Anda di halaman 1dari 3

P2 Unsur Polisi

C. PENAHANAN

- Wewenang penyidik dan penuntut umum, bukan tekanan dari Masyarakat. Jadi, itu merupakan
hak penyidik dan PU untuk menentukan apakah seorang akan ditahan menurut Pasal 21 ayat (1)
KUHAP
- Penngtelapan, periznahan (1 tahun)  pasal yang tidak 5 tahun keatas
- Pemberitahuan tembusan penahanan menjadi syarat sah penahanan. Kalau tidak ada surat
perintah penahanan dan serah terima, maka tidak sah dan dapat diajukan pra peradilan
- Perlu penjelasan terhadap pasal yang disangkakan, identas, jenis tahanan sesuai Pasal 22 ayat (1)
- Masa vonis tahanan dikurangkan masa
- Penahanan bisa dialihkan jenis nya
- Biasanya pengalihan penahanan dari rutan ke kota
- Tahanan bisa dilakukan Penangguhan diautr di pasal 31 KUHAP dan yang berwenang melakukan
adalah penyidik dengan atau tanpa jaminan
- Dengan jaminan ada 2
a. Jaminan uang
o Ditentukan oleh penyidik/pejabat penahanan besarannya. Jumlahnya relative
o Tata cara cek Pasal 35 dan 36 PP No. 27/1983
o Uang tersebut akan diserahkan ke panitera dan diesetor ke kas negara  dikeluarkan
surat perintah penangguhan penahanan
o Ketika penangguhan melewati P-21, uangnya dikembalikan ke Tersangka atau
dikoordinasikan ke PU ketika sudah masuk ke ranah PU (jika PU gamau ditangguhkan
berarti uangya dibalikin)
b. Jaminan Orang
- Orang tersebut yang menjaminkan uang yang akan dibayarkan ketika Tersangka kabur
- Kalau gak mau bayar, maka harta orang penjamin akan disita dan dilelang dan sebagian untuk
melunasi jaminan uang yang dijanjikan
- Kalau gaada harta benda, ya gak mungkin jir
- Masa penangguhan tidak mengurangi masa penahanan
-

QUESTION: Dalam hal apa bisa dilakukan penangguhaan tanpa jaminan

- Penahanan bisa dilakukan pembantaran


- Ketika tersangka sakit
- Sehari setelah masuk rumah sakit maka akan dibantarkan
- Bedanya dengan penangguhan adalah, penangguhan itu beneran lepas tp senin kamis wajib apel
di kantor polisi sedangkan pembantaran itu bener bener dijaga sama polisi tahanannya

- Penangkapan, penahanan, pembantaran, penangguhan perlu dibuat Berita Acara


D. PENGGELEDAHAN

 Untuk mencari orang atau barang yang ada kaitannya dengan tindak pidana
 Karenanya harus dilengkapi dengan surat penggeledahan dan harus ada izin KPN
 Pengadilanm di mana tempat yang akan digeledah itu berada
 Penggeledahan punya syarat tata cara (Pasal 33 KUHAP)
o Penggeledahan harus disaksikan oleh 2 orang saksi ketika
a. Pemilik rumah mengizinkan
b. Kalau tidak mengizinkan, maka harus disaksikan oleh ketua lingkungan
 Ketika barang ada yang harus diambil, maka harus disita.
 Pnyitaan harus ada izin dari KPN di PN Gedung rumah itu berada
 Penyitaan benda benda bergerak izinnya kepada KPN Di wilayah hukum penyidik. Kalau motor
di Yogya, penyidik di semarang, maka KPN nya KPN tempat penyidiknya yaitu Semarang
 Penyitaan benda tidak bergerak izinnya di PN Dimana rumah itu berada
 Barang barang yang mau disita harus ditunjukkan ke penguasa barangnya

QUESTION: Tata cara untuk OTT

1. Bagaimana mekanisme untuk ott, pakah terhadap tersangka atau PHnya bisa ada peluang untuk
diajukan pra peradilaan krn biasanya gaada surat perintahnya
Answer: bisa tidak perlu izin,
- Tertangkap tangan itu ketika lagi transaksi trus tertangkap. Jadi biasanya kalau OTT tetep udah
dipersiapin surat perintah penggeledahan dan penyitaan

E. PEMERIKSAAN

 Komunikasi timbal balik antara orang yang diperiksa (yang punya informasi) dengan pemeriksa
(yg perlu informasi)
 Pengakuan itu sifatnya paksaan harus ngaku
 Kalau keterangan itu bisa aja bukan pengakuan yg sebenarnya
 Diperlukan pendekatan oleh Penyidik
 Pemeriksaan untuk memenuhi unsur pasal yang disangkakan,nmkaka harus tau dulu pasal yang
disangkakan, baru pertanyaan pemeriksaannya harus menjurus ke unsur yang akan dipenuhi
 Jika Penrapan pasal maka tersangka bisa bebas.

Pertanyaan Tambahan di Pemeriksaan

 Jika ancaman pasal dibawah 2 tahun, akan ditanyakan penyidik apakah tersangka akan
didampingi PH atau ngga
 Jika ancamannya diatas 2 tahun “bahwa dalam perkarfa saudara wajib didampingi PH, apakah
saudara sdh memiliki PH sendiri?”, kalau tersangka gapunya, maka penyidik yang menunjuk PH
nya untuk tersangka
 Dakwaan batal demi hukum apabila terdakwa tidak didampingi PH  di buku Miranda Rule
 Apakah ada saksi yang menguntungkan/meringankan. Jika ada nantinya penyidik akan
memeriksa orang tersebut

Penerapan Pasal
1. Pasal Tunggal : disangkakakn terhadap perkara-perkara yang simple dan jelas pembuktiannya
(saksi jelas, ab/bb jelas)
2. Pasal Alternatif
- Menggunakan kata “atau”
- Apabila penyidik ragu itu sebenernya tindak pidana apa
Ex: apakah penipuan atau penggelapan
- Diterapkan pada pasal yang selevel (tidak boleh jomplang)
- Satunya terbukti, satunya tidak terbukti

3. Pasal Subsidair
- Primair atau Subsidair
- Manakala ragu kejahatan nya masuk ke pasal yang mana
Ex: Penemuan mayat  yang dilihat adalah menyebabkan hilangnya nyawa orang
Pembunuhan berencana  pembunuhan  penganiayaan berakibat kematian
- Pembuktiannya harus berurutan dari atas, jika salah satu sudah terbukti, maka yang lain tidak
perlu dibuktikan lagi
- Pasal yang harus diatas adalah Pasal yang terberat sanksinya

Terberat disini sebenernya dari aspek sanksi atau pemenuhan unsurnya?????

4. Pasal Kumulatif
- Ditandai dengan penggunaan kata “dan”
- Seseorang melakukan beberapa perbuatan yang masiing masing perbuatan saling misah
Ex: pencurian sekaligus pemerkosaan dan pembunuhan
- Kalau salah satu tidak terbukti, maka gimana? Kok masih simpang siur?

5. Pasal Kombinasi
- Kombinasi Pasal subsidairitas + tunggal

6. Penerapan juncto
- Diterpakan kepada Pasal yang tidak berdiri sendiri
- Ancaman hukuman pembantuan dan percobaan tergantung dari pasal utamanya, jadi tidak bisa
berdiri sendiri

Anda mungkin juga menyukai