Anda di halaman 1dari 4

DESA AMBARAWA TIMUR ATASI STUNTING

DENGAN CILIPBA

ROKMAT
KEPALA PEKON AMBARAWA

Makanan adalah sumber energi setiap


peningkatan resiko stunting. Adapun
manusia, di setiap gram makanan
akibat dari Stunting yaitu selain
mengandung zat yang mampu memenuhi
terhentinya perkembangan fisik balita,
kebutuhan untuk membantu tumbuh
perkembangan otaknya pun tidak
kembang tubuh. Konsumsi makanan
sempurna sehingga mengakibatkan daya
bergizi sangat diperlukan terutama untuk
tangkap otaknya menurun, prevalensi
perkembangan pada 1000 Hari Pertama
stunting yang tinggi dan tanpa
Kehidupan agar terbebas dari stunting.
penyelesaian akan ber akibat penurunan
Stunting yaitu kondisi kekurangan gizi
terhadap kualitas penurunan sumberdaya
kronis yang terjadi dalam waktu yang
manusia masa depan bangsa. Pada
cukup lama, sehingga menghambat
realitanya permasalahan gizi Stunting tidak
tumbuh kembang anak. Sebenarnya
hanya terjadi di kota-kota besar, Stunting
Makanan yang dikonsumispun tidak perlu
juga menjadi masalah tersendiri di wilayah
mahal, namun yang memiliki nilai gizi
terkecil Indonesia, yaitu pedesaan. Seperti
tinggi, sehingga dapat memenuhi
halnya yang terjadi di wilayah pekon
kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh.
Ambarawa Timur, Kecamatan Ambarawa,
Kurangnya pengetahuan masyarakat
Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
terhadap pentingnya mengkonsumsi
Secara demografis, pekon Ambarawa
makanan bergizi seimbang dapat
Timur merupakan salah satu Pekon atau
mempengaruhi keluarga dalam penyajian
Desa yang berada di Kecamatan
makanan yang bergizi baik, sehingga hal
Ambarawa Kabupaten Pringsewu Provinsi
ini bisa juga mengakibatkan banyaknya
Lampung yang memiliki luas wilayah
balita, remaja dan ibu hamil mengalami
sekitar 301,6 Ha dengan populasi
kekurangan gizi kronis, hal ini memicu
penduduk sebanyak 1.597 jiwa dan jumlah Kader BKB, dan Kader Posyandu.
KK sebanyak 501 KK. Kerjasama yang dilakukan baik oleh tim
kerja pekon, Bidan Desa, PLKB serta para
Penyebab dari permasalahan Stunting di Kader dalam penurunan stunting yang
wilayah pekon Ambarawa Timur diawali dengan menggunakan hasil
disebabkan oleh beberapa faktor , pendataan keluarga beresiko stunting dan
diantaranya adalah masih banyaknya pengumpulan data jumlah anak stunting di
orang tua balita yang menganggap Pekon Ambarawa Timur. Dari koordinasi
stunting sebagai hal sepele sehingga itu diketahui bahwa pada tahun 2019
enggan datang ke posyandu untuk pekon Ambarawa Timur tercatat sebanyak
mengikuti kegiatan penimbangan pada 24 Balita atau 85% dari banyaknya Balita
buah hatinya, masih adanya balita yang Pekon Ambarawa Timur yang mengalami
tidak boleh di imunisasi, masih banyaknya permasalahan kurang gizi.. Tingginya
masyarakat yang mengkonsumsi air angka prevalensi stunting tersebut yang
minum tidak direbus, serta masih banyak menjadikan Pekon Ambarawa Timur
pula Pasangan Usia Subur (PUS) sasaran dinyatakan sebagai lokus stunting di
keluarga beresiko stunting yang masuk wilayah Kecamatan Ambarawa Kabupaten
dalam kategori 4T saat hamil (Terlalu Pringsewu.
Muda, Terlalu Dekat, Terlalu Sering, dan
Terlalu Tua), dan terdapat balita stunting Aparatur Pekon Ambarawa Timur juga
dari kehamilan KEK (Kekurangan Energi melakukan langkah lanjutan dengan
Kronis) di wilayah Pekon Ambarawa melaksanakan kegiatan musyawarah desa
Timur. yang berkaitan dengan masalah stunting
Dengan adanya permasalahan tersebut atau yang lebih dikenal dengan Rembuk
pekon Ambarawa Timur melakukan Stunting. Rembuk Stunting sendiri
langkah cepat dalam melakukan berbagai dilakukan oleh aparatur Pekon Ambarawa
upaya, diantaranya melakukan Pertemuan Timur sebagai langkah untuk memastikan
tingkat desa/pekon untuk membentuk tim adanya integrasi pelaksanaan intervensi
kerja yaitu Tim Pendamping Keluarga penurunan kasus stunting bersama-sama
(TPK), Rembuk Desa dan Kader dengan lintas sektor atau lembaga-lembaga
Pembangunan Manusia dalam memantau pemerintah maupun non pemerintah serta
dan mengelola permasalahan stunting. masyarakat umum di pekon Ambarawa
Aparatur pekon Ambarawa Timur juga Timur. Selain untuk memastikan adanya
berkordinasi dengan Bidan Desa, PLKB, integrasi percepatan penurunan stunting
dari berbagai pihak, dengan adanya bervariasi dengan harga terjangkau, dalam
Rembuk Stunting yang dilakukan oleh praktiknya dana yang tersedia mengalami
aparatur Pekon Ambarawa Timur juga kekurangan maka melalui Tim desa
tentunya dihasilkan berbagai rancangan penanganan stunting diupayakan
kerja sebagai langkah penurunan stunting. penambahan dana yang diperoleh dari
bantuan pengusaha yang berada disekitar
Berkaitan dengan bentuk kegiatan, Pekon Ambarawa ( Pengusaha Air,
terdapat beberapa kegiatan atau langkah Pengusaha penggilingan Padi, Pengusaha
dan upaya yang dilakukan oleh aparatur konveksi juga pemanfaatan kolam dan
pekon Ambarawa Timur dalam kebun binaan KWT . Kepala Desa dan
mempercepat penurunan prevalensi para Kader juga turut serta secara langsung
stunting yang berjumlah 24 Balita dalam membentuk program CILUPBA
Kegiatan atau langkah pertama adalah (Cipta Lauk Protein Hewani). CILUPBA
dengan memberikan edukasi tentang pola merupakan gerakan masyarakat
asuh orang tua memalui sosialisasi 1000 Kecamatan Ambarawa KADARZI
HPK dan melalui penganggaran dana (Keluarga Sadaran Gizi)
desa memberikan bantuan berupa uang CILUPBA di pekon Ambarawa Timur
sebesar Rp. 200.000 (dua ratus ribu rupiah) sendiri merupakan praktik membuat menu
per bulan yang diserahkan disetiap makanan serta pemberian PMT
Posyandu dan digunakan kader dashat (Pemberian Makanan Tambahan) yang
untuk membuat menu protein hewani kaya akan protein hewani berupa 2 butir
sebagai lauk , sehingga metode ini telur yang sudah diolah menjadi makanan
digunkan untuk mengatasi anak stunting kreatif dan variatif seperti Rolade Tahu
yang metode pemberiannya setiap hari Telur, Bola-bola Ikan Patin, Nugget Lele
selama 3 bulan dan merupakan gerakan dan sebagainya. Hampir selama 30 hari
masyarakat Kecamatan Ambarawa dibagikan PMT hewani kepada balita-
KADARZI (Keluarga Sadara Gizi) dalam balita stunting yang terlebih dahulu telah
meningkatkan gizi keluarga yang murah di konsultasikan dengan para ahli gizi,
berbahan lokal dan mengandung nilai gizi sehingga kandungan gizi yang diolah
tinggi. Pada setiap bulan saat penimbangan dalam makanan tetap memiliki kualitas
di Posyandu, kader – kader bersama TPPS yang baik dan tinggi untuk di konsumsi.
(Tim Percepatan Penurunan Stunting) Dari segi bantuan pemberian asupan,
Kelurahan/Pekon mengadakan praktik Aparatur pekon Ambarawa Timur dala
masak dengan bahan lokal yang secara rutin memberikan bantuan susu
untuk konsumsi selama setahun yang Penurunan angka stunting ini menunjukan
dibagikan setiap 3 bulan sekali secara salah satu upaya Tim Desa TTPS Pekon
berturut-turut serta tambahan vitamin ( Ibu Pekon, Bidan Desa, Petugas Gizi,
untuk menambah nafsu makan. Kegiatan Aparat Pekon , BHP ) sehingga diharapkan
pemantauan gizi pada balita stunting oleh factor-faktor ( Pengetahuan Gizi,pola asuh,
kader-kader, Bidan Desa, PLKB tidak dan penyediaan Bahan Pangan Lokal yang
hanya dilakukan dalam hal pemberian murah dan Bergizi) yang mempengaruhi
PMT namun juga setiap bulan dilakukan penurunan menjadi prioritas untuk diatasi
penimbangan BB, pengukuran TB Balita dan apa yang menjadi harapan yaitu
oleh posyandu. meningkatnya jumlah sasaran melakukan
kunjungan ke Posyandu, Meningkatnya
Dengan berbagai upaya yang dilakukan pemantauan tumbuh kembang balita
oleh Aparatur pekon Ambarawa Timur melalui edukasi dan pendekatan kepada
dalam menangani penurunan kasus masyarakat agar rajin datang ke posyandu
stunting tentunya memiliki harapan yang dan BKB, Meningkatnya perilaku hidup
akan dicapai dalam penurunan angka sehat masyarakat akan pentingnya sanitasi
stunting dan saat ini kondisi seperti dan konsumsi air bersih, meningkatnya
tergambar pada garafik sebagai berikut : capaian kesertaan ber KB PUS dengan
kategori 4T, PUS yang ingin anak segera
sudah meningkatkan status gizi saat dan
sebelum kehamilan. Adanya harapan
tersebut tentunya akan menjadi pemantik
semangat aparatur pekon Ambarawa
Timur agar terus berupaya menekan dan
menurunkan prevalensi stunting di pekon
Ambarawa Timur.Semoga!!!dn

Anda mungkin juga menyukai