DS Case 4 Getsa
DS Case 4 Getsa
Tetanus
B. Muscle Relaxation
Relaksasi otot terjadi ketika aceylcholine tidak lagi dilepaskan di neuromuscular junction. Penghentian
potensial aksi sepanjang sarcolemma menghentikan pelepasan Ca2+ dari sarcoplasmic reticuum dan
Ca2+ secara aktif diangkut kembali ke sarcoplasmic reticulum. Ketika konsentrasi Ca2+ menurun di
sarcoplasma, Ca2+ berdifusi menjauh dari molekul troponin. Kompleks troponin-tropomyosin kemudian
menetapkan kembali posisinya, yang menghalangi active site pada molekul actin. Akibatnya, cross-bridge
tidak dapat terbentuk kembali dan otot menjadi relaxes.
Relaksasi otot disebabkan karena adanya:
1. GABA → mediator penghambat utama di otak dan memediasi penghambatan presynaptic dan
postsynaptic.
2. Glycine → memiliki efek excitatory dan penghambatan di SSP
Clostridium tetani
(n) bakteri patogen anaerobik yang terutama ditemukan di dalam tanah dan
kotoran kuda atau hewan lainya serta dapat menyebabkan tetanus
Karakteristik
Clostridium tetani adalah bakteri berbentuk batang lurus, dan memiliki panjang 2-
5 mikron dan lebar 0,4-0,5 mikron. Clostridium tetani termasuk bakteri gram
positif anaerobic berspora, mengeluarkan eksotoksin.
Patogenesis
Toksin tetanus, disebut tetanospasmin, adalah racun yang sangat kuat.
Didapatkan dari lokasi yang terinfeksi oleh aliran saraf retrograde atau darah.
Toksin tetanus menghambat pelepasan inhibitor neurotransmiter (seperti GABA
dan glisin), menghasilkan eksitasi tak terkendali dari neuron motorik.
Tetanus
3. Kriteria 3 : Masa inkubasi <7 hari (waktu
diantara trauma tanda dan gejala)
Penyakit akut yang dimanifestasikan oleh
kejang otot skelet dan gangguan sistem saraf 4. Kriteria 4 : Periode of onset 48 jam (waktu
otonom. antara gejala pertma lock jaw dan kejang
pertama)
5. Kriteria 5 : peningkatan temperature
(rectal 37,8°C atau axillary 37,2°C)
• Disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani
• Masuknya bakteri ini dapat terjadi karena Berdasarkan Grading
lecet, luka, tali pusar (dalam kasus 1. Grade 1 (ringan) : terdapat 1 kriteria
neonates) (biasanya kriteria 1 atau kriteria 2) angka
• Tapi 20-30% kasus tetanus, tidak kematian tidak ada
ditemukan luka masuk tusukan. 2. Grade 2 (sedang) : terdapat 2 kriteria
(biasanya kriteria 1 dan kriteria 2 ) dengan
• Lecet superfisial yang menjadi tempat masa inkubasi lebih dari 7 hari dan onset
infeksi paling umum lebih dari 48 jam angka kematian sekitar
10%
3. Grade 3 (berat) : terdapat 3 kriteria
• Tetanus ini adalah penyakit langka di masa inkubasi kurang dari 7 hari atau onset
negara maju kurang dari 48 jam angka kematia sekitar
• Sebagian besar kasus terjadi pada individu 32%
yang tidak divaksinasi atau vaksinasi 4. Grade 4 (sangat berat): terdapat 4 kriteria
secara tidak lengkap dengan angka kematian 60%
5. Grade 5 (calculated mortality): kelima
kriteria termasuk puerperal dan neonatal
• Punya luka yang tidak dibersihkan dengan angka kematian 84%
• Orang yang tidak divaksinasi
• Sistem imun lemah
• Pemotongan septik tali pusar
Berdasarkan keparahan
1. Kriteria 1 : lockjaw, isolated spasm,
dysphagia, stiffness of muscle back
2. Kriteria 2 : spasme, tanpa
mempertimbangkan frekuensi
PATGEN PATFIS
otot yang nyeri serta biasanya
didahului oleh Riwayat trauma sudah
1. Lokal cukup untuk menegakkan diagnosis
• Kontraksi otot yang persisten pada
daerah luka
• Dental Infection
• Kontraksi otot ringan, bertahan dalam
beberapa bulan tanpa progresif • Hysteria
2. Sefalik • Neoplasm
• Jarang terjadi. Menyertai otitis media • Acute Abdoment
atau trauma kepala
• Stroke
• Mengenai nervus kranialis (wajah).
Masa inkubasi 1-2 hari • Serotonin syndrome
3. Neonatrum
• Pada bayi baru lahir PERAWATAN LUKA
• Akibat si bayi tidak mendapat imunisasi A. Prinsip Perawatan Luka
pasif (ibu tidak diimunisasi)
4. Umum
b. Luka tidak boleh ditutup bila: telah • RL juga dapat diberikan untuk keperluan
lebih dari 24 jam, luka sangat kotor noninfus, seperti membersihkan luka atau
atau terdapat benda asing, atau luka sebagai cairan irigasi untuk membersihkan
akibat gigitan binatang. bakteri selama operasi bedah terbuka
c. Luka bernanah tidak boleh dijahit, tutup METRONIDAZOLE
ringan luka tersebut dengan
menggunakan kasa lembap. • Merupakan 1-Beta-hidroksi-etil-2-metil-5-
nitroimidazole yang berbentuk kristal
d. Jika luka terinfeksi, tutup ringan luka kuning muda dan sedikit larut dalam air
dan biarkan sembuh dengan sendirinya. atau alcohol