Anda di halaman 1dari 3

Subscribe to DeepL Pro to edit this document.

Visit www.DeepL.com/pro for more information.

Model logika adalah kerangka kerja konseptual yang menguraikan hubungan antara input, kegiatan,
output, dan hasil dari suatu program atau intervensi. Model ini memberikan representasi visual tentang
bagaimana komponen-komponen ini berinteraksi dan berkontribusi terhadap dampak keseluruhan
program[1][3].

Berikut ini adalah komponen-komponen utama dari model logika:

1. **Masukan (input): Ini adalah sumber daya, seperti dana, staf, dan material, yang diinvestasikan
dalam program.

2. **Kegiatan**: Ini adalah tindakan atau intervensi spesifik yang dilakukan sebagai bagian dari program.
Kegiatan ini dapat mencakup sesi pelatihan, lokakarya, sesi konseling, atau kegiatan lain yang dirancang
untuk mencapai tujuan program.

3. **Keluaran (Output): Ini adalah produk atau hasil langsung dari kegiatan program. Hal ini dapat
mencakup jumlah peserta yang dijangkau, jumlah sesi yang dilakukan, atau jumlah materi yang
didistribusikan.

4. **Hasil (Outcomes): Ini adalah perubahan atau manfaat yang dihasilkan dari kegiatan program. Hasil
tersebut dapat berupa hasil jangka pendek, menengah, atau jangka panjang dan dapat mencakup
perubahan pengetahuan, sikap, perilaku, atau kondisi.

Model logika membantu memperjelas teori perubahan yang mendasari sebuah program dan
menyediakan peta jalan untuk perencanaan, implementasi, dan evaluasi program. Model ini membantu
para pemangku kepentingan untuk memahami bagaimana program diharapkan bekerja dan bagaimana
program tersebut akan berkontribusi terhadap hasil yang diinginkan[1][3].

Penting untuk dicatat bahwa model logika dapat bervariasi dalam kompleksitas dan tingkat detail
tergantung pada program atau intervensi spesifik yang dimodelkan. Model ini dapat digunakan di
berbagai bidang, termasuk pendidikan, perawatan kesehatan, layanan sosial, dan pengembangan
masyarakat, untuk memandu desain dan evaluasi program[3].

Referensi:
[1] Penjelasan tentang kejadian dan bukan kejadian: Pengujian model logika induktif dari atribusi kausal
[3] Model logika realis dari hubungan antara staf perawat dan hasil keperawatan

Kutipan:

[1] https://www.semanticscholar.org/paper/e69ad8ad7547f1e285fb3e0719a1552aef4bdaf0

[2] https://www.semanticscholar.org/paper/42e685f1f625c920fca13204e80b3fc368dcae63

[3] https://www.semanticscholar.org/paper/b797887d0b23e557cc3cafa30ec050bcb1efe49a

[4] https://www.semanticscholar.org/paper/020c3d99a178afc714f4c1605bc98fdfbd9d3446

Model logika W.K. Kellogg Foundation adalah alat yang digunakan dalam perencanaan dan evaluasi
program. Model ini merupakan peta jalan tentang bagaimana organisasi melakukan pekerjaan mereka
dan mencapai tujuan mereka[2]. Model ini terdiri dari input, aktivitas, output, hasil, dan dampak[2][4].
Input adalah sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan, yang merupakan tindakan
yang diambil untuk mencapai hasil yang diinginkan[2]. Keluaran (output) adalah produk atau layanan
langsung yang dihasilkan dari kegiatan, sedangkan hasil (outcome) adalah perubahan atau manfaat yang
terjadi sebagai hasil dari keluaran (output)[2][4]. Terakhir, dampak adalah efek yang lebih luas dari
program terhadap komunitas atau masyarakat secara keseluruhan[2][4].

Model logika W.K. Kellogg Foundation telah diterapkan di berbagai bidang, termasuk perencanaan
program kesejahteraan sosial[1], penggalangan dana untuk perguruan tinggi[2], dan pengembangan
kurikulum berbasis kompetensi[3]. Dalam setiap kasus, model logika digunakan untuk memastikan
keselarasan dengan tujuan program atau inisiatif dan untuk mengevaluasi keefektifannya. Model ini
menekankan pentingnya mempertimbangkan semua input dan aktivitas yang diperlukan untuk mencapai
hasil dan dampak yang diinginkan[2]. Model logika dapat digunakan sebagai alat untuk perencanaan,
implementasi, dan evaluasi program, serta dapat membantu organisasi untuk mengartikulasikan tujuan
dan sasaran mereka dengan jelas dan mengukur kemajuan mereka dalam mencapainya.

Kutipan:

[1] https://www.semanticscholar.org/paper/f85584d94920a6c7b9b51fb2cba890be7a1fa4c6

[2] https://www.semanticscholar.org/paper/bb9da28a3200795a95dbbb7b336b3b2e61db3801

[3] https://www.semanticscholar.org/paper/972ddab4d943b736a043b5d50177fb25bb848744

[4] https://www.semanticscholar.org/paper/784037fad6a97bd5ab272cb9b33faaad879ec79b
Model logika W.K. Kellogg Foundation terdiri dari lima komponen: masukan, kegiatan, keluaran, hasil,
dan dampak. Komponen-komponen ini saling terkait dan diperlukan untuk mencapai tujuan program
atau inisiatif.

- Masukan: Sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan, seperti dana, staf, dan
peralatan.

- Kegiatan: Tindakan yang dilakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan, seperti menyediakan layanan
atau mengimplementasikan program.

- Keluaran: Produk atau layanan langsung yang dihasilkan dari kegiatan, seperti jumlah orang yang
dilayani atau jumlah program yang dilaksanakan.

- Hasil: Perubahan atau manfaat yang terjadi sebagai hasil dari output, seperti peningkatan hasil
kesehatan atau peningkatan pengetahuan.

- Dampak: Dampak yang lebih luas dari program terhadap komunitas atau masyarakat secara
keseluruhan, seperti perubahan kebijakan atau peningkatan kualitas hidup.

Model logika menekankan bahwa semua input dan kegiatan diperlukan untuk mencapai hasil dan
dampak yang diinginkan. Model ini dapat digunakan sebagai alat untuk perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi program, dan dapat membantu organisasi untuk mengartikulasikan tujuan dan sasaran mereka
dengan jelas serta mengukur kemajuan mereka dalam mencapainya. Model logika W.K. Kellogg
Foundation telah diterapkan di berbagai bidang, termasuk perencanaan program kesejahteraan sosial,
penggalangan dana untuk perguruan tinggi, dan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi.

Kutipan:

[1] https://www.semanticscholar.org/paper/bb9da28a3200795a95dbbb7b336b3b2e61db3801

[2] https://www.semanticscholar.org/paper/784037fad6a97bd5ab272cb9b33faaad879ec79b

[3] https://www.semanticscholar.org/paper/026b9f4c5681e189e3979960f29f8665c607b7fc

[4] https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21037902/

[5] https://www.semanticscholar.org/paper/f85584d94920a6c7b9b51fb2cba890be7a1fa4c6

[6] https://www.semanticscholar.org/paper/485527e593abc8809f72ec1ccd7a6a7a3efbc98d

Anda mungkin juga menyukai