
besar dapat dibagi menjadi 2 kelompok materials. These can be divided into 2
yaitu: broad types of sources:
a) kelompok hewan hidup, ternak, dan a) Live groups, herds, flocks: examples
kawanan hewan: mencakup vaksin include polio vaccine (monkeys),
polio (monyet), immunosera untuk immunosera to snake venoms and
bisa ular dan tetanus (kuda, domba tetanus (horses, sheep and goats),
dan kambing), alergen (kucing), allergens (cats), rabies vaccine
vaksin rabies (kelinci, mencit dan (rabbits, mice and hamsters),
hamster), produk transgenik transgenic products (goats, cattle).
(kambing, sapi). b) Animal tissues and cells derived
b) Jaringan dan sel hewan yang post-mortem and from
berasal dari hewan yang sudah mati establishments such as abattoirs:
atau didapatkan dari rumah potong examples include feeder cells to
hewan misal sel feeder untuk support the growth of some ATMPs,
mendukung pertumbuhan beberapa abattoir sources for enzymes,
PTTT, sumber enzim, antikoagulan anticoagulants and hormones (sheep
dan hormon (domba dan babi). and pigs).
Selain itu, hewan juga dapat digunakan In addition, animals may also be used in
untuk pengawasan mutu misal dalam quality control either in generic assays,
pengujian secara umum seperti e.g. pyrogenicity, or specific potency
pirogenitas, atau uji potensi spesifik, assays, e.g. pertussis vaccine (mice),
seperti vaksin pertusis (mencit), pyrogenicity (rabbits), BCG vaccine
pirogenitas (kelinci), dan vaksin BCG (guinea-pigs).
(marmot).
22. Untuk mematuhi regulasi TSE, 22. In addition to compliance with TSE
adventitious agents lain yang menjadi regulations, other adventitious agents that
perhatian (penyakit zoonotik, yaitu are of concern (zoonotic diseases,
penyakit yang bersumber dari hewan) diseases of source animals) should be
hendaklah dipantau melalui program monitored by an ongoing health
kesehatan berkala dan programme and recorded. Specialist
didokumentasikan. Dalam menyusun advice should be obtained in establishing
program kesehatan tersebut hendaklah such programmes. Instances of ill-health
mempertimbangkan saran dari spesialis. occurring in the source animals should be
Kejadian gangguan kesehatan yang investigated with respect to their
bersumber hewan hendaklah diselidiki suitability and the suitability of in-contact
sehubungan dengan kecocokan dan animals for continued use (in
kesesuaian kontak dengan hewan yang manufacture, as sources of starting
digunakan secara berkesinambungan materials, in quality control and safety
23. Perhatian khusus hendaklah diambil 23. Particular care should be taken to prevent
untuk mencegah dan memantau infeksi and monitor infections in the source/donor
pada hewan sumber/donor. Tindakan animals. Measures should include the
hendaklah mencakup sumber, fasilitas, sourcing, facilities, husbandry, biosecurity
peternakan, prosedur keamanan biologi, procedures, testing regimes, control of
sistem pengujian, pengawasan bahan bedding and feed materials. This is of
pakan dan bedding hewan. Hal ini special relevance to specified pathogen
merupakan relevansi khusus untuk hewan free animals where pharmacopoeial
bebas patogen tertentu di mana monograph requirements must be met.
persyaratan monografi farmakope harus Housing and health monitoring should be
dipenuhi. Pemantauan kandang dan defined for other categories of animals
kesehatan hendaklah ditetapkan untuk (e.g. healthy flocks or herds).
kategori hewan lain (misal ternak dan
kawanan hewan yang sehat).
24. Untuk produk yang dibuat dari hewan 24. For products manufactured from
transgenik, proses produksi hewan transgenic animals, traceability should be
tersebut dari hewan sumber hendaklah maintained in the creation of such
tertelusur. animals from the source animals.
25. Pencatatan hendaklah mengacu pada 25. Note should be taken of national
persyaratan nasional tentang requirements for animal quarters, care
pemeliharaan, pengamanan, perawatan, and quarantine. Housing for animals used
dan karantina hewan. Kandang hewan in production and control of biological
yang digunakan untuk produksi dan products should be separated from
pengawasan produk biologi hendaklah production and control areas.
terpisah dari area produksi dan
pengawasan mutu.
26. Untuk spesies hewan yang berbeda, 26. For different animal species, key criteria
kriteria utama hendaklah ditentukan, should be defined, monitored, and
dipantau, dan dicatat. Pencatatan recorded. These may include age, weight
mencakup umur, berat badan dan status and health status of the animals.
kesehatan hewan.
27. Hewan, agen biologis, dan pengujian 27. Animals, biological agents, and tests
yang dilakukan hendaklah diidentifikasi carried out should be appropriately
dengan baik untuk mencegah risiko identified to prevent any risk of mix up
kecampurbauran dan mengendalikan and to control all identified hazards.
bahaya yang teridentifikasi.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
28. Spesifikasi bahan awal biologi dapat 28. Specifications for biological starting
memerlukan dokumentasi tambahan materials may need additional
tentang sumber, asal, rantai distribusi, documentation on the source, origin,
metode pembuatan, dan pengawasan distribution chain, method of manufacture,
yang dilakukan, untuk memastikan and controls applied, to assure an
tingkat pengawasan yang tepat termasuk appropriate level of control including their
mutu mikrobiologi. microbiological quality.
29. Beberapa jenis produk dapat memiliki 29. Some product types may require specific
definisi khusus tentang bahan apa saja definition of what materials constitutes a
yang membentuk bets, terutama sel batch, particularly somatic cells in the
somatik dalam PTTT. Untuk kondisi context of ATMPs. For autologous and
autologus dan kecocokan-donor, produk donor-matched situations, the
yang diproduksi hendaklah dipandang manufactured product should be viewed
sebagai bets. as a batch.
30. Apabila digunakan donor sel atau 30. Where human cell or tissue donors are
jaringan dari manusia, ketertelusuran used, full traceability is required from
penuh diperlukan dari bahan awal dan starting and raw materials, including all
bahan baku, termasuk semua zat yang substances coming into contact with the
kontak dengan sel atau jaringan melalui cells or tissues through to confirmation of
konfirmasi penerimaan produk pada titik the receipt of the products at the point of
penggunaan dengan tetap menjaga use whilst maintaining the privacy of
kerahasiaan individual dan informasi individuals and confidentiality of health
kesehatan. Catatan penelusuran related information. Traceability records
hendaklah disimpan selama 30 tahun must be retained for 30 years after the
setelah tanggal kedaluwarsa produk. expiry date of the product. Particular care
Perhatian khusus hendaklah diambil should be taken to maintain the
untuk menjaga ketertelusuran produk traceability of products for special use
untuk kasus penggunaan khusus, seperti cases, such as donor-matched cells.
sel kecocokan-donor. Persyaratan National requirements apply to blood
nasional diberlakukan untuk komponen components when they are used as
darah ketika digunakan sebagai bahan supportive or raw material in the
baku atau pendukung dalam proses manufacturing process of medicinal
pembuatan produk obat. Untuk PTTT, products. For ATMPs, traceability
persyaratan ketertelusuran mengenai sel requirement regarding human cells
manusia termasuk sel haematopoietik including haematopoietic cells must
harus sesuai dengan prinsip-prinsip yang comply with the principles laid down in
PRODUKSI PRODUCTION
31. Mengingat banyaknya variabilitas pada 31. Given the variability inherent in many
bahan dan produk biologis, langkah- biological substances and products, steps
langkah untuk meningkatkan to increase process robustness thereby
ketangguhan proses sehingga reducing process variability and
mengurangi variasi proses dan enhancing reproducibility at the different
meningkatkan reprodusibilitas pada stages of the product lifecycle such as
berbagai tahap siklus hidup produk process design should be reassessed
seperti proses desain hendaklah dinilai during Product Quality Reviews.
kembali sewaktu diadakan Pengkajian
Mutu Produk.
32. Sejak dilakukannya kultivasi, media dan 32. Since cultivation conditions, media and
reagen dirancang untuk meningkatkan reagents are designed to promote the
pertumbuhan sel atau organisme growth of cells or microbial organisms,
mikroba, dalam kondisi murni (aksenik), typically in an axenic state, particular
perhatian khusus hendaklah diberikan attention should be paid in the control
pada strategi pengendalian untuk strategy to ensure there are robust steps
memastikan adanya langkah-langkah that prevent or minimise the occurrence
tangguh yang mencegah atau of unwanted bioburden and associated
mengurangi munculnya bioburden, dan metabolites and endotoxins. For cell
metabolit atau endotoksin yang tidak based ATMPs where production batches
diinginkan. Untuk PTTT di mana bets are frequently small the risk of cross-
produksi biasanya dilakukan dalam contamination between cell preparations
jumlah kecil, risiko kontaminasi silang from different donors with various health
antara persiapan sel dari donor yang status should be controlled under defined
berbeda dengan berbagai status procedures and requirements.
kesehatan hendaklah dikendalikan
melalui prosedur dan persyaratan yang
ditetapkan.
33. Sumber, asal dan kesesuaian bahan 33. The source, origin and suitability of
awal dan bahan baku biologis (misal biological starting and raw materials (e.g.
bahan pengawet (cryoprotectant), sel cryoprotectants, feeder cells, reagents,
feeder, reagen, media kultur, dapar, culture media, buffers, serum, enzymes,
serum, enzim, sitokin, faktor cytokines, growth factors) should be
pertumbuhan) hendaklah ditetapkan clearly defined. Where the necessary
dengan jelas. Jika pengujian penting tests take a long time, it may be
yang dilakukan membutuhkan waktu permissible to process starting materials
yang lama, bahan awal dapat diproses before the results of the tests are
terlebih dahulu sebelum hasil pengujian available, the risk of using a potentially
diperoleh, risiko penggunaan bahan yang failed material and its potential impact on
berpotensi gagal dan dampak potensial other batches should be clearly
pada bets lain hendaklah dipahami understood and assessed under the
dengan jelas dan dinilai menurut prinsip principles of QRM. In such cases, release
MRM. Pada kasus-kasus tersebut, syarat of a finished product is conditional on
pelulusan produk jadi tergantung pada satisfactory results of these tests. The
hasil-hasil pengujian yang memuaskan. identification of all starting materials
Identifikasi semua bahan awal hendaklah should be in compliance with the
memenuhi persyaratan yang sesuai requirements appropriate to its stage of
dengan tingkatan pembuatannya. Untuk manufacture. For biological substances
produk biologi panduan lebih lanjut dapat further guidance can be found in Annex 8
mengacu pada Aneks 8 Cara Pembuatan Good Manufacturing Practices for Active
Bahan Baku Aktif Obat yang Baik Bab Pharmaceutical Ingredients Chapter 18.
18.
34. Risiko kontaminasi bahan awal saat 34. The risk of contamination of starting
perpindahan sepanjang rantai pasokan materials during their passage along the
hendaklah dinilai, khususnya terhadap supply chain must be assessed, with
TSE. Bahan yang bersentuhan langsung particular emphasis on TSE. Materials
dengan peralatan produksi atau produk that come into direct contact with
(misal media yang digunakan dalam uji manufacturing equipment or the product
pengisian media (media fill) dan pelumas (such as media used in media fill
yang dapat bersentuhan dengan produk) experiments and lubricants that may
hendaklah juga dikaji risikonya. contact the product) must also be taken
into account.
35. Mengingat banyaknya risiko yang berasal 35. Given that the risks from the introduction
dari paparan kontaminasi dan of contamination and the consequences
konsekuensinya terhadap produk adalah to the product is the same irrespective of
sama terlepas dari tahapan produksi, the stage of manufacture, establishment
penyusunan strategi pengendalian untuk of a control strategy to protect the product
melindungi produk dan persiapan larutan, and the preparation of solutions, buffers
dapar dan bahan tambahan lainnya and other additions should be based on
hendaklah didasarkan pada prinsip dan the principles and guidance contained in
pedoman yang terkandung dalam bagian the appropriate sections of Annex 1
sesuai Aneks 1 Pembuatan Produk Steril. Manufacture of Sterile Medicinal
Pengendalian sangat diperlukan untuk Products. The controls required for the
mutu bahan awal dan proses produksi quality of starting materials and on the
aseptis, khususnya untuk produk aseptic manufacturing process,
berbasis sel, dimana sterilisasi akhir particularly for cell-based products, where
umumnya tidak mungkin dilakukan dan final sterilisation is generally not possible
kemampuan untuk menghilangkan hasil and the ability to remove microbial by-
sampingan mikroba terbatas. Bilamana products is limited, assume greater
izin edar atau persetujuan uji klinik importance. Where an MA or CTA
mencantumkan jenis dan tingkat provides for an allowable type and level of
bioburden yang diijinkan, misal pada bioburden, for example at active
tahap bahan aktif, strategi pengendalian substance stage, the control strategy
hendaklah menunjukkan bahwa batas- should address the means by which this
batas yang ditentukan dapat is maintained within the specified limits.
dipertahankan.
36. Apabila bahan awal perlu disterilisasi, 36. Where sterilization of starting materials is
hendaklah sedapat mungkin dilakukan required, it should be carried out where
dengan cara panas. Jika diperlukan, possible by heat. Where necessary, other
metode lain yang sesuai juga dapat appropriate methods may also be used
digunakan untuk inaktivasi bahan for inactivation of biological materials (e.g.
biologis (misal iradiasi dan filtrasi). irradiation and filtration).
37. Pengurangan bioburden yang terkait 37. Reduction in bioburden associated with
dengan pengadaan sel dan jaringan procurement of living tissues and cells
hidup mungkin membutuhkan tindakan may require the use of other measures
lain seperti penggunaan antibiotik pada such as antibiotics at early manufacturing
tahap awal produksi. Langkah ini stages. This should be avoided, but
hendaklah dihindari, tetapi jika diperlukan where it is necessary their use should be
maka langkah tersebut diambil dengan justified and carefully controlled, they
justifikasi dan diawasi dengan cermat, should be removed from the
dan bahan-bahan tersebut hendaklah manufacturing process at the stage
dihilangkan dari proses produksi pada specified in the MA or CTA.
tahap tertentu seperti tercantum dalam
izin edar atau persetujuan uji klinik.
38. Untuk sel dan jaringan manusia yang 38. For human tissues and cells used as
digunakan sebagai bahan awal untuk starting materials for biological medicinal
produk biologi: products:
b) Sel atau jaringan manusia yang b) Where such human cells or tissues
diimpor harus memenuhi standar are imported they must meet
nasional terkait mutu dan keamanan. equivalent national standards of
Ketertelusuran dan persyaratan quality and safety. The traceability
pelaporan efek samping serius dan and serious adverse reaction and
kejadian tak diinginkan yang serius serious adverse event notification
dapat diatur dalam peraturan yang requirements may be set out in
ditetapkan. national legislation.
d) Jaringan dan sel diluluskan dahulu d) Tissue and cells are released by the
oleh Kepala Pemastian Mutu dalam Head of Quality Assurance in the
39. Berkenaan dengan terapi gen: 39. With regard to gene therapy:
a) Untuk produk yang terdiri dari vektor a) For products consisting of viral
virus, bahan awal adalah komponen vectors, the starting materials are the
dari mana vektor virus tersebut components from which the viral
diperoleh, yaitu benih virus induk vector is obtained, i.e. the master
atau plasmid untuk transfeksi virus seed or the plasmids to
packaging cell dan BSI dari transfect the packaging cells and the
packaging cell line. MCB of the packaging cell line.
b) Untuk produk yang terdiri dari b) For products consisting of plasmids,
plasmid, vektor non-viral dan non-viral vectors and genetically
mikroorganime hasil rekayasa modified micro-organisms other than
genetika selain virus atau vektor viruses or viral vectors, the starting
virus, bahan awal adalah komponen materials are the components used
yang digunakan untuk menghasilkan to generate the producing cell, i.e.
producing cell, yaitu plasmid, bakteri the plasmid, the host bacteria and
inang dan BSI dari sel mikroba the MCB of the recombinant
rekombinan. microbial cells.
c) Untuk sel hasil rekayasa genetika, c) For genetically modified cells, the
bahan awal adalah komponen yang starting materials are the
digunakan untuk mendapatkan sel components used to obtain the
hasil rekayasa genetika, yaitu bahan genetically modified cells, i.e. the
awal untuk memproduksi vektor dan starting materials to manufacture the
persiapan sel manusia atau hewan. vector and the human or animal cell
preparations.
d) Prinsip-prinsip CPOB berlaku dari d) The principles of GMP apply from the
sistem bank yang digunakan untuk bank system used to manufacture
memproduksi vektor atau plasmid the vector or plasmid used for gene
yang digunakan untuk transfer gen. transfer.
40. Apabila sel manusia atau hewan 40. Where human or animal cells are used in
digunakan dalam proses produksi the manufacturing process as feeder
sebagai sel feeder, pengawasan yang cells, appropriate controls over the
tepat terhadap sumber, pengujian, sourcing, testing, transport and storage
transportasi dan penyimpanan hendaklah should be in place, including compliance
tersedia, termasuk kepatuhan terhadap with national requirements for human
persyaratan nasional untuk sel manusia. cells.
SISTEM LOT BENIH DAN BANK SEL SEED LOT AND CELL BANK SYSTEM
41. Untuk mencegah perubahan sifat yang 41. In order to prevent the unwanted drift of
tidak diinginkan akibat subkultur berulang properties which might ensue from
atau pelipatgandaan generasi, maka repeated subcultures or multiple
pembuatan bahan biologi dan produk generations, the production of biological
yang diperoleh dari kultur mikroba, kultur medicinal substances and products
sel atau propagasi pada embrio dan obtained by microbial culture, cell culture
hewan hendaklah didasarkan pada or propagation in embryos and animals
sistem lot benih induk dan benih kerja should be based on a system of master
virus dan/atau bank sel kerja. Sistem and working virus seed lots and/or cell
seperti ini mungkin tidak berlaku untuk banks. Such a system may not be
semua jenis PTTT. applicable to all types of ATMPs.
42. Jumlah generasi (penggandaan, pasase) 42. The number of generations (doublings,
antara lot benih atau bank sel, bahan passages) between the seed lot or cell
obat dan produk jadi hendaklah bank, the drug substance and finished
konsisten dengan spesifikasi pada izin product should be consistent with
edar atau persetujuan uji klinik. specifications in the MA or CTA.
43. Sebagai bagian dari manajemen siklus 43. As part of product lifecycle management,
hidup produk, penyediaan lot benih dan establishment of seed lots and cell banks,
bank sel, termasuk generasi induk dan including master and working
kerja, hendaklah dilakukan di bawah generations, should be performed under
kondisi yang telah terbukti sesuai. circumstances which are demonstrably
Kondisi tersebut hendaklah mencakup appropriate. This should include an
lingkungan terkendali yang sesuai untuk appropriately controlled environment to
melindungi lot benih dan bank sel serta protect the seed lot and the cell bank and
personel yang menangani. Selama the personnel handling it. During the
pembuatan lot benih dan bank sel, establishment of the seed lot and cell
hendaklah tidak ada bahan hidup bank, no other living or infectious material
maupun bahan infeksius lain (misal virus, (e.g. virus, cell lines or cell strains) should
sel lestari atau galur sel) yang ditangani be handled simultaneously in the same
bersamaan di area yang sama atau oleh area or by the same persons. For stages
orang yang sama. Untuk tahapan prior to the master seed or cell bank
sebelum menghasilkan benih induk dan generation, where only the principles of
bank sel, prinsip CPOB dapat diterapkan, GMP may be applied, documentation
hendaklah tersedia dokumentasi untuk should be available to support traceability
mendukung ketertelusuran termasuk including issues related to components
permasalahan yang berkaitan dengan used during development with potential
komponen yang digunakan selama impact on product safety (e.g. reagents of
pengembangan dan berdampak terhadap biological origin) from initial sourcing and
keamanan produk (misal reagen asal genetic development if applicable. For
biologis) dari sumber awal dan vaccines the requirements of
pengembangan genetik bila ada. Untuk pharmacopoeial monographs will apply.
vaksin, berlaku persyaratan yang
tercantum dalam monografi Farmakope.
44. Setelah pembuatan bank sel induk dan 44. Following the establishment of master
sel kerja dan lot benih induk maupun lot and working cell banks and master and
benih kerja, hendaklah diikuti prosedur working seed lots, quarantine and release
karantina dan pelulusan. Prosedur procedures should be followed. This
hendaklah mencakup karakterisasi yang should include adequate characterization
memadai dan pengujian kontaminan. and testing for contaminants. Their on-
Kesesuaian penggunaan on-going going suitability for use should be further
hendaklah lebih ditunjukkan oleh demonstrated by the consistency of the
konsistensi karakteristik dan mutu bets characteristics and quality of the
produk berturut-turut. Bukti stabilitas dan successive batches of product. Evidence
pemulihan lot benih dan bank sel of the stability and recovery of the seeds
hendaklah didokumentasikan dan and banks should be documented and
catatan hendaklah disimpan agar records should be kept in a manner
memungkinkan dilakukan evaluasi tren. permitting trend evaluation.
45. Lot benih dan bank sel hendaklah 45. Seed lots and cell banks should be stored
disimpan dan digunakan sedemikian and used in such a way as to minimize
rupa sehingga dapat meminimalkan risiko the risks of contamination or alteration
kontaminasi atau perubahan (misal (e.g. stored in the vapour phase of liquid
disimpan dalam fase uap nitrogen cair nitrogen in sealed containers). Control
dalam wadah tertutup).Tindakan measures for the storage of different
pengendalian untuk penyimpanan benih seeds and/or cells in the same area or
dan/atau sel yang berbeda di area atau equipment should prevent mix-up and
peralatan yang sama hendaklah take into account the infectious nature of
mencegah kecampurbauran dan the materials to prevent cross
memperhitungkan sifat infeksi bahan contamination.
untuk mencegah kontaminasi silang.
46. Produk obat berbasis sel sering 46. Cell based medicinal products are often
dihasilkan dari stok sel yang diperoleh generated from a cell stock obtained from
dari tingkat pasase yang terbatas. limited number of passages. In contrast
Berbeda dengan dua sistem berjenjang with the two tiered system of Master and
dari bank sel induk dan sel kerja, jumlah Working cell banks, the number of
produksi yang berjalan dari stok sel production runs from a cell stock is limited
dibatasi oleh jumlah aliquot yang by the number of aliquots obtained after
diperoleh setelah ekspansi dan tidak expansion and does not cover the entire
termasuk siklus hidup produk. Perubahan life cycle of the product. Cell stock
stok sel hendaklah tercakup dalam changes should be covered by a
protokol validasi. validation protocol.
47. Wadah penyimpanan hendaklah disegel, 47. Storage containers should be sealed,
diberi label dengan jelas dan disimpan clearly labelled and kept at an appropriate
pada suhu yang tepat. Inventarisasi stok temperature. A stock inventory must be
harus dijaga. Suhu penyimpanan kept. The storage temperature should be
hendaklah direkam secara kontinu dan, recorded continuously and, where used,
di mana ditempatkan, tingkat nitrogen the liquid nitrogen level monitored.
cair dipantau. Penyimpangan dari batas Deviation from set limits and corrective
dan tindakan korektif dan preventif yang and preventive action taken should be
diambil hendaklah dicatat. recorded.
48. Disarankan untuk membagi stok dan 48. It is desirable to split stocks and to store
menyimpan stok yang terbagi tersebut the split stocks at different locations so as
pada lokasi yang berbeda untuk to minimize the risks of total loss. The
meminimalkan risiko kehilangan total. controls at such locations should provide
Pengendalian di lokasi tersebut the assurances outlined in the preceding
hendaklah memberikan jaminan paragraphs.
sebagaimana yang diuraikan pada alinea
sebelumnya.
49. Kondisi penyimpanan dan penanganan 49. The storage and handling conditions for
stok di tempat berbeda hendaklah stocks should be managed according to
dikendalikan sesuai dengan prosedur the same procedures and parameters.
dan parameter yang sama. Sekali wadah Once containers are removed from the
dikeluarkan dari sistem manajemen lot seed lot / cell bank management system,
benih / bank sel, wadah hendaklah tidak the containers should not be returned to
boleh dikembalikan ke stok semula. stock.
51. Parameter (proses) operasional kritis, 51. Critical operational (process) parameters,
atau parameter masukan lain yang or other input parameters which affect
berdampak pada mutu produk hendaklah product quality, need to be identified,
diidentifikasi, divalidasi, validated, documented and be shown to
didokumentasikan dan dapat be maintained within requirements.
dipertahankan agar selalu berada di
dalam persyaratan.
52. Strategi pengendalian masuknya barang 52. A control strategy for the entry of articles
dan bahan ke area produksi hendaklah and materials into production areas
didasarkan pada prinsip MRM untuk should be based on QRM principles to
meminimalkan risiko kontaminasi. Untuk minimise the risk of contamination. For
proses aseptik, masuknya barang dan aseptic processes, heat stable articles
bahan tahan panas ke area bersih atau and materials entering a clean area or
area bersih/terkungkung hendaklah clean/contained area should preferably do
melalui otoklaf atau oven berpintu ganda. so through a double-ended autoclave or
Barang dan bahan tidak tahan panas oven. Heat labile articles and materials
hendaklah dimasukkan melalui ruang should enter through an air lock with
penyangga udara dengan pintu interlock interlocked doors where they are subject
yang tercakup dalam prosedur sanitasi to effective surface sanitisation
permukaan yang efektif. Sterilisasi procedures. Sterilisation of articles and
barang dan bahan di tempat lain dapat materials elsewhere is acceptable
diterima selama terbungkus berlapis- provided that they are multiple wrappings,
lapis, yang jumlah lapisannya sesuai as appropriate to the number of stages of
dengan jumlah tahap memasuki area entry to the clean area, and enter through
bersih, dan masuk melalui ruang an airlock with the appropriate surface
penyangga dengan tindakan sanitasi sanitisation precautions.
permukaan yang sesuai.
53. Sifat memacu pertumbuhan yang dimiliki 53. The growth promoting properties of
media biakan hendaklah dibuktikan agar culture media should be demonstrated to
sesuai dengan tujuan penggunaannya. be suitable for its intended use. If
Jika memungkinkan, media biakan possible, media should be sterilized in
hendaklah disterilisasi di tempat. Jika situ. Inline sterilizing filters for routine
memungkinkan penambahan gas, media, addition of gases, media, acids or alkalis,
asam atau basa, bahan pengurang busa, anti-foaming agents etc. to fermenters
dan lain-lain ke dalam fermentor should be used where possible.
hendaklah melalui filter sterilisasi yang
terpasang di lini proses.
56. Sentrifugasi dan pencampuran produk 56. Centrifugation and blending of products
dapat menyebabkan pembentukan can lead to aerosol formation and
partikel aerosol, oleh karena itu tindakan containment of such activities to minimise
pembatasan penyebaran (containment) cross-contamination is necessary.
perlu dilakukan untuk memperkecil
kontaminasi silang.
57. Tumpahan, terutama organisme hidup, 57. Accidental spillages, especially of live
hendaklah ditangani dengan cepat dan organisms, must be dealt with quickly and
aman. Tindakan dekontaminasi yang safely. Validated decontamination
divalidasi hendaklah tersedia untuk tiap measures should be available for each
organisme atau kelompok organisme organism or groups of related organisms.
terkait. Bilamana terdapat galur berbeda Where different strains of single bacteria
dari spesies bakteri tunggal atau virus species or very similar viruses are
yang sangat mirip terlibat, proses involved, the decontamination process
dekontaminasi dapat divalidasi dengan may be validated with one representative
satu galur perwakilan, kecuali terdapat strain, unless there is reason to believe
alasan untuk menganggap bahwa that they may vary significantly in their
mereka mungkin berbeda bermakna resistance to the agent(s) involved.
dalam hal ketahanan terhadap agen
yang terlibat.
58. Jika terkontaminasi nyata, seperti karena 58. If obviously contaminated, such as by
tumpahan atau aerosol, atau jika spills or aerosols, or if a potentially
terdapat keterlibatan organisme yang hazardous organism is involved,
berpotensi membahayakan, maka production and control materials,
produksi dan pengawasan bahan, including paperwork, must be adequately
termasuk dokumen kerja, hendaklah disinfected, or the information transferred
didesinfeksi secara cukup atau informasi out by other means.
dikirim keluar dengan cara lain.
59. Metode yang digunakan untuk sterilisasi, 59. The methods used for sterilisation,
desinfeksi, penghilangan atau inaktivasi disinfection, virus removal or inactivation
virus hendaklah divalidasi. should be validated.
60. Tindakan khusus hendaklah dilakukan 60. In cases where a virus inactivation or
pada saat proses inaktivasi atau removal process is performed during
penghilangan virus untuk mencegah manufacture, measures should be taken
risiko kontaminasi ulang produk yang to avoid the risk of recontamination of
sudah ditangani dengan produk yang treated products by non-treated products.
belum ditangani.
61. Untuk produk yang diinaktivasi dengan 61. For products that are inactivated by the
penambahan reagen (seperti addition of a reagent (e.g. micro-
mikroorganisme dalam proses organisms in the course of vaccine
pembuatan vaksin), proses hendaklah manufacture) the process should ensure
menjamin inaktivasi organisme hidup the complete inactivation of live organism.
telah sempurna. Selain pencampuran In addition to the thorough mixing of
kultur dan inaktivan, hendaklah culture and inactivant, consideration
dipertimbangkan untuk mengenai semua should be given to contact of all product-
produk dan permukaan yang contact surfaces exposed to live culture
bersinggungan dengan biakan hidup dan, and, where required, the transfer to a
bila diperlukan, transfer ke tangki kedua. second vessel.
62. Terdapat berbagai macam peralatan 62. A wide variety of equipment is used for
yang digunakan untuk kromatografi. chromatography. QRM principles should
Prinsip MRM hendaklah digunakan untuk be used to devise the control strategy on
merancang strategi pengendalian pada matrices, the housings and associated
matriks, housing dan peralatan terkait equipment when used in campaign
yang digunakan pada sarana pembuatan manufacture and in multi-product
secara kampanye dan multi produk. environments. The re-use of the same
Penggunaan kembali matriks yang sama matrix at different stages of processing is
untuk tahap proses yang berbeda tidak discouraged. Acceptance criteria,
dianjurkan. Kriteria keberterimaan, operating conditions, regeneration
kondisi penggunaan, metode regenerasi, methods, life span and sanitization or
masa pakai, dan metode sanitasi atau sterilization methods of columns should
sterilisasi kolom kromatografi hendaklah be defined.
ditetapkan.
63. Bilamana radiasi ionisasi digunakan 63. Where ionising radiation is used in the
dalam pembuatan produk obat, Aneks 10 manufacture of medicinal products,
Penggunaan Radiasi Pengion dalam Annex 10Use of Ionising Radiation in the
Pembuatan Obat hendaklah digunakan Manufacture of Medicinal Products should
sebagai pedoman lebih lanjut. be consulted for further guidance.
64. Hendaklah tersedia sistem untuk 64. There should be a system to assure the
memastikan integritas dan penutupan integrity and closure of containers after
wadah setelah diisi, bila produk akhir filling where the final products or
atau produk antara menunjukkan risiko intermediates represent a special risk and
khusus dan tersedia prosedur untuk procedures to deal with any leaks or
menangani kebocoran atau tumpah. spillages. Filling and packaging
Pada kegiatan pengisian dan operations need to have procedures in
pengemasan hendaklah tersedia place to maintain the product within any
prosedur untuk menjaga produk berada specified limits, e.g. time and/or
dalam batas yang ditetapkan, seperti temperature.
waktu dan/atau suhu.
65. Kegiatan penanganan wadah yang 65. Activities in handling containers, which
mengandung agen biologis hidup, have live biological agents, must be
hendaklah dilakukan sedemikian rupa performed in such a way to prevent the
untuk mencegah kontaminasi produk lain contamination of other products or egress
atau lepasnya agen hidup ke dalam of the live agents into the work
lingkungan kerja atau lingkungan environment or the external environment.
eksternal. Pengkajian risiko hendaklah This risk assessment should take into
mempertimbangkan viabilitas dan consideration the viability of such
klasifikasi biologis organisme tersebut. organisms and their biological
classification.
66. Harap berhati-hati saat persiapan, 66. Care should be taken in the preparation,
pencetakan, penyimpanan, dan printing, storage and application of labels,
penggunaan label, untuk ditempelkan including any specific text for patient-
pada wadah primer dan kemasan specific products or signifying the use of
sekunder termasuk tulisan khusus untuk genetic engineering of the contents on the
produk spesifik pasien atau yang primary container and secondary
menandakan penggunaan rekayasa packaging. In the case of products used
genetika. Dalam hal produk digunakan for autologous use, the unique patient
untuk penggunaan autologus, hendaklah identifier and the statement “for
label langsung yang memuat pengenal autologous use only” should be indicated
unik pasien dan pernyataan “hanya untuk on the immediate label.
penggunaan autologus”.
67. Kompatibilitas label dengan suhu 67. The compatibility of labels with ultra-low
penyimpanan sangat rendah, di mana storage temperatures, where such
suhu tersebut digunakan, hendaklah temperatures are used, should be
diverifikasi. verified.
68. Bilamana informasi kesehatan donor 68. Where donor and/or animal health
dan/atau hewan tersedia setelah information becomes available after
pengadaan, yang memengaruhi mutu procurement, which affects product
produk, hal tersebut hendaklah quality, it should be taken into account in
diperhitungkan dalam prosedur recall procedures.
penarikan kembali.
70. Bilamana produk antara dapat disimpan 70. Where intermediates can be stored for
untuk waktu yang lama (hari, minggu extended periods of time (days, weeks or
atau lebih), hendaklah dipertimbangkan longer), consideration should be given to
pencakupan bets produk akhir yang the inclusion of final product batches
terbuat dari bahan yang disimpan pada made from materials held for their
waktu terlama selama-proses dalam maximum in-process periods in the on-
program stabilitas on-going. going stability programme.
71. Beberapa jenis sel (misal sel autologus 71. Certain types of cells (e.g. autologous
yang digunakan pada PTTT) mungkin cells used in ATMPs) may be available in
tersedia dalam jumlah terbatas dan, jika limited quantities and, where allowed in
dibolehkan dalam izin edar atau the MA or CTA, a modified testing and
persetujuan uji klinik, perubahan metode sample retention strategy may be
pengujian dan strategi sampel pertinggal developed and documented.
dapat dikembangkan dan
didokumentasikan.
72. Untuk PTTT berbasis sel, uji sterilitas 72. For cell-based ATMPs, sterility tests
hendaklah dilakukan pada kultur sel atau should be conducted on antibiotic-free
bank sel yang bebas antibiotik untuk cultures of cells or cell banks to provide
membuktikan bahwa tidak evidence for absence of bacterial and
adakontaminasi bakteri dan jamur dan fungal contamination and to be able to
agar dapat mendeteksi organisme- detection fastidious organisms where
organisme lain bila perlu. appropriate.
73. Untuk produk dengan kedaluwarsa 73. For products with a short shelf life, which
pendek, yang membutuhkan sertifikasi need batch certification before completion
bets sebelum menyelesaikan seluruh of all end product quality control tests
pengujian pengawasan mutu produk (e.g. sterility tests) a suitable control
akhir (misal uji sterilitas), hendaklah strategy must be in place. Such controls
tersedia strategi pengendalian yang need to be built on enhanced
sesuai. Pengawasan tersebut hendaknya understanding of product and process
didasarkan pada pemahaman yang tinggi performance and take into account the
tentang produk dan kinerja proses controls and attributes of input materials.
dengan memperhitungkan aspek The exact and detailed description of the
pengawasan dan atribut bahan awal. entire release procedure, including the
Deskripsi yang tepat dan rinci dari responsibilities of the different personnel
seluruh prosedur pelulusan, termasuk involved in assessment of production and
tanggung jawab personel berbeda yang analytical data is essential. A continuous
terlibat dalam penilaian produksi dan assessment of the effectiveness of the
analisis data adalah penting. Penilaian quality assurance system must be in
berkesinambungan terhadap efektivitas place including records kept in a manner
sistem pemastian mutu hendaklah which permit trend evaluation. Where end
tersedia, termasuk catatan disimpan product tests are not possible due to their
sedemikian rupa untuk memungkinkan short shelf life, alternative methods of
evaluasi tren. Bilamana pengujian produk obtaining equivalent data to permit batch
akhir tidak memungkinkan karena certification should be considered (e.g.
kedaluwarsa pendek, metode alternatif rapid microbiological methods). The
untuk memperoleh data yang ekuivalen procedure for batch certification and
untuk mengizinkan sertifikasi bets release may be carried out in two or more
hendaklah dipertimbangkan (misal stages -before and after full end process
metode mikrobiologi cepat). Prosedur analytical test results are available:
sertifikasi dan pelulusan bets hendaklah
dapat dilakukan pada dua tahap atau
lebih – sebelum dan sesudah hasil
pengujian analisis proses akhir tersedia:
Pedoman ini berlaku untuk bahan dari hewan This guidance applies to animal materials
termasuk bahan yang berasal dari lembaga which includes materials from establishments
seperti rumah potong hewan. Karena rantai such as abattoirs. Since the supply chains can
pasokan dapat luas dan kompleks, maka be extensive and complex, controls based on
pengendalian berdasarkan prinsip MRM perlu QRM principles need to be applied, see also
dilakukan, lihat juga persyaratan pada requirements of appropriate pharmacopoeial
monografi farmakope yang sesuai, termasuk monographs, including the need for specific
kebutuhan untuk pengujian khusus pada tiap tests at defined stages. Documentation to
tahap. Dokumentasi untuk menunjukkan demonstrate the supply chain traceability and
ketertelusuran rantai pasokan dan peran yang clear roles of participants in the supply chain,
jelas dari pelaku rantai pasokan, termasuk typically including a sufficiently detailed and
peta proses yang rinci dan terkini, hendaklah current process map, should be in place.
tersedia.
5. Audit berkala untuk pemasok bahan baku 5. Regular audits of the raw material
hendaklah dilakukan untuk memverifikasi supplier should be undertaken which
pemenuhan terhadap ketentuan verify compliance with controls for
pengawasan bahan pada berbagai tahap materials at the different stages of
pembuatan. Masalah hendaklah manufacture. Issues must be investigated
diinvestigasi hingga tingkat to a depth appropriate to their
kedalamanyang sesuai, di mana significance, for which full documentation
hendaklah tersedia dokumentasi yang should be available. Systems should also
lengkap. Hendaklah tersedia sistem be in place to ensure that effective
untuk memastikan bahwa tindakan corrective and preventive actions are
korektif dan tindakan preventif yang taken.
efektif telah diambil.
Bahan dapat dibuat dengan ekstraksi dari Materials may be manufactured by extraction
sumber alami atau dibuat dengan teknologi from natural sources or manufactured by
DNA rekombinan. recombinant DNA technology.
2. Imunisasi, pengujian darah dan jadwal 2. The immunisation, test bleed and harvest
panen darah hendaklah sesuai dengan bleed schedules should conform to those
persetujuan uji klinik atau izin edar. approved in the CTA or MA.
1. Bilamana telur digunakan, status 1. Where eggs are used, the health status of
kesehatan seluruh ternak sumber yang all source flocks used in the production of
digunakan dalam produksi telur (apakah eggs (whether specified pathogen free or
bebas patogen spesifik atau ternak yang healthy flocks) should be assured.
sehat) hendaklah dipastikan/dijamin.
3. Tangki yang berisi produk yang telah 3. Vessels containing inactivated product
diinaktivasi hendaklah tidak boleh dibuka should not be opened or sampled in
atau diambil sampelnya di area yang areas containing live biological agents.
mengandung agen biologi hidup.
1. Kondisi selama proses pertumbuhan sel, 1. Process condition during cell growth,
ekspresi protein dan pemurnian protein expression and purification must
hendaklah dipertahankan agar berada be maintained within validated
dalam parameter yang divalidasi untuk parameters to assure a consistent
memastikan produk yang konsisten product with a defined range of impurities
dengan rentang impuritas yang that is within the capability of the process
didefinisikan yang berada dalam to reduce to acceptable levels. The type
kemampuan proses untuk mengurangi of cell used in production may require
batas yang dapat diterima. Jenis sel yang increased measures to be taken to assure
digunakan dalam produksi mungkin freedom from viruses. For production
membutuhkan peningkatan tindakan involving multiple harvests, the period of
yang harus diambil untuk memastikan continuous cultivation should be within
bebas dari virus. Untuk produksi yang specified limits.
melibatkan beberapa kali panen, periode
penanaman berkelanjutan hendaklah
berada dalam batas tertentu.
digunakan untuk menyusun hibridoma / / cell line should be in place to assure the
sel lestari hendaklah tersedia untuk safety and quality of the product. It should
memastikan keamanan dan mutu produk. be verified that these are within approved
Hendaklah diverifikasi bahwa limits. Freedom from viruses should be
pengawasan tersebut berada dalam given particular emphasis. It should be
batas yang disetujui. Bebas dari virus noted that data originating from products
hendaklah diberikan perhatian khusus. generated by the same manufacturing
Hendaklah dicatat bahwa data yang technology platform may be acceptable to
berasal dari produk yang dihasilkan oleh demonstrate suitability.
platform teknologi pembuatan yang sama
dapat diterima untuk menunjukkan
kesesuaian.
2. Kriteria yang dipantau pada akhir siklus 2. Criteria to be monitored at the end of a
produksi dan untuk terminasi dini siklus production cycle and for early termination
produksi hendaklah diverifikasi bahwa of production cycle should be verified that
kriteria tersebut berada dalam batas yang these are within approved limits.
disetujui.
Konsistensi bahan awal yang berasal dari Consistency of starting material from a
sumber transgenik cenderung lebih transgenic source is likely to be more
bermasalah dibandingkan sumber problematic than is normally the case for non-
bioteknologi non-transgenik. Akibatnya, transgenic biotechnology sources.
terdapat peningkatan persyaratan dalam Consequently, there is an increased
semua hal untuk menunjukkan konsistensi requirement to demonstrate batch-to-batch
produk setiap bets. consistency of product in all respects.
2. Pengaturan kandang dan perawatan 2. The arrangements for housing and care
hewan hendaklah didefinisikan of the animals should be defined such
sedemikian rupa sehingga meminimalkan that they minimise the exposure of the
paparan hewan ke agen patogenik dan animals to pathogenic and zoonotic
zoonosis. Tindakan yang tepat untuk agents. Appropriate measures to protect
melindungi dari lingkungan eksternal the external environment should be
3. Silsilah mulai dari founder animal hingga 3. The genealogy of the founder animals
hewan untuk produksi hendaklah through to production animals must be
didokumentasikan. Ketika jalur transgenik documented. Since a transgenic line will
berasal dari founder animal genetik be derived from a single genetic founder
tunggal, bahan dari jalur transgenik animal, materials from different transgenic
berbeda hendaklah dipisahkan. lines should not be mixed.
4. Kondisi ketika produk dipanen hendaklah 4. The conditions under which the product is
sesuai dengan kondisi izin edar atau harvested should be in accordance with
persetujuan uji klinik. Jadwal dan kondisi MA or CTA conditions. The harvest
panen ketika hewan dapat dikeluarkan schedule and conditions under which
dari produksi hendaklah dilakukan sesuai animals may be removed from production
dengan prosedur dan batas should be performed according to
keberterimaan yang disetujui. approved procedures and acceptance
limits.
Konsistensi bahan awal yang berasal dari Consistency of starting material from a
sumber transgenik cenderung lebih transgenic source is likely to be more
bermasalah dibandingkan sumber problematic than is normally the case for non-
bioteknologi non-transgenik. Akibatnya, transgenic biotechnology sources.
terdapat peningkatan persyaratan dalam Consequently, there is an increased
semua hal untuk menunjukkan konsistensi requirement to demonstrate batch-to-batch
produk setiap bets. consistency of product in all respects.
Terdapat 2 jenis produk Terapi Gen (vektor There are potentially 2 types of Gene Therapy
dan sel hasil rekayasa genetika) dan products (vectors and genetically modified
keduanya masuk dalam lingkup pedoman cells) and both are within the scope of the
pada butir ini. Untuk produk Terapi Gen guidance in this section. For cell based Gene
berbasis sel, beberapa aspek dari pedoman Therapy products, some aspects of guidance
butir B10 dapat diterapkan. in section B10 may be applicable.
1. Karena sel-sel yang digunakan dalam 1. Since the cells used in the manufacture of
pembuatan produk terapi gen diperoleh gene therapy products are obtained from
dari manusia (autologus atau alogenik), humans (autologous or allogeneic), there
ada risiko potensi kontaminasi oleh is a potential risk of contamination by
2. Faktor-faktor seperti sifat materi genetik, 2. Factors such as the nature of the genetic
jenis vektor (virus atau nonvirus) dan material, type of (viral or non-viral) vector
jenis sel memiliki hubungan dengan and type of cells have a bearing on the
rentang impuritas potensial, adventitious range of potential impurities, adventitious
agents dan kontaminasi silang yang agents and cross-contaminations that
hendaklah diperhitungkan sebagai should be taken into account as part of the
bagian pengembangan strategi development of an overall strategy to
keseluruhan untuk meminimalkan risiko. minimise risk. This strategy should be
Strategi ini hendaklah digunakan sebagai used as a basis for the design of the
dasar untuk desain proses, fasilitas dan process, the manufacturing and storage
peralatan pembuatan dan penyimpanan, facilities and equipment, cleaning and
prosedur pembersihan dan decontamination procedures, packaging,
dekontaminasi, pengemasan, pelabelan labelling and distribution.
dan distribusi.
3. Pembuatan dan pengujian produk obat 3. The manufacture and testing of gene
terapi gen menimbulkan isu spesifik therapy medicinal products raises specific
mengenai keamanan dan mutu produk issues regarding the safety and quality of
akhir dan keselamatan bagi resipien dan the final product and safety issues for
staf. Pendekatan berbasis risiko untuk recipients and staff. A risk based
operator, lingkungan dan keselamatan approach for operator, environment and
pasien serta pelaksanaan pengendalian patient safety and the implementation of
berdasarkan biological hazard class controls based on the biological hazard
hendaklah diterapkan. Tindakan class should be applied. Safety measures
pengamanan hendaklah diterapkan. should be applied.
6. Jika vektor replikasi terbatas digunakan, 6. Where replication limited vectors are used,
hendaklah tersedia tindakan untuk measures should be in place to prevent
mencegah masuknya virus tipe liar (wild the introduction of wild-type viruses, which
type viruses), yang dapat menyebabkan may lead to the formation of replication
pembentukan vektor rekombinan yang competent recombinant vectors.
mampu bereplikasi (replication
competent).
10. Deskripsi produksi vektor dan sel hasil 10. A description of the production of vectors
rekayasa genetika hendaklah tersedia and genetically modified cells should be
secara cukup rinci untuk menjamin available in sufficient detail to ensure the
ketertelusuran produk dari bahan awal traceability of the products from the
(plasmid, gen yang diinginkan dan starting material (plasmids, gene of
sekuens regulator [regulatory interest and regulatory sequences, cell
sequences], bank sel, dan stok vektor banks, and viral or non viral vector stock)
virus atau nonvirus) sampai produk jadi. to the finished product.
11. Pengiriman produk yang mengandung 11. Shipment of products containing and/or
dan/atau terdiri dari GMO hendaklah consisting of GMO should conform to
sesuai dengan peraturan yang berlaku. appropriate legislation.
12. Pertimbangan berikut berlaku untuk 12. The following considerations apply to the
transfer gen ex-vivo ke sel resipien: ex-vivo gene transfer to recipient cells:
a) Kegiatan tersebut hendaklah a) These should take place in facilities
dilakukan di fasilitas tersendiri untuk dedicated to such activities where
kegiatan tersebut di mana tersedia appropriate containment
pengaturan pembatasan penyebaran arrangements exist.
(containment) yang layak.
b) Tindakan (termasuk pertimbangan
yang diuraikan dalam paragraf 10 b) Measures (including considerations
Bagian A) diperlukan untuk outlined under paragraph 10 in Part
meminimalkan potensi kontaminasi A) to minimise the potential for cross-
silang dan kecampurbauran antara contamination and mix-up between
sel dari pasien yang berbeda. Hal Ini cells from different patients are
hendaklah mencakup penggunaan required. This should include the use
prosedur pembersihan yang telah of validated cleaning procedures.
divalidasi. Penggunaan bersamaan The concurrent use of different viral
vektor virus yang berbeda hendaklah vectors should be subject to controls
dikendalikan atas dasar prinsip based on QRM principles. Some viral
MRM. Beberapa vektor virus (misal vectors (e.g. Retro- or Lenti-viruses)
Retrovirus atau Lentivirus) tidak cannot be used in the manufacturing
dapat digunakan dalam proses process of genetically modified cells
pembuatan sel hasil rekayasa until they have been shown to be
genetik sampai mereka telah terbukti devoid of replication-competent
bebas dari kontaminasi vektor yang contaminating vector.
mampu bereplikasi (replication-
competent).
c) Persyaratan ketertelusuran harus c) Traceability requirements must be
dijaga. Hendaklah tersedia definisi maintained. There should be a clear
yang jelas mengenai bets, mulai dari definition of a batch, from cell source
sumber sel sampai wadah produk to final product container(s).
jadi.
d) Produk yang menggunakan cara d) For products that utilise non-biological
non-biologis dalam memasukkan means to deliver the gene, their
gen, sifat fisiko-kimianya hendaklah physico-chemical properties should
didokumentasikan dan diuji. be documented and tested.
B.10 PRODUK TERAPI BERBASIS SEL B.10 HUMAN CELL BASED THERAPY
MANUSIA DAN REKAYASA JARINGAN PRODUCTS AND TISSUE ENGINEERED
MANUSIA PRODUCTS
Untuk produk berbasis sel hasil rekayasa For genetically modified cell based products
genetika yang tidak diklasifikasikan sebagai that are not classified as Gene Therapy
produk Terapi Gen, beberapa aspek products, some aspects of guidance in section
pedoman pada butir B9 dapat digunakan. B9 may be applicable.
1. Jika tersedia, hendaklah menggunkan 1. Use should be made, where they are
zat tambahan (seperti produk seluler, available, of authorised sources (i.e.
biomolekul, bahan biologi, perancah licensed medicinal products or medical
[scaffolds], matriks dari sumber resmi devices which have gone through a
(misal produk obat berlisensi atau conformity assessment procedure) of
perangkat medis yang telah melalui additional substances (such as cellular
prosedur penilaian kesesuaian). products, bio-molecules, bio-materials,
scaffolds, matrices).
3. Karena sel somatik diperoleh dari 3. Since somatic cells are obtained either
manusia (autologus atau alogenik), from humans (autologous or allogeneic),
terdapat potensi risiko kontaminasi oleh there is a potential risk of contamination
adventitious agents. Pertimbangan by adventitious agents. Special
khusus harus diterapkan untuk considerations must be applied to the
pemisahan bahan autologus yang segregation of autologous materials
diperoleh dari donor yang terinfeksi atau obtained from infected donors or related
yang terkait dengan pooling sel (cell to cell pooling. The robustness of the
pooling). Ketangguhan tindakan control and test measures put in place for
pengendalian dan pengujian untuk these source materials should be
sumber bahan ini hendaklah dijamin. ensured. Animals from which tissues and
Hewan yang jaringan dan selnya diambil cells are collected should be reared and
hendaklah dipelihara dan diproses sesuai processed according to the principles
dengan prinsip yang ditetapkan dalam defined in the relevant guidelines.
pedoman yang relevan.
Catatan hanya disertakan untuk istilah yang Entries are only included where the terms are
digunakan dalam Aneks 2 dan memerlukan used in Annex 2 and require further
penjelasan lebih lanjut. Definisi yang sudah explanation. Definitions which already exist in
ada dalam peraturan hanya merupakan legislation are cross-referenced only.
referensi silang.
Adjuvan Adjuvant
Zat kimia atau biologi yang dapat A chemical or biological substance that
meningkatkan respon imun terhadap antigen enhances the immune response against an
antigen.
Alergoid. Alergen yang dimodifikasi secara Allergoids. Allergens which are chemically
kimia untuk mengurangi reaktivitas IgE. modified to reduce IgE reactivity.
Antigen. Zat (misal racun, protein asing, Antigens. Substances (e.g. toxins, foreign
bakteri, sel jaringan) yang mampu proteins, bacteria, tissue cells) capable of
merangsang respon imun spesifik. inducing specific immune responses.
Area. Ruangan spesifik dalam bangunan, Area. A specific set of rooms within a building
yang terkait dengan pembuatan salah satu associated with the manufacturing of any one
atau beberapa produk dan memiliki unit product or multiple products that has a
pengendali udara. common air handling unit.
Bioburden. Tingkat dan jenis (misal Bioburden. The level and type (i.e.
keberatan atau tidak) mikroorganisme yang objectionable or not) of micro-organism
muncul dalam bahan baku, media, bahan present in raw materials, media, biological
biologi, produk intermediet atau produk. substances, intermediates or products.
Dianggap sebagai kontaminasi ketika tingkat Regarded as contamination when the level
dan/atau jenisnya melebihi spesifikasi. and/or type exceed specifications.
Sistem tertutup. Sistem dimana bahan obat Closed system. Where a drug substance or
atau produk tidak terpapar lingkungan secara product is not exposed to the immediate room
langsung selama pembuatan. environment during manufacture.
Eksvivo. Prosedur dilakukan pada jaringan Ex-vivo. Where procedures are conducted on
atau sel di luar tubuh makhluk hidup, tissues or cells outside the living body and
kemudian dikembalikan ke tubuh yang hidup. returned to the living body.
Sel Feeder. Sel yang digunakan dalam co- Feeder cells. Cells used in co-culture to
kultur untuk menjaga sel punca pluripoten. maintain pluripotent stem cells. For human
Untuk kultur sel punca dari embrio manusia, embryonic stem cell culture, typical feeder
lapisan feeder bersifat khas termasuk mouse layers include mouse embryonic fibroblasts
embrio fibroblast (MEFs) atau fibroblast (MEFs) or human embryonic fibroblasts that
embrio manusia yang telah diberi perlakuan have been treated to prevent them from
untuk mencegah pembelahan. dividing.
Fermentor. Pada sel lestari (mamalia), istilah Fermenter. In case of (mammalian) cell lines
fermentor dipahami sebagai bioreaktor. the term fermenter should be understood as
bioreactor.
Gen. Urutan DNA yang mengkode satu atau Gene. A sequence of DNA that codes for one
lebih protein. (or more) protein(s).
Transfer gen. Proses untuk mentransfer gen Gene transfer. A process to transfer a gene
ke dalam sel, melibatkan sistem ekspresi in cells, involving an expression system
dalam sistem penghantar yang dikenal contained in a delivery system known as a
sebagai Vektor, yang dapat berasal dari virus vector, which can be of viral, as well as
atau nonvirus. Setelah transfer gen, sel yang nonviral origin. After gene transfer, genetically
telah dimodifikasi secara genetik disebut modified cells are also termed transduced
sebagai sel transduksi. cells.
Hapten. Molekul dengan berat molekul Hapten. A low molecular weight molecule
rendah yang tidak memiliki sifat antigenik that is not in itself antigenic unless conjugated
dengan sendirinya kecuali jika dikonjugasi to a ‘carrier’ molecule.
dengan molekul 'pembawa'.
Hibridoma. Sel lestari yang diabadikan, yang Hybridoma. An immortalised cell line that
dapat mensekresi antibodi (monoklonal) yang secrete desired (monoclonal) antibodies and
diinginkan dan biasanya berasal dari are typically derived by fusing B-lymphocytes
penggabungan limfosit B dengan sel-sel with tumour cells.
tumor.
Bank sel induk (BSI). Aliquot dari pool Master cell bank (MCB). An aliquot of a
tunggal sel yang umumnya telah disiapkan single pool of cells which generally has been
dari klon sel yang dipilih dalam kondisi yang prepared from the selected cell clone under
ditentukan, dibagi ke beberapa wadah dan defined conditions, dispensed into multiple
disimpan di bawah kondisi yang telah containers and stored under defined
ditetapkan. BSI digunakan untuk menurunkan conditions. The MCB is used to derive all
semua bank sel kerja. working cell banks.
Benih virus induk (BVI) - sama seperti BSI Master virus seed (MVS) – as above, but in
tetapi dalam kaitannya dengan virus; relation to viruses;
Bank transgenik induk - sama seperti BSI Master transgenic bank – as above but for
tetapi untuk tanaman transgenik atau hewan transgenic plants or animals.
Plasmid. Plasmid adalah bagian dari DNA Plasmid. A plasmid is a piece of DNA usually
yang biasanya terdapat dalam sel bakteri present in a bacterial cell as a circular entity
berbentuk sirkular terpisah dari sel separated from the cell chromosome; it can be
kromosom; dapat dimodifikasi dengan teknik modified by molecular biology techniques,
biologi molekuler, dimurnikan dari sel bakteri purified out of the bacterial cell and used to
dan digunakan untuk mentransfer DNA ke sel transfer its DNA to another cell.
lain.
Lot sel primer – pool sel primer yang Primary cell lot – a pool of primary cells
diekspansi minimaluntuk mencapai jumlah minimally expanded to attain a sufficient
yang cukup untuk sejumlah penggunaan. number for a limited number of applications.
Lot benih. Sejumlah sel hidup atau virus Seed lot. A quantity of live cells or viruses
yang berasal dari kultur tunggal (meski tidak which has been derived from a single culture
harus klona), memiliki komposisi yang merata (though not necessarily clonal), has a uniform
dan mengandung aliquot di dalam wadah composition and is aliquoted into appropriate
penyimpanan yang memadaidimana seluruh storage containers from which all future
produk akan diturunkan, baik secara products will be derived, either directly or via a
langsung atau melalui sistem lot benih. seed lot system.
Sel somatik. Sel, selain sel reproduksi (garis Somatic cells. Cells, other than reproductive
germinal), yang membentuk tubuh manusia (germ line) cells, which make up the body of a
atau hewan. Sel-sel ini dapat berupa sel human or animal. These cells may be
hidup somatik autologus (dari pasien), autologous (from the patient), allogeneic (from
alogenik (dari manusia lain), yang telah another human being) somatic living cells, that
dimanipulasi atau diubah secara ex vivo, have been manipulated or altered ex vivo, to
untuk diberikan pada manusia untuk be administered in humans to obtain a
memperoleh efek terapetik, diagnostik atau therapeutic, diagnostic or preventive effects.
preventif.
Bebas patogen tertentu (BPT) - bahan Specified pathogen free (SPF) – animal
hewan (misal ayam, embrio atau kultur sel) materials (e.g. chickens, embryos or cell
yang digunakan untuk produksi atau cultures) used for the production or quality
pengawasan mutu produk biologi turunan control of biological medicinal products
kelompok hewan (misal ternak atau kawanan derived from groups (e.g. flocks or herds) of
hewan) bebas patogen tertentu (BPT). Ternak animals free from specified pathogens (SPF).
atau kawanan hewandiartikan sebagai hewan Such flocks or herds are defined as animals
yang berbagi lingkungan yang sama dan sharing a common environment and having
dijaga oleh personel yang tidak kontak their own caretakers who have no contact with
dengan kelompoknon-BPT. non-SPF groups.
Vektor virus. Vektor berasal dari virus dan Viral vector. A vector derived from a virus
dimodifikasi dengan teknik biologi molekuler and modified by means of molecular biology
dengan cara mempertahankan beberapa, techniques in a way as to retain some, but not
tetapi tidak semua, gen virus induk; apabila all, the parental virus genes; if the genes
gen yang bertanggung jawab terhadap responsible for virus replication capacity are
kapasitas replikasi virus dihilangkan, vektor deleted, the vector is made replication-
dibuat menjadi tidak mampu bereplikasi. incompetent.
Bank sel kerja (BSK). Pool homogen dari Working cell bank (WCB) – a homogeneous
mikroorganisme atau sel, yang terdistribusi pool of micro-organisms or cells, that are
secara merata ke sejumlah wadahyang distributed uniformly into a number of
berasal dari BSIyang disimpan sedemikian containers derived from a MCB that are stored
rupa untuk memastikan stabilitas dan untuk in such a way to ensure stability and for use in
digunakan dalam produksi. production.
Benih virus kerja (BVK) - sama seperti Working virus seed (WVS) – as above but in
BSKtetapi dalam kaitannya dengan virus, relation to viruses, working transgenic bank
bank transgenik kerja - sama seperti – as above but for transgenic plants or
BSKtetapi untuk tanaman transgenik atau animals.
hewan.
Zoonosis. Penyakit hewan yang dapat Zoonosis. Animal diseases that can be
menular ke manusia. transmitted to humans.
PRINSIP PRINCIPLE
Aneks ini mengatur pembuatan gas sebagai This Annex deals with the manufacture of
suatu bahan baku aktif dan gas medisinal di active substance gases and the manufacture
industri. of medicinal gases.
Pembuatan gas sebagai suatu bahan baku The delineation between the manufacture of
aktif dan pembuatan gas medisinal hendaklah the active substance and the manufacture
didefinisikan secara jelas dalam dokumen Izin of the medicinal product should be clearly
Edar. Biasanya, produksi dan tahapan defined in each Marketing Authorisation
pemurnian gas dikategorisasikan ke dalam dossier. Normally, the production and
pembuatan bahan zat aktif. Gas yang masuk purification steps of the gas belong to the field
ke bidang farmasi hendaklah ditangani sejak of manufacture of active substances. Gases
awal penyimpanan sesuai dengan tujuan enter the pharmaceutical field from the first
penggunaan tersebut di atas. storage of gas intended for such use.
Pembuatan gas sebagai bahan baku aktif Manufacture of active substance gases should
hendaklah memenuhi persyaratan dasar comply with the Basic Requirements of this
Pedoman CPOB Aneks 8 Cara Pembuatan Guide (Annex 8 Good Manufacturing
Bahan Baku Aktif Obat yang Baik dan Aneks- Practices for Active Pharmaceutical
aneks lain yang relevan dalam Pedoman ini. Ingredient), with the relevant part of this
Annex, and with the other Annexes of the
Guide if relevant.
Dalam kasus tertentu yaitu pada proses In the exceptional cases of continuous
sistem kontinu di mana pengadaan tangki processes where no intermediate storage of
penyimpanan sementara tidak dimungkinan gas between the manufacture of the active
pada pembuatan gas sebagai bahan baku substance and the manufacture of the
aktif dan pembuatan gas medisinal, medicinal product is possible, the whole
keseluruhan proses (dimulai dari bahan awal process (from starting materials of active
zat aktif sampai produk jadi) hendaklah substance to medicinal finished product)
dianggap sebagai bagian dari proses should be considered as belonging to the
pembuatan obat. Hal ini hendaklah dinyatakan pharmaceutical field. This should be clearly
secara jelas dalam dokumen Izin Edar. stated in the Marketing Authorisation dossier.
Aneks ini tidak mencakup pembuatan dan The Annex does not cover the manufacture
penanganan gas medisinal di rumah sakit and handling of medicinal gases in hospitals
kecuali jika hal tersebut dianggap sebagai unless this is considered industrial preparation
persiapan atau pembuatan di industri. Namun, or manufacturing. However, relevant parts of
beberapa bagian yang relevan dari aneks ini this Annex may be used as a basis for
Pembuatan Gas Sebagai Bahan Baku Aktif Manufacture of active substance gases
Gas sebagai bahan baku aktif dapat dibuat Active substance gases can be prepared by
dengan cara sintesis kimia atau diperoleh dari chemical synthesis or be obtained from
sumber alam yang dilanjutkan dengan tahap natural sources followed by purification steps,
pemurnian, bila perlu (misalnya dalam fasilitas if necessary (as for example in an air
pemisahan udara). separation plant)
2. Produksi gas bahan baku aktif dengan 2. The production of active substance
sistem proses kontinu (misalnya gases through a continuous process
pemisahan udara) hendaklah dipantau (e.g. air separation) should be
mutunya secara kontinu. Hasil continuously monitored for quality. The
pemantauan hendaklah disimpan results of this monitoring should be kept
sedemikian rupa untuk memungkinkan in a manner permitting trend evaluation.
evaluasi tren.
PERSONALIA PERSONNEL
Bangunan-Fasilitas Premises
7. Tabung dan tangki kriogenis mobil 7. Cylinders and mobile cryogenic vessels
hendaklah diperiksa, disiapkan, diisi, dan should be checked, prepared, filled and
disimpan di area terpisah dari gas stored in a separate area from non-
nonmedisinal dan tidak boleh terjadi medicinal gases, and there should be no
pertukaran tabung/ tangki kriogenis exchange of cylinders/mobile cryogenic
mobil di area yang sama. Namun, vessels between these areas. However,
pemeriksaan, persiapan, pengisian dan it could be accepted to check, prepare,
penyimpanan gas lain di area yang fill and store other gases in the same
sama diperbolehkan, asalkan memenuhi areas, provided they comply with the
spesifikasi gas medisinal dan specifications of medicinal gases and
pembuatannya dilakukan sesuai dengan that the manufacturing operations are
CPOB. performed according to GMP standards.
Metode yang dipakai untuk mencapai The method used to achieve these various
pemisahan dari berbagai tingkat tergantung levels of segregation will depend on the
dari sifat, luas dan kompleksitas kegiatan nature, extent and complexity of the overall
secara keseluruhan. Area lantai yang ditandai, operation. Marked-out floor areas, partitions,
pemisah, pembatas, penandaan, label atau barriers, signs, labels or other appropriate
cara lain yang sesuai dapat digunakan. means could be used.
Peralatan Equipment
Seluruh peralatan untuk pembuatan dan All equipment for manufacture and analyses
pengujian hendaklah dikualifikasi dan should be qualified and calibrated regularly as
dikalibrasi secara reguler. appropriate
11. Peralatan hendaklah didesain untuk 11. Equipment should be designed to ensure
memastikan gas yang tepat diisi ke the correct gas is filled into the correct
dalam wadah yang benar. Tidak boleh container. There should normally be no
ada sambungan bersilang antara pipa cross connections between pipelines
yang mengalirkan gas berlainan. Apabila carrying different gases. If cross
sambungan bersilang diperlukan (misal connections are needed (e.g. filling
alat pengisi campuran), hendaklah equipment of mixtures), qualification
terlebih dahulu dikualifikasi guna should ensure that there is no risk of
memastikan bahwa tidak ada risiko cross contamination between the
kontaminasi silang gas berbeda. Selain different gases. In addition, the
itu, manifold hendaklah dilengkapi manifolds should be equipped with
dengan sambungan khusus. specific connections. These connections
Sambungan ini hendaklah mengikuti may be subject to international or
standar internasional atau nasional. national standards. The use of
Penggunaan sambungan yang berbeda connections meeting different standards
standar di tempat pengisian yang sama at the same filling site should be carefully
hendaklah dikendalikan, termasuk controlled, as well as the use of adaptors
penggunaan adaptor yang diperlukan needed in some situations to bypass the
pada keadaan tertentu untuk melewati specific fill connection systems.
sistem sambungan pengisian spesifik.
12. Tangki dan truk tangki hendaklah 12. Tanks and tankers should be dedicated
digunakan hanya untuk satu macam gas to a single and defined quality of gas.
saja yang mutunya telah ditetapkan. However, medicinal gases may be
Meskipun demikian gas medisinal dapat stored or transported in the same tanks,
disimpan atau diangkut dalam tangki/ other containers used for intermediate
truk tangki yang sama yang digunakan storage, or tankers, as the same
sebagai wadah sementara, seperti nonmedicinal gas, provided that the
diberlakukan terhadap gas quality of the latter is at least equal to the
nonmedisinal, dengan syarat bahwa quality of the medicinal gas and that
mutunya sama dengan mutu gas GMP standards are maintained. In such
medisinal dan standar CPOB cases, quality risk management should
dipertahankan. Pada kasus seperti ini be performed and documented.
manajemen risiko mutu hendaklah
diselenggarakan dan didokumentasikan.
13. Sistem pemasok gas yang umum bagi 13. A common system supplying gas to
manifold gas medisinal dan medicinal and non-medicinal gas
nonmedisinal dapat diterima hanya bila manifolds is only acceptable if there is a
ada metode yang tervalidasi untuk validated method to prevent backflow
mencegah arus balik dari aliran gas from the non-medicinal gas line to the
nonmedisinal ke aliran gas medisinal. medicinal gas line.
15. Kegiatan perbaikan dan pemeliharaan 15. Repair and maintenance operations
(termasuk pembersihan dan pembilasan) (including cleaning and purging) of
peralatan tidak boleh berakibat buruk equipment, should not adversely affect
pada mutu gas medisinal. Terutama the quality of the medicinal gases. In
prosedur hendaklah menjelaskan particular, procedures should describe
tindakan yang harus dilakukan the measures to be taken after repair
pascaperbaikan dan pascaperawatan and maintenance operations involving
setelah kegiatan perbaikan perawatan breaches of the system’s integrity.
yang mengakibatkan pelanggaran Specifically it should be demonstrated
terhadap keutuhan sistem. that the equipment is free from any
Secara khusus hendaklah dibuktikan contamination that may adversely affect
bahwa peralatan bebas dari kontaminasi the quality of the finished product before
yang dapat memengaruhi mutu produk releasing it for use. Records should be
jadi sebelum pelulusan produk maintained.
digunakan. Catatan hendaklah disimpan.
16. Hendaklah tersedia prosedur yang 16. A procedure should describe the
menjelaskan tindakan yang harus measures to be taken when a tanker is
diambil apabila truk tangki kembali ke back into medicinal gas service (after
pelayanan gas medisinal (setelah transporting non-medicinal gas in the
mengangkut gas nonmedisinal dalam conditions mentioned in section 12, or
kondisi yang disebutkan pada butir 12, after a maintenance operation). This
atau setelah kegiatan perawatan). Hal ini should include analytical testing.
hendaklah mencakup pengujian analitis.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
17. Data yang dicatat untuk tiap bets 17. Data included in the records for each
tabung / tangki kriogenik mobil batch of cylinders / mobile cryogenic
hendaklah menjamin bahwa seluruh vessels should ensure that each filled
tabung yang diisi dapat ditelusuri cylinder is traceable to significant
terhadap seluruh aspek signifikan dari aspects of the relevant filling operations.
18. Catatan hendaklah disimpan untuk 18. Records should be maintained for each
setiap bets gas yang dikirim ke tangki batch of gas intended to be delivered
rumah sakit. Catatan ini hendaklah, bila into hospital tanks. These records
perlu, mencakup hal berikut (hal yang should, as appropriate, include the
dicatat dapat bervariasi, tergantung pada following (items to be recorded may vary
PRODUKSI PRODUCTION
Transfer dan pengiriman gas kriogenik dan Transfers and deliveries of cryogenic and
gas cair liquefied gas
19. Transfer gas kriogenik atau gas cair dari 19. The transfers of cryogenic or liquefied
tangki penyimpanan primer, termasuk gases from primary storage, including
pengendalian sebelum transfer, controls before transfers, should be in
hendaklah sesuai dengan prosedur yang accordance with validated procedures
tervalidasi yang dirancang untuk designed to avoid any contamination.
menghindarkan kontaminasi. Jalur Transfer lines should be equipped with
transfer hendaklah dilengkapi dengan non-return valves or other suitable
katup satu arah atau alternatif lain yang alternatives. Flexible connections, and
sesuai. Sambungan yang fleksibel, dan coupling hoses and connectors should
selang kopling dan konektor hendaklah be flushed with the relevant gas before
dibilas dengan gas yang sesuai sebelum use.
digunakan.
20. Selang transfer yang digunakan untuk 20. Transfer hoses used to fill tanks and
mengisi tangki dan truk tangki hendaklah tankers should be equipped with
dilengkapi dengan sambungan khusus product-specific connections. The use of
untuk tiap jenis produk. Penggunaan adaptors allowing the connection of
adaptor yang memungkinkan untuk tanks and tankers not dedicated to the
21. Pengiriman gas dapat ditambahkan ke 21. Deliveries of gas may be added to tanks
dalam tangki yang berisi gas yang sama containing the same quality of gas
dengan mutu yang sama dengan provided that a sample is tested to
ketentuan bahwa sampel diuji untuk ensure that the quality of the delivered
memastikan bahwa mutu gas yang gas is acceptable. This sample may be
dikirimkan dapat diterima. Sampel ini taken from the gas to be delivered or
dapat diambil dari gas yang akan dikirim from the receiving tank after delivery.
atau dari tangki penerima setelah
pengiriman.
Catatan: Lihat pengaturan khusus pada butir Note: See specific arrangements in section 42
42 untuk pengisian ke dalam tangki yang for filling of tanks retained by customers at the
disimpan oleh pelanggan di tempat customer’s premises.
pelanggan.
Pengisian dan pelabelan tabung dan tangki Filling and labelling of cylinders and
kriogenik mobil mobile cryogenic vessels
22. Sebelum pengisian ke dalam tabung dan 22. Before filling cylinders and mobile
tangki kriogenik mobil, suatu bets gas cryogenic vessels, a batch (batches) of
hendaklah ditentukan, dikendalikan gas(es) should be determined, controlled
sesuai spesifikasi dan disetujui untuk according to specifications and approved
diisikan. for filling.
23. Dalam kasus proses kontinu seperti 23. In the case of continuous processes as
yang disebutkan dalam 'Prinsip', those mentioned in ‘Principle’, there
hendaklah dilakukan pengawasan should be adequate in-process controls
selama-proses yang sesuai untuk to ensure that the gas complies with
memastikan bahwa gas memenuhi specifications.
spesifikasi.
24. Tabung, tangki kriogenis mobil, dan 24. Cylinders, mobile cryogenic vessels and
katup hendaklah sesuai dengan valves should conform to appropriate
spesifikasi teknis dan persyaratan Izin technical specifications and any relevant
Edar yang relevan. Tabung, tangki requirements of the Marketing
kriogenis mobil, dan katup tersebut Authorisation. They should be dedicated
hendaklah didedikasikan untuk satu gas to a single medicinal gas or to a given
medisinal atau campuran gas medisinal. mixture of medicinal gases. Cylinders
Tabung hendaklah diberi kode warna should be colour-coded according to
sesuai dengan standar yang relevan. relevant standards. They should
Tabung tesebut hendaknya dilengkapi preferably be fitted with minimum
dengan katup penahan tekanan pressure retention valves with non-return
minimum dengan mekanisme satu arah mechanism in order to get adequate
untuk mendapatkan perlindungan yang protection against contamination.
memadai terhadap kontaminasi.
25. Tabung, tangki kriogenis mobil dan 25. Cylinders, mobile cryogenic vessels and
katup hendaklah diperiksa sebelum valves should be checked before first
digunakan pertama kali dalam proses use in production, and should be
produksi dan hendaklah dirawat dengan properly maintained. Where medical
benar. Bila perangkat medis telah devices have gone through a conformity
menjalani prosedur penilaian assessment procedure, the maintenance
kesesuaian, perawatan hendaklah should address the medical device
mengikuti petunjuk pembuat perangkat manufacturer’s instructions.
medis.
26. Pemeriksaan dan perawatan tidak boleh 26. Checks and maintenance operations
memengaruhi mutu dan keamanan should not affect the quality and the
produk gas medisinal. Air yang safety of the medicinal product. The
digunakan untuk pengujian tekanan water used for the hydrostatic pressure
hidrostatik yang dilakukan pada tabung testing carried out on cylinders should be
hendaklah setidaknya memenuhi at least of drinking quality.
persyaratan mutu air minum.
27. Sebagai bagian dari pemeriksaan dan 27. As part of the checks and maintenance
perawatan, terhadap tabung hendaklah operations, cylinders should be subject
dilakukan pemeriksaan visual secara to an internal visual inspection before
internal sebelum katup ditautkan, untuk fitting the valve, to make sure they are
memastikan tabung tidak terkontaminasi not contaminated with water or other
air atau kontaminan lain. Hal tersebut contaminants. This should be done:
hendaklah dilakukan jika:
tabung masih baru dan baru pertama when they are new and initially put
kali digunakan dalam pelayanan gas into medicinal gas service;
medisinal;
setelah menjalani uji tekanan following any hydrostatic statutory
hidrostatik atau yang setara di mana pressure test or equivalent test
katup dilepaskan; where the valve is removed;
setiap penggantian katup. whenever the valve is replaced
Setelah ditautkan, hendaklah katup dijaga After fitting, the valve should be kept closed
agar selalu tertutup untuk mencegah to prevent any contamination from entering
kontaminan masuk ke dalam tabung. Jika ada the cylinder. If there is any doubt about the
keraguan terhadap kondisi internal tabung, internal condition of the cylinder, the valve
hendaklah katup dilepas dan bagian dalam should be removed and the cylinder
tabung diperiksa untuk memastikan tidak internally inspected to ensure it has not
terkontaminasi. been contaminated.
28. Kegiatan perawatan dan perbaikan 28. Maintenance and repair operations of
tabung, tangki kriogenis mobil, dan katup cylinders, mobile cryogenic vessels and
adalah tanggung jawab pembuat produk valves are the responsibility of the
medisinal. Jika kegiatan ini manufacturer of the medicinal product. If
disubkontrakkan, hendaklah hanya subcontracted, they should only be
dilakukan oleh subkontraktor yang carried out by approved subcontractors,
disetujui, dan kontrak hendaklah dibuat and contracts including technical
yang mencakup kesepakatan teknis. agreements should be established.
Subkontraktor hendaklah diaudit untuk Subcontractors should be audited to
memastikan bahwa standar yang berlaku ensure that appropriate standards are
dijaga pemenuhannya. maintained.
29. Hendaklah tersedia sistem untuk 29. There should be a system in place to
memastikan ketertelusuran tabung, ensure traceability of cylinders, mobile
tangki kriogenis mobil dan katupnya. cryogenic vessels and valves.
f) tanggal pengujian katup berikut (jika f) a check of the date of the next test to
katup perlu diuji secara berkala); be performed on the valve (in the
case of valves that need to be
periodically tested);
g) tabung atau tangki kriogenis untuk g) a check of the cylinders or mobile
memastikan bahwa setiap pengujian cryogenic vessels to ensure that any
yang dipersyaratkan oleh peraturan tests required by national or
nasional atau internasional (misal uji international regulations (e.g.
tekanan hidrostatik atau yang setara hydrostatic pressure test or
untuk tabung) telah dilakukan dan equivalent for cylinders) have been
masih berlaku; dan conducted and still is valid; and
h) untuk memastikan bahwa setiap h) a check to determine that each
wadah diberi kode warna seperti container is colour-coded as
yang ditentukan dalam dokumen Izin specified in the Marketing
Edar (pengodefikasian warna standar Authorisation (colour-coding of the
nasional/internasional yang relevan). relevant national /international
standards).
31. Suatu bets hendaklah ditetapkan untuk 31. A batch should be defined for filling
kegiatan pengisian. operations.
32. Tabung yang dikembalikan untuk diisi 32. Cylinders which have been returned for
ulang hendaklah disiapkan dengan hati- refilling should be prepared with care in
hati untuk memperkecil risiko order to minimise risks for contamination
kontaminasi sesuai dengan prosedur in line with the procedures defined in the
yang diuraikan dalam dokumen Izin Marketing Authorisation. These
Edar. Prosedur tersebut yang mencakup procedures, which should include
pengeluaran sisa gas dari dalam tabung evacuation and/or purging operations,
dan/atau penyemburan (purge) should be validated.
hendaklah divalidasi.
Catatan: Batas maksimum teoritis impuritas Note: For compressed gases a maximum
500 ppm v/v untuk gas bertekanan theoretical impurity of 500 ppm v/v should be
hendaklah dipenuhi untuk tekanan pengisian obtained for a filling pressure of 200 bar at
sebesar 200 bar pada suhu 15°C (dan 15°C (and equivalent for other filling
ekivalen untuk tekanan pengisian yang lain). pressures).
33. Tangki kriogenis mobil yang telah 33. Mobile cryogenic vessels that have been
dikembalikan untuk diisi ulang hendaklah returned for refilling should be prepared
disiapkan dengan hati-hati untuk with care in order to minimise the risks of
meminimalkan risiko kontaminasi, sesuai contamination, in line with the
dengan prosedur yang ditetapkan dalam procedures defined in the Marketing
dokumen Izin Edar. Terutama, tangki Authorisation. In particular, mobile
mobil tanpa tekanan positif sisa vessels with no residual pressure should
hendaklah disiapkan dengan be prepared using a validated method.
menggunakan metode yang telah
divalidasi.
34. Hendaklah dilakukan pemeriksaan yang 34. There should be appropriate checks to
sesuai untuk memastikan bahwa setiap ensure that each cylinder/mobile
tabung kriogenis/kriogenis mobil telah cryogenic vessel has been properly
diisi dengan benar. filled.
35. Setiap tabung yang terisi hendaklah diuji 35. Each filled cylinder should be tested for
kebocoran menggunakan metode yang leaks using an appropriate method, prior
sesuai, sebelum memasang segel to fitting the tamper-evident seal or
pengaman (tamper-evident seals) (lihat device (see Section 36). The test method
Butir 36). Metode pengujian tidak boleh should not introduce any contaminant
menimbulkan kontaminan terhadap into the valve outlet and, if applicable,
katup pengeluaran dan jika perlu, uji ini should be performed after any quality
hendaklah dilakukan setiap kali setelah sample is taken.
tiap pengambilan sampel untuk
pemeriksaan mutu.
36. Setelah pengisian, katup tabung 36. After filling, cylinders valves should be
hendaklah diberi penutup untuk fitted with covers to protect the outlets
melindungi katup pengeluaran dari from contamination. Cylinders and
kontaminan. Tabung dan tangki mobile cryogenic vessels should be fitted
kriogenis mobil hendaklah dilengkapi with tamper-evident seals or devices.
dengan segel pengaman (tamper-
evident seals).
37. Setiap tabung atau tangki kriogenis 37. Each cylinder or mobile cryogenic vessel
mobil hendaklah diberi label. Nomor bets should be labelled. The batch number
dan tanggal kedaluwarsa dapat and the expiry date may be on a
dicantumkan pada label terpisah. separate label.
38. Dalam kasus gas medisinal yang 38. In the case of medicinal gases produced
diproduksi dengan mencampur dua atau by mixing two or more different gases
lebih gas berbeda (dicampur secara in- (in-line before filling or directly into the
line sebelum pengisian atau langsung ke cylinders), the mixing process should be
tabung), proses pencampuran validated to ensure that the gases are
hendaklah divalidasi untuk memastikan properly mixed in every cylinder and that
bahwa gas dicampur dengan benar pada the mixture is homogeneous.
setiap tabung dan campuran adalah
homogen.
39. Setiap bets gas medisinal (tabung, 39. Each of medicinal gas (cylinders, mobile
tangki kriogenis mobil, tangki rumah cryogenic vessels, hospital tanks) should
sakit) hendaklah diuji sesuai dengan be tested in accordance with the
persyaratan Izin Edar dan disertifikasi. requirements of the Marketing
Authorisation and certified.
40. Kecuali ada ketentuan yang berbeda 40. Unless different provisions are required
dari dokumen Izin Edar, pola in the Marketing Authorisation, the
pengambilan dan analisis sampel yang sampling plan and the analysis to be
akan dilakukan hendaklah sesuai, untuk performed should comply, in the case of
tabung dengan ketentuan berikut: cylinders with the following requirements.
a) Untuk satu jenis gas medisinal akan a) In the case of a single medicinal gas
diisikan melalui manifold tabung- filled via a multi-cylinder manifold,
ganda, setidaknya satu tabung the gas from at least one cylinder
produk dari satu siklus pengisian from each manifold filling cycle
manifold hendaklah diuji terhadap should be tested for identity and
identitas dan kadar tiap kali assay each time the cylinders are
penggantian tabung dari manifold. changed on the manifold.
b) Dalam hal satu jenis gas medisinal b) In the case of a single medicinal gas
diisi ke dalam tabung serentak dalam filled put into cylinders one at a time,
satu waktu, paling sedikit satu the gas from at least one cylinder of
tabung, dari setiap siklus pengisian each uninterrupted filling cycle
berkesinambungan, hendaklah diuji should be tested for identity and
terhadap identitas dan kadarnya. assay. An example of an
Contoh siklus pengisian uninterrupted filling cycle is one
berkesinambungan adalah satu shift's production using the same
giliran (shift) produksi dengan personnel, equipment, and batch of
petugas, peralatan dan satu bets gas gas to be filled.
ruahan.
c) Dalam hal gas medisinal diproduksi c) In the case of a medicinal gas
dengan mencampurkan dua atau produced by mixing two or more
lebih jenis gas yang berbeda ke gases in a cylinder from the same
dalam tabung dengan menggunakan manifold, the gas from every cylinder
manifold yang sama, gas dari setiap should be tested for assay and
tabung hendaklah diuji kadar dan identity of each component gas. For
identitasnya daritiap komponen gas. excipients, if any, testing on identity
Jika ada eksipien, pengujian identitas could be performed on one cylinder
dapat dilakukan pada satu tabung per manifold filling cycle (or per
setiap siklus pengisian manifold (atau uninterrupted filling cycle in case of
setiap siklus pengisian cylinders filled one at a time). Fewer
berkesinambungan jika tabung diisi cylinders may be tested in case of
serentak). Pengujian dapat dilakukan validated automated filling system.
terhadap jumlah tabung yang lebih
sedikit apabila menggunakan sistem
pengisian otomatis yang tervalidasi.
d) Campuran gas hendaklah mengikuti d) Premixed gases should follow the
prinsip yang diberlakukan terhadap same principles as single gases
gas tunggal apabila dilakukan when continuous in-line testing of the
pengujian berjajar- mixture to be filled is performed.
berkesinambungan (continuous in-
line testing) terhadap campuran gas
yang akan diisikan.
Campuran gas hendaklah mengikuti prinsip Premixed gases should follow the same
yang sama seperti gas medisinal yang dibuat principle as medicinal gases produced by
dengan cara mencampurkan gas di dalam mixing gases in the cylinders when there is no
tabung jika tidak dilakukan pengujian in-line continuous inline testing of the mixture to be
secara kontinu terhadap campuran yang akan filled.
diisikan.
Pengujian kadar air hendaklah dilakukan Testing for water content should be performed
kecuali jika dapat dijustifikasi. unless otherwise justified.
Prosedur pengambilan sampel dan pengujian Other sampling and testing procedures that
lain yang memberikan tingkat pemastian mutu provide at least equivalent level of quality
yang setara dapat dijustifikasi. assurance may be justified.
41. Kecuali ada ketentuan yang berbeda 41. Unless different provisions are required
yang dipersyaratkan pada Izin Edar, in the Marketing Authorisation, final
pengujian akhir isi tangki kriogenis mobil testing on mobile cryogenic vessels
hendaklah mencakup pengujian kadar should include a test for assay and
dan identitas dari tiap tangki. Pengujian identity on each vessel. Testing by
tiap bets hendaklah dilakukan jika telah batches should only be carried out if it
dibuktikan bahwa atribut kritis dari gas has been demonstrated that the critical
sisa di tiap tangki sebelum pengisian attributes of the gas remaining in each
kembali tetap terjaga. vessel before refilling have been
maintained.
42. Tangki kriogenis yang disimpan oleh 42. Cryogenic vessels retained by customers
pelanggan (tangki rumah sakit atau (hospital tanks or home cryogenic
tangki kriogenis rumah) akan diisi vessels), which are refilled in place from
kembali di tempat dengan menggunakan dedicated tankers do not need to be
tangki terdedikasi, tidak perlu diambil sampled after filling, provided that a
sampelnya setelah pengisian, dengan certificate of analysis on the contents of
syarat sertifikat analisis isi truk tangki the tanker accompanies the delivery.
disertakan pada saat pengiriman. However, it should be demonstrated that
Namun, hendaklah dibuktikan bahwa the specification of the gas in the vessels
spesifikasi gas di dalam tangki terjaga is maintained over the successive
selama pengisian kembali berikut. refillings.
43. Sampel pembanding dan pertinggal 43. Reference and retention samples are not
tidak diperlukan kecuali jika ditentukan required, unless otherwise specified.
lain.
44. Studi stabilitas pascapemasaran tidak 44. On-going stability studies are not
diperlukan dalam kasus studi stabilitas required in case initial stability studies
awal telah diganti dengan data have been replaced by bibliographic
bibliografi. data.
45. Tabung gas dan tangki kriogenis rumah 45. Filled gas cylinders and home cryogenic
yang telah diisi hendaklah dilindungi vessels should be protected during
sedemikian rupa selama transportasi transportation so that, in particular, they
sehingga produk dikirimkan dalam are delivered to customers in a clean
keadaan bersih sesuai dengan state compatible with the environment in
lingkungan tempat produk tersebut akan which they will be used.
digunakan.
GLOSARIUM GLOSSARY
Wadah Container
Wadah adalah tangki kriogenis, (tangki, tanker A container is a cryogenic vessel, (tank,
atau jenis tangki kriogenis mobil lain), tabung, tanker or other type of mobile cryogenic
bundel tabung atau kemasan lain yang vessel), a cylinder, a cylinder bundle or any
berkontak langsung dengan gas. other package that is in direct contact with the
gas.
Tabung Cylinder
Wadah yang biasanya berbentuk silinder Container usually cylindrical suited for
cocok untuk gas bertekanan, gas cair atau compressed, liquefied or dissolved gas, fitted
gas terlarut, dilengkapi dengan alat untuk with a device to regulate the spontaneous
mengatur gas keluar secara spontan pada outflow of gas at atmospheric pressure and
tekanan atmosfir dan suhu kamar. room temperature.
Evakuasi Evacuate
Menghilangkan sisa gas yang terdapat dalam To remove the residual gas from a container /
wadah / sistem dengan cara menurunkan system to a pressure less than 1.013 bar
tekanan udara dalam menjadi kurang dari using a vacuum system.
1,013 bar dengan menggunakan sistem
vakum.
Gas Gas
Subtansi yang berbentuk gas secara Any substance that is completely gaseous at
sempurna pada tekanan 1,013 bar dan suhu + 1.013 bar and + 20 oC or has a vapour
20 oC atau memiliki tekanan uap melebihi 3 pressure exceeding 3 bar at 50 oC.
bar pada suhu 50 oC.
Manifold Manifold
Peralatan atau perangkat yang dirancang Equipment or apparatus designed to enable
untuk memungkinkan pengosongan dan one or more gas containers to be emptied and
pengisian satu atau lebih wadah gas pada filled at the same time.
waktu yang bersamaan.
Tangki Tank
Wadah statis yang diisolasi terhadap panas Static thermally insulated container designed
yang dirancang untuk penyimpanan gas cair for the storage of liquefied or cryogenic gas.
atau gas kriogenis. Tangki ini juga disebut They are also called “Fixed cryogenic
"tangki kriogenis tetap". vessels”.
Katup Valve
Perangkat untuk membuka dan menutup. Device for opening and closing containers.
Ventilasi Vent
Membuang sisa gas dari wadah / sistem ke To remove the residual gas from a container /
udara luar (atmosfir) sehingga tekanan turun system down to 1.013 bar, by opening the
sampai 1,013 bar, dengan cara membuka container / system to atmosphere.
Ventilator.
PRINSIP PRINCIPLE
Ada dua jenis metode pembuatan dan There are presently two common
pengisian yang umum dilakukan pada saat ini manufacturing and filling methods as follow:
yaitu:
a) proses pengisian-ganda (pengisian a) two-shot filling process (pressure filling).
dengan tekanan). Untuk produksi bentuk The active ingredient is suspended in a
ini, bahan berkhasiat disuspensikan high boiling point propellant, the dose is
dalam propelan bertitik didih tinggi, put into the container, the valve is
kemudian diisikan ke dalam wadah, crimped on and the lower boiling point
ditutup dengan katup, kemudian melalui propellant is injected through the valve
katup diisikan propelan lain yang bertitik stem to make up the finished product.
didih rendah. Suspensi bahan berkhasiat The suspension of active ingredient in
dalam propelan dijaga pada suhu rendah propellant is kept cool to reduce
untuk mengurangi kehilangan akibat evaporation loss; and
penguapan; dan
b) proses pengisian–tunggal (pengisian b) one-shot filling process (cold filling).
dingin). Bahan berkhasiat disuspensikan The active ingredient is suspended in a
dalam suatu campuran propelan, mixture of propellants and held either
kemudian dijaga pada tekanan tinggi under high pressure or at a low
atau pada suhu rendah atau kedua- temperature, or both. The suspension is
duanya. Suspensi ini kemudian diisikan then filled directly into the container in
langsung ke dalam wadah dengan satu one shot.
kali pengisian.
2. Jika produk atau komponen yang bersih 2. Where products or clean components
terpapar udara, maka udara yang are exposed, the area should be fed
masuk ke dalam ruangan hendaklah with filtered air, should comply with the
6. Katup aerosol terukur merupakan suatu 6. Metering valves for aerosol are a more
konstruksi yang lebih kompleks complex engineering than most
dibandingkan dengan kebanyakan pharmaceutical components.
komponen farmasi lain. Spesifikasi, Specifications, sampling and testing
pengambilan sampel dan pengujian should be appropriate for this situation.
hendaklah disesuaikan dengan Auditing the Quality Assurance system
keadaan ini. Oleh karena itu sangatlah of the manufacturer is of particular
penting dilakukan audit sistem importance.
pemastian mutu terhadap produsen
katup.
9. Wadah dan katup yang telah 9. The cleaned containers and valves
dibersihkan hendaklah selalu disimpan should be kept in clean, closed
di dalam wadah yang bersih dan containers and precautions should be
tertutup dan selalu dicegah terhadap taken to prevent contamination during
kontaminasi selama penanganan subsequent handling. Containers
selanjutnya. Wadah hendaklah should be provided to the filling line in a
10. Seluruh propelan (bentuk cair atau gas) 10. All fluids (e.g. liquid or gaseous
hendaklah disaring untuk propellants) should be filtered to
menghilangkan partikel yang lebih remove particles greater than 0.2
besar dari 0,2 mikron. micron.
11. Hendaklah dijaga agar suspensi selalu 11. Precautions should be taken to ensure
homogen sejak dari awal hingga selesai uniformity of suspensions at the point of
proses pengisian. fill throughout the filling process.
12. Untuk mencegah kebasahan masuk ke 12. In order to prevent the introduction of
dalam produk, ujung saluran pengisian moisture into the product, the filling
hendaklah selalu dibilas (purged) station should be continuously purged
dengan gas nitrogen kering atau udara with dry nitrogen or dry air or other
kering atau tindakan lain. measures instead.
13. Tangki dan alat lain hendaklah 13. Vessel and apparatus should be
dibersihkan sesuai prosedur cleaned using a validated procedure
pembersihan yang telah divalidasi untuk appropriate to the use of the product to
memastikan bebas dari kontaminan. ensure the absence of any
contaminants.
14. Hanya tangki serta alat yang bersih dan 14. Only clean and dry vessel and
kering saja yang boleh digunakan. apparatus should be used.
15. Jika dilakukan proses pengisian ganda, 15. When a two-shot filling process is used,
perlu dipastikan bahwa kedua pengisian it is necessary to ensure that both shots
menghasilkan berat yang benar untuk are of the correct weight in order to
memperoleh komposisi yang benar. achieve the correct composition. For
Untuk tujuan ini pemeriksaan berat this purpose, 100 % weight checking at
100 % pada tiap tahap sangat each stage is often desirable.
dianjurkan.
16. Tiap wadah terisi hendaklah diperiksa 16. Each filled container should be checked
terhadap kebocoran. against any leakage.
17. Uji kebocoran hendaklah dilakukan 17. This leakage test should be performed
sedemikian rupa untuk mencegah in a way which avoids microbial
cemaran mikroba atau sisa contamination or residual moisture.
kelembaban.
18. Uji fungsi katup hendaklah dilakukan 18. A valve function test should be
terhadap tiap wadah terisi setelah performed on each filled container after
disimpan dalam waktu tertentu. sufficient time of storage.
PRINSIP PRINCIPLE
Untuk obat produk biologi yang diperoleh dari For biological medicinal products derived from
darah atau plasma manusia (produk darah), human blood or human plasma (blood
bahan awal mencakup bahan sumber yaitu products), starting materials include the
sel atau cairan termasuk darah atau plasma. source materials such as cells or fluids
Produk darah memiliki sifat khusus tertentu including blood or plasma. Medicinal products
yang disebabkan oleh sifat biologis dari bahan derived from human blood or plasma have
sumber. Misal, agens penular penyakit, certain special features arising from the
terutama virus, dapat mengontaminasi bahan biological nature of the source material. For
sumber. Oleh sebab itu keamanan produk example, disease-transmitting agents,
darah tergantung pada pengendalian bahan especially viruses, may contaminate the
sumber dan asal-usulnya serta pada prosedur source material. The safety of these products
pembuatan lanjutan, termasuk penghilangan relies therefore on the control of source
dan inaktivasi virus. materials and their origin as well as on the
subsequent manufacturing procedures,
including virus removal and inactivation.
Bab-bab umum Pedoman CPOB berlaku juga The general chapters of the GMP Guidelines
bagi produk darah, kecuali dinyatakan lain. apply to blood products, unless otherwise
Beberapa Aneks dapat juga berlaku, stated. Some of the Annexes may also apply,
misalnya Pembuatan Produk Steril, e.g. Manufacture of Sterile Medicinal
Penggunaan Radiasi Pengion dalam Products, the Use of Ionizing Radiation in the
Pembuatan Obat, Pembuatan Bahan dan Manufacture of Medicinal Products,
Produk Biologi untuk Penggunaan Manusia Manufacture of Biological Medicinal
dan Sistem Komputerisasi. Substances and Products for Human Use and
Computerized Systems.
Karena mutu produk jadi dipengaruhi seluruh Since the quality of the final products is
langkah pembuatannya, termasuk affected by all the steps in their manufacture,
pengambilan (collection) darah dan plasma, including the collection of blood or plasma, all
maka semua kegiatan hendaklah operations should therefore be done in
dilaksanakan menurut sistem Pemastian Mutu accordance with an appropriate system of
yang tepat dan CPOB terkini. Quality Assurance and current Good
Manufacturing Practices.
Tindakan yang diperlukan hendaklah diambil Necessary measures shall be taken to prevent
untuk menghindarkan penularan penyakit the transmission of infectious diseases and
infeksi dan persyaratan farmakope the relevant pharmacopoeial requirements
(monografi) yang relevan mengenai plasma (monographs) regarding plasma for
untuk fraksinasi dan produk jadi yang fractionation and medicinal products derived
diperoleh dari darah atau plasma manusia from human blood or plasma shall be
hendaklah diberlakukan. Tindakan ini applicable. These measures shall also
hendaklah juga meliputi pedoman lain dan comprise other relevant guidelines and the
pedoman World Health Organization (WHO) World Health Organisation.
yang relevan.
Persyaratan Aneks ini berlaku bagi produk The provisions of this Annex apply to
jadi yang berasal dari darah dan plasma medicinal products derived from human blood
manusia. Persyaratan ini tidak mencakup and plasma. They do not cover blood
komponen darah yang digunakan dalam components used in transfusion medicine.
pengobatan dengan transfusi. Namun, banyak However many of these provisions may be
dari persyaratan ini juga berlaku bagi applicable to such components and
komponen darah dan lembaga pemerintah competent authorities may require compliance
yang berwenang dapat menuntut pemenuhan with them.
terhadap persyaratan yang dicakup dalam
Aneks ini.
1. Pemastian Mutu hendaklah meliputi 1. Quality Assurance should cover all stages
semua tahap untuk mencapai produk jadi, leading to the finished product, from
yaitu mulai pengambilan [termasuk collection (including donor selection,
seleksi donor, kantong darah, larutan blood bags, anticoagulant solutions and
antikoagulan dan perangkat tes (test kit)] test kits) to storage, transport,
hingga penyimpanan, transpor, processing, quality control and delivery of
pengolahan, pengawasan mutu dan the finished product, all in accordance
pengiriman produk jadi, semua menurut with the texts referred to under Principle
teks yang tercantum dalam Prinsip pada at the beginning of this Annex.
awal Aneks ini.
5. Nama dan uraian tugas personel kunci 5. The names and job descriptions of key
hendaklah didokumentasi. personnel should be documented.
9. Personel kunci yang bertanggung jawab 9. The key personnel, responsible for
dalam mengelola dan mengawasi managing and supervising production,
produksi, pemastian mutu dan quality assurance and quality control,
pengawasan mutu, hendaklah memiliki should have the necessary competencies
kompetensi yang diperlukan untuk to ensure that the blood products meet
menjamin bahwa produk darah yang the required standards and specifications
dihasilkan memenuhi standar dan consistently.
spesifikasi yang dipersyaratkan secara
konsisten.
10. Pelatihan dan program pengembangan 10. Training and development programs
personel hendaklah dikembangkan should be developed in accordance with
sesuai kebutuhan yang diidentifikasi. identified needs. Programs should be
Program ini hendaklah didokumentasi documented and include on-going
dan meliputi pelatihan berlanjut dan training and refresher training.
pelatihan penyegaran.
11. Hendaklah tersedia mekanisme formal 11. There should be a formal mechanism for
untuk menentukan kompetensi pelatih determining the competency of the
dan penilai internal yang masing-masing workplace trainer and assessor to deliver
dapat memberikan pelatihan dan menilai training and assess the competency of
kompetensi yang dilatih. the trainee.
12. Bagi personel di unit yang terletak jauh 12. For personnel at sites remote from the
dari lokasi lembaga yang memiliki izin, licensed site, who undertake a step in
yaitu yang melakukan suatu tahap manufacture, there should be
pembuatan, hendaklah tersedia documentation to demonstrate that the
dokumentasi yang dapat menunjukkan work practice(s) undertaken are under the
bahwa cara kerja yang dilaksanakan control of, and acceptable to, the licensed
terkendali dan dapat diterima oleh site.
lembaga yang memiliki izin.
13. Kontrak standar diperlukan antara 13. A standard contract is required between
pembuat produk darah dan unit/lembaga the manufacturer of the blood products
pengambilan darah/plasma atau and the blood/plasma collection
organisasi yang bertanggung jawab untuk establishment or organization
melakukan pengambilan darah/plasma. responsible for collection.
14. Bangunan-fasilitas yang digunakan untuk 14. The premises used for the collection of
melakukan pengambilan darah atau blood or plasma should be of suitable
plasma hendaklah memiliki ukuran, size, construction and location to
konstruksi dan lokasi yang sesuai untuk facilitate their proper operation, cleaning
dapat menjalankan kegiatan, and maintenance. Collection,
pembersihan dan pemeliharaan yang processing and testing of blood and
benar. Pengambilan, pemrosesan dan plasma should not be performed in the
pengujian darah dan plasma tidak boleh same area. There should be suitable
dilakukan di dalam area yang sama. donor interview facilities so that these
Hendaklah tersedia fasilitas yang sesuai interviews are carried out in private.
untuk mewawancarai donor agar
wawancara dapat dilakukan secara
pribadi.
15. Peralatan untuk pembuatan, pengambilan 15. Manufacturing, collection and testing
dan pengujian hendaklah didesain, equipment should be designed, qualified
dikualifikasi dan dipelihara agar sesuai and maintained to suit its intended
dengan tujuan penggunaannya dan tidak purpose and should not present any
menimbulkan bahaya. Pemeliharaan dan hazard. Regular maintenance and
kalibrasi hendaklah dilakukan secara calibration should be carried out and
teratur dan didokumentasikan menurut documented according to established
prosedur yang disediakan. procedures.
16. Tiap donor harus diidentifikasi secara 16. Each donor must be positively identified
positif pada saat penerimaan dan sekali at reception and again before
lagi sebelum dilakukan venepuncture. venepuncture.
17. Metode yang digunakan untuk 17. The method used to disinfect the skin of
mendesinfeksi kulit donor hendaklah the donor should be clearly defined and
dinyatakan dengan jelas dan terbukti shown to be effective. Adherence to that
efektif. Kepatuhan pada metode ini method should then be maintained.
hendaklah dipertahankan.
18. Label nomor donasi harus diperiksa 18. Donation number labels must be re-
kembali secara independen untuk checked independently to ensure that
memastikan bahwa label pada kemasan those on blood packs, sample tubes and
darah, tube sampel dan catatan donasi donation records are identical.
adalah identis.
19. Kantong darah dan sistem aferesis 19. Blood bag and apheresis systems
hendaklah diperiksa apakah ada should be inspected for damage or
kerusakan atau kontaminasi sebelum contamination before being used to
digunakan untuk mengambil darah atau collect blood or plasma. In order to
plasma. Untuk memastikan ensure traceability, the batch number of
ketertelusuran, nomor bets kantong darah blood bags and apheresis systems
20. Donor darah hendaklah diuji pada tiap 20. Blood donors should be tested at each
donasi terhadap antibodi HIV –1/ HIV -2, donation for antibodies to HIV-1/ HIV-2,
antibodi HCV, sifilis dan HBsAg. for antibodies to HCV, Syphilis and for
HBsAg.
21. Darah dan komponen darah hendaklah 21. Blood and blood components should be
diuji terhadap agens infeksi atau penanda tested for other infectious agents or
(marker) lain sesuai persyaratan instansi markers as required by the Competent
kesehatan pemerintah yang kompeten/ Health Authority. The list should be
berwenang. Daftar ini hendaklah dinilai regularly reassessed according to new
kembali secara teratur sesuai knowledge, changes in disease
pengetahuan baru, perubahan prevalensi prevalence in the population and the
penyakit dalam masyarakat dan availability of new tests for serological
ketersediaan metode pengujian baru markers.
terhadap penanda serologi.
22. Apabila darah dan komponen darah 22. Where blood and blood components
mengalami pengujian screening reaktif have had a single reactive screening
tunggal, sampel awal hendaklah diuji test, the original sample should be
kembali dalam duplikat sesuai retested in duplicate according to the
persyaratan instansi kesehatan Competent Health Authority
pemerintah yang kompeten/berwenang. requirements.
23. Darah dan komponen darah yang diuji 23. Blood and blood components tested
berulang kali reaktif terhadap segala uji repeatedly reactive in any of the
screening serologi infeksi standar, yaitu standard infection serology screening
anti-HIV, HbsAg, sifilis dan/atau anti tests, i.e. anti-HIV, HBsAg, Syphilis and
HCV, hendaklah dipisahkan dari / or anti-HCV, should be excluded from
penggunaan untuk terapi. therapeutic use. They should be
Darah/komponen darah hendaklah dilabel labelled as reactive and stored
sebagai reaktif dan disimpan terpisah separately or destroyed.
atau dimusnahkan.
24. Kriteria keberterimaan dan penolakan 24. The acceptance and rejection criteria for
hasil uji hendaklah dirinci dalam test results should be detailed in a
prosedur. procedure.
25. Sampel untuk keperluan uji ulang tiap 25. Samples to allow retesting should be
donasi hendaklah disimpan dalam retained from each donation, in the
keadaan beku selama minimal dua tahun frozen state, for at least 2 years after
setelah pengambilan. collection.
26. Meskipun kerahasiaan penuh harus 26. While fully respecting confidentiality,
dijaga, namun harus tersedia sistem there must be a system in place which
yang memungkinkan penelusuran ke tiap enables the path taken by each
donasi, baik mulai dari donor maupun donation to be traced, both forward from
dari produk jadi, termasuk pelanggan the donor and back from the finished
(rumah sakit atau pelayan kesehatan). product, including the customer
Umumnya pelanggan bertanggung jawab (hospital or health care professional). It
untuk mengidentifikasi penerima/ is normally the responsibility of this
pengguna produk akhir. customer to identify the recipient.
BANGUNAN-FASILITAS PREMISES
28. Apabila area pengiriman berada di lokasi 28. If dispatch areas are physically in
yang berbeda dengan area penyimpanan, different locations from the storage
hendaklah ada persyaratan areas, there should be provision for
penyimpanan yang tepat selama appropriate storage while awaiting
menunggu transportasi. transport.
29. Seluruh persyaratan hendaklah sesuai 29. All the requirements should conform to
dengan Bab 3 Bangunan-Fasilitas dan Chapter 3 Premises and Annex 1
Aneks 1 Pembuatan Produk Steril. Manufacture of Sterile Medicinal
Products.
30. Dalam pembuatan produk darah dari 30. In the preparation of plasma-derived
plasma, proses inaktivasi atau blood products, viral inactivation or
penghilangan virus digunakan; hendaklah removal procedures are used and steps
dilakukan langkah untuk menghindarkan should be taken to prevent cross
kontaminasi silang terhadap produk yang contamination of treated with untreated
telah diproses oleh produk yang belum products; dedicated and distinct
diproses; hendaklah digunakan premises and equipment should be
bangunan-fasilitas dan peralatan khusus used for treated products.
untuk produk yang sudah diproses.
31. Bangunan-fasilitas yang digunakan untuk 31. The premises used for the preparation
menyiapkan komponen darah dalam of blood components in a closed-system
sistem-tertutup (closed-system) should be kept in a clean and hygienic
hendaklah dijaga dalam kondisi bersih condition and the microbial
serta higienis dan muatan pencemaran contamination load on critical
mikroba pada peralatan kritis, permukaan equipment, surfaces and the
dan lingkungan tempat penyiapan environment of the preparation areas
hendaklah dipantau. (Karena proses should be monitored. (As closed-system
sistem-tertutup meliputi penggunaan processing involves the use of pre-
sistem kantong berganda yang configured multiple bag systems, the
diprakonfigurasi, satu-satunya only breach of the integrity of the
“pelanggaran” terhadap integritas sistem system is during the act of blood
adalah saat mengambil darah dan tidak collection and does not require to be
mempersyaratkan untuk dilakukan dalam carried out in a classified clean room).
ruangan bersih yang diklasifikasikan).
32. Fasilitas yang digunakan untuk 32. The premises used for the production of
menyiapkan komponen darah dalam blood components in an “open process”
“proses terbuka” (open process) should preferably be Grade A
hendaklah di area kelas A dengan latar environment with Grade B background,
belakang area kelas B sesuai ketentuan as defined in the current Good
CPOB terkini. Kondisi yang lebih ringan Manufacturing Practices. A less
dapat diterima apabila dikombinasikan stringent environment may be
dengan tindakan keamanan tambahan acceptable if in combination with
seperti penyiapan komponen darah tepat additional safety measures such as
pada saat transfusi akan dilakukan atau preparing the blood component just in
segera - setelah penyiapan - time for transfusion or immediately after
menggunakan kondisi penyimpanan yang preparation applying storage conditions
tidak mendorong pertumbuhan mikroba. which are unfavourable to microbial
Personel yang melakukan proses-terbuka growth. Personnel performing open
hendaklah mengenakan pakaian yang processing should wear appropriate
tepat dan hendaklah memperoleh clothing and should receive regular
pelatihan teratur dalam pengerjaan training in aseptic manipulations.
aseptis. Proses aseptis hendaklah Aseptic processing should be validated.
divalidasi. (Proses-terbuka termasuk (“Open” processing involves a breach of
“pelanggaran” integritas dari “sistem- the integrity of the “closed system”, and
tertutup”, yang dapat mengakibatkan as a consequence, a risk of microbial
risiko pencemaran mikroba). contamination).
33. Semua persyaratan lain hendaklah 33. All other requirements should conform
sesuai dengan Aneks 1 Pembuatan to Annex 1 Manufacture of Sterile
Produk Steril. Medicinal Products.
PERALATAN EQUIPMENT
34. Bila peralatan digunakan untuk 34. Where equipment is used for more than
memproses lebih dari satu bets atau satu one processing batch or session,
sesi, hendaklah tersedia prosedur yang procedures should define the terms for
menentukan cara untuk penggunaan re-use, including cleaning and
kembali, termasuk menetapkan masing- sterilization protocols (where
masing protokol pembersihan dan applicable). Records should be in place
sterilisasi (mana yang berlaku). to demonstrate compliance.
35. Prosedur darurat (contingency plan) 35. Contingency plans should be in place
hendaklah tersedia, misalnya apabila for instance where routine equipment
peralatan yang rutin digunakan tidak cannot be used. In such instances, the
dapat dipakai. Dalam hal ini, peralatan contingency-plan equipment should
prosedur darurat (contingency-plan meet the same acceptance criteria as
equipment) hendaklah memenuhi kriteria for routine equipment.
keberterimaan yang sama dengan
peralatan rutin.
36. Peralatan yang didesain atau ditetapkan 36. Equipment designed or designated to
untuk dipindah-pindahkan (portable) be portable should be used in
hendaklah digunakan menurut instruksi accordance with the manufacturer’s
pembuat dan dilengkapi dengan instructions and should have the
pengecekan operasional yang diperlukan necessary operational checks carried
untuk dilaksanakan tiap kali sebelum out before each period of use.
digunakan.
37. Apabila suhu penyimpanan terkendali 37. Where controlled temperature storage is
dipersyaratkan, lingkungan hendaklah required, the environment should be
dikendalikan, dipantau dan dicatat controlled, monitored and recorded, as
dengan tindakan sebagai berikut: follows:
hendaklah tersedia alat pencatat suhu, there should be temperature
dan catatannya hendaklah dikaji recording devices, and records
secara teratur; should be under regular stated
review;
di mana diperlukan, hendaklah where applicable, there should be
dipasang alarm dan/atau alat an alarm and/or audible visual
peringatan audio-visual yang signal to indicate that a storage
mengindikasikan bahwa sistem temperature control system has
pengendali suhu penyimpanan telah failed. The system should permit
mengalami kegagalan. Sistem ini resetting only by authorized
hendaklah mengijinkan penyetelan personnel, and should be checked
ulang hanya kepada personel yang at regular stated intervals;
diberi wewenang, dan dicek secara
teratur dalam jangka waktu yang
ditetapkan;
lemari pendingin (refrigerator) dan refrigerators and freezers should be
lemari pembeku (freezer) hendaklah defrosted regularly and cleaned;
dibebaskan dari es secara teratur dan and
dibersihkan; dan
apabila fasilitas penyimpanan dingin in the event that a refrigerated
dimatikan, pembersihan total storage facility is shut down, total
hendaklah dilakukan. cleaning should be performed.
38. Apabila nomor kode-batang (barcode) 38. Where barcode numbers are produced
dibuat sendiri, hendaklah tersedia sistem by the site, there should be a system to
untuk memastikan akurasi dan keyakinan assure accuracy and reliability prior to
sebelum diluluskan. release.
39. Pemindai kode-batang termasuk scanner 39. Barcode readers, including scanners
dan wands hendaklah diperiksa secara and wands, should be checked at
teratur dalam jangka waktu yang regular stated intervals and the results
ditetapkan dan hasilnya dicatat. recorded.
40. Semua persyaratan lain hendaklah 40. All other requirements should
sesuai dengan Bab 4 Peralatan conform to Chapter 4 Equipment
dan Aneks 1 Pembuatan Produk Steril. and Annex 1 Manufacture of Sterile
Medicinal Products.
41. Sanitasi dan higiene tingkat tinggi 41. High level of sanitation and hygiene
hendaklah dipraktikkan pada tiap aspek should be practiced in every aspect of
pembuatan produk darah. Ruang manufacture of blood products. The
lingkup sanitasi dan higiene meliputi scope of sanitation and hygiene covers
personel, bangunan-fasilitas, peralatan personnel, premises, equipment and
dan perkakas, kegiatan produksi dan apparatus, production operations and
wadah serta segala hal yang mungkin containers and anything that could
menjadi sumber kontaminasi terhadap become a source of contamination to
produk. Sumber yang berpotensi the product. Potential sources of
menyebabkan kontaminasi hendaklah contamination should be eliminated
dieliminasi dengan menerapkan through an integrated comprehensive
program santasi dan higiene yang luas program of sanitation and hygiene.
dan lengkap serta terpadu.
42. Kontak langsung antara tangan operator 42. Direct contact should be avoided
dan produk darah hendaklah between the operator’s hands and blood
dihindarkan. products.
43. Semua persyaratan lain hendaklah 43. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 2 Personalia dan to Chapter 2 Personnel and Annex 1
Aneks 1 Pembuatan Produk Steril. Manufacture of Sterile Medicinal
Products.
44. Limbah tidak boleh dibiarkan 44. Waste material should not be allowed to
menumpuk. Limbah hendaklah accumulate. It should be collected in
dikumpulkan dalam wadah penampung suitable receptacles for removal to
yang sesuai untuk disingkirkan ke lokasi collection points outside the building
pengumpulan di luar bangunan dan and disposed of safely and in a sanitary
dimusnahkan dengan metode yang manner at regular and frequent
aman dan saniter secara teratur dalam intervals.
interval waktu pendek.
45. Semua persyaratan lain hendaklah 45. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 3 Bangunan- to Chapter 5 Sanitation and Hygiene
Fasilitas dan Aneks 1 Pembuatan and Annex 1 Manufacture of Sterile
Produk Steril. Medicinal Products.
46. Metode pembersihan dengan vakum 46. Vacuum or wet cleaning methods are to
dan basah lebih diutamakan. Udara be preferred. Compressed air and
bertekanan dan sikat hendaklah brushes should be used with care and
digunakan dengan cermat dan sedapat avoided if possible, as they increase the
mungkin dihindarkan, karena metode ini risk of product contamination.
meningkatkan risiko kontaminasi
produk.
a) Pembersihan dan penyimpanan a) Cleaning and storing of mobile
peralatan yang dapat dipindahkan equipment and storing of cleaning
dan penyimpanan bahan pembersih materials should be done in rooms
hendaklah dilakukan di ruangan yang separated from processing areas.
terpisah dari area pengolahan.
b) Prosedur tertulis yang cukup rinci b) Written procedures in sufficient
untuk pembersihan dan sanitasi detail should be established and
peralatan dan wadah yang followed for cleaning and sanitizing
digunakan dalam pembuatan produk equipment, and containers used in
darah hendaklah dibuat dan dipatuhi. manufacturing blood products.
Prosedur ini hendaklah didesain These procedures should be
sedemikian rupa untuk designed to prevent equipment
menghindarkan kontaminasi contamination by cleaning or
peralatan disebabkan bahan sanitizing agents and should at
pembersih atau bahan sanitasi, dan least include responsibility for
minimal mencakup penanggung cleaning, cleaning schedule,
jawab untuk pembersihan, jadwal method, equipment and materials
pembersihan, metode, alat dan used in cleaning operations, the
bahan yang digunakan untuk method of disassembling and
kegiatan pembersihan, serta metode reassembling equipment as
masing-masing untuk pembongkaran appropriate to assure proper
dan pemasangan kembali peralatan cleaning and where necessary
yang tepat demi memastikan sterilization, removal of previous
pembersihan yang benar dan, batch identification, as well as
apabila perlu, metode sterilisasi, protection of clean equipment from
penyingkiran identifikasi bets contamination prior to use.
terdahulu serta pemberian
perlindungan peralatan yang telah
dibersihkan terhadap kontaminasi
sebelum digunakan. c) Record of cleaning, sanitizing,
c) Catatan pembersihan, sanitasi, sterilization and inspection prior to
sterilisasi dan pemeriksaan sebelum use should be maintained.
digunakan hendaklah disimpan.
47. Dalam segala hal, prosedur 47. In all instances, the cleaning and
pembersihan dan prosedur sanitasi sanitation procedures should be
hendaklah divalidasi dan dinilai secara validated and periodically assessed to
berkala untuk memastikan bahwa ensure that the effectiveness of the
efektivitas kegiatan memenuhi operation meets the requirements.
persyaratan.
48. Semua persyaratan lain hendaklah 48. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 4 Peralatan dan to Chapter 4 Equipment and Annex 1
Aneks 1 Pembuatan Produk Steril . Manufacture of Sterile Medicinal
Products .
PRODUKSI PRODUCTION
49. Bahan sumber atau bahan awal untuk 49. The source or starting materials for
penyediaan komponen darah adalah blood component preparation are blood
donasi darah yang diambil dari donor donations collected from suitable
yang sesuai. Mutu komponen ini donors. The quality of these
dipastikan dengan pengendalian components is assured by control of all
seluruh tahap produksi, termasuk stages of production, including
identifikasi, pelabelan, kondisi identification, labelling, storage
penyimpanan, pengemasan dan conditions, packaging and dispatch.
pengirimannya.
50. Prosedur hendaklah merinci spesifikasi 50. The procedures should detail the
bahan yang akan memengaruhi mutu specifications for materials which will
produk akhir. Terutama hendaklah influence the quality of the final blood
tersedia spesifikasi untuk masing- product. In particular, specifications
masing darah, komponen darah (produk should be in place for blood and blood
antara dan produk akhir), bahan awal, components (intermediate and final
larutan tambahan, bahan pengemas products), starting material, additive
primer (kantong) dan peralatan. solutions, primary package material
(bags) and equipment.
Pengolahan Processing
51. Seluruh persyaratan yang relevan 51. All the relevant requirements are
dalam Pedoman ini berlaku. applicable.
Pelabelan Labelling
52. Darah yang dikumpulkan, produk antara 52. The collected blood and intermediate
dan komponen darah akhir hendaklah and finished blood components should
diberi label yang mencantumkan be labelled with relevant information of
informasi mengenai identitas dan status their identity and release status. The
pelulusan. Baik tipe label yang harus type of label to be used as well as the
digunakan maupun metodologi labelling methodology should be
pemberian label hendaklah diuraikan established in written procedures.
dalam prosedur tertulis.
53. Label pada produk darah yang telah 53. The label on a blood product which has
diluluskan untuk dipasokkan hendaklah been released for supply should include
meliputi informasi berikut: the following information:
a) nama produk dan, di mana a) the name of the product and, where
berlaku, kode produk; applicable, the product code;
b) nomor lot atau bets; b) lot or batch number;
c) tanggal kedaluwarsa dan, di c) expiration date and, if applicable,
54. Seluruh persyaratan yang relevan 54. All the requirements are applicable.
berlaku.
55. Apabila terjadi produk akhir tidak dapat 55. In the event that the final product fails
diluluskan, pemeriksaan hendaklah release, a check should be made to
dilakukan untuk memastikan bahwa ensure that other components from the
komponen lain yang berasal dari donasi same donation and components
yang sama dan komponen yang prepared from previous donations given
disiapkan dari donasi sebelumnya yang by such donors have been identified.
diberi donor itu telah diidentifikasi. Bila There should be an immediate update
hal ini terjadi, hendaklah segera of the donor record to ensure that the
dilakukan pembaharuan catatan donor donor cannot make a further donation, if
untuk memastikan bahwa donor appropriate.
tersebut tidak dapat memberi donasi
lebih lanjut.
56. Bahan hendaklah disimpan sesuai 56. Material should be stored according to
instruksi pembuat. the instructions of the manufacturer.
57. Pengangkutan bahan antara tempat 57. Material should be transported between
yang berlainan hendaklah dengan cara sites in a manner that ensures the
yang memastikan penjagaan keutuhan integrity and status of the materials is
dan status bahan. maintained.
58. Suhu penyimpanan yang ditentukan 58. The specified storage temperatures of
untuk darah, plasma dan produk antara, blood, plasma and intermediate
bila disimpan dan selama pengangkutan products when stored and during
dari unit/lembaga pengumpul darah ke transportation from blood establishment
lokasi pembuatan, atau antar tempat to manufactures, or between different
pembuatan yang berbeda hendaklah manufacturing sites, should be checked
diperiksa dan divalidasi. Hal ini juga and validated. The same applies to
berlaku untuk pengiriman produk. delivery of these products.
60. Kegiatan penyimpanan dan pengiriman 60. Storage and dispatch routines should
hendaklah dilakukan dengan cara yang take place in a safe and controlled way
aman dan terkendali untuk memastikan in order to assure product quality during
mutu produk sepanjang waktu the whole storage period and to avoid
penyimpanan dan menghindarkan mix-ups of blood products.
terjadi kecampurbauran produk darah.
61. Prosedur hendaklah merinci cara 61. Procedures should detail the receipt,
penerimaan, penanganan dan handling and storage of material and
penyimpanan bahan dan komponen blood components.
darah.
62. Hendaklah tersedia suatu sistem untuk 62. There should be a system in place to
menjaga dan mengendalikan maintain and control the storage of
penyimpanan komponen darah selama blood components during their shelf life,
masa edar/simpan, termasuk segala including any transportation that may be
transportasi bila diperlukan. required.
63. Darah autologus dan komponen darah 63. Autologous blood and blood
hendaklah disimpan terpisah. components should be stored
separately.
64. Sebelum dikirim hendaklah produk 64. Prior to their dispatch, products should
diperiksa secara visual. be visually inspected.
65. Pengiriman produk hendaklah dilakukan 65. Dispatch of products should be made by
oleh personel yang diberi wewenang. authorized personnel. There should be
Hendaklah dibuat catatan tentang a record identifying the person
identifikasi personel yang mengirim dan dispatching and the person receiving
personel yang menerima komponen. the components.
66. Hendaklah tersedia prosedur untuk 66. At the time of dispatch, there should be
memastikan bahwa pada saat a procedure in place to ensure that all
pengiriman semua produk yang products to be issued have been
dikeluarkan telah diluluskan secara formally released for use.
formal.
68. Produk yang telah terkirim tidak boleh 68. Once delivered, products should not be
dikembalikan dengan pengiriman returned for subsequent dispatch unless
berikut, kecuali langkah sebagai berikut the following steps are taken:
telah dilakukan:
a) prosedur untuk pengembalian diatur a) the procedure for return of a
dalam kontrak; dan products is regulated by contract;
and
b) tiap produk yang dikembalikan b) each returned products is
disertai pernyataan yang accompanied by a signed and
ditandatangani dan diberi tanggal dated statement that the agreed
bahwa kondisi penyimpanan yang storage conditions have been met.
disetujui telah dipenuhi.
69. Semua persyaratan lain hendaklah 69. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 5 Produksi. to Chapter 5 Production.
Pengawasan Mutu Darah dan Plasma Quality Control of Blood and Plasma
70. Darah atau plasma yang digunakan 70. Blood or plasma used as a source
sebagai bahan awal untuk membuat material for the manufacture of blood
produk darah hendaklah diambil oleh products should be collected by blood
unit/lembaga pengambilan darah dan establishments and are tested in
diuji di laboratorium yang disetujui oleh laboratories approved by NADFC.
Badan POM.
71. Prosedur untuk menentukan kesesuaian 71. Procedures to determine the suitability
orang untuk mendonasi darah dan of individuals to donate blood and
plasma, yang akan digunakan sebagai plasma, used as a source material for
sumber untuk membuat produk darah, the manufacture of blood products, and
serta hasil pengujian donasi hendaklah the results of the testing of their
didokumentasikan oleh unit/lembaga donations should be documented by the
pengambilan darah dan hendaklah collection establishment and should be
tersedia bagi industri produk darah. available to the manufacturer of the
blood product.
72. Pemantauan mutu produk darah 72. Monitoring of the quality of the blood
hendaklah dilakukan sedemikian rupa product should be carried out in such a
sehingga segala penyimpangan dari way that any deviations from the quality
spesifikasi mutu dapat dideteksi. specifications can be detected.
73. Hendaklah tersedia metode untuk 73. Methods should be in place for clearly
membedakan secara jelas produk atau distinguishing between products or
produk antara yang sudah melalui intermediates which have undergone a
proses penghilangan atau inaktivasi process of virus removal or inactivation,
virus dari yang belum diproses. from those which have not.
74. Metode validasi yang digunakan untuk 74. Validation methods used for virus
menghilangkan atau menginaktivasi removal or virus inactivation should not
virus tidak boleh dilaksanakan dalam be conducted in the production facilities
fasilitas produksi, agar tidak in order not to put the routine
menimbulkan risiko kontaminasi oleh manufacture at any risk of
virus yang digunakan untuk kegiatan contamination with the viruses used for
validasi pada pembuatan rutin. validation.
75. Produk darah yang dikembalikan karena 75. Blood products which have been
tidak digunakan tidak boleh digunakan returned unused should normally not be
kembali; (lihat juga Bab 5 Produksi, re-used (see also Chapter 5 Production,
Butir 5.172). Section 5.172)
76. Sebelum donasi darah dan plasma atau 76. Before any blood and plasma donations,
produk yang berasal dari keduanya or any product derived therefrom are
diluluskan untuk penyerahan dan/atau released for issue and/or fractionation,
untuk fraksinasi, bahan ini hendaklah they should be tested, using a validated
diuji dengan menggunakan metode test method of suitable sensitivity and
yang divalidasi akan sensitivitas dan specificity, for the following markers of
spesifitasnya terhadap penanda dari specific disease-transmitting agents:
agens penyebar penyakit spesifik
berikut:
HBsAg; HBsAg;
Antibodi terhadap HIV 1 dan HIV 2; Antibodies to HIV 1 and HIV 2; and
dan
Antibodi terhadap HCV. Antibodies to HCV.
Bila hasil reaktif-berulang (repeat- If a repeat-reactive result is found in any
reactive) ditemukan dalam pengujian ini, of these tests, the donation is not
donasi tidak dapat diterima. acceptable.
(Pengujian tambahan boleh menjadi (Additional tests may form part of
bagian persyaratan nasional). national requirements).
77. Suhu penyimpanan yang ditentukan 77. The specified storage temperatures of
bagi darah, plasma dan produk antara, blood, plasma and intermediate
apabila disimpan dan selama products when stored and during
transportasi dari unit/lembaga transportation from collection
pengambil darah/plasma ke fasilitas establishments to manufacturers, or
pembuatan atau antar lokasi pembuatan between different manufacturing sites,
yang berbeda, hendaklah diperiksa dan should be checked and validated. The
divalidasi. Hal ini berlaku juga pada same applies to delivery of these
pengiriman produk. products.
78. Kumpulan plasma homogen pertama 78. The first homogeneous plasma pool
(misalnya setelah pemisahan (e.g. after separation of the
cryoprecipitate) hendaklah diuji dengan cryoprecipitate) should be tested using
menggunakan metode pengujian yang a validated test method, of suitable
divalidasi akan sensitivitas dan sensitivity and specificity, and found non
spesifitasnya, dan ditemukan nonreaktif reactive for the following markers of
terhadap penanda agens penyebar specific disease transmitting agents:
penyakit spesifik berikut:
HBsAg; HBsAg;
Antibodi terhadap HIV 1 dan HIV Antibodies to HIV 1 and HIV 2;
2;dan and
Antibodi terhadap HCV. Antibodies to HCV.
79. Hanya bets yang berasal dari kumpulan 79. Only batches derived from plasma pools
plasma, yang diuji dan ditemukan tested and found non-reactive for
nonreaktif terhadap Hepatitis C Virus Hepatitis C Virus Ribonucleic acid (HCV
80. Persyaratan pengujian virus atau agens 80. Testing requirements for viruses, or
infeksi lain hendaklah other infectious agents, should be
mempertimbangkan perkembangan considered in the light of knowledge
pengetahuan yang muncul seperti emerging as to infectious agents and
agens infeksi dan ketersediaan metode the availability of appropriate test
pengujian yang tepat. methods.
81. Label pada masing-masing unit plasma 81. The labels on single units of plasma
yang disimpan untuk pengumpulan stored for pooling and fractionation
(pooling) dan fraksinasi hendaklah should comply with the provisions of the
memenuhi persyaratan monografi pharmacopoeia monograph for Human
farmakope untuk “Plasma Manusia Plasma for Fractionation and bear at
untuk Fraksinasi” (“Human Plasma for least the identification number of the
Fractionation”) dan minimal donation, the name and address of the
mencantumkan nomor identifikasi collection establishment or the
donasi, nama dan alamat unit/lembaga references of the blood transfusion
pengambilan darah/plasma atau service responsible for preparation, the
referensi unit pelayanan transfusi darah batch number of the container, the
yang bertanggung jawab untuk storage temperature, the total volume or
penyediaan, nomor bets wadah, suhu weight of plasma, the type of
penyimpanan, volume atau bobot total anticoagulant used and the date of
plasma, tipe antikoagulan yang collection and/or separation.
digunakan serta tanggal pengambilan
dan/atau pemisahan.
82. Untuk mengurangi pencemaran mikroba 82. In order to minimize the microbiological
dalam plasma untuk fraksinasi atau contamination of plasma for
penyusupan bahan asing, proses fractionation or the introduction of
pencairan dan pengumpulan hendaklah foreign material, the thawing and
dilakukan minimal dalam area kelas C pooling should be performed in Grade C
(atau kelas yang lebih tinggi), dengan (or better) area, wearing the appropriate
mengenakan pakaian yang tepat, dan - clothing and in addition face masks and
di samping itu - hendaklah dipakai gloves should be worn. Methods used
masker serta sarung tangan. Metode for opening bags, pooling and thawing
yang digunakan untuk membuka should be regularly monitored, e.g. by
kantong, pengumpulan, dan pencairan testing for bioburden. The clean room
hendaklah dipantau secara teratur, requirements for all other open
misalnya dengan pengujian bioburden. manipulations should conform to GMP.
Persyaratan ruang bersih untuk semua
penanganan terbuka lain hendaklah
memenuhi persyaratan CPOB.
83. Di mana berlaku, hendaklah tersedia 83. Where applicable, there should be a
prosedur tertulis pengawasan mutu, documented procedure for quality
termasuk penggunaan pola control, including the use of a sampling
pengambilan sampel, untuk plan, to ensure that the critical
memastikan bahwa semua tahap manufacturing steps from collection to
pembuatan yang kritis mulai final product meet defined acceptance
pengambilan darah atau plasma hingga criteria. The following points should be
produk jadi memenuhi kriteria taken into account:
keberterimaan yang ditetapkan. Hal
berikut ini hendaklah dicakup:
a) jumlah sampel yang diperlukan a) the number of samples required
hendaklah dinilai menurut kriteria should be assessed according to
tertulis yang ditentukan pre-determined documented
sebelumnya; criteria;
b) pengambilan sampel hendaklah b) the samples should cover all sites,
meliputi semua lokasi kegiatan dan and should be relevant to the step/s
relevan terhadap tahap (-tahap) in manufacture carried out at a site;
pembuatan yang dilakukan di tiap
lokasi; c) where pooling of samples occurs,
c) apabila pengumpulan sampel the procedure and records should
dilakukan, prosedur dan catatan define when pooling occurred
hendaklah merinci bila before the testing, and should be
pengumpulan dilakukan sebelum supported by validation data
pengujian dan hendaklah ditunjang verifying that the pooling procedure
dengan data validasi yang is acceptable; and
memverifikasi bahwa prosedur
pengumpulan dapat diterima; dan
d) catatan hendaklah mengidentifikasi d) the record should clearly identify
dengan jelas berapa sampel donasi the donation numbers of the
yang diseleksi. samples selected.
84. Pengawasan mutu darah dan 84. Quality control of blood and blood
komponen darah hendaklah components should be carried out
dilaksanakan sesuai pola pengambilan according to a defined sampling plan.
sampel. Di mana berlaku, cara Where applicable, the practice of
melakukan pengumpulan sampel pooling of samples before testing should
sebelum pengujian hendaklah be clearly stated and the donations
dinyatakan dengan jelas dan donasi used in the pooled sample recorded.
yang digunakan dalam sampel yang
dikumpulkan dicatat.
85. Pengumpulan sampel, seperti untuk 85. Pooling of samples, such as for the
mengukur Faktor VIII dalam plasma, measurement of Factor VIII in plasma,
hanya dapat diterima apabila data is only acceptable where comparative
komparatif dari sampel yang data of pooled samples and individual
dikumpulkan dan sampel individual samples have demonstrated assurance
telah membuktikan kepastian akan of equivalence.
ekuivalensi.
86. Pola pengambilan sampel untuk 86. The sampling plan for testing of blood or
pengujian darah dan komponen darah blood components should take into
hendaklah mempertimbangkan bahwa account that most components are
komponen terbanyak berasal dari donor derived from an individual single donor,
tunggal individual dan dinyatakan and should be considered as a single
sebagai satu “bets” tunggal. “batch”.
87. Satu unit darah atau komponen darah 87. A unit of blood or a blood component
tidak boleh diluluskan untuk digunakan should not be released for use if it is
bila diuji dengan suatu metode yang tested by any method that
integritas produknya dikompromikan. compromises the integrity of the
product.
88. Semua persyaratan lain hendaklah 88. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 7 Pengawasan to Chapter 7 Quality Control.
Mutu.
89. Darah dan komponen darah hendaklah 89. Blood and blood components should be
dipantau terhadap pecemaran mikroba monitored for microbiological
menurut spesifikasi yang telah contamination according to established
ditetapkan untuk memastikan keyakinan specifications to ensure both the
yang konsisten baik terhadap proses continuing reliability of the established
yang ditentukan maupun terhadap process and the safety of the final
keamanan produk jadi. Pola product. The sampling plan per product
pengambilan sampel untuk tiap produk should take into account the type of
hendaklah mempertimbangkan tipe system (“open” versus “closed”) that is
sistem (“terbuka” versus “tertutup”) used for the preparation of that blood
yang digunakan dalam menyiapkan component.
komponen darah tersebut.
91. Spesifikasi untuk darah, bahan awal, 91. Specifications should be in place for
larutan tambahan dan bahan pengemas blood, starting materials, additive
primer atau kantong pengambilan solutions and primary packaging
hendaklah tersedia. materials or collection bags.
92. Semua bahan yang dapat memberikan 92. Each material which may have a direct
dampak langsung terhadap mutu effect on the quality of the product
produk hendaklah memiliki spesifikasi should have a specification which
yang meliputi informasi sebagai berikut: include the following information :
a) nama standar dan referen kode a) the standard name and unique code
yang unik (kode produk) yang reference used in records;
digunakan dalam catatan;
b) sifat utama fisik, kimiawi dan b) the key physical, chemical or
93. Semua persyaratan lain hendaklah 93. All other requirements should conform
sesuai dengan Bab 7 Pengawasan to Chapter 7 Quality Control.
Mutu.
95. Spesifikasi yang ditetapkan untuk bahan 95. There should be defined specifications
kritis dan disetujui antara pemasok for critical materials agreed between the
(termasuk laboratorium pengujian) dan supplier (including testing laboratories)
industri hendaklah disiapkan. and the site. There should be a regular
Pengkajian spesifikasi yang teratur stated review of the specifications to
hendaklah dilakukan untuk memastikan ensure they meet the current
tetap memenuhi persyaratan terakhir. requirements.
96. Bahan kritis tidak boleh digunakan 96. Critical materials should not be used
sampai selesai diverifikasi terhadap until they have been verified for
kesesuaian dengan spesifikasinya. conformity with their specifications.
Persetujuan dengan pemasok There should be an agreement with the
mengenai batas penolakan hendaklah supplier on the limits of rejection in
ditetapkan sebelum melakukan advance of the supply.
pemasokan.
97. Pemasok bahan kritis hendaklah 97. Suppliers of critical materials should be
dievaluasi untuk menilai kesang- evaluated to assess their ability to
gupannya memasok bahan yang supply materials meeting requirements.
memenuhi persyaratan. Hal ini dapat They may be done by evaluating
dilakukan dengan mengevaluasi supplier compliance with quality
pemenuhan sistem mutu oleh systems, direct audit or by accreditation
pemasok, audit langsung atau dengan to an appropriate quality standard.
cara melakukan akreditasi terhadap
standar mutu yang tepat.
99. Darah dari sesi donor hendaklah 99. Blood from donor sessions should be
diangkut ke tempat pengolahan dalam transported to the processing site under
kondisi suhu yang tepat untuk temperature conditions appropriate for
komponen yang akan disiapkan. the component which will be prepared.
100. Hendaklah tersedia data validasi yang 100. There should be validation data to
membuktikan bahwa metode demonstrate that the method of
transportasi dapat menjaga darah transport maintains the blood within the
dalam batas suhu yang ditetapkan specified temperature range throughout
selama waktu transportasi. the period of transportation.
101. Darah dan komponen darah hendaklah 101. Blood and blood components should be
ditempatkan dalam kondisi placed in controlled and validated
penyimpanan yang divalidasi dan storage conditions as soon as
dikendalikan sesegera mungkin setelah practicable after venepuncture. The
venepuncture. Saat dan metode timing and method of separation is
pemisahan tergantung pada dependent on the blood component to
persyaratan komponen darah yang be prepared.
akan dibuat.
102. Pengujian yang krusial bagi 102. Tests which are crucial for quality
pengawasan mutu tapi tidak dapat control but cannot be carried out on the
dilakukan pada produk jadi hendaklah finished product should be performed at
dilakukan pada suatu tahap pembuatan an appropriate stage of manufacture.
yang tepat.
103. Apabila mungkin sampel dari donasi 103. Where possible, samples of individual
individual hendaklah disimpan untuk donations should be stored to 4ate any
memungkinkan pelaksanaan segala necessary traceability procedure. This
prosedur penelusuran yang diperlukan. would normally be the responsibility of
Hal ini umumnya menjadi tanggung the blood establishment. Samples of
jawab unit/lembaga pengambilan. each pool of plasma should be stored
Sampel dari tiap kumpulan plasma under suitable conditions for at least
hendaklah disimpan dalam kondisi yang one year after the expiration date of the
sesuai minimal selama satu tahun sejak finished product with the longest shelf
tanggal kedaluwarsa produk jadi life.
dengan masa edar/simpan terpanjang.
104. Segala kerusakan atau masalah yang 104. Any defect or problem associated with a
berkaitan dengan produk jadi atau medicinal product, or with any critical
dengan segala bahan kritis yang material used in the collection, handling,
digunakan pada pengambilan, processing and testing of the
penanganan, pengolahan dan pengujian manufactured product, that could harm
produk yang dapat membahayakan the recipient or donor, should be notified
pengguna atau donor hendaklah as soon as practicable to the Badan
diinformasikan segera kepada Badan POM and, where applicable, the
POM dan, di mana berlaku, kepada relevant sponsor.
105. Hendaklah tersedia prosedur tetap yang 105. There should be standard operating
aman dan efektif untuk pemusnahan procedure for the safe and effective
darah, plasma atau produk antara. disposal of blood, plasma or
intermediates.
106. Tiap wadah penampung darah dan 106. Each blood collecting container and its
wadah pendampingnya (satellite satellite container/s, if present, should
container), bila ada, hendaklah be examined visually for damage or
diperiksa secara visual terhadap evidence of contamination prior to its
kerusakan atau pecemaran sebelum use (before blood collection) and before
digunakan (sebelum pengambilan the product is distributed. Where any
darah) dan sebelum produk defect, improper labelling or abnormal
didistribusikan. Apabila ditemukan appearance is observed, the container
kerusakan, pelabelan yang tidak benar should not be used, or, if detected after
atau penampilan yang tidak normal, filling, the component should be
wadah tidak boleh digunakan, atau, properly discarded.
apabila ditemukan setelah diisi,
komponen hendaklah disingkirkan
dengan benar.
107. Sampel representatif dari tiap lot 107. Representative samples of each lot of
pereaksi atau larutan hendaklah reagents or solutions should be
diperiksa dan/atau diuji untuk tiap hari inspected and/or tested on each day of
penggunaan sesuai dengan Protap use as described in the SOP for
yang menentukan kesesuaiannya untuk determining their suitability for use.
digunakan.
108. Semua pereaksi yang digunakan dalam 108. All reagents used in the collection,
pengambilan, pengolahan, uji processing, compatibility testing,
kompatibilitas, penyimpanan dan storage and distribution of blood and
distribusi darah dan komponen darah blood components should be stored in a
hendaklah disimpan dengan cara yang safe, sanitary and orderly manner.
aman, saniter dan rapi.
109. Semua pereaksi yang tidak mempunyai 109. All reagents that do not bear an
tanggal kedaluwarsa hendaklah expiration date should be stored in such
disimpan sedemikian rupa sehingga a manner that the oldest is used first.
yang terlama digunakan lebih dahulu.
110. Pereaksi hendaklah digunakan sesuai 110. Reagents should be used in a manner
instruksi yang disediakan pembuatnya. consistent with instruction provided by
the manufacturer.
111. Sampel representatif dari tiap lot 111. Representative samples of each lot of
pereaksi atau pelarut yang disebut the following reagents or solutions
113. Larutan yang digunakan dalam 113. Solutions used in ex-vivo manufacture
pembuatan produk ex-vivo hendaklah of product should be labelled as sterile
diberi label sebagai “steril” dan “untuk and for therapeutic use. Where
penggunaan terapetik”. Apabila larutan solutions are not labelled accordingly,
tidak diberi label yang sesuai, there should be records to demonstrate
hendaklah ada catatan yang that the solution in use has been found
membuktikan bahwa larutan yang to be sterile by an accredited laboratory.
digunakan telah disterilisasi oleh
laboratorium yang diakreditasi.
114. Semua persyaratan lain hendaklah 114. All requirements should conform to
sesuai dengan Bab 10 Dokumentasi. Chapter 10 Documentation.
115. Semua persyaratan lain hendaklah 115. All requirements should conform to
memenuhi Bab 8 Inspeksi Diri, Audit Chapter 8 Self Inspection, Quality Audit
Mutu dan Audit & Persetujuan and Supplier’s Audit & Approval.
Pemasok.
116. Semua persyaratan lain hendaklah 116. All requirements should conform to
memenuhi Bab 9 Keluhan dan Chapter 9 Complaints and Product
Penarikan Produk serta Bab 5 Produksi, Recall, and Chapter 5 Production,
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
117. Semua Butir dalam Bab 10 117. The relevant Sections of Chapter 10.
Dokumentasi berlaku. Di samping itu Documentation are applicable. In
pedoman berikut ini hendaklah dipatuhi. addition, the following guidelines should
be followed.
118. Prosedur tetap tertulis hendaklah dibuat 118. Written standard operating procedures
dan mencakup seluruh langkah yang should be established and should
harus dipatuhi dalam pengolahan, include all steps to be followed in the
penyimpanan dan distribusi produk processing, storage and distribution of
darah. Prosedur ini hendaklah tersedia blood products. Such procedures
bagi personel untuk digunakan di area should be available to the personnel for
tempat prosedur itu dilaksanakan, use in the areas where the procedures
kecuali hal ini tidak dapat dilaksanakan. are performed, unless this is impractical.
119. Prosedur tetap tertulis hendaklah 119. The written standard operating
mencakup, tapi tidak terbatas pada, procedures should include, but are not
uraian berikut ini, di mana berlaku: limited to, descriptions of the following,
when applicable:
a) seluruh pengujian dan pengujian a) all tests and repeat tests performed
ulang yang dilakukan pada on blood components during
komponen darah selama processing, including testing for
pengolahan, termasuk pengujian infection diseases;
penyakit infeksi;
b) suhu penyimpanan dan metode b) storage temperature and methods
pengendalian suhu penyimpanan of controlling storage temperature
untuk semua produk darah dan for all blood products and reagents;
pereaksi;
c) masa edar/simpan yang ditentukan c) shelf-life assigned for all final
bagi semua produk jadi; products;
d) kriteria penentuan apakah produk d) criteria for determining whether
darah yang dikembalikan sesuai returned blood product is suitable
untuk dikirim kembali; for re-issue;
e) prosedur yang digunakan untuk e) procedures used for relating blood
menghubungkan produk darah product to blood component
dengan komponen darah yang involved;
berkaitan;
f) prosedur pengawasan mutu untuk f) quality control procedures for
suplai dan pereaksi yang supplies and reagents employed in
digunakan dalam pengujian blood component and blood
komponen darah dan produk product testing;
darah;
g) jadwal dan prosedur untuk g) schedules and procedures for
memelihara dan memvalidasi equipment maintenance and
peralatan; validation;
h) prosedur pemberian label, h) labelling procedures, including
termasuk penjagaan untuk safeguards to avoid labelling mix-
Catatan Records
121. Semua catatan hendaklah mudah 121. All records should be legible and
dibaca dan tidak mudah terhapus serta indelible, and should identify the person
hendaklah mengidentifikasi personel performing the work, include dates of
yang melaksanakan pekerjaan, the various entries, show test results as
mencakup tanggal dari seluruh entri, well as the interpretation of the results,
menunjukkan hasil pengujian serta show the expiration date assigned to
interpretasi hasil uji, menunjukkan specific products, and be as detailed as
tanggal kedaluwarsa yang diberikan necessary to provide a complete history
kepada produk spesifik dan serinci yang of the work performed.
diperlukan untuk dapat memberikan
riwayat lengkap dari kegiatan yang
dilakukan.
122. Hendaklah tersedia catatan yang tepat 122. Appropriate records should be available
dari mana dapat ditentukan nomor lot from which to determine lot numbers of
dari suplai dan pereaksi yang digunakan supplies and reagents used for specific
untuk lot atau unit spesifik suatu produk lots or units of the final product.
jadi.
123. Catatan pengolahan hendaklah meliputi: 123. Processing records should include :
a) pengolahan produk darah, a) blood product processing, including
termasuk hasil dan interpretasi results and interpretation of all tests
terhadap semua pengujian dan and retests; and
pengujian ulang; dan
b) pemberian label, termasuk paraf b) labelling, including initials of
personel yang bertanggung jawab. person(s) responsible.
124. Catatan penyimpanan dan distribusi 124. Storage and distribution records should
hendaklah meliputi: include:
a) masing-masing distribusi dan a) distribution and disposition, as
disposisi produk darah; appropriate, of blood products;
b) pemeriksaan visual produk darah b) visual inspection of blood products
selama penyimpanan dan saat during storage and immediately
sebelum distribusi; before distribution;
c) suhu penyimpanan, termasuk c) storage temperature, including
lembar pencatat suhu yang installed temperature recorder
dipasang; dan charts; and
d) penyerahan, termasuk catatan d) reissue, including records of proper
pengendalian suhu yang benar. temperature maintenance.
126. Catatan pengawasan mutu hendaklah 126. Quality control records should include:
meliputi:
a) kalibrasi dan kualifikasi peralatan; a) calibration and qualification of
equipment;
b) pemeriksaan kinerja peralatan dan b) performance checks of equipment
pereaksi; and reagents;
c) pemeriksaan berkala terhadap c) periodic check on sterile technique;
teknik sterilisasi;
d) pengujian berkala terhadap d) periodic tests of capacity of
kapasitas wadah pengiriman untuk shipping containers to maintain
menjaga suhu yang benar selama proper temperature in transit; and
transit; dan
e) hasil pengujian kehandalan. e) proficiency test results.
127. Laporan dan keluhan mengenai reaksi 127. Administration reaction report and
penggunaan produk, termasuk catatan complaints, including record of
investigasi dan tindak lanjut hendaklah investigations and follow-up.
disimpan.
128. Catatan umum hendaklah mencakup: 128. General records should include:
a) sterilisasi suplai dan pereaksi yang a) sterilization of supplies and
disiapkan dalam fasilitas, termasuk reagents prepared within the
tanggal, interval waktu, suhu dan facility, including date, time interval,
caranya; temperature and mode;
b) personel yang bertanggung jawab; b) responsible personnel;
c) kekeliruan dan kecelakaan; c) errors and accidents;
d) catatan pemeliharaan peralatan d) maintenance records for equipment
dan pabrik secara umum; and general physical plant;
e) bahan/alat bantu dan pereaksi, e) supplies and reagents, including
termasuk nama pembuat atau name of manufacturer or supplier,
pemasok, nomor lot tanggal lot numbers, expiration date and
kedaluwarsa dan tanggal date of receipt; and
penerimaan; dan
f) disposisi bahan/alat bantu dan f) disposition of rejected supplies and
pereaksi yang ditolak, yang reagents used in the processing
digunakan dalam pengolahan serta and compatibility testing of blood
pengujian kompatibilitas komponen components and blood products.
darah dan produk darah.
129. Catatan mengenai produk darah 129. Records should be retained for such
hendaklah disimpan selama waktu interval beyond the expiration date for
tertentu yang melewati tanggal the blood product as necessary to
kedaluwarsa untuk memfasilitasi facilitate the reporting of any
pelaporan segala reaksi klinis yang unfavourable clinical reactions. The
tidak diinginkan. Masa penyimpanan retention period should not be less than
tidak boleh kurang dari 5 tahun dihitung 5 years after the records of processing
setelah catatan pengolahan bets have been completed or 6 months after
dilengkapi atau 6 bulan setelah tanggal the latest expiration date for the
kedaluwarsa produk individual; tanggal individual product, whichever is the later
terakhir adalah yang diberlakukan. date.
Prosedur dan Catatan Distribusi dan Distribution and Receipt Procedures and
Penerimaan Records
130. Prosedur distribusi dan penerimaan 130. Distribution and receipt procedures
hendaklah mencakup sistem yang dapat should include a system by which the
menentukan dengan segera distribusi distribution or receipt of each unit can
dan penerimaan tiap unit untuk be readily determined to facilitate its
memfasilitasi penarikan produk, bila recall, if necessary.
diperlukan.
131. Catatan distribusi hendaklah meliputi 131. Distribution records should contain
informasi untuk memfasilitasi identifikasi information to readily facilitate the
nama dan alamat penerima, tanggal identification of the name and address
dan jumlah yang diserahkan, nomor lot of the consignee, the date and quantity
dari unit dan tanggal kedaluwarsa. delivered, the lot number of the unit(s),
and the date of expiration.
132. Catatan pelaporan keluhan mengenai 132. Records should be maintained of any
reaksi merugikan berkenaan dengan reports of complaints of adverse
suatu unit produk darah yang timbul reactions regarding each unit of blood
akibat pengolahan produk darah product arising as a result of blood
133. Apabila komplikasi akibat pemakaian 133. When a complication of blood products
produk darah dikonfirmasi berakibat administration is confirmed to be fatal,
fatal, hendaklah Badan Pengawas Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan
dan Makanan (Badan POM) diberitahu (Badan POM) should be notified by
melalui telepon atau telefaks sesegera telephone or telefax as soon as
mungkin; pelaporan tertulis mengenai possible; a written report of the
investigasi hendaklah disampaikan investigation should be submitted to the
kepada Badan POM dalam 7 (tujuh) hari Badan POM within 7 days after the
setelah kejadian fatal oleh lembaga fatality, by the administration institution.
yang memberikan produk kepada
pasien.
PRINSIP PRINCIPLE
Obat uji klinik hendaklah dibuat sesuai dengan Investigational medicinal products should be
prinsip dan pedoman CPOB. Pedoman lain produced in accordance with the principles
hendaklah dipertimbangkan apabila relevan and the guidelines of Good Manufacturing
dan sesuai dengan tahap pengembangan Practice for Medicinal Products. Other
produk. Prosedur hendaklah dibuat sesuai guidelines should be taken into account where
dengan Sistem Mutu Industri Farmasi dan relevant and as appropriate to the stage of
memungkinkan perubahan seiring dengan development of the product. Procedures
peningkatan pengetahuan tentang proses, dan should be prepared according to
sesuai dengan tahap pengembangan produk. Pharmaceutical Quality System and enable to
provide for changes as knowledge of the
process increases, and appropriate to the
stage of development of the product.
Dalam uji klinik, tambahan risiko mungkin In clinical trials there may be added risk to
terjadi pada subjek uji klinik dibandingkan participating subjects compared to patients
dengan pasien yang diobati dengan produk treated with marketed products. The
yang sudah beredar. Penerapan CPOB pada application of GMP to the manufacture of
pembuatan obat uji klinik bertujuan untuk investigational medicinal products is intended
menjamin subjek uji klinik tidak berada dalam to ensure that trial subjects are not placed at
kondisi berisiko, dan hasil uji klinik tidak risk, and that the results of clinical trials are
dipengaruhi oleh keamanan, mutu atau unaffected by inadequate safety, quality or
kemanfaatan yang tidak memadai akibat dari efficacy arising from unsatisfactory
proses pembuatan yang tidak baik. Selain itu, manufacture. Equally, it is intended to ensure
CPOB juga menjamin konsistensi antar bets that there is consistency between batches of
obat uji klinik yang sama, yang digunakan the same investigational medicinal product
untuk uji klinik yang sama atau berbeda, dan used in the same or different clinical trials, and
bahwa perubahan selama pengembangan that changes during the development of an
obat uji klinik didokumentasikan dan investigational medicinal product are
dijustifikasi dengan cukup. adequately documented and justified.
Pembuatan obat untuk uji klinik lebih kompleks The manufacture of investigational medicinal
dibandingkan dengan produk yang beredar products involves added complexity in
karena kekurangan pengalaman rutinitas comparison to marketed products by virtue of
tetap, variasi desain uji klinik, desain urutan the lack of fixed routines, variety of clinical trial
pengemasan dan sering kali kebutuhan untuk designs, consequent packaging designs, the
pengacakan dan ketersamaran (blinding), need, often, for randomisation and blinding
serta peningkatan risiko kontaminasi silang and increased risk of product cross-
dan kecampurbauran. Di samping itu, contamination and mix up. Furthermore, there
kemungkinan kekurangpengetahuan may be incomplete knowledge of the potency
mengenai potensi dan toksisitas obat serta and toxicity of the product and a lack of full
validasi proses yang tidak lengkap, atau, process validation, or, marketed products may
penggunaan produk beredar yang sudah be used which have been re-packaged or
dikemas ulang atau dimodifikasi dengan cara modified in some way.
Aneks ini juga mencakup pedoman tentang The annex also includes guidance on ordering,
pembelian, pengiriman, dan pengembalian shipping, and returning clinical supplies, which
produk klinik, sebagai pelengkap Pedoman are at the interface with, and complementary
Cara Uji Klinik yang Baik. to, guidelines on Good Clinical Practice.
Catatan Notes
Obat non-investigasional Non-investigational medicinal product
Obat, selain yang digunakan untuk pengujian, Products other than the test product, placebo
plasebo atau produk pembanding dapat or comparator may be supplied to subjects
diberikan ke subjek uji klinik. Obat tersebut participating in a trial. Such products may be
dapat digunakan sebagai obat penunjang atau used as support or escape medication for
escape medication untuk pencegahan, preventative, diagnostic or therapeutic reasons
diagnostik atau terapi dan/atau diperlukan and/or needed to ensure that adequate
untuk menjamin kecukupan perawatan bagi medical care is provided for the subject. They
subjek uji klinik. Obat tersebut juga dapat may also be used in accordance with the
digunakan sesuai dengan protokol untuk protocol to induce a physiological response.
menginduksi respon fisiologis. Obat tersebut These products do not fall within the definition
tidak termasuk dalam definisi produk obat uji of investigational medicinal products and may
klinik dan mungkin dipasok oleh sponsor atau be supplied by the sponsor, or the investigator.
peneliti. Sponsor hendaklah memastikan The sponsor should ensure that they are in
bahwa mereka sesuai dengan accordance with the notification/request for
notifikasi/permintaan otorisasi dalam authorisation to conduct the trial and that they
melakukan trial dan obat tersebut memiliki are of appropriate quality for the purposes of
mutu yang sesuai untuk tujuan pengujian the trial taking into account the source of the
dengan mempertimbangkan sumber bahan, materials, whether or not they are the subject
ada atau tidak ada suatu Izin Edar dan apakah of a Marketing Authorisation and whether they
obat tersebut merupakan hasil pengemasan have been repackaged. The advice and
ulang. Saran dan keterlibatan Kepala involvement of Head of Quality Assurance is
Pemastian Mutu direkomendasikan dalam recommended in this task.
tugas ini.
Baik proses pembuatan obat uji klinik secara Both the total and partial manufacture of
total maupun parsial, serta berbagai proses investigational medicinal products, as well as
pembagian, pengemasan atau presentasi obat the various processes of dividing up,
Obat uji klinik hendaklah sudah tersedia An investigational medicinal product must exist
sebelum suatu proses ditetapkan sebagai before a process can be defined as
proses rekonstitusi. reconstitution.
Proses rekonstitusi harus ditetapkan dalam This process has to be defined in the clinical
aplikasi uji klinik/dossier obat yang diteliti dan trial application / IMP dossier and clinical trial
protokol uji klinik, atau dokumen terkait, dan protocol, or related document, available at the
tersedia di lokasi. site.
1. Sistem mutu yang didesain, dibuat dan 1. The Quality System, designed, set up
diverifikasi oleh industri farmasi atau and verified by the manufacturer or
importir, hendaklah diuraikan dalam importer, should be described in written
prosedur tertulis dan diberikan kepada procedures available to the sponsor,
sponsor, dengan memerhatikan prinsip taking into account the GMP principles
dan pedoman CPOB yang berkaitan and guidelines applicable to
dengan obat uji klinik. investigational medicinal products.
PERSONALIA PERSONNEL
3. Semua personel yang terlibat dalam obat 3. All personnel involved with
uji klinik hendaklah telah mendapatkan investigational medicinal products should
pelatihan yang spesifik untuk jenis obat be appropriately trained in the
ini. requirements specific to these types of
Meskipun jumlah personel yang terlibat product.
hanya sedikit, namun hendaklah ada Even in cases where the number of staff
personel terpisah yang bertanggung involved is small, there should be, for
jawab terhadap produksi dan each batch, separate people responsible
pengawasan mutu untuk tiap bets. for production and quality control.
5. Toksisitas, potensi, dan yang berpotensi 5. The toxicity, potency and sensitising
menimbulkan kepekaan mungkin belum potential may not be fully understood for
sepenuhnya dipahami untuk obat uji investigational medicinal products and
klinik dan hal ini memperkuat kebutuhan this reinforces the need to minimise all
untuk meminimalkan semua risiko risks of cross-contamination. The design
kontaminasi silang. Perancangan of equipment and premises, inspection /
bangunan - fasilitas, dan peralatan, test methods and acceptance limits to be
metode inspeksi/uji dan batas used after cleaning should reflect the
keberterimaan yang digunakan setelah nature of these risks. Consideration
pembersihan hendaklah merefleksikan should be given to campaign working
sifat dari risiko ini. Pertimbangan where appropriate. Account should be
hendaklah diberikan untuk proses taken of the solubility of the product in
pembuatan beberapa bets secara decisions about the choice of cleaning
berurutan di mana diperlukan. Perlu solvent.
diperhatikan kelarutan produk dalam
keputusan mengenai pemilihan untuk
larutan pembersih.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
Order Order
8. Order dilakukan oleh atau atas nama 8. The order should request the processing
sponsor kepada industri farmasi. Order and/or packaging of a certain number of
tersebut hendaklah mencantumkan units and/or their shipping and be given
permintaan pengolahan dan/atau by or on behalf of the sponsor to the
pengemasan suatu jumlah unit tertentu manufacturer. It should be in writing
serta pengirimannya. Order hendaklah (though it may be transmitted by
tertulis (walaupun dapat dikirimkan electronic means), and precise enough
secara elektronis) dan cukup teliti untuk to avoid any ambiguity. It should be
menghindarkan makna ganda. Order formally authorised and refer to the
hendaklah diotorisasi secara resmi Product Specification File and the
dan merujuk kepada Dokumen relevant clinical trial protocol as
Spesifikasi Produk dan protokol uji appropriate.
klinik yang relevan sesuai kebutuhan.
proses;
salinan label yang disetujui; approved label copy;
protokol uji klinik yang relevan dan relevant clinical trial protocols and
kode pengacakan, sebagaimana randomisation codes, as appropriate;
mestinya;
kesepakatan teknis yang relevan relevant technical agreements with
dengan pemberi kontrak, sebagai- contract givers, as appropriate;
mana mestinya;
data stabilitas; dan stability data; and
kondisi penyimpanan dan storage and shipment conditions.
pengiriman.
Daftar di atas tidak dimaksudkan sebagai The above listing is not intended to be
dokumen yang eksklusif atau yang sudah exclusive or exhaustive. The contents will vary
lengkap. Isi dokumen akan bervariasi depending on the product and stage of
tergantung dari produk dan tahap development. The information should form the
pengembangannya. Informasi tersebut basis for assessment of the suitability for
hendaklah menjadi dasar penilaian certification and release of a particular batch
kesesuaian untuk sertifikasi dan pelulusan by the Quality Assurance and should therefore
bets tertentu oleh Kepala Pemastian Mutu dan be accessible to him/her. Where different
dapat diakses. Apabila tahapan pembuatan manufacturing steps are carried out at different
dilakukan di lokasi yang berbeda di bawah locations under the responsibility of different
tanggung jawab Kepala Pemastian Mutu yang Quality Assurance, it is acceptable to maintain
berbeda, maka diperbolehkan menyimpan separate files limited to information of
dokumen terpisah yang terbatas pada relevance to the activities at the respective
informasi yang relevan dengan aktivitas di locations.
lokasi masing-masing.
10. Untuk setiap pembuatan atau pasokan 10. For every manufacturing operation or
hendaklah tersedia instruksi tertulis dan supply there should be clear and
data yang jelas serta memadai. Bila adequate written instructions and written
operasi tidak berulang, mungkin tidak records. Where an operation is not
diperlukan untuk membuat Formula dan repetitive it may not be necessary to
Prosedur Pengolahan Induk. Catatan produce Master Formulae and
sangat penting untuk penyusunan versi Processing Instructions. Records are
akhir dokumen yang akan digunakan particularly important for the preparation
dalam pembuatan rutin begitu Izin Edar of the final version of the documents to
diperoleh. be used in routine manufacture once the
Marketing Authorisation is granted.
11. Informasi yang tertera dalam dokumen 11. The information in the Product
Spesifikasi Produk hendaklah digunakan Specification File should be used to
untuk menyusun instruksi tertulis yang produce the detailed written instructions
rinci pada proses pengolahan, on processing, packaging, quality control
pengemasan, pengujian pengawasan testing, storage conditions and shipping.
mutu, kondisi penyimpanan, dan
pengiriman produk.
12. Obat uji klinik biasanya dikemas secara 12. Investigational medicinal products are
individual untuk setiap subjek yang normally packed in an individual way for
termasuk dalam uji klinik. Jumlah unit each subject included in the clinical trial.
yang akan dikemas hendaklah The number of units to be packaged
ditentukan sebelum proses pengemasan should be specified prior to the start of
dimulai, termasuk unit yang diperlukan the packaging operations, including units
untuk melakukan pengujian pengawasan necessary for carrying out quality control
mutu dan contoh pertinggal yang harus and any retention samples to be kept.
disimpan. Rekonsiliasi yang memadai Sufficient reconciliations should take
hendaklah dilakukan untuk memastikan place to ensure the correct quantity of
kebenaran jumlah setiap produk yang each product required has been
dibutuhkan dalam formulasi telah accounted for at each stage of
direkonsiliasi pada setiap tahapan processing.
proses.
13. Untuk menetukan urutan proses yang 13. Batch records should be kept in sufficient
akurat, catatan bets hendaklah disusun detail for the sequence of operations to
secara rinci. Catatan ini hendaklah be accurately determined. These records
memuat keterangan yang relevan yang should contain any relevant remarks
menjustifikasi prosedur yang digunakan which justify the procedures used and
dan setiap perubahan yang dilakukan, any changes made, enhance knowledge
tambahan pengetahuan tentang produk of the product and develop the
dan mengembangkan proses manufacturing operations.
pembuatan.
14. Catatan pembuatan bets hendaklah 14. Batch manufacturing records should be
disimpan setidaknya untuk periode yang retained at least for the periods specified
ditentukan dalam peraturan yang in relevant regulations.
relevan.
PRODUKSI PRODUCTION
15. Pemeriksaan spesifikasi dan 15. Specifications and quality control checks
pengawasan mutu hendaklah mencakup should include measures to guard
tindakan untuk menghindarkan ketidak- against unintentional unblinding due to
tersamaran (un-blinding) yang tidak changes in appearance between
diharapkan karena perubahan pemerian different batches of packaging materials
antara bets yang berbeda bahan
pengemas.
16. Selama pengembangan parameter kritis 16. During development critical parameters
hendaklah diidentifikasi dan pengawasan should be identified and in-process
selama-proses diutamakan untuk controls primarily used to control the
17. Proses produksi untuk obat uji klinik tidak 17. Production processes for investigational
diharapkan untuk divalidasi sampai medicinal products are not expected to
tingkat yang diperlukan untuk produksi be validated to the extent necessary for
rutin, tetapi bangunan-fasilitas dan routine production but premises and
peralatan perlu dikualifikasi. Untuk equipment are expected to be qualified.
produk steril, validasi proses sterilisasi For sterile products, the validation of
hendaklah dilakukan dengan standar sterilising processes should be of the
yang sama seperti untuk produk yang same standard as for products
mendapat izin edar. Demikian juga bila authorised for marketing. Likewise, when
dipersyaratkan, inaktifasi atau required, virus inactivation/removal and
pemusnahan virus dan impuritas yang that of other impurities of biological origin
berasal dari zat biologis hendaklah should be demonstrated, to assure the
dilakukan, untuk menjamin keamanan safety of biotechnologically derived
produk bioteknologi, dengan mengacu products, by following the scientific
pada prinsip dan teknik ilmiah yang principles and techniques defined in the
ditetapkan pada pedoman yang relevan. available guidance in this area.
18. Validasi proses aseptis dapat 18. Validation of aseptic processes presents
menimbulkan masalah tersendiri, bila special problems when the batch size is
ukuran bets kecil; dalam hal ini, jumlah small; in these cases the number of units
unit yang diisi mungkin merupakan filled may be the maximum number filled
jumlah maksimum yang diisi dalam in production. If practicable, and
produksi. Bila memungkinkan, dan juga otherwise consistent with simulating the
konsisten dengan proses simulasi, process, a larger number of units should
jumlah unit yang lebih besar hendaklah be filled with media to provide greater
diisi media untuk mendapatkan hasil confidence in the results obtained. Filling
dengan tingkat kepercayaan yang lebih and sealing is often a manual or semi-
tinggi. Pengisian dan penutupan wadah automated operation presenting great
yang dilakukan secara manual atau semi challenges to sterility so enhanced
otomatis sering kali merupakan attention should be given to operator
tantangan besar terhadap sterilitas training, and validating the aseptic
sehingga perhatian perlu lebih technique of individual operators.
ditingkatkan dalam pelatihan operator
dan teknik validasi aseptik dari tiap
operator.
19. Jika suatu produk dimodifikasi, data 19. If a product is modified, data should be
hendaklah tersedia (misalnya data available (e.g. stability, comparative
stabilitas, disolusi terbanding, dissolution, bioavailability) to
ketersediaan hayati) untuk menunjukkan demonstrate that these changes do not
bahwa perubahan tersebut tidak significantly alter the original quality
mengubah spesifikasi mutu awal produk characteristics of the product.
secara signifikan.
20. Tanggal kedaluwarsa yang dicantumkan 20. The expiry date stated for the
untuk produk pembanding dalam comparator product in its original
kemasan asli mungkin tidak berlaku packaging might not be applicable to the
untuk produk yang telah dikemas ulang product where it has been repackaged in
dalam wadah berbeda yang mungkin a different container that may not offer
tidak memberikan perlindungan setara equivalent protection, or be compatible
atau kompatibel dengan produk. Masa with the product. A suitable use-by date,
pakai yang sesuai dengan tanggal taking into account the nature of the
mempertimbangkan sifat produk, product, the characteristics of the
karakteristik wadah dan kondisi container and the storage conditions to
penyimpanan dimana obat tersebut which the article may be subjected,
diperlakukan, hendaklah ditentukan oleh should be determined by or on behalf of
sponsor atau atas nama sponsor. Masa the sponsor. Such a date should be
pakai tersebut hendaklah dijustifikasi dan justified and must not be later than the
tidak boleh lebih dari tanggal expiry date of the original package.
kedaluwarsa yang tercantum pada There should be compatibility of expiry
wadah asli. Tanggal kedaluwarsa dan dating and clinical trial duration.
durasi uji klinik hendaklah kompatibel.
21. Bila produk disamarkan, hendaklah 21. Where products are blinded, systems
tersedia suatu sistem untuk menjamin should be in place to ensure that the
bahwa ketersamaran terlaksana dan blind is achieved and maintained while
dipertahankan namun tetap allowing for identification of “blinded”
memungkinkan identifikasi dari produk products when necessary, including the
tersamar jika diperlukan, termasuk batch numbers of the products before the
nomor bets produk sebelum kegiatan blinding operation. Rapid identification of
ketersamaran dilakukan. Identifikasi product should also be possible in an
cepat produk dapat juga dilakukan dalam emergency.
keadaan darurat.
Pengemasan Packaging
23. Selama pengemasan obat uji klinik 23. During packaging of investigational
mungkin perlu penanganan produk medicinal products, it may be necessary
berbeda di jalur pengemasan yang sama to handle different products on the same
pada waktu yang sama. Dalam hal ini, packaging line at the same time. The risk
risiko kecampur-bauran produk of product mix up must be minimised by
hendaklah diminimalkan menggunakan using appropriate procedures and/or,
prosedur yang tepat dan/atau, peralatan specialised equipment as appropriate
khusus yang sesuai serta pelatihan yang and relevant staff training.
relevan kepada personel.
24. Pengemasan dan pelabelan obat uji 24. Packaging and labelling of investigational
klinik cenderung lebih kompleks dan lebih medicinal products are likely to be more
besar kemungkinan terjadi kesalahan complex and more liable to errors (which
(yang juga lebih sulit dideteksi) are also harder to detect) than for
dibandingkan produk yang beredar, marketed products, particularly when
terutama apabila menggunakan produk “blinded” products with similar
tersamar dengan pemerian serupa. appearance are used. Precautions
Dalam hal ini, tindakan pencegahan against mis-labelling such as label
terhadap kesalahan pelabelan seperti reconciliation, line clearance, in-process
rekonsiliasi label, kesiapan jalur control checks by appropriately trained
pengemasan, pengawasan selama- staff should accordingly be intensified.
proses yang dilakukan personel terlatih
hendaklah lebih diintensifkan.
25. Pengemasan hendaklah menjamin 25. The packaging must ensure that the
obat uji klinik berada dalam kondisi yang investigational medicinal product remains
baik selama transportasi dan in good condition during transport and
penyimpanan di tempat transit. Setiap storage at intermediate destinations. Any
kemasan luar yang terbuka atau rusak opening or tampering of the outer
selama transportasi hendaklah langsung packaging during transport should be
ditandai. readily discernible.
Pelabelan Labelling
26. Butir 26 - 30 berikut. Informasi di 26. Secions 26-30 that follow. The following
bawah ini hendaklah dicantumkan pada information should be included on labels,
label, kecuali ketiadaan informasi unless its absence can be justified, e.g.
tersebut dapat dijustifikasi, misal dengan use of a centralised electronic
penggunaan sistem pengacakan randomisation system:
elektronis terpusat:
a) nama, alamat dan nomor telepon a) name, address and telephone
sponsor, organisasi peneliti penerima number of the sponsor, contract
kontrak atau peneliti [kontak utama research organisation or investigator
untuk mendapatkan informasi tentang (the main contact for information on
produk, uji klinik dan apabila terjadi the product, clinical trial and
ketidaktersamaran dalam keadaan emergency unblinding);
darurat];
b) bentuk sediaan, cara pemberian obat, b) pharmaceutical dosage form, route of
jumlah unit dosis, dan dalam hal uji administration, quantity of dosage
klinik terbuka diperlukan nama/yang units, and in the case of open trials*),
mengidentifikasi dan the name/identifier and
kekuatan/potensi; strength/potency;
c) nomor bets dan/atau kode untuk c) the batch and/or code number to
mengidentifikasi kandungan produk identify the contents and packaging
dan kegiatan pengemasan; operation;
d) kode referen uji klinik untuk d) a trial reference code allowing
identifikasi uji, tempat uji, peneliti dan identification of the trial, site,
sponsor bila tidak disebutkan di investigator and sponsor if not given
bagian lain; elsewhere;
e) nomor identifikasi subjek uji klinik e) the trial subject identification
/nomor perlakuan dan bila relevan, number/treatment number and where
nomor kunjungan; relevant, the visit number;
f) nama peneliti (bila tidak disebutkan f) the name of the investigator (if not
pada butir a) atau d)); included in (a) or (d));
g) petunjuk penggunaan (referen dapat g) directions for use (reference may be
dilihat pada brosur atau dokumen made to a leaflet or other
lain) untuk subjek uji klinik atau orang administering the product);
yang diberikan obat);
h) pernyataan atau label “hanya untuk h) “For clinical trial use only” or similar
uji klinik” atau kalimat lain yang wording;
berarti sama;
i) kondisi penyimpanan; i) the storage conditions;
j) periode penggunaan (tanggal masa j) period of use (use-by date, expiry
pakai, tanggal daluwarsa atau date or re-test date as applicable), in
tanggal uji ulang sesuai yang berlaku) month/year format and in a manner
dalam format bulan/tahun dan that avoids any ambiguity; and
menghindarkan pernyataan yang
dapat bermakna ganda; dan
k) pernyataan “Jauhkan dari jangkauan k) “keep out of reach of children” except
anak” kecuali jika produk tersebut when the product is for use in trials
tidak untuk dibawa ke rumah oleh where the product is not taken home
subjek uji untuk digunakan. by subjects.
*) untuk uji ketersamaran tertutup, pelabelan *) For closed blinded trials, the labelling should
hendaklah di mencantumkan "plasebo atau include a statement indicating “placebo or
[nama/identitas] + [kekuatan/potensi]". [name/identifier] + [strength/potency]”.
27. Alamat dan nomor telepon kontak utama 27. The address and telephone number of
untuk mendapatkan informasi tentang the main contact for information on the
produk, uji klinik dan untuk product, clinical trial and for emergency
ketidaktersamaran dalam keadaan unblinding need not appear on the label
darurat tidak perlu dicantumkan pada where the subject has been given a
label apabila subjek uji klinik sudah leaflet or card which provides these
diberikan brosur atau kartu yang details and has been instructed to keep
merinci informasi tersebut dan telah this in their possession at all times.
diinstruksikan untuk selalu
menyimpannya.
28. Keterangan tertentu hendaklah ditulis 28. Particulars should appear in the official
dalam bahasa resmi negara di mana language(s) of the country in which the
obat uji klinik akan digunakan. investigational medicinal product is to be
Keterangan tertentu seperti yang used. The particulars listed in Section 26
disebutkan pada Butir 26 hendaklah should appear on the primary packaging
tercantum pada pengemas primer dan and on the secondary packaging (except
sekunder (kecuali dalam hal yang for the cases described in Sections 29
diuraikan pada Butir 29 dan 30). and 30). The requirements with respect
Ketentuan tentang isi label pada to the contents of the label on the
kemasan primer dan sekunder. Bahasa primary and secondary packaging. Other
lain dapat dicantumkan. languages may be included.
29. Bila produk diberikan kepada subjek uji 29. When the product is to be provided to the
klinik klinik atau personel yang trial subject or the person administering
memberikan (administering) obat dalam the medication within aprimary
kemasan primer bersama dengan packaging together with secondary
kemasan sekunder yang dimaksudkan packaging that is intended to remain
supaya tetap bersama, dan pengemas together, and the secondary packaging
sekunder memuat keterangan tertentu carries the particulars listed in Section
seperti yang disebutkan pada Butir 26, 26, the following information should be
informasi di bawah ini hendaklah included on the label of the primary
dicantumkan pada label pengemas package (or any sealed dosing device
primer (atau alat bertutup lain yang berisi that contains the primary packaging):
pengemas primer):
a) nama sponsor, organisasi peneliti a) name of sponsor, contract research
penerima kontrak atau peneliti; organisation or investigator;
b) bentuk sediaan, cara pemberian b) pharmaceutical dosage form, route of
(kecuali untuk bentuk sediaan padat administration (may be excluded for
oral), jumlah unit dosis dan dalam hal oral solid dose forms), quantity of
uji label terbuka (open label trials), dosage units and in the case of open
nama/yang mengidentifikasi dan label trials, the name/identifier and
kekuatan/potensi; strength/potency;
c) nomor bets dan/atau nomor kode c) batch and/or code number to identify
untuk mengidentifikasi kandungan the contents and packaging
produk dan kegiatan pengemasan; operation;
d) kode referen uji klinik untuk d) a trial reference code allowing
identifikasi uji, lokasi uji, peneliti dan identification of the trial, site,
sponsor bila tidak disebutkan di investigator and sponsor if not given
bagian lain; dan elsewhere; and
e) nomor identifikasi subjek uji/kode e) the trial subject identification
perlakuan dan bila relevan, nomor number/treatment number and where
kunjungan. relevant, the visit number.
30. Jika pengemasan primer dalam bentuk 30. If the primary packaging takes the form
kemasan blister atau unit kecil seperti of blister packs or small units such as
ampul di mana keterangan yang ampoules on which the particulars
diperlukan seperti yang dijelaskan pada required in Section 26 cannot be
Butir 26 tidak bisa dicantumkan, displayed, outer packaging should be
kemasan luar hendaklah diberi label provided bearing a label with those
yang mencantumkan keterangan particulars. The immediate container
tersebut. Label pada wadah langsung should nevertheless contain the
(kemasan primer) hendaklah following:
mencantumkan:
a) nama sponsor, organisasi peneliti a) name of sponsor, contract research
penerima kontrak atau peneliti; organisation or investigator;
b) cara pemberian (kecuali untuk bentuk b) route of administration (may be
sediaan padat oral), dan dalam hal uji excluded for oral solid dose forms)
label terbuka (open label trials), and in the case of open label trials,
nama/yang meng-identifikasi dan the name/identifier and strength/
kekuatan/potensi; potency;
c) nomor bets dan/atau nomor kode c) batch and/or code number to identify
untuk mengidentifikasi kandungan the contents and packaging
produk dan kegiatan pengemasan; operation;
d) kode referen uji klinik yang akan d) a trial reference code allowing
mengidentifikasi uji, lokasi uji, peneliti identification of the trial, site,
dan sponsor bila tidak disebutkan di investigator and sponsor if not given
bagian lain; dan elsewhere; and
e) nomor identifikasi subjek uji/ nomor e) the trial subject identification
perlakuan dan bila relevan, nomor number/treatment number and where
kunjungan. relevant, the visit number.
31. Simbol atau gambar dapat dimasukkan 31. Symbols or pictograms may be included
untuk mengklarifikasi informasi tertentu to clarify certain information mentioned
yang disebutkan di atas. Informasi above. Additional information, warnings
tambahan, peringatan dan/atau petunjuk and/or handling instructions may be
penanganan dapat dicantumkan (misal displayed (E.g. labels for cytotoxic
label untuk produk sitotoksik atau untuk products or for products requiring special
produk yang memerlukan kondisi storage conditions).
penyimpanan khusus).
32. Untuk uji klinik dengan karakteristik 32. For clinical trials with certain
tertentu keterangan berikut hendaklah characteristics the following particulars
ditambahkan pada wadah asli tetapi should be added to the original container
tidak menutupi label asli: but should not obscure the original
nama sponsor, organisasi peneliti labelling:
penerima kontrak atau peneliti; dan name of sponsor, contract research
kode referen uji klinik untuk organisation or investigator; and
identifikasi tem pat uji klinik, peneliti trial reference code allowing
dan subjek uji klinik. identification of the trial site,
investigator and trial subject.
33. Bila diperlukan untuk mengubah masa 33. If it becomes necessary to change the
pakai, label tambahan hendaklah use-by date, an additional label should
dicantumkan pada obat uji klinik. Label be affixed to the investigational medicinal
tambahan ini hendaklah mencantumkan product. This additional label should
masa pakai baru dan nomor bets yang state the new use-by date and repeat the
ditulis ulang. Untuk alasan batch number. It may be superimposed
pengendalian mutu, masa pakai tersebut on the old use-by date, but for quality
dapat ditulis di label baru menutupi control reasons, not on the original batch
tanggal masa pakai lama namun tidak number. This operation should be
menutupi nomor bets asli. Kegiatan ini performed at an appropriately authorised
hendaklah dilakukan di sarana manufacturing site. However, when
pembuatan yang tepat yang telah justified, it may be performed at the
mendapatkan otorisasi dari institusi yang investigational site by or under the
berwenang. Namun, apabila dijustifikasi, supervision of the clinical trial site
kegiatan tersebut dapat dilakukan di uji pharmacist, or other health care
klinik oleh atau di bawah pengawasan professional in accordance with national
apoteker di tempat uji klinik, atau sarjana regulations. Where this is not possible, it
kesehatan lain sesuai peraturan may be performed by the clinical trial
nasional. Bila tidak memungkinkan, hal monitor(s) who should be appropriately
tersebut dapat dilakukan oleh pemantau trained. The operation should be
uji klinik yang sudah mendapatkan performed in accordance with GMP
34. Karena proses produksi ini mungkin 34. As processes may not be standardised
tidak dapat distandarisasi atau divalidasi or fully validated, testing takes on more
sepenuhnya, pengujian menjadi lebih importance in ensuring that each batch
penting lagi untuk menjamin tiap bets meets its specification
memenuhi spesifikasi
35. Pengawasan Mutu hendaklah dilakukan 35. Quality control should be performed in
menurut Dokumen Spesifikasi Produk accordance with the Product
dan sesuai informasi yang ditentukan. Specification File and in accordance with
Verifikasi keefektifan ketersamaran the required information. Verification of
hendaklah dilakukan dan dicatat. the effectiveness of blinding should be
performed and recorded.
36. Sampel disimpan untuk memenuhi dua 36. Samples are retained to fulfil two
tujuan; pertama untuk memberikan purposes; firstly to provide a sample for
contoh untuk pengujian analitis dan analytical testing and secondly to provide
kedua untuk menyediakan spesimen a specimen of the finished product.
produk jadi. Sampel dapat dibagi menjadi Samples may therefore fall into two
dua kategori: categories:
sampel pembanding: sampel bets reference sample: a sample of a
bahan awal, bahan pengemas, batch of starting material, packaging
produk yang dikemas dalam material, product contained in its
pengemas primer atau produk jadi primary packaging or finished product
yang disimpan untuk tujuan analisis which is stored for the purpose of
apabila dibutuhkan. Bila stabilitas being analysed should the need
memungkinan, sampel pembanding arise. Where stability permits,
dari tahap proses kritis (misal yang reference samples from critical
memerlukan pengujian dan intermediate stages (e.g. those
pelulusan) atau produk antara yang requiring analytical testing and
dikirim di luar kendali pabrik release) or intermediates, which are
hendaklah disimpan; dan transported outside of the
manufacturer’s control should be
kept; and
sampel pertinggal: sampel yang telah retention sample: a sample of a
dikemas dari satu bets atau produk packaged unit from a batch of
jadi dari tiap pengemasan/periode uji. finished product for each packaging
Sampel tersebut disimpan untuk run/trial period. It is stored for
tujuan identifikasi. Misal, tampilan, identification purposes. For example,
pengemasan, pelabelan, leaflet, presentation, packaging, labelling,
nomor bets, tanggal kedaluwarsa jika leaflet, batch number, expiry date
dibutuhkan. should the need arise.
Dalam banyak hal sampel pembanding In many instances the reference and
produk jadi identik dengan sampel retention samples will be presented
pertinggal, misal sebagai unit dalam identically, i.e. as fully packaged units. In
kemasan lengkap. Dalam hal ini sampel such circumstances, reference and
pembanding dan sampel pertinggal retention samples may be regarded as
dianggap dapat saling menggantikan. interchangeable.
37. Lokasi penyimpanan sampel 37. The storage location of Reference and
pembanding dan sampel pertinggal Retention samples should be defined in
hendaklah ditetapkan dalam Perjanjian a Technical Agreement between the
Teknis antara sponsor dan pembuat dan sponsor and manufacturer(s) and should
hendaklah dapat diakses pihak allow timely access by the competent
berwenang setiap waktu yang tepat. authorities.
38. Pelulusan obat uji klinik (lihat Butir 42) 38. Release of investigational medicinal
tidak boleh dilakukan sampai Kepala products (see Section 42) should not
Pemastian Mutu menyatakan bahwa occur until after the Authorised Person
seluruh ketentuan telah dipenuhi. Kepala has certified that the relevant
Pemastian Mutu hendaklah requirements have been met. The
memerhatikan unsur yang dijelaskan Authorised Person should take into
pada Butir 39. account the elements listed in Section 39
as appropriate.
39. Penilaian tiap bets untuk sertifikasi 39. Assessment of each batch for
sebelum pelulusan hendaklah mencakup certification prior to release may include
tapi tidak terbatas pada hal-hal berikut: as appropriate:
catatan bets, termasuk laporan batch records, including control
pengawasan, laporan pengujian reports, in-process test reports and
selama-proses dan laporan pelulus- release reports demonstrating
an yang membuktikan pemenuhan compliance with the product
terhadap Dokumen Spesifikasi specification file, the deviations or
Produk, penyimpangan atau planned changes, and any
perubahan terencana dan tiap consequent additional checks or
pemeriksaan atau uji tambahan tests, and should be completed and
sebagai konsekuensinya. Catatan endorsed by the staff authorised to
bets hendaklah dilengkapi dan do so according to the quality
disahkan oleh personel berwenang system;
menurut sistem mutu yang berlaku;
kondisi produksi; production conditions;
status validasi dari fasilitas, proses the validation status of facilities,
dan metode; processes and methods;
pemeriksaan kemasan akhir; examination of finished packs;
bila relevan, hasil semua analisis where relevant, the results of any
atau uji yang dilakukan setelah analyses or tests performed after
barang diimpor; importation;
laporan stabilitas; stability reports;
sumber dan verifikasi kondisi the source and verification of
penyimpanan dan pengangkutan; conditions of storage and shipment;
laporan audit tentang sistem mutu audit reports concerning the quality
industri farmasi; system of the manufacturer;
dokumen yang menyatakan bahwa Documents certifying that the
industri farmasi tersebut sudah manufacturer is authorised to
mendapatkan izin untuk membuat manufacture investigational
obat uji klinik atau pembanding untuk medicinal products or comparators
ekspor oleh otoritas pengawas obat for export by the appropriate
di negara pengekspor; authorities in the country of export;
bila relevan, ketentuan Izin Edar, where relevant, regulatory
standar CPOB yang digunakan dan requirements for Marketing
verifikasi resmi tentang pemenuhan Authorisation, GMP standards
CPOB; dan applicable and any official verification
semua faktor lain yang menurut of GMP compliance; and
Kepala Pemastian Mutu relevan all other factors of which the QP is
dengan mutu bets. aware that are relevant to the quality
of the batch.
Sponsor hendaklah menjamin bahwa The sponsor should ensure that the
dalam pelulusan bets Kepala Pemastian elements taken into account by the
Mutu memerhatikan bahwa unsur Quality Assurance when certifying the
tersebut di atas konsisten dengan batch are consistent with the required
persyaratan yang ditetapkan. Lihat juga information. See also section 43.
butir 43.
40. Bila obat uji klinik dibuat dan dikemas di 40. Where investigational medicinal products
tempat yang berbeda di bawah are manufactured and packaged at
pengawasan Kepala Pemastian Mutu, different sites under the supervision of
persyaratan pembuatan hendaklah diikuti different Authorised Persons,
sebagaimana mestinya. recommendations should be followed as
applicable.
41. Bila diperbolehkan oleh peraturan 41. Where, permitted in accordance with
setempat, pengemasan atau pelabelan local regulations, packaging or labelling
dilakukan di tempat peneliti, atau di is carried out at the investigator site by,
bawah pengawasan apoteker uji klinik or under the supervision of a clinical
atau sarjana kesehatan lain yang sesuai trials pharmacist, or other health care
dengan peraturan yang berlaku, Kepala professional as allowed in those
Pemastian Mutu tidak perlu mengesah- regulations, the Quality Assurance is not
kan aktivitas pengemasan atau required to certify the activity in question.
pelabelan tersebut. Namun demikian The sponsor is nevertheless responsible
sponsor bertanggung jawab menjamin for ensuring that the activity is
semua aktivitas dilakukan dan adequately documented and carried out
didokumentasikan memadai menurut in accordance with the principles of GMP
prinsip CPOB dan hendaklah meminta and should seek the advice of the
saran mengenai hal di atas dari Kepala Authorised Person in this regard.
Pemastian Mutu.
PENGIRIMAN SHIPPING
42. Obat uji klinik hendaklah tetap berada di 42. Investigational medicinal products should
bawah kendali Sponsor sampai setelah remain under the control of the Sponsor
menyelesaikan prosedur sertifikasi dan until after completion of a two-step
pelulusan oleh Kepala Pemastian Mutu procedure: certification by the Authorised
setelah memenuhi persyaratan yang Person; and release following fulfilment
relevan. Sponsor hendaklah memastikan of the relevant requirements. The
bahwa rincian yang ditetapkan dalam Sponsor should ensure that the details
permohonan uji klinik dan set out in the clinical trial application and
dipertimbangkan oleh Kepala Pemastian considered by the Authorised Person are
Mutu adalah konsisten yang pada consistent withwhat is finally accepted by
akhirnya diterima Badan POM. the Competent Authorities. Suitable
Pengaturan yang sesuai untuk arrangements to meet this requirement
43. Pengiriman obat uji klinik hendaklah 43. Shipping of investigational products
dilakukan sesuai instruksi yang diberikan should be conducted according to
oleh atau atas nama sponsor yang instructions given by or on behalf of the
tertera pada order pengiriman. sponsor in the shipping order.
45. Inventaris rinci pengiriman yang 45. A detailed inventory of the shipments
dilakukan oleh industri farmasi atau made by the manufacturer or importer
importir hendaklah disimpan. Catatan should be maintained. It should
inventaris hendaklah mencantumkan particularly mention the addressees’
identitas penerima produk. identification.
46. Pemindahan obat uji klinik dari satu 46. Transfers of investigational medicinal
tempat ke tempat uji klinik lain hendaklah products from one trial site to another
merupakan suatu pengecualian. should remain the exception. Such
Pemindahan tersebut hendaklah diatur transfers should be covered by standard
dalam prosedur tetap. Riwayat produk operating procedures. The product
pada saat di luar kendali industri farmasi, history while outside of the control of the
misal melalui laporan pemantauan uji manufacturer, through for example, trial
klinik dan catatan kondisi penyimpanan monitoring reports and records of
di tempat uji klinik asal hendaklah dikaji storage conditions at the original trial site
sebagai bagian dari penilaian should be reviewed as part of the
kesesuaian produk untuk pemindahan assessment of the product’s suitability for
dan saran dari Kepala Pemastian Mutu transfer and the advice of the Authorised
hendaklah diminta. Produk hendaklah Person should be sought. The product
dikembalikan ke industri farmasi atau should be returned to the manufacturer,
industri lain yang telah disertifikasi, jika or another authorised manufacturer for
perlu untuk dilabel ulang dan, disertifikasi re-labelling, if necessary, and
oleh Kepala Pemastian Mutu. Catatan certification by a Authorised Person.
hendaklah disimpan dan dijamin Records should be retained and full
kemudahan ketertelusuran. traceability ensured.
KELUHAN COMPLAINTS
47. Kesimpulan dari tiap investigasi yang 47. The conclusions of any investigation
dilaksanakan terkait keluhan yang carried out in relation to a complaint
mungkin timbul dari masalah mutu which could arise from the quality of the
produk hendaklah didiskusikan antara product should be discussed between
industri farmasi atau importir dan sponsor the manufacturer or importer and the
(jika berbeda). Dalam hal ini hendaklah sponsor (if different). This should involve
melibatkan Kepala Pemastian Mutu dan the Authorised Person and those
mereka yang bertanggung jawab dalam responsible for the relevant clinical trial in
uji klinik bersangkutan untuk menilai order to assess any potential impact on
setiap dampak potensial terhadap uji the trial, product development and on
klinik pengembangan produk dan subjek subjects.
uji klinik.
48. Prosedur untuk menarik kembali obat 48. Procedures for retrieving investigational
uji klinik dan mendokumentasinya medicinal products and documenting this
hendaklah disetujui oleh sponsor, retrieval should be agreed by the
bekerja sama dengan pihak pabrik atau sponsor, in collaboration with the
importir jika berbeda. Peneliti dan manufacturer or importer where different.
pemantau hendaklah memahami The investigator and monitor need to
kewajiban mereka sesuai yang understand their obligations under the
tercantum dalam prosedur penarikan. retrieval procedure.
49. Sponsor hendaklah memastikan bahwa 49. The Sponsor should ensure that the
pemasok pembanding atau produk lain supplier of any comparator or other
yang digunakan dalam uji klinik memiliki medication to be used in a clinical trial
sistem untuk mengomunikasikan kepada has a system for communicating to the
sponsor, untuk menarik produk yang Sponsor the need to recall any product
dipasok. supplied.
50. Obat uji klinik hendaklah dikembalikan 50. Investigational medicinal products should
dalam kondisi yang disetujui seperti yang be returned on agreed conditions defined
ditetapkan sponsor dan diuraikan dalam by the sponsor, specified in approved
prosedur tertulis yang disetujui. written procedures.
51. Obat uji klinik yang dikembalikan 51. Returned investigational medicinal
hendaklah diidentifikasi dengan jelas products should be clearly identified and
dan disimpan di area tersendiri dalam stored in an appropriately controlled,
kondisi terkendali. Catatan stok produk dedicated area. Inventory records of the
kembalian hendaklah disimpan. returned medicinal products should be
kept.
PEMUSNAHAN DESTRUCTION
52. Sponsor bertanggung jawab terhadap 52. The Sponsor is responsible for the
pemusnahan obat uji klinik yang tidak destruction of unused and/or returned
digunakan dan/atau dikembalikan. Obat investigational medicinal products.
uji klinik tidak boleh dimusnahkan Investigational medicinal products should
sebelum mendapatkan persetujuan therefore not be destroyed without prior
tertulis dari sponsor. written authorisation by the Sponsor.
GLOSARIUM GLOSSARY
Order Order
Instruksi untuk memproses, mengemas Instruction to process, package and/or ship a
dan/atau mengirimkan sejumlah unit obat uji certain number of units of investigational
klinik. medicinal product(s).
Peneliti Investigator
Seseorang yang bertangggung jawab atas A person responsible for the conduct of the
pelaksanaan uji klinik di suatu tempat uji clinical trial at a trial site. If a trial is conducted
klinik. Jika suatu uji klinik dilaksanakan oleh by a team of individuals at a trial site, the
suatu tim di suatu tempat uji klinik, peneliti investigator is the responsible leader of the
adalah pemimpin yang bertanggung jawab team and may be called the principal
dari tim tersebut dan disebut Peneliti Utama. investigator.
Pengacakan Randomisation
Proses alokasi subjek uji klinik klinik pada The process of assigning trial subjects to
kelompok obat yang diteliti atau kelompok treatment or control groups using an element
pembanding dengan memberikan peluang of chance to determine the assignments in
(chance) yang sama dalam menentukan order to reduce bias.
alokasi tersebut untuk mengurangi bias.
Pengiriman Shipping
Proses pengemasan untuk pengiriman dan The operation of packaging for shipment and
proses pengiriman produk yang dipesan untuk sending of ordered medicinal products for
uji klinik. clinical trials.
Sponsor Sponsor
Perusahaan, institusi atau organisasi yang A company, institution or organisation which
bertanggung jawab untuk memprakarsai, takes responsibility for the initiation,
mengelola, dan/atau membiayai suatu uji management and/or financing of a clinical trial.
klinik.
SISTEM COMPUTERISED
KOMPUTERISASI SYSTEMS
PRINSIP PRINCIPLE
Aneks ini berlaku untuk semua bentuk sistem This annex applies to all forms of
komputerisasi yang digunakan sebagai bagian computerised systems used as part of a GMP
dari kegiatan yang diatur CPOB. Sistem regulated activities. A computerised system is
komputerisasi adalah seperangkat komponen a set of software and hardware components
perangkat lunak dan perangkat keras yang which together fulfil certain functionalities.
bersama-sama melakukan fungsi-fungsi
tertentu.
UMUM GENERAL
2. Personel 2. Personnel
3.1 Bila pihak ketiga (misal pemasok, 3.1 When third parties (e.g. suppliers,
penyedia jasa) digunakan misal service providers) are used e.g. to
untuk menyediakan, menginstalasi, provide, install, configure, integrate,
mengonfigurasi, mengintegrasikan, validate, maintain (e.g. via remote
memvalidasi, memelihara (misal access), modify or retain a
melalui akses jarak jauh), computerised system or related
memodifikasi atau menyimpan service or for data processing,
sistem yang terkomputerisasi atau formal agreements must exist
layanan terkait atau untuk between the manufacturer and any
pemrosesan data, perjanjian formal third parties, and these agreements
hendaklah tersedia antara industri should include clear statements of
farmasi dan pihak ketiga mana pun, the responsibilities of the third party.
dan perjanjian ini hendaklah IT-departments should be
mencakup pernyataan yang jelas considered analogous.
tentang tanggung jawab pihak
ketiga. Bagian IT hendaklah memiliki
tanggung jawab yang setara.
3.4 Sistem mutu dan informasi audit 3.4 Quality system and audit information
yang berkaitan dengan pemasok relating to suppliers or developers of
atau pengembang perangkat lunak software and implemented systems
dan sistem yang diterapkan should be made available to
hendaklah tersedia bagi inspektur inspectors on request.
berdasarkan permintaan.
4. Validasi 4. Validation
4.1 Dokumentasi dan laporan validasi 4.1 The validation documentation and
hendaklah mencakup langkah- reports should cover the relevant
langkah yang relevan dalam siklus steps of the life cycle. Manufacturers
hidup. Industri farmasi hendaklah should be able to justify their
dapat menjustifikasi standar standards, protocols, acceptance
mereka, protokol, kriteria criteria, procedures and records
keberterimaan, prosedur dan catatan based on their risk assessment.
4.3 Daftar termutakhir semua sistem 4.3 An up to date listing of all relevant
yang relevan dan fungsionalitas systems and their GMP functionality
CPOB mereka (persediaan) (inventory) should be available.
hendaklah tersedia.
4.4 Untuk sistem kritis, deskripsi sistem 4.4 For critical systems an up-to-date
termutakhir yang merinci pengaturan system description detailing the
fisik dan logical, aliran data dan physical and logical arrangements,
interfaces dengan sistem atau data flows and interfaces with other
proses lain, prasyarat perangkat systems or processes, any hardware
keras dan perangkat lunak, dan and software pre-requisites, and
tindakan pengamanan hendaklah security measures should be
tersedia. available.
4.6 Pengguna Berwenang hendaklah 4.6 The Regulated User should take all
menjalankan semua langkah yang reasonable steps to ensure that the
dibutuhkan untuk memastikan system has been developed in
bahwa sistem telah dikembangkan accordance with an appropriate
menurut Sistem Mutu Industri Pharmaceutical Quality System. The
Farmasi yang tepat. Pemasok supplier should be assessed
hendaklah dinilai dengan tepat. appropriately.
4.7 Untuk validasi sistem komputerisasi 4.7 For the validation of bespoke or
yang dibuat berdasarkan pesanan customised computerised systems
atau sistem yang disesuaikan there should be a process in place
dengan kebutuhan hendaklah that ensures the formal assessment
tersedia proses yang memastikan and reporting of quality and
penilaian formal dan pelaporan performance measures for all the
kualitas dan kinerja untuk semua life-cycle stages of the system.
tahap siklus-hidup sistem.
4.8 Bukti metode uji dan skenario uji 4.8 Evidence of appropriate test
yang sesuai hendaklah tersedia. methods and test scenarios should
Limit parameter sistem (proses), limit be demonstrated. Particularly,
data dan penanganan kesalahan system (process) parameter limits,
hendaklah dipertimbangkan secara data limits and error handling should
4.9 Jika data dipindahkan ke format atau 4.9 If data are transferred to another
sistem data lain, validasi hendaklah data format or system, validation
mencakup pengecekan bahwa data should include checks that data are
tidak berubah nilainya dan/atau not altered in value and/or meaning
makna selama proses pemindahan during this migration process.
tersebut.
5. Data 5. Data
Untuk data penting yang dimasukkan For critical data entered manually, there
secara manual hendaklah dilakukan should be an additional check on the
pemeriksaan tambahan terhadap accuracy of the data. This check may be
keakuratan data. Pemeriksaan ini dapat done by a second operator or by validated
dilakukan oleh operator kedua atau electronic means. The criticality and the
dengan cara elektronik yang tervalidasi. potential consequences of erroneous or
Kekritisan dan konsekuensi potensial incorrectly entered data to a system
data yang keliru atau salah pemasukan ke should be covered by risk management.
sistem hendaklah menjadi bagian dari
kajian manajemen risiko.
7.1 Data hendaklah diamankan baik 7.1 Data should be secured by both
secara fisik maupun elektronik physical and electronic means
terhadap kerusakan. Data tersimpan against damage. Stored data should
hendaklah diperiksa terhadap be checked for accessibility,
aksesibilitas, keterbacaan dan readability and accuracy. Access to
akurasi. Akses ke data hendaklah data should be ensured throughout
dijamin selama periode the retention period.
penyimpanan.
7.2 Back-up data yang relevan 7.2 Regular back-ups of all relevant data
hendaklah dilakukan secara teratur. should be done. Integrity and
Integritas dan akurasi data back-up accuracy of backup data and the
dan kemampuan untuk ability to restore the data should be
8. Cetakan 8. Printouts
8.2 Untuk catatan pendukung pelulusan 8.2 For records supporting batch release
bets, sistem hendaklah it should be possible to generate
memungkinkan perolehan cetakan printouts indicating if any of the data
dengan indikasi yang menunjukkan has been changed since the original
bila ada perubahan sejak entry.
pemasukan data asli.
12.1 Kontrol fisik dan/atau logical controls 12.1 Physical and/or logical controls
hendaklah tersedia untuk membatasi should be in place to restrict access
akses terhadap sistem to computerised system to
komputerisasi kepada personel yang authorised persons. Suitable
berwenang. Metode yang tepat methods of preventing unauthorised
untuk mencegah pihak yang tidak entry to the system may include the
berwenang masuk ke sistem dapat use of keys, pass cards, personal
mencakup penggunaan kunci, kartu codes with passwords, biometrics,
pas, kode pribadi dengan kata sandi, restricted access to computer
biometrik, akses terbatas ke equipment and data storage areas.
peralatan komputer dan area
penyimpanan data.
12.4 Sistem manajemen data dan 12.4 Management systems for data and
dokumen hendaklah dirancang untuk for documents should be designed to
mencatat identitas operator yang record the identity of operators
masuk, mengubah, entering, changing, confirming or
mengonfirmasikan atau menghapus deleting data including date and
data termasuk tanggal dan waktu. time.
Semua insiden, tidak hanya kegagalan All incidents, not only system failures and
sistem dan kesalahan data, hendaklah data errors, should be reported and
dilaporkan dan dinilai. Akar penyebab assessed. The root cause of a critical
insiden kritis hendaklah diidentifikasi dan incident should be identified and should
menjadi dasar Tindakan Korektif - form the basis of Corrective Action -
Tindakan Pencegahan (TKTP). Preventive Actions (CAPA).
Data dapat diarsipkan. Data tersebut Data may be archived. This data should
hendaklah diperiksa untuk aksesibilitas, be checked for accessibility, readability
keterbacaan dan integritas. Jika and integrity. If relevant changes are to be
perubahan yang relevan dilakukan made to the system (e.g. computer
terhadap sistem (misal peralatan equipment or programs), then the ability
komputer atau program), kemampuan to retrieve the data should be ensured
untuk mengambil data hendaklah dijamin and tested.
dan diuji.
GLOSARIUM GLOSSARY
Aplikasi Application
Perangkat lunak terpasang pada “platform”/ Software installed on a defined
perangkat keras tertentu yang menyediakan platform/hardware providing specific
fungsionalitas spesifik. functionality.
Commercial off the shelf software (COTS) Commercial off the shelf software (COTS)
Perangkat lunak yang tersedia secara Software commercially available, whose
komersial, di mana kesesuaian fitness for use is demonstrated by a broad
penggunaannya dibuktikan melalui spectrum spectrum of users.
yang luas dari para pengguna.
Infrastruktur IT IT Infrastructure
Perangkat keras dan perangkat lunak seperti The hardware and software such as
perangkat lunak jaringan dan sistem operasi, networking software and operation systems,
yang memungkinkan aplikasi berfungsi. which makes it possible for the application to
function.
GOOD
CARA PEMBUATAN MANUFACTURING
BAHAN BAKU AKTIF PRACTICES FOR ACTIVE
OBAT YANG BAIK PHARMACEUTICAL
INGREDIENTS
BAB 1 CHAPTER 1
PENDAHULUAN INTRODUCTION
TUJUAN OBJECTIVE
Aneks ini ditujukan untuk memberikan This Annex is intended to provide guidance
panduan mengenai Cara Pembuatan Bahan regarding Good Manufacturing Practice
Baku Aktif Obat yang Baik (CPBBAOB) (GMP) for the manufacturing of active
menurut sistem yang sesuai untuk mengelola pharmaceutical ingredients (APIs) under an
mutu. Aneks ini juga digunakan untuk appropriate system for managing quality. It is
membantu memastikan bahwa Bahan Aktif also intended to help ensure that APIs meet
Obat (BAO) memenuhi persyaratan mutu dan the requirements for quality and purity that
kemurnian yang diklaim atau sifat yang they purport or are represented to possess.
dimilikinya.
Pada Aneks ini istilah “pembuatan” mencakup In this Annex the term “manufacturing”
seluruh kegiatan penerimaan bahan, includes all operations of receipt of materials,
produksi, pengemasan, pengemasan ulang, production, packaging, repackaging, labelling,
pelabelan, pelabelan ulang, pengawasan relabelling, quality control, release, storage
mutu, pelulusan, penyimpanan dan distribusi and distribution of APIs and the related
dari BAO dan pengawasan terkait. Pada controls. In this Annex the term “should”
Aneks ini, istilah “hendaklah” menyatakan indicates recommendations that are expected
rekomendasi yang diharapkan untuk to apply unless shown to be inapplicable,
dilaksanakan kecuali jika tidak dapat modified in any relevant annexes to
diterapkan, dimodifikasi menurut aneks lain Guidelines on Good Manufacturing Practices
yang relevan dengan Pedoman Cara (GMP), or replaced by an alternative
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) atau demonstrated to provide at least an equivalent
digantikan dengan petunjuk alternatif untuk level of quality assurance.
memperoleh tingkat pemastian mutu minimal
yang setara.
Aneks ini secara keseluruhan tidak mencakup This Annex as a whole does not cover safety
aspek keselamatan kerja bagi personel yang aspects for the personnel engaged in the
terlibat dalam pembuatan, demikian juga manufacture, nor aspects of protection of the
aspek perlindungan lingkungan. Pengawasan environment. These controls are inherent
tersebut adalah bagian tanggung jawab dari responsibilities of the manufacturer and are
pabrik pembuat dan diatur oleh perundang- governed by national laws.
undangan nasional.
Aneks ini tidak ditujukan untuk menetapkan This Annex is not intended to define
persyaratan registrasi atau memodifikasi registration requirements or modify
Aneks ini berlaku untuk pembuatan BAO yang This Annex applies to the manufacture of APIs
digunakan sebagai produk obat untuk for medicinal products for human use. It
manusia. Aneks ini juga berlaku untuk applies to the manufacture of sterile APIs only
pembuatan BAO steril hanya sampai pada up to the point immediately prior to the APIs
tahap akhir sebelum BAO dibuat steril. being rendered sterile. The sterilization and
Sterilisasi dan proses aseptik untuk aseptic processing of sterile APIs are not
mendapatkan BAO steril tidak dicakup dalam covered, but should be performed in
Aneks ini, namun hendaklah dilakukan sesuai accordance with the principles and guideline of
dengan CPOB termasuk Aneks 1 Pembuatan GMP as laid down in national legislations and
Produk Steril. interpreted in the Guideline on including its
Annex 1 Manufacture of Sterile Medicinal
Products.
Aneks ini mencakup BAO yang dibuat dengan This Annex covers APIs that are manufactured
cara sintesis kimia, ekstraksi, kultur by chemical synthesis, extraction, cell
jaringan/fermentasi, perolehan kembali atau culture/fermentation, recovery from natural
kombinasi apa pun dari proses tersebut. sources, or any combination of these
Panduan spesifik untuk BAO yang dibuat processes. Specific guidance for APIs
dengan kultur jaringan/fermentasi dijelaskan manufactured by cell culture/fermentation is
dalam Bab 18 Pedoman Spesifik untuk BAO described in Chapter 18 Specific Guidance for
yang Dibuat dengan Kultur Sel/Fermentasi. APIs Manufactured by Cell Culture/
Fermentation.
Aneks ini tidak mencakup darah utuh dan This Annex excludes whole blood and plasma
plasma karena Aneks 5 Pembuatan Produk as the Annex 5 Manufacture of Products
dari Darah atau Plasma Manusia menjelaskan Derivied from Human Blood and Plasma lays
persyaratan rinci untuk pengambilan dan down the detailed requirements for the
pengujian darah. Namun, Aneks ini mencakup collection and testing of blood. However, it
BAO yang dibuat dengan menggunakan darah does include APIs that are produced using
atau plasma sebagai bahan awal. Sebagai blood or plasma as raw materials. Finally, the
tambahan, Aneks ini tidak berlaku untuk produk Annex does not apply to bulk-packaged
ruahan yang dikemas, namun berlaku untuk medicinal products. It applies to all other active
seluruh bahan awal aktif lain yang belum starting materials subject to any derogations
dijelaskan pada Aneks 2 Pembuatan Bahan dan described in the annexes to the GMP Guide, in
Produk Biologi Untuk Penggunaan Manusia, particular Annex 2 Manufacture Of Biological
Aneks 3 Pembuatan Gas Medisinal dan Aneks 9 Medicinal Substances And Products For
Pembuatan Radiofarmaka yang mencakup Human Use, Annex 3 Manufacture of
pedoman tambahan untuk jenis BAO tertentu Medicinal Gases and Annex 9 Manufacture of
dapat ditemukan. Radiopharmaceuticals where supplementary
guidance for certain types of API may be
found.
Bab 19 BAO yang Digunakan dalam Uji Klinik Chapter 19 APIs for Use in Clinical Trials
berisi panduan yang hanya berlaku untuk contains guidance that only applies to the
pembuatan BAO yang digunakan untuk manufacture of APIs used in the production of
pembuatan obat uji klinik. investigational medicinal products.
Pabrik pembuat hendaklah menetapkan dan The manufacturer should designate and
mendokumentasikan landasan untuk tahap document the rationale for the point at which
permulaan produksi BAO. Untuk proses sintesis, production of the API begins. For synthetic
hal ini dikenal sebagai tahap “bahan awal BAO” processes, this is known as the point at which
mulai digunakan dalam proses. Untuk proses "API Starting Materials" are entered into the
lain (misalnya fermentasi, ekstraksi, purifikasi process. For other processes (e.g.
dan lain sebagainya) landasan ini hendaklah fermentation, extraction, purification, etc), this
ditetapkan berdasarkan kasus demi kasus. rationale should be established on a case-by-
Tabel 1 adalah panduan untuk tahap di mana case basis. Table 1 gives guidance on the
lazimnya bahan awal BAO mulai digunakan point at which the API Starting Material is
dalam proses. normally introduced into the process.
Mulai tahap ini sampai seterusnya CPBBAOB, From this point on, appropriate GMP as
sesuai yang ditetapkan dalam Aneks ini, defined in this Guide should be applied to
hendaklah diterapkan pada tahap pembuatan these intermediate and/or API manufacturing
produk antara dan/atau BAO. Hal ini termasuk steps. This would include the validation of
validasi tahap proses kritis yang ditetapkan critical process steps determined to impact the
berdasarkan dampak terhadap mutu BAO. quality of the API. However, it should be noted
Namun, hendaklah dicatat fakta bahwa validasi that the fact that a manufacturer chooses to
tahap proses yang dipilih oleh pabrik pembuat validate a process step does not necessarily
tidak selalu terbatas pada tahap kritis. define that step as critical.
Panduan dalam dokumen ini lazimnya The guidance in this document would normally
diterapkan pada langkah yang ditunjukkan be applied to the steps shown in gray in Table
dengan warna abu-abu dalam Tabel 1. Hal ini 1. It does not imply that all steps shown should
tidak berarti bahwa semua langkah yang be completed. The stringency of GMP in API
ditunjukkan harus dilaksanakan. Kepatuhan manufacturing should increase as the process
penerapan CPBBAOB pada pembuatan BAO proceeds from early API steps to final steps,
hendaklah meningkat sejalan dengan proses purification, and packaging. Physical
sejak tahap awal pembuatan BAO sampai tahap processing of APIs, such as granulation,
akhir, purifikasi dan pengemasan. Proses fisik coating or physical manipulation of particle
BAO, misal granulasi, penyalutan atau size (e.g. milling, micronizing), should be
manipulasi fisik dari ukuran partikel (misal conducted at least to the standards of this
penghalusan, mikronisasi) hendaklah dilakukan Guide. This GMP Guide does not apply to
setidaknya sesuai standar pedoman ini. steps prior to the introduction of the defined
Pedoman CPBBAOB tidak berlaku untuk "API Starting Material".
tahapan sebelum bahan awal BAO yang
ditetapkan mulai digunakan.
Tabel 1: Aplikasi untuk Panduan Pembuatan BAO Table 1: Application of this Guide to API Manufacturing
Jenis Penerapan ankes ini pada tahap (ditunjukkan dengan warna abu-abu) yang Type of Application of this Guide to step (shown in grey) used in this type of
Pembuatan digunakan pada jenis pembuatan ini Manufacturing manufacturing
Pembuatan Produksi Pemasukan Produksi Isolasi Proses fisis Chemical Production of Introduction Production of Isolation Physical
Kimiawi Bahan Awal bahan awal produk dan dan Manufacturing API Starting of the API Intermediate(s) and processing,
BAO BAO ke antara Purifikasi pengemasan Material Starting purification and
dalam proses Material into packaging
process
BAO yang Pengumpulan Pemotongan, Pemasukan Isolasi Proses fisis API derived Collection of Cutting, Introduction of Isolation Physical
berasal dari organ, cairan pencampuran, bahan awal dan dan from animal organ, fluid, Mixing, the API and processing,
hewan atau jaringan dan/atau BAO ke pemurnian pengemasan sources or tissue and/or initial Starting purification and
proses dalam processing Material into packaging
inisial/awal proses process
BAO yang Pengumpulan Pemotongan Pemasukan Isolasi Proses fisis API extracted Collection of Cutting and Introduction of Isolation Physical
diekstrak dari tanaman dan ekstraksi bahan awal dan dan from plant plant initial the API and processing,
tanaman awal/inisial BAO ke pemurnian pengemasan sources extraction (s) Starting purification and
dalam Material into packaging
proses process
Herbal hasil Pengumpulan Pemotongan Ekstraksi Proses fisis Herbal Collection of Cutting and Further Physical
Ekstrak yang tanaman dan ekstraksi lanjutan dan extracts used plant initial extraction processing,
digunakan awal/inisial pengemasan as API extraction and
sebagai BAO packaging
BAO yang Pengumpulan Pemotongan/ Proses fisis API consisting Collection of Cutting/ Physical
mengandung tanaman pengirisan dan of comminuted plants and/or Comminuting processing,
potonga/irisan dan/atau pengemasan or powdered cultivation and
atau serbuk penanaman herbs and packaging
herbal dan panen harvesting
Bioteknologi: Pengadaan Perawatan Kultur sel Isolasi Proses fisis Biotechnology: Establishment Maintenance Cell culture Isolation Physical
Fermentasi/ bank sel bank sel kerja dan/atau dan dan fermentation/ of master cell of working and/or and processing,
kultur sel induksi dan fermentasi pemurnian pengemasan cell culture bank and cell bank fermentation purification and
bank sel kerja working cell packaging
bank
Fermentasi Pengadaan Perawatan Pemasukan Isolasi Proses fisis “Classical” Establishment Maintenance Introduction of Isolation Physical
“klasik” untuk bank sel bank sel sel ke dan dan Fermentation of cell bank of cell bank the cells into and processing,
memproduksi dalam pemurnian pengemasan to produce an fermentation purification and
BAO fermentasi API packaging
BAB 2 CHAPTER 2
MANAJEMEN MUTU QUALITY MANAGEMENT
PRINSIP PRINCIPLE
2.1 Mutu hendaklah menjadi tanggung 2.1 Quality should be the responsibility of all
jawab seluruh personel yang terlibat persons involved in manufacturing.
dalam pembuatan.
2.2 Tiap pabrik pembuat hendaklah 2.2 Each manufacturer should establish,
mengadakan, mendokumentasikan document, and implement an effective
dan menerapkan sistem yang efektif system for managing quality that
untuk mengelola mutu yang melibatkan involves the active participation of
partisipasi aktif manajemen dan management and appropriate
personel pembuatan yang tepat. manufacturing personnel.
2.3 Sistem untuk mengelola mutu 2.3 The system for managing quality should
hendaklah mencakup struktur encompass the organisational structure,
organisasi, prosedur, proses dan procedures, processes and resources,
sumber daya serta kegiatan yang as well as activities necessary to ensure
dibutuhkan untuk memastikan confidence that the API will meet its
keyakinan bahwa BAO akan memenuhi intended specifications for quality and
spesifikasi yang dimaksud dalam hal purity. All quality related activities should
mutu dan kemurnian. Semua kegiatan be defined and documented.
yang berkaitan dengan mutu
hendaklah ditetapkan dan
didokumentasikan.
2.4 Hendaklah terdapat suatu unit mutu 2.4 There should be a quality unit(s) that is
yang independen dari produksi dan independent of production and that fulfils
memenuhi tanggung jawab pemastian both quality assurance (QA) and quality
mutu dan pengawasan mutu. Dalam control (QC) responsibilities. This can be
hal ini unit pemastian mutu dan in the form of separate QA and QC units
pengawasan mutu dapat dalam bentuk or a single individual or group,
terpisah atau perorangan atau depending upon the size and structure
kelompok, tergantung dari ukuran dan of the organization.
struktur organisasi.
2.5 Personel yang berwenang untuk 2.5 The persons authorised to release
meluluskan produk antara dan BAO intermediates and APIs should be
hendaklah ditentukan. specified.
2.6 Seluruh kegiatan yang berkaitan 2.6 All quality related activities should be
dengan mutu hendaklah dicatat pada recorded at the time they are performed.
saat kegiatan tersebut dilakukan.
2.7 Tiap penyimpangan dari prosedur yang 2.7 Any deviation from established
telah ditetapkan hendaklah procedures should be documented and
didokumentasikan dan dijelaskan. explained. Critical deviations should be
Penyimpangan kritis hendaklah investigated, and the investigation and
diselidiki dan penyelidikan serta its conclusions should be documented.
kesimpulannya hendaklah
didokumentasikan.
2.8 Tidak boleh ada bahan diluluskan atau 2.8 No materials should be released or used
digunakan sebelum evaluasi lengkap before the satisfactory completion of
dengan hasil memuaskan oleh unit evaluation by the quality unit(s) unless
mutu kecuali terdapat sistem yang there are appropriate systems in place
tepat yang memungkinkan untuk to allow for such use (e.g. release under
penggunaan semacam itu (misal quarantine as described in Section 10.3
pelulusan dalam status karantina or the use of raw materials or
seperti yang dijelaskan pada Butir 10.3 intermediates pending completion of
atau penggunaan bahan baku atau evaluation).
produk antara sambil menunggu
penyelesaian evaluasi).
2.9 Hendaklah tersedia prosedur untuk 2.9 Procedures should exist for notifying
memberitahukan secara tepat waktu responsible management in a timely
kepada manajemen penanggung manner of Badan POM inspections,
jawab sehubungan dengan inspeksi serious GMP deficiencies, product
oleh Badan POM, defisiensi CPBBAOB defects and related actions (e.g. quality
yang serius, cacat produk dan tindakan related complaints, recalls, Badan POM
yang terkait (misal keluhan yang actions, etc.).
berhubungan dengan mutu, penarikan
produk, tindakan oleh Badan POM dan
lain-lain).
2.10 Unit mutu hendaklah dilibatkan dalam 2.10 The quality unit(s) should be involved in
semua hal yang berkaitan dengan all quality-related matters.
mutu.
2.11 Unit mutu hendaklah mengkaji dan 2.11 The quality unit(s) should review and
menyetujui semua dokumen yang approve all appropriate quality-related
berkaitan dengan mutu. documents.
2.12 Tanggung jawab utama unit mutu yang 2.12 The main responsibilities of the
independen tidak boleh didelegasikan. independent quality unit(s) should not be
Tanggung jawab tersebut hendaklah delegated. These responsibilities should
dijelaskan secara tertulis dan be described in writing and should
hendaklah mencakup namun tidak include but not necessarily be limited to:
perlu terbatas pada:
a) meluluskan atau menolak BAO. a) releasing or rejecting all APIs.
Meluluskan atau menolak produk Releasing or rejecting
antara untuk penggunaan di luar intermediates for use outside the
pengawasan perusahaan control of the manufacturing
pembuat; company;
b) mengadakan suatu sistem untuk b) establishing a system to release or
meluluskan atau menolak bahan reject raw materials, intermediates,
baku, produk antara, bahan packaging and labelling materials;
pengemas dan label;
c) mengkaji catatan bets produksi c) reviewing completed batch
dan catatan laboratorium production and laboratory control
2.13 Tanggung jawab untuk kegiatan 2.13 The responsibility for production
produksi hendaklah diuraikan secara activities should be described in writing,
tertulis dan hendaklah mencakup and should include but not necessarily
namun tidak perlu terbatas pada: be limited to:
a) menyiapkan, mengkaji, a) preparing, reviewing, approving
mengesahkan dan and distributing the instructions for
mendistribusikan instruksi (catatan the production of intermediates or
bets) untuk produksi produk antara APIs according to written
atau BAO sesuai prosedur tertulis; procedures;
2.14 Dalam rangka memverifikasi 2.14 In order to verify compliance with the
pemenuhan terhadap persyaratan principles of GMP for APIs, regular
CPBBAOB hendaklah dilakukan audit internal audits should be performed in
internal secara berkala sesuai jadwal accordance with an approved schedule.
yang telah disetujui.
2.15 Temuan audit dan tindakan perbaikan 2.15 Audit findings and corrective actions
hendaklah didokumentasikan serta should be documented and brought to
disampaikan kepada manajemen the attention of responsible
penanggungjawab perusahaan untuk management of the firm. Agreed
menjadi perhatiannya. Tindakan corrective actions should be completed
perbaikan yang telah disetujui in a timely and effective manner.
hendaklah diselesaikan secara tepat
waktu dan efektif.
2.16 Pengkajian mutu BAO secara berkala 2.16 Regular quality reviews of APIs should
hendaklah dilaksanakan dengan tujuan be conducted with the objective of
untuk memverifikasi konsistensi proses. verifying the consistency of the process.
Pengkajian ini hendaklah dilaksanakan Such reviews should normally be
tiap tahun dan didokumentasikan serta conducted and documented annually
hendaklah mencakup paling sedikit: and should include at least:
a) pengkajian hasil pengawasan- a) a review of critical in-process
selama-proses yang kritis; control and critical API test
b) pengkajian semua bets yang results;
gagal memenuhi spesifikasi yang b) a review of all batches that failed to
ditetapkan; meet established specification(s);
c) pengkajian semua penyimpangan c) a review of all critical deviations or
kritis atau ketidaksesuaian dan non-conformances and related
penyelidikan terkait; investigations;
d) pengkajian tiap perubahan yang d) d) a review of any changes carried
dilakukan terhadap proses atau out to the processes or analytical
metode analisis; methods;
e) pengkajian hasil program e) a review of results of the stability
pemantauan stabilitas; monitoring program;
f) pengkajian produk kembalian, f) a review of all quality-related
keluhan dan penarikan produk returns, complaints and recalls; and
terkait mutu; dan
g) pengkajian apakah tindakan g) a review of adequacy of corrective
perbaikan telah memadai. actions.
2.17 Hasil pengkajian tersebut hendaklah 2.17 The results of this review should be
dievaluasi dan dibuat penilaian apakah evaluated and an assessment made of
tindakan perbaikan atau validasi ulang whether corrective action or any
perlu dilakukan. Alasan untuk tindakan revalidation should be undertaken.
perbaikan tersebut hendaklah Reasons for such corrective action
didokumentasikan. Tindakan perbaikan should be documented. Agreed
yang disetujui hendaklah diselesaikan corrective actions should be completed
secara tepat waktu dan efektif. in a timely and effective manner.
BAB 3 CHAPTER 3
PERSONALIA PERSONNEL
3.1 Hendaklah tersedia personel dalam 3.1 There should be an adequate number
jumlah yang cukup, terkualifikasi of personnel qualified by appropriate
dengan pendidikan, pelatihan dan/atau education, training and/or experience
pengalaman yang tepat untuk to perform and supervise the
melakukan dan mengawasi pembuatan manufacture of intermediates and APIs.
produk antara dan BAO.
3.2 Tanggung jawab seluruh personel yang 3.2 The responsibilities of all personnel
terlibat dalam pembuatan produk antara engaged in the manufacture of
dan BAO hendaklah ditetapkan secara intermediates and APIs should be
tertulis. specified in writing.
3.3 Pelatihan hendaklah dilakukan secara 3.3 Training should be regularly conducted
berkala oleh personel yang terkualifikasi by qualified individuals and should
dan hendaklah meliputi, minimal, cover, at a minimum, the particular
kegiatan tertentu yang dilakukan operations that the employee performs
karyawan dan aspek CPBBAOB yang and GMP as it relates to the employee's
berkaitan dengan fungsi karyawan functions. Records of training should be
tersebut. Catatan pelatihan hendaklah maintained. Training should be
disimpan. Pelatihan hendaklah dinilai periodically assessed.
secara berkala.
3.5 Personel hendaklah mengenakan 3.5 Personnel should wear clean clothing
pakaian bersih dan sesuai untuk suitable for the manufacturing activity
kegiatan pembuatan di mana mereka with which they are involved and this
terlibat dan bila perlu, pakaian ini clothing should be changed when
hendaklah diganti. Pakaian pelindung appropriate. Additional protective
tambahan, seperti penutup kepala, apparel, such as head, face, hand, and
wajah, tangan dan lengan hendaklah arm coverings, should be worn when
dikenakan jika diperlukan, untuk necessary, to protect intermediates and
melindungi produk antara dan BAO dari APIs from contamination.
kontaminasi.
3.6 Personel hendaklah menghindari 3.6 Personnel should avoid direct contact
kontak langsung dengan produk antara with intermediates or APIs.
atau BAO.
3.7 Merokok, makan, minum, mengunyah 3.7 Smoking, eating, drinking, chewing and
dan menyimpan makanan hendaklah the storage of food should be restricted
dibatasi pada area tertentu yang telah to certain designated areas separate
ditetapkan yang terpisah dari area from the manufacturing areas.
pembuatan.
3.8 Personel yang menderita penyakit 3.8 Personnel suffering from an infectious
infeksi atau memiliki luka terbuka pada disease or having open lesions on the
permukaan yang terpapar di tubuh tidak exposed surface of the body should
boleh melaksanakan kegiatan yang not engage in activities that could result
dapat memengaruhi mutu BAO. Tiap in compromising the quality of APIs.
personel yang kapanpun terlihat Any person shown at any time (either by
(melalui baik pemeriksaan medis medical examination or supervisory
maupun pengamatan supervisor) observation) to have an apparent illness
memiliki tanda-tanda sakit atau luka or open lesions should be excluded
terbuka hendaklah tidak dilibatkan from activities where the health
dalam kegiatan di mana kondisi condition could adversely affect the
kesehatan dapat merugikan mutu BAO quality of the APIs until the condition is
sampai kondisinya pulih atau personel corrected or qualified medical personnel
medis yang terkualifikasi memutuskan determine that the person's inclusion
bahwa keterlibatan personel tersebut would not jeopardize the safety or
tidak akan membahayakan keamanan quality of the APIs.
atau mutu BAO.
Konsultan Consultants
3.10 Catatan mengenai nama, alamat, 3.10 Records should be maintained stating
kualifikasi dan jenis pelayanan yang the name, address, qualifications, and
disediakan oleh konsultan tersebut type of service provided by these
hendaklah disimpan. consultants.
BAB 4 CHAPTER 4
BANGUNAN DAN FASILITAS BUILDINGS AND FACILITIES
4.1 Bangunan dan fasilitas yang digunakan 4.1 Buildings and facilities used in the
untuk pembuatan produk antara dan manufacture of intermediates and APIs
BAO hendaklah berlokasi, didesain dan should be located, designed, and
dikonstruksikan untuk memudahkan constructed to facilitate cleaning,
pembersihan, perawatan dan kegiatan maintenance, and operations as
agar sesuai dengan tipe dan tahap appropriate to the type and stage of
pembuatan. Fasilitas hendaklah juga manufacture. Facilities should also be
didesain untuk meminimalisasi potensi designed to minimize potential
kontaminasi. Jika spesifikasi contamination. Where microbiological
mikrobiologis telah ditetapkan untuk specifications have been established
produk antara atau BAO, fasilitas for the intermediate or API, facilities
hendaklah juga didesain untuk should also be designed to limit
membatasi paparan ke kontaminan exposure to objectionable
mikrobiologis yang tidak diharapkan microbiological contaminants as
sebagaimana seharusnya. appropriate.
4.2 Bangunan dan fasilitas hendaklah 4.2 Buildings and facilities should have
memiliki ruang yang cukup untuk adequate space for the orderly
penempatan peralatan dan bahan placement of equipment and materials
secara teratur untuk mencegah to prevent mix-ups and contamination.
campur-baur dan kontaminasi.
4.3 Apabila peralatan tersebut (contoh 4.3 Where the equipment itself (e.g., closed
sistem tertutup atau contained) or contained systems) provides
memberikan proteksi yang cukup adequate protection of the material,
terhadap bahan, peralatan tersebut such equipment can be located
dapat ditempatkan diluar ruangan. outdoors.
4.4 Alur bahan dan personel di dalam 4.4 The flow of materials and personnel
bangunan atau fasilitas hendaklah through the building or facilities should
didesain untuk mencegah campur- baur be designed to prevent mix- ups or
atau kontaminasi. contamination.
4.5 Hendaklah ada area yang ditetapkan 4.5 There should be defined areas or other
atau sistem pengendalian lain untuk control systems for the following
kegiatan berikut: activities:
a. penerimaan, identifikasi, a. receipt, identification, sampling,
pengambilan sampel dan karantina and quarantine of incoming
bahan yang datang, penundaan materials, pending release or
pelulusan atau penolakan; rejection;
b. karantina sebelum pelulusan atau b. quarantine before release or
penolakan produk antara atau rejection of intermediates and APIs;
BAO;
c. pengambilan sampel produk antara c. sampling of intermediates and
dan BAO; APIs;
4.6 Fasilitas toilet dan pencucian bersih 4.6 Adequate, clean washing and toilet
yang cukup jumlahnya hendaklah facilities should be provided for
disediakan untuk personel. Fasilitas personnel. These washing facilities
pencucian tersebut hendaklah should be equipped with hot and cold
dilengkapi dengan air panas dan air water as appropriate, soap or detergent,
dingin sesuai dengan kebutuhan, sabun air driers or single service towels. The
atau deterjen, udara pengering atau washing and toilet facilities should be
handuk sekali pakai. Fasilitas separate from, but easily accessible to,
pencucian dan toilet hendaklah terpisah manufacturing areas. Adequate
dari area pembuatan tetapi mudah facilities for showering and/or changing
dicapai. Fasilitas yang cukup jumlahnya clothes should be provided, when
untuk mandi dan/atau ganti baju appropriate.
hendaklah disediakan, bila diperlukan.
4.8 Semua sarana penunjang yang dapat 4.8 All utilities that could impact on product
memengaruhi mutu produk (misal uap quality (e.g. steam, gases, compressed
panas, gas, udara bertekanan dan air, and heating, ventilation and air
sistem tata udara) hendaklah conditioning) should be qualified and
dikualifikasi dan dipantau sebagaimana appropriately monitored and action
seharusnya dan hendaklah diambil should be taken when limits are
tindakan bila batas dilampaui. Gambar exceeded. Drawings for these utility
teknik sistem penunjang hendaklah systems should be available.
tersedia.
4.9 Sistem ventilasi, filtrasi dan 4.9 Adequate ventilation, air filtration and
pembuangan udara yang memadai exhaust systems should be provided,
hendaklah tersedia, di mana diperlukan. where appropriate. These systems
Sistem tersebut hendaklah didesain should be designed and constructed to
dan dikonstruksikan untuk minimise risks of contamination and
meminimalisasi risiko kontaminasi dan cross-contamination and should
kontaminasi silang serta hendaklah include equipment for control of air
mencakup peralatan untuk pressure, microorganisms (if
pengendalian tekanan udara, appropriate), dust, humidity, and
mikroorganisme (bila diperlukan), debu, temperature, as appropriate to the stage
kelembaban dan suhu, sebagaimana of manufacture. Particular attention
seharusnya sesuai tahap pembuatan. should be given to areas where APIs are
Perhatian khusus hendaklah diberikan exposed to the environment.
pada area di mana BAO terpapar ke
lingkungan.
4.10 Jika udara diresirkulasi ke area 4.10 If air is recirculated to production areas,
produksi, hendaklah diambil tindakan appropriate measures should be taken
yang tepat untuk mengendalikan risiko to control risks of contamination and
kontaminasi dan kontaminasi silang. cross- contamination.
4.11 Pemipaan yang dipasang secara 4.11 Permanently installed pipework should
permanen hendaklah diidentifikasi be appropriately identified. This can be
dengan benar. Hal ini dapat dicapai accomplished by identifying individual
dengan mengidentifikasi masing- lines, documentation, computer control
masing jalur, dokumentasi, sistem systems, or alternative means.
kendali komputer atau dengan alternatif Pipework should be located to avoid
lain. Pemipaan hendaklah ditempatkan risks of contamination of the
untuk menghindari risiko kontaminasi intermediate or API.
produk antara atau BAO.
4.12 Drainase hendaklah memiliki ukuran 4.12 Drains should be of adequate size and
yang memadai dan hendaklah should be provided with an air break or
dilengkapi dengan air break atau alat a suitable device to prevent back-
yang sesuai untuk mencegah aliran siphonage, when appropriate.
balik, sebagaimana seharusnya.
Air Water
4.13 Air yang digunakan untuk proses 4.13 Water used in the manufacture of APIs
pembuatan BAO hendaklah should be demonstrated to be suitable
ditunjukkan kesesuaiannya dengan for its intended use.
tujuan penggunaannya.
4.14 Kecuali ada justifikasi lain, air untuk 4.14 Unless otherwise justified, process
proses hendaklah minimal memenuhi water should, at a minimum, meet
persyaratan World Health Organization World Health Organization (W HO)
(WHO) untuk mutu air minum. guidelines for drinking (potable) water
quality.
4.15 Apabila air minum tidak memenuhi
persyaratan untuk menjamin mutu BAO 4.15 If drinking (potable) water is insufficient
dan dibutuhkan spesifikasi mutu air to assure API quality, and tighter
4.16 Apabila air yang digunakan pada 4.16 Where water used in the process is
proses, diolah oleh pabrik pembuat treated by the manufacturer to achieve
untuk mencapai mutu yang ditetapkan, a defined quality, the treatment process
proses pengolahan hendaklah should be validated and monitored with
divalidasi dan dipantau dengan batas appropriate action limits.
bertindak yang tepat.
4.17 Apabila pabrik pembuat BAO non- steril 4.17 Where the manufacturer of a non- sterile
baik bertujuan maupun mengklaim API either intends or claims that it is
bahwa BAO tersebut sesuai untuk suitable for use in further processing to
digunakan pada proses lanjutan untuk produce a sterile drug (medicinal)
memproduksi obat (produk) steril, air product, water used in the final isolation
yang digunakan untuk tahap isolasi dan and purification steps should be
pemurnian akhir hendaklah dipantau monitored and controlled for total
dan dikendalikan terhadap angka microbial counts, objectionable
mikroba total, organisme yang tidak organisms, and endotoxins.
diharapkan dan endotoksin.
Containment Containment
4.18 Area produksi yang didedikasikan, yang 4.18 Dedicated production areas, which can
dapat mencakup fasilitas, unit include facilities, air handling equipment
pengendali udara dan/atau peralatan and/or process equipment, should be
proses, hendaklah digunakan untuk employed in the production of highly
produksi bahan dengan sensitisasi sensitizing materials, such as penicillins
tinggi, misal golongan penisilin atau or cephalosporins.
sefalosporin.
4.19 Area produksi yang didedikasikan 4.19 Dedicated production areas should also
hendaklah juga dipertimbangkan jika be considered when material of an
bahan yang bersifat infektif atau infectious nature or high
mempunyai aktivitas farmakologis atau pharmacological activity or toxicity is
toksik tinggi digunakan (misal steroid involved (e.g., certain steroids or
tertentu atau agen anti-kanker cytotoxic anti-cancer agents) unless
sitotoksik) kecuali tersedia prosedur validated inactivation and/or cleaning
inaktivasi dan/atau pembersihan yang procedures are established and
tervalidasi dan terpelihara. maintained.
4.21 Semua kegiatan produksi (termasuk 4.21 Any production activities (including
penimbangan, penggilingan atau weighing, milling, or packaging) of
pengemasan) dari bahan sangat toksik highly toxic non-pharmaceutical
nonbahan farmasi, misal herbisida dan materials such as herbicides and
pestisida, tidak boleh dilakukan dengan pesticides should not be conducted
menggunakan bangunan dan/atau using the buildings and/or equipment
peralatan untuk memproduksi BAO. being used for the production of APIs.
Penanganan dan penyimpanan bahan Handling and storage of these highly
sangat toksik nonbahan farmasi toxic nonpharmaceutical materials
tersebut hendaklah terpisah dari BAO. should be separate from APIs.
Pencahayaan Lighting
4.22 Pencahayaan yang cukup hendaklah 4.22 Adequate lighting should be provided
tersedia di semua area untuk in all areas to facilitate cleaning,
memudahkan pembersihan, perawatan maintenance, and proper operations.
dan kegiatan yang benar.
4.23 Limbah cair, limbah padat dan limbah 4.23 Sewage, refuse, and other waste (e.g.,
lain (misal: produk sampingan padat, solids, liquids, or gaseous by- products
cair atau gas hasil pembuatan) di- dan from manufacturing) in and from
dari bangunan serta area sekitar buildings and the immediate
hendaklah dibuang secara aman, tepat surrounding area should be disposed
waktu dan bersih. Wadah dan/atau pipa of in a safe, timely, and sanitary
untuk limbah hendaklah diidentifikasi manner. Containers and/or pipes for
secara jelas. waste material should be clearly
identified.
4.24 Bangunan yang digunakan untuk 4.24 Buildings used in the manufacture of
pembuatan produk antara dan BAO intermediates and APIs should be
hendaklah dipelihara dan diperbaiki properly maintained and repaired and
dengan cara yang sesuai serta dijaga kept in a clean condition.
dalam kondisi bersih.
4.26 Jika diperlukan prosedur tertulis 4.26 When necessary, written procedures
hendaklah ditetapkan untuk should also be established for the use
penggunaan bahan rodentisida, of suitable rodenticides, insecticides,
insektisida, fungisida, fumigasi, fungicides, fumigating agents, and
pembersih dan sanitasi untuk cleaning and sanitizing agents to
mencegah kontaminasi terhadap alat, prevent the contamination of
bahan baku, bahan pengemas/label, equipment, raw materials,
produk antara dan BAO. packaging/labelling materials,
intermediates, and APIs.
BAB 5 CHAPTER 5
PERALATAN PROSES PROCESS EQUIPMENT
5.1 Peralatan yang digunakan pada 5.1 Equipment used in the manufacture of
pembuatan produk antara dan BAO intermediates and APIs should be of
hendaklah memiliki desain yang sesuai appropriate design and adequate size,
dan ukuran yang memadai serta and suitably located for its intended use,
diletakkan sesuai dengan tujuan cleaning, sanitization (where
penggunaan, pembersihan, sanitasi appropriate), and maintenance.
(jika diperlukan) dan pemeliharaan.
5.3 Peralatan produksi hendaklah hanya 5.3 Production equipment should only be
digunakan dalam rentang operasional used within its qualified operating
yang telah terkualifikasi. range.
5.4 Peralatan utama (misal: reaktor, tangki 5.4 Major equipment (e.g., reactors, storage
penyimpanan) dan jalur proses yang containers) and permanently installed
terpasang permanen yang digunakan processing lines used during the
selama produksi produk antara atau production of an intermediate or API
BAO hendaklah diidentifikasi dengan should be appropriately identified.
tepat.
5.5 Semua bahan yang berhubungan 5.5 Any substances associated with the
dengan pengoperasian peralatan, operation of equipment, such as
seperti pelumas, cairan pemanas atau lubricants, heating fluids or coolants,
pendingin, tidak boleh bersentuhan should not contact intermediates or
langsung dengan produk antara atau APIs so as to alter their quality beyond
BAO yang dapat mengubah mutu the official or other established
menjadi di luar spesifikasi resmi atau specifications. Any deviations from this
spesifikasi lain yang ditetapkan. Semua should be evaluated to ensure that there
penyimpangan dari hal tersebut are no detrimental effects upon the
hendaklah dievaluasi untuk fitness for purpose of the material.
memastikan bahwa tidak ada efek yang Wherever possible, food grade
merugikan berkaitan dengan lubricants and oils should be used.
kesesuaian dari tujuan penggunaan
bahan. Jika memungkinkan hendaklah
digunakan pelumas dan oli berkualitas
food grade.
5.6 Jika diperlukan hendaklah digunakan 5.6 Closed or contained equipment should
peralatan dengan sistem tertutup atau be used whenever appropriate. Where
terkungkung (contained). Jika open equipment is used, or equipment
digunakan peralatan terbuka atau bila is opened, appropriate precautions
5.7 Hendaklah tersedia gambar teknik 5.7 A set of current drawings should be
terbaru untuk peralatan dan instalasi maintained for equipment and critical
kritis (misal: sistem instrumentasi dan installations (e.g., instrumentation and
penunjang). utility systems).
5.8 Jadwal dan prosedur (termasuk 5.8 Schedules and procedures (including
penunjukan penanggung jawab) assignment of responsibility) should be
hendaklah ditetapkan untuk program established for the preventative
pemeliharaan peralatan. maintenance of equipment.
5.10 Peralatan dan perkakas kerja (utensil) 5.10 Equipment and utensils should be
hendaklah bersih, disimpan dan, di cleaned, stored, and, where appropriate,
mana perlu, disanitasi atau disterilisasi sanitized or sterilized to prevent
untuk mencegah kontaminasi atau contamination or carry-over of a
suatu bahan terbawa yang dapat material that would alter the quality of
mengubah mutu produk antara atau the intermediate or API beyond the
BAO di luar spesifikasi resmi atau official or other established
spesifikasi lain yang ditetapkan. specifications.
5.13 Kriteria keberterimaan untuk residu dan 5.13 Acceptance criteria for residues and the
pemilihan prosedur pembersihan dan choice of cleaning procedures and
bahan pembersih hendaklah ditetapkan cleaning agents should be defined and
dan dijustifikasi. justified.
Kalibrasi Calibration
5.17 Catatan kalibrasi tersebut hendaklah 5.17 Records of these calibrations should be
disimpan. maintained.
5.18 Status kalibrasi terkini untuk peralatan 5.18 The current calibration status of critical
kritis hendaklah diketahui dan dapat equipment should be known and
diverifikasi. verifiable.
5.19 Instrumen yang tidak memenuhi kriteria 5.19 Instruments that do not meet calibration
kalibrasi tidak boleh digunakan. criteria should not be used.
5.20 Penyimpangan dari standar kalibrasi 5.20 Deviations from approved standards of
yang telah disetujui untuk instrumen calibration on critical instruments should
kritis hendaklah diselidiki untuk be investigated to determine if these
menentukan apakah hal tersebut could have had an impact on the quality
kemungkinan dapat berdampak pada of the intermediate(s) or API(s)
mutu produk antara atau BAO yang manufactured using this equipment
dibuat menggunakan alat tersebut since the last successful calibration.
sejak kalibrasi terakhir.
5.21 Sistem komputerisasi yang berkaitan 5.21 GMP related computerized systems
dengan Cara Pembuatan yang Baik should be validated. The depth and
hendaklah divalidasi. Kedalaman dan scope of validation depends on the
lingkup validasi tergantung dari diversity, complexity and criticality of the
keragaman, kompleksitas dan computerized application.
kekritisan aplikasi komputerisasi.
5.22 Kualifikasi instalasi dan kualifikasi 5.22 Appropriate installation qualification and
operasional yang benar hendaklah operational qualification should
menunjukkan kesesuaian perangkat demonstrate the suitability of computer
keras dan perangkat lunak komputer hardware and software to perform
sesuai peruntukannya. assigned tasks.
5.23 Perangkat lunak yang tersedia secara 5.23 Commercially available software that
komersial yang telah dikualifikasi tidak has been qualified does not require the
memerlukan tingkat pengujian yang same level of testing. If an existing
sama. Jika sistem yang ada belum system was not validated at time of
divalidasi pada saat instalasi, validasi installation, a retrospective validation
retrospektif dapat dilakukan apabila could be conducted if appropriate
tersedia dokumentasi yang sesuai. documentation is available.
5.25 Prosedur tertulis hendaklah tersedia 5.25 Written procedures should be available
untuk pengoperasian dan perawatan for the operation and maintenance of
sistem komputerisasi. computerized systems.
5.26 Bila data kritis dimasukkan secara 5.26 Where critical data are being entered
manual, hendaklah tersedia manually, there should be an additional
pemeriksaaan tambahan terhadap check on the accuracy of the entry. This
akurasi dari masukan data tersebut. can be done by a second operator or by
Hal ini dapat dilakukan oleh operator the system itself.
kedua atau oleh sistem itu sendiri.
5.27 Insiden yang berkaitan dengan sistem 5.27 Incidents related to computerized
komputerisasi yang dapat berdampak systems that could affect the quality of
terhadap mutu produk antara atau BAO intermediates or APIs or the reliability of
atau kehandalan dari catatan atau hasil records or test results should be
pengujian hendaklah dicatat dan recorded and investigated.
diinvestigasi.
5.29 Apabila sistem rusak atau gagal yang 5.29 If system breakdowns or failures would
menyebabkan kehilangan catatan result in the permanent loss of records,
secara permanen, hendaklah tersedia a back-up system should be provided. A
suatu sistem back-up. Suatu cara untuk means of ensuring data protection
memastikan perlindungan terhadap should be established for all
data hendaklah ditetapkan untuk computerized systems.
seluruh sistem komputerisasi.
5.30 Data dapat dicatat dengan cara lain 5.30 Data can be recorded by a second
sebagai tambahan terhadap sistem means in addition to the computer
komputer. system.
BAB 6 CHAPTER 6
DOKUMENTASI DAN CATATAN DOCUMENTATION AND RECORDS
6.1 Seluruh dokumen yang berhubungan 6.1 All documents related to the
dengan pembuatan produk antara atau manufacture of intermediates or APIs
BAO hendaklah disiapkan, dikaji, disetujui should be prepared, reviewed, approved
dan didistribusikan sesuai dengan and distributed according to written
prosedur tertulis. Dokumen tersebut procedures. Such documents can be in
dapat dalam bentuk kertas atau paper or electronic form.
elektronis.
6.2 Penerbitan, revisi, penggantian dan 6.2 The issuance, revision, superseding and
penarikan seluruh dokumen hendaklah withdrawal of all documents should be
terkendali dengan memelihara riwayat controlled with maintenance of revision
revisi. histories.
6.3 Hendaklah dibuat prosedur untuk 6.3 A procedure should be established for
penyimpanan seluruh dokumen yang retaining all appropriate documents
sesuai (misal: laporan riwayat (e.g., development history reports,
penyusunan, laporan scale-up, laporan scale-up reports, technical transfer
transfer teknis, laporan validasi proses, reports, process validation reports,
catatan pelatihan, catatan produksi, training records, production records,
catatan pengawasan dan catatan control records, and distribution
distribusi). Lama penyimpanan dari records). The retention periods for these
dokumen tersebut hendaklah ditetapkan. documents should be specified.
6.4 Semua catatan produksi, pengawasan 6.4 All production, control, and distribution
dan distribusi hendaklah disimpan records should be retained for at least 1
minimal 1 tahun setelah tanggal year after the expiry date of the batch.
kedaluwarsa bets. Untuk BAO dengan For APIs with retest dates, records
tanggal pengujian ulang catatan should be retained for at least 3 years
hendaklah disimpan minimal 3 tahun after the batch is completely distributed.
setelah bets secara lengkap
didistribusikan.
6.5 Jika ada yang harus diisi dalam suatu 6.5 When entries are made in records, these
catatan, pengisian tersebut hendaklah should be made indelibly in spaces
dibuat - sehingga tidak bisa dihapus - provided for such entries, directly after
pada tempat yang disediakan untuk performing the activities, and should
pengisian tersebut segera setelah identify the person making the entry.
aktivitas dilakukan dan hendaklah Corrections to entries should be dated
mencantumkan personel yang mengisi and signed and leave the original entry
catatan tersebut. Koreksi terhadap still readable.
pengisian hendaklah ditandatangani dan
dibubuhi tanggal serta membiarkan data
aslinya tetap terbaca.
6.6 Selama periode penyimpanan catatan 6.6 During the retention period, originals or
asli atau kopinya hendaklah selalu copies of records should be readily
tersedia di tempat aktivitas tersebut available at the establishment where the
berlangsung. Catatan yang dapat diambil activities described in such records
kembali dengan cepat dari lokasi lain occurred. Records that can be promptly
secara elektronis atau cara lain retrieved from another location by
diperbolehkan. electronic or other means are
acceptable.
6.9 Apabila tanda tangan elektronis 6.9 If electronic signatures are used on
digunakan dalam dokumen, hal tersebut documents, they should be
hendaklah diotentikkan dan aman. authenticated and secure.
6.13 Label induk (yang disetujui) hendaklah 6.13 Master (approved) labels should be
dirawat sebagai pembanding terhadap maintained for comparison to issued
label yang diterbitkan/digunakan. labels.
6.14 Untuk memastikan keseragaman dari 6.14 To ensure uniformity from batch to
bets ke bets, prosedur produksi induk batch, master production procedures for
untuk tiap produk antara dan BAO each intermediate and API should be
hendaklah disiapkan, diberi tanggal dan prepared, dated, and signed by one
ditandatangani oleh satu orang dan person and independently checked,
secara independen diperiksa, diberi dated, and signed by a person in the
tanggal dan ditandatangani oleh orang quality unit(s).
dari unit mutu.
6.15 Prosedur produksi induk hendaklah 6.15 Master production procedures should
mencakup: include:
a) nama produk antara atau BAO yang a) the name of the intermediate or API
dibuat dan kode referensi untuk being manufactured and an
mengidentifikasi dokumen, jika identifying document reference
berlaku; code, if applicable;
b) daftar lengkap bahan baku dan b) a complete list of raw materials and
produk antara yang ditandai oleh intermediates designated by names
nama atau kode khusus untuk or codes sufficiently specific to
mengidentifikasi karakteristik mutu identify any special quality
yang khusus; characteristics;
c) pernyataan akurat mengenai c) an accurate statement of the
kuantitas atau rasio tiap bahan baku quantity or ratio of each raw
atau produk antara yang digunakan, material or intermediate to be used,
termasuk satuan ukur. Jika kuantitas including the unit of measure.
tidak tetap, perhitungan untuk tiap Where the quantity is not fixed, the
ukuran bets atau laju produksi calculation for each batch size or
hendaklah dicakup. Variasi terhadap rate of production should be
jumlah hendaklah disediakan bila included. Variations to quantities
dijustifikasi; should be provided they are
justified;
d) lokasi produksi dan peralatan d) the production location and major
produksi utama yang digunakan; production equipment to be used;
e) prosedur produksi yang rinci, e) detailed production procedures,
termasuk: including the:
urutan yang harus diikuti; sequences to be followed;
rentang parameter proses yang ranges of process parameters to
harus digunakan; be used;
instruksi pengambilan sampel sampling instructions and in-
dan pengawasan-selama- process controls with their
proses disertai dengan kriteria acceptance criteria, where
kerimaan-nya, sebagaimana appropriate;
mestinya;
batas waktu penyelesaian dari time limits for completion of
tiap tahap proses dan/atau individual processing steps
keseluruhan proses and/or the total process, where
sebagaimana mestinya; dan appropriate; and
rentang hasil yang diharapkan expected yield ranges at
pada tahapan proses atau appropriate phases of
waktu yang sesuai; processing or time;
f) bilamana perlu, catatan khusus dan f) where appropriate, special
tindakan pencegahan yang harus notations and precautions to be
diikuti atau rujukan silang; dan followed, or cross-references to
these; and
g) instruksi untuk penyimpanan g) the instructions for storage of the
produk antara atau BAO untuk intermediate or API to assure its
memastikan kesesuaiannya untuk suitability for use, including the
penggunaan, termasuk bahan labeling and packaging materials
pengemas dan label serta kondisi and special storage conditions with
penyimpanan khusus dengan time limits, where appropriate.
batas waktu, jika perlu.
6.16 Catatan bets produksi hendaklah dibuat 6.16 Batch production records should be
untuk tiap produk antara dan BAO serta prepared for each intermediate and API
hendaklah mencakup informasi yang and should include complete information
lengkap yang berhubungan dengan relating to the production and control of
produksi dan pengawasan tiap bets. each batch. The batch production record
Catatan bets produksi hendaklah should be checked before issuance to
diperiksa sebelum diterbitkan untuk assure that it is the correct version and
memastikan bahwa catatan bets a legible accurate reproduction of the
produksi tersebut adalah dari versi yang appropriate master production
benar dan merupakan reproduksi akurat procedure. If the batch production
yang sah dari prosedur produksi induk record is produced from a separate part
yang sesuai. Jika catatan bets produksi of the master document, that document
dihasilkan dari bagian yang terpisah dari should include a reference to the current
dokumen induk maka dokumen tersebut master production procedure being
hendaklah mencakup rujukan kepada used.
prosedur produksi induk yang berlaku.
6.17 Catatan ini hendaklah diberi nomor 6.17 These records should be numbered with
dengan nomor bets atau nomor a unique batch or identification number,
identifikasi yang unik, diberi tanggal dan dated and signed when issued. In
ditandatangani pada saat diterbitkan. continuous production, the product code
Pada produksi yang together with the date and time can
berkesinambungan, kode produk serve as the unique identifier until the
beserta tanggal dan waktu dapat final number is allocated.
menjadi identitas yang unik sampai
nomor akhir diberikan.
6.19 Prosedur tertulis hendaklah disusun dan 6.19 Written procedures should be
diikuti untuk melakukan investigasi established and followed for
penyimpangan yang kritis atau investigating critical deviations or the
kegagalan suatu bets dari produk antara failure of a batch of intermediate or API
atau BAO untuk memenuhi spesifikasi. to meet specifications. The
Investigasi hendaklah diperluas investigati5on should extend to other
terhadap bets lain yang mungkin batches that may have been associated
berhubungan dengan kegagalan atau with the specific failure or deviation.
penyimpangan yang spesifik.
6.20 Catatan Pengawasan Mutu hendaklah 6.20 Quality control records should include
mencakup data lengkap yang diperoleh complete data derived from all tests
dari seluruh pengujian yang dilakukan conducted to ensure compliance with
untuk memastikan pemenuhan established specifications and
spesifikasi dan standar yang ditetapkan, standards, including examinations and
termasuk pengujian dan penetapan assays, as follows:
kadar sebagai berikut:
a) deskripsi sampel yang diterima a) a description of samples received
untuk pengujian, termasuk nama for testing, including the material
bahan atau sumber, nomor bets name or source, batch number or
atau kode lain yang membedakan, other distinctive code, date sample
tanggal pengambilan sampel dan, was taken, and, where appropriate,
jika sesuai, jumlah dan tanggal the quantity and date the sample
sampel diterima untuk diuji; was received for testing;
b) pernyataan dari atau rujukan b) a statement of or reference to each
kepada tiap metode pengujian yang test method used;
digunakan;
c) pernyataan berat atau ukuran c) a statement of the weight or
sampel yang digunakan untuk tiap measure of sample used for each
pengujian sebagaimana tercantum test as described by the method;
pada metode; data atau rujukan data on or cross-reference to the
silang kepada penyiapan dan preparation and testing of reference
6.21 Catatan lengkap hendaklah dipelihara 6.21 Complete records should also be
untuk: maintained for:
a) modifikasi terhadap metode a) any modifications to an established
analisis yang ditetapkan; analytical method;
b) kalibrasi periodik dari instrumen b) periodic calibration of laboratory
laboratorium, peralatan, alat ukur instruments, apparatus, gauges,
dan alat pencatat; and recording devices;
c) seluruh pengujian stabilitas yang c) all stability testing performed on
dilakukan terhadap BAO; dan APIs; and
d) investigasi terhadap Hasil Uji di Luar d) Out-of-Specification (OOS)
Spesifikasi (HULS). investigations.
6.22 Prosedur tertulis untuk pengkajian dan 6.22 Written procedures should be
persetujuan catatan produksi bets dan established and followed for the review
catatan pengawasan mutu, mencakup and approval of batch production and
pengemasan dan pelabelan, hendaklah quality control records, including
dibuat dan dipatuhi, untuk menentukan packaging and labeling, to determine
pemenuhan produk antara atau BAO compliance of the intermediate or API
dengan spesifikasi yang ditetapkan with established specifications before a
sebelum suatu bets diluluskan atau batch is released or distributed.
didistribusikan.
6.23 Catatan produksi bets dan catatan 6.23 Batch production and quality control
pengawasan mutu dari tahap proses records of critical process steps should
kritis hendaklah dikaji dan disetujui oleh be reviewed and approved by the
unit mutu sebelum suatu bets BAO quality unit(s) before an API batch is
diluluskan atau didistribusikan. Catatan released or distributed. Production and
produksi dan catatan pengawasan mutui quality control records of non-critical
dari tahap proses tidak kritis dapat dikaji process steps can be reviewed by
oleh personel produksi yang terkualifikasi qualified production personnel or other
atau unit lain mengikuti prosedur yang units following procedures approved by
disetujui oleh unit mutu. the quality unit(s).
6.24 Seluruh laporan penyimpangan, 6.24 All deviation, investigation, and OOS
investigasi dan HULS hendaklah dikaji reports should be reviewed as part of
sebagai bagian dari pengkajian catatan the batch record review before the
bets sebelum bets diluluskan. batch is released.
6.25 Unit mutu dapat mendelegasikan 6.25 The quality unit(s) can delegate to the
tanggung jawab dan otoritasnya kepada production unit the responsibility and
unit produksi untuk pelulusan produk authority for release of intermediates,
antara, kecuali untuk produk antara yang except for those shipped outside the
akan dikirim di luar pengawasan pabrik control of the manufacturing company.
pembuat.
BAB 7 CHAPTER 7
PENGELOLAAN BAHAN MATERIALS MANAGEMENT
7.1 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 7.1 There should be written procedures
yang menjelaskan penerimaan, describing the receipt, identification,
identifikasi, karantina, penyimpanan, quarantine, storage, handling,
penanganan, pengambilan sampel, sampling, testing, and approval or
pengujian dan pelulusan atau rejection of materials.
penolakan bahan.
7.2 Pabrik pembuat produk antara dan/atau 7.2 Manufacturers of intermediates and/or
BAO hendaklah memiliki sistem untuk APIs should have a system for
mengevaluasi pemasok bahan kritis. evaluating the suppliers of critical
materials.
7.3 Bahan hendaklah dibeli, berdasarkan 7.3 Materials should be purchased, against
spesifikasi yang disetujui, dari satu atau an agreed specification, from a supplier
lebih pemasok yang disetujui oleh unit or suppliers approved by the quality
mutu. unit(s).
7.4 Jika pemasok dari suatu bahan yang 7.4 If the supplier of a critical material is not
kritis bukan pabrik pembuat bahan the manufacturer of that material, the
tersebut, nama dan alamat pabrik name and address of that manufacturer
pembuat hendaklah diketahui oleh should be known by the intermediate
pabrik pembuat produk antara dan/atau and/or API manufacturer.
BAO.
7.5 Perubahan sumber pasokan bahan 7.5 Changing the source of supply of
baku yang kritis hendaklah diperlakukan critical raw materials should be treated
menurut Bab 13 Pengendalian according to Chapter 13 Change
Perubahan. Control.
7.6 Pada saat kedatangan bahan dan 7.6 Upon receipt and before acceptance,
sebelum diterima, tiap wadah atau each container or grouping of
kelompok wadah dari bahan hendaklah containers of materials should be
diperiksa secara visual terhadap examined visually for correct labeling
pelabelan yang benar (termasuk (including correlation between the
korelasi antara nama yang digunakan name used by the supplier and the in-
oleh pemasok dan nama in- house, jika house name, if these are different),
hal ini berbeda), kerusakan wadah, container damage, broken seals and
segel yang putus dan bukti kerusakan evidence of tampering or
atau kontaminasi. Bahan hendaklah contamination. Materials should be
dikarantina sampai bahan tersebut held under quarantine until they have
diambil sampelnya, diuji dengan cara been sampled, examined or tested as
yang sesuai dan diluluskan untuk appropriate, and released for use.
digunakan.
7.7 Sebelum bahan yang datang dicampur 7.7 Before incoming materials are mixed
dengan stok yang ada (misal: pelarut atau with existing stocks (e.g., solvents or
stok di dalam silo), bahan tersebut stocks in silos), they should be
hendaklah diidentifikasi dengan benar, identified as correct, tested, if
diuji jika perlu dan diluluskan. Prosedur appropriate, and released. Procedures
hendaklah tersedia untuk mencegah should be available to prevent
salah masuknya bahan yang datang ke discharging incoming materials wrongly
dalam stok yang ada. into the existing stock.
7.8 Jika pengiriman produk ruahan dilakukan 7.8 If bulk deliveries are made in non-
dengan tangki yang tidak didedikasikan dedicated tankers, there should be
untuk satu produk, hendaklah ada assurance of no cross-contamination
jaminan tidak ada kontaminasi silang from the tanker. Means of providing this
yang berasal dari tangki. Cara untuk assurance could include one or more of
memberikan jaminan ini dapat mencakup the following:
satu atau lebih hal sebagai berikut:
a) sertifikat pembersihan; a) certificate of cleaning;
b) pengujian untuk impuritas sesepora; b) testing for trace impurities; and
dan
c) audit terhadap pemasok. c) audit of the supplier.
7.9 Wadah penyimpanan besar dan manifold 7.9 Large storage containers, and their
pendamping serta lajur pengisian dan attendant manifolds, filling and
pengeluarannya hendaklah diidentifikasi discharge lines should be appropriately
semestinya. identified.
7.10 Tiap wadah atau kelompok wadah (bets) 7.10 Each container or grouping of
dari bahan hendaklah ditandai dan containers (batches) of materials
diidentifikasi dengan suatu nomor kode, should be assigned and identified with
nomor bets atau nomor penerimaan yang a distinctive code, batch, or receipt
berbeda. Nomor ini hendaklah digunakan number. This number should be used in
untuk mencatat disposisi tiap bets. recording the disposition of each batch.
Hendaklah ada suatu sistem untuk A system should be in place to identify
mengidentifikasi status dari tiap bets. the status of each batch.
7.11 Hendaklah dilakukan sedikitnya satu 7.11 At least one test to verify the identity of
pengujian untuk membuktikan identitas each batch of material should be
tiap bets bahan, kecuali bahan yang conducted, with the exception of the
diuraikan pada Butir 7.13. Sertifikat materials described below in Section
Analisis dari pemasok dapat digunakan 7.13. A supplier's Certificate of Analysis
sebagai pengganti pelaksanaan can be used in place of performing
pengujian yang lain, dengan ketentuan other tests, provided that the
bahwa pabrik pembuat memiliki suatu manufacturer has a system in place to
sistem untuk mengevaluasi pemasok. evaluate suppliers.
7.13 Alat bantu proses, bahan baku berbahaya 7.13 Processing aids, hazardous or highly
atau sangat beracun, bahan khusus lain toxic raw materials, other special
atau bahan yang ditransfer ke unit lain materials, or materials transferred to
yang berada dalam kendali perusahaan another unit within the company’s
tidak perlu diuji apabila diperoleh control do not need to be tested if the
Sertifikat Analisis dari pabrik pembuat, manufacturer’s Certificate of Analysis is
yang menunjukkan bahwa bahan baku obtained, showing that these raw
tersebut memenuhi spesifikasi yang materials conform to established
ditetapkan. Pemeriksaan visual terhadap specifications. Visual examination of
wadah, label dan catatan nomor bets containers, labels, and recording of
hendaklah memudahkan penetapan batch numbers should help in
identitas bahan tersebut. Pengabaian establishing the identity of these
pengujian-di-tempat (terhadap) bahan materials. The lack of on-site testing for
tersebut hendaklah dijustifikasi dan these materials should be justified and
didokumentasikan. documented.
7.14 Sampel hendaklah mewakili bets bahan 7.14 Samples should be representative of
dari mana bahan tersebut diambil. the batch of material from which they
Metode pengambilan sampel hendaklah are taken. Sampling methods should
menetapkan jumlah wadah dan bagian specify the number of containers to be
mana dari wadah yang diambil untuk sampled, which part of the container to
sampel, serta jumlah bahan yang diambil sample, and the amount of material to
untuk sampel dari tiap wadah. Jumlah be taken from each container. The
wadah untuk sampel dan ukuran sampel number of containers to sample and the
hendaklah berdasarkan pola sample size should be based upon a
pengambilan sampel dengan sampling plan that takes into
mempertimbangkan kekritisan bahan, consideration the criticality of the
variabilitas bahan, riwayat mutu pemasok material, material variability, past
dan jumlah yang dibutuhkan untuk quality history of the supplier, and the
analisis. quantity needed for analysis.
7.16 Wadah dari mana sampel diambil 7.16 Containers from which samples are
hendaklah dibuka secara hati-hati dan withdrawn should be opened carefully
segera ditutup kembali. Wadah tersebut and subsequently reclosed. They
hendaklah ditandai untuk menunjukkan should be marked to indicate that a
bahwa sampel telah diambil. sample has been taken.
Penyimpanan Storage
7.17 Bahan hendaklah ditangani dan disimpan 7.17 Materials should be handled and stored
sedemikian rupa untuk mencegah in a manner to prevent degradation,
degradasi, kontaminasi dan kontaminasi contamination, and cross-
silang. contamination.
7.18 Bahan yang disimpan dalam fiber drum, 7.18 Materials stored in fiber drums, bags, or
kantong atau kotak hendaklah tidak boxes should be stored off the floor
diletakkan langsung di atas lantai dan, and, when appropriate, suitably spaced
apabila sesuai, diberikan ruang yang to permit cleaning and inspection.
memudahkan pembersihan dan
pemeriksaan.
7.19 Bahan hendaklah disimpan pada kondisi 7.19 Materials should be stored under
dan waktu yang tidak memberikan conditions and for a period that have no
dampak buruk terhadap mutu, serta adverse affect on their quality, and
dikendalikan sehingga stok yang paling should normally be controlled so that
lama digunakan lebih dulu. the oldest stock is used first.
7.20 Bahan tertentu dalam wadah yang yang 7.20 Certain materials in suitable containers
sesuai dapat disimpan di luar bangunan, can be stored outdoors, provided
asalkan label identitas tetap terbaca dan identifying labels remain legible and
wadah dibersihkan semestinya sebelum containers are appropriately cleaned
dibuka dan digunakan. before opening and use.
7.21 Bahan yang ditolak hendaklah 7.21 Rejected materials should be identified
diidentifikasi dan dikendalikan dengan and controlled under a quarantine
suatu sistem karantina yang dirancang system designed to prevent their
untuk mencegah penggunaan yang tidak unauthorized use in manufacturing.
diotorisasi dalam pembuatan.
Reevaluasi Re-evaluation
BAB 8 CHAPTER 8
PRODUKSI DAN PENGAWASAN-SELAMA- PRODUCTION AND IN-PROCESS
PROSES CONTROLS
8.1 Bahan baku untuk pembuatan produk 8.1 Raw materials for intermediate and API
antara dan BAO hendaklah ditimbang manufacturing should be weighed or
atau diukur dengan kondisi yang sesuai measured under appropriate conditions
yang tidak memengaruhi kesesuaiannya that do not affect their suitability for use.
dalam penggunaannya. Alat timbang dan Weighing and measuring devices
ukur hendaklah memiliki ketelitian yang should be of suitable accuracy for the
sesuai untuk penggunaan yang intended use.
diharapkan.
8.2 Jika suatu bahan dibagi-bagi untuk 8.2 If a material is subdivided for later use
penggunaan lanjut pada kegiatan in production operations, the container
produksi, wadah untuk menampung receiving the material should be
bahan tersebut hendaklah sesuai dan suitable and should be so identified that
diidentifikasi agar informasi berikut the following information is available:
tersedia:
a) nama bahan dan/atau kode barang; a) material name and/or item code;
b) nomor penerimaan atau nomor b) receiving or control number;
kendali;
c) berat atau ukuran bahan di wadah c) weight or measure of material in
baru; dan the new container; and
d) tanggal reevaluasi atau uji ulang jika d) re-evaluation or retest date if
ada. appropriate.
8.4 Kegiatan kritis lain hendaklah disaksikan 8.4 Other critical activities should be
atau dilakukan dengan pengendalian witnessed or subjected to an equivalent
yang setara. control.
8.5 Hasil nyata hendaklah dibandingkan 8.5 Actual yields should be compared with
dengan hasil yang diharapkan pada expected yields at designated steps in
tahap tertentu dalam proses produksi. the production process. Expected
Hasil yang diharapkan dengan rentang yields with appropriate ranges should
yang sesuai hendaklah ditetapkan be established based on previous
berdasarkan data laboratorium, skala laboratory, pilot scale, or manufacturing
pilot atau pembuatan sebelumnya. data. Deviations in yield associated
Penyimpangan hasil yang berhubungan with critical process steps should be
dengan langkah proses kritis hendaklah investigated to determine their impact
diinvestigasi untuk menentukan dampak
8.7 Status proses peralatan unit utama 8.7 The processing status of major units of
hendaklah ditandai baik pada unit individu equipment should be indicated either
peralatan maupun dengan dokumentasi on the individual units of equipment or
yang sesuai, sistem pengendalian by appropriate documentation,
menggunakan komputer atau cara computer control systems, or
alternatif. alternative means.
8.9 Jika batas waktu telah ditetapkan pada 8.9 If time limits are specified in the master
prosedur produksi induk (lihat 6.15), production instruction (see 6.15), these
batas waktu ini hendaklah dipenuhi untuk time limits should be met to ensure the
memastikan mutu dari produk antara dan quality of intermediates and APIs.
BAO. Penyimpangan hendaklah Deviations should be documented and
didokumentasikan dan dievaluasi. Batas evaluated. Time limits may be
waktu mungkin tidak sesuai bila inappropriate when processing to a
pengolahan mengacu pada suatu target value (e.g., pH adjustment,
sasaran nilai (misal: pengaturan pH, hydrogenation, drying to predeter-
hidrogenasi, pengeringan untuk mined specification) because
mencapai spesifikasi yang telah completion of reactions or process- ing
ditentukan sebelumnya) karena steps are determined by in-process
penyelesaian langkah reaksi atau sampling and testing.
pengolahan ditentukan oleh pengambilan
sampel dan pengujian selama-proses.
8.10 Produk antara yang digunakan untuk 8.10 Intermediates held for further
pengolahan lebih lanjut hendaklah processing should be stored under
disimpan pada kondisi yang sesuai untuk appropriate conditions to ensure their
memastikan kesesuaian suitability for use.
penggunaannya.
8.12 Kriteria keberterimaan dan tipe serta 8.12 The acceptance criteria and type and
jangkau pengujian dapat tergantung extent of testing can depend on:
pada:
a) sifat produk antara atau BAO yang a) the nature of the intermediate or
dibuat; API being manufactured;
b) reaksi atau langkah proses yang b) the reaction or process step being
dilakukan; dan conducted; and
c) tingkat di mana proses c) the degree to which the process
menghasilkan variabilitas mutu introduces variability in the
produk. product’s quality
Pada tahap pembuatan awal dapat Less stringent in-process controls may
dilakukan pengawasan-selama-proses be appropriate in early processing
yang lebih longgar, sedangkan pada steps, whereas tighter controls may be
tahap proses lanjut hendaklah dilaku- kan appropriate for later processing steps
pengendalian yang lebih ketat (misal: (e.g., isolation and purification steps).
tahap isolasi dan purifikasi).
8.13 Pengawasan-selama-proses kritis (dan 8.13 Critical in-process controls (and critical
pemantauan proses kritis), termasuk titik process monitoring), including the
dan metode pemeriksaan, hendaklah control points and methods, should be
dinyatakan secara tertulis dan disetujui stated in writing and approved by the
oleh unit mutu. quality unit(s).
8.15 Prosedur tertulis hendaklah menjelaskan 8.15 Written procedures should describe the
metode pengambilan sampel untuk sampling methods for in-process
bahan, produk antara dan BAO selama- materials, intermediates, and APIs.
proses. Pola dan prosedur pengambilan Sampling plans and procedures should
8.17 Investigasi terhadap HULS lazimnya tidak 8.17 OOS investigations are not normally
diperlukan untuk pengujian selama- needed for in-process tests that are
proses yang bertujuan untuk memantau performed for the purpose of monitoring
dan/atau menyesuaikan proses. and/or adjusting the process.
Blending Bets Produk Antara atau BAO Blending Batches of Intermediates or APIs
8.18 Dalam Aneks ini blending didefinisikan 8.18 For the purpose of this document,
sebagai proses penggabungan bahan blending is defined as the process of
dengan spesifikasi yang sama untuk combining materials within the same
menghasilkan produk antara atau BAO specification to produce a
yang homogen. Pencampuran fraksi dari homogeneous intermediate or API. In-
bets tunggal (misal mengumpulkan process mixing of fractions from single
beberapa hasil sentrifugasi dari bets batches (e.g., collecting several
kristalisasi tunggal) atau fraksi kombinasi centrifuge loads from a single
dari beberapa bets selama-proses untuk crystallization batch) or combining
pengolahan lebih lanjut dianggap sebagai fractions from several batches for
bagian dari proses produksi dan tidak further processing is considered to be
dianggap sebagai blending. part of the production process and is
not considered to be blending.
8.19 Bets HULS tidak boleh digabungkan 8.19 OOS batches should not be blended
dengan bets lain untuk tujuan memenuhi with other batches for the purpose of
spesifikasi. Sebelum melalui proses meeting specifications. Each batch
blending, tiap bets yang disatukan ke incorporated into the blend should have
dalam gabungan bets hendaklah telah been manufactured using an
dibuat dengan menggunakan suatu established process and should have
proses yang telah ditentukan dan been individually tested and found to
hendaklah telah diuji secara individu dan meet appropriate specifications prior to
dibuktikan memenuhi spesifikasi yang blending.
sesuai.
8.20 Proses blending yang dapat diterima 8.20 Acceptable blending operations include
meliputi tetapi tidak dibatasi pada: but are not limited to:
a) blending bets kecil untuk a) blending of small batches to
memperbesar ukuran bets; dan increase batch size; and
b) blending dari tailings (yaitu, jumlah b) blending of tailings (i.e., relatively
yang relatif kecil dari bahan hasil small quantities of isolated
proses isolasi) dari bets produk material) from batches of the same
antara atau BAO yang sama untuk intermediate or API to form a
membentuk bets tunggal. single batch.
8.21 Proses blending hendaklah diawasi dan 8.21 Blending processes should be
didokumentasikan secara memadai serta adequately controlled and documented
bets hasil blending, hendaklah diuji and the blended batch should be tested
kesesuaiannya terhadap spesifikasi yang for conformance to established
telah ditentukan. specifications where appropriate.
8.22 Catatan bets dari proses blending 8.22 The batch record of the blending
hendaklah memungkinkan ketertelusuran process should allow traceability back
kembali ke bets individual yang to the individual batches that make up
merupakan bagian dari blend. the blend.
8.23 Bila sifat fisik dari BAO kritis (misal: BAO 8.23 Where physical attributes of the API are
dimaksudkan untuk digunakan dalam critical (e.g., APIs intended for use in
bentuk sediaan padat oral atau suspensi), solid oral dosage forms or
proses blending hendaklah divalidasi suspensions), blending operations
untuk menunjukkan homogenitas dari should be validated to show
kombinasi bets. Validasi hendaklah homogeneity of the combined batch.
meliputi pengujian sifat kritis (misal: Validation should include testing of
distribusi ukuran partikel, densitas ruahan critical attributes (e.g., particle size
dan tap density) yang mungkin distribution, bulk density, and tap
diakibatkan oleh proses blending. density) that may be affected by the
blending process.
8.24 Jika blending dapat memberi dampak 8.24 If the blending could adversely affect
buruk terhadap stabilitas, hendaklah stability, stability testing of the final
dilakukan uji stabilitas pada bets hasil blended batches should be performed.
blending terakhir.
8.25 Tanggal kedaluwarsa atau uji ulang bets 8.25 The expiry or retest date of the blended
hasil blending hendaklah didasarkan batch should be based on the
pada tanggal pembuatan tailings atau manufacturing date of the oldest
bets pada blending yang tertua. tailings or batch in the blend.
8.26 Bahan tersisa dapat dipindahkan ke 8.26 Residual materials can be carried over
dalam bets yang berurutan dari produk into successive batches of the same
antara atau BAO yang sama bila ada intermediate or API if there is adequate
pengendalian yang memadai. Contoh: control. Examples include residue
mencakup sisa yang menempel pada adhering to the wall of a micronizer,
dinding micronizer, lapisan sisa kristal residual layer of damp crystals
lembab yang tertinggal dalam drum remaining in a centrifuge bowl after
centrifuge setelah dikeluarkan dan discharge, and incomplete discharge of
pengeluaran cairan atau kristal yang tidak fluids or crystals from a processing
sempurna dari wadah proses pada saat vessel upon transfer of the material to
pemindahan bahan tersebut ke langkah the next step in the process. Such
proses berikut. Pemindahan bahan carryover should not result in the
tersebut tidak boleh mengakibatkan carryover of degradants or microbial
degradan atau kontaminasi mikroba contamination that may adversely alter
terbawa dalam jumlah yang dapat the established API impurity profile.
mengubah secara buruk profil impuritas
BAO yang telah ditentukan.
BAB 9 CHAPTER 9
PENGEMASAN DAN LABEL IDENTIFIKASI PACKAGING AND IDENTIFICATION
BAO DAN PRODUK ANTARA LABELLING OF APIs AND
INTERMEDIATES
Umum General
9.1 Hendaklah tersedia prosedur tertulis yang 9.1 There should be written procedures
menjelaskan penerimaan, identifikasi, describing the receipt, identification,
karantina, pengambilan sampel, quarantine, sampling, examination
pemeriksaan dan/atau pengujian dan and/or testing and release, and
pelulusan serta penanganan bahan handling of packaging and labelling
pengemas dan label. materials.
9.2 Bahan pengemas dan label hendaklah 9.2 Packaging and labelling materials
sesuai dengan spesifikasi yang telah should conform to established
ditentukan. Bahan yang tidak sesuai specifications. Those that do not
dengan spesifikasi tersebut hendaklah comply with such specifications should
ditolak untuk mencegah penggunaannya be rejected to prevent their use in
dalam proses di mana bahan tersebut operations for which they are
tidak sesuai. unsuitable.
9.3 Catatan hendaklah dipelihara untuk tiap 9.3 Records should be maintained for each
pengiriman label dan bahan pengemas shipment of labels and packaging
yang menunjukkan penerimaan, materials showing receipt,
pemeriksaan atau pengujian dan examination, or testing, and whether
keputusan diterima atau ditolak. accepted or rejected.
9.5 Wadah hendaklah bersih dan, tergantung 9.5 Containers should be clean and, where
dari sifat produk antara atau BAO, indicated by the nature of the
disanitasi untuk memastikan kesesuaian intermediate or API, sanitized to ensure
dengan penggunaan yang diinginkan. that they are suitable for their intended
Wadah ini tidak boleh reaktif, aditif atau use. These containers should not be
absorptif sehingga mengubah mutu dari reactive, additive, or absorptive so as to
produk antara atau BAO di luar batas alter the quality of the intermediate or
yang ditetapkan. API beyond the specified limits.
9.6 Wadah yang digunakan kembali 9.6 If containers are re-used, they should
hendaklah dibersihkan berdasarkan be cleaned in accordance with
prosedur yang terdokumentasi dan documented procedures and all
seluruh label sebelumnya hendaklah previous labels should be removed or
dilepas atau dihilangkan identitasnya. defaced.
9.7 Akses ke dalam area penyimpanan label 9.7 Access to the label storage areas
hendaklah dibatasi pada personel yang should be limited to authorised
diberi wewenang. personnel.
9.8 Prosedur hendaklah dilaksanakan untuk 9.8 Procedures should be used to reconcile
merekonsiliasi jumlah label yang the quantities of labels issued, used,
dikeluarkan, digunakan dan dikembalikan and returned and to evaluate
serta untuk mengevaluasi discrepancies found between the
ketidaksesuaian yang ditemukan antara number of containers labelled and the
jumlah wadah yang diberi label dan number of labels issued. Such
jumlah label yang dikeluarkan. discrepancies should be investigated,
Ketidaksesuaian tersebut hendaklah and the investigation should be
diinvestigasi dan investigasi hendaklah approved by the quality unit(s).
disetujui oleh unit mutu.
9.9 Seluruh kelebihan label yang sudah diberi 9.9 All excess labels bearing batch
nomor bets atau pencetakan lain yang numbers or other batch-related printing
berhubungan dengan bets hendaklah should be destroyed. Returned labels
dimusnahkan. Label yang dikembalikan should be maintained and stored in a
hendaklah dijaga dan disimpan manner that prevents mix-ups and
sedemikian rupa sehingga mencegah provides proper identification.
pencampurbauran dan memberikan
identifikasi yang sesuai.
9.10 Label yang sudah tidak berlaku 9.10 Obsolete and out-dated labels should
hendaklah dimusnahkan. be destroyed.
9.11 Alat cetak yang digunakan pada 9.11 Printing devices used to print labels for
pencetakan label untuk kegiatan packaging operations should be
pengemasan hendaklah diawasi untuk controlled to ensure that all imprinting
memastikan bahwa seluruh cetakan conforms to the print specified in the
sesuai dengan cetakan yang ditetapkan batch production record.
pada catatan produksi bets.
9.12 Label tercetak yang dikeluarkan untuk 9.12 Printed labels issued for a batch should
suatu bets hendaklah diperiksa secara be carefully examined for proper
teliti terhadap identitas yang benar dan identity and conformity to specifications
kesesuaiannya terhadap spesifikasi yang in the master production record. The
tercantum pada catatan produksi induk. results of this examination should be
Hasil dari pemeriksaan ini hendaklah documented.
didokumentasikan.
9.13 Label tercetak yang representatif 9.13 A printed label representative of those
hendaklah dilampirkan dalam catatan used should be included in the batch
produksi bets. production record.
9.16 Label yang digunakan pada wadah 9.16 Labels used on containers of
produk antara atau BAO hendaklah intermediates or APIs should indicate
menunjukkan nama atau kode the name or identifying code, the batch
identifikasi, nomor bets produk dan number of the product, and storage
kondisi penyimpanan, apabila informasi conditions, when such information is
tersebut kritis untuk menjamin mutu critical to assure the quality of
produk antara atau BAO. intermediate or API.
9.17 Apabila produk antara atau BAO 9.17 If the intermediate or API is intended to
dimaksudkan untuk dipindahkan di luar be transferred outside the control of the
pengendalian sistem manajemen bahan manufacturer’s material management
dari pabrik pembuat, maka nama dan system, the name and address of the
alamat pembuat, jumlah isi dan kondisi manufacturer, quantity of contents, and
pengangkutan khusus dan berbagai special transport conditions and any
persyaratan legal khusus hendaklah juga special legal requirements should also
dicakup pada label. Untuk produk antara be included on the label. For
atau BAO dengan tanggal kedaluwarsa, intermediates or APIs with an expiry
tanggal kedaluwarsa hendaklah date, the expiry date should be
dicantumkan pada label dan Sertifikat indicated on the label and Certificate of
Analisis. Untuk produk antara atau BAO Analysis. For intermediates or APIs
dengan tanggal uji ulang, tanggal uji ulang with a retest date, the retest date
hendaklah dicantumkan pada label should be indicated on the label and/or
dan/atau Sertifikat Analisis. Certificate of Analysis.
9.18 Fasilitas pengemasan dan pelabelan 9.18 Packaging and labelling facilities
hendaklah segera diperiksa sebelum should be inspected immediately
penggunaan untuk memastikan bahwa before use to ensure that all materials
seluruh bahan yang tidak diperlukan not needed for the next packaging
untuk kegiatan pengemasan berikutnya operation have been removed. This
telah dipindahkan. Pemeriksaan ini examination should be documented in
hendaklah didokumentasikan pada the batch production records, the
catatan produksi bets, buku log atau logbook, or other documentation
sistem dokumentasi lain. system.
9.19 Produk antara atau BAO yang dikemas 9.19 Packaged and labelled intermediates
dan dilabel hendaklah diperiksa untuk or APIs should be examined to ensure
memastikan bahwa wadah dan kemasan that containers and packages in the
pada bets memiliki label yang benar. batch have the correct label. This
Pemeriksaan ini hendaklah merupakan examination should be part of the
bagian dari kegiatan pengemasan. Hasil packaging operation. Results of these
9.20 Wadah produk antara atau BAO yang 9.20 Intermediate or API containers that are
diangkut di luar pengendalian pabrik transported outside of the
hendaklah disegel sedemikian rupa manufacturer's control should be
hingga jika segel rusak atau hilang, sealed in a manner such that, if the seal
penerima akan menyadari bahwa isinya is breached or missing, the recipient
mungkin telah berubah. will be alerted to the possibility that the
contents may have been altered.
BAB 10 CHAPTER 10
PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI STORAGE AND DISTRIBUTION
10.1 Fasilitas hendaklah tersedia untuk 10.1 Facilities should be available for the
penyimpanan seluruh bahan pada kondisi storage of all materials under
yang sesuai (misal: bila perlu, temperatur appropriate conditions (e.g. controlled
dan kelembaban yang terkendali). temperature and humidity when
Catatan mengenai kondisi ini hendaklah necessary). Records should be
dipelihara bila kondisi tersebut kritis untuk maintained of these conditions if they
menjaga karakteristik bahan. are critical for the maintenance of
material characteristics.
10.2 Kecuali bila ada suatu sistem alternatif 10.2 Unless there is an alternative system to
untuk mencegah penggunaan tidak prevent the unintentional or
sesuai peruntukannya atau tidak unauthorized use of quarantined,
terotorisasi dari bahan-bahan yang rejected, returned, or recalled materials,
dikarantina, ditolak, dikembalikan atau separate storage areas should be
ditarik kembali, area penyimpanan assigned for their temporary storage
terpisah hendaklah disediakan untuk until the decision as to their future use
penyimpanan sementara sampai diambil has been taken.
keputusan terhadap penggunaan
selanjutnya.
10.3 Produk antara dan BAO hendaklah 10.3 APIs and intermediates should only be
diluluskan untuk distribusi kepada pihak released for distribution to third parties
ketiga hanya setelah bahan tersebut after they have been released by the
diluluskan oleh unit mutu. Produk antara quality unit(s). APIs and intermediates
dan BAO dalam kondisi karantina dapat can be transferred under quarantine to
dipindahkan ke unit lain di bawah another unit under the company’s
pengawasan perusahaan bila diotorisasi control when authorized by the quality
oleh unit mutu dan jika pengawasan dan unit(s) and if appropriate controls and
dokumentasi yang sesuai tersedia. documentation are in place.
10.4 Produk antara dan BAO hendaklah 10.4 APIs and intermediates should be
diangkut sedemikian rupa sehingga tidak transported in a manner that does not
memberi dampak buruk terhadap mutu adversely affect their quality.
bahan tersebut.
10.5 Kondisi khusus transportasi atau 10.5 Special transport or storage conditions
penyimpanan untuk produk antara dan for an API or intermediate should be
BAO hendaklah dinyatakan pada label. stated on the label.
10.6 Untuk transportasi produk antara dan 10.6 The manufacturer should ensure that
BAO, pabrik pembuat hendaklah the contract acceptor (contractor) for
memastikan bahwa penerima kontrak transportation of the API or intermediate
pengangkutan (kontraktor) memahami understands and follows the
dan mematuhi kondisi transportasi dan appropriate transport and storage
penyimpanan yang sesuai. conditions.
10.7 Hendaklah tersedia suatu sistem di mana 10.7 A system should be in place by which
distribusi tiap bets produk antara dan/atau the distribution of each batch of
BAO dapat segera ditetapkan untuk intermediate and/or API can be readily
memungkinkan penarikan. determined to permit its recall.
BAB 11 CHAPTER 11
PENGAWASAN MUTU QUALITY CONTROL
11.1 Unit mutu yang independen hendaklah 11.1 The independent quality unit(s) should
memiliki fasilitas laboratorium yang have at its disposal adequate
memadai untuk digunakan. laboratory facilities.
11.3 Seluruh spesifikasi, pola pengambilan 11.3 All specifications, sampling plans, and
sampel dan prosedur pengujian test procedures should be
hendaklah terbukti secara ilmiah dan scientifically sound and appropriate to
sesuai untuk memastikan bahwa bahan ensure that raw materials,
baku, produk antara, BAO serta bahan intermediates, APIs, and labels and
pengemas dan label memenuhi standar packaging materials conform to
mutu yang ditetapkan dan/atau established standards of quality
kemurnian. Spesifikasi dan prosedur and/or purity. Specifications and test
pengujian hendaklah konsisten dengan procedures should be consistent with
yang tercantum dalam pendaftaran ke those included in the national
badan otoritas nasional. Dapat juga ada authority registration file. There can
spesifikasi tambahan selain yang be specifications in addition to those
tercantum dalam pendaftaran. Spesifikasi, in the registration file. Specifications,
pola pengambilan sampel dan prosedur sampling plans, and test procedures,
pengujian, termasuk perubahannya including changes to them, should be
hendaklah dibuat oleh unit organisasi drafted by the appropriate
yang sesuai dan dikaji serta disetujui oleh organizational unit and reviewed and
unit mutu. approved by the quality unit(s).
11.5 Pengawasan mutu hendaklah diikuti dan 11.5 Quality controls should be followed
didokumentasikan pada saat and documented at the time of
pelaksanaan. Berbagai penyimpangan performance. Any departures from the
dari prosedur yang diuraikan di atas above described procedures should
hendaklah didokumentasikan dan be documented and explained.
dijelaskan.
11.6 Tiap HULS yang diperoleh hendaklah 11.6 Any OOS result obtained should be
diinvestigasi dan didokumentasikan investigated and documented
berdasarkan suatu prosedur. Prosedur ini according to a procedure. This
hendaklah mensyaratkan analisis data, procedure should require analysis of
penilaian apakah ada suatu masalah yang the data, assessment of whether a
signifikan, alokasi tugas untuk tindakan significant problem exists, allocation
perbaikan dan kesimpulan. Pengambilan of the tasks for corrective actions, and
sampel ulang dan/atau pengujian ulang conclusions. Any resampling and/or
setelah HULS hendaklah dilakukan retesting after OOS results should be
berdasarkan prosedur terdokumentasi. performed according to a documented
procedure.
11.7 Pereaksi dan larutan baku hendaklah 11.7 Reagents and standard solutions
disiapkan dan diberi label mengikuti should be prepared and labelled
prosedur tertulis. Tanggal "digunakan following written procedures. “Used
sebelum" hendaklah ditulis untuk pereaksi by” dates should be applied as
analisis dan larutan baku. appropriate for analytical reagents or
standard solutions.
11.8 Baku pembanding primer hendaklah 11.8 Primary reference standards should
diperoleh sebagaimana mestinya untuk be obtained as appropriate for the
pembuatan BAO. Sumber dari tiap baku manufacture of APIs. The source of
pembanding primer hendaklah each primary reference standard
didokumentasikan. Catatan penyimpanan should be documented. Records
dan penggunaan tiap baku pembanding should be maintained of each primary
primer yang sesuai dengan rekomendasi reference standard’s storage and use
pemasok hendaklah dipelihara. Baku in accordance with the supplier’s
pembanding primer yang diperoleh dari recommendations. Primary reference
sumber resmi yang telah diakui lazimnya standards obtained from an officially
digunakan tanpa pengujian jika disimpan recognized source are normally used
pada kondisi yang konsisten dengan without testing if stored under
rekomendasi pembuat. conditions consistent with the
supplier’s recommendations.
11.9 Jika baku pembanding primer tidak 11.9 Where a primary reference standard
tersedia dari sumber resmi yang telah is not available from an officially
diakui, suatu "baku primer in-house" recognized source, an “in-house
hendaklah ditetapkan. Pengujian yang primary standard” should be
sesuai hendaklah dilakukan untuk established. Appropriate testing
menetapkan secara penuh identitas dan should be performed to establish fully
kemurnian dari baku pembanding primer. the identity and purity of the primary
Dokumentasi yang sesuai dari pengujian reference standard. Appropriate
ini hendaklah dipelihara. documentation of this testing should
be maintained.
11.11 Untuk tiap bets produk antara atau BAO 11.11 For each batch of intermediate and
pengujian laboratorium yang sesuai API, appropriate laboratory tests
hendaklah dilaksanakan untuk should be conducted to determine
menentukan kesesuaiannya dengan conformance to specifications.
spesifikasi.
11.12 Untuk tiap BAO hendaklah ditetapkan 11.12 An impurity profile describing the
profil impuritas yang menggambarkan identified and unidentified impurities
impuritas yang dapat dan tidak dapat present in a typical batch produced by
diidentifikasi yang ada pada bets tipikal a specific controlled production
yang dihasilkan dari proses produksi yang process should normally be
dikendalikan secara spesifik. Profil established for each API. The impurity
impuritas hendaklah mencakup identitas profile should include the identity or
atau beberapa ketentuan analisis kualitatif some qualitative analytical
(misal: waktu retensi), rentang tiap designation (e.g. retention time), the
impuritas yang diamati dan klasifikasi tiap range of each impurity observed, and
impuritas yang diidentifikasi (misal: classification of each identified
anorganik, organik, pelarut). Profil impurity (e.g. inorganic, organic,
impuritas lazimnya tergantung pada solvent). The impurity profile is
proses produksi dan asal dari BAO. Profil normally dependent upon the
impuritas lazimnya tidak diperlukan bagi production process and origin of the
BAO yang berasal dari herba atau API. Impurity profiles are normally not
jaringan hewani. Pertimbangan necessary for APIs from herbal or
bioteknologi tercakup pada pedoman ICH animal tissue origin. Biotechnology
Q6B. considerations are covered in ICH
Guideline Q6B.
11.13 Pada interval yang sesuai profil impuritas 11.13 The impurity profile should be
hendaklah dibandingkan terhadap profil compared at appropriate intervals
impuritas yang diberikan kepada regulator against the impurity profile in the
atau dibandingkan terhadap data riwayat regulatory submission or compared
untuk mendeteksi perubahan pada BAO against historical data in order to
yang dihasilkan dari modifikasi pada detect changes to the API resulting
bahan baku, parameter pengoperasian from modifications in raw materials,
peralatan atau proses produksi. equipment operating parameters, or
the production process.
11.14 Uji mikroba yang sesuai hendaklah 11.14 Appropriate microbiological tests
dilaksanakan pada tiap bets produk antara should be conducted on each batch of
atau BAO di mana mutu mikroba intermediate and API where microbial
ditetapkan. quality is specified.
11.15 Sertifikat Analisis yang otentik hendaklah 11.15 Authentic Certificates of Analysis
diterbitkan untuk tiap bets produk antara should be issued for each batch of
atau BAO atas permintaan. intermediate or API on request.
11.16 Informasi mengenai nama produk antara 11.16 11.16 Information on the name of the
atau BAO dan jika diperlukan, termasuk intermediate or API including where
kelas, nomor bets dan tanggal pelulusan appropriate its grade, the batch
hendaklah dicantumkan pada Sertifikat number, and the date of release
Analisis. Untuk produk antara atau BAO should be provided on the Certificate
yang bertanggal kedaluwarsa, tanggal of Analysis. For intermediates or APIs
tersebut hendaklah dicantumkan pada with an expiry date, the expiry date
label dan Sertifikat Analisis. Untuk produk should be provided on the label and
antara atau BAO dengan tanggal uji ulang, Certificate of Analysis. For
tanggal tersebut hendaklah dicantumkan intermediates or APIs with a retest
pada label atau Sertifikat Analisis. date, the retest date should be
indicated on the label and/or
Certificate of Analysis.
11.17 Sertifikat hendaklah mencantumkan tiap 11.17 The Certificate should list each test
pengujian yang dilakukan sesuai performed in accordance with
persyaratan kompendial atau pelanggan, compendial or customer
termasuk batas penerimaan dan hasil requirements, including the
numerik yang diperoleh (jika hasil acceptance limits, and the numerical
pengujian berupa numerik). results obtained (if test results are
numerical).
11.18 Sertifikat hendaklah diberi tanggal dan 11.18 Certificates should be dated and
ditandatangani oleh personel dari unit signed by authorised personnel of the
mutu yang berwenang dan hendaklah quality unit(s) and should show the
mencantumkan nama, alamat dan nomor name, address and telephone number
telepon pembuat asal. Jika analisis of the original manufacturer. Where
dilakukan oleh pengemas ulang atau the analysis has been carried out by a
pemroses ulang, Sertifikat Analisis repacker or reprocessor, the
hendaklah mencantumkan nama, alamat Certificate of Analysis should show
dan nomor telepon pengemas the name, address and telephone
ulang/pemroses ulang dan referensi nama number of the repacker/reprocessor
pembuat asal. and a reference to the name of the
original manufacturer.
11.19 Jika Sertifikat baru diterbitkan oleh atau 11.19 If new certificates are issued by or on
atas nama pengemas ulang/pemroses behalf of repackers/reprocessors,
ulang, agen atau perantara, sertifikat ini agents or brokers, these Certificates
hendaklah mencantumkan nama, alamat should show the name, address and
dan nomor telepon laboratorium yang telephone number of the laboratory
melakukan analisis. Sertifikat hendaklah that performed the analysis. They
juga mencantumkan referensi nama dan should also contain a reference to the
alamat pembuat asal dan Sertifikat bets name and address of the original
asli, salinannya hendaklah dilampirkan. manufacturer and to the original batch
Certificate, a copy of which should be
attached.
11.21 Prosedur pengujian yang digunakan 11.21 The test procedures used in stability
dalam uji stabilitas hendaklah divalidasi testing should be validated and be
dan mengindikasikan stabilitas. stability indicating.
11.22 Sampel untuk uji stabilitas hendaklah 11.22 Stability samples should be stored in
disimpan dalam wadah yang containers that simulate the market
menyimulasikan wadah di pasar. Sebagai container. For example, if the API is
contoh, jika BAO di pasarkan dalam marketed in bags within fiber drums,
kantong yang ditempatkan dalam drum stability samples can be packaged in
fiber, sampel untuk uji stabilitas dapat bags of the same material and in
dikemas dalam kantong dengan bahan smaller scale drums of similar or
yang sama dan dalam drum skala kecil identical material composition to the
dengan komposisi bahan yang serupa market drums.
atau identik dengan drum yang digunakan
di pasar.
11.23 Lazimnya tiga bets komersial pertama 11.23 Normally the first three commercial
hendaklah digunakan pada program production batches should be placed
pemantauan stabilitas untuk on the stability monitoring program to
mengonfirmasi tanggal uji ulang atau confirm the retest or expiry date.
kedaluwarsa. Namun jika data dari uji However, where data from previous
sebelumnya menunjukkan bahwa BAO studies show that the API is expected
diharapkan tetap stabil selama minimal to remain stable for at least two years,
dua tahun, dapat digunakan kurang dari fewer than three batches can be used.
tiga bets
11.24 Sesudah itu setidaknya satu bets per 11.24 Thereafter, at least one batch per year
tahun dari BAO yang dibuat (kecuali tidak of API manufactured (unless none is
ada yang diproduksi pada tahun tersebut) produced that year) should be added
hendaklah ditambahkan pada program to the stability monitoring program and
pemantauan stabilitas dan diuji paling tested at least annually to confirm the
sedikit setahun sekali untuk stability.
mengonfirmasi stabilitas.
11.25 Terhadap BAO yang masa simpannya 11.25 For APIs with short shelf-lives, testing
pendek hendaklah lebih sering dilakukan should be done more frequently. For
pengujian. Sebagai contoh, terhadap BAO example, for those biotechnological/
bioteknologi/biologi dan BAO lain yang biologic and other APIs with shelf-
masa simpannya satu tahun atau kurang, lives of one year or less, stability
sampel stabilitas hendaklah diperoleh dan samples should be obtained and
diuji tiap bulan untuk tiga bulan pertama should be tested monthly for the first
dan pada interval tiga bulan setelahnya. three months, and at three month
Jika data yang ada mengonfirmasi bahwa intervals after that. When data exist
stabilitas BAO tidak bermasalah, dapat that confirm that the stability of the API
dipertimbangkan pengurangan interval uji is not compromised, elimination of
spesifik (misal: pengujian 9 bulan). specific test intervals (e.g. 9 month
testing) can be considered.
11.26 Jika sesuai, kondisi penyimpanan 11.26 Where appropriate, the stability
stabilitas hendaklah konsisten dengan storage conditions should be
ICH Guidelines on Stability. consistent with the ICH guidelines on
stability.
11.27 Jika produk antara dimaksudkan untuk 11.27 When an intermediate is intended to
ditransfer di luar pengendalian be transferred outside the control of
manajemen bahan pabrik pembuat serta the manufacturer’s material
tanggal kedaluwarsa dan uji ulang telah management system and an expiry or
disetujui, hendaklah tersedia informasi retest date is assigned, supporting
stabilitas pendukung (misal: data yang stability information should be
dipublikasikan, hasil uji). available (e.g. published data, test
results).
11.28 Tanggal kedaluwarsa atau uji ulang BAO 11.28 An API expiry or retest date should be
hendaklah berdasarkan pada evaluasi based on an evaluation of data
data yang berasal dari studi stabilitas. derived from stability studies.
Umumnya digunakan tanggal uji ulang, Common practice is to use a retest
bukan tanggal kedaluwarsa. date, not an expiration date.
11.29 Tanggal kedaluwarsa atau uji ulang BAO 11.29 Preliminary API expiry or retest dates
awal dapat ditetapkan berdasarkan bets can be based on pilot scale batches if
skala pilot jika (1) bets skala pilot (1) the pilot batches employ a method
menerapkan metode pembuatan dan of manufacture and procedure that
prosedur yang menyimulasikan proses simulates the final process to be used
akhir yang akan digunakan pada skala on a commercial manufacturing scale;
pembuatan komersial; dan (2) mutu BAO and (2) the quality of the API
representasikan bahan yang dipakai pada represents the material to be made on
skala komersial. a commercial scale.
11.30 Untuk tujuan uji ulang, hendaklah 11.30 A representative sample should be
digunakan sampel yang representatif. taken for the purpose of performing a
retest.
11.31 Tujuan pengemasan dan penyimpanan 11.31 The packaging and holding of reserve
sampel pertinggal adalah untuk evaluasi samples is for the purpose of potential
mutu bets BAO yang mungkin diperlukan future evaluation of the quality of
di masa mendatang dan bukan untuk batches of API and not for future
tujuan uji stabilitas. stability testing purposes.
11.33 Sampel pertinggal hendaklah disimpan 11.33 The reserve sample should be stored
dalam sistem kemasan yang sama in the same packaging system in
dengan penyimpanan BAO atau sistem which the API is stored or in one that
yang setara dengan atau yang lebih is equivalent to or more protective
protektif daripada sistem kemasan di than the marketed packaging system.
pasar. Jumlah yang memadai hendaklah Sufficient quantities should be
disimpan untuk melakukan minimal dua retained to conduct at least two full
analisis lengkap sesuai kompendial atau compendial analyses or, when there is
dua analisis lengkap spesifikasi jika tidak no pharmacopoeial monograph, two
ada monografi farmakope. full specification analyses.
BAB 12 CHAPTER 12
VALIDASI VALIDATION
12.3 Validasi hendaklah diperluas terhadap 12.3 Validation should extend to those
kegiatan yang diketahui bersifat kritis operations determined to be critical to
terhadap mutu dan kemurnian BAO. the quality and purity of the API.
12.4 Hendaklah dibuat protokol validasi 12.4 A written validation protocol should be
tertulis yang merinci bagaimana suatu established that specifies how
validasi proses tertentu akan validation of a particular process will
dilaksanakan. Protokol hendaklah dikaji be conducted. The protocol should be
dan disetujui oleh unit mutu dan unit lain reviewed and approved by the quality
yang ditunjuk. unit(s) and other designated units.
12.5 Protokol validasi hendaklah merinci 12.5 The validation protocol should specify
langkah proses kritis dan kriteria critical process steps and acceptance
keberterimaan serta tipe validasi yang criteria as well as the type of validation
akan dilaksanakan (misal retrospektif, to be conducted (e.g. retrospective,
prospektif, konkuren) dan jumlah proses prospective, concurrent) and the
produksi. number of process runs.
12.6 Laporan validasi yang mengacu pada 12.6 A validation report that cross-
protokol validasi hendaklah disiapkan, references the validation protocol
yang merangkum hasil yang diperoleh, should be prepared, summarising the
memberikan komentar terhadap results obtained, commenting on any
penyimpangan yang ditemukan dan deviations observed, and drawing the
menarik kesimpulan yang tepat, appropriate conclusions, including
termasuk memberikan rekomendasi recommending changes to correct
perubahan untuk memperbaiki deficiencies.
kekurangan.
12.7 Tiap variasi terhadap protokol validasi 12.7 Any variations from the validation
hendaklah didokumentasikan dengan protocol should be documented with
justifikasi yang tepat. appropriate justification.
Kualifikasi Qualification
12.8 Sebelum memulai kegiatan validasi 12.8 Before starting process validation
proses, kualifikasi yang tepat terhadap activities, appropriate qualification of
peralatan kritis dan sistem penunjang critical equipment and ancillary
hendaklah diselesaikan. Kualifikasi systems should be completed.
biasanya dilaksanakan dengan Qualification is usually carried out by
melakukan kegiatan berikut, baik conducting the following activities,
masing-masing ataupun gabungan dari: individually or combined:
a) Kualifikasi Desain (KD): verifikasi a) Design Qualification (DQ):
terdokumentasi bahwa desain documented verification that the
fasilitas, peralatan atau sistem proposed design of the facilities,
yang diusulkan sesuai dengan equipment, or systems is
tujuan yang dimaksudkan. suitable for the intended
purpose.
b) Kualifikasi Instalasi (KI): verifikasi b) Installation Qualification (IQ):
terdokumentasi bahwa peralatan documented verification that the
atau sistem yang dipasang atau equipment or systems, as
dimodifikasi sesuai dengan desain installed or modified, comply
yang telah disetujui, rekomendasi with the approved design, the
pabrik pembuat dan/atau manufacturer’s recommenda-
kebutuhan pengguna. tions and/or user requirements.
c) Kualifikasi Operasional (KO): c) Operational Qualification (OQ):
verifikasi terdokumentasi bahwa documented verification that the
peralatan atau sistem yang equipment or systems, as
dipasang atau dimodifikasi bekerja installed or modified, perform as
sesuai tujuan dalam semua intended throughout the
rentang operasi yang diantisipasi. anticipated operating ranges.
d) Kualifikasi Kinerja (KK): verifikasi d) Performance Qualification (PQ):
terdokumentasi bahwa peralatan documented verification that the
dan sistem penunjang yang equipment and ancillary
terhubung secara bersama, dapat systems, as connected together,
bekerja secara efektif dan can perform effectively and
reprodusibel berdasarkan metode reproducibly based on the
proses dan spesifikasi yang approved process method and
disetujui. specifications.
12.9 Validasi proses (VP) adalah bukti 12.9 Process Validation (PV) is the
terdokumentasi yang menunjukkan documented evidence that the
bahwa proses yang dioperasikan dalam process, operated within established
parameter yang ditetapkan dapat parameters, can perform effectively
terlaksana secara efektif dan and reproducibly to produce an
reprodusibel untuk memproduksi produk intermediate or API meeting its
antara atau BAO yang memenuhi predetermined specifications and
spesifikasi dan atribut mutu yang telah quality attributes.
ditetapkan sebelumnya.
12.10 Ada tiga pendekatan validasi. Validasi 12.10 There are three approaches to
prospektif adalah pendekatan yang validation. Prospective validation is
diutamakan, tetapi ada pengecualian the preferred approach, but there are
jika pendekatan lain dapat digunakan. exceptions where the other
Pendekatan tersebut dan penerapannya approaches can be used. These
akan diuraikan pada butir-butir berikut. approaches and their applicability are
listed below.
12.12 Validasi konkuren dapat diterapkan jika 12.12 Concurrent validation can be
data dari replikasi produksi yang sudah conducted when data from replicate
dibuat tidak tersedia karena jumlah bets production runs are unavailable
BAO yang telah diproduksi terbatas, because only a limited number of API
bets BAO yang jarang diproduksi atau batches have been produced, API
bets BAO yang diproduksi dengan batches are produced infrequently, or
proses tervalidasi yang telah API batches are produced by a
dimodifikasi. Sebelum penyelesaian validated process that has been
validasi konkuren, bets dapat diluluskan modified. Prior to the completion of
dan digunakan dalam produk akhir obat concurrent validation, batches can be
untuk distribusi komersial berdasarkan released and used in final drug
pada pemantauan dan pengujian yang product for commercial distribution
seksama dari bets BAO. based on thorough monitoring and
testing of the API batches.
12.13 Sebuah pengecualian dapat dibuat 12.13 An exception can be made for
untuk validasi retrospektif yaitu untuk retrospective validation for well
proses yang telah berjalan dengan baik established processes that have been
dan telah digunakan tanpa perubahan used without significant changes to
bermakna terhadap mutu BAO API quality due to changes in raw
berkaitan dengan perubahan bahan materials, equipment, systems,
baku, peralatan, sistem, fasilitas atau facilities, or the production process.
proses produksi. Pendekatan validasi ini This validation approach may be used
dapat digunakan bilamana: where:
12.14 Bets yang dipilih untuk validasi 12.14 Batches selected for retrospective
retrospektif hendaklah representatif validation should be representative of
untuk semua bets yang diproduksi all batches made during the review
selama periode pengkajian, termasuk period, including any batches that
bets yang tidak memenuhi spesifikasi failed to meet specifications, and
dan jumlahnya cukup untuk should be sufficient in number to
menunjukkan konsistensi proses. demonstrate process consistency.
Sampel pertinggal dapat diuji untuk Retained samples can be tested to
memperoleh data untuk memvalidasi obtain data to retrospectively validate
proses secara retrospektif. the process.
12.15 Jumlah proses produksi yang 12.15 The number of process runs for
digunakan untuk validasi hendaklah validation should depend on the
bergantung pada pertimbangan complexity of the process or the
kerumitan proses atau besar magnitude of the process change
perubahan proses. Untuk validasi being considered. For prospective
prospektif dan konkuren tiga bets and concurrent validation, three
produksi berturut-turut yang sukses consecutive successful production
hendaklah digunakan sebagai batches should be used as a guide,
panduan, tetapi mungkin terdapat but there may be situations where
situasi di mana proses produksi additional process runs are warranted
tambahan diperlukan untuk menjamin to prove consistency of the process
pembuktian konsistensi proses (misal (e.g., complex API processes or API
proses BAO yang kompleks atau processes with prolonged completion
proses BAO dengan waktu times). For retrospective validation,
penyelesaian yang diperpanjang). generally data from ten to thirty
Untuk validasi retrospektif, secara consecutive batches should be
umum data dari 10-30 bets berturut- examined to assess process
turut hendaklah diperiksa untuk consistency, but fewer batches can be
menilai konsistensi proses, tetapi examined if justified.
jumlah bets yang lebih sedikit dapat
diperiksa jika dijustifikasi.
12.16 Parameter proses kritis hendaklah 12.16 Critical process parameters should be
diawasi dan dipantau selama studi controlled and monitored during
validasi proses. Parameter proses process validation studies. Process
yang tidak berkaitan dengan mutu, parameters unrelated to quality, such
seperti variabel yang dikendalikan as variables controlled to minimize
untuk pengurangan konsumsi energi energy consumption or equipment
atau pemakaian peralatan, tidak perlu use, need not be included in the
dimasukkan dalam validasi proses. process validation.
12.17 Validasi proses hendaklah 12.17 Process validation should confirm that
mengonfirmasi bahwa profil impuritas the impurity profile for each API is
tiap BAO berada dalam rentang yang within the limits specified. The
ditetapkan. Profil impuritas hendaklah impurity profile should be comparable
sebanding dengan atau lebih baik to or better than historical data and,
daripada data historis dan, di mana where applicable, the profile
berlaku, profil yang ditetapkan selama determined during process
pengembangan proses atau terhadap development or for batches used for
bets yang digunakan untuk studi klinis pivotal clinical and toxicological
dan toksikologis yang esensial. studies.
12.18 Sistem dan proses hendaklah 12.18 Systems and processes should be
dievaluasi secara berkala untuk periodically evaluated to verify that
memverifikasi bahwa sistem dan they are still operating in a valid
proses tersebut masih beroperasi manner. Where no significant
sesuai hasil validasi. Revalidasi tidak changes have been made to the
perlu dilakukan jika tidak ada system or process, and a quality
perubahan bermakna yang dibuat review confirms that the system or
pada sistem atau proses dan hasil process is consistently producing
pengkajian mutu mengonfirmasi material meeting its specifications,
bahwa sistem atau proses secara there is normally no need for
konsisten memproduksi bahan sesuai revalidation.
spesifikasi.
12.23 Hendaklah digunakan metode analisis 12.23 Validated analytical methods having
tervalidasi yang memiliki sensitivitas sensitivity to detect residues or
untuk mendeteksi residu atau contaminants should be used. The
kontaminan. Batas deteksi masing- detection limit for each analytical
masing metode analisis hendaklah method should be sufficiently
cukup sensitif untuk mendeteksi sensitive to detect the established
tingkat residu atau kontaminan yang acceptable level of the residue or
dapat diterima yang telah ditetapkan. contaminant. The method’s attainable
12.28 Kualifikasi peralatan analitis yang tepat 12.28 Appropriate qualification of analytical
hendaklah dipertimbangkan sebelum equipment should be considered
memulai validasi metode analisis. before starting validation of analytical
methods.
12.29 Catatan lengkap hendaklah dibuat
untuk tiap modifikasi metode analisis 12.29 Complete records should be
yang tervalidasi. Catatan seperti itu maintained of any modification of a
hendaklah mencakup alasan validated analytical method. Such
modifikasi dan data yang tepat untuk records should include the reason for
memverifikasi di mana modifikasi the modification and appropriate data
tersebut memberikan hasil yang akurat to verify that the modification
dan dapat dipercaya sesuai metode produces results that are as accurate
yang ditetapkan. and reliable as the established
method.
BAB 13 CHAPTER 13
PENGENDALIAN TERHADAP PERUBAHAN CHANGE CONTROL
13.1 Sistem pengendalian perubahan formal 13.1 A formal change control system
hendaklah ditetapkan untuk should be established to evaluate all
mengevaluasi semua perubahan yang changes that may affect the
mungkin memengaruhi produksi dan production and control of the
pengendalian produk antara atau BAO. intermediate or API.
13.2 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 13.2 Written procedures should provide for
untuk identifikasi, dokumentasi, the identification, documentation,
pengkajian yang tepat dan persetujuan appropriate review, and approval of
perubahan bahan baku, spesifikasi, changes in raw materials,
metode analisis, fasilitas, sistem specifications, analytical methods,
pendukung, peralatan (termasuk facilities, support systems, equipment
perangkat keras komputer), tahap (including computer hardware),
proses, label dan bahan pengemas, processing steps, labelling and
serta perangkat lunak komputer. packaging materials, and computer
software.
13.3 Tiap pengajuan perubahan yang 13.3 Any proposals for GMP relevant
relevan dengan CPBBAOB hendaklah changes should be drafted, reviewed,
dibuat draft, dikaji dan disetujui oleh unit and approved by the appropriate
organisasi yang terkait dengan organisational units, and reviewed
perubahan tersebut, serta dikaji dan and approved by the quality unit(s).
disetujui oleh unit mutu.
13.4 Dampak potensial dari perubahan yang 13.4 The potential impact of the proposed
diajukan terhadap mutu produk antara change on the quality of the
atau BAO hendaklah dievaluasi. Suatu intermediate or API should be
prosedur klasifikasi dapat membantu evaluated. A classification procedure
dalam penentuan tingkat pengujian, may help in determining the level of
validasi dan dokumentasi yang testing, validation, and documentation
diperlukan untuk menjustifikasi needed to justify changes to a
perubahan terhadap proses tervalidasi. validated process. Changes can be
Perubahan dapat diklasifikasikan (misal classified (e.g. as minor or major)
sebagai minor atau mayor) tergantung depending on the nature and extent of
sifat dan besar perubahan serta dampak the changes, and the effects these
dari perubahan tersebut terhadap changes may impart on the process.
proses. Pertimbangan ilmiah hendaklah Scientific judgement should determine
menetapkan pengujian dan studi what additional testing and validation
validasi tambahan yang tepat untuk studies are appropriate to justify a
menjustifikasi suatu perubahan dalam change in a validated process.
proses yang tervalidasi.
13.6 Setelah perubahan diimplementasikan 13.6 After the change has been
hendaklah dilakukan evaluasi terhadap implemented, there should be an
beberapa bets pertama yang diproduksi evaluation of the first batches
atau diuji dengan menggunakan produced or tested under the change.
perubahan tersebut.
13.7 Potensi perubahan kritis yang 13.7 The potential for critical changes to
memengaruhi pengujian ulang atau affect established retest or expiry
tanggal kedaluwarsa yang ditetapkan dates should be evaluated. If
hendaklah dievaluasi. Jika diperlukan, necessary, samples of the
sampel produk antara atau BAO yang intermediate or API produced by the
diproduksi dengan proses yang modified process can be placed on an
dimodifikasi dapat dimasukkan ke dalam accelerated stability program and/or
program stabilitas dipercepat dan/atau can be added to the stability
dapat ditambahkan pada program monitoring program.
pemantauan stabilitas.
13.8 Pabrik pembuat bentuk sediaan yang 13.8 Current dosage form manufacturers
sedang menggunakan BAO hendaklah should be notified of changes from
diberitahu mengenai perubahan established production and process
terhadap prosedur pengendalian control procedures that can impact the
produksi dan proses yang dapat quality of the API.
berdampak terhadap mutu BAO.
BAB 14 CHAPTER 14
PENOLAKAN DAN PENGGUNAAN ULANG REJECTION AND RE-USE OF MATERIALS
BAHAN
Penolakan Rejection
14.1 Produk antara dan BAO yang gagal 14.1 Intermediates and APIs failing to meet
memenuhi spesifikasi hendaklah diberi established specifications should be
identitas sesuai status dan dikarantina. identified as such and quarantined.
Produk antara atau BAO tersebut dapat These intermediates or APIs can be
diproses ulang atau dikerjakan ulang reprocessed or reworked as
seperti diuraikan di bawah ini. Disposisi described below. The final disposition
akhir bahan yang ditolak hendaklah of rejected materials should be
dicatat. recorded.
14.3 Pelanjutan suatu langkah proses 14.3 Continuation of a process step after
setelah suatu uji pengawasan-selama- an in-process control test has shown
proses yang menunjukkan bahwa that the step is incomplete is
langkah tersebut tidak lengkap, considered to be part of the normal
dianggap sebagai bagian dari proses process. This is not considered to be
normal. Hal ini tidak dianggap sebagai reprocessing.
pengolahan ulang.
14.4 Mengembalikan bahan tidak tereaksi ke 14.4 Introducing unreacted material back
dalam suatu proses dan mengulangi into a process and repeating a
reaksi kimia dianggap sebagai chemical reaction is considered to be
pengolahan ulang kecuali hal ini reprocessing unless it is part of the
merupakan bagian dari proses yang established process. Such
ditetapkan. Pengolahan ulang demikian reprocessing should be preceded by
hendaklah didahului dengan evaluasi careful evaluation to ensure that the
secara seksama untuk memastikan quality of the intermediate or API is
mutu produk antara atau BAO tidak not adversely impacted due to the
terpengaruh dampak buruk berkaitan potential formation of by-products and
dengan potensi pembentukan produk- over-reacted materials.
14.5 Sebelum keputusan diambil terhadap 14.5 Before a decision is taken to rework
pengerjaan ulang bets yang tidak sesuai batches that do not conform to
standar atau spesifikasi yang established standards or
ditetapkan, hendaklah dilakukan specifications, an investigation into
investigasi terhadap alasan the reason for nonconformance
ketidaksesuaian. should be performed.
14.6 Terhadap bets yang dikerjakan ulang 14.6 Batches that have been reworked
hendaklah dilakukan evaluasi dan should be subjected to appropriate
pengujian yang sesuai, uji stabilitas bila evaluation, testing, stability testing if
diperlukan dan dokumentasi yang warranted, and documentation to
menunjukkan bahwa produk hasil show that the reworked product is of
pengerjaan ulang memiliki mutu setara equivalent quality to that produced by
dengan yang diproduksi melalui proses the original process. Concurrent
orisinal. Validasi konkuren sering validation is often the appropriate
merupakan pendekatan validasi yang validation approach for rework
tepat untuk prosedur pengerjaan ulang. procedures. This allows a protocol to
Hal ini memungkinkan suatu protokol define the rework procedure, how it
menetapkan prosedur pengerjaan will be carried out, and the expected
ulang, cara pelaksanaan dan hasil yang results. If there is only one batch to be
diharapkan. Jika hanya ada satu bets reworked, then a report can be written
yang harus dikerjakan ulang, maka satu and the batch released once it is
laporan dapat dibuat dan bets tersebut found to be acceptable.
diluluskan untuk distribusi segera
setelah dinyatakan lulus pengujian.
14.8 Perolehan kembali (misal dari mother 14.8 Recovery (e.g. from mother liquor or
liquor atau filtrat) reaktan, produk antara filtrates) of reactants, intermediates,
atau BAO dapat diterima, jika or the API is considered acceptable,
menggunakan prosedur yang disetujui provided that approved procedures
untuk proses perolehan kembali dan exist for the recovery and the
bahan perolehan tersebut memenuhi recovered materials meet
spesifikasi yang sesuai tujuan specifications suitable for their
penggunaannya. intended use.
14.9 Pelarut hasil perolehan kembali dapat 14.9 Solvents can be recovered and
digunakan lagi dalam proses yang sama reused in the same processes or in
atau yang berbeda, asalkan prosedur different processes, provided that the
perolehan kembali dikendalikan dan recovery procedures are controlled
dipantau untuk memastikan pelarut and monitored to ensure that solvents
perolehan kembali memenuhi standar meet appropriate standards before
yang sesuai sebelum digunakan lagi reuse or co-mingling with other
atau dicampur dengan bahan lain yang approved materials.
disetujui.
14.10 Pelarut dan pereaksi yang belum pernah 14.10 Fresh and recovered solvents and
digunakan serta pelarut dan pereaksi reagents can be combined if adequate
hasil perolehan kembali dapat testing has shown their suitability for
dikombinasi jika hasil pengujian yang all manufacturing processes in which
memadai telah menunjukkan they may be used.
kesesuaiannya untuk semua proses
pembuatan di mana digunakan.
14.11 Penggunaan pelarut hasil perolehan 14.11 The use of recovered solvents,
kembali, mother liquor dan bahan mother liquors, and other recovered
perolehan kembali lain hendaklah materials should be adequately
didokumentasikan secara memadai. documented.
Pengembalian Returns
14.12 Produk antara atau BAO yang 14.12 Returned intermediates or APIs
dikembalikan hendaklah diberi identitas should be identified as such and
status yang sesuai dan dikarantina. quarantined.
14.13 Jika kondisi penyimpanan atau 14.13 If the conditions under which returned
pengiriman sebelum atau selama intermediates or APIs have been
pengembalian produk antara atau BAO stored or shipped before or during
atau kondisi wadah menimbulkan their return or the condition of their
keraguan akan mutunya, produk antara containers casts doubt on their
atau BAO yang dikembalikan hendaklah quality, the returned intermediates or
diproses ulang, dikerjakan ulang atau APIs should be reprocessed,
dimusnahkan dengan tepat. reworked, or destroyed, as
appropriate.
14.14 Catatan untuk produk antara atau BAO 14.14 Records of returned intermediates or
yang dikembalikan hendaklah disimpan. APIs should be maintained. For each
Untuk tiap pengembalian, dokumentasi return, documentation should include:
hendaklah mencakup:
a) nama dan alamat penerima, a) name and address of the
consignee,
b) nama produk antara atau BAO, b) intermediate or API, batch
nomor bets dan jumlah yang number and quantity returned,
dikembalikan,
c) alasan pengembalian, c) reason for return,
d) penggunaan atau pemusnahan d) use or disposal of the returned
produk antara atau BAO yang intermediate or API.
dikembalikan.
BAB 15 CHAPTER 15
KELUHAN DAN PENARIKAN COMPLAINTS AND RECALLS
15.1 Semua keluhan yang berkaitan dengan 15.1 All quality related complaints, whether
mutu, apakah yang diterima secara lisan received orally or in writing, should be
atau tertulis hendaklah dicatat dan recorded and investigated according
diinvestigasi menurut suatu prosedur to a written procedure.
tertulis.
15.2 Catatan keluhan hendaklah mencakup: 15.2 Complaint records should include:
a) nama dan alamat pengaju a) name and address of
keluhan; complainant;
b) nama (dan, jika perlu jabatan) dan b) name (and, where appropriate,
nomor telepon orang yang title) and phone number of
menyampaikan keluhan; person submitting the complaint;
c) sifat keluhan (termasuk nama dan c) complaint nature (including
no. bets BAO); name and batch number of the
API);
d) tanggal keluhan diterima; d) date complaint is received;
e) tindakan awal yang diambil e) action initially taken (including
(termasuk tanggal dan identitas dates and identity of person
personel pengambil tindakan); taking the action);
f) tindak lanjut yang telah diambil; f) any follow-up action taken;
g) respon yang diberikan kepada g) response provided to the
pengaju asal keluhan (termasuk originator of complaint (including
tanggal respon dikirimkan); dan date response sent); and
h) keputusan akhir terhadap bets/lot h) final decision on intermediate or
produk antara atau BAO. API batch or lot.
15.4 Hendaklah tersedia prosedur tertulis 15.4 There should be a written procedure
yang mendefinisikan keadaan apa saja that defines the circumstances under
yang dipertimbangkan untuk melakukan which a recall of an intermediate or
penarikan produk antara atau BAO. API should be considered.
15.6 Pada situasi yang serius atau berpotensi 15.6 In the event of a serious or potentially
mengancam kehidupan, Badan POM life-threatening situation, Badan
dan/atau otoritas internasional POM, and/or international authorities
hendaklah diinformasikan dan should be informed and their advice
dimintakan sarannya. sought.
BAB 16 CHAPTER 16
PABRIK (TERMASUK LABORATORIUM) CONTRACT MANUFACTURERS
PENERIMA KONTRAK (INCLUDING LABORATORIES)
16.1 Semua Penerima Kontrak hendaklah 16.1 All contract manufacturers (including
memenuhi CPBBAOB seperti tercantum laboratories) should comply with the
dalam Aneks ini. Pertimbangan khusus GMP defined in this Annex. Special
hendaklah diberikan untuk pencegahan consideration should be given to the
kontaminasi silang dan untuk prevention of cross-contamination
memastikan ketertelusuran. and to maintaining traceability.
16.3 Hendaklah tersedia kontrak tertulis dan 16.3 There should be a written and
disetujui atau persetujuan formal antara approved contract or formal
Pemberi dan Penerima Kontrak yang agreement between the contract giver
menjelaskan tanggung jawab and the contract acceptor that defines
CPBBAOB secara rinci, termasuk in detail the GMP responsibilities,
tindakan terkait mutu oleh masing- including the quality measures, of
masing pihak. each party.
16.4 Kontrak hendaklah mencakup 16.4 The contract should permit the
pemberian izin bagi Pemberi Kontrak contract giver to audit the contract
untuk mengaudit fasilitas Penerima acceptor's facilities for compliance
Kontrak mengenai kepatuhan terhadap with GMP.
CPBBAOB.
16.5 Jika subkontrak diizinkan, Penerima 16.5 Where subcontracting is allowed, the
Kontrak tidak boleh memberikan kepada contract acceptor should not pass to a
pihak ketiga pekerjaan mana pun yang third party any of the work entrusted to
dipercayakan kepadanya sesuai him under the contract without the
kontrak, tanpa sebelumnya ada evaluasi contract giver's prior evaluation and
dan persetujuan dari Pemberi Kontrak approval of the arrangements.
mengenai kesepakatan tersebut.
16.6 Catatan pembuatan dan laboratorium 16.6 Manufacturing and laboratory records
hendaklah disimpan dan selalu tersedia should be kept at the site where the
di pabrik Penerima Kontrak di mana activity occurs and be readily
kegiatan dilakukan. available.
16.7 Perubahan proses, peralatan, metode 16.7 Changes in the process, equipment,
pengujian, spesifikasi atau persyaratan test methods, specifications, or other
kontrak lain tidak boleh dilakukan contractual requirements should not
kecuali Pemberi Kontrak diinformasikan be made unless the contract giver is
dan menyetujui perubahan tersebut. informed and approves the changes.
BAB 17 CHAPTER 17
AGEN, PERANTARA, PEDAGANG, AGENTS, BROKER, TRADER,
DISTRIBUTOR, PERUSAHAAN DISTRIBUTORS, REPACKERS AND
PENGEMASAN ULANG DAN PERUSAHAAN RELABELLERS
PELABELAN ULANG
Penerapan Applicability
17.1 Bab ini berlaku untuk pihak manapun, 17.1 This chapter applies to any party other
kecuali pabrik orisinal, yang boleh than the original manufacturer who
memperdagangkan dan/atau memiliki, may trade and/or take possession,
mengemas ulang, melabel ulang, repack, relabel, manipulate, distribute
memanipulasi, mendistribusikan atau or store an API or intermediate.
menyimpan BAO atau produk antara.
17.2 All agents, brokers, traders,
17.2 Semua agen, perantara, pedagang, distributors, repackers, and
distributor, perusahaan pengemas relabellers should comply with GMP
ulang dan perusahaan pelabel ulang as defined in this Annex.
hendaklah mematuhi CPBBAOB seperti
dijelaskan dalam Aneks ini.
Traceability of Distributed APIs and
Ketertelusuran BAO dan Produk Antara Intermediates
yang Didistribusikan
17.3 Para agen, perantara, pedagang, 17.3 Agents, brokers, traders, distributors,
distributor, perusahaan pengemas repackers, or relabellers should
ulang dan perusahaan pelabel ulang maintain complete traceability of APIs
hendaklah memastikan ketertelusuran and intermediates that they distribute.
yang lengkap dari BAO dan produk Documents that should be retained
antara yang didistribusikan. Dokumen and available include:
yang disimpan dan tersedia hendaklah
mencakup:
a) identitas pabrik orisinal; a) Identity of original manufacturer;
b) alamat pabrik orisinal; b) Address of original
manufacturer;
c) surat pesanan; c) Purchase orders;
d) surat pemuatan barang/bills of d) Bills of ladding (transportation
lading (dokumentasi documentation);
transportasi);
e) dokumen penerimaan; e) Receipt document;
f) nama atau tujuan pengiriman f) name or designation of API or
BAO atau produk antara; intermediate;
g) nama pabrik pembuat dan nomor g) name and batch number of the
bets BAO atau produk antara; API or intermediate
manufacturer;
h) catatan transportasi dan h) transportation and distribution
distribusi; records;
i) semua Sertifikat Analisis yang i) all authentic Certificates of
otentik, termasuk yang diterbitkan Analysis, including those of the
pabrik orisinal; original manufacturer;
j) tanggal uji ulang atau tanggal j) retest or expiry date.
kedaluwarsa.
17.4 Agen, perantara, pedagang, distributor, 17.4 Agents, brokers, traders, distributors,
perusahaan pengemasan ulang atau repackers, or relabellers should
perusahaan pelabelan ulang hendaklah establish, document and implement
menetapkan, mendokumentasikan dan an effective system of managing
mengimplementasikan sistem quality, as specified in Chapter 2
manajemen mutu yang efektif, seperti Quality Management.
dijelaskan pada Bab 2 Manajemen
Mutu.
17.5 Pengemasan ulang, pelabelan ulang 17.5 Repackaging, relabelling and holding
dan penyimpanan BAO dan produk of APIs and intermediates should be
antara hendaklah dilaksanakan di performed under appropriate GMP
bawah pengendalian CPBBAOB yang controls, as stipulated in this Guide, to
tepat, sebagaimana tercantum pada avoid mix-ups and loss of API or
Pedoman ini, untuk mencegah campur intermediate identity or purity.
baur dan kehilangan identitas atau
kemurnian BAO atau produk antara.
Stabilitas Stability
17.7 Studi stabilitas untuk menjustifikasi 17.7 Stability studies to justify assigned
tanggal kedaluwarsa atau uji ulang yang expiration or retest dates should be
ditetapkan hendaklah dilakukan jika conducted if the API or intermediate is
BAO atau produk antara dikemas ulang repackaged in a different type of
dalam tipe wadah yang berbeda dengan container than that used by the API or
yang digunakan oleh pabrik pembuat intermediate manufacturer.
BAO atau produk antara.
17.9 Agen, perantara, pedagang, distributor, 17.9 The agent, broker, trader, distributor,
perusahaan pengemas ulang atau repacker, or relabeller who supplies
perusahaan pelabel ulang yang the API or intermediate to the
memasok BAO atau produk antara customer should provide the name of
kepada pelanggan hendaklah the original API or intermediate
memberikan nama pabrik BAO atau manufacturer and the batch
produk antara orisinal dan nomor bets number(s) supplied.
yang dipasok.
17.10 Jika diminta, agen hendaklah juga 17.10 The agent should also provide the
memberikan identitas pabrik BAO atau identity of the original API or
produk antara orisinal kepada Badan intermediate manufacturer to Badan
POM. Pabrik orisinal dapat merespons POM upon request. The original
Badan POM secara langsung atau manufacturer can respond to the
melalui agen yang diberi wewenang, Badan POM directly or through its
tergantung pada hubungan legal antara authorized agents, depending on the
agen yang diberi wewenang dan pabrik legal relationship between the
BAO atau produk antara orisinal. (Dalam authorized agents and the original API
konteks ini “diberi wewenang” mengacu or intermediate manufacturer. (In this
kepada wewenang yang diberikan oleh context "authorized" refers to
pabrik orisinal). authorized by the manufacturer.)
17.11 Petunjuk khusus untuk Sertifikat Analisis 17.11 The specific guidance for Certificates
yang dicakup dalam Butir 11.15 – 11.19 of Analysis included in Section 11.15
hendaklah dipenuhi. – 11.19 should be met.
17.12 Agen, perantara, pedagang, distributor, 17.12 Agents, brokers, traders, distributors,
perusahaan pengemas ulang atau repackers, or relabellers should
perusahaan pelabel ulang hendaklah maintain records of complaints and
memelihara catatan keluhan dan recalls, as specified in Chapter 15
penarikan, seperti yang tercantum pada Complaints and Recalls, for all
Bab 15 Keluhan dan Penarikan, untuk complaints and recalls that come to
semua keluhan dan penarikan yang their attention.
ditujukan kepada mereka.
17.13 Jika situasi mengharuskan, hendaklah 17.13 If the situation warrants, the agents,
dilakukan pengkajian keluhan oleh para brokers, traders, distributors,
agen, perantara, pedagang, distributor, repackers, or relabellers should
perusahaan pengemas ulang dan review the complaint with the original
perusahaan pelabel ulang dengan API or intermediate manufacturer in
pabrik orisinal BAO atau produk antara order to determine whether any
untuk menentukan apakah tindak lanjut further action, either with other
perlu dilakukan, terhadap pelanggan customers who may have received
lain yang mungkin telah menerima BAO this API or intermediate or with the
atau produk antara yang sama, atau Badan POM, or both, should be
dengan Badan POM atau dengan initiated. The investigation into the
keduanya. Investigasi terhadap cause for the complaint or recall
penyebab keluhan atau penarikan should be conducted and documented
hendaklah dilakukan dan by the appropriate party.
didokumentasikan oleh pihak yang
berkepentingan.
17.14 Jika keluhan direferensikan ke pabrik 17.14 Where a complaint is referred to the
orisinal BAO atau produk antara, original API or intermediate
catatan yang disimpan oleh agen, manufacturer, the record maintained
perantara, pedagang, distributor, by the agents, brokers, traders,
perusahaan pengemas ulang atau distributors, repackers, or relabellers
perusahaan pelabel ulang hendaklah should include any response received
mencantumkan semua respons yang from the original API or intermediate
diterima dari pabrik orisinal BAO atau manufacturer (including date and
produk antara (termasuk tanggal dan information provided).
informasi yang diberikan).
BAB 18 CHAPTER 18
PEDOMAN SPESIFIK UNTUK BAO YANG SPESIFIC GUIDANCE FOR APIs
DIBUAT DENGAN CARA KULTUR MANUFACTURED BY CELL
SEL/FERMENTASI CULTURE/FERMENTATION
Umum General
18.2 Istilah “proses bioteknologi” (biotek) 18.2 The term “biotechnological process”
mengacu kepada penggunaan sel atau (biotech) refers to the use of cells or
organisme yang telah dibiakkan atau organisms that have been generated
dimodifikasi dengan DNA rekombinan, or modified by recombinant DNA,
hibridoma atau teknologi lain untuk hybridoma or other technology to
memproduksi BAO. BAO yang produce APIs. The APIs produced by
diproduksi dengan proses bioteknologi biotechnological processes normally
biasanya terdiri dari zat dengan berat consist of high molecular weight
molekul tinggi, seperti protein dan substances, such as proteins and
polipeptida, untuk mana pedoman polypeptides, for which specific
spesifik diberikan di bab ini. BAO guidance is given in this chapter.
tertentu dengan berat molekul rendah, Certain APIs of low molecular weight,
seperti antibiotik, asam amino, vitamin such as antibiotics, amino acids,
dan karbohidrat, juga dapat diproduksi vitamins, and carbohydrates can also
dengan teknologi DNA rekombinan. be produced by recombinant DNA
Tingkat pengawasan BAO tipe ini technology. The level of control for
sama dengan yang diterapkan untuk these types of APIs is similar to that
fermentasi klasik. employed for classical fermentation.
18.3 Istilah “fermentasi klasik” mengacu 18.3 The term “classical fermentation”
pada proses yang menggunakan refers to processes that use
mikroorganisme alami dan/atau microorganisms existing in nature
dimodifikasi dengan metode and/or modified by conventional
konvensional (misal iradiasi atau methods (e.g. irradiation or chemical
mutagenesis kimiawi) untuk mutagenesis) to produce APIs. APIs
memproduksi BAO. BAO yang produced by “classical fermentation”
diproduksi dengan cara “fermentasi are normally low molecular weight
klasik” biasanya merupakan produk products such as antibiotics, amino
dengan berat molekul rendah seperti acids, vitamins, and carbohydrates.
antibiotik, asam amino, vitamin dan
karbohidrat.
18.4 Produksi BAO atau produk antara dari 18.4 Production of APIs or intermediates
kultur sel atau fermentasi melibatkan from cell culture or fermentation
proses biologi seperti pembiakan sel involves biological processes such as
atau ekstraksi dan pemurnian bahan cultivation of cells or extraction and
dari organisme hidup. Perlu dicatat purification of material from living
bahwa mungkin ada tahap proses organisms. Note that there may be
tambahan, seperti modifikasi additional process steps, such as
fisikokimia yang merupakan bagian physicochemical modification, that are
dari proses pembuatan. Bahan baku part of the manufacturing process. The
yang digunakan (media, komponen raw materials used (media, buffer
dapar) dapat berpotensi terhadap components) may provide the
pertumbuhan cemaran mikrobiologi. potential for growth of microbiological
Tergantung pada sumber, metode contaminants. Depending on the
penyiapan dan tujuan penggunaan source, method of preparation, and
BAO atau produk antara, mungkin the intended use of the API or
diperlukan pengendalian bioburden, intermediate, control of bioburden,
kontaminasi virus dan/atau viral contamination, and/or endotoxins
endotoksin selama pembuatan dan during manufacturing and monitoring
pemantauan proses pada tahap yang of the process at appropriate stages
tepat. may be necessary.
18.9 Akses ke bank sel hendaklah dibatasi 18.9 Access to cell banks should be limited to
untuk personel yang berwenang. authorized personnel.
18.10 Bank sel hendaklah dijaga dalam 18.10 Cell banks should be maintained under
kondisi penyimpanan yang dirancang storage conditions designed to maintain
untuk mempertahankan viabilitas dan viability and prevent contamination.
mencegah kontaminasi.
18.11 Catatan penggunaan vial dari bank 18.11 Records of the use of the vials from the
sel dan kondisi penyimpanan cell banks and storage conditions should
hendaklah dijaga. be maintained.
18.12 Jika diperlukan, bank sel hendaklah 18.12 Where appropriate, cell banks should be
dipantau secara periodik untuk periodically monitored to determine
menentukan kesesuaian suitability for use.
penggunaan.
18.13 Untuk pembahasan mengenai 18.13 See ICH Guideline Q5D Quality of
perbankan sel yang lebih lengkap Biotechnological Products: Derivation
lihat pedoman ICH Guideline Q5D and Characterization of Cell Substrates
Quality of Biotechnological Products: Used for Production of
Derivation and Characterization of Biotechnological/Biological Products for
Cell Substrates Used for Production of a more complete discussion of cell
Biotechnological/Biological Products. banking.
18.15 Jika mutu BAO dapat dipengaruhi 18.15 Where the quality of the API can be
oleh kontaminasi mikroba, manipulasi affected by microbial contamination,
dengan menggunakan bejana terbuka manipulations using open vessels
hendaklah dilaksanakan dalam should be performed in a biosafety
kabinet biosafety atau lingkungan cabinet or similarly controlled
terkendali yang setara. environment.
18.17 Parameter operasional kritis (misal: 18.17 Critical operating parameters (for
suhu, pH, kecepatan agitasi, example temperature, pH, agitation
penambahan gas, tekanan) rates, addition of gases, pressure)
hendaklah dipantau untuk menjamin should be monitored to ensure
konsistensinya dengan proses yang consistency with the established
telah ditetapkan. Pertumbuhan sel, process. Cell growth, viability (for most
viabilitas (untuk sebagian besar cell culture processes), and, where
proses kultur sel) dan, jika appropriate, productivity should also
diperlukan, produktivitas hendaklah be monitored. Critical parameters will
dipantau. Parameter kritis akan vary from one process to another, and
bervariasi dari satu proses ke proses for classical fermentation, certain
lain dan untuk fermentasi klasik, parameters (cell viability, for example)
parameter tertentu (misal: viabilitas may not need to be monitored.
sel) mungkin tidak perlu dipantau.
18.18 Peralatan kultur sel hendaklah 18.18 Cell culture equipment should be
dibersihkan dan disterilisasi setelah cleaned and sterilized after use. As
digunakan. Selayaknya peralatan appropriate, fermentation equipment
fermentasi hendaklah dibersihkan dan should be cleaned, and sanitized or
disanitasi atau disterilisasi. sterilized.
18.19 Media kultur hendaklah disterilisasi 18.19 Culture media should be sterilized
sebelum digunakan, bila diperlukan before use when appropriate to protect
untuk melindungi mutu BAO. the quality of the API.
18.23 Tahap pemanenan, baik untuk 18.23 Harvesting steps, either to remove
memindahkan sel atau komponen cells or cellular components or to
selular atau untuk mengumpulkan collect cellular components after
komponen sel setelah disrupsi disruption, should be performed in
hendaklah dilaksanakan dalam equipment and areas designed to
peralatan dan area yang dirancang minimize the risk of contamination.
untuk meminimalkan risiko
kontaminasi.
18.24 Prosedur pemanenan dan pemurnian 18.24 Harvest and purification procedures
yang menghilangkan atau that remove or inactivate the
menginaktivasi organisme yang producing organism, cellular debris
memproduksi, reruntuhan seluler and media components (while
(cellular debris) dan komponen media minimizing degradation,
(sambil meminimalkan degradasi, contamination, and loss of quality)
kontaminasi dan kehilangan mutu) should be adequate to ensure that the
hendaklah sesuai untuk memastikan intermediate or API is recovered with
produk antara atau BAO diperoleh consistent quality.
kembali dengan mutu yang konsisten.
18.26 Jika sistem terbuka digunakan, 18.26 If open systems are used, purification
purifikasi hendaklah dilaksanakan should be performed under
pada kondisi lingkungan yang tepat environmental conditions appropriate
untuk menjaga mutu produk. for the preservation of product quality.
18.27 Pengendalian tambahan, seperti 18.27 Additional controls, such as the use of
penggunaan resin kromatografi yang dedicated chromatography resins or
didedikasikan atau pengujian additional testing, may be appropriate
tambahan, mungkin diperlukan jika if equipment is to be used for multiple
peralatan akan digunakan untuk products.
berbagai produk.
18.28 Untuk informasi yang lebih spesifik 18.28 See the ICH Guideline Q5A Quality of
lihat pedoman ICH Guideline Q5A Biotechnological Products: Viral Safety
Quality of Biotechnological Products: Evaluation of Biotechnology Products
Viral Safety Evaluation of Derived from Cell Lines of Human or
Biotechnology Products Derived from Animal Origin for more specific
Cell Lines of Human or Animal Origin. information.
18.31 Peralatan yang sama tidak lazim 18.31 The same equipment is not normally
digunakan untuk langkah purifikasi used for different purification steps.
yang berbeda. Tetapi, jika peralatan However, if the same equipment is to
yang sama harus digunakan, be used, the equipment should be
peralatan hendaklah dibersihkan appropriately cleaned and sanitized
secara tepat dan disanitasi sebelum before reuse. Appropriate precautions
digunakan kembali. Pengamanan should be taken to prevent potential
yang tepat hendaklah diberikan untuk virus carry-over (e.g. through
mencegah risiko virus terbawa dari equipment or environment) from
langkah sebelumnya (misal: melalui previous steps.
peralatan atau lingkungan).
BAB 19 CHAPTER 19
BAHAN AKTIF OBAT YANG DIGUNAKAN APIs FOR USE IN CLINICAL TRIAL
DALAM UJI KLINIK
Umum General
19.1 Tidak semua pengendalian yang ada 19.1 Not all the controls in the previous
pada bab sebelumnya dari Pedoman chapters of this Guide are appropriate
ini sesuai untuk pembuatan BAO baru for the manufacture of a new API for
untuk penggunaan investigasional investigational use during its
selama masa pengembangannya. development. Chapter 19 provides
Bab 19 ini mencakup pedoman unik specific guidance unique to these
yang spesifik untuk keadaan ini. circumstances.
19.2 Pengendalian dalam pembuatan 19.2 The controls used in the manufacture
BAO yang digunakan untuk uji klinik of APIs for use in clinical trials should
hendaklah konsisten dengan tahap be consistent with the stage of
pengembangan produk obat yang development of the drug product
menggunakan BAO tersebut. incorporating the API. Process and
Prosedur proses dan pengujian test procedures should be flexible to
hendaklah fleksibel untuk provide for changes as knowledge of
memungkinkan perubahan seiring the process increases and clinical
dengan peningkatan pengetahuan testing of a drug product progresses
mengenai proses dan uji klinis dari from pre-clinical stages through
produk obat sejak tahap pra-klinis clinical stages. Once drug
sampai pada tahap klinis. Ketika development reaches the stage where
pengembangan obat mencapai tahap the API is produced for use in drug
di mana BAO diproduksi untuk products intended for clinical trials,
digunakan dalam pembuatan obat manufacturers should ensure that
untuk uji klinis, pabrik pembuat APIs are manufactured in suitable
hendaklah memastikan bahwa BAO facilities using appropriate production
tersebut dibuat di fasilitas yang tepat and control procedures to ensure the
dengan menggunakan prosedur quality of the API.
produksi dan pengawasan yang
sesuai untuk memastikan mutu BAO.
Mutu Quality
19.3 Konsep CPBBAOB yang tepat 19.3 Appropriate GMP concepts should be
hendaklah diterapkan pada produksi applied in the production of APIs for
BAO untuk digunakan dalam uji klinik use in clinical trials with a suitable
dengan mekanisme yang sesuai mechanism of approval of each batch.
untuk pelulusan tiap bets.
19.4 Unit mutu yang independen dari 19.4 A quality unit(s) independent from
produksi hendaklah dibentuk untuk production should be established for
melakukan pelulusan atau penolakan the approval or rejection of each batch
masing-masing bets BAO untuk uji of API for use in clinical trials.
klinik.
19.5 Beberapa fungsi pengujian yang 19.5 Some of the testing functions
biasanya dilakukan oleh unit mutu commonly performed by the quality
dapat dilakukan oleh unit organisasi lain.
19.6 Tindakan mutu hendaklah mencakup 19.6 Quality measures should include a
sistem pengujian bahan baku, bahan system for testing of raw materials,
pengemas, produk antara dan BAO. packaging materials, intermediates,
and APIs.
19.7 Masalah proses dan mutu hendaklah 19.7 Process and quality problems should
dievaluasi. be evaluated.
19.8 Pelabelan BAO untuk uji klinis 19.8 Labelling for APIs intended for use in
hendaklah diawasi dengan tepat dan clinical trials should be appropriately
pelabelan ini hendaklah memberi controlled and should identify the
identitas bahan tersebut untuk material as being for investigational
penggunaan investigasi. use.
19.9 Selama semua tahap pengembangan 19.9 During all phases of clinical
klinis, termasuk penggunaan fasilitas development, including the use of
skala kecil atau laboratorium untuk small-scale facilities or laboratories to
membuat bets BAO untuk uji klinik, manufacture batches of APIs for use
hendaklah tersedia prosedur untuk in clinical trials, procedures should be
memastikan bahwa peralatan in place to ensure that equipment is
dikalibrasi, bersih dan sesuai dengan calibrated, clean and suitable for its
tujuan penggunaannya. intended use.
19.10 Prosedur untuk penggunaan fasilitas 19.10 Procedures for the use of facilities
hendaklah memastikan bahwa bahan should ensure that materials are
ditangani dengan cara yang dapat handled in a manner that minimizes
meminimalkan risiko kontaminasi dan the risk of contamination and cross-
kontaminasi silang. contamination.
19.11 Bahan baku yang digunakan dalam 19.11 Raw materials used in production of
produksi BAO untuk uji klinik hendaklah APIs for use in clinical trials should be
dievaluasi melalui pengujian atau evaluated by testing, or received with
diterima berdasarkan hasil analisis a supplier’s analysis and subjected to
pemasok dan dikenakan pengujian identity testing. When a material is
identitas. Bila suatu bahan dianggap considered hazardous, a supplier's
berbahaya, hasil analisis pemasok analysis should suffice.
dianggap cukup.
19.12 Dalam beberapa hal kesesuaian bahan 19.12 In some instances, the suitability of a
baku sebelum digunakan dapat diterima raw material can be determined
berdasarkan pemenuhan hasil reaksi before use based on acceptability in
skala kecil (yaitu uji penggunaan), small-scale reactions (i.e., use
daripada hanya pengujian analisis. testing) rather than on analytical
testing alone.
Produksi Production
19.13 Produksi BAO untuk penggunaan uji 19.13 The production of APIs for use in
klinik hendaklah didokumentasikan clinical trials should be documented in
pada buku catatan laboratorium, catatan laboratory notebooks, batch records,
bets atau dengan cara lain yang sesuai. or by other appropriate means. These
Dokumen ini hendaklah meliputi documents should include information
informasi tentang penggunaan bahan on the use of production materials,
produksi, peralatan, proses dan equipment, processing, and scientific
observasi ilmiah. observations.
19.14 Hasil yang diharapkan dapat lebih 19.14 Expected yields can be more variable
bervariasi dan tidak selalu tepat seperti and less defined than the expected
hasil yang diharapkan pada proses yields used in commercial processes.
komersial. Investigasi terhadap variasi Investigations into yield variations are
hasil tidak diperlukan. not expected.
Validasi Validation
19.15 Validasi proses produksi BAO untuk uji 19.15 Process validation for the production
klinik lazimnya tidak tepat, di mana of APIs for use in clinical trials is
suatu bets tunggal BAO diproduksi atau normally inappropriate; where a single
di mana perubahan proses selama API batch is produced or where
pengembangan BAO menyebabkan process changes during API
replikasi bets menjadi sulit atau tidak development make batch replication
eksak. Kombinasi pengendalian, difficult or inexact. The combination of
kalibrasi dan, bila perlu, kualifikasi controls, calibration, and, where
peralatan memberi kepastian mutu BAO appropriate, equipment qualification
selama tahap pengembangan ini. assures API quality during this
development phase.
Perubahan Changes
19.18 Karena metode analisis yang dilakukan 19.18 While analytical methods performed
untuk mengevaluasi suatu bets dari to evaluate a batch of API for clinical
BAO untuk uji klinik mungkin belum
divalidasi, hendaklah metode tersebut trials may not yet be validated, they
memadai secara ilmiah. should be scientifically sound.
19.19 Hendaklah ada suatu sistem untuk 19.19 A system for retaining reserve
penyimpanan sampel pertinggal dari samples of all batches should be in
semua bets. Sistem ini hendaklah place. This system should ensure that
memastikan bahwa ada suatu jumlah a sufficient quantity of each reserve
yang cukup dari tiap sampel pertinggal sample is retained for an appropriate
disimpan untuk suatu jangka waktu yang length of time after approval,
sesuai setelah pelulusan, terminasi atau termination, or discontinuation of an
penghentian dari suatu pengajuan izin application.
penggunaan dalam uji klinik.
19.20 Penanggalan kedaluwarsa dan uji ulang 19.20 Expiry and retest dating as defined in
yang didefinisikan pada Butir 11.27 - Section 11.27 – 11.30 applies to
11.30 berlaku untuk BAO yang sudah existing APIs used in clinical trials. For
ada juga digunakan pada uji klinik. new APIs, Section 11.27 – 11.30 does
Untuk BAO yang baru Butir 11.27 - not normally apply in early stages of
11.30 lazimnya tidak berlaku pada tahap clinical trials.
awal uji klinik.
Dokumentasi Documentation
19.21 Hendaklah ada suatu sistem untuk 19.21 A system should be in place to ensure
memastikan bahwa informasi yang that information gained during the
diperoleh selama pengembangan dan development and the manufacture of
pembuatan BAO untuk uji klinik APIs for use in clinical trials is
didokumentasikan dan tersedia. documented and available.
19.23 Hendaklah digunakan suatu sistem 19.23 A system for retaining production and
untuk menyimpan catatan dan dokumen control records and documents should
produksi serta pengawasan. Sistem ini be used. This system should ensure
hendaklah memastikan bahwa catatan that records and documents are
dan dokumen disimpan untuk jangka retained for an appropriate length of
waktu yang sesuai setelah pelulusan, time after the approval, termination, or
terminasi atau penghentian dari suatu discontinuation of an application.
pengajuan izin penggunaan dalam uji
klinik.
GLOSARIUM GLOSSARY
Dalam Aneks ini digunakan definisi berikut; For the purpose of this Annex, the following
dalam konteks lain terminologi ini dapat definitions are used; they may have different
mempunyai arti yang berbeda. meanings in other contexts.
Bahan Material
Istilah umum yang digunakan untuk A general term used to denote raw materials
menunjukkan bahan baku (bahan awal, (starting materials, reagents, solvents),
reagensia, pelarut), bahan pembantu proses, process aids, intermediates, APIs and
produk antara, BAO dan bahan pengemas dan packaging and labeling materials.
label.
Bioburden Bioburden
Batas dan jenis mirkoorganisme (misal: tidak The level and type (e.g. objectionable or not)
boleh atau boleh) yang ada pada bahan baku, of micro-organisms that can be present in raw
bahan awal untuk BAO, produk antara atau materials, API starting materials,
BAO. Bioburden tidak boleh dianggap sebagai intermediates or APIs. Bioburden should not
cemaran kecuali batas tersebut terlampaui atau be considered contamination unless the
apabila organisme yang ditentukan tidak boleh levels have been exceeded or defined
ada, terdeteksi. objectionable organisms have been detected.
Deviasi Deviation
Penyimpangan terhadap suatu instruksi yang Departure from an approved instruction or
telah disetujui atau standar yang telah established standard.
ditetapkan.
Impuritas Impurity
Semua komponen yang tidak diinginkan yang Any component present in the intermediate or
terdapat pada produk antara atau BAO. API that is not the desired entity.
Kalibrasi Calibration
Pembuktian bahwa instrumen atau peralatan The demonstration that a particular
tertentu memberikan hasil dalam batas yang instrument or device produces results within
ditentukan dengan membandingkan hasil yang specified limits by comparison with those
diperoleh terhadap acuan atau standar yang produced by a reference or traceable
dapat ditelusuri pada suatu rentang pengukuran standard over an appropriate range of
yang tepat. measurements.
Karantina Quarantine
Status bahan yang diisolasi secara fisik atau The status of materials isolated physically or
cara lain yang efektif sambil menunggu by other effective means pending a decision
keputusan berikutnya yaitu pelulusan atau on their subsequent approval or rejection.
penolakan.
Kontaminasi Contamination
Masuknya impuritaskimiawi atau mikrobiologi The undesired introduction of impurities of a
yang tidak diinginkan atau benda asing ke chemical or microbiological nature, or of
dalam atau kepada bahan awal, produk antara foreign matter, into or onto a raw material,
atau BAO selama produksi, pengambilan intermediate, or API during production,
sampel, pengemasan atau pengemasan ulang, sampling, packaging or repackaging, storage
penyimpanan atau pengangkutan. or transport.
Kualifikasi Qualification
Tindakan pembuktian dan pendokumentasian Action of proving and documenting that
dengan cara yang sesuai bahwa peralatan atau equipment or ancillary systems are properly
sistem penunjang dipasang dengan installed, work correctly, and actually lead to
semestinya, bekerja dengan benar dan benar the expected results. Qualification is part of
memberikan hasil yang diharapkan. Kualifikasi validation, but the individual qualification
merupakan bagian dari validasi, tetapi tahap steps alone do not constitute process
kualifikasi itu sendiri tidak mewakili validasi validation.
proses.
Kritikal Critical
Menggambarkan suatu tahap proses, kondisi Describes a process step, process condition,
proses, persyaratan pengujian atau parameter test requirement, or other relevant parameter
lain yang relevan atau aspek yang harus or item that must be controlled within
diawasi dalam batas kriteria yang telah predetermined criteria to ensure that the API
ditetapkan sebelumnya untuk memastikan meets its specification.
bahwa BAO memenuhi spesifikasi.
Label Labels
Label adalah bahan cetak yang menunjukkan Labels are printed materials which indicate
nama atau kode identifikasi produk, nomor bets the name or identifying code, the batch
produk dan kondisi penyimpanan, apabila number of the product, and storage
informasi tersebut kritis untuk menjamin mutu conditions, when such information is critical to
produk antara atau BAO. assure the quality of intermediate or API.
Lot Lot
Lihat Bets See Batch
Nomor Bets (atau Nomor Lot) Batch Number (or Lot Number)
Kombinasi unik dari nomor, huruf dan/atau A unique combination of numbers, letters,
simbol yang mengidentifikasi suatu bets (atau and/or symbols that identifies a batch (or lot)
lot) dan dari mana riwayat produksi dan and from which the production and
distribusi dapat ditentukan. distribution history can be determined.
Pelarut Solvent
Suatu cairan anorganik atau organik yang An inorganic or organic liquid used as a
digunakan sebagai pembawa untuk penyiapan vehicle for the preparation of solutions or
larutan atau suspensi dalam pembuatan suatu suspensions in the manufacture of an
produk antara atau BAO. intermediate or API.
Pembuatan Manufacture
Seluruh rangkaian kegiatan dari penerimaan All operations of receipt of materials,
bahan, produksi, pengemasan, pengemasan production, packaging, repackaging,
ulang, pelabelan, pelabelan ulang, pengawasan labelling, relabelling, quality control, release,
mutu, pelulusan, penyimpanan dan distribusi storage, and distribution of APIs and related
BAO dan pengawasan terkait. controls.
suatu tahap proses setelah suatu pengujian Continuation of a process step after an
selama-proses yang menunjukkan bahwa inprocess control test has shown that the step
tahap tersebut tidak sempurna, dianggap is incomplete is considered to be part of the
sebagai bagian dari proses yang normal dan normal process, and not reprocessing.
bukan pengolahan ulang.
Produksi Production
Semua kegiatan yang terlibat dalam pembuatan All operations involved in the preparation of
BAO mulai dari penerimaan bahan sampai an API from receipt of materials through
pengolahan dan pengemasan BAO. processing and packaging of the API.
Prosedur Procedure
Suatu uraian terdokumentasi tentang rangkaian A documented description of the operations
kegiatan yang harus dilakukan, tindakan to be performed, the precautions to be taken
pengamanan yang harus diambil dan tindakan and measures to be applied directly or
yang harus dilaksanakan secara langsung atau indirectly related to the manufacture of an
tidak langsung yang berhubungan dengan intermediate or API.
pembuatan produk antara atau BAO.
Spesifikasi Specification
Suatu daftar pengujian, acuan metode analisis A list of tests, references to analytical
dan kriteria keberterimaan yang sesuai berupa procedures, and appropriate acceptance
limit numerik, rentang atau kriteria lain untuk criteria that are numerical limits, ranges, or
pengujian yang diuraikan. Daftar tersebut other criteria for the test described. It
menetapkan seperangkat kriteria yang establishes the set of criteria to which a
hendaklah dipenuhi suatu bahan agar material should conform to be considered
dipertimbangkan dapat diterima untuk tujuan acceptable for its intended use.
penggunaannya. “Kesesuaian dengan “Conformance to specification” means that
spesifikasi” berarti bahwa ketika bahan diuji the material, when tested according to the
menurut metode analisis terdaftar, akan listed analytical procedures, will meet the
memenuhi kriteria keberterimaan terdaftar. listed acceptance criteria.
Validasi Validation
Suatu program terdokumentasi yang A documented program that provides a high
memberikan suatu kepastian tingkat tinggi degree of assurance that a specific process,
bahwa suatu proses, metode atau sistem method, or system will consistently produce a
tertentu secara konsisten akan memberikan result meeting pre-determined acceptance
suatu hasil yang memenuhi kriteria criteria.
keberterimaan yang telah ditentukan
sebelumnya.
PEMBUATAN MANUFACTURE OF
RADIOFARMAKA RADIOPHARMACEUTICALS
PRINSIP PRINCIPLE
3. Jenis emisi radiasi dan waktu paruh 3. The types of radiation emitted and the
isotop radioaktif merupakan parameter half-lives of the radioactive isotopes are
pengukuran tingkat risiko. Perhatian parameters contributing to the level of
khusus harus diberikan pada risk. Particular attention must be paid to
pencegahan kontaminasi silang, the prevention of cross-contamination, to
ketertinggalan kontaminan radionuklida, the retention of radionuclide
dan pembuangan limbah radioaktif. contaminants, and to waste disposal.
5. Karena memiliki waktu paruh pendek, 5. Due to their short half-life, certain
beberapa radiofarmaka diluluskan (dan radiopharmaceuticals are released (and
diberikan pada pasien segera setelah administered to patients immediately
produksi) sebelum menyelesaikan after production) before completion of
parameter pengujian mutu tertentu. certain Quality Control tests. Quality
Pengawasan Mutu adakalanya dilakukan control is sometimes performed
secara retrospektif. Dalam hal ini retrospectively. In this case, the
penilaian berkelanjutan terhadap continuous assessment of the
efektivitas sistem Pemastian Mutu effectiveness of the Quality Assurance
menjadi sangat penting dan penerapan system becomes very important and the
CPOB secara ketat dalam memproduksi strict implementation of GMP in
radiofarmaka adalah suatu keharusan. radiopharmaceuticals production is
mandatory.
UMUM GENERAL
POM dan Badan Pengawas Tenaga i.e. Badan POM and the Nuclear Energy
Nuklir (BAPETEN) Regulatory Agency.
PERSONALIA PERSONNEL
10. Semua personel (termasuk petugas 10. All personnel (including those concerned
pembersihan dan pemeliharaan) yang with cleaning and maintenance)
bekerja di area pembuatan produk employed in areas where radioactive
radioaktif hendaklah mendapat pelatihan products are manufactured should
tambahan, khususnya mengenai receive additional training. In particular,
perlindungan terhadap radiasi. on protection against radiation.
12. Personel yang bekerja di area radioaktif, 12. Personnel required to work in
area bersih dan area aseptis, hendaklah radioactive, clean and aseptic areas
hati-hati diseleksi, untuk memastikan should be selected with care, to ensure
bahwa mereka dapat diandalkan untuk that they can be relied on to observe the
menerapkan bagian CPOB yang relevan appropriate codes of practice and are
dan tidak mengidap penyakit atau not subject to any disease or condition
berada dalam kondisi yang dapat that could compromise the integrity of
memengaruhi integritas produk. Tes the product. Health checks on personnel
13. Jumlah personel yang diperbolehkan 13. Only the minimum number of personnel
berada di area bersih dan area aseptis required should be present in clean and
hendaklah dibatasi ketika proses sedang aseptic areas when work is in progress.
berjalan. Akses ke area ini hendaklah Access to these areas should be
dibatasi selama proses persiapan restricted during the preparation of
radiofarmaka, kit atau komponen radiopharmaceuticals, kits or sterile set-
penunjang steril. Sedapat mungkin ups. Inspection and control procedures
inspeksi dan prosedur pengendalian should be conducted from outside these
hendaklah dilaksanakan dari luar area. areas as far as possible.
14. Saat bekerja, personel dapat melewati 14. During the working day, personnel may
area radioaktif dan nonradioaktif namun pass between radioactive and non-
harus mengikuti peraturan keselamatan radioactive areas only if the safety rules
tentang pengendalian radiasi of radiation control (health physics
(pengendalian fisika medis). control) are respected.
16. Untuk memastikan keselamatan kerja 16. To ensure the safe manufacture of
dalam pembuatan radiofarmaka, para radiopharmaceuticals, personnel should
personel hendaklah mendapatkan be trained in GMP, the safe handling of
pelatihan mengenai CPOB, penanganan radioactive materials and radiation safety
yang aman terhadap bahan radioaktif procedures. They should also be
dan prosedur keselamatan radiasi. required to take periodic courses and
Personalia wajib mengikuti pelatihan receive training to keep abreast of the
berkala agar dapat mengikuti latest developments in their fields.
perkembangan terbaru dalam
bidangnya.
17. Semua personel yang terlibat dalam 17. All personnel engaged in production,
proses produksi, pemeliharaan dan maintenance and testing should follow
pengujian hendaklah mengikuti the Guideline for handling radioactive
pedoman untuk penanganan bahan products and be monitored for possible
radioaktif dan dipantau terhadap contamination and/or irradiation
Kualifikasi Qualification
18. Kepala Produksi hendaklah seorang 18. The head of production should be a
yang memiliki kualifikasi sebagai person qualified as a radiopharmacist,
spesialis radiofarmasi, apoteker, dan pharmacist, and chemist or related
sarjana kimia atau disiplin ilmu yang discipline with the knowledge of sterile
berhubungan dengan pengetahuan technique, radiation dosimetry and other
teknik sterilisasi, dosimetri radiasi disciplines and skill.
serta disiplin ilmu dan keahlian lain.
19. Kepala Pengawasan Mutu hendaklah 19. The head of quality control should
diutamakan seorang yang memiliki preferably be a person qualified in
kualifikasi sebagai spesialis pharmacy, radiopharmacy, chemistry,
radiofarmasi, apoteker, sarjana kimia, microbiology or at least with tertiary
ahli mikrobiologi atau sekurang- education in the relevant field.
kurangnya mendapat pendidikan di
perguruan tinggi dalam bidang yang
relevan.
20. Kepala Pengawasan Mutu hendaklah 20. He should have adequate training and
telah mendapat pelatihan dan practical experience, which can enable
memiliki pengalaman praktis yang him to perform his function
memadai sehingga sanggup professionally, and knowledge of sterile
melaksanakan tugas secara technique, radiation dosimetry and other
profesional, dan memiliki relevant skills.
pengetahuan tentang teknik
sterilisasi, dosimetri radiasi dan
keahlian lain yang relevan.
Pelatihan Training
21. Semua personel yang bekerja secara 21. All personnel who are directly engaged
langsung dalam kegiatan preparasi in the manufacturing activities and
dan produksi radiofarmaka dan preparation of radiopharmaceuticals and
personel yang karena tugasnya harus whose duties take them into
memasuki area pembuatan hendaklah manufacturing areas should be trained in
mendapat pelatihan yang sesuai the particular operations that the
dengan lingkup kerjanya dan tentang employees perform and in the principles
prinsip CPOB khususnya dalam of Good Manufacturing Practices
pembuatan radiofarmaka. especially in manufacturing of
radiopharmaceuticals.
23. Catatan pelatihan hendaklah dibuat dan 23. Training records should be maintained
penilaian terhadap efektivitas program and periodic assessments of the
pelatihan hendaklah dibuat secara effectiveness of training programmes
berkala.s should be made.
Bangunan-Fasilitas Premises
Umum General
25. Tata letak ruang fasilitas radioisotop 25. The layout of a radioisotope facility
hendaklah disesuaikan dengan jenis should depend on the type of work to be
pekerjaan yang dilakukan, luas area carried out, the space needed and the
yang diperlukan dan prosedur serta procedures and regulations required
peraturan yang dipersyaratkan untuk protecting the personnel in the event of
melindungi personel dari kontaminasi radioactive contamination.
radioaktif.
26. Untuk memastikan keamanan personel 26. In order to ensure safety to personnel
dan radiofarmaka yang dibuat (dalam and sterility, toxicity and purity of the
hal sterilitas, toksisitas, dan radiopharmaceuticals produced,
kemurnian), prosedur untuk procedures for entering and leaving
memasuki dan meninggalkan fasilitas radiopharmaceuticals or hot facility
radiofarmaka atau fasilitas radioaktif should be defined and a copy posted as
hendaklah dibuat dan salinannya a reminder.
ditempelkan di pintu fasilitas sebagai
pengingat.
27. Pemrosesan bahan-bahan untuk 27. The processing of materials for non-
produk nonradiofarmaka/ radiopharmaceuticals/ radioisotopes
nonradioisotop hendaklah dipisahkan should be separated from the production
dari produksi radiofarmaka/ of radiopharmaceuticals/radioisotopes.
radioisotop.
30. Radionuklida yang mudah menguap 30. Volatile radionuclides such as Iodine-131
seperti Iodium-131 hendaklah should be placed in fume cupboards.
ditempatkan dalam lemari asam. Radionuclide generators, such as
Generator radionuklida, seperti Technetium-99m pertechnetate
generator Teknesium-99m perteknetat, generator, should be placed in a good
hendaklah ditempatkan dalam and hygienic room where the risk of
ruangan yang higienis dan terkendali release of airborne radioactive
di mana risiko pelepasan kontaminasi contamination is low.
radioaktif di udara rendah.
32. Rekonstitusi kit umumnya dilakukan 32. Reconstitution of kits is normally carried
dalam prosedur langkah tunggal out in a single step closed procedure. A
(single step closed procedure). Tempat contained workstation is needed if
kerja yang terkungkung diperlukan bila boiling, heating or chemical reaction is
pendidihan, pemanasan atau reaksi involved in the kit reconstitution.
kimia dilakukan dalam rekonstitusi kit.
35. Ruang kecil dan terpisah hendaklah 35. A small and separate room should be
disediakan untuk preparasi allocated for the preparation of
radiofarmaka yang berasal dari radiopharmaceuticals of patient origin,
pasien. Untuk menghindarkan and in order to avoid biological cross -
kontaminasi silang biologis, hanya contamination, only one labeling
boleh dilakukan satu proses operation should be allowed at a time.
penandaan radioaktif pada satu saat. No other radiolabelling or dispensing
Proses penandaan atau dispensing procedures should be allowed to take
lain tidak boleh dilakukan secara place simultaneously in the same room.
bersamaan dalam ruang yang sama.
37. Pembuatan radiofarmaka turunan darah 37. Dedicated facilities and equipment
atau plasma manusia hendaklah should be used for the manufacture of
menggunakan fasilitas dan peralatan any radiopharmaceutical product derived
tersendiri. Otoklaf yang digunakan di from human blood or plasma. Autoclaves
area produksi radiofarmaka dapat used in production areas for
ditempatkan di balik perisai timbal untuk radiopharmaceuticals may be placed
meminimalkan paparan radiasi ke behind a lead shield to minimize the
operator. radiation exposure of the operators.
38. Produk radioaktif hendaklah disimpan, 38. Radioactive products should be stored,
diproses, dikemas dan diawasi di processed, packaged and controlled in
sarana tersendiri dan terkungkung. dedicated and self-contained facilities.
Peralatan yang digunakan hendaklah Equipment used for manufacturing
khusus untuk pembuatan radiofarmaka. operations should be reserved for
radiopharmaceuticals.
39. Udara yang disedot dari area di mana 39. Air extracted from areas where
produk radioaktif ditangani tidak boleh radioactive products are handled should
disirkulasi; lubang udara keluar not be recirculated; air outlets should be
hendaklah didesain untuk designed to avoid possible
menghindarkan kemungkinan kontami- environmental contamination of
nasi lingkungan dari zat radioaktif radioactive particles and gases. There
berbentuk partikel dan gas. Hendaklah should be a system to prevent air
ada sistem untuk mencegah udara entering the clean area through extract
memasuki area bersih melalui saluran ducts e.g. when the extract fan is not
penyedot udara, misal ketika kipas operating.
penyedot udara sedang tidak berfungsi.
40. Area sintesis bahan awal hendaklah 40. Starting material synthesis area should
terpisah dari area produksi dan be separated from the remaining
dilengkapi dengan sistem ventilasi/ production area and provided with
pembuangan udara terpisah. separate ventilation/exhaust system.
41. Sistem pembuangan khusus harus 41. Specific disposal systems should be
tersedia untuk efluen radioaktif. Sistem mandatory for radioactive effluents.
ini hendaklah dirawat secara efektif dan These systems should be effectively and
seksama untuk mencegah kontaminasi carefully maintained to prevent
dan paparan limbah radioaktif terhadap contamination and exposure of
personel baik di dalam maupun di luar personnel to the radioactive waste both
fasilitas. within and outside the facility.
42. Bak cuci hendaklah tidak berada di area 42. Sinks should be excluded from aseptic
aseptis. Bak cuci yang terpasang di areas. Any sink installed in other clean
area bersih lain hendaklah terbuat dari areas should be of suitable material and
bahan yang sesuai dan disanitasi secara be regularly sanitized. Adequate
teratur. Tindakan pencegahan precautions should be taken to avoid
hendaklah diambil untuk menghindarkan contamination of the drainage system
kontaminasi sistem pembuangan air with radioactive effluents.
dari efluen radioaktif.
43. Sistem pencahayaan dan sistem tata 43. Lighting, heating, ventilation and, if
udara hendaklah didesain untuk necessary, air-conditioning should be
mendapatkan suhu dan kelembaban designed to maintain a satisfactory
nisbi yang tepat bagi personel yang temperature and relative humidity to
bekerja dengan pakaian pelindung. ensure the comfort of personnel working
Bangunan hendaklah dalam kondisi in protective clothing. Buildings should
terawat. Kondisi bangunan hendaklah be in a good state of repair. The
ditinjau secara teratur dan dilakukan condition of the buildings should be
perbaikan jika perlu. Perhatian khusus reviewed regularly and repairs carried
hendaklah diberikan untuk menjamin out when and where necessary. Special
bahwa kegiatan perbaikan atau care should be exercised to ensure that
pemeliharaan bangunan tidak building repair or maintenance
menyebabkan dampak merugikan pada operations do not compromise products.
mutu produk.
Bangunan-fasilitas hendaklah memiliki Premises should provide sufficient space
ruangan yang memadai luasnya untuk for the operations to be carried out,
kegiatan yang dilakukan, memungkinkan allowing an efficient flow of work and
alur kerja yang efisien serta komunikasi effective communication and
dan supervisi yang efektif. Seluruh supervision. All buildings and rooms
bangunan dan ruangan hendaklah should be cleaned, sanitary and free
bersih, higienis dan bebas dari from radioactive contamination.
kontaminasi radioaktif.
terpisah; areas;
b) menghindarkan pembuatan produk b) avoiding the manufacture of different
yang berbeda pada waktu yang products at the same time, unless
sama, kecuali diadakan pemisahan they are effectively segregated;
yang efektif terhadap kegiatan
tersebut;
c) mengungkung pemindahan bahan c) containing material transfer by
dengan cara menggunakan ruang means of airlocks, air extraction,
penyangga udara (airlock), changing clothes and careful
penyedotan udara, penggantian baju washing and decontamination of
dan pencucian serta dekontaminasi equipment;
peralatan secara seksama;
d) melindungi terhadap risiko d) protecting against the risks of
kontaminasi yang disebabkan oleh contamination caused by
resirkulasi udara terkontaminasi yang recirculation of untreated air, or by
belum disaring, atau pemasukan accidental re-entry of extracted air;
kembali tanpa sengaja udara yang
disedot;
e) menggunakan “sistem tertutup” e) using “closed systems” of
dalam pembuatan; manufacture;
f) mencegah terbentuknya aerosol; dan f) taking care to prevent aerosol
formation; and
g) menggunakan wadah steril. g) using sterilized containers.
45. Unit pengaturan udara terpisah 45. Separate air-handling units should be
hendaklah digunakan untuk area used for radioactive and non-radioactive
radioaktif dan nonradiaoktif. Udara dari areas. Air from operations involving
area radioaktif hendaklah disedot ke luar radioactivity should be exhausted
melalui filter yang sesuai dan diperiksa through appropriate filters that are
kinerjanya secara teratur. regularly checked for performance.
46. Pipa, katup dan filter ventilasi hendaklah 46. Pipework, valves and vent filters should
didesain sedemikian rupa untuk be properly designed to facilitate
memudahkan validasi pembersihan dan validated cleaning and decontamination.
dekontaminasi.
Peralatan Equipment
47. Otoklaf yang digunakan di area 47. Autoclaves used in the production areas
produksi untuk radiofarmaka dapat for radiopharmaceuticals may be placed
ditempatkan di belakang perisai behind a lead shield to minimize
timbal untuk mengurangi paparan radiation exposure to staff.
radiasi terhadap karyawan.
48. Otoklaf tersebut hendaklah diperiksa 48. Such autoclaves shall be checked for
kontaminasi radioaktifnya segera radio active contamination immediately
setelah digunakan, untuk after use to minimize cross-
meminimalkan kontaminasi silang contamination of vials of the next
vial pada siklus penggunaan otoklaf autoclave cycle and to avoid distribution
berikutnya dan untuk menghindarkan of contaminated vials.
distribusi vial yang terkontaminasi.
49. Glove box dan enclosure lain 49. Glove boxes and other enclosures
hendaklah juga sering dibersihkan should also be frequently cleaned
bagian dalam dan luarnya untuk externally and internally to avoid external
menghindarkan bagian luar vial contaminated vials.
terkontaminasi.
50. Tang penjepit dan pinset yang 50. Tongs and forceps used in glove boxes
digunakan dalam glove box dan and other enclosures also be frequently
enclosure lain hendaklah juga sering cleaned and checked. Lead shielding
dibersihkan dan diperiksa. Perisai such as lead pots, lead castle/bricks
timbal seperti pot timbal, bata timbal used to minimize radiation exposure to
yang digunakan untuk meminimalkan staff shall be kept well painted and
paparan radiasi terhadap karyawan cleaned.
hendaklah selalu diperiksa keutuhan
catnya dan dijaga kebersihannya.
51. Surveimeter hendaklah digunakan 51. Survey meters should be used to monitor
untuk memantau kontaminasi zat such radioactive contamination. Prior to
radioaktif. Sebelum digunakan, kinerja use, the performance of the meter
alat ukur tersebut hendaklah should be checked against a long-lived
dibandingkan terhadap sumber reference source.
standar berumur panjang.
52. Alat ukur laju-dosis hendaklah 52. Dose-rate meters should be used to
digunakan untuk memantau paparan monitor the radiation exposure arising
radiasi yang timbul dari sumber from radiation sources. The calibration of
radiasi. Kalibrasi alat ukur tersebut these meters should be checked
hendaklah diperiksa tiap tahun annually by comparing their response
dengan membandingkan responsnya with those of meters, which have been
terhadap alat ukur laju-dosis lain yang calibrated against a national or
telah dikalibrasi terhadap standar secondary standard.
nasional atau standar sekunder.
53. Alat pencacah gamma boleh manual 53. Gamma counter can be manual and
atau otomatis. automatic.
Karena alat pencacah mungkin As the counter may be required to
diperlukan untuk mengukur sejumlah measure a number of different
radionuklida yang berbeda pada radionuclides over a wide range of
rentang aktivitas yang lebar, maka activities, careful consideration should be
pemilihan tipe pencacah gamma given to the required uses when
hendaklah mempertimbangkan selecting the type of gamma counter for
dengan seksama tujuan a radiopharmacy.
penggunaannya.
54. Kalibrator dosis radionuklida adalah 54. The radionuclide dose calibrator is the
instrumen utama untuk pengukuran primary instrument used for the
radioaktivitas radiofarmaka dan measurement of the radioactivity in
merupakan instrumen wajib di tiap radiopharmaceuticals and is an essential
fasilitas produksi dan rumah sakit. instrument in any production plant and
Instrumen yang biasa digunakan clinic. The instrument normally used for
adalah well-type ionization chamber. the measurement is a well-type
ionization chamber.
55. Spektrometer sinar gamma digunakan 55. The gamma spectrometer is for quality
untuk pengawasan mutu kemurnian control of the radionuclidic purity of the
radionuklida dari radiofarmaka. radiopharmaceuticals.
Agar dapat menggunakan To make use of -ray spectrometers
spektrometer sinar gamma dengan with high performance, it is needed to
kinerja tinggi, seluruh sistem perlu adjust and maintain the whole system
disetel dan dipertahankan secara correctly. The pulse shape and
tepat. Bentuk pulsa dan amplifier gain amplifier gain should be adjusted
hendaklah disetel secara berkala. regularly.
Kalibrasi energi, Full Width at Half The calibration of energy, Full Width
Maximum (FWHM) dan peak counting at Half Maximum (FWHM) and peak
efficiency dan pemeriksaan area counting efficiency and a check of peak
puncak, pengujian radioaktivitas, area, radioactivity, accuracy, precision,
akurasi, presisi hendaklah dilakukan should be carried out regularly.
secara berkala.
56. Catatan hendaklah disimpan untuk 56. Records should be kept of all instrument
semua pemeliharaan dan perbaikan service and maintenance, reported
instrumen, laporan kesalahan, relokasi faults, instrument relocation and
instrumen dan tiap perubahan yang alterations made to shielding. All records
dilakukan terhadap perisai. Semua should be retained for the life of the
catatan hendaklah disimpan selama instrument.
umur pakai instrumen.
PRODUKSI PRODUCTION
58. Glove boxes hendaklah dilengkapi 58. Glove boxes should be provided with
dengan perisai yang memadai dan adequate shielding and remote handling
fasilitas remote handling. facilities.
59. Pemasukan bahan ke dalam glove 59. Introduction of the materials into the
boxes atau hot cells dan pengeluaran glove boxes/hot cells and removal of the
produk hendaklah dilakukan tanpa products should be done without the
penyebaran radioaktivitas. spread of the radioactivity.
60. Pemindahan, penyimpanan dan 60. The transfer, storage and handling of
penanganan zat radioaktif di luar radioactivity outside the glove boxes/hot
glove boxes atau hot cells hendaklah cells should be done with adequate
dilakukan dengan perisai yang shielding and remote handling devices
memadai dan alat remote handling so as to minimize radiation exposure to
untuk meminimalkan paparan radiasi personnel.
kepada personel.
61. Semua kegiatan operasional 61. All of the operation should be carefully
hendaklah didesain dan distandarkan designed and standardized to minimize
secara seksama untuk meminimalkan the spread of radioactivity.
penyebaran radioaktif.
62. Glove boxes atau hot cells hendaklah 62. Glove boxes/hot cells should be
dilengkapi dengan ventilasi yang tepat equipped with appropriate ventilation for
untuk penanganan zat radioaktif. radioactive handling.
Mutu udara pada peralatan tersebut They should comply with air quality
hendaklah memenuhi persyaratan requirements as per the codes of GMP
CPOB untuk sediaan injeksi dan for injectable and other preparations.
sediaan lain.
63. Fasilitas di bawah ini hendaklah 63. The following facilities should satisfy the
memenuhi persyaratan: conditions:
a) Hot cells, hendaklah dijaga a) Hot cells should maintain the
kebersihannya sesuai jenis produk following cleanliness according to the
yang diproses. Gunakan peralatan products. Use of equipment for sterile
Kelas A untuk produk steril. products: Class A. Use of equipment
Gunakan peralatan kelas C untuk for non-sterile products: Class C.
produk nonsteril.
b) Laboratorium radioaktif, ruang b) Hot lab, preparation room and quality
preparasi dan ruang pengawasan control room should be provided with
mutu hendaklah memenuhi Class D to avoid contamination by
persyaratan kelas D untuk microorganisms and particles. If the
menghindarkan kontaminasi oleh hot cell is not properly airtight, the
mikroorganisme dan debu. Bila hot surrounding environment should be
cell tidak benar-benar kedap kept in the Class C.
udara, maka lingkungan sekitarnya
hendaklah memenuhi persyaratan
kelas C.
c) Glove box/hot-cells untuk c) Glove box/hot-cells for radioactive
penanganan zat radioaktif handling should be well
hendaklah distandarkan dengan standardized, however, those
baik, namun demikian, combining radiation protection and
penggabungan persyaratan clean room requirements are still not
proteksi radiasi dan persyaratan fully standardized. Biohazard safety
ruang bersih masih belum cabinets may be adopted with some
sepenuhnya distandarkan. Untuk modifications for this purpose.
tujuan ini, biohazard safety cabinet
dengan beberapa modifikasi dapat
digunakan.
64. Semua peralatan lain hendaklah 64. All other equipment should be chosen so
dipilih untuk menpertahankan mutu as to maintain the air quality during
udara selama pengoperasian. operation.
65. Fasilitas lain yang disyaratkan pada 65. Other facilities required at the hot lab:
laboratorium radioaktif:
a) diperlukan fasilitas yang dilengkapi a) shielded facilities for storage of
perisai untuk menyimpan sampel radioactive samples are necessary;
radioaktif;
b) pengumpulan limbah radioaktif b) radioactive waste should be collected
66. Produksi produk radioaktif yang berbeda 66. Production of different radioactive
dalam ruang yang sama dan pada waktu products in the same work stations and
yang sama hendaklah dihindarkan untuk at the same time should be avoided in
67. Validasi proses, pengawasan selama- 67. Process validation, in-process controls
proses serta pemantauan parameter and monitoring of process parameters
proses dan lingkungan menjadi sangat and environment assume particular
penting dalam kasus yang memerlukan importance in cases where it is
pengambilan keputusan untuk necessary to take the decision to release
meluluskan atau menolak bets produk or reject a batch or a product before all
sebelum semua pengujian mutu selesai. tests are completed.
68. Prosedur tetap (Protap) harus tersedia 68. Standard operating procedures (SOPs)
untuk semua kegiatan. Protap untuk must be available for all operating
pembuatan produk hendaklah dikaji procedures and should be regularly
secara berkala dan dibuat terkini. Semua reviewed and kept up to date for all
data tahapan kritis yang dimasukkan manufacturing operations. All data for
operator ke catatan bets hendaklah critical process on batch records should
diperiksa secara terpisah oleh operator be initiated by the operator and
lain atau supervisor. independently checked by another
operator or supervisor.
69. Spesifikasi bahan awal hendaklah 69. Specifications for starting materials
mencantumkan rincian keterangan should include details of their source,
tentang pemasok, orisinal bahan dan origin and (where applicable) method of
apabila berlaku, metode pembuatan dan manufacture and of the controls used to
pengendalian mutu yang digunakan ensure their suitability for use. Release
untuk memastikan ketepatan of a finished product should be
penggunaan dari bahan tersebut. Produk conditional on satisfactory results being
jadi diluluskan hanya apabila hasil uji obtained in the tests on starting
bahan awal memenuhi syarat. materials.
70. Berbagai jenis peralatan digunakan 70. A wide variety of equipment is used in
untuk pembuatan radiofarmaka. Secara the preparation of radiopharmaceuticals.
umum, peralatan kromatografi hendaklah Equipment for chromatography should,
digunakan khusus untuk preparasi dan in general, be dedicated to the
pemurnian satu atau beberapa produk preparation and purification of one or
yang bertanda radionuklida sama several products labelled with the same
sehingga kontaminasi silang radioaktif radionuclide to avoid radioactive cross-
dapat dihindarkan. Masa pakai (life contamination. The life span of columns
span) kolom hendaklah ditetapkan. should be defined. Great care should be
Perhatian besar perlu diberikan untuk taken in cleaning, sterilizing and
pembersihan, sterilisasi dan operating freeze-drying equipment used
pengoperasian alat pengering beku for the preparation of kits.
(freeze-drying) yang digunakan untuk
menyiapkan kit.
71. Hendaklah disusun suatu daftar 71. A list of critical equipment should be
peralatan kritis seperti timbangan, oven drawn up, including any equipment such
depirogenisasi, kalibrator dosis, filter as a balance, depyrogenating oven,
sterilisasi dan lain lain, di mana dose calibrator, sterilizing filter, etc.,
kesalahan pembacaan atau fungsi pada where an error in the reading or function
alat dapat membahayakan pasien yang could potentially cause harm to the
mendapatkan produk jadi radiofarmaka. patient being given the final product.
72. Peralatan khusus untuk pengukuran 72. Specific equipment for radioactive
bahan radioaktif dibutuhkan, demikian measurements may be required as well
juga baku pembanding radioaktif. Alat as radioactive reference standards.
untuk mengukur radioaktivitas hendaklah Instrument for measuring radioactivity
dikalibrasi oleh lembaga yang telah should be calibrated by an institution
diakreditasi Pemerintah. accredited by the Goverment.
73. Langkah kegiatan selama proses 73. A minimum number of steps should be
pengolahan radiofarmaka hendaklah involved during processing operations.
seminimal mungkin. Pereaksi yang Only pre-tested and certified, and if
boleh digunakan hanya pereaksi yang required freshly prepared reagents
sudah diuji sebelumnya dan should be used. Use of closed
disertifikasi dan bila dibutuhkan procedures reduces contamination and
dipreparasi baru. Penggunaan proses enables a single step formulation of the
dengan sistem tertutup dapat product. A well-maintained fume hood
mengurangi kontaminasi serta and laminar flow clean air workstation
memungkinkan penerapan “formulasi should be used. Use of UV lamps
produk langkah tunggal” (single step reduces the microbial load prior to use.
formulation). Hendaklah digunakan Both the boxes should be disinfected
lemari asam dan tempat kerja dengan with 70% ethanol or surface disinfectants
udara bersih beraliran laminer yang prior to starting the work. Sterile gloves
terawat baik. Penyalaan lampu UV di should be used throughout the operation
tempat kerja sebelum digunakan and waste generated removed, stored
dapat mengurangi jumlah mikroba. separately and disposed off as per
Kedua tempat tersebut hendaklah standard procedures.
didisinfeksi dengan etanol 70% atau
disinfektan permukaan sebelum
pekerjaan dimulai. Sarung tangan
steril hendaklah digunakan selama
proses. Limbah yang dihasilkan
hendaklah dipindahkan, disimpan
secara terpisah dan dibuang menurut
prosedur tetap yang berlaku.
74. Semua peralatan dan area kerja 74. All equipment and surrounding work
sekitarnya harus dibersihkan dengan areas must be cleaned thoroughly at the
seksama tiap hari setelah selesai end of the day. Ceilings, walls and other
bekerja. Langit-langit, dinding dan structural surfaces must be cleaned
permukaan struktural lain harus regularly and rooms fumigated on a
dibersihkan secara teratur. Fumigasi monthly basis.
ruangan harus dilakukan tiap bulan.
75. Rangkaian penyaring steril sekali- 75. Sterile disposable filter assemblies
pakai hendaklah digunakan untuk should be used for aseptic filtration
76. Untuk produksi steril, area kerja di mana 76. For sterile products the working zone
produk atau wadah kemungkinan where products or containers may be
terpapar hendaklah memenuhi exposed should comply with Annex 1
persyaratan lingkungan sesuai Aneks 1 Manufacture of Sterile Medicinal
Pembuatan Produk Steril. Products.
77. Bila menggunakan sistem tertutup dan 77. In case of use of closed and automated
otomatis, misal hot-cell untuk sintesa systems (chemical synthesis,
kimia, pemurnian, penyaringan steril di purification, on-line sterile filtration) a
tempat, lingkungan dengan kelas grade C environment (usually “hot-cell”)
kebersihan C mencukupi. Hot-cell will be suitable. Hot-cells should meet a
hendaklah memenuhi kelas kebersihan high degree of air cleanliness, with
yang tinggi, dengan udara masuk yang filtered feed air, when closed. Aseptic
disaring, dalam keadaan tertutup. activities must be carried out in a grade
Aktivitas aseptis harus dilakukan di area A area.
kelas A.
78. Sebelum memulai produksi, perakitan 78. Prior to the start of manufacturing,
peralatan steril dan penunjang (selang, assembly of sterilised equipment and
saringan steril dan vial steril yang sudah consumables (tubing, sterilised filters
tertutup dan tersegel ke jalur pengisian and sterile closed and sealed vials to a
yang tertutup rapat) harus dilakukan sealed fluid path) must be performed
dalam kondisi aseptis. under aseptic conditions.
79. Jika garam Stano (Sn 2+ ) digunakan 79. Where stannous salts are used in cold kit
dalam pembuatan kit nonradioaktif, manufacture, bulk solutions should be
larutan ruahan hendaklah dialiri gas maintained under filtered ultra-high-purity
nitrogen dengan kemurnian sangat nitrogen during preparation. Failure to do
tinggi yang disaring selama so may result in reduced stability of the
preparasi. Kegagalan dalam menjaga final product.
kondisi di atas dapat mengurangi
stabilitas produk akhir.
80. Penyaringan adalah metode terpilih 80. The method of choice for the sterilization
untuk sterilisasi larutan ruahan yang of bulk solutions used in the preparation
digunakan dalam preparasi kit of sterile cold kits is by filtration.
nonradioaktif steril.
81. Kit beku kering dapat disterilisasi 81. Freeze dried kits may be sterilized by
dengan iradiasi sinar gamma, namun gamma irradiation. But the effects of the
83. Dikarenakan umur produk yang 83. Because of the short life of the product,
pendek, pelulusan dapat didasarkan release may be based on a limited
pada pengujian terbatas. Uji lain number of tests. Other tests can be
dapat dilakukan setelah penggunaan performed subsequent to patient use to
produk oleh pasien untuk confirm the suitability of the product.
mengonfirmasi kesesuaian produk.
84. Pengujian hendaklah ditetapkan untuk 84. Tests should be established to ensure
memastikan kinerja yang memuaskan the satisfactory performance of
dari peralatan otomatis. Persyaratan automated equipment. The requirements
untuk piranti lunak komputer mungkin for computer software may be needed.
diperlukan.
85. Untuk radiofarmaka yang ditandai 85. For radiopharmaceuticals labeled with a
dengan radionuklida yang waktu radionuclide for which the half life is
paruhnya lebih dari 20 menit, pada greater than 20 minutes, it is
tiap bets produk direkomendasikan recommended that the tests for pH,
untuk dilakukan uji pH, pemerian, appearance, radiochemical purity,
kemurnian radiokimia, aktivitas specific activity (where there are toxicity
spesifik (bila berisiko toksik atau bila concerns or where the localization is
lokalisasinya tergantung pada massa mass-dependent) be performed on every
jaringan (mass-dependent). batch of product.
87. Stabilitas terhadap radiasi untuk 87. Radiation stability should be established
semua komponen yang terpapar for all components subjected to high
radiasi tinggi hendaklah ditetapkan, radiation exposures and appropriate
demikian juga jadwal pemeliharaan replacement and maintenance
dan penggantiannya. schedules established.
88. Perhatian khusus hendaklah diberikan 88. Particular attention should be paid to the
pada kondisi iradiasi untuk irradiation conditions to establish the
menetapkan dampak perubahan pada effect of changes in any parameter on
tiap parameter kemurnian the radionuclidic, radiochemical or
radionuklida, radiokimia atau kimia chemical purity of the final product.
produk akhir. Parameter kritis meliputi Critical parameters include beam
arus berkas, energi ambang, energi current, threshold energy, particle
partikel, komposisi isotop dari bahan energy, isotopic composition of target
target, penempatan target, waktu material, target alignment, irradiation
iradiasi, komposisi bahan pendukung time, composition of backing material
dan kemurnian kimia target. and chemical purity of target.
PELABELAN LABELLING
89. Semua produk hendaklah diberi 89. All products should be clearly identified
identitas jelas dengan label yang harus by labels, which must remain
tetap melekat pada wadah dalam permanently attached to the containers
berbagai kondisi penyimpanan. under all storage conditions. An area of
Sebagian area pada wadah tidak boleh the container should be left uncovered to
tertutup label agar dapat diinspeksi isi allow inspection of the contents. If the
wadahnya. Apabila wadah akhir tidak final container is not suitable for
cocok untuk diberi label, label hendaklah labelling, the label should appear on its
dimasukkan ke dalam bungkusan atau package. Information on batch coding
ditempelkan ke bahan pembungkus. must be provided to the regulatory
Informasi tentang sistem penomoran authorities.
bets harus disampaikan kepada Otoritas
Pengawasan.
90. Bila wadah mengandung zat radioaktif 90. When radioactivity is involved the
maka pembungkusan mensyaratkan packaging requires an additional
adanya perlakuan tambahan, yakni operation, namely lead shielding.
pemberian perisai timbal.
Tiap desain pembungkus yang Each type of packaging design for
digunakan untuk radiofarmaka radiopharmaceuticals should be
hendaklah disertifikasi oleh BAPETEN. certified by BAPETEN.
91. Informasi berikut hendaklah tercantum 91. The following information may be
pada instruksi pembungkusan: provided in the packing instructions:
a) nama produk; a) name of the product;
b) deskripsi bentuk dan dosis b) description of radiopharmaceutical
radiofarmaka, kekuatan, form, strength, radioactive
konsentrasi radioaktif pada concentration with date and time
tanggal dan waktu yang (hour and minute);
dicantumkan (jam dan menit);
c) ukuran bungkusan yang c) the pack size expressed in terms of
dinyatakan dalam jumlah vial, number of vials, weight or volume of
berat atau volume dari isi vial; the contents;
d) bila perlu, pada bahan d) where appropriate the packaging
pembungkus hendaklah materials should be cited along with
dicantumkan instruksi yang jelas clear instructions about handling;
mengenai penanganan; dan and
e) bila perlu, gunakan bahan e) where appropriate the relevant
pembungkus cetak yang relevan. printed packaging materials are
Bila tidak, label cetak dengan used. Otherwise printed labels with
mencantumkan data produk yang adequate product data may be
memadai, dianggap cukup untuk sufficient for dispatch.
pengiriman.
93. Bahan pembungkus dapat meliputi 93. Packing materials may include thermocol
kotak thermocol, kotak karton, wadah boxes, cardboard boxes, tin containers,
timah, kapas penyerap, wadah timbal, absorbent cotton, lead containers, labels
label, dan lain-lain. etc.
94. Label radiofarmaka harus mengikuti 94. The labels of radiopharmaceuticals must
peraturan Otoritas Pengawasan dan comply with the regulatory authority and
kesepakatan internasional. Label international agreements. For registered
radiofarmaka yang terdaftar harus radiopharmaceuticals, the regulatory
mendapatkan persetujuan dari Otoritas authority must approve the labels.
Pengawasan.
95. Label wadah dan/atau container 95. The label on the container should show:
hendaklah mencantumkan:
a) nama produk dan/atau kode a) the name of the drug product and/or
identitas produk; the product identification code;
b) nama radionuklida. Catatan: tidak b) the name of the radionuclide. Note:
berlaku untuk kit radiofarmaka; Not applicable for kit;
c) nama industri pembuat atau c) the name of the manufacturer or the
perusahaan; company;
d) Radioaktivitas per unit dosis: d) The radioactivity per unit dose (Note:
(Catatan: tidak berlaku untuk kit Not applicable for kit):
radiofarmaka):
untuk sediaan cairan: for liquid preparations, the total
radioaktivitas total dalam radioactivity in the container, or
wadah, atau konsentrasi the radioactive concentration
radioaktif per ml, pada tanggal per millilitre, at a stated date,
yang dicantumkan, dan bila and, if necessary, hour and
perlu jam dan menit, dan minute, and the volume of
volume cairan dalam wadah; liquid in the container;
untuk sediaan padat, misal for solid preparations, such as
produk beku kering (freeze freeze-dried preparations, the
dried) radioaktivitas total pada total radioactivity at a stated
tanggal yang dicantumkan, dan date and, if necessary, hour
bila perlu jam dan menit; and minute;
untuk sediaan kapsul: for capsules, the radioactivity
radioaktivitas dalam tiap of each capsule at a stated
kapsul pada tanggal yang date and, if necessary, hour
dicantumkan, dan bila perlu and minute, and the number of
jam dan menit, dan jumlah capsules in the container; and
kapsul dalam wadah; dan
bila relevan, cantumkan simbol where relevant, the
internasional untuk radioaktivitas. international symbol for
radioactivity.
96. Label bungkusan hendaklah 96. The label on the package should state:
mencantumkan:
a) komposisi; a) the composition;
b) radionuklida; b) the radionuclide;
c) radioaktivitas pada saat c) the amount of radioactivity at the time
pengiriman; of dispatch;
d) cara pemberian produk; d) the route of administration;
e) tanggal ke daluwarsa; e) the expiry date;
f) kondisi khusus penyimpanan, bila f) any special storage conditions; and
ada; dan
g) informasi wajib yang berkaitan g) mandatory information related to
dengan peraturan pengiriman bahan transport regulations for radioactive
radioaktif. materials.
97. Brosur dalam bungkusan hendaklah 97. The leaflet in the package should contain
mencantumkan informasi spesifik the specific product information and
tentang produk dan indikasi penggunaan indications for use. This information is
produk. Informasi ini terutama sangat especially important for preparation kits
penting untuk preparasi kit radiofarmaka and should include:
dan hendaklah mencantumkan:
98. Catatan produksi bets produk rutin harus 98. The production records of regular
memuat sejarah pembuatan tiap bets production batches must provide a
radiofarmaka secara lengkap, dan complete account of the manufacturing
menunjukkan bahwa produk telah history of each batch of a
dibuat, diuji, diisi, dikemas dan radiopharmaceutical, showing that it has
didistribusikan sesuai prosedur tertulis. been manufactured, tested, dispensed
into containers and distributed in
accordance with the written procedures.
99. Catatan terpisah untuk penerimaan, 99. Separate records for the receipt, storage,
penyimpanan, pemakaian dan use and disposal of radioactive materials
pemusnahan bahan radioaktif hendaklah should be maintained in accordance with
disimpan sesuai peraturan proteksi radiation protection regulations.
radiasi.
100. Catatan distribusi hendaklah disimpan. 100. Distribution records should be kept.
Karena pengembalian produk radioaktif Since the return of radioactive products
tidak praktis, prosedur penarikan produk is not practical, the purpose of recall
tersebut lebih ditekankan pada procedures for such products is to
pencegahan penggunaan produk prevent their use rather than an actual
kembalian daripada pelaksanaan return. If necessary, the return of
pengembalian produk itu sendiri. radioactive products should be carried
Pengembalian produk radioaktif, bila out in accordance with international and
perlu, hendaklah dilaksanakan menurut or national transport regulations.
peraturan transportasi nasional dan atau
internasional.
102. Jumlah sampel yang biasanya diambil 102. The number of samples normally taken
dalam analisis sediaan farmasi in pharmaceutical analysis may have to
103. Jumlah sampel yang biasanya diambil 103. The number of samples normally taken
untuk uji sterilitas tidak perlu for a sterility test does not necessarily
diterapkan pada radiofarmaka karena apply for radiopharmaceuticals because
dalam satu bets jumlahnya hanya of the small number in a batch.
sedikit.
104. Uji khusus mungkin harus dirancang 104. Special tests may have to be designed
dan dilaksanakan untuk menunjukkan and carried out to show the absence of
tidak ada sedikitpun impuritas yang the very small amounts of specific
spesifik diperbolehkan misal dalam impurities acceptable. e.g. in target
bahan target. Proses iradiasi material. The best test may be an
merupakan uji yang terbaik. irradiation process.
105. Bahan baru yang disintesis sendiri 105. The new materials which are
hendaklah dikarakterisasi dan diuji synthesized in house should be
sebelum digunakan. characterized and tested before use.
107. Pemancar beta dan gamma biasanya 107. Beta and gamma-emitting impurities are
merupakan impuritas utama yang normally the main objective but for
diamati, tetapi pada produk hasil fisi, fission-produced materials alpha-emitting
impuritas pemancar alfa hendaklah impurities should also be looked for.
diamati juga.
108. Kalibrasi energi dari instrumen 108. Energy calibration of instruments should
hendaklah sering dilakukan dengan be performed frequently by reference
menggunakan sumber (radioaktif) sources and verified prior to use using a
acuan dan diverifikasi sebelum long-lived standard.
dipakai dengan menggunakan sumber
standar yang berumur panjang.
112. Kontaminan kimia, misal logam dalam 112. Chemical contamination such as the
jumlah yang sangat sedikit, hendaklah presence of trace amounts of metals
diidentifikasi dan ditentukan, untuk should be determined and addressed, so
mencegah atau mengurangi dampak as to prevent or reduce possible effects
yang mungkin terjadi pada proses on the radiolabelling of the
penandaan radiofarmaka. radiopharmaceuticals.
113. Untuk kit radiofarmaka yang 113. For cold kits containing stannous salt as
mengandung garam Stano (Sn 2+) a reducing agent, the stannous content
sebagai bahan pereduksi, kandungan should be determined using methods
garam Stano (Sn 2+) hendaklah such as iodometry or polarography.
ditentukan dengan menggunakan
metode seperti iodometri atau
polarografi.
114. Jumlah dan ukuran partikel dalam 114. The particle number and sizes in
larutan suspensi atau larutan koloid suspensions or colloidal solutions should
hendaklah ditentukan. be determined.
pH pH
116. Untuk beberapa radiofarmaka, uji 116. For some radiopharmaceuticals, the
distribusi biologis hendaklah dilakukan biological distribution test should be
sebagai indikator mutu dan kinerja performed as an indicator of the quality
yang diharapkan dari radiofarmaka. and expected performance of the
radiopharmaceuticals.
118. Studi stabilitas hendaklah dilakukan 118. Stability studies should be performed on
pada minimum tiga bets pilot atau a minimum of three pilot or production
bets produksi. Bila hasil yang batches. If discordant results are
diperoleh dari ketiga bets berbeda obtained between the three batches,
secara signifikan, hendaklah further batches should be examined.
dilakukan pengujian pada bets
berikutnya.
119. Karena beberapa produk menunjukkan 119. As many products show a sudden onset
ketidakstabilan secara tiba-tiba pada of instability, data should be obtained at
mulanya, maka data hendaklah intermediate points up to and beyond the
diambil pada pengujian antar waktu planned shelf-life of the product.
(waktu awal dan waktu akhir) sampai
pada dan melewati masa edar produk
yang direncanakan.
120. Dalam program pengujian, produk 120. In the testing program, the product
hendaklah diuji terhadap seluruh should be tested to full specification at
spesifikasi pada saat preparasi. Pada preparation. At intermediate points,
pengujian antar waktu, parameter parameters that are likely to change
yang mungkin berubah hendaklah should be measured. Typical parameters
diukur. Jenis parameter meliputi: include:
a) kestabilan fisis, misal ukuran a) physical stability e.g. particle size;
partikel;
b) kestabilan kimiawi, misal pH, b) chemical stability e.g. pH, benzyl
kandungan benzyl alcohol; alcohol content;
c) konsentrasi radioaktif; c) radioactive concentration;
d) kemurnian radiokimiawi; d) radiochemical purity;
e) biodistribusi; dan e) biodistribution; and
f) kandungan Stano (Sn 2+) (misal f) stannous tin content (e.g. for 99mTc
untuk kit 99mTc). cold kits).
121. Bila produk akan disimpan dalam 121. If the product is to be stored under
lemari pendingin tanpa peringatan refrigeration without the warning "Do not
“Jangan dibekukan”, maka kestabilan, freeze", then stability, particularly
terutama kestabilan fisis (misal tidak physical stability (e.g. no precipitate
terbentuk endapan, tidak terjadi formation, no denaturation of protein) at
denaturasi protein) pada suhu sekitar about -5°C should be demonstrated.
-5 o C hendaklah dibuktikan.
122. Untuk kit radiofarmaka, pengaruh 122. In the case of cold kits, the effect of kit
umur produk terhadap kestabilan age on the stability of the product after
produk setelah rekonstitusi hendaklah reconstitution should be demonstrated.
dibuktikan.
124. Data stabilitas tambahan hendaklah 124. Additional stability data should be
tersedia, yang mencakup masa available covering the claimed shelf life
simpan yang dinyatakan dari produk of the inactive product when
nonaktif ketika direkonstitusi dengan reconstituted with both the highest and
aktivitas 99mTc tertinggi dan terendah lowest activities of 99mTc to be used for
untuk digunakan pada preparasi preparation of the 99mTc labelled
99mTc
radiofarmaka bertanda radiopharmaceuticals in the minimum
menggunakan volume rekonstitusi and maximum reconstitution volumes.
maksimum dan minimum.
125. Data hendaklah tersedia untuk 125. The data should be available for the
konsentrasi radioaktif tertinggi yang highest radioactive concentration to be
akan digunakan untuk rekonstitusi. used for reconstitution.
126. Bila bentuk akhir bungkusan diubah, 126. If the final packaging form is to be
maka data stabilitas hendaklah changed, stability data should be
diperbaharui. regenerated.
128. Uji sterilitas hendaklah dilakukan 128. Sterility test should be performed based
sesuai prosedur yang ditetapkan on procedures describes in the national
dalam Farmakope Indonesia atau pharmacopeia or pharmacopeia
farmakope internasional yang diakui approved by the national authority.
oleh otoritas pengawasan.
129. Endotoksin bakteri menyebabkan efek 129. Bacterial endotoxins cause a pyrogenic
pirogenik. Pengujian pirogen in-vivo effect. Regular in-vivo pyrogen testing in
secara teratur pada kelinci (durasi uji: rabbits (duration of test: 24 ± 5 h), which
24 ± 5 jam) untuk memastikan ensures the apyrogenicity of the product,
apirogenisitas produk mungkin tidak is not possible prior to release / use of
dapat dilakukan sebelum the product. In vitro test for bacterial
pelulusan/penggunaan produk. Uji in endotoxin may use the Limulus
vitro untuk bakteri endotoksin dapat Amoebocyte Lysate (LAL) test.
menggunakan metode Limulus
Amoebocyte Lysate (LAL).
130. Pemeriksaan lengkap produk pada 130. Complete checking of the product on
sampel dummy hendaklah dilakukan dummy samples should be carried out
untuk beberapa bets sebelum for several batches before starting
memulai formulasi radiofarmaka routine radiopharmacy formulations. In
secara rutin. Dalam hal fasilitas case of any breakdown/shut down of the
mengalami kerusakan atau berhenti facility, good working conditions and
beroperasi, keyakinan terhadap confidence should be reestablished by
kondisi kerja yang tepat hendaklah carrying out complete analysis of several
ditentukan kembali dengan batches of radiopharmaceuticals.
melakukan analisis lengkap pada
beberapa bets radiofarmaka.
131. Sistem Pengawasan Mutu hendaklah 131. A Quality Control system should also
juga mencakup pemeriksaan include radioactivity testing of the
lingkungan terhadap radioaktivitas environment such as on ventilation
seperti pada sistem ventilasi, system, air filters and LAF equipment.
saringan udara dan peralatan LAF. The calibration of instruments for
Kalibrasi instrumen untuk penentuan determining radioactivity should also be
radioaktivitas hendaklah juga checked.
diperiksa.
132. Sampel produk antara dan produk akhir 132. Samples of the intermediate and final
radiofarmaka hendaklah disimpan pada products should be retained in sufficient
kondisi penyimpanan yang tepat dan amounts and under appropriate storage
dalam jumlah yang cukup untuk conditions to allow repeated testing or
penggunaan uji ulang atau verifikasi verification of a batch control. These
analisis bets. Contoh pertinggal ini samples should be kept for an
hendaklah disimpan selama waktu yang appropriate period in accordance with
ditetapkan menurut masa edar the shelf-life of the radioactive
komponen radioaktif yang digunakan. components concerned. However, this
Namun ketentuan di atas tidak berlaku may sometimes not be applicable, e.g.
bagi radiofarmaka yang memiliki waktu for radiopharmaceuticals with a short
paruh yang singkat. half-life.
133. Prosedur pengambilan sampel dapat 133. Sampling procedures may be adapted to
disesuaikan menurut tujuan dari the purpose of the sampling, the type of
pengambilan sampel yang dilakukan, controls being applied, and the nature of
tipe pengawasan yang diterapkan dan the material being sampled (e.g. a small
sifat materi yang disampel (misal: bets batch size and/or its radioactive content).
berukuran kecil dan/atau kandungan The procedure should be described in a
134. Bila suatu bets produk harus dikirim 134. When a production batch must be
sebelum semua pengujian mutu selesai, dispatched before all tests are
hal ini tidak mengurangi keharusan completed, this does not reduce the
Kepala Pemastian Mutu membuat need for a formal recorded decision to be
keputusan resmi yang diambil berkenaan taken by the Head of Quality Assurance
dengan pemenuhan persyaratan on the conformity of the batch. In this
terdokumentasi dari bets produk case there should be a written procedure
tersebut. Dalam hal ini hendaklah ada detailing all production and quality
prosedur tertulis yang merinci semua control data which should be considered
data produksi dan pengawasan mutu before the batch is dispatched. A
yang harus dipertimbangkan sebelum procedure should also describe those
bets produk dikirim. Hendaklah juga measures which will be taken by the
tersedia suatu prosedur yang Head of Quality Assurance if
menguraikan tindakan yang diambil oleh unsatisfactory test results are obtained
Kepala Pemastian Mutu jika setelah after dispatch.
produk dikirim ternyata hasil pengujian
tidak memenuhi syarat.
135. Sampel dari tiap bets produk hendaklah 135. Unless otherwise specified in the
disimpan, kecuali jika ditetapkan lain Marketing Authorisation, reference
dalam Izin Edar. samples of every batch should be
retained.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
136. Seluruh dokumen yang berhubungan 136. All documents related to the manufacture
dengan pembuatan radiofarmaka of radiopharmaceuticals should be
hendaklah dibuat, dikaji dan disahkan prepared, reviewed, approved and
serta didistribusikan sesuai prosedur distributed according to written
yang ditetapkan. procedures.
137. Spesifikasi bahan awal, label dan 137. Specifications should be established and
pembungkus, produk antara kritis dan documented for starting materials,
produk radiofarmaka hendaklah labelling and packaging materials, critical
ditetapkan. Spesifikasi hendaklah intermediates and the finished
ditetapkan juga untuk alat/bahan kritis radiopharmaceuticals. Specifications
lain yang digunakan dalam proses should also be in place for any other
pembuatan, seperti alat/bahan critical items used in the manufacturing
penunjang proses, gasket, kit penyaring process, such as process aids, gaskets,
steril, yang dapat berdampak kritis pada sterile filtering kits, that could critically
mutu produk. impact on quality.
138. Spesifikasi hendaklah ditetapkan untuk 138. All packaging materials such as vials,
semua bahan pembungkus seperti vial, stoppers, lead shielding, labels and
tutup vial, perisai timbal, label dan brosur printed instructions for use,
(yang memuat instruksi pemakaian). specifications should be established.
139. Dalam spesifikasi bahan awal, bahan 139. The list of specifications for starting
pembungkus dan produk jadi, materials, packaging materials and
140. Catatan dari aktivitas bahan radioaktif 140. A record of radioactive material activity
yang diterima, yang digunakan dan received, used, and disposed of may be
yang dibuang agar tetap disimpan kept as per requirements. Accurate
seperti yang disyaratkan. Nilai values of radioactivity must be given on
radioaktivitas yang akurat harus the secondary container, as it is difficult
dicantumkan pada wadah sekunder, to give this information on primary
bila sulit untuk mencantumkan container.
informasi ini pada wadah primernya.
143. Data distribusi bets tertentu hendaklah 143. A list showing to which a given batch
disimpan untuk memungkinkan was distributed should be kept to permit
penarikan dan pencacahan eventual recall and to make counting for
radioaktivitas. radioactivity possible.
144. Catatan lengkap bahan radioaktif dan 144. Complete records of radioactive material
pembuangan limbah harus disimpan and waste disposal must be maintained
145. Seluruh catatan hendaklah paling sedikit 145. All records should be retained for at least
3 tahun kecuali ditetapkan lain oleh 3 years unless another timeframe is
otoritas pengawasan. specified in national requirements.
146. Catatan lengkap distribusi rinci 146. Detailed distribution records should be
hendaklah disimpan. Hendaklah dibuat maintained and there should be
prosedur yang menjelaskan tindakan procedures which describe the measures
yang diambil berkenaan dengan to be taken for stopping the use of
penghentian penggunaan radiofarmaka defective radiopharmaceuticals. Recall
yang cacat. Proses penarikan produk operations should be shown to be
hendaklah dibuktikan dapat operable within a very short time.
dilaksanakan dan selesai dalam waktu
yang sangat singkat.
147. Dalam pembuatan radiofarmaka 147. The radiation protection and safety for
(penanganan bahan/produk, produksi, radiopharmaceutical manufacturing
pengawasan mutu, distribusi dan (material/product handling, production,
penyimpanan), aspek proteksi radiasi quality control, distribution and storage)
dan keselamatan kerja hendaklah sesuai should follow the procedures that refer to
dengan prosedur yang mengacu pada the valid Government requirements.
ketentuan Pemerintah yang berlaku.
151. Area pengawasan mutu hendaklah 151. The QC area should be provided with the
dilengkapi dengan area untuk area for keeping necessary instruments
menyimpan instrumen yang required for testing and sufficient storage
diperlukan pengujian dan ruang yang space for storing samples/batch control
cukup untuk menyimpan sampel samples and QC records. A special
bahan/sampel pertinggal seluruh bets shielded area is necessary for storing
dan catatan pengujian mutu. Area radioactive samples/batch control
khusus yang diberi perisai diperlukan samples.
untuk menyimpan sampel bahan
radioaktif/sampel pertinggal radioaktif.
152. Kandang hewan hendaklah dilengkapi 152. The animal house should be equipped
dengan fasilitas yang diperlukan with the necessary facilities for the
untuk pemeliharaan dan studi hewan maintenance of the animals and animal
tersebut. Fasilitas ini hendaklah selalu studies and should be maintained clean.
dalam keadaan bersih. Prosedur Protocols for cleaning and maintenance
pembersihan dan pemeliharaan should be established.
hendaklah dibuat.
155. Instalasi radiofarmasi adalah suatu 155. The radiopharmacy is a facility in which
fasilitas di mana formulasi radiopharmaceutical formulations are
radiofarmaka disiapkan/dipreparasi prepared using a 99mTc or other
menggunakan 99mTc atau radionuklida radionuclides and kits so as to obtain the
lain dan kit radiofarmaka untuk product in a form suitable for
menghasilkan bentuk sediaan administration to patients.
radiofarmaka yang sesuai untuk
diberikan kepada pasien.
156. Yang ideal, instalasi radiofarmasi 156. Ideally, a hospital radiopharmacy should
rumah sakit hendaklah memiliki suatu have an aseptic area (Class A) and room
area aseptis Kelas A dan ruang for processing with Class C. The
proses Kelas C. Unit radiofarmasi radiopharmacy unit should be located in
hendaklah ditempatkan dalam the nuclear medicine department and
departemen kedokteran nuklir dan microbial contamination of the product by
kontaminasi mikroba dari pasien ke patients should be avoided. A double
produk hendaklah dihindarkan. Sistem door system can be installed to serve as
pintu ganda dalam ruangan airlock. About 25% of fresh air should be
hendaklah dipasang sehingga dapat introduced at the intake end. Air
berfungsi sebagai ruang penyangga disinfectants, such as ozone generators
udara (airlock). Sekitar 25% udara can be installed in the air handling
segar hendaklah dialirkan pada system (HVAC). An L-bench lead shield
tempat pemasukan udara (intake). glass can be housed in the laminar flow
Disinfektan udara seperti generator bench when required.
ozon dapat dipasang pada sistem tata
udara. Suatu L-bench dengan jendela
perisai timbal dapat dipasang pada
meja kerja dengan aliran udara
laminer (LAF) bila diperlukan.
157. Proses yang dilakukan di radiofarmasi 157. Operations carried out in hospital
rumah sakit bervariasi mulai dari radiopharmacy vary from simple
dispensing yang sederhana sampai dispensing to manufacture of kits and
dengan pembuatan kit dan radiopharmaceuticals so the facilities
radiofarmaka sehingga fasilitas should commensurate with the functions.
hendaklah disesuaikan dengan
fungsinya.
158. Fasilitas hendaklah didesain dan 158. Facilities should be designed and
dikonstruksi sesuai kebutuhan constructed as per the radiopharmacy
radiofarmasi dan farmasi. and pharmaceuticals needs.
160. Uji usap hendaklah dilakukan untuk 160. A wipe test should be performed to
menentukan kontaminasi radioaktif determine radioactive contamination on
pada permukaan tiap wadah yang the surface of any shipment container.
dikirim. Temuan kontaminasi dan/atau Any contamination and/ or leakage found
kebocoran hendaklah dilaporkan should be reported to the supplier.
kepada pemasok.
161. Jika terjadi tumpahan radioaktif serius 161. Serious spills should require evacuation
hendaklah dilakukan evakuasi dari of the area before any cleanup is
area sebelum proses pembersihan undertaken and should be first reported
dan segera dilaporkan kepada to the radiation safety officer.
petugas proteksi radiasi.
162. Radionuklida, kit radiofarmaka dan 162. Radionuclides, kits and diluents should
diluen hendaklah diperiksa identitas, be checked for identity, expiry time/date
tanggal atau waktu kedaluwarsa dan and appearance.
pemeriannya.
163. Label identifikasi dengan nomor bets 163. Identifying labels with a dated batch
bertanggal hendaklah ditempelkan number should be affixed to reagent
pada vial pereaksi dan perisai wadah vials and shielding containers prior to the
sebelum penambahan bahan addition of radioactive material.
radioaktif.
165. Perisai yang sesuai hendaklah dipilih. 165. Appropriate shielding should be
Komponen, label dan peralatan selected. Components, labels and
hendaklah diperiksa ulang. equipment should then be rechecked.
166. Tiap preparasi hendaklah dilakukan 166. Each preparation should be performed in
menurut prosedur tertulis yang accordance with an approved written
disetujui, dan aman serta handal. Bila procedure that should be safe and
memungkinkan, prosedur hendaklah reliable. Where possible, methods
dirancang sedemikian rupa sehingga should be devised in which all the
semua komponen yang dibutuhkan components required are contained in
ditempatkan dalam vial steril, dan presterilised vials with the only
prosedur manipulatif hanya untuk manipulative procedure being aseptic
transfer secara aseptis antar vial transfer between vials using syringes.
menggunakan alat suntik. Prosedur Methods requiring manipulation in open
manipulasi yang dilakukan pada containers should be avoided.
wadah terbuka hendaklah
dihindarkan.
167. Jumlah tusukan jarum suntik pada 167. The number of cap punctures should be
tutup vial hendaklah diminimalkan kept to a minimum to prevent coring and
untuk mencegah serpihan tutup shedding of particles.
masuk ke dalam vial dan pelepasan
partikel.
168. Penutup hendaklah diusap dengan 168. Closures should be wiped with an
bakterisida yang sesuai pada tiap appropriate bactericide each time an
penusukan jarum suntik. entry is made.
169. Perhatian khusus pada teknik 169. Careful attention to technique should be
pelaksanaan saat melakukan given to prevent cross-contamination
rekonstitusi atau dispensing hendaklah between products during reconstitution
diberikan untuk mencegah or dispensing procedures.
kontaminasi silang antar produk.
170. Mayoritas radiofarmaka di rumah sakit 170. The majority of the radiopharmaceutieals
diperoleh dengan melakukan elusi in the hospitals are produced by eluting
99mTc dari sistem generator tertutup 99mTc from a closed generator system
dan menambahkannya pada kit and adding to the sterile cold kits in a
radiofarmaka dalam sistem tertutup. closed system. This should be done in a
Proses ini hendaklah dilakukan pada place with good hygiene and appropriate
tempat dengan higiene yang baik dan shielding. In these cases simple QC
perisai yang sesuai. Dalam hal ini uji tests such as appearance, measurement
mutu sederhana seperti pemerian, of radioactivity should be always done.
pengukuran radioaktivitas hendaklah Occasionally, it is desirable to check the
99Mo
selalu dilakukan. Sewaktu-waktu radio-chemical purity, pH,
dibutuhkan pemeriksaan kemurnian breakthrough, and the frequency
radiokimia, pH, 99 Mo breakthrough depending on the sources of the supply.
dan frekuensi pemeriksaan
bergantung pada sumber pasokan.
171. Bila proses yang lebih kompleks 171. When more complex procedures like
seperti ekstraksi pelarut, penandaan solvent extraction, cell labeling and
sel dan pembuatan kit atau manufacture of kits/radiopharmaceuticals
radiofarmaka dilakukan di rumah are undertaken in the hospital, more
sakit, fasilitas dan prosedur yang reliable facilities and procedures
lebih handal dan memenuhi complying the GMP requirements should
persyaratan CPOB hendaklah be implemented. In these cases
diterapkan. Dalam hal ini, uji additional tests for labeling efficiency
tambahan untuk efisiensi penandaan and sterility, chemical purity should be
dan sterilitas, dan kemurnian kimia carried out.
hendaklah dilakukan.
172. Bila produsen tidak menjamin 172. Where the manufacturer does not
sterilitas eluat, maka eluat tersebut guarantee the sterility of the eluate, the
hendaklah disterilkan dengan otoklaf eluate should be sterilized by
atau dengan penyaringan aseptis. autoclaving or aseptic filtration.
173. Radioaktivitas total hendaklah diukur, 173. The total radioactivity should be
dan volume eluat serta waktu kalibrasi measured, and eluate volume and
dicatat. Data ini hendaklah dicatat calibration time noted. These data
pada lembar kerja harian, atau yang should be recorded on a daily
sejenis. Uji adanya radionuklida induk worksheet, or similar. A test for parent
yang lolos (parent breakthrough) breakthrough should be carried out.
hendaklah dilakukan. Dengan Using aseptic technique, the eluate
menggunakan teknik aseptis, eluat should be used to reconstitute the
hendaklah digunakan untuk radiopharmaceutical in accordance with
merekonstitusi radiofarmaka menurut the established protocols or
protokol yang ditetapkan atau manufacturer's instructions.
instruksi produsen.
174. Tingkat dosis hendaklah ditentukan 174. Dosage levels should be determined
berdasarkan riwayat, umur, berat based on patient history, age, weight,
badan, jenis kelamin dan luas sex and surface area.
permukaan tubuh pasien.
175. Tiap dosis hendaklah dihitung, diambil 175. Each dose should be calculated,
secara aseptis dan terukur sebelum aseptically withdrawn and measured
diberikan kepada pasien. prior to administration.
176. Penanganan hendaklah dilakukan 176. Care should be taken to ensure even
secara hati-hati untuk memastikan distribution of particulate radiopharma-
distribusi partikulat radiofarmaka ceuticals prior to withdrawal.
merata sebelum pengambilan.
177. Kecuali dinyatakan lain, penanganan 177. Unless otherwise indicated, care should
hendaklah dilakukan secara hati-hati be taken to prevent ingress of air into
untuk mencegah udara masuk ke products containing stannous on or any
dalam produk yang mengandung other reducing agent.
Stano (Sn 2+ ) atau zat pereduksi lain.
178. Langkah yang sesuai dalam prosedur 178. Appropriate steps should be taken to
hendaklah dilakukan untuk ensure that the intended agent, in the
memastikan ketepatan zat, dosis, intended dose, in the intended dosage
bentuk sediaan, waktu dan cara form is received by the intended patient
pemberian pada pasien. at the intended time via the intended
route of administration.
179. Cara kerja yang aman hendaklah 179. Safe work practices ensuring that there
diikuti untuk memastikan bahwa tidak is no possibility of re-use of syringes or
ada kemungkinan penggunaan alat needles should be followed.
suntik atau jarum bekas pakai.
180. Untuk mengantisipasi kemungkinan 180. Contingency plans for dealing with any
ada situasi kedaruratan nuklir, foreseeable emergency situation
hendaklah tersedia prosedur tertulis involving radioactivity should be written
rencana kontingensi yang terpampang down, displayed and known by
dan diketahui oleh personel. personnel.
oleh produsen.
USE OF IONISING
PENGGUNAAN RADIASI RADIATION IN THE
PENGION DALAM MANUFACTURE
PEMBUATAN OBAT OF MEDICINAL PRODUCTS
PRINSIP PRINCIPLE
Radiasi pengion dapat digunakan pada tahap Ionising radiation may be used in the
proses pembuatan untuk berbagai tujuan manufacturing process steps for various
termasuk menurunkan bioburden dan purposes including the reduction of bioburden
sterilisasi bahan awal, bahan pengemas atau and the sterilisation of starting materials,
produk, dan penanganan bahan pengemas packaging materials or products and the
untuk produk darah. treatment of packaging materials for blood
product.
UMUM GENERAL
Ada dua jenis proses iradiasi: iradiasi gamma There are two types of irradiation process:
dari sumber radioaktif dan iradiasi elektron gamma irradiation from a radioactive source
berenergi tinggi (sinar beta) dari suatu and high energy electron irradiation (beta
akselerator. radiation) from an accelerator.
Iradiasi gamma: ada dua mode pemrosesan Gamma irradiation: two different processing
dapat diterapkan: modes may be employed:
a) Mode bets (Batch mode: produk disusun a) Batch mode: the products is arranged at
pada lokasi yang ditetapkan di sekeliling fixed locations around the radiation
sumber radiasi; dan tidak dapat dimuati source; and cannot be loaded or
atau dikeluarkan selama sumber radiasi unloaded while the radiation source is
dipapar. exposed.
b) Mode Kontinu (Continuous mode): produk b) Continuous mode: an automatic system
disusun dan diletakkan di atas ban conveys the products into the radiation
berjalan yang masuk dan keluar sumber cell, past the exposed radiation source
radiasi secara otomatis sepanjang along a defined path and at an
lintasan radiasi dan dengan kecepatan appropriate speed, and out of the cell.
yang tepat.
Iradiasi elektron: produk dihantar dengan Electron irradiation: the product is conveyed
ban berjalan dan dipindai maju-mundur pada past a continuous or pulsed beam of high
sumber berkas elektron (radiasi sinar beta) energy electrons (beta radiation) which is
berenergi tinggi yang kontinu atau berpulsa. scanned back and forth across the product
pathway.
3. Dosis yang dipersyaratkan termasuk 3. The required dose including justified limits
limitnya sesuai hasil validasi akan will be stated in the marketing
dinyatakan pada dokumen registrasi authorisation for the product.
produk.
DOSIMETRI DOSIMETRY
5. Kalibrasi tiap bets dosimeter rutin yang 5. The calibration of each batch of routine
digunakan hendaklah tertelusur terhadap dosimeters should be traceable to a
suatu standar nasional atau internasional. national or international standard. The
Masa berlaku kalibrasi hendaklah period of validity of the calibration should
dinyatakan, dijustifikasi, dan dipatuhi. be stated, justified and adhered to.
8. Panjang gelombang pada instrumen yang 8. The wavelength of the instrument used to
dipakai untuk mengukur perubahan measure the change in absorbance of
serapan dosimeter dan instrumen yang dosimeters and the instrument used to
digunakan untuk mengukur ketebalan measure their thickness should be
dosimeter hendaklah dikalibrasi secara subject to regular checks of calibration at
berkala berdasarkan stabilitas, tujuan dan intervals established on the basis of
pemakaian dosimeter. stability, purpose and usage.
9. Validasi adalah tindakan pembuktian 9. Validation is the action of proving that the
bahwa proses, misal pemberian dosis process, i.e. the delivery of the intended
terserap yang dikehendaki pada produk, absorbed dose to the product, will
akan mencapai hasil yang diharapkan achieve the expected results according to
sesuai persyaratan yang tercantum the requirement mentioned in Chapter 12
dalam Bab 12 Kualifikasi dan Validasi. Qualification and Validation.
10. Validasi hendaklah meliputi pemetaan 10. Validation should include dose mapping
dosis untuk mengetahui distribusi dosis to establish the distribution of absorbed
terserap dalam wadah iradiasi yang diisi dose within the irradiation container when
produk dengan konfigurasi tertentu. packed with product in a defined
configuration.
pembuatan dan iradiasi dan lain-lain. holding time before irradiation etc.
Umum General
13. Commissioning hendaklah mencakup hal- 13. Commissioning should include the
hal di bawah ini: following elements:
a. desain; a. design;
b. pemetaan dosis; b. dose mapping;
c. dokumentasi; dan c. documentation; and
d. persyaratan commissioning ulang. d. requirement for recommissioning.
Desain Design
14. Dosis terserap yang diterima oleh bagian 14. The absorbed dose received by a
tertentu dari wadah iradiasi pada titik particular part of an irradiation container
tertentu dalam iradiator tergantung at any specific point in the irradiator
terutama pada faktor berikut: depends primarily on the following
factors:
a) aktivitas dan geometri sumber; a) the activity and geometry of the
source;
b) jarak dari sumber ke wadah; b) the distance from source to
container;
c) durasi iradiasi yang dikendalikan c) the duration of irradiation controlled
pengatur waktu atau kecepatan ban by the timer setting or conveyor
berjalan; dan speed; and
d) komposisi dan densitas bahan, d) the composition and density of
termasuk produk lain yang terletak di material, including other products,
antara sumber dan bagian tertentu between the source and the
15. Total dosis yang terserap juga akan 15. The total absorbed dose will in addition
tergantung pada lintasan wadah untuk depend on the path of containers through
iradiator kontinu atau pada pola muatan a continuous irradiator or the loading
untuk iradiator bets, serta jumlah siklus pattern in a batch irradiator, and on the
pemaparan. number of exposure cycles.
16. Untuk iradiator kontinu dengan lintasan 16. For a continuous irradiator with a fixed
radiasi tetap, parameter kunci yang path or a batch irradiator with a fixed
dikendalikan oleh operator adalah laju loading pattern, and with a given source
kecepatan ban berjalan; sedangkan untuk strength and type of product, the key
iradiator bets dengan pola muatan tetap plant parameter controlled by the
adalah pengaturan waktu. operator is conveyor speed or timer
setting.
17. Untuk prosedur pemetaan dosis, 17. For the dose mapping procedure, the
hendaklah iradiator diisi dengan wadah irradiator should be filled with irradiation
iradiasi yang berisi dummy product atau containers packed with dummy products
produk representatif dengan densitas or a representative product of uniform
seragam. Beberapa dosimeter hendaklah density. Dosimeters should be placed
ditempatkan pada minimum tiga buah throughout a minimum of three loaded
wadah iradiasi terisi yang dilewatkan irradiation containers which are passed
melalui iradiator, dikelilingi oleh wadah through the irradiator, surrounded by
yang sama atau dummy product. Jika similar containers or dummy products. If
produk tidak diisi seragam, hendaklah the product is not uniformly packed,
dosimeter ditempatkan dalam jumlah dosimeters should be placed in a larger
yang lebih banyak. number of containers.
18. Posisi dosimeter tergantung pada ukuran 18. The positioning of dosimeters will depend
wadah iradiasi. Contoh, untuk wadah on the size of the irradiation container.
berukuran hingga 1 x 1 x 0,5 m, For example, for containers up to 1 x 1 x
penempatan kisi tiga dimensi berukuran 0.5 m, a three dimensional 20 cm grid
20 cm yang memenuhi wadah iradiasi throughout the container including the
dianggap sudah mencukupi, termasuk outside surfaces might be suitable. If the
penempatan pada permukaan wadah. expected positions of the minimum and
Jika posisi dosis minimum dan maximum dose are known from a
maksimum yang diharapkan telah previous irradiator performance
diketahui dari karakteristik kinerja characterisation, some dosimeters could
iradiator sebelumnya, beberapa be removed from regions of average dose
dosimeter di area dosis rata-rata dapat and replaced to form a 10 cm grid in the
dikurangi, dan diganti untuk membentuk regions of extreme dose.
kisi berukuran 10 cm di area dosis
ekstrim.
19. Hasil dari prosedur tersebut akan 19. The results of this procedure will give
memberikan dosis minimum dan minimum and maximum absorbed doses
maksimum yang diserap oleh produk dan in the product and on the container
permukaan wadah yang merupakan satu surface for a given set of plant
set parameter fasilitas iradiasi, densitas parameters, product density and loading
produk dan pola muatan. pattern.
20. Yang ideal, hendaklah digunakan 20. Ideally, reference dosimeters should be
dosimeter referensi pada pelaksanaan used for the dose mapping exercise
kegiatan pemetaan dosis karena because of their greater precision.
presisinya lebih tinggi. Penggunaan Routine dosimeters are permissible but it
dosimeter rutin diperbolehkan namun is advisable to place reference
disarankan untuk meletakkan dosimeter dosimeters beside them at the expected
referensi tersebut berdampingan dengan positions of minimum and maximum dose
dosimeter rutin pada posisi dosis and at the routine monitoring position in
minimum dan maksimum yang each of the replicate irradiation
diharapkan dan pada posisi pemantauan containers. The observed values of dose
rutin dari masing-masing wadah iradiasi will have an associated random
replikasi. Nilai dosis yang diobservasi uncertainty which can be estimated from
akan berbentuk sekumpulan data the variations in replicate measurements.
ketidakpastian secara acak yang dapat
diestimasi dari variasi dalam pengukuran
berulang.
21. Dosis minimum yang diobservasi, 21. The minimum observed dose, as
sebagai hasil pengukuran dengan measured by the routine dosimeters,
dosimeter rutin, yang penting untuk necessary to ensure that all irradiation
memastikan bahwa semua wadah iradiasi containers receive the minimum required
menerima dosis minimum yang dose will be set in the knowledge of the
diperlukan, akan diatur berdasarkan random variability of the routine
variabilitas acak dosimeter rutin yang dosimeters used.
digunakan.
22. Parameter yang dipakai selama proses 22. Irradiator parameters should be kept
iradiasi hendaklah dijaga konstan, constant, monitored and recorded during
dipantau, dan dicatat selama kegiatan dose mapping. The records, together with
pemetaan dosis. Catatan, bersama hasil the dosimetry results and all other
dosimetri dan semua catatan lain yang records generated, should be retained.
dihasilkan, hendaklah disimpan.
Desain Design
23. Dosis terserap yang diterima oleh bagian 23. The absorbed dose received by a
tertentu dari produk yang diiradiasi particular portion of an irradiated product
tergantung terutama pada faktor berikut: depends primarily on the following
factors:
a) karakteristik berkas, yaitu: energi a) the characteristics of the beam,
elektron, arus berkas rata-rata, lebar which are: electron energy, average
pemindaian dan keseragaman beam current, scan width and scan
pemindaian; uniformity;
b) kecepatan ban berjalan; b) the conveyor speed;
c) komposisi dan densitas produk; c) the product composition and density;
d) komposisi, densitas dan ketebalan d) the composition, density and
bahan antara output window dan thickness of material between the
bagian tertentu dari produk; dan output window and the particular
portion of product; and
e) jarak antara output window ke e) the output window to container
wadah. distance.
24. Parameter kunci yang dikendalikan oleh 24. Key parameters controlled by the
operator adalah karakteristik berkas dan operator are the characteristics of the
kecepatan ban berjalan. beam and the conveyor speed.
25. Pada prosedur pemetaan dosis, 25. For the dose mapping procedure,
hendaklah dosimeter diletakkan di antara dosimeters should be placed between
lapisan-lapisan penyerap yang homogen layers of homogeneous absorber sheets
yang membentuk dummy product, atau di making up a dummy product, or between
antara lapisan-lapisan produk layers of representative products of
representatif yang berdensitas seragam, uniform density, such that at least ten
sehingga setidaknya dapat dilakukan measurements can be made within the
sepuluh pengukuran dalam rentang maximum range of the electrons.
maksimum energi elektron. Lihat juga Reference should also be made to
Butir 18 s/d 21. Sections 18 to 21.
26. Parameter iradiator hendaklah dijaga 26. Irradiator parameters should be kept
konstan, dipantau dan dicatat selama constant, monitored and recorded during
kegiatan pemetaan dosis. Catatan, dose mapping. The records, together with
bersama hasil dosimetri dan semua the dosimetry results and all other
catatan lain yang dihasilkan, hendaklah records generated, should be retained.
disimpan.
BANGUNAN-FASILITAS PREMISES
PEMROSESAN PROCESSING
29. Wadah iradiasi hendaklah diisi sesuai 29. Irradiation containers should be packed in
dengan pola muatan yang ditetapkan accordance with the specified loading
pada saat validasi. pattern(s) established during validation.
30. Selama pemrosesan, dosis radiasi pada 30. During the process, the radiation dose to
wadah iradiasi hendaklah dipantau the irradiation containers should be
menggunakan prosedur dosimetri yang monitored using validated dosimetry
tervalidasi. Hubungan antara dosis ini procedures. The relationship between this
dengan dosis yang diserap oleh produk di dose and the dose absorbed by the
dalam wadah harus sudah ditetapkan product inside the container must have
selama proses validasi dan been established during process
commissioning fasilitas. validation and plant commissioning.
31. Indikator radiasi hendaklah digunakan 31. Radiation indicators should be used as an
sebagai alat bantu untuk membedakan aid to differentiating irradiated from
wadah yang diiradiasi dari wadah yang nonirradiated containers. They should not
belum diiradiasi. Indikator radiasi tidak be used as the sole means of
boleh digunakan sebagai satu-satunya differentiation or as an indication of
alat untuk membedakan atau petunjuk satisfactory processing.
proses yang memuaskan.
32. Proses radiasi untuk wadah yang dimuati 32. Processing of mixed loads of containers
oleh campuran produk di dalam sel within the irradiation cell should only be
iradiasi hendaklah hanya dilakukan jika done when it is known from
diketahui dari percobaan saat commissioning trials or other evidence
commissioning atau bukti lain bahwa that the radiation dose received by
dosis radiasi yang diterima oleh masing- individual containers remains within the
masing wadah tetap berada dalam limit limits specified.
yang ditetapkan.
33. Jika dosis radiasi yang dibutuhkan 33. When the required radiation dose is by
diberikan dengan lebih dari satu design given during more than one
pemaparan atau lebih dari satu kali exposure or passage through the plant,
melewati fasilitas iradiasi, hendaklah itu this should be with the agreement of the
dilakukan atas persetujuan pemegang holder of the Marketing Authorisation and
Izin Edar dan dilakukan dalam periode occur within a predetermined time period.
waktu yang telah ditentukan. Interupsi tak Unplanned interruptions during irradiation
terencana selama proses iradiasi yang should be notified to the holder of the
terjadi lebih dari periode waktu yang Marketing Authorisation if this extends the
telah disetujui hendaklah diinformasikan irradiation process beyond a previously
kepada pemegang Izin Edar. agreed period.
34. Produk yang belum diiradiasi harus 34. Nonirradiated products must be
dipisahkan dari produk yang telah segregated from irradiated products at all
diiradiasi. Metode untuk melakukan hal ini times. Methods or doing this include the
mencakup penggunaan indikator radiasi use of radiation indicators (Section 31)
(Butir 31) dan desain bangunan-fasilitas and appropriate design of premises
yang tepat (Butir 28). (Section 28).
35. Untuk proses dengan mode kontinu, 35. For continuous processing modes,
hendaklah dosimeter diletakkan dosimeters should be placed so that at
sedemikian rupa sehingga tiap saat least two are exposed in the irradiation at
setidaknya dua dosimeter terpapar. all times.
36. Untuk proses dengan mode bets, 36. For batch modes, at least two dosimeters
setidaknya dua dosimeter hendaklah should be exposed in positions related to
dipaparkan pada posisi dosis minimum. the minimum dose position.
37. Untuk proses mode kontinu, hendaklah 37. For continuous process modes, there
ada indikasi positif mengenai posisi yang should be a positive indication of the
benar dari sumber serta interlock antara correct position of the source and an
posisi sumber dan pergerakan ban interlock between source position and
berjalan. Kecepatan ban berjalan conveyor movement. Conveyor speed
hendaklah dipantau terus-menerus dan should be monitored continuously and
dicatat. recorded.
38. Untuk proses mode bets, pergerakan 38. For batch process modes source
sumber dan waktu pemaparan untuk tiap movement and exposure times for each
bets hendaklah dipantau dan dicatat. batch should be monitored and recorded.
39. Pemberian suatu dosis yang dikehendaki, 39. For a given desired dose, the timer
pengaturan waktu atau kecepatan ban setting or conveyor speed requires
berjalan membutuhkan penyesuaian adjustment for source decay and source
terkait dengan peluruhan dan additions. The period of validity of the
penambahan sumber radiasi. Periode setting or speed should be recorded and
validitas dari pengaturan atau kecepatan adhered to.
hendaklah dicatat dan dipatuhi.
40. Hendaklah diletakkan satu dosimeter 40. A dosimeter should be placed on every
pada tiap wadah. container.
41. Hendaklah ada pencatatan yang terus- 41. There should be continuous recording of
menerus terhadap arus berkas rata-rata, average beam current, electron energy,
energi elektron, lebar area pemindaian scanwidth and conveyor speed. These
dan kecepatan ban berjalan. Variabel ini, variables, other than conveyor speed,
kecuali kecepatan ban berjalan, perlu need to be controlled within the defined
dikendalikan dalam batas yang telah limits established during commissioning
ditentukan selama commissioning karena since they are liable to instantaneous
variabel tersebut bersifat responsif change.
terhadap perubahan yang cepat.
DOKUMENTASI DOCUMENTATION
43. Operator fasilitas iradiasi hendaklah 43. The irradiation plant operator should
menyatakan secara tertulis rentang dosis certify in writing the range of doses
yang diterima oleh tiap wadah yang received by each irradiated container
diiradiasi dalam suatu bets atau within a batch or delivery.
pengiriman.
44. Catatan proses dan pengawasan untuk 44. Process and control records for each
tiap bets iradiasi hendaklah diperiksa dan irradiation batch should be checked and
ditandatangani oleh personel yang signed by a nominated responsible
berwenang dan catatan ini disimpan. person and retained. The method and
Metode dan tempat penyimpanan place or retention should be agreed
hendaklah disetujui oleh operator fasilitas between the plant operator and the holder
iradiasi dan pemegang Izin Edar. of the Marketing Authorisation.
45. Dokumen yang terkait dengan validasi 45. The documentation associated with the
dan commissioning fasilitas hendaklah validation and commissioning of the plant
disimpan selama satu tahun setelah should be retained for one year after the
tanggal kedaluwarsa atau setidaknya lima expiry date or at least five years after the
tahun setelah produk terakhir diluluskan, release of the last product processed by
mana yang lebih panjang. the plant, whichever is the longer.
PRINSIP PRINCIPLE
1. Sampel disimpan untuk dua tujuan; 1. Samples are retained to fulfill two
pertama menyediakan sampel untuk purposes; firstly to provide a sample for
pengujian dan kedua meyediakan analytical testing and secondly to provide
spesimen produk jadi. Karena itu sampel a specimen of the fully finished product.
dibagi menjadi dua kategori: Samples may therefore fall into two
categories:
Dalam banyak hal sampel pembanding For finished products, in many instances
produk jadi identis dengan sampel the reference and retention samples will
pertinggal, misal unit dalam kemasan be presented identically, i.e. as fully
lengkap. Dalam hal ini sampel packaged units. In such circumstances,
pembanding dan pertinggal dapat saling reference and retention samples may be
menggantikan. regarded as interchangeable.
UMUM GENERAL
5. Aneks ini memberi pedoman cara 5. This Annex to the Guide to Good
pengambilan dan penanganan sampel Manufacturing Practice for Medicinal
pembanding untuk bahan awal, bahan Products (“the GMP Guide”) gives
pengemas atau produk jadi serta guidance on the taking and holding of
penyimpanan sampel pertinggal untuk reference samples of starting materials,
produk jadi. packaging materials or finished products
and retention samples of finished
products.
6. Persyaratan spesifik untuk obat uji klinik 6. Specific requirements for investigational
tercantum pada Aneks 6 Pembuatan medicinal products are given in Annex 6
Obat Uji Klinik. Manufacture of Investigational Medicinal
Products.
7. Pedoman untuk pengambilan sampel 7. This annex also includes guidance on the
pertinggal untuk obat yang diimpor atau taking of retention samples for parallel
didistribusikan secara paralel juga imported/distributed medicinal products.
tercakup dalam Aneks ini.
9. Kecuali masa penyimpanan lebih lama 9. Unless a longer period is required under
dipersyaratkan oleh hukum, sampel the law, samples of starting materials
bahan awal (kecuali pelarut, gas atau air (other than solvents, gases or water used
yang dipakai dalam proses produksi) in the manufacturing process) should be
hendaklah disimpan paling tidak dua retained for at least two years after the
tahun setelah produk diluluskan. Lama release of product. That period may be
penyimpanan dapat diperpendek bila shortened if the period of stability of the
stabilitas dari bahan, seperti yang material, as indicated in the relevant
disebutkan pada spesifikasi terkait, lebih specification, is shorter. Packaging
pendek. Bahan pengemas hendaklah materials should be retained for the
disimpan selama masa edar dari produk duration of the shelf life of the finished
jadi terkait. product concerned.
10. Jumlah sampel pembanding hendaklah 10. The reference sample should be of
cukup untuk melakukan minimal dua kali sufficient size to permit the carrying out,
analisis lengkap pada bets sesuai dengan on, at least, two occasions, of the full
dokumen Izin Edar yang telah dievaluasi analytical controls on the batch in
dan disetujui oleh Badan POM. Bila perlu accordance with the Marketing
dilakukan pengujian, produk dalam Authorizationfile which has been
kemasan yang utuh hendaklah dipakai. assessed and approved by Badan POM.
Usulan pengecualian dari hal di atas Where it is necessary to do so, unopened
hendaklah dijustifikasi dan disetujui oleh packs should be used when carrying out
Badan POM. each set of analytical controls. Any
proposed exception to this should be
justified to, and agreed with Badan POM.
11. Bila dapat diterapkan, persyaratan 11. Where applicable, Guidelines on GMP
mengenai jumlah sampel pembanding, relating to the size of reference samples
dan bila diperlukan sampel pertinggal and, if necessary, retention samples
sesuai Pedoman CPOB hendaklah should be followed.
dipatuhi.
(misal bagian awal atau akhir proses). most stressed part of a process (e.g.
Bila satu bets dikemas dalam dua atau beginning or end of a process). Where a
lebih kegiatan pengemasan yang batch is packaged in two, or more,
berbeda, hendaklah diambil minimal satu distinct packaging operations, at least
sampel pertinggal dari tiap kegiatan one retention sample should be taken
pengemasan. Usulan untuk pengecualian from each individual packaging operation.
hendaklah dijustifikasi dan disetujui oleh Any proposed exception to this should be
Badan POM. justified to, and agreed with, the Badan
POM.
13. Hendaklah dipastikan bahwa semua 13. It should be ensured that all necessary
bahan dan peralatan untuk melakukan analytical materials and equipment are
analisis tersedia, atau mudah diperoleh available, or are readily obtainable, in
sampai dengan satu tahun setelah order to carry out all tests given in the
tanggal kedaluwarsa dari bets terakhir specification until one year after expiry of
yang dibuat, untuk melakukan pengujian the last batch manufactured.
sesuai spesifikasi.
15. Bila pemegang Izin Edar berbeda dari 15. Where the Marketing Authorization holder
industri farmasi yang bertanggung jawab is not the same legal entity as the site(s)
untuk pelulusan, tanggung jawab responsible for batch release, the
penyimpanan sampel pembanding/ responsibility for taking and storage of
sampel pertinggal hendaklah dijelaskan reference/retention samples should be
dalam kontrak tertulis antara dua pihak defined in a written agreement between
sesuai Bab 11 Kegiatan Alih Daya. Hal ini the two parties in accordance with
berlaku juga bila pembuatan dan Chapter 11 Outsourced Activities. This
pelulusan bets dilakukan di lokasi applies also where any manufacturing or
berbeda, maka tanggung jawab batch release activity is carried out at a
menyeluruh dari bets dan pengaturan site other than that with overall
penanggung jawab untuk mengambil dan responsibility for the batch and the
menyimpan sampel hendaklah dijelaskan arrangements between each different site
dalam kontrak tertulis. for the taking and keeping of reference
and retention samples should be defined
in a written agreement.
16. Kepala Bagian Pemastian Mutu yang 16. The head of Quality Assurance who
menyetujui bets untuk dijual hendaklah certifies a batch for sale should ensure
memastikan bahwa sampel pembanding that all relevant reference and retention
dan sampel pertinggal terkait dapat samples are accessible at all reasonable
diakses dalam waktu cepat. Bila times. Where necessary, the
diperlukan, pengaturan untuk mengambil arrangements for such access should be
sampel terkait hendaklah dijelaskan defined in a written agreement.
dalam kontrak tertulis.
17. Bila tahapan pembuatan produk jadi 17. Where more than one site is involved in
dilakukan di lebih dari satu lokasi, kontrak the manufacture of a finished product, the
tertulis merupakan faktor penting dalam availability of written agreements is key to
pengendalian pengambilan dan lokasi controlling the taking and location of
penyimpanan sampel pembanding dan reference and retention samples.
sampel pertinggal.
18. Sampel pembanding digunakan untuk 18. Reference samples are for the purpose of
analisis, oleh karena itu hendaklah selalu analysis and, therefore, should be
tersedia untuk laboratorium yang conveniently available to a laboratory with
mempunyai metodologi yang telah validated methodology. For starting
divalidasi. Lokasi penyimpanan sampel materials and packaging materials used
bahan awal dan bahan pengemas yang for medicinal products, this is the original
digunakan untuk produk jadi adalah site of manufacture of the finished
pabrik pembuat produk jadi tersebut. product. For finished products, this is the
Demikian juga lokasi penyimpanan original site of manufacture.
sampel produk jadi adalah tempat orisinal
pembuatnya.
19. Sampel pertinggal hendaklah mewakili 19. A retention sample should represent a
suatu bets produk jadi seperti yang batch of finished products as distributed
diedarkan dan mungkin diperlukan untuk and may need to be examined in order to
pengujian dengan tujuan pembuktian confirm nontechnical attributes for
pemenuhan atribut nonteknis dari Izin compliance with the Marketing
Edar atau persyaratan lain. Sampel Authorization or national legislation. The
pertinggal hendaklah disimpan di lokasi di retention samples should preferably be
mana kepala bagian Pemastian Mutu stored at the site where the head of
meluluskan produk jadi. Quality Assurance certifying the finished
product batch is located.
20. Sampel pertinggal hendaklah disimpan di 20. Retention samples should be stored at
lokasi pabrik pembuat produk jadi untuk the premises of an authorised
mempermudah Badan POM mengakses manufacturer in order to permit ready
sampel. access by Badan POM.
21. Bila produksi/impor/pengemasan/ 21. Where more than one manufacturing site
pengujian/pelulusan bets obat melibatkan is involved in the manufacture/
lebih dari satu pabrik pembuat, tanggung importation/packaging/testing/batch
jawab penyimpanan sampel pertinggal release, as appropriate of a product, the
hendaklah ditetapkan dalam kontrak responsibility for taking and storage of
tertulis dari semua pihak terkait. retention samples should be defined in a
written agreement(s) between the parties
concerned.
22. Bila kemasan sekunder tidak dibuka, 22. Where the secondary packaging is not
hanya bahan pengemas yang dipakai opened, only the packaging material used
perlu disimpan karena risiko needs to be retained, as there is no, or
kecampurbauran tidak ada atau kecil. little, risk of product mix-up.
23. Bila kemasan sekunder dibuka, misal 23. Where the secondary packaging is
untuk mengganti dus atau brosur, opened, for example, to replace the
hendaklah diambil satu sampel pertinggal carton or patient information leaflet, then
tiap proses pengemasan, karena ada one retention sample, per packaging
risiko kecampurbauran selama proses operation, containing the product should
pengemasan. Sangat penting untuk dapat be taken, as there is a risk of product mix-
mengetahui dengan cepat siapa yang up during the assembly process. It is
bertanggung jawab bila terjadi kecampur- important to be able to identify quickly
bauran (pabrik pembuat atau pabrik who is responsible in the event of a mix-
pengemas ulang) karena ini akan up (original manufacturer or repacker), as
memengaruhi luas penarikan obat. it would affect the extent of any resulting
recall.
24. Bila industri farmasi ditutup dan Izin Edar 24. Where a manufacturer closes down and
dikembalikan, ditarik atau dibatalkan, the Manufacturing Authorisation is
kemungkinan masih banyak bets obat surrendered, revoked, or ceases to exist,
yang belum kedaluwarsa yang diproduksi it is probable that many unexpired
oleh industri farmasi terkait dan masih batches of medicinal products
beredar. Agar bets tersebut tetap berada manufactured by that manufacturer
di pasar, industri farmasi tersebut remain on the market. In order for those
hendaklah mempersiapkan secara rinci batches to remain on the market, the
untuk melakukan transfer sampel manufacturer should make detailed
pembanding dan sampel pertinggal (dan arrangements for transfer of reference
dokumen CPOB lain yang relevan) ke and retention samples (and relevant GMP
lokasi penyimpanan yang ditunjuk. documentation) to an authorised storage
Industri tersebut hendaklah dapat site. The manufacturer should satisfy
meyakinkan Badan POM bahwa Badan POM that the arrangements for
penyimpanan memadai dan, apabila storage are satisfactory and that the
diperlukan, sampel dapat diakses dan samples can, if necessary, be readily
dianalisis. accessed and analysed.
25. Bila industri tersebut tidak mampu 25. If the manufacturer is not in a position to
melakukan pengaturan yang diperlukan, make the necessary arrangements this
maka ini dapat didelegasikan kepada may be delegated to another
industri lain. Pemegang Izin Edar manufacturer. The Marketing
bertanggung jawab terhadap Authorisation holder is responsible for
pendelegasian dan pemberian semua such delegation and for the provision of
informasi yang diperlukan kepada Badan all necessary information to Badan POM.
POM. Di samping itu, sehubungan In addition, the Marketing Authorisation
dengan kelaikan pengaturan yang holder should, in relation to the suitability
PRINSIP PRINCIPLE
Produk obat harus sesuai dengan spesifikasi Medicinal products must comply with their
yang telah disetujui dan memenuhi approved specifications and subject to
persyaratan CPOB, yang umumnya dapat compliance with GMP, can normally be
diluluskan ke pasaran melalui serangkaian uji released to market by performing a complete
terhadap bahan aktif dan/atau produk jadi set of tests on active substances and/or
sebagaimana ditetapkan dalam izin edar finished products as defined in the relevant
maupun izin uji klinik. Pada kondisi tertentu, marketing authorisation or clinical trial
bila diizinkan oleh Badan POM, berdasarkan authorisation. In specific circumstances,
informasi produk dan pemahaman proses, where authorised, based on product
informasi yang dikumpulkan selama proses knowledge and process understanding,
produksi dapat digunakan untuk pelulusan information collected during the manufacturing
bets selain pengujian terhadap produk akhir. process can be used instead of end-product
Aktivitas terpisah lainnya yang dibutuhkan testing for batch release. Any separate
untuk jenis pelulusan bets semacam ini activities required for this form of batch
hendaklah diintegrasikan pula terhadap release should be integrated into the
Sistem Mutu Industri Farmasi. Pharmaceutical Quality System (PQS).
Aneks ini ditujukan untuk mengakomodasi This Annex is intended to outline the
persyaratan dalam penerapan Uji Pelulusan requirements for application of Real Time
Real Time (UPRT) dan pelulusan parametris, Release Testing (RTRT) and parametric
dengan pengendalian parameter kritis dan release, where the control of critical
atribut material yang relevan diizinkan sebagai parameters and relevant material attributes
alternatif pengujian akhir yang rutin dilakukan are authorised as an alternative to routine
untuk bahan aktif dan/atau produk jadi. Tujuan end-product testing of active substances
spesifik pedoman ini adalah untuk mencakup and/or finished products. A specific aim of this
aplikasi UPRT pada tahapan apa saja dalam guideline is to incorporate the application of
sebuah proses produksi baik untuk produk RTRT to any stage in the manufacturing
jadi maupun bahan aktif, termasuk bahan process and to any type of finished products
antara. Otorisasi untuk pelulusan parametris or active substances, including their
hendaklah diberikan, ditolak atau dibatalkan intermediates. Authorisation for parametric
bersama oleh semua pihak yang bertanggung release should be given, refused or withdrawn
jawab untuk mengkaji produk bersama jointly by those responsible for assessing
dengan Pemastian Mutu. products together with the Quality Assurance.
2. Saat merancang strategi UPRT, kriteria 2. When designing the RTRT strategy, the
minimum yang diharapkan dapat following minimum criteria are expected
dipenuhi: to be established and met:
a) Pengukuran real time dan a) Real time measurement and control
pengendalian terhadap seluruh of relevant in-process material
atribut material selama-proses dan attributes and process parameters
parameter proses yang relevan should be accurate predictors of the
hendaklah menjadi perkiraan yang corresponding finished product
akurat terhadap atribut produk jadi attributes.
yang terkait.
b) Kombinasi valid tentang relevansi b) The valid combination of relevant
pengkajian atribut material dan assessed material attributes and
kontrol proses untuk menggantikan process controls to replace finished
atribut uji produk jadi hendaklah product attributes should be
ditetapkan berlandaskan bukti established with scientific evidence
ilmiah mengacu pada pemahaman based on material, product and
material, produk dan proses. process knowledge.
c) Gabungan proses pengukuran c) The combined process
(parameter proses dan atribut measurements (process parameters
material) dan data pengujian lain and material attributes) and any
yang diperoleh selama proses other test data generated during the
produksi hendaklah memberikan manufacturing process should
dasar yang tangguh untuk UPRT provide a robust foundation for
dan keputusan pelulusan bets. RTRT and the batch release
decision.
7. Bagian penting dari strategi UPRT adalah 7. Important parts of the RTRT strategy are
kebijakan kualifikasi dan validasi, dengan validation and qualification policy, with
referensi tertentu mengacu pada metode particular reference to advanced
analisis termutakhir. Perhatian khusus analytical methods. Particular attention
hendaklah difokuskan pada kualifikasi, should be focused on the qualification,
validasi dan manajemen metode analisis validation and management of in-line and
in-line dan on-line, melalui penempatan on-line analytical methods, where the
sampling probe di dalam peralatan sampling probe is placed within the
produksi. manufacturing equipment.
10. Apabila UPRT disetujui, pendekatan ini 10. When RTRT has been approved, this
hendaklah secara rutin digunakan untuk approach should be routinely used for
pelulusan bets. Pada kejadian dengan batch release. In the event that the
kegagalan hasil UPRT atau tren results from RTRT fail or are trending
menunjukkan kegagalan, pendekatan toward failure, a RTRT approach may not
UPRT tidak bisa digantikan dengan be substituted by end-product testing.
pengujian produk akhir. Tiap kegagalan Any failure should be thoroughly
hendaklah diinvestigasi secara mendalam investigated and considered in the batch
dan hasil investigasi dipertimbangkan release decision depending on the results
dalam pengambilan keputusan untuk of these investigations, and must comply
meluluskan bets, dan hendaklah with the content of the marketing
memenuhi persyaratan izin edar dan authorisation and GMP requirements.
CPOB. Tren kegagalan hendaklah Trends should be followed up
ditindaklanjuti dengan memadai. appropriately.
11. Atribut (misal keseragaman kandungan) 11. Attributes (e.g. uniformity of content) that
yang tidak secara langsung dikontrol are indirectly controlled by approved
melalui UPRT yang disetujui hendaklah RTRT should still appear in the Certificate
tetap tercantum dalam Sertifikat Analisis of Analysis for batches. The approved
untuk setiap bets. Metode resmi untuk method for testing the end-product should
pengujian akhir produk hendaklah tetap be mentioned and the results given as
tercantum dan hasilnya tertulis sebagai “Complies if tested” with a footnote:
“Memenuhi Syarat Bila Diuji” dengan “Controlled by approved Real Time
catatan “Dikontrol melalui UPRT yang Release Testing”.
Disetujui”.
12. Aneks ini merupakan pedoman untuk 12. This Annex provides guidance on
pelulusan parametris yang didefinisikan parametric release which is defined as
sebagai pelulusan suatu bets produk the release of a batch of terminally
yang disterilisasi akhir berdasarkan kajian sterilised product based on a review of
terhadap parameter pengendalian proses critical process control parameters rather
kritis dibandingkan persyaratan uji akhir than requiring an end-product testing for
produk untuk sterilitas. Eliminasi uji sterility. Elimination of the sterility test is
sterilitas hanya berlaku bila dapat only valid on the basis of successful
dibuktikan bahwa semua kondisi proses demonstration that predetermined,
sterilisasi tervalidasi yang ditetapkan validated sterilising conditions have been
sebelumnya telah dicapai. achieved.
13. Kemampuan uji sterilitas produk jadi 13. An end-product test for sterility is limited
terbatas untuk mendeteksi kontaminasi, in its ability to detect contamination as it
mengingat hanya menggunakan utilises only a small number of samples in
sebagian kecil sampel untuk seluruh relation to the overall batch size, and
ukuran bets. Selain itu, media kultur secondly, culture media may only
mungkin hanya menstimulasi stimulate growth of some, but not all,
pertumbuhan beberapa mikroorganisme. microorganisms. Therefore, an end-
Maka, uji sterilitas produk jadi hanya product testing for sterility only provides
mampu mendeteksi kegagalan mayor an opportunity to detect major failures in
dalam sistem pemastian sterilitas (misal, the sterility assurance system (i.e. a
kesalahan yang menyebabkan failure that results in contamination of a
kontaminasi sejumlah besar unit produk large number of product units and/or that
dan/atau kontaminasi oleh result in contamination by the specific
mikroorganisme spesifik yang microorganisms whose growth is
14. Pelulusan parametris dapat disahkan 14. Parametric release can be authorised if
apabila data produksi yang menunjukkan the data demonstrating correct
kebenaran proses pengolahan bets processing of the batch provides
sudah cukup memberikan kepastian sufficient assurance, on its own, that the
bahwa proses yang didesain dan process designed and validated to ensure
divalidasi untuk memastikan sterilitas the sterility of the product, has been
produk telah dilaksanakan dalam delivered to that batch. Routine checks of
pembuatan bets tersebut. Pemeriksaan the steriliser, changes, deviations,
rutin terhadap sterilisator, perubahan, unplanned and routine planned
penyimpangan, aktivitas pemeliharaan maintenance activities should be
berkala yang rutin maupun tidak recorded, assessed and approved before
terencana hendaklah dicatat, dievaluasi releasing the products to the market.
dan disetujui sebelum produk diluluskan.
15. Pelulusan parametris hanya dapat 15. Parametric release can only be applied to
diberlakukan untuk produk yang products sterilised in their terminal
disterilisasi akhir dalam wadah akhirnya, container using either moist heat, dry
dengan menggunakan uap air, panas heat or ionising radiation (dosimetric
kering atau radiasi pengion (pelulusan release).
dosimetri).
16. Industri farmasi yang akan menerapkan 16. To utilise this approach, the manufacturer
pelulusan parametris hendaklah memiliki should have a history of acceptable GMP
riwayat pemenuhan CPOB yang compliance and a robust sterility
memuaskan dan program pemastian assurance program in place to
sterilitas yang andal dan menjamin demonstrate consistent process control
kontrol proses serta pemahaman proses and process understanding.
yang konsisten.
17. Program pemastian sterilitas hendaklah 17. The sterility assurance program should
didokumentasikan dan minimal be documented and include, at least, the
mencakup identifikasi dan pemantauan identification and monitoring of the critical
parameter proses kritis, pengembangan process parameters, steriliser cycle
dan validasi siklus sterilisator, wadah/ development and validation,
kemasan, validasi integritas, kontrol container/packaging integrity validation,
bioburden, program pemantauan bioburden control, environmental
lingkungan, pemisahan produk, monitoring program, product segregation
peralatan, desain fasilitas dan pelayanan, plan, equipment, services and facility
program kualifikasi, program kalibrasi dan design and qualification program,
pemeliharaan, program pengendalian maintenance and calibration program,
perubahan, pelatihan personel dan change control program, personnel
pendekatan manajemen risiko mutu. training, and incorporate a quality risk
management approach.
19. Dalam melakukan evaluasi pemenuhan 19. The history of non-sterility of products
persyaratan CPOB, hendaklah and of results of sterility tests carried out
dipertimbangkan riwayat ketidaksterilan on the product in question together with
produk dan perbandingan hasil uji products processed through the same or
sterilitas dari produk terkait dengan a similar sterility assurance system
produk lain yang diproduksi dengan should be taken into consideration when
sistem pemastian sterilitas yang sama. evaluating GMP compliance.
20. Personel yang terlibat dalam pelulusan 20. Personnel involved in the parametric
parametris hendaklah memiliki release process should have experience
pengalaman dalam bidang berikut: in the following areas: microbiology,
mikrobiologi, pemastian sterilitas, teknik, sterility assurance, engineering,
produksi dan sterilisasi. Kualifikasi, production and sterilisation. The
pengalaman, kompetensi dan pelatihan qualifications, experience, competency
seluruh personel yang terlibat dalam and training of all personnel involved in
pelulusan parametris hendaklah parametric release should be
didokumentasikan. documented.
21. Segala perubahan yang dapat 21. Any proposed change which may impact
berdampak pada pemastian sterilitas on sterility assurance should be recorded
hendaklah dicatat dalam sistem in the change control system and
pengendalian perubahan dan dikaji oleh reviewed by appropriate personnel who
personel yang sesuai, terkualifikasi dan are qualified and experienced in sterility
berpengalaman dalam pemastian assurance and should be approved by
sterilitas, serta hendaklah disetujui oleh Quality Assurance.
Pemastian Mutu.
24. Untuk produk cair atau secara 24. For aqueous or otherwise
mikrobiologis tidak stabil, jeda waktu microbiologically unstable products, the
antara pelarutan bahan awal, filtrasi time lag between dissolving the starting
larutan produk dan sterilisasi hendaklah materials, product fluid filtration, and
ditetapkan untuk meminimalkan sterilisation should be defined in order to
berkembangnya bioburden dan minimise the development of bioburden
peningkatan endotoksin (bila and an increase in endotoxins (if
memungkinkan). applicable).
25. Tidak boleh terjadi kemungkinan 25. There should be no possibility for mix ups
tercampur produk yang sudah dengan between sterilised and non sterilised
yang belum disterilkan. Pemastian products. Physical barriers or validated
tersebut dapat dilakukan dengan electronic systems may provide such
pemisahan secara fisik atau sistem assurance.
elektronis yang tervalidasi.
26. Kualifikasi dan validasi merupakan 26. Qualification and validation are critical
aktivitas kritis untuk menjamin bahwa activities to assure that sterilisation
peralatan yang digunakan untuk equipment can consistently meet cycle
sterilisasi dapat memenuhi parameter operational parameters and that the
27. Rekualifikasi berkala peralatan dan 27. Periodic requalification of equipment and
revalidasi proses hendaklah revalidation of processes should be
direncanakan dan dijustifikasi sesuai planned and justified in accordance with
dengan persyaratan yang tercantum pada the requirements of the Annex 1
Aneks 1 Pembuatan Produk Steril dan Manufacture of Sterile Medicinal Product
Bab 12 Kualifikasi dan Validasi. and Chapter 12 Qualification and
Validation.
29. Proses parameter kritis hendaklah 29. Critical process parameters should be
tersedia, ditetapkan dan dilakukan established, defined and undergo periodic
reevaluasi berkala. Rentang pelaksanaan re-evaluation. The operating ranges
hendaklah dilakukan berdasarkan proses should be developed based on
sterilisasi, kapabilitas proses, batas sterilisation process, process capability,
toleransi kalibrasi dan tingkat kekritisan calibration tolerance limits and parameter
parameter proses. criticality.
30. Pemantauan rutin alat sterilisasi 30. Routine monitoring of the steriliser
hendaklah menunjukkan kondisi yang should demonstrate that the validated
tervalidasi yang diperlukan untuk conditions necessary to achieve the
mencapai proses spesifik yang specified process is achieved in each
dibutuhkan pada setiap siklus. Proses cycle. Critical processes should be
kritis hendaklah dipantau spesifik selama specifically monitored during the
fase sterilisasi. sterilisation phase.
31. Catatan sterilisasi hendaklah mencakup 31. The sterilisation record should include all
seluruh parameter proses kritis. Catatan the critical process parameters. The
sterilisasi hendaklah diperiksa oleh sterilisation records should be checked
minimal dua sistem independen untuk for compliance to specification by at least
membuktikan pemenuhan spesifikasi two independent systems. These systems
proses sterilisasi. Sistem ini dapat terdiri may consist of two people or a validated
dari dua orang atau suatu sistem computer system plus a person.
komputer tervalidasi dan satu orang.
32. Seluruh perbaikan dan modifikasi yang 32. All repairs and modifications which have
telah disetujui teknisi yang been approved by the sterility assurance
berpengalaman dalam bidang pemastian engineer and microbiologist should be
sterilitas dan mikrobiologis hendaklah confirmed prior to release of each batch
dikonfirmasi sebelum pelulusan setiap of product.
bets produk.
33. Jika pelulusan parametris telah disetujui 33. Once parametric release has been
oleh Badan POM, keputusan untuk approved by the Badan POM, decisions
pelulusan atau penolakan bets hendaklah for release or rejection of a batch should
berdasarkan spesifikasi yang telah be based on the approved specifications
disetujui dan kajian terhadap data kontrol and the review of critical process control
proses kritis. Ketidaksesuaian spesifikasi data. Non-compliance with the
pelulusan parametris tidak dapat specification for parametric release
digantikan oleh uji sterilitas produk jadi cannot be overruled by a finished product
yang memenuhi syarat. passing the test for sterility.
GLOSARIUM GLOSSARY
poduk akhir berdasarkan data proses, yang process data, which typically include a valid
secara spesifik mencakup gabungan valid dari combination of measured material attributes
atribut material yang diukur dan pengendalian and process controls.
proses.
Aneks ini mengacu pada ICH Q9 pedoman This Annex corresponds to ICH Q9 guideline
Manajemen Risiko Mutu dan memberi on Quality Risk Management. It provides
pedoman mengenai pendekatan sistematis guidance on a systematic approach to Quality
terhadap Manajemen Risiko Mutu serta Risk Management facilitating compliance with
kemudahan bagi pemenuhan CPOB dan GMP and other quality requirements. It
persyaratan mutu lain. Ini mencakup prinsip includes principles to be used and options for
yang digunakan dan beberapa pilihan proses, processes, methods and tools which may be
metode dan perangkat yang dapat digunakan used when applying a formal Quality Risk
pada saat menerapkan pendekatan Management approach. Further reference on
Manajemen Risiko Mutu secara formal. Acuan the implementation of Quality Risk
lebih lanjut terkait penerapan Manajemen Management to ensure the quality of the
Risiko Mutu untuk menjamin mutu produk products may refer to the WHO guidelines on
dapat mengacu pada WHO guidelines on Quality Risk Management or other
Quality Risk Management atau pedoman international guide.
internasional lain terkait.
PENDAHULUAN INTRODUCTION
1. Meskipun terdapat beberapa contoh 1. Although there are some examples of the
penggunaan Manajemen Risiko Mutu di use of Quality Risk Management in the
industri farmasi saat ini, namun terbatas pharmaceutical industry today, they are
dan tidak mewakili keseluruhan kontribusi limited and do not represent the full
yang dapat diberikan manajemen risiko. contributions that risk management has to
offer.
Selain itu, bahwa sistem mutu adalah In addition, the importance of quality
penting telah diakui oleh industri farmasi systems has been recognized in the
dan terbukti bahwa Manajemen Risiko pharmaceutical industry and it is
Mutu merupakan komponen yang becoming evident that Quality Risk
berharga dalam suatu sistem mutu yang Management is a valuable component of
efektif. an effective quality system.
3. Pada pembuatan dan penggunaan obat 3. The manufacturing and use of medicinal
termasuk komponennya, mengandung products, including its components,
risiko pada tingkat yang berbeda. Risiko necessarily entail some degree of risk.
terhadap mutu hanyalah salah satu The risk to its quality is just one
komponen dari keseluruhan risiko. component of the overall risk.
Manajemen Risiko Mutu yang efektif Effective Quality Risk Management can
dapat memfasilitasi pengambilan facilitate better and more informed
keputusan yang lebih baik dengan decisions, can provide Badan POM with
informasi yang lebih lengkap. Hal greater assurance of a company’s ability
tersebut dapat meningkatkan keyakinan to deal with potential risks and can
Badan POM akan kemampuan beneficially affect the extent and level of
perusahaan dalam menangani potensi direct Badan POM oversight.
risiko, sehingga dapat bermanfaat pada
tingkat dan rentang pengawasan Badan
POM.
4. Tujuan pedoman ini adalah memberikan 4. The purpose of this guideline is to offer a
metode pendekatan sistematis pada systematic approach to Quality Risk
Manajemen Risiko Mutu dan berfungsi Management. It serves as a foundation or
sebagai fondasi atau sumber dokumen resource document that is independent
yang independen dari dokumen ICH of, yet supports, other ICH Quality
Quality yang lain, namun di lain pihak documents and complements existing
mendukung dokumen tersebut. quality practices, requirements,
Manajemen Risiko Mutu juga melengkapi standards, and guidelines within the
quality practices, persyaratan, standar, pharmaceutical industry and regulatory
dan pedoman mutu yang ada di environment. It specifically provides
lingkungan industri farmasi dan Badan guidance on the principles and some of
POM. Pedoman ini secara spesifik the tools of Quality Risk Management that
memberikan prinsip dan beberapa can enable more effective and consistent
perangkat Manajemen Risiko Mutu yang risk based decisions, both by the Badan
memungkinkan pengambilan keputusan POM and industry, regarding the quality
yang efektif dan konsisten berdasarkan of active pharmaceutical ingredients and
penilaian risiko, baik oleh Badan POM medicinal products across the product
maupun industri, terkait mutu bahan aktif lifecycle.
obat dan obat selama siklus-hidup
produk.
Pedoman ini tidak dimaksudkan untuk It is not intended to create any new
membuat tuntutan baru di luar expectations beyond the current
persyaratan yang berlaku. regulatory requirements.
7. Pedoman ini menyediakan prinsip dan 7. This guideline provides principles and
beberapa contoh perangkat untuk examples of tools for Quality Risk
Manajemen Risiko Mutu yang dapat Management that can be applied to
diterapkan pada berbagai aspek berbeda different aspects of pharmaceutical
pada mutu obat. quality.
8. Dua prinsip utama dalam Manajemen 8. Two primary principles of Quality Risk
Risiko Mutu adalah: Management are:
evaluasi risiko terhadap mutu the evaluation of the risk to quality
hendaklah berdasarkan should be based on scientific
pengetahuan ilmiah dan dikaitkan knowledge and ultimately link to the
dengan perlindungan pasien protection of the patient; and
sebagai tujuan akhir; dan
tingkat usaha, formalitas, dan the level of effort, formality and
dokumentasi manajemen risiko documentation of the Quality Risk
mutu hendaklah setara dengan Management process should be
tingkat risiko. commensurate with the level of risk.
Memulai
Proses Manajemen Risiko
Penilaian Risiko
Identifikasi Risiko
Analisis
` Risiko
Pengendalian Risiko
Pengurangan Risiko
Penerimaan Risiko
Keluaran Proses
Manajemen Risiko Mutu
Pengkajian Risiko
Pengkajian Kembali
Kejadian
Gambar 1 Figure 1
10. Simpul keputusan tidak ditunjukkan 10. Decision nodes are not shown in the
dalam diagram di atas karena keputusan diagram above because decisions can
dapat terjadi pada tahap manapun di occur at any point in the process. These
dalam proses. Keputusan dapat kembali decisions might be to return to the
ke langkah sebelumnya dan mencari previous step and seek further
informasi lebih lanjut, untuk information, to adjust the risk models or
menyesuaikan model risiko atau bahkan even to terminate the risk management
mengakhiri proses manajemen risiko process based upon information that
berdasarkan informasi yang menunjang supports such a decision. Note:
keputusan tersebut. Catatan: “tidak “unacceptable” in the flowchart does not
dapat diterima” dalam diagram alur tidak only refer to statutory, legislative or
hanya mengacu pada perundang- regulatory requirements, but also to the
undangan, peraturan, atau standar, need to revisit the risk assessment
tetapi juga terhadap kebutuhan untuk process.
meninjau kembali proses penilaian
risiko.
11. Aktivitas Manajemen Risiko Mutu 11. Quality Risk Management activities are
biasanya, tetapi tidak selalu, dilakukan usually, but not always, undertaken by
oleh tim interdisipliner. Ketika tim interdisciplinary teams. When teams are
dibentuk, hendaklah disertakan tenaga formed, they should include experts from
ahli dari bidang yang sesuai (misal unit the appropriate areas (e.g. quality unit,
mutu, pengembangan bisnis, teknik, business development, engineering,
13. Manajemen Risiko Mutu hendaklah 13. Quality Risk Management should include
mencakup proses sistematis yang systematic processes designed to
dirancang untuk mengoordinasi, coordinate, facilitate and improve
memfasilitasi dan memperbaiki science-based decision making with
pengambilan keputusan secara ilmiah respect to risk. Possible steps used to
terkait risiko. Langkah yang mungkin initiate and plan a Quality Risk
digunakan untuk memulai dan Management process might include the
merencanakan proses Manajemen Risiko following:
Mutu mencakup hal berikut:
tetapkan masalah dan/atau risiko define the problem and/or risk
yang dipersoalkan, termasuk question, including pertinent
asumsi terkait yang assumptions identifying the potential
mengidentifikasi potensi risiko; for risk;
kumpulkan latar belakang informasi assemble background information
dan/ atau data potensi bahaya, and/ or data on the potential hazard,
kerusakan atau dampak pada harm or human health impact
kesehatan manusia yang relevan relevant to the risk assessment;
untuk penilaian risiko;
tentukan pemimpin dan sumber identify a leader and necessary
daya yang diperlukan; resources;
tetapkan tenggang waktu, hasil specify a timeline, deliverables and
yang akan dilaporkan dan tingkat appropriate level of decision making
pengambilan keputusan yang layak for the risk management process.
untuk proses manajemen risiko.
14. Penilaian risiko terdiri dari identifikasi 14. Risk assessment consists of the
bahaya, dan analisis serta evaluasi risiko identification of hazards and the analysis
terkait dengan paparan bahaya (seperti and evaluation of risks associated with
yang dijelaskan di bawah ini). Penilaian exposure to those hazards (as defined
risiko mutu dimulai dengan uraian jelas below). Quality risk assessments begin
15. Identifikasi risiko adalah informasi yang 15. Risk identification is a systematic use of
digunakan secara sistematis untuk information to identify hazards referring to
mengidentifikasi bahaya menyangkut the risk question or problem description.
risiko yang dipersoalkan atau deskripsi Information can include historical data,
masalah. Informasi terdiri dari riwayat theoretical analysis, informed opinions,
data, analisis secara teoritis, opini yang and the concerns of stakeholders. Risk
ada dan pertimbangan pemangku identification addresses the question
kepentingan. Identifikasi risiko dengan “What might go wrong?”, including
mengajukan pertanyaan “Apa yang identifying the possible consequences.
mungkin salah?”, termasuk This provides the basis for further steps in
mengidentifikasi kemungkinan the Quality Risk Management process.
konsekuensi. Hal ini merupakan dasar
untuk langkah selanjutnya dalam proses
Manajemen Risiko Mutu.
16. Analisis risiko adalah estimasi terhadap 16. Risk analysis is the estimation of the risk
risiko terkait bahaya yang diidentifikasi. associated with the identified hazards. It
Hal tersebut merupakan proses kualitatif is the qualitative or quantitative process
atau kuantitatif dari kaitan antara of linking the likelihood of occurrence and
kemungkinan kejadian dan tingkat severity of harms. In some risk
keparahan kerusakan. Dalam beberapa management tools, the ability to detect
perangkat manajemen risiko, the harm (detectability) also factors in the
kemampuan mendeteksi kerusakan juga estimation of risk.
faktor dalam mengestimasi risiko.
17. Evaluasi risiko membandingkan risiko 17. Risk evaluation compares the identified
yang sudah diidentifikasi dan dianalisis and analyzed risk against given risk
terhadap kriteria risiko yang ditentukan. criteria. Risk evaluations consider the
Evaluasi risiko mempertimbangkan strength of evidence for all three of the
kekuatan bukti dari tiga pertanyaan dasar fundamental questions.
di atas.
18. Dalam melakukan penilaian risiko yang 18. In doing an effective risk assessment, the
efektif, ketangguhan data sangat penting robustness of the data set is important
karena hal tersebut menentukan mutu because it determines the quality of the
keluaran. Pengungkapan asumsi dan output. Revealing assumptions and
sumber yang layak atas ketidakpastian reasonable sources of uncertainty will
19. Keluaran penilaian risiko dapat berupa 19. The output of a risk assessment is either
perkiraan kuantitatif risiko ataupun a quantitative estimate of risk or a
deskripsi kualitatif tentang rentang risiko. qualitative description of a range of risk.
Jika risiko diungkapkan secara kuantitatif, When risk is expressed quantitatively, a
gunakan probabilitas numeris. Sebagai numerical probability is used.
alternatif, risiko dapat diungkapkan Alternatively, risk can be expressed using
menggunakan pendeskripsi kualitatif, qualitative descriptors, such as “high”,
seperti “tinggi”, “sedang” atau “rendah”, “medium”, or “low”, which should be
yang hendaklah didefinisikan serinci defined in as much detail as possible.
mungkin. Kadang-kadang sebuah skor Sometimes a "risk score" is used to
risiko digunakan untuk menetapkan lebih further define descriptors in risk ranking.
lanjut pendeskripsi peringkat risiko.
20. Pengendalian risiko mencakup 20. Risk control includes decision making to
pengambilan keputusan untuk reduce and/or accept risks. The purpose
mengurangi dan/atau menerima risiko. of risk control is to reduce the risk to an
Tujuan pengendalian risiko adalah untuk acceptable level. The amount of effort
mengurangi risiko sampai batas yang used for risk control should be
dapat diterima. Tingkat usaha yang proportional to the significance of the risk.
digunakan untuk mengendalikan risiko Decision makers might use different
hendaklah sebanding dengan signifikansi processes, including benefit-cost
risiko. Pembuat keputusan mungkin analysis, for understanding the optimal
menggunakan proses yang berbeda, level of risk control.
termasuk analisis keuntungan-biaya,
untuk memahami tingkat yang optimal
terhadap pengendalian risiko.
21. Pengendalian risiko terfokus pada 21. Risk control might focus on the following
pertanyaan di bawah ini: questions:
Apakah risiko tersebut melebihi Is the risk above an acceptable
tingkat yang dapat diterima? level?
Apa yang dapat dilakukan untuk What can be done to reduce or
mengurangi atau menghilangkan eliminate risks?
risiko?
Apa keseimbangan yang layak What is the appropriate balance
antara keuntungan, risiko dan among benefits, risks and
sumber daya? resources?
Apakah muncul risiko baru sebagai Are new risks introduced as a result
hasil identifikasi risiko yang sedang of the identified risks being
dikendalikan? controlled?
22. Pengurangan risiko fokus pada proses 22. Risk reduction focuses on processes for
mitigasi atau menghindarkan risiko mutu mitigation or avoidance of quality risk
bila melampaui tingkat yang ditetapkan when it exceeds a specified (acceptable)
(dapat diterima) (lihat Gambar 1). level (see Fig. 1). Risk reduction might
Pengurangan risiko mungkin termasuk include actions taken to mitigate the
tindakan yang diambil untuk memitigasi severity and probability of harm.
tingkat keparahan dan probabilitas Processes that improve the detectability
kerusakan. Proses yang memperbaiki of hazards and quality risks might also be
kemampuan mendeteksi bahaya serta used as part of a risk control strategy.
risiko mutu mungkin dapat juga The implementation of risk reduction
digunakan sebagai bagian dari strategi measures can introduce new risks into
untuk mengendalikan risiko. the system or increase the significance of
Implementasi tindakan pengurangan other existing risks. Hence, it might be
risiko dapat memunculkan risiko baru ke appropriate to revisit the risk assessment
dalam sistem atau meningkatkan to identify and evaluate any possible
signifikansi risiko lain yang ada. Karena change in risk after implementing a risk
itu, mungkin perlu meninjau ulang reduction process.
penilaian risiko untuk mengidentifikasi
dan mengevaluasi perubahan yang
mungkin terjadi setelah penerapan
proses pengurangan risiko.
23. Penerimaan risiko adalah suatu 23. Risk acceptance is a decision to accept
keputusan untuk menerima risiko. risk. Risk acceptance can be a formal
Penerimaan risiko dapat menjadi sebuah decision to accept the residual risk or it
keputusan formal untuk menerima sisa can be a passive decision in which
risiko atau hal tersebut dapat menjadi residual risks are not specified. For some
keputusan pasif di mana sisa risiko tidak types of harms, even the best Quality
ditetapkan. Bagi beberapa tipe Risk Management practices might not
kerusakan, bahkan penerapan entirely eliminate risk. In these
Manajemen Risiko Mutu terbaik pun circumstances, it might be agreed that an
mungkin tidak dapat menghilangkan appropriate Quality Risk Management
risiko secara keseluruhan. Dalam strategy has been applied and that quality
keadaan seperti ini, mungkin dapat risk is reduced to a specified (acceptable)
disetujui bahwa strategi Manajemen level. This (specified) acceptable level will
Risiko Mutu yang sesuai telah diterapkan depend on many parameters and should
dan risiko mutu tersebut dikurangi sampai be decided on a case-by-case basis.
pada suatu tingkat tertentu (yang dapat
diterima). Tingkat (tertentu) yang dapat
diterima ini akan bergantung pada
berbagai parameter dan hendaklah
diputuskan berdasarkan kasus per kasus.
24. Komunikasi risiko adalah proses 24. Risk communication is the sharing of
berbagi informasi tentang risiko dan information about risk and risk
manajemen risiko antara pembuat management between the decision
keputusan dan pihak lain. Pihak terkait makers and others. Parties can
dapat mengomunikasikan pada tingkat communicate at any stage of the risk
mana saja dari proses manajemen mutu management process (see Fig. 1: dashed
(lihat Gambar 1: garis putus-putus). arrows). The output/result of the Quality
Keluaran/hasil akhir proses Manajemen Risk Management process should be
Risiko Mutu hendaklah dikomunikasikan appropriately communicated and
dengan benar dan didokumentasikan documented (see Fig. 1: solid arrows).
(lihat Gambar 1: garis penuh). Communications might include those
Komunikasi mungkin melibatkan pihak among interested parties; e.g., Badan
yang berkepentingan; misal, Badan POM POM and industry, industry and the
dan industri, industri dan pasien, internal patient, within a company, industry or
perusahaan, internal industri atau Badan POM, etc.
internal Badan POM, dll.
pedoman.
25. Manajemen risiko hendaklah menjadi 25. Risk management should be an on-going
bagian dari proses manajemen mutu part of the quality management process.
yang berkesinambungan. Hendaklah A mechanism to review or monitor events
diterapkan mekanisme untuk mengkaji should be implemented.
atau memantau kejadian.
26. Keluaran/hasil proses manajemen risiko 26. The output/results of the risk
hendaklah dikaji untuk memperhitungkan management process should be reviewed
pengetahuan dan pengalaman baru. to take into account new knowledge and
Ketika proses Manajemen Risiko Mutu experience. Once a Quality Risk
telah dimulai, proses tersebut hendaklah Management process has been initiated,
dilanjutkan untuk digunakan dalam that process should continue to be
kejadian yang mungkin memberi dampak utilized for events that might impact the
pada keputusan awal Manajemen Risiko original Quality Risk Management
Mutu, baik kejadian tersebut decision, whether these events are
direncanakan (misal, hasil pengkajian planned (e.g. results of product review,
produk, inspeksi, audit, pengendalian inspections, audits, change control) or
perubahan) maupun yang tidak unplanned (e.g. root cause from failure
direncanakan (misal, akar masalah dari investigations, recall). The frequency of
investigasi kegagalan, penarikan obat). any review should be based upon the
Frekuensi pengkajian hendaklah level of risk. Risk review might include
didasarkan pada tingkat risiko. reconsideration of risk acceptance
Pengkajian risiko dapat termasuk decisions.
mempertimbangkan kembali keputusan
penerimaan risiko.
27. Manajemen Risiko Mutu mendukung 27. Quality Risk Management supports a
pendekatan secara ilmiah dan praktis scientific and practical approach to
dalam pengambilan keputusan. decision-making. It provides documented,
Pendekatan ini menyediakan metode transparent and reproducible methods to
terdokumentasi, transparan, serta accomplish steps of the Quality Risk
keberulangan dalam menyelesaikan Management process based on current
langkah proses Manajemen Risiko Mutu knowledge about assessing the
berdasarkan pengetahuan terkini tentang probability, severity and sometimes
penilaian probabilitas, tingkat keparahan detectability of the risk.
dan kadang-kadang kemampuan
mendeteksi risiko.
28. Secara tradisional, risiko mutu telah 28. Traditionally, risks to quality have been
dinilai dan dikelola melalui berbagai cara assessed and managed in a variety of
yang informal (empiris dan/atau prosedur informal ways (empirical and/or internal
internal) berdasarkan misal, kumpulan procedures) based on, for example,
data observasi, tren, dan informasi lain. compilation of observations, trends and
Pendekatan seperti ini selalu memberikan other information. Such approaches
informasi berguna yang dapat continue to provide useful information that
mendukung isu seperti penanganan might support topics such as handling of
29. Di samping itu, industri farmasi dan 29. Additionally, the pharmaceutical industry
Badan POM dapat menilai dan mengelola and Badan POM can assess and manage
risiko dengan menggunakan perangkat risk using recognized risk management
manajemen risiko dan/atau prosedur tools and/or internal procedures (e.g.,
internal (misal, prosedur tetap). standard operating procedures).
Berikut ini adalah daftar dari beberapa Below is a non-exhaustive list of some of
perangkat tersebut: these tools:
metode fasilitasi dasar manajemen basic risk management facilitation
risiko (flowcharts, check sheets, methods (flowcharts, check sheets,
dll); etc.);
Failure Mode Effects Analysis Failure Mode Effects Analysis
(FMEA); (FMEA);
Failure Mode, Effects and Failure Mode, Effects and Criticality
Criticality Analysis (FMECA); Analysis (FMECA);
Fault Tree Analysis (FTA); Fault Tree Analysis (FTA);
Hazard Analysis and Critical Hazard Analysis and Critical Control
Control Points (HACCP); Points (HACCP);
Hazard Operability Analysis Hazard Operability Analysis
(HAZOP); (HAZOP);
Preliminary Hazard Analysis Preliminary Hazard Analysis (PHA);
(PHA);
penyaringan dan pemeringkatan risk ranking and filtering;
risiko;
perangkat statistik pendukung. supporting statistical tools.
30. Perangkat tersebut mungkin sesuai untuk 30. It might be appropriate to adapt these
digunakan di area tertentu yang tools for use in specific areas pertaining
berhubungan dengan mutu bahan aktif to drug substance and medicinal product
obat dan obat. Metode Manajemen Risiko quality. Quality Risk Management
Mutu dan perangkat statistik pendukung methods and the supporting statistical
dapat digunakan secara kombinasi tools can be used in combination (e.g.
(misal, Penilaian Risiko Probabilistik). Probabilistic Risk Assessment).
Pemakaian gabungan memberikan Combined use provides flexibility that can
fleksibilitas yang dapat memfasilitasi facilitate the application of Quality Risk
penerapan prinsip Manajemen Risiko Management principles.
Mutu.
31. Tingkat keketatan dan formalitas 31. The degree of rigor and formality of
Manajemen Risiko Mutu hendaklah Quality Risk Management should reflect
merefleksikan pengetahuan yang ada available knowledge and be
dan sepadan dengan kompleksitas commensurate with the complexity and/or
dan/atau tingkat kekritisan masalah yang criticality of the issue to be addressed.
dituju.
32. Manajemen Risiko Mutu adalah suatu 32. Quality Risk Management is a process
proses yang menunjang pengambilan that supports science-based and practical
keputusan praktis dan berdasarkan kajian decisions when integrated into quality
ilmiah bila diintegrasikan ke dalam sistem systems.
mutu.
33. Pelatihan personel industri dan Badan 33. Training of both industry and regulatory
POM dalam proses Manajemen Risiko personnel in Quality Risk Management
Mutu menunjang pengertian yang lebih processes provides for greater
baik terhadap proses pengambilan understanding of decision-making
keputusan serta membangun processes and builds confidence in
kepercayaan diri dalam memberikan Quality Risk Management outcomes.
keluaran Manajemen Risiko Mutu.
34. Manajemen Risiko Mutu hendaklah 34. Quality Risk Management should be
diintegrasikan ke dalam kegiatan yang integrated into existing operations and
dilakukan sekarang dan documented appropriately.
didokumentasikan secara tepat.
35. Contoh penggunaan untuk Industri dan 35. Examples for industry and regulatory
Badan POM: operations:
Manajemen Mutu Quality management
36. Beberapa contoh penggunaan untuk 36. Examples for industry operations and
kegiatan dan aktivitas industri: activities:
Pengembangan; Development;
fasilitas, peralatan dan sarana facility, equipment and utilities;
penunjang;
pengelolaan material; materials management;
produksi; production;
pengujian di laboratorium dan uji laboratory control and stability
stabilitas; testing;
37. Contoh penggunaan untuk fungsi 37. Example for Badan POM operations:
pengawasan Badan POM:
aktivitas inspeksi dan penilaian. inspection and assessment activities.
GLOSARIUM GLOSSARY
Bahaya Hazard
sumber potensial dari kerusakan. the potential source of harm.
Kerusakan Harm
kerusakan terhadap kesehatan, termasuk damage to health, including the damage that
kerusakan yang dapat terjadi dari hilangnya can occur from loss of product quality or
mutu produk atau ketersediaan produk. availability.
Risiko Risk
kombinasi dari probabilitas dan terjadinya the combination of the probability of
kerusakan, serta keparahan dari kerusakan occurrence of harm and the severity of that
tersebut. harm.
GLOSARIUM GLOSSARY
Bahan Material
Istilah umum yang dipakai untuk A general term used to denote starting
menunjukkan bahan awal (bahan aktif obat materials (active pharmaceutical ingredients
dan eksipien), reagensia, pelarut, bahan and excipients), reagents, solvents,
pembantu proses, produk antara, bahan process aids, intermediates, packaging
pengemas dan bahan penandaan (label). materials and labelling materials.
Bahaya Hazard
Sumber yang berpotensi menimbulkan The potential source of harm.
kerusakan (pada kesehatan).
Bangunan-Fasilitas Premises
Bangunan dan fasilitas yang dibutuhkan Building and facilities required to enhance
untuk meningkatkan kinerja pembuatan manufacturing of medicinal products.
obat.
Bets Batch
Sejumlah obat yang mempunyai sifat dan A quantity of medicinal product produced
mutu yang seragam yang dihasilkan dalam during a given cycle of manufacture and
satu siklus pembuatan atas suatu perintah from specific manufacturing order that is
pembuatan tertentu. Esensi suatu bets uniform in character and quality the
adalah homogenitasnya. essence of a batch is its homogeneity.
CPOB GMP
Cara Pembuatan Obat yang Baik: seluruh Good Manufacturing Practices: all elements
aspek dalam praktek yang ditetapkan yang in the established practices that will
secara kolektif menghasilkan produk akhir collectively lead to final products or services
atau layanan yang secara konsisten that consistently meet appropriate
memenuhi spesifikasi yang sesuai serta specifications and compliance with national
mengikuti peraturan nasional dan and international regulations.
internasional.
Ditolak Rejected
Status bahan atau produk yang tidak The status of materials or products which
diizinkan untuk digunakan dalam are not permitted to be used for processing,
pengolahan, pengemasan atau distribusi. packaging or distribution.
Dokumentasi Documentation
Seluruh prosedur, instruksi dan catatan All written procedures, instruction and
tertulis yang berkaitan dengan pembuatan records involved in the manufacture of
obat. medicinal products.
Eksipien Excipient
Suatu bahan, bukan berupa zat aktif, yang A substance, other than the active
telah dievaluasi dengan benar ingredient, which has been appropriately
keamanannya dan termasuk dalam sistem evaluated for safety and is included in a
pengantaran obat (drug delivery system) drug delivery system to:
untuk: aid in the processing of the drug
membantu dalam memroses delivery system during its
sistem pengantaran obat selama manufacture;
pembuatan obat tersebut; protect, support or enhance
melindungi, mendukung atau stability, bioavailability, or patient
meningkatkan stabilitas obat, acceptability;
ketersediaan hayati assist in product identification; or
(bioavailability), atau akseptabilitas enhance any other attribute of the
pasien; overall safety and effectiveness of
membantu identifikasi produk; atau the drug during storage or use.
meningkatkan atribut lain yang
berkaitan dengan keamanan dan
efektifitas obat selama
penyimpanan atau penggunaan.
Kalibrasi Calibration
Serangkaian tindakan pada kondisi tertentu The set of operations which establish,
untuk menentukan tingkat kesamaan nilai under specified conditions the relationship
yang diperoleh dari sebuah alat atau sistem between values indicated by a measuring
ukur, atau nilai yang direpresentasikan dari instrument or measuring system, or values
pengukuran bahan dan membandingkannya represented by a material measure, and the
dengan nilai yang telah diketahui dari suatu corresponding know values of a reference
acuan standar pada kondisi tertentu. standard.
Kampanye Campaign
Rangkaian kegiatan secara berurutan yang A series of operations intended to achieve a
bertujuan untuk mencapai suatu target; goal; e.g. production of several batches of
misal pembuatan beberapa bets dari suatu the same product in series.
produk yang sama secara berurutan.
Karantina Quarantine
Status bahan atau produk yang dipisahkan The status of starting or packaging
secara fisik atau dengan sistem tertentu materials, intermediate, bulk or finished
yang efektif, sementara menunggu products isolated physically or by other
keputusan apakah diluluskan atau ditolak. effective means whilst awaiting a decision on
their release or refusal.
Lot Lot
Bagian tertentu dari suatu bets yang A specific identified portion of a batch having
memiliki sifat dan mutu yang seragam dalam uniform character and quality within
batas yang telah ditetapkan. Apabila suatu specified limits. If a drug products is
produk diproduksi dengan proses terus- produced by a continuous process, a “Lot”
menerus, lot berarti suatu bagian tertentu means a specific identified portion produced
yang dihasilkan dalam suatu satuan waktu in a unit of time or quantity in a manner
atau satuan jumlah sedemikian rupa assures its having uniform character and
sehingga menjamin bagian ini memiliki sifat quality within specified limits.
dan mutu yang seragam dalam batas yang
telah ditetapkan.
Pemasok Supplier
Seseorang yang menyediakan obat dan A person providing medicinal products and
bahan atas permintaan. Para pemasok materials on request. Suppliers may be
mungkin adalah agen, perantara, distributor, agents, brokers, distributors, manufacturers
industri atau pedagang. Apabila diharuskan, or traders. Where possible, suppliers
para pemasok harus mempunyai izin dari should be authorized by a competent
instansi yang berwenang. authority.
Pencemaran Contamination
Kemasukan cemaran kimiawi atau The undesired introduction of impurities of
mikrobiologis, atau benda asing yang tidak a chemical or microbiological nature, or of
diinginkan kepada atau ke dalam bahan foreign matter, into or onto a starting
awal atau produk antara atau produk jadi material, or intermediate or finished product
selama produksi, pengambilan sampel, during production, sampling, packaging or
pengemasan atau pengemasan ulang, repackaging, storage or transport.
penyimpanan atau pengangkutan.
Pengemasan Packaging
Semua tindakan, termasuk pengisian dan All operations, including filling and labelling,
pelabelan, yang dilakukan pada produk which a bulk product has to undergo in
ruahan untuk menghasilkan obat jadi. order to become a finished product.
Catatan: Lazimnya proses pengisian steril Note: Sterile filling normally is not regarded
tidak dianggap sebagai bagian dari as part of packaging, the bulk product
pengemasan. Dalam hal ini produk ruahan being the filled, but not finally packed,
steril adalah produk yang sudah terisi dalam primary containers
kemasan primer sebelum dilanjutkan ke
proses pengemasan akhir.
Pengolahan Processing
Bagian dari siklus produksi mulai dari The part of production cycle starting from
penimbangan bahan awal sampai weighing of starting materials to the
menghasilkan produk ruahan. obtaining of a bulk product.
sesudah melalui satu atau lebih proses quality may be rendered acceptable by one
tambahan. or more additional operations
Penyangga Udara
Ruang tertutup berpintu dua atau lebih yang Airlock
dihubungkan ke dua atau lebih ruang lain An enclosed space with two or more doors,
yang berbeda kelas kebersihan dan which is interposed between two or more
dimaksudkan untuk mengendalikan aliran rooms (e.g. of different class of cleanliness)
udara saat pintu dari ruang lain terbuka. for the purpose of controlling the air flow
Suatu ruang penyangga udara dapat between those rooms when they need to
digunakan sebagai tempat lewat personil be entered. An airlock may be designed for
atau bahan yang akan digunakan produksi, and used by either people or materials in
dalam hal terakhir ini, ruang penyangga the latter case it can be termed a ”pass
udara disebut juga “kotak penyangga”. through hatch”. An airlock can also be the
Ruang penyangga udara dapat juga “anteroom” to a clean room in which sterile
berfungsi sebagai “ruang antara” menuju goods are handled.
ruang bersih tempat penanganan barang
steril.
Penyimpanan Storage
Penyimpanan obat dan bahan sampai pada The storing of medicinal products and
saat digunakan. materials up to their point of use.
Produksi Production
Seluruh kegiatan dalam pembuatan obat, All operations involved in the preparation of
mulai dari penerimaan bahan, dilanjutkan a medicinal product, from receipt of
dengan pengolahan, pengemasan dan materials, through processing, packaging
pengemasan ulang, penandaan dan and repackaging, labelling and relabelling,
penandaan ulang sampai menghasilkan to completion of the finished product.
produk jadi.
Prosedur Procedures
Uraian kegiatan yang harus dilakukan serta Description of the operations to be
peringatan yang harus diperhatikan, baik executed, the precautions to be
yang langsung maupun tidak langsung implemented directly or indirectly related to
berkaitan dengan pembuatan obat. the manufacture of a medicinal product.
Rekonsiliasi Reconciliation
Perbandingan jumlah teoritis dan aktual dari A comparison, making due allowance for
produk yang dihasilkan atau bahan yang normal variation, between the amount of
dipakai, termasuk normal variasi yang product or materials theoretically and
diperbolehkan. actually produced or used.
Risiko Risk
Kombinasi kemungkinan terjadinya kejadian The combination of the probability of
yang membahayakan serta tingkat occurrence of harm and the severity of that
keparahan bahaya tersebut. harm.
Sanitasi Sanitation
Pengendalian higienis terhadap proses The hygienic control on manufacturing
produksi, termasuk bangunan, peralatan processes, including premises, equipment
dan penanganan bahan. and material handling
Sistem System
Suatu kelompok peralatan dengan suatu A group of equipment with a common
maksud / tujuan yang sama. purpose.
Sponsor Sponsor
Perorangan, perusahaan, institusi atau An individual, company, institution or
organisasi yang mempunyai tanggung organisation which takes responsibility for
jawab dalam melaksanakan, mengelola the initiation, management and/or financing
dan/atau membiayai suatu uji klinik. of a clinical trial.
Status Status
Penggolongan bahan atau produk dalam The classification of any material or product
hubungan dengan diterima (atau tidak in relation to their acceptance (or
diterima) untuk penggunaan, pengolahan otherwise) for use, further processing or
lanjut atau distribusi. Terminologi yang distribution. Terms used could include
digunakan dapat berupa "Karantina", “Quarantine”, “Released”, “Hold”, or
“Diluluskan", “Ditahan”, atau " Ditolak". “Rejected”.
Steril Sterile
Bebas dari mikroorganisme viabel. Free from viable micro-organism.
Sterilitas Sterility
Konsep ketiadaan mutlak dari Sterility is the absence of living organisms.
mikroorganisme hidup.
Sterilisasi Sterilization
Inaktivasi atau pengurangan mikroba hidup Inactivation or reduction to an acceptable
sampai batas yang dapat diterima, yang level of all viable microorganisms by a
dilakukan dengan cara yang sesuai. suitable process.
Tren Trend
Istilah statistika yang merujuk kepada A statistical term referring to the direction
petunjuk atau nilai perubahan variabel. or rate of change of a variable(s).
Validasi Validation
Suatu tindakan pembuktian dengan cara Action of proving, in accordance with the
yang sesuai dengan prinsip Cara principles of Good Manufacturing Practice,
Pembuatan Obat yang Baik, bahwa that any procedure, process, equipment,
prosedur, proses, material kegiatan atau material, activity or system actually leads to
sistem, pengawasan akan senantiasa the expected results.
mencapai hasil yang diharapkan.
Dispensing Dispensing
Kegiatan menimbang, menghitung dan Activity of material weighing, counting and
menyerahkan bahan untuk digunakan dalam issuing for production use.
produksi.