A. THE SHANG
Perdagangan dinasti shang sangat maju oleh karena itu hubungan dagang
dengan negara disekitarnya juga sangat banyak hal ini menyebabkan
berkembangnya karya seni karena pada saat itu banyak pedagang keluar
masuk Tiongkok. Bagian terpenting dalam bidang ekonomi adalah pertanian,
perdagangan dan juga pembuatan karya seni yang digunakan sebagai perabotan
rumah tangga. Tanah pertaniaan mereka lebih tertata dan teratur dari sebelumnya dan
jenis pertanian juga lebih banyak. Usaha pertenunan juga mengalami perkembangan
pada saat dinasti ini. Peternakan saat itu juga sangat makmur, mereka berhasil
memelihara ternak gajah.
Pada saat itu daerah – daerah diserahkan kepada para bangsawan, guna
memperkuat pemerintah daerah. Sehingga bangsawan kerajaan selalu menghadap
raja di istana untuk melaporkan perkembangan daerah masing masing. Daerah-
daerah yang ada diminta mengirim upeti seperti hasil panen dari sawah dan ladang
ke istana sebagai ganti raja memberikan tanah swakelola kepada para
bangsawan kerajaan.
Karya seni pada zaman ini juga sangat populer di kaum bangsawan, karena
karya seni perunggu saat itu digunakan untuk upacara-upacara dan ritual.
Sistem hukum juga pertama kali diperkenalkan pada masa dinasti shang dimana
jika ada orang yang mencuri tangan dipotong,orang melakukan kriminalitas
pemerkosaan hukum rajam dilakukan. Pemerintahan juga menggunakan
kepercayaaan agama untuk memperkokoh kekuasaan pemerintah, raja dinasti shang
bahkan menyebut dirinya sebagai wakil dari tuhan di dunia,menggabungkan
ketuhanan dan kekuasaan kerajaan.
Budaya pada dinasti shang ditentukan oleh ukuran, bentuk yang rumit, dan
dekorasi ritual yang berevolusi perunggu, banyak di antaranya digunakan dalam
persembahan anggur kepada leluhur seperti “ dibuat untuk ayah ding”. Permukaanya
dihias dengan elemen zoomorphic dan theriomorphic dengan latar belakang
rumit dari geometri berkelok-kelok, spiral dan duri. Beberapa bentuk hewan
termasuk harimau, burung, ular, naga,jangkrik dan kerbau dianggap mewakili famili
atau lambang perdukunan yang mengusir kejahatan.
Dinasti zhou merupakan dinasti pertama yang memiliki bukti yang otentik
mengenai pemerintahan. Data-data yang ada mengenai dinasti zhou menggambarkan
dengan jelas sistem pemerintahan yang berlangsung pada saat itu. Pada zaman cina
kuno dikenal konsep filosofi politik “mandat surga” yang dilanggengkan oleh
pemimpinya. Konsep politik tersebut dapat menunjukan otoritas kaisar datang
dari surga dan memberinya hak illahi untuk memerintah. Bila mandat dari langit
bersikap tidak adil, maka dapat dikatakan bahwa raja telah kehilangan madat dari
surga nya dan penduduk berhak menggulingkan penguasa tadi, sehingga
memungkinkan penguasa baru yang memiliki nikmat surga saat dilantik. Kaisar china
diangga sebagai “putra surga” oleh penduduk. Sejak dinasti zhou berkuasa, konsep
mandat dari surga memainkan peran penting dalam kebangkitan dan kejatuhan
berbagai dinasti di china.
Pada masa dinasti zhou sistem peminjaman tanah dihapuskan dan tanah
tersebut dikerjakan oleh para petani setengah budak dan sistem feudal di hapus.
Penduduk diberikan hak milik tanah dan diizinkan membuka tanah baru
untuk pertanian dan ekonomi berkembang pesat setelah raja memberikan hak
penuh kepada budak dan pertanian namun penduduk harus membayar upeti
dengan pembagian satu kotak tanah dibagi 3 bagian yaitu ¼ untuk kerajaan, 1/3 untuk
bangsawan yang memerintah daerah itu dan 1/3 untuk petani atau budak. Dengan cara
ini, pemerintahan bisa menyimpan surplus makanan dan mendistribusikan kembali
pada waktu kelaparan atau panen tidak baik.
Pada masa pemerintahan dinasti ini sistem sosial dan politik mengalami
perubahan dari setiap generasi ke generasi dimana sistem sosial kekeluargaan
masih kental dalam sejarah dinasti ini. Pada masa awal zhou yaitu zhou barat
mempunyai sistem sosial yaitu keluarga Hou ji mengendalikan negara zhou secara
terpusat dimana semua kekuasaan di tangan raja dan semua bawahan mendapatkan
mandat dari istana. Kekuasaan keluarga Hou ji pertambahan dengan
menaklukkan suku-suku asing sampai sungai panjang. Ibukota Hou diserang oleh
gabungan pangeran Shen yang bersekutu dengan suku-suku asing dan berhasil
merebut ibukota Hou dan keluarga Hou ji harus mengungsi dan membuat
ibukota baru di daerah timur yang kemudian terkenal dengan zhou timur.
Selama periode ini spring and autumn and warring states periods, otoritas
kerajaan zhou atas berbagai negara feodal terkikis karena semakin banyak
adapati dan bangsawaan memperoleh otonomi daerah de facto, menentang
istana raja di luoyi dan mengobarkan peran di antara mereka sendiri. Pemisahan
bertahap jin, salah satu negara paling kuat, menandai akhir spring and autumn
and warring states periods (periode musim semi dan musim gugur dan awal periode
negara –negara berperang).
Spring and auntumn and warring states periods adalah masa subur bagi
perkembangan filsafat dan agama. Aliran pemikiran besar lainnya seperti,
Mohisme, Buddhisme, dan lainnya yang tidak kita ketahui sama sekali dan tidak
diturunkan ke kerajaan-kerajaan selanjutnya. Filsafat-filsafat besar muncul dan
diteruskan ke kerajaan-kerajaan berikutnya : Legalisme, Konfusianisme dan
taoisme. Konfusianisme diperkirakan merupakan aliran besar pertama yang
muncul dari tiga aliran dominan yang tersisa. Dalam Analect, sebuah buku tentang
perkataannya yang bernanah, tercatat bahwa dia mengatakan bahwa dia tidak
menemukan filosofinya. Dia juga mengatakan ingin mengembalikan dan
mengajarkan doktrin amanat surga. Keyakinan penting dari filosofi politiknya adalah
bahwa surga akan memilih seseorang dan klannya untuk memerintah. Dia mendorong
semua orang dia mendorong semua orang untuk berperilaku sebagaimana mestinya
dalam pean apapun yang mereka miliki dalam masyarakat mereka. Dia berkata jika
mereka melakukannya, akan ada keharmonisan, kemakmuran dan kebahagiaan.
Legalisme ide-ide legalis tidak diterima di mana-mana. Filosofi antitesisi utama
kemudian di kembangkan oleh penguasa istana di Qin setelah Shan Yang berkuasa.
Legalisme mengajarkan bahwa peran utama manusia dalam kehidupan adalah
mematuhi aturan kaisar dan karena itu mereka menghilangkan hubungan
kekeluargaan, kebebasan dan etika budaya yang diterima di seluruh domain
mereka.