Anda di halaman 1dari 22

PELUANG DAN KAUSA

Disusun Oleh:
GITA RAHMADANI

PROGRAM PASCASARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND
T.A 2017
Pendahuluan
Inferensi kausa dalam epidemiologi adalah
hubungan statistik dengan asosiasi kausal
yang harus dijelaskan dalam pengertian
probabilistik, yaitu bahwa keberadaan
faktor A (pajanan) akan meningkatkan
peluang terjadinya faktor B (timbulnya
penyakit)

Peluang  kemungkinan terjadinya sesuatu


Pendahuluan
Klinisi sering berhadapan dengan bias dan
peluang (chance)
Kesalahan pengambilan sampel acak
(random error) tidak dapat dihindarkan
Variasi acak timbul dari proses pengukuran
atau fenomena biologis
Pentingnya faktor peluang dan
membandingkannya dengan bias
Random error
Perbedaan sesungguhnya
Ada Tidak ada
Kesimpulan uji Ada perbedaan Benar Tidak benar
statistik penyimpangan
tipe 1 (α)
Tidak ada Tidak benar Benar
perbedaan penyimpangan
tipe II (β)
Penyimpangan
Penyimpangan α / tipe I  false positive
Penyimpangan β / tipe II  false negative
Kemungkinan penyimpangan akibat variasi
random dihitung dengan statistik
inferensial
Statistically significance
Perbedaan signifikan secara statistik tidak
berarti penting secara klinik
Nilai p bermakna hanya menentukan
bahwa perbedaan itu benar-benar ada
Kenyataannya, perbedaan yang memiliki
signifikansi tinggi didapat dari sampel yang
besar
Uji Statistik
Digunakan untuk memperkirakan
kemungkinan penyimpangan α
Menggambarkan derajat hubungan antar
variabel
One tailed dan two tailed test
Penentuan Kegagalan
Jumlah kecukupan pasien
Ukuran efek
Alpha error
Beta error
Karakteristik data
Interrelasi
Statistical power seusai penelitian
Kausa
Banyak sekali peristiwa sebab akibat yang
dihadapi klinisi
Kausa  sesuatu yang akan memberikan
akibat atau hasil
Kausa sangat penting bagi dokter dalam
hal pencegahan, diagnosis dan pengobatan
Kausa bersifat tunggal atau jamak
Pendekatan Kausa ke Akibat

Paparan
Kepadatan Mikobakterium
penduduk

Malnutrisi

Invasi ke
jaringan dan
adanya reaksi
Host yang Infeksi TBC
rentan

Vaksinasi

Genetik
Faktor Kausa

Sebuah Pajanan harus memenuhi berbagai


persyaratan untuk dapat dinyatakan sebagai faktor
kausal bagi suatu penyakit, diantaranya yang
terpenting adalah asosiasi temporal yaitu pajanan
harus ada mendahului terjadinya penyakit
Sifat Kausa
a. Kausa Cukup (Sufficient Cause)
Kausa cukup tidak selalu harus ada untuk
menimbulkan penyakit, namun jika kausa
cukup ada penyakit pasti akan timbul
b. Kausa Perlu (Necessary Causa)
Kausa perlu harus ada untuk menimbulkan
penyakit, namun jika kausa perlu ada pun
penyakit tidak selalu timbul
Agar dapat dinyatakan sebagai faktor kausal
sebuah penyakit, sebuah pajanan harus
merupakan kausa cukup maupun kausa perlu
bagi penyakit tersebut
Sifat Kausa
Lima definisi Kausal

Kausa diperlukan
Produksi dan Kausa
Mencukupi

Sufficient
Kausal
Component
Probabilistic
Causa
Interaksi Kausal Multiple

Lebih dari satu kausa yang berperan 


efeknya tidak selalu aditif
Menjelaskan faktor penyebab lebih sulit bila
banyak kausa
Interaksi kausa bisa saling menambah atau
saling meniadakan
Contoh Interaksi Multikausal
Kejadian timbulnya penyakit dalam
pandangan Epidemiologi Modern
merupakan sebuah proses yang bersifat
multikausal, yaitu sebagai pengaruh
sejumlah faktor risiko dan faktor preventif
beserta interaksi antar masing-masing
faktor tersebut
Mencari Kausa

Penelitian pada individu


Tidak mungkin membuktikan hubungan
kausal secara jelas
Melalui penelitian empirik kausa bisa
didapatkan
Sebaliknya, bukti yang menentang dapat
dibatasi
Kriteria Bukti Sebab Akibat
Temporal  kausa mendahului efek
Kekuatan  risiko relatif yang besar
Respon terhadap dosis  makin besar
paparan terhadap kausa diikuit peninggian
kejadian penyakit
Reversibilitas  Penurunan paparan
terhadap kausa diikuti penurunan kejadian
penyakit
Konsistensi  Kejadian berulang pada
pengamatan orang lain, di tempat lain, dan
waktu yang berbeda
Kriteria Bukti Sebab Akibat
Masuk Akal Secara Biologis  sesuai
dengan pengetahuan biologi
Spesifitas  Satu penyebab menimbulkan
satu efek
Analogi  Hubungan sebab akibat sudah
terbukti untuk penyebab/penyakit yang
serupa
Tipe Pembuktian

Kekuatan Desain Hasil


Kuat Clinical Trial Hubungan
Temporal
Kohort Kekuatan
Kasus-Kontrol Reversibilitas
Cross-Sectional Respon-dosis
Risiko Agregasi Konsistensi
Serial Kasus Kesesuaian Biologik
Lemah Laporan Kasus Analogi
Daftar pustaka
Robert H,Flether, dkk. Epidemiologi Klinik.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai