Magnetic Particle Test Chapter II & III

Muhammad Dieter Klamann Daffa

(22508334078)

D4 TEKNIK MESIN
FAKULTAS VOKASI
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN OTOMOTIF
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022/2023
CHAPTER TWO
REVIEW
False 1. Prod magnetization is considered direct induction which results in a
longitudinal magnetic field.
- Magnetisasi proton tidak dianggap sebagai induksi langsung medan magnet longitudinal.
Magnetisasi proton biasanya terjadi dalam konteks resonansi magnetik nuklir (NMR)
atau pencitraan resonansi magnetik (MRI).

True 2. A circular magnetic field induced into a ferromagnetic material establishes

lines of force that are essentially within the material.

False 3. Lines of force that do not stay within the material are the result of using a
nonmagnetic material as a conductor.
- Garis gaya yang tidak berada di dalam bahan tidak selalu merupakan hasil dari
penggunaan bahan nonmagnetik sebagai konduktor.

True 4. A flux leakage will often result where a discontinuity such as a crack runs
parallel to the lines of force.

True 5. In ferromagnetic materials the lines of force are at right angles (90°) to the
direction of electric current flow.

False 6. In nonmagnetic materials the lines of force are at right angles (90o) to the direction of
electric current flow.
- Pada bahan nonmagnetik, garis-garis gaya magnet (garis medan magnet) tidak selalu
berada pada sudut siku-siku (90°) terhadap arah aliran arus listrik.

False 7. Prods and yokes both produce a longitudinal magnetic field.

 - Dalam teknik pengujian tidak merusak (NDT) seperti pengujian partikel magnetik dan
pengujian kebocoran fluks magnetik, dan keduanya tidak menghasilkan medan magnet
longitudinal.
True 8. Where the highest flux density possible is needed to longitudinally
magnetize a part, it should be placed as close as possible to the center of
the coil.

True 9. A central conductor and prods can both be used to induce a circular
magnetic field.

False 10. Indirect induction with a central conductor is used to produce a circular
magnetic field.
- Induksi tidak langsung dengan konduktor pusat biasanya tidak digunakan untuk
menghasilkan medan magnet melingkar. Sebaliknya, konduktor pusat sering digunakan
untuk menciptakan medan magnet longitudinal di dalam suatu bagian.

True 11. Either a yoke or prods could be used to effectively detect a longitudinal
crack in a weld.

False 12. A head shot is a method of direct induction that produces a longitudinal
magnetic field in the part.
- "Head shot" biasanya bukan metode induksi langsung yang menghasilkan medan magnet
longitudinal pada suatu bagian. Istilah "head shot" sering digunakan dalam konteks
pengujian partikel magnetik (MT) atau inspeksi partikel magnetik, yang merupakan
metode pengujian non-destruktif (NDT) yang digunakan untuk mendeteksi cacat
permukaan dan dekat permukaan pada material, khususnya pada material feromagnetik.

True 13. The flux density will be the greatest at the surface of a nonmagnetic central
conductor.

True 14. A yoke is often used where the part is too large to permit the use of a head
shot to induce a longitudinal field.
True 15. In the sketch below, which of the three defects could be detected if the part
contained circular magnetization?

True 16. In the sketch above, which of the three defects could be detected if the part
contained longitudinal magnetization?
 Chapter Three
Review
What type of steel (HARD or SOFT) would apply to the following?

(Hard) low permeability

(Hard) high coercive force

(Soft) high residual magnetism

(Soft) high permeability

(Hard) low reluctance

(Hard) low residual magnetism

(Soft) high retentivity

(Hard) low retentivity

(Soft) high reluctance

(Hard) low coercive force

True 2. A thin hysteresis loop could indicate a hard metal which has a
high carbon content.
 False 3. A high carbon steel will make a good permanent magnet.

- Baja karbon tinggi biasanya tidak digunakan untuk membuat magnet permanen yang
baik. Secara umum, magnet permanen biasanya dibuat dari bahan yang memiliki sifat
magnetik intrinsik yang tinggi dan mempertahankan magnetisasinya untuk waktu yang
lama.

False 4. A hysteresis loop can be formed only with AC due to the

coercive force needed to remove the residual magnetism.
- Lingkaran histeresis dapat dibentuk dengan medan magnet AC (arus bolak-
balik) dan DC (arus searah). Pembentukan loop histeresis tidak terbatas
pada AC.

False 5. Coercive force is the amperage needed to remove residual magnetism.

- Gaya koersif, sering dilambangkan sebagai Hc, tidak diukur dalam arus listrik.
Sebaliknya, ini adalah ukuran kekuatan medan magnet (dalam satuan ampere per
meter atau A/m) yang diperlukan untuk mendemagnetisasi atau mengurangi sisa
magnetisasi dalam bahan feromagnetik menjadi nol.

False 6. Maximum flux density is shown on the hysteresis loop.

- Kerapatan fluks maksimum, sering disebut sebagai kerapatan fluks puncak atau saturasi
(Bmax), biasanya tidak ditampilkan pada loop histeresis.

F a l s e 7. Most ferromagnetic materials are easily magnetized.

- Sebagian besar bahan feromagnetik tidak mudah dimagnetisasi, setidaknya dalam hal
pembuatan magnet permanen atau mempertahankan magnetisasi tanpa medan magnet
eksternal.

False 8. When a part reaches maximum flux density, it is said to be fully retentive.
- Apabila suatu bagian mencapai kerapatan fluks maksimum, bagian tersebut disebut
sebagai "jenuh," bukan "sepenuhnya retentif."
False 9. The magnetic field that remains in the part after the current is
shut off is called the coercive force.
- Medan magnet yang tetap ada di suatu bagian setelah arus dimatikan,
tidak disebut gaya paksaan. Ini disebut sebagai "magnetisasi remanen"
atau "magnetisme remanen."

10. Finish sketching the hysteresis loop and identify the parts
indicated by numbers 1 through 3.
2

1. RESIDUAL MAGNETISM
1

2. SATURATION
3

3. COERCIVE FORCE