Anda di halaman 1dari 7

LAKESPRA dr.

SARYANTO
FKTP KLINIK DAKOTA

KEPUTUSAN
KEPALA FKTP KLINIK DAKOTA
Nomor Kep/ PKP/ 46/ I/ 2023

tentang

PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA FKTP KLINIK DAKOTA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung terwujudnya pelayanan di


FKTP Klinik Dakota yang optimal dan menjamin keselamatan
pasien perlu ditetapkan kebijakan tentang Pemulangan
Pasien dan Tindak Lanjut dalam meningkatkan serta
memenuhi kebutuhan secara tepat, lengkap, akurat, relevan
dan terpadu;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu


menetapkan Keputusan Kepala FKTP Klinik Dakota tentang
Pemulangan Pasien dan Tindak Lanjut di FKTP Klinik
Dakota;

Mengingat : a. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);

b. Undang-undang Nomor 36 2009, tentang Kesehatan;

c. Permenkes RI No. 9 Tahun 2014 tentang Klinik;

d. Permenkes RI No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi


Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri dokter
dan Tempat Praktik Mandiri dokter gigi;
e. Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Kep/ 906/ XII/
2016 tentang Petunjuk Teknis tentang Standarisasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama di Lingkungan TNI AU.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA FKTP KLINIK DAKOTA TENTANG


PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT.

Kesatu : Setiap pasien di FKTP Klinik Dakota berhak mendapat


pelayanan.
Kedua : Setiap petugas kesehatan wajib melaksanakan Asuhan
Medis, Memberi Informasi kepada pasien tentang hak dan
kewajibannya dan menjawab pertanyaan yang
berhubungan dengan pasien dengan bertanggung jawab
dalam pemulangan pasien.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
akan diadakan perbaikan atau perubahan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 25 Januari 2023

Kepala FKTP Klinik Dakota,

dr. Noviana Rustyandari


Pembina IV/a NIP 198008272007122001
Lampiran Keputusan Ka FKTP Klinik Dakota
LAKESPRA dr. SARYANTO Nomor Kep/ PKP/ 46/ I/ 2023
FKTP KLINIK DAKOTA Tanggal 25 Januari 2023

KRITERIA PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT

1. Absolute Discharge (Pulang Mutlak atau Selamanya), dalam arti pasien sembuh.
2. Conditional Discharge (Pemulangan Sementara)
Jika pasien pulang dalam keadaan baik dan tidak tidak ada komplikasi, pasien
pulang untuk sementara di rumah namun masih dalam perawatan dan harus ada
pengawasan dari pihak Klinik terdekat, dalam arti pasien berobat jalan.
3. Pasien di rujuk ke Rumah Sakit
4. Judocal Discharge (Pulang Paksa)
5. Pasien meninggal
LAKESPRA dr. SARYANTO
FKTP KLINIK DAKOTA

PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

a. Merujuk pasien kerumah sakit lain, memulangkan pasien kerumah atau ketempat
keluarga harus berdasarkan status kesehatan pasien dan kebutuhan akan kelanjutan
pelayanan. DPJP atau staf lain yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien tersebut,
harus menentukan kesiapan pasien untuk dipulangkan oleh pihak Klinik. Dapat dipakai
criteria untuk menentukan pasien siap dipulangkan.

b. Kebutuhan pelayanan berkelanjutan dapat berarti rujukan ke dokter spesialis,


terapis rehabilitasi atau kebutuhan pelayanan preventif yang dilaksanakan di rumah oleh
keluarga. Proses yang terorganisir dibutuhkan untuk memastikan bahwa kebutuhan
pelayanan berkelanjutan ditangani oleh ahli yang tepat di luar rumah sakit dan apabila
diperlukan proses ini dapat mencakup transfer pasien kerumah sakit lain. Bila ada
indikasi, Klinik dapat membuat rencana kontinuitas pelayanan yang diperlukan pasien
sedini mungkin. Keluarga pasien dilibatkan dalam perencanaan proses pemulangan atau
transfer.

1. Apabila pihak FKTP Klinik Dakota mengizinkan pasien meninggalkan Klinik


dalam satu waktu tertentu untuk hal tertentu, ada kebijakan dan prosedur tetap
untuk proses tersebut :

a. Merujuk atau memulangkan pasien berdasarkan atas status kesehatan dan


kebutuhan pelayanan selanjutnya

b. Ada ketentuan atau kriteria bagi pasien yang siap untuk dipulangkan.

c. Apabila diperlukan, perencanaan untuk merujuk dan memulangkan pasien


dapat diproses lebih awal dan apabila perlu mengikut sertakan keluarga.

d. Pasien dirujuk dan dipulangkan berdasarkan atas kebutuhannya.

e. Pasien yang meninggalkan Klinik dalam waktu tertentu berdasar atas


kebijakan FKTP Klinik Dakota.
2. FKTP Klinik Dakota bekerja sama dengan para praktisi kesehatan dan badan
di luar Klinik untuk memastikan bahwa rujukan dilakukan pada waktu yang tepat.

Harus ada perencanaan untuk melaksanakan rujukan yang tepat waktu kepraktisi
kesehatan, rumah sakit dan badan – badan lainnya di luar Klinik. FKTP Klinik Dakota
mengenal penyedia jasa kesehatan lain yang ada di lingkungannya dan membangun
hubungan yang bersifat formal maupun informal.

Apabila pasien datang dari masyarakat yang berbeda, pihak Klinik berusaha
membuat rujukan ke individu yang mampu atau penyedia jasa kesehatan yang ada
dimasyarakat darimana pasien berasal.

Selain itu pada waktu pulang mungkin pasien membutuhkan pelayanan penunjang
dan pelayanan medis seperti pelayanan sosial, nutrisi, finansial, psikologi dan pelayanan
penunjang lainnya. Perencanaan pemulangan pasien akan menentukan jenis pelayanan
penunjang apa yang dibutuhkan pasien.

a. Rencana pemulangan pasien mempertimbangkan pelayanan penunjang dan


kelanjutan pelayanan medis.

b. Klinik mengidentifikasi organisasi dan individu penyedia pelayanan


kesehatan di lingkungannya dan membangun kerjasama yang baik

c. Apabila memungkinkan rujukan keluar Klinik ditujukan kepada individu


secara spesifik dan badan darimana pasien berasal serta sesuai P-Care BPJS bagi
pasien pengguna Layanan BPJS

d. Apabila memungkinkan rujukan dibuat untuk pelayanan penunjang.

3. Rekam medis pasien berisi salinan resume pelayanan medis pasien pulang :

Resume pelayanan pasien selalu didokumentasikan untuk setiap pasien rawat


jalan maupun pasien yang di rujuk ke Rumah Sakit.

a. Resume Rawat Jalan Pasien di isi oleh dokter atau perawat.

b. Ringkasan berisi pula instruksi untuk tindak lanjut.

c. Salinan ringkasan pelayanan pasien didokumentasikan dalam rekam medis.

d. Kebijakan dan prosedur menetapkan kapan resume pasien pulang harus


dilengkapi dan dimasukkan ke status pasien.
4. Resume pelayanan pasien pulang lengkap.

Resume pelayanan pasien pulang menggambarkan tindakan yang dilakukan


selama pasien selama menjalani pengobatan Rawat Jalan di Pemeriksaan Umum.
Resume dapat dipergunakan oleh praktisi kesehatan yang bertanggung jawab untuk
pelayanan selanjutnya dan mencakup :

a. Terapi Obat yang diberikan dokter ke pasien

b. Alasan di rujuk ke rumah sakit.

c. Penemuan kelainan fisik dan lainnya yang penting.

d. Prosedur diagnosis dan pengobatan yang telah dilakukan.

e. Pemberian medika mentosa dan pemberian obat waktu pulang.

f. Status / kondisi pasien waktu pulang.

g. Instruksi follow-up / tindak lanjut.

5. Pasien dan keluarga yang tepat, diberikan pengertian tentang instruksi tindak
lanjut.

Untuk pasien yang tidak langsung dirujuk kerumah sakit lain, diberikan instruksi
yang jelas dimana dan bagaimana menerima pelayanan lanjutan adalah sangat penting
untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan yang dibutuhkan.

Instruksi mencakup nama dan lokasi untuk pelayanan lanjutan, kapan kembali ke
Klinik untuk kontrol dan kapan pelayanan yang mendesak harus didapatkan. Keluarga
diikut sertakan dalam proses apabila pasien kurang dapat mengerti dan mengikuti
instruksi. Keluarga juga diikut sertakan apabila mereka berperan dalam proses pemberian
pelayanan lanjutan.

Klinik juga harus memberikan instruksi kepada pasien dan keluarganya yang tepat
dengan cara sederhana dan gampang dimengerti. Instruksi diberikan dalam bentuk
tertulis yang sangat mudah dimengerti pasien.

a. Instruksi untuk tindak lanjut diberikan dalam bentuk dan cara yang mudah
dimengerti pasien dan keluarganya.

b. Instruksi mencakup kapan kontrol kembali ke Klinik atau untuk pelayanan


tindak lanjut.

c. Instruksi mencakup kapan mendapatkan pelayanan yang mendesak.


d. Keluarga diberikan instruksi untuk pelayanan bila diperlukan berkenaan
dengan kondisi pasien.

6. Klinik mempunyai proses untuk penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi


pasien yang pulang karena menolak nasehat medis.

Apabila pasien rawat jalan memilih pulang karena menolak nasehat medis, ada
risiko berkenaan dengan pengobatan yang tidak ade kuat yang dapat berakibat cacat
permanen atau kematian. Pihak Klinik perlu mengerti alas an kenapa pasien menolak
nasehat medis sehingga dapat berkomunikasi secara lebih baik dengan mereka. Proses
dilaksanakan sesuai dengan hokum dan peraturan yang berlaku.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 25 Januari 2023

Kepala FKTP Klinik Dakota,

dr. Noviana Rustyandari


Pembina IV/a NIP 198008272007122001

Anda mungkin juga menyukai