Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KEMUDAHAN AKSEBILITAS BAGI DIFABEL

PADA DESAIN BANGUNAN TEMPAT TINGGAL

Dosen
Albani Musyafa’ PHD

Oleh :

SITI NUR AULIA


20511379

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2022
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tulisan ilmiah ini yang
berjudul “Analisis Kemudahan Aksebilitas Bagi Difabel Pada Desain Bangunan
Tempat Tinggal” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari tulisan ilmiah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, tulisan ilmiah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang desain yang baik agar dapat
digunakan untuk para difabel.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Albani


Musyafa PHD, selaku Dosen Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni ini.

Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun saya butuhkan
demi kesempurnaan tulisan ilmiah ini.
DAFTAR ISI

ANALISIS KEMUDAHAN AKSEBILITAS BAGI DIFABEL PADA DESAIN


BANGUNAN TEMPAT TINGGAL ...................................................................... 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1


1.2 Tujuan ....................................................................................................... 1
1.3 Metode ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

2.1 Kriteria Bangunan Tempat Tinggal untuk Difabel ................................... 3


2.2 Hambatan-Hambatan bagi Difabel ........................................................... 4
BAB III KESIMPULAN ......................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 6

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Handrail pada Toilet ........................................................................... 3


Gambar 2. 2 Perletakan Rak yang Benar ................................................................ 4

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Kesimpulan Syarat Bangunan Bagi Difabel .......................................... 5

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era sekarang, kebutuhan aksebilitas untuk para penyandang disabilitas
maupun ibu hamil dalam suatu bangunan, khusunya rumah tinggal sangat
dibutuhkan. Hal ini bertujuan agar orang-orang yang berkebutuhan khusus dapat
beraktifitas dengan nyaman dan aman.

Rumah Hunian atau Tempat Tinggal sangat penting peranannya dalam


kehidupan karena sebagian besar manusia menghabiskan waktunya disana. Desain
rumah difabel merupakan rancangan bangunan yang bertujuan untuk memudahkan
para penyandang disabilitas dalam beraktifitas sehingga mereka dapat merasa
nyaman meskipun dalam keterbatasan.

Terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendesain rumah difabel


tersebut karena harus memperhatikan kenyamanan penggunanya. Aksebilitas yang
ada diupayakan dapat digunakan oleh kaum difabel dan non-difabel dalam
berinteraksi dan beraktifitas secara bersamaan sehingga diterapkannya universal
design (Idris, 2006).

1.2 Tujuan
Tujuan dari tulisan ilmiah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui kriteria-kriteria yang sesuai dalam pembuatan tempat
tinggal ramah difabel,

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dapat menyulitkan pergerakan


para penyandang disabilitas.
1.3 Metode
Dalam analisis kemudahan aksebilitas difabel pada desain bangunan tempat
tinggal ini, metode yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif (Retyaka &
Himawanto, 2018).

Penelitian deskritif kualitatif merupakan penelitian yang bersumber dari


hasil pengamatan langsung di lapangan dengan tujuan agar dapat mendeskripsikan
langsung keadaan yang ada.

Pengambilan data dapat dilakukan melalui observasi, wawancara, ataupun


dokumentasi.

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kriteria Bangunan Tempat Tinggal untuk Difabel


Terdapat beberapa kriteria untuk bangunan tempat tinggal bagi penyandang
disabilitas, antara lain (Latifah & Himawanto, 2017) :

1. Rumah tanpa hambatan, yaitu rumah yang mudah diakses dan diharapkan dapat
mempermudah aktifitas tanpa adanya gangguan apapun,

2. Pencahayaan dan sirkulasi yang cukup, yaitu dapat memberikan kualitas


kesehatan yang baik,

3. Adanya handrail, yaitu bermanfaat untuk membantu para disabilitas untuk


berjalan terutama pada area kamar mandi,

Gambar 2. 1 Handrail pada Toilet


4. Menggunakan material kamar mandi yang anti licin, yaitu material yang kasar
sehingga tidak membahayakan penggunanya,

5. Menggunakan keramik berbahan anti slip, khususnya pada tangga.


2.2 Hambatan-Hambatan bagi Difabel
Hambatan-hambatan yang dapat menyulitkan pergerakan para penyandang
disabilitas, antara lain:

1. Jalur pintu masuk yang sempit dan terdapat tangga, sehingga dapat mengganggu
pergerakan para disabilitas,

2. Perletakan rak yang tinggi, yaitu melebihi dari jangkauan sehingga sulit
digunakan bagi orang yang menggunakan kursi roda,

Gambar 2. 2 Perletakan Rak yang Benar


3. Keramik lantai yang licin sehingga dapat membahayakan,

4. Sakelar satu arah, yaitu sakelar yang tidak dapat diletakkan pada dua tempat
sehingga mempersulit para disabilitas,

5. Tidak adanya pegangan tangan pada tangga, sehingga mempersulit para


disabilitas untuk berjalan ketempat yang diinginkan.

4
5

BAB III
KESIMPULAN

Dari beberapa poin diatas, dapat disimpulkan bahwa para penyandang


disabilitas sangat membutuhkan desain rumah tinggal yang dapat mempermudah
aktifitasnya. Kriteria desain tempat tinggal ramah difabel, antara lain jalur pintu
masuk yang lebar dan bebas hambatan (tangga), ketinggian rak harus disesuaikan
untuk para pengguna kursi roda, menggunakan sakelar dua arah, dan menggunakan
keramik anti slip.

Tabel 3. 1 Kesimpulan Syarat Bangunan Bagi Difabel

Syarat Hindari
Rumah tanpa hambatan Hambatan yang mengganggu aktifitas
Material kamar mandi anti licin Keramik lantai yang licin
Sakelar dua arah Sakelar satu arah
Adanya handrail Tidak terdapat handrail
Pencahayaan dan sirkulasi udara yang Perletakan rak yang tinggi
cukup
6

DAFTAR PUSTAKA

Idris, I. (2006). Aksesibilitas Difabel Terhadap Bangunan Publik Studi Kasus : Sun
Plaza.
Latifah, S., & Himawanto, D. aries. (2017). Aksesibilitas bagi difabel pada
bangunan hotel di Kota Surakarta. IJDS: Indonesian Journal of Disability
Studies, 4(2), 129–136.
Retyaka, A., & Himawanto, D. A. (2018). Aksesbilitas Bagi Difabel Pada
Bangunan Masjid. Jurnal Arsitektur, Bangunan & Lingkungan, Vol.7(No.3),
137.

Anda mungkin juga menyukai