Anda di halaman 1dari 3

KEJADIAN/PERISTIWA

Pelarian 7 narapidana di Rutan Sipirok Sumatera Utara

KRONOLOGI KEJADIAN DARI BEBERAPA SUMBER MEDIA

Pada pukul 03.10 WIB, petugas Rutan melakukan kontrol seluruh sel napi. Erwedi
(KadivPAS Kanwil KemenkumHAM SUMUT) mengungkapkan belum terjadi kaburnya napi
tersebut. Selanjutnya, dilakukan kontrol kembali sekitar 30 menit kemudian, baru
diketahui ada penghuni rutan yang melarikan diri. "Posisi malam itu, hujan deras tidak
terlalu terdengar oleh petugas. Jam 3.10 ada petugas yang kontrol. Belum ada kejadian,
saat kontrol lagi pada hampir jam 4, kontrol lagi sudah tidak ada lagi," kata Erwedi.

Erwedi mengatakan pihaknya menemukan tembok sel dalam keadaan jebol. Begitu juga,
ditemukan barang bukti kain sarung digunakan 7 napi itu, untuk turun dari tembok tinggi
Rutan tersebut.

Ditemukan bekas memanjat tembok juga, menggunakan sarung untuk turunnya. Dengan
kondisi hujan deras, dan Rutan Sipirok sudah koordinasi dengan pihak kepolisian di Polres
Tapsel," ucap Erwedi.

Sumber : https://www.viva.co.id/berita/kriminal/1541498-bermodal-kain-
sarung-7-napi-rutan-sipirok-sumut-kabur-dari-sel-penjara?page=1.
Oleh : Daurina Lestari,B.S. Putra (Medan)
Sebanyak tujuh narapidana (napi) dan tahanan dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas
II B Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), kabur. Mereka
melarikan diri dengan cara membobol dinding sel.

Selanjutnya, napi dan tahanan tersebut memanjat pagar tembok rutan setinggi 6 meter,
dengan menggunakan kain yang dipakai sebagai tali. Tujuh napi itu kabur pada Senin
(7/11/2022) sekitar pukul 04.00 WIB.

Sumber :https://news.detik.com/berita/d-6392273/bak-film-7-napi-rutan-
sipirok-kabur-jebol-dinding-sel.

PENYEBAB

Pada saat itu hujan deras, terjadilah pembobolan tembok di salah satu kamar penghuni
yang menyebabkan wbp melarikan diri. Kemudian 7 orang wbp tersebut menggunakan
beberapa kain sarung yang disambung untuk memanjat pagar tembok. Hal ini mungkin
dikarenakan hujan yang deras sehingga pembobolan tersebut tidak terdengar oleh petugas
berjaga. Dan pada saat itu wbp memanfaatkan kelemahan petugas dengan mempelajari dan
memantau pergerakan serta jadwal kontrol petugas. Berdasarkan sumber yang didapat
diketahui petugas kontol pada pukul 03.10 WIB dini hari. Kemudian melakukan kontrol
kembali setengah jam berikutnya dan WBP sudah tidak berada di kamar hunian lagi.

KAITAN DENGAN PENGGUNAAN KEKUATAN DAN SOP YANG


DITERAPKAN DI RUTAN TERSEBUT

Berdasarkan hasil diskusi kelompok menurut teori kami Pelarian 7 Wbp di rutan Sipirok
tersebut berkaitan dengan penggunaan kekuatan berdasakan PermenkumHAM no.33
Tahun 2015, yaitu penggunaan kekuatan di level Kehadiran. Di mana dalam hal ini petugas
tidak melakukan kontrol terhadap fisik kamar hunian secara intens dan kurangnya deteksi
dini dari petugas, yang mana kami menyimpulkan bahwa pembobolan ini dilakukan secara
bertahap dan menunggu waktu yang tepat untuk beraksi. Tentunya melihat peluang dan
kesempatan yang ada dengan memanfaatkan kodisi cuaca dan kelengahan petugas.
Demikian hasil dari tugas untuk kelompok 4. Tugas ini dibuat berdasakan hasil diskusi dan
pendapat masing-masing anggota kelompok.

TERIMAKASIH

KELOMPOK 4
1. ANDRI HERNANDO
2. ARION PURBA
3. FARID ADIYANSAH
4. FAJAR DILHAM
5. M. ARFI DHARMAWAN
6. M. RAFLI ADNAN
7. M. MAULANA DALIMUNTHE

Anda mungkin juga menyukai