Tugas Dan Fungsi Kemenkeu
Tugas Dan Fungsi Kemenkeu
Tugas dan
Fungsi
Kementerian
Keuangan
Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat V
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
B. Deskripsi Singkat dan Materi Pokok Bahan Ajar .................................................... 5
C. Indikator Hasil Belajar ............................................................................................ 5
D. Manfaat Bahan Ajar ................................................................................................ 6
BAB III TUGAS, FUNGSI, VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI TINGKAT ESELON SATU
KEMENTERIAN KEUANGAN ........................................................................................ 32
A. Sekretariat Jenderal ............................................................................................... 32
B. Direktorat Jenderal Anggaran ................................................................................ 33
C. Direktorat Jenderal Pajak ....................................................................................... 34
D. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ......................................................................... 39
E. Direktorat Jenderal Perbendaharaan ..................................................................... 42
F. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara .................................................................... 44
G. Direktorat Jenderal Perimbangan Kekayaan .......................................................... 45
PUSDIKLAT PSDM II
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemahaman terhadap tugas dan fungsi Kementerian Keuangan sangat penting dan wajib
dikuasai oleh seluruh pegawai Kementerian Keuangan. Pemahaman tersebut antara lain meliputi
pemahaman tentang tugas, fungsi, visi, misi, dan struktur organisasinya. Pentingnya pemahaman
dimaksudkan agar seluruh pegawai memiliki wawasan yang lebih luas tentang tanggung jawab
pengelolaan Keuangan Negara yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan. Pemahaman yang lebih
dalam tentang tugas dan fungsi unit eselon satu masing masing dari pegawai tentu diharapkan.
Menurut Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020, Kementerian Keuangan mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan negara untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara. Kementerian Keuangan dipimpin oleh seorang Menteri
Negara yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Dalam organisasi Kementerian, terdapat Sekretariat Jenderal yang melakukan pembinaan serta
pelaksanaan tugas dan administrasi juga berperan sebagai unsur pembantu Menteri dalam
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian. Direktorat
Jenderal merupakan unsur pelaksana yang mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan
dan standardisasi teknis di bidangnya berdasarkan kebijakan yang ditetapkan Menteri. Badan/Pusat
merupakan pelaksana tugas-tugas tertentu yang karena sifatnya tidak tercakup dalam tugas Sekretariat
Jenderal, Direktorat Jenderal, dan/atau Inspektorat Jenderal. Adapun Inspektorat Jenderal
melaksanakan tugas pengawasan fungsional dalam lingkungan Kementerian terhadap pelaksanaan tugas
semua unsur Kementerian agar supaya dapat berjalan sesuai dengan rencana dan peraturan yang
berlaku.
Selain itu, tugas-tugas Kementerian di daerah dilaksanakan oleh instansi vertikal yang dapat
berupa Kantor Wilayah Kementerian atau Kantor Wilayah Direktorat Jenderal. Kementerian apabila
diperlukan dapat pula membentuk Unit-unit Pelaksana Teknis untuk melaksanakan tugas-tugas teknis
operasional dan/ atau tugas teknis penunjang.
Selain unit-unit organisasi yang sudah disebutkan tadi, Menteri dalam melaksanakan tugasnya
dapat juga dibantu oleh beberapa orang Staf Ahli untuk memberikan telaahan mengenai masalah-
masalah tertentu.
Tugas Kementerian Keuangan menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.01/2021
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan adalah menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang keuangan Negara dan kekayaan Negara untuk membantu presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan Negara.
PUSDIKLAT PSDM 4
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 5
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
a. Sekretariat Jenderal;
b. Direktorat Jenderal Anggaran;
c. Direktorat Jenderal Pajak;
d. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
e. Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
f. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;
g. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan;
h. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko;
i. Inspektorat Jenderal;
j. Badan Kebijakan Fiskal;
k. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan;
l. Staf Ahli Menteri Keuangan;
m. Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan;
n. Pusat Pembinaan Profesi Keuangan; dan
o. Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan.
4. Menjelaskankan tugas dan fungsi organisasi lain di lingkungan Kementerian Keuangan yang
diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan, yaitu:
a. Lembaga National Single Window;
b. Sekretariat Pengadilan Pajak;
c. Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan;
d. Sekretariat Komite Stabilitas Sistem Keuangan;
e. Sekretariat Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah;
f. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan;
g. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit;
h. Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup;
i. Pusat Investasi Pemerintah;
j. Lembaga Manajemen Aset Negara;
k. Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional; dan
l. Politeknik Keuangan Negara STAN.
PUSDIKLAT PSDM 6
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 7
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN
PUSDIKLAT PSDM 8
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 9
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 10
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 11
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
2. Kementerian Kelompok I
a. Unsur pemimpin
Unsur pemimpin yaitu Menteri. Dalam melaksanakan tugas, Menteri tertentu dapat dibantu oleh
Wakil Menteri sesuai dengan penunjukan Presiden.
b. Unsur pembantu pemimpin
Unsur pembantu pemimpin yaitu Sekretariat Jenderal. Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris
Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
c. Unsur pelaksana
Unsur pelaksana yaitu Direktorat Jenderal. Direktorat Jenderal dipimpin oleh Direktur Jenderal
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
d. Unsur pengawas
Unsur pengawas yaitu Inspektorat Jenderal. Inspektorat Jenderal berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri. Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur Jenderal.
e. Unsur pendukung
Unsur pendukung yaitu Badan dan/atau Pusat. Badan berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri dan dipimpin oleh Kepala Badan. Pusat berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal dan dipimpin oleh Kepala Pusat.
f. Unsur pelaksana tugas pokok di daerah dan/atau perwakilan luar negeri sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Unsur pelaksana tugas pokok di daerah adalah instansi vertikal yang ditetapkan dengan peraturan
menteri setelah mendapat persetujuan tertulis dari menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang aparatur negara.
3. Kementerian Kelompok II
a. Unsur pemimpin
Unsur pemimpin yaitu Menteri yang mempunyai tugas memimpin Kementerian. Dalam
melaksanakan tugas, Menteri tertentu dapat dibantu oleh Wakil Menteri sesuai dengan penunjukan
Presiden.
b. Unsur pembantu pemimpin
Unsur pembantu pemimpin yaitu Sekretariat Jenderal Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris
Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
c. Unsur pelaksana
Unsur pelaksana yaitu Direktorat Jenderal. Direktorat Jenderal dipimpin oleh Direktur Jenderal
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
d. Unsur pengawas
Unsur pengawas yaitu Inspektorat Jenderal. Inspektorat Jenderal berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri. Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur Jenderal.
PUSDIKLAT PSDM 12
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
e. Unsur pendukung
Unsur pendukung yaitu Badan dan/atau Pusat. Badan berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri dan dipimpin oleh Kepala Badan. Pusat berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal dan dipimpin oleh Kepala Pusat.
4. Kementerian Kelompok III
a. Unsur pemimpin
Unsur pemimpin yaitu Menteri mempunyai tugas memimpin Kementerian.
b. Unsur pembantu pemimpin
Unsur pembantu pemimpin adalah Sekretariat Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri.
c. Unsur pelaksana
Unsur pelaksana yaitu Deputi yang menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan
sinkronisasi kebijakan di bidangnya.
d. Unsur pengawas.
Unsur pengawas yaitu Inspektorat. Inspektorat berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri melalui Sekretaris Kementerian. Inspektorat dipimpin oleh Inspektur.
Dalam melaksanakan tugasnya, menteri dapat dibantu oleh Wakil Menteri yang merupakan satu
kesatuan dari Unsur Pemimpin Kementerian, Staf Ahli yang bertanggung jawab kepada Menteri atau
Menteri Koordinator dan dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal atau Sekretaris Kementerian atau
Sekretaris Kementerian Koordinator, dan Staf Khusus Menteri yang bertanggung jawab kepada Menteri
atau Menteri Koordinator dan mendapatkan dukungan administrasi dari Sekretariat Jenderal atau
Sekretariat Kementerian Koordinator. Untuk melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau tugas
teknis penunjang di lingkungan Kementerian dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis.
PUSDIKLAT PSDM 13
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
dapat terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau dapat terdiri atas 2 (dua) Seksi.
d. Inspektorat Jenderal
Inspektorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan
Kementerian. Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
1) penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern;
2) pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
3) pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;
4) penyusunan laporan hasil pengawasan;
5) pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan
6) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Inspektorat Jenderal terdiri atas Sekretariat Inspektorat Jenderal dan paling banyak 5 (lima)
Inspektorat.
1) Sekretariat Inspektorat Jenderal terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bagian, dan Bagian terdiri
atas 2 (dua) Subbagian dan/atau Kelompok Jabatan Fungsional.
2) Inspektorat terdiri atas 1 (satu) Subbagian yang menangani fungsi ketatausahaan dan Kelompok
Jabatan Fungsional Auditor.
e. Badan dan/atau Pusat
Badan dan/atau Pusat mempunyai tugas menyelenggarakan dukungan yang bersifat substantif untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis kementerian dalam pelaksanaan agenda
pembangunan nasional. Badan dan/atau Pusat menyelenggarakan fungsi:
1) penyusunan kebijakan teknis dukungan substantif di bidangnya;
2) pelaksanaan tugas dukungan substantif di bidangnya;
3) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan substantif di bidangnya;
4) pelaksanaan tugas administrasi Badan dan/atau Pusat; dan
5) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Badan terdiri atas Sekretariat Badan dan paling banyak 4 (empat) Pusat.
1) Sekretariat Badan terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bagian dan/atau Kelompok Jabatan
Fungsional.
2) Bagian terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian dan/atau Kelompok Jabatan Fungsional.
Pusat terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau dapat terdiri atas paling banyak 3 (tiga)
Bidang, serta Subbagian yang menangani fungsi ketatausahaan. Bidang terdiri atas Kelompok Jabatan
Fungsional dan/atau dapat terdiri atas 2 (dua) Subbidang.
3. Kementerian Kelompok III
Adapun tugas dan fungsi masing-masing unsur pada Kementerian Kelompok III adalah sebagai
berikut:
PUSDIKLAT PSDM 17
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
a. Menteri
Menteri mempunyai tugas memimpin kementerian sesuai dengan bidang tugas kementerian.
b. Sekretariat Kementerian
Sekretariat Kementerian menyelenggarakan fungsi:
1) koordinasi kegiatan kementerian;
2) koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran kementerian;
3) pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian,
keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi
kementerian;
4) pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
5) koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi hukum;
6) Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan pengelolaan pengadaan
barang/jasa;
7) Pengelolaan data dan informasi; dan
8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh menteri.
Sekretariat Kementerian terdiri atas paling banyak 4 (empat) Biro. Biro terdiri atas paling banyak 4
(empat) Bagian dan/atau Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian terdiri atas paling banyak 3 (tiga)
Subbagian dan/atau Kelompok Jabatan Fungsional. Dikecualikan Bagian yang menangani fungsi tata
usaha, pimpinan terdiri atas sejumlah Subbagian sesuai kebutuhan. Tata Usaha Pimpinan
memberikan dukungan administrasi kepada unsur pemimpin, unsur pembantu pemimpin, dan staf
ahli.
c. Deputi
Deputi mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi
kebijakan di bidangnya. Deputi menyelenggarakan fungsi:
1) perumusan kebijakan di bidangnya;
2) koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya;
3) pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidangnya; dan
4) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Penentuan jumlah Deputi didasarkan pada analisis organisasi dan beban kerja. Deputi terdiri atas
Sekretariat Deputi dan paling banyak 5 (lima) Asisten Deputi. Sekretariat Deputi terdiri atas 2 (dua)
Bagian dan/atau Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian terdiri atas 2 (dua) Subbagian dan/atau
Kelompok Jabatan Fungsional. Asisten Deputi terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau
paling banyak 4 (empat) Bidang. Bidang terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau 2 (dua)
Subbidang.
d. Inspektorat
Inspektorat mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian dan
PUSDIKLAT PSDM 18
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
menyelenggarakan fungsi:
1) penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern;
2) pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
3) pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan menteri;
4) penyusunan laporan hasil pengawasan;
5) pelaksanaan administrasi Inspektorat; dan
6) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh menteri.
Inspektorat terdiri atas 1 (satu) Bagian yang menangani fungsi ketatausahaan dan Kelompok Jabatan
Fungsional Auditor. Bagian terdiri atas paling banyak 2 (dua) Subbagian dan/atau Kelompok Jabatan
Fungsional.
4. Wakil Menteri
Dalam melaksanakan tugas menteri tertentu dapat dibantu oleh wakil menteri sesuai dengan
penunjukkan presiden. Wakil menteri berada di bawah dan bertanggung jawab kepada menteri. Wakil
menteri mempunyai tugas membantu menteri dalam memimpin pelaksanaan tugas kementerian. Ruang
lingkup bidang tugas meliputi:
a. membantu menteri dalam perumusan dan/atau pelaksanaan kebijakan kementerian; dan
b. membantu menteri dalam mengoordinasikan pencapaian kebijakan strategis lintas unit organisasi
dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya atau Eselon I di lingkungan Kementerian.
5. Staf Ahli
Menteri dan Menteri Koordinator dapat dibantu oleh Staf Ahli, yang merupakan satu kesatuan
dalam susunan organisasi kementerian atau Kementerian Koordinator. Staf Ahli berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada menteri atau Menteri Koordinator dan dikoordinasikan oleh Sekretaris
Jenderal atau Sekretaris Kementerian atau Sekretaris Kementerian Koordinator. Staf Ahli mempunyai
tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada menteri atau Menteri Koordinator
sesuai keahliannya. Staf Ahli paling banyak 5 (lima) Staf Ahli dan tidak melebihi jumlah unsur pelaksana.
6. Staf Khusus Menteri
Di lingkungan kementerian atau Kementerian Koordinator dapat diangkat paling banyak 5 (lima)
orang Staf Khusus. Menteri atau Menteri Koordinator mengajukan usulan jumlah Staf Khusus yang
dibutuhkan dan calon Staf Khusus kepada Presiden untuk mendapatkan persetujuan. Masa bakti Staf
Khusus paling lama sama dengan masa jabatan Menteri atau Menteri Koordinator yang bersangkutan.
Staf Khusus diangkat oleh Menteri atau Menteri Koordinator setelah mendapat persetujuan Presiden dan
diberhentikan oleh menteri atau Menteri Koordinator. Staf Khusus mempunyai tugas memberikan saran
dan pertimbangan kepada Menteri atau Menteri Koordinator sesuai penugasan Menteri atau Menteri
Koordinator. Staf Khusus dapat berasal dari Pegawai Negeri Sipil dan Non-Pegawai Negeri Sipil.
PUSDIKLAT PSDM 19
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
Fungsional. Masing-masing bagian tersebut terdiri atas paling banyak 5 (lima) subbagian dan/atau
Kelompok Jabatan Fungsional.
b. Inspektorat, paling banyak 8 (delapan). Masing-masing Inspektorat tersebut terdiri atas Subbagian
(enam) Subdirektorat dan Subbagian Tata Usaha, dan masing-masing Subdirektorat terdiri atas
paling banyak 4 (empat) Seksi.
c. Khusus Direktorat Jenderal Pajak terdiri atas paling banyak 15 (lima belas) Direktorat sedangkan
dan/atau dapat terdiri atas paling banyak 5 (lima) Bidang, dan masing-masing Bidang terdiri atas
paling banyak 4 (empat) Subbidang.
5. Staf Ahli
Menteri dibantu oleh Staf Ahli, yang merupakan satu kesatuan dalam susunan organisasi
Kementerian. Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri dan secara
administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal. Staf Ahli mempunyai tugas memberikan
telaahan kepada Menteri mengenai masalah tertentu sesuai bidang keahliannya.
6. Pusat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri terdiri atas Bagian Tata Usaha
yang terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian, dan Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau dapat
terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bidang, masing-masing Bidang terdiri atas paling banyak 4
(empat) Subbidang.
7. Instansi Vertikal
PUSDIKLAT PSDM 20
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
Kewenangan Pemerintah Pusat dalam kedudukannya sebagai perumus dan pelaksana kebijakan,
dilakukan oleh kementerian-kementerian. Bagi kementerian yang kewenangannya tidak diserahkan
kepada daerah sesuai peraturan perundangan yang berlaku seperti telah dijelaskan diatas dapat
dibentuk Instansi Vertikal yang merupakan perangkat kementerian yang berada di daerah.
Pembentukan, susunan organisasi, formasi dan tata laksana instansi vertikal di lingkungan kementerian
ditetapkan dengan Peraturan Presiden.
8. Unit Pelaksana Teknis
Selain Unit-unit organisasi yang telah disebutkan diatas tadi, Kementerian secara selektif dapat
membentuk Unit Pelaksana Teknis sebagai pelaksana tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis
penunjang. Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung
jawab di bidang pendayagunaan aparatur Negara.
9. Jabatan Fungsional
Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi seperti Sekretaris
Jenderal, Direktur, Kepala Seksi dan sebagainya. Jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari
sudut fungsinya sangat diperlukan oleh suatu organisasi agar dapat menjalankan tugas-tugas
pokoknya dengan lancar dan mandiri.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 stdd. Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2020 tentang Pegawai Negeri Sipil adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.
Unit yang melaksanakan tugas pembinaan JF di lingkungan Kementerian Keuangan dapat
dikategorikan menjadi:
1. Unit Koordinator Pembinaan JF yaitu Unit yang melaksanakan tugas koordinasi pembinaan terkait JF di
lingkungan Kemenkeu, dalam hal ini dilaksanakan oleh Biro Organta.
2. Unit Pembina Teknis yaitu Unit yang melaksanakan tugas pembinaan teknis terkait JF yang Instansi
Pembinanya Kemenkeu (JF Kemenkeu Pembina), dalam hal ini dilaksanakan oleh Unit Eselon I.
3. Unit Pembina Internal, yaitu Unit yang melaksanakan tugas pembinaan terkait JF yang Instansi
Pembinanya K/L lain (JF Kemenkeu Pengguna), dalam hal ini dilaksanakan oleh unit yang memiliki
kedekatan fungsi dengan JF berkenaan.
Dilihat dari sisi pembinaan JF di atas, secara umum JF yang diimplementasikan di lingkungan
Kementerian Keuangan dapat dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu:
1. JF Kemenkeu Pembina, yaitu JF yang memiliki fungsi dan tugas di bidang pengelolaan keuangan negara
yang pembinaannya dilakukan oleh Kementerian Keuangan. Saat ini terdapat 16 (enam belas) JF
Kemenkeu Pembina dengan rincian sebagai berikut:
a. JF Analis Anggaran
Berdasarkan Peraturan Menteri PAN-RB (PermenPAN-RB) Nomor 21 Tahun 2016, JF Analis
Anggaran adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang dan
PUSDIKLAT PSDM 21
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
hak untuk melakukan kegiatan analisis di bidang penganggaran dalam pengelolaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). JF Analis Anggaran merupakan JF yang bersifat terbuka
dengan UPTJF adalah Direktorat Jenderal Anggaran.
b. JF Pemeriksa Pajak
Berdasarkan PermenPAN-RB Nomor 17 Tahun 2016, JF Pemeriksa Pajak adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan
pemeriksaan, pemeriksaan Bukti Permulaan, dan/atau penyidikan pada unit Direktorat Jenderal
Pajak. JF Pemeriksa Pajak merupakan JF yang bersifat tertutup dengan UPTJF adalah Direktorat
Jenderal Pajak.
c. JF Penilai Pajak
Berdasarkan PermenPAN-RB Nomor 11 Tahun 2018, JF Penilai Pajak adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan penilaian
dan/atau pemetaan pada unit Direktorat Jenderal Pajak. JF Penilai Pajak merupakan JF yang
bersifat tertutup dengan UPTJF adalah Direktorat Jenderal Pajak.
d. JF Asisten Penilai Pajak
Berdasarkan PermenPAN-RB Nomor 12 Tahun 2018, JF Penilai Pajak adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan penilaian
dan/atau pemetaan pada unit Direktorat Jenderal Pajak. JF Asisten Penilai Pajak merupakan JF yang
bersifat tertutup dengan UPTJF adalah Direktorat Jenderal Pajak.
e. JF Penyuluh Pajak
Berdasarkan PermenPAN-RB Nomor 49 Tahun 2020, JF Penyuluh Pajak adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan
penyuluhan perpajakan. JF Penyuluh Pajak merupakan JF yang bersifat tertutup dengan UPTJF
adalah Direktorat Jenderal Pajak.
f. JF Asisten Penyuluh Pajak
Berdasarkan PermenPAN-RB Nomor 50 Tahun 2020, JF Asisten Penyuluh Pajak adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan
penyuluhan perpajakan. JF Asisten Penyuluh Pajak merupakan JF yang bersifat tertutup dengan
UPTJF adalah Direktorat Jenderal Pajak.
g. JF Pemeriksa Bea dan Cukai
Berdasarkan PermenPAN-RB Nomor 31 Tahun 2016, JF Pemeriksa Bea dan Cukai adalah jabatan
yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melaksanakan
pemeriksaan bea dan cukai, pencegahan pelanggaran peraturan perundang-undangan, penyidikan
tindak pidana, pelayanan informasi, kepatuhan internal, dan pengelolaan informasi di bidang
kepabeanan dan cukai. JF Pemeriksa Bea dan Cukai merupakan JF yang bersifat tertutup dengan
UPTJF adalah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
PUSDIKLAT PSDM 22
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 24
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
3. Staf Khusus
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 tentang Kementerian Keuangan, di
lingkungan Kementerian Keuangan dapat diangkat paling banyak 5 orang Staf Khusus Menteri yang
bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan. Staf Khusus Menteri mempunyai tugas memberikan saran
dan pertimbangan kepada Menteri sesuai penugasan Menteri dan bukan merupakan bidang tugas unsur-
unsur organisasi Kementerian Keuangan. Staf Khusus Menteri dapat berasal dari PNS atau dapat berasal
dari selain PNS dengan masa bakti paling lama sama dengan masa jabatan Menteri.
PUSDIKLAT PSDM 25
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
untuk bahan pengambilan keputusan penyusunan laporan lebih lanjut dan memberikan
petunjuk- petunjuk kepada bawahan.
5. Dalam menyampaikan suatu laporan, setiap satuan organisasi wajib memberikan tembusan
kepada satuan organisasi lainnya yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
Sehubungan dengan itu dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan maupun
dalam rangka menggerakkan pelaksanaan tugas-tugas pembangunan, kegiatan berbagai
kementerian perlu dipadukan, diserasikan, dan diselaraskan. Hal ini penting untuk mencegah
timbulnya tumpang tindih, kekakuan, dan kesimpangsiuran atau adanya tugas-tugas yang tidak
tertangani. Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangannya, menteri yang
memimpin kementerian harus berkoordinasi dan saling berkonsultasi sesama Menteri Negara,
Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, dan Pimpinan Lembaga terkait.
Demikian pula pimpinan satuan organisasi dalam melakukan tugasnya wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS) serta bekerja sama baik intern maupun ekstern
kementerian dan wajib melaksanakan pengawasan melekat. Dengan demikian, koordinasi dalam
pemerintahan dapat diartikan sebagai fungsi untuk memadukan (mengintegrasikan) serta
menyerasikan dan menyelaraskan (menyinkronkan) berbagai kepentingan dan kegiatan yang yang
saling berkaitan beserta segenap gerak, langkah, dan waktunya dalam rangka pencapaikan tujuan
dan sasaran bersama yang akan dicapai.
Koordinasi harus diterapkan mulai dari proses perumusan kebijaksanaan, perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasannya. Koordinasi dalam pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dan pengembangan dapat dibedakan dalam:
1. Koordinasi hirarkis (vertikal) merupakan koordinasi yang dilakukan oleh seseorang pejabat
pimpinan dalam suatu instansi pemerintah terhadap pejabat (pegawai) atau instansi
bawahannya. Misalnya Kepala Biro terhadap Kepala Bagian dalam lingkungannya, atau Kantor
Wilayah terhadap kantor operasional di bawahnya.
2. Koordinasi fungsional adalah koordinasi yang dilakukan oleh seorang pejabat pimpinan atau
suatu instansi terhadap pejabat atau instansi lainnya yang bidang tugasnya saling berkaitan
berdasarkan asas fungsionalisasi. Koordinasi fungsional dibedakan atas:
a. Koordinasi fungsional horizontal adalah koordinasi yang dilakukan oleh seorang pejabat
pimpinan atau suatu instansi terhadap pejabat atau instansi lain yang setingkat baik
dalam suatu instansi maupun dengan instansi lain. Misalnya, Sekretaris Jenderal
mengkoordinasi para Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Kepala Badan dalam
lingkungan kementeriannya dalam bidang kesekretariatan. Contoh lain adalah
Kementerian Keuangan mengkoordinasikan kegiatan Kementerian/Instansi lain yang
mempunyai kaitan tugas dengan pelaksana kegiatan di bidang keuangan atau
pelaksanaan APBN.
PUSDIKLAT PSDM 26
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
b. Koordinasi fungsional diagonal adalah koordinasi yang dilakukan oleh seorang pejabat
Pimpinan atau suatu instansi terhadap pejabat atau instansi lain yang lebih rendah
tingkatannya tetapi bukan bawahannya. Misalnya, Biro Keuangan pada Sekretariat
Jenderal mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan Bagian Keuangan dari Sekretariat
Direktorat Jenderal dalam lingkungan kementerian yang bersangkutan, Badan
Kepegawaian Negara mengkoordinasikan Biro-Biro Kepegawaian pada Kementerian atau
Instansi pemerintah lainnya.
c. Koordinasi fungsional teritorial (authority type) adalah koordinasi yang dilakukan oleh
seorang pejabat pimpinan atau suatu instansi terhadap pejabat atau instansi lainnnya
yang berada dalam suatu wilayah (teritorial) tertentu dimana semua urusan yang ada
dalam wilayah (teritorial) tersebut menjadi wewenang atau tanggungjawabnya selaku
penguasa atau penanggung jawab tunggal. Misalnya, koordinasi yang dilakukan oleh
Administrasi Pelabuhan terhadap Kantor Pelayanan Bea Cukai.
PUSDIKLAT PSDM 27
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
BAB II
TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI KEMENTERIAN KEUANGAN
A. Dasar Hukum
Dasar hukum keuangan negara yang menjadi landasan pengelolaan keuangan negara dan
susunan organisasi kementerian keuangan adalah:
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
3. Undang-Undang Perbendaharaan Negara Nomor 1 Tahun 2004Tentang Perbendaharan Negara.
4. Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara.
5. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 Tentang Kementerian Keuangan.
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.01/2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan.
Undang-Undang dan Peraturan tersebut di atas menjadi landasan pengelolaan negara termasuk
ruang lingkup yang membatasi keuangan negara. Batasan mengenai keuangan negaratersebut dinyatakan
dalam pengertian keuangan negara menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 yaitu semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa
barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Undang-Undang dan Peraturan ini juga yang akan menjadi landasan dalam menyusun struktur organisasi,
tugas dan fungsi, serta tata kerja Kementerian yang mengelola keuangan negara.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 antara lain mengatur tentang lingkup Keuangan Negara
yaitu pengelolaan fiskal, moneter, dan kekayaan Negara yang dipisahkan. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara tersebut, Presiden selaku kepala pemerintahan
memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Dalam
upaya menjalankan kekuasaan tersebut Presiden:
1. Menguasakan kepada menteri keuangan pengelolaan fiskal dan mewakili pemerintah dalam
kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan.
2. Menguasakan kepada menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna angaran / pengguna barang
lembaga yang dipimpinnya.
3. Menyerahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan daerah untuk
mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kakayaan daerah
yang dipisahkan.
PUSDIKLAT PSDM 28
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 29
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
Berkeadilan untuk Mendukung Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden: "Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong".
Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementerian Keuangan mempunyai 5 (lima) misi yaitu :
1. Menerapkan kebijakan fiskal yang responsif dan berkelanjutan;
2. Mencapai tingkat pendapatan negara yang tinggi melalui pelayanan prima serta pengawasan dan
penegakan hukum yang efektif;
3. Memastikan belanja negara yang berkeadilan, efektif, efisien, dan produktif;
4. Mengelola neraca keuangan pusat yang inovatif dengan risiko minimum;
5. Mengembangkan proses bisnis inti berbasis digital dan pengelolaan Sumber Daya Manusia yang
adaptif sesuai kemajuan teknologi.
D. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.01/2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian, susunan organisasi Kementerian Keuangan terdiri dari:
1. Sekretariat Jenderal;
2. Direktorat Jenderal Anggaran;
3. Direktorat Jenderal Pajak;
4. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;
5. Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;
7. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan;
8. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko;
9. Inspektorat Jenderal;
10. Badan Kebijakan Fiskal;
11. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan;
12. Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak;
13. Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak;
14. Staf Ahli Bidang Pengawasan Pajak;
15. Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara;
16. Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara;
17. Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional;
18. Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal;
19. Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi;
20. Staf Ahli Bidang Hukum dan Hubungan Kelembagaan;
21. Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan;
22. Pusat Pembinaan Profesi Keuangan; dan
PUSDIKLAT PSDM 30
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
Di samping itu, terdapat organisasi lain di lingkungan Kementerian Keuangan yang diamanatkan
oleh peraturan perundang-undangan, yaitu:
1. Lembaga National Single Window
2. Sekretariat Pengadilan Pajak
3. Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan
4. Sekretariat Komite Stabilitas Sistem Keuangan
5. Sekretariat Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
6. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
7. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit
8. Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup
9. Pusat Investasi Pemerintah
10. Lembaga Manajemen Aset Negara
11. Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional
12. Politeknik Keuangan Negara STAN
PUSDIKLAT PSDM 31
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
BAB III
TUGAS, FUNGSI, VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASITINGKAT ESELON SATU
KEMENTERIAN KEUANGAN
A. Sekretariat Jenderal
1. Tugas
Tugas Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan pada umumnya adalah memberikan
pelayanan organisasi Kementerian secara internal kepada unit Eselon I lainnya. Dengan pelayanan
internal ini, unit Eselon I lainnya dapat memberikan pelayanan yang prima kepada pihak eksternal sesuai
dengan tugas dan fungsi masing-masing. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
118/PMK.01/2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, tugas Sekretariat Jenderal
adalah menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi-fungsi antara
lain sebagai berikut:
a. pengoordinasian kegiatan Kementerian Keuangan;
b. pengoordinasian dan penyusunan rencana dan program dan anggaran Kementerian Keuangan;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian,
keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi Kementerian
Keuangan;
d. pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundangundangan serta pelaksanaan advokasi hukum;
f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/ kekayaan negara dan layanan pengadaan barang/jasa;
dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.
3. Struktur Organisasi
Susunan organisasi Sekretariat Jenderal berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
118/PMK.01/2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, terdiri dari :
a. Biro Perencanaan dan Keuangan;
b. Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan;
c. Biro Hukum;
d. Biro Advokasi;
e. Biro Sumber Daya Manusia
f. Biro Komunikasi dan Layanan Informasi;
PUSDIKLAT PSDM 32
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 33
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 34
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
Nomor 118/PMK.01/2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut DJP menyelenggarakan tujuh fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang perpajakan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang perpajakan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perpajakan;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perpajakan;
e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang perpajakan;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pajak; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.
3. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.01/2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Pajak terdiri dari:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Peraturan Perpajakan I;
c. Direktorat Peraturan Perpajakan II;
d. Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan;
e. Direktorat Penegakan Hukum;
f. Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian;
g. Direktorat Keberatan dan Banding;
h. Direktorat Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan;
i. Direktorat Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat;
j. Direktorat Data dan Informasi Perpajakan;
k. Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur;
l. Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi;
m. Direktorat Transformasi Proses Bisnis;
n. Direktorat Perpajakan Internasional;
o. Direktorat Intelijen Perpajakan; dan
p. Kelompok jabatan Fungsional.
4. Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 184/PMK.01/2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
210/PMK.01/2017 tentang Orgaisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, telah
PUSDIKLAT PSDM 35
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
diatur susunan dan tugas fungsi instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak. Instansi Vertikal tersebut
adalah:
a. Kantor Wilayah
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang selanjutnya disebut Kantor Wilayah merupakan
instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Jenderal Pajak. Kantor Wilayah (Kanwil) terdiri atas:
1) Kanwil Wajib Pajak Besar dan Kanwil Jakarta Khusus yangberlokasi di Jakarta; dan
2) Kanwil selain Kanwil Wajib Pajak Besar dan Kanwil Jakarta Khusus yang lokasinya tersebar di seluruh
wilayah Indonesia.
Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar dan Kantor Wilayah Jakarta Khusus dan Kantor Wilayah selain
Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar dan Kantor Wilayah Jakarta Khusus mempunyai tugas melaksanakan
analisis, penjabaran, koordinasi, bimbingan, evaluasi, dan pengendalian kebijakan serta pelaksanaan
tugas di bidang pajak dalam wilayah kerjanya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Jumlah
Kanwil Direktorat Jenderal Pajak terdiri dari 1 Kanwil Wajib Pajak Besar, 1 Kanwil Jakarta Khusus, 32
Kanwil selain Kanwil Wajib Pajak Besar dan Kanwil Jakarta Khusus.
b. Kantor Pelayanan Pajak
Kantor Pelayanan Pajak yang selanjutnya disingkat KPP merupakan instansi vertikal Direktorat
Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah.
Jenis KPP terdiri atas:
1) KPP Wajib Pajak Besar
KPP Wajib Pajak Besar terdiri dari:
a. KPP Wajib Pajak Besar Satu
b. KPP Wajib Pajak Besar Dua
c. KPP Wajib Pajak Besar Tiga
d. KPP Wajib Pajak Besar Empat
2) KPP Khusus
KPP Khusus terdiri dari:
a. KPP Penanaman Modal Asing Satu
b. KPP Penanaman Modal Asing Dua
c. KPP Penanaman Modal Asing Tiga
d. KPP Penanaman Modal Asing Empat
e. KPP Penanaman Modal Asing Lima
f. KPP Penanaman Modal Asing Enam
g. KPP Badan dan Orang Asing
h. KPP Minyak dan Gas Bumi
i. KPP Perusahaan Masuk Bursa
PUSDIKLAT PSDM 36
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
KPP Wajib Pajak Besar dan KPP Khusus mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, edukasi,
pengawasan, dan penegakan hukum Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan
Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak Langsung Lainnya dalam wilayah
wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Selain melaksanakan tugas dimaksud,
KPP Minyak dan Gas Bumi juga melaksanakan tugas edukasi, pelayanan, pengawasan, dan penegakan
hokum Wajib Pajak di bidang Pajak Bumi dan Bangunan, Minyak dan Gas Bumi areal perairan lepas
pantai (offshore) dan tubuh bumi serta Pajak Bumi dan Bangunan Sektor lainnya.
3) KPP Madya
KPP Madya mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, edukasi, pengawasan, dan penegakan hokum
Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang
Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
4) KPP Pratama
KPP Pratama mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, edukasi, pengawasan, dan penegakan
hukum Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang
Mewah, Pajak Tidak Langsung lainnya, dan Pajak Bumi dan Bangunan, dan melaksanakan penguasaan
informasi subjek dan objek pajak dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
c. Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan
Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) merupakan instansi vertikal
Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala KPP
Pratama. Untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang tidak terjangkau
oleh KPP maka pelaksanaan pelayanan, penyuluhan, dan konsultasi perpajakan dilaksanakan oleh unit
KP2KP.
KP2KP mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan
potensi pajak, dan penyajian informasi perpajakan, melakukan edukasi dan konsultasi pajak, pelayanan,
pengawasan dan ekstensifikasi pajak, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan
dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, dan mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi KPP Pratama.
5. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
UPT yang berada dalam lingkungan Direktorat Jenderal Pajak saat ini adalah
a. Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (PPDDP)
Berdasarkan, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 167/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 176/PMK.01/2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 167/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data dan
PUSDIKLAT PSDM 37
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
Dokumen Perpajakan, PPDDP merupakan unit pelaksana teknis di bidang pengolahan data dan dokumen
perpajakan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pajak.
Pembinaan teknis fungsional PPDDP dilaksanakan oleh dan administratif Direktorat yang
membidangi data dan informasi perpajakan pada Direktorat Jenderal Pajak. PPDDP mempunyai tugas
melaksanakan penerimaan, pemindaian, perekaman, penjaminan kualitas hasil pengolahan, backup data,
transfer data, dan penyimpanan dokumen perpajakan dengan memanfaatkan teknologi informasi
berdasarkan peraturan perundangan-undangan. PPDDP berlokasi di Jakarta. Wilayah Kerja PPDDP
meliputi unit kerja di wilayah Jawa, Madura, dan Kalimantan.
b. Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (KPDDP)
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 166/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 166/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data dan Dokumen
Perpajakan, KPDDP merupakan unit pelaksana teknis di bidang pengolahan data dan dokumen
perpajakan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pajak.
Pembinaan teknis fungsional dan administratif KPDDP dilaksanakan oleh Direktorat yang
membidangi data dan informasi perpajakan pada Direktorat Jenderal Pajak. KPDDP mempunyai tugas
melaksanakan penerimaan, pemindaian, perekaman, back up data, transfer data, dan penyimpanan
dokumen perpajakan dengan memanfaatkan teknologi informasi berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Saat ini DJP mempunyai 2 unit KPDDP yang berlokasi di Makassar dan Jambi.
c. Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan Direktorat Jenderal Pajak (KLIP)
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 174/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 165/PMK.01/2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 174/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Layanan Informasi
dan Pengaduan Direktorat Jenderal Pajak, KLIP merupakan unit pelaksana teknis di bidang layanan
pemberian informasi perpajakan, penanganan pengaduan, dan pemberian himbauan kepada Wajib Pajak
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pajak.
KLIP secara teknis fungsional dibina oleh Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan
Masyarakat. KLIP mempunyai tugas melaksanakan kegiatan layanan pemberian informasi umum
perpajakan, penyampaian informasi perpajakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan, dan
pengelolaan pengaduan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berdasarkan
peraturan perundang-undangan. KLIP berlokasi di Jakarta yang wilayah kerjanya meliputi seluruh
Indonesia.
PUSDIKLAT PSDM 38
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 39
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 42
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 44
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 45
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 46
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengelolaan pembiayaan dan risiko
keuangan negara;
3. Struktur Organanisasi
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko terdiri dari:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Pinjaman dan Hibah;
c. Direktorat Surat Utang Negara;
d. Direktorat Pembiayaan Syariah;
e. Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara;
f. Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur;
g. Direktorat Strategi dan Portofolio Pembiayaan;
h. Direktorat Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen; dan
i. Kelompok Jabatan Fungsional
I. Inspektorat Jenderal
1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.01/2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Keuangan, Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan mempunyai tugas
menyelenggarakan menyelenggarakan pengawasan internal atas pelaksanaan tugas di lingkungan
Kementerian Keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan
koordinasi pengawasan atas pelaksanaan anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara pada
Kementerian/Lembaga.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi antara lain:
a. penyusunan kebijakan teknis pengawasan internal atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian
Keuangan;
b. pelaksanaan pengawasan internal atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Keuangan
terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Keuangan;
d. Koordinasi pengawasan atas pelaksanaan anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara pada
Kementerian/Lembaga.
e. penyusunan laporan hasil pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Keuangan;
dan
f. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal.
PUSDIKLAT PSDM 47
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
3. Struktur Organisasi
Inspektorat Jenderal terdiri dari:
a. Sekretariat Inspektorat Jenderal;
b. Inspektorat I;
c. Inspektorat II ;
d. Inspektorat III;
e. Inspektorat IV;
f. Inspektorat V;
g. Inspektorat VI;
h. Inspektorat VII;
i. Inspektorat Bidang Investigasi; dan
j. Kelompok Jabatan Fungsional.
PUSDIKLAT PSDM 48
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 49
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
Dalam rangka memberikan kesempatan pendidikan dan pelatihan yang lebih luas bagi pegawai
kementerian keuangan yang ditempatkan pada instansi-instansi vertikal unit eselon I dalam lingkungan
kementerian keuangan di daerah, BPPK juga memiliki unit Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BDK)
yangmerupakan unit pelaksana teknis setingkat eselon III.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 177/PMK.01/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
66/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Keuangan,
BDK mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penataran keuangan
negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BDK tersebar di 11 tempat yaitu BDK
Medan, BDK Pekanbaru, BDK Palembang, BDK Cimahi, BDK Yogyakarta, BDK Malang, BDK Denpasar, BDK
Pontianak, BDK Balikpapan, BDK Makassar, dan BDK Manado.
b. Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Balai Diklat Kepemimpinan)
Selain itu, terdapat pula Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Balai Diklat
Kepemimpinan) yang berlokasi di Magelang. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
52/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.01/2012 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan, Balai Diklat Kepemimpinan merupakan unit pelaksana
teknis Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Badan Pendidikan dan
Pelatihan Keuangan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Balai Diklat Kepemimpinan mempunyai
tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan.
PUSDIKLAT PSDM 50
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Staf Ahli menyelenggarakan fungsi antara lain:
a. pengolahan dan penelaahan masalah-masalah di bidang peraturan dan penegakan hukum
penerimaan pajak, kepatuhan penerimaan pajak, pengawasan penerimaan pajak, kebijakan
penerimaan negara, pengeluaran negara, makro ekonomi dan keuangan internasional, kebijakan dan
regulasi jasa keuangan dan pasar modal, organisasi, birokrasi, dan teknologi informasi, dan hukum
dan hubungan kelembagaan serta penyiapan penalaran secara konsepsional;
b. penalaran konsepsional suatu masalah di bidang keahliannya atas inisiatif sendiri dan pemecahan
persoalan secara mendasar dan terpadu untuk bahan kebijakan Menteri Keuangan sebagai
penelaahan staf;
c. pemberian bantuan kepada Menteri Keuangan dalam penyiapan bahan untuk keperluan rapat,
seminar, dan lain-lain yang dihadiri oleh Menteri Keuangan; dan
d. pelaksanaan tugas-tugas lain atas petunjuk Menteri Keuangan.
3. Susunan dan Tugas Staf Ahli
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 433/KMK.01/2020 tentang Penugasan Staf
Ahli Menteri Keuangan untuk Membantu Pimpinan Unit Eselon I dan/atau Pimpinan Unit Non Eselon
yang Bertanggung Jawab Langsung Kepada Menteri Keuangan dalam Pelaksanaan Tugas Kementerian,
susunan Staf Ahli dan tugasnya yaitu sebagai berikut.
UE 1
No Staf Ahli Penugasan
Terkait
1 Staf Ahli Bidang Peraturan membantu Direktur Jenderal Pajak DJP
dan Penegakan Hukum Pajak mengoordinasikan dan memimpin pelaksanaan
tugas di bidang perumusan peraturan pajak,
penegakan hukum pajak, dan pelaksanaan tugas
lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal Pajak
2 Staf Ahli Bidang Kepatuhan membantu Direktur Jenderal Pajak DJP
Pajak mengoordinasikan dan memimpin pelaksanaan
tugas di bidang kepatuhan penerimaan pajak dan
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Direktur Jenderal Pajak
3 Staf Ahli Bidang Pengawasan membantu Direktur Jenderal Pajak DJP
Pajak mengoordinasikan dan memimpin pelaksanaan
tugas pada:
a. bidang pengawasan penerimaan pajak
b. bidang transformasi proses bisnis dan
PUSDIKLAT PSDM 51
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 52
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 53
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Sekretaris Jenderal. Dalam melaksanakan
tugasnya Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri Keuangan melalui Sekretaris Jenderal.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusintek menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan dan layanan teknologi informasi dan komunikasi;
b. pengembangan program teknologi informasi dan komunikasi;
c. pengelolaan infrastuktur dan fasilitas puat data;
d. pengelolaan jaringan komunikasi data;
e. perancangan sistem aplikasi.
f. Pengelolaan system aplikasi.
g. pembinaan Jabatan Fungsional Pranata Komputer; dan
h. pelaksanaan administrasi pusat.
PUSDIKLAT PSDM 54
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 55
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
BAB IV
ORGANISASI LAIN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN
YANG DIAMANATKAN OLEH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PUSDIKLAT PSDM 56
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 57
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
Tahun 2007 serta untuk mendukung dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Komite Pengawas
Perpajakan, di Kementerian Keuangan telah dibentuk Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan
(Setkomwasjak) yang mempunyai tugas untuk melaksanakan pelayanan teknis dan administratif dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas Komwas Perpajakan yang bersifat mandiri dalam melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Instansi Perpajakan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 117/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan, Setkomwasjak merupakan unit organisasi di lingkungan
Kementerian Keuangan yang secara fungsional bertanggung jawab kepada Ketua Komite Pengawas
Perpajakan, dan secara administratif berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris
Jenderal.
1. Tugas
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 117/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan Sekretariat Komite Pengawas Perpajakan mempunyai tugas
memberikan dukungan teknis dan administratif dalam pelaksanaan tugas Komite Pengawas Perpajakan.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Sekretariat Komite Pengawas
Perpajakan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dan program kerja pengawasan terhadap kebijakan perpajakan dan
pelaksanaan administrasi perpajakan;
b. pelaksanaan pengamatan, pengkajian, dan penanganan pengaduan, masukan, dan mediasi masyarakat;
c. penyusunan konsep dan pelaksanaan pemantauan (monitoring) dan evaluasi atas saran dan/atau
rekomendasi yang terkait dengan kebijakanperpajakan dan penyelenggaraan administrasi perpajakan;
d. pelaksanaan edukasi kepada masyarakat;
e. pelaksanaan manajemen data dan informasi;
f. penyusunan rencana strategis dan rencana kerja; dan
g. pengelolaan anggaran, organisasi dan tata laksana, sumber daya manusia, kepatuhan internal, risiko,
kinerja, tata usaha, dan rumah tangga.
PUSDIKLAT PSDM 58
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 59
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, di lingkungan Kementerian Keuangan telah di bentuk
Sekretariat Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (Sekretariat KNEKS) melalui penetapan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah.
1. Tugas
Berdasarakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, Sekretariat KNEKS mempunyai tugas
memberikan dukungan administrasi kepada Manajemen Eksekutif KNEKS, serta memberikan dukungan
administrasi kepada Pimpinan KNEKS dan anggota KNEKS dalam pelaksanaan tugas KNEKS.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas, Set KNEKS menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian, fasilitasi, dan pengelolaan perencanaan, keuangan, organisasi, sumber daya
manusia, dukungan teknologi informasi, kinerja, kepatuhan internal, risiko, dan kerumahtanggaan
Manajemen Eksekutif KNEKS dan Sekretariat KNEKS;
b. pengoordinasian, fasilitasi, dan pelaksanaan pemantauan program dan kinerja Manajemen Eksekutif
KNEKS; dan
c. pemberian dukungan administrasi kepada Pimpinan dan Anggota KNEKS dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi KNEKS.
PUSDIKLAT PSDM 60
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
2. Fungsi
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan menyelenggarakan fungsi:
a. perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan di bidang investasi;
b. perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan beasiswa;
c. perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan fasilitasi pendanaan riset;
d. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada
seluruh unsur organisasi di lingkungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan;
e. pelaksanaan pemeriksaan intern atas pelaksanaan tugas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.
PUSDIKLAT PSDM 61
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
lingkungan hidup. BPDLH akan menyalurkan dana di antaranya terkait dengan upaya mitigasi dan
adaptasi perubahan iklim, konservasi, keragaman hayati, dan berbagai kearifan lokal yang harus
dilindungi.
Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup merupakan unit organisasi non-Eselon di bidang
pengelolaan Dana Lingkungan Hidup yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Keuangan melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan.
1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 137/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 24/PMK.01/2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
137/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup, BPDLH
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Dana Lingkungan Hidup di bidang kehutanan, energi dan
sumber daya mineral, perdagangan karbon, jasa lingkungan, industri, transportasi, pertanian, kelautan
dan perikanan, dan bidang lainnya terkait lingkungan hidup sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2. Fungsi
BPDLH menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan rencana strategis bisnis, rencana bisnis dan anggaran tahunan, serta rencana
kerja dan anggaran satuan kerja, pengelolaan anggaran, akuntansi, dan pelaporan keuangan,
pengelolaan sumber daya manusia, urusan umum, kerumahtanggaan, kehumasan, dan layanan
informasi, pengelolaan sistem informasi teknologi dan basis data Dana Lingkungan Hidup, serta
koordinasi pelaksanaan tugas;
b. penyusunan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelaporan rencana penghimpunan dan pengembangan
dana, mobilisasi sumber-sumber pendanaan, perumusan, perencanaan, dan pelaksanaan
pengembangan dan pemasaran layanan, pengembangan dan penempatan dana pada instrumen
investasi, pengelolaan kerja sama pendanaan, setelmen Dana Lingkungan Hidup, pelaksanaan
restrukturisasi pinjaman, serta pengelolaan kerja sama dengan bank kustodian, bank umum, dan/atau
pihak lainnya;
c. penyusunan dan pelaksanaan rencana penyaluran dana, analisis kelayakan proposal, penetapan objek
penyaluran dana, penyampaian hasil analisis ke Kementerian/Lembaga, bank kustodian, bank umum,
dan/atau pihak lainnya, penyaluran dana pinjaman, dana program, dana bagi hasil dan syariah,
monitoring dan evaluasi atas penyaluran dana, serta pembinaan kepada penerima dana;
d. penelaahan aspek hukum atas peraturan dan perjanjian, penyusunan rumusan peraturan, perjanjian,
dan kajian hukum, penanganan permasalahan hukum, pendokumentasian atas seluruh dokumen
hukum, peraturan, dan perjanjian, serta pelaksanaan manajemen risiko; dan
e. pelaksanaan pemeriksaan intern atas pelaksanaan tugas Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup.
PUSDIKLAT PSDM 62
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 63
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
a. pelayanan pengembangan usaha, analisis pasar properti, pengembangan strategi bisnis Jasa penilaian
dan konsultasi manajemen aset;
b. penelitian di bidang properti;
c. pemanfaatan dalam bentuk pendayagunaan dan kerjasama operasional aset negara termasuk pinjam
pakai;
d. pemindahtanganan;
e. pelaporan, monitoring dan evaluasi manajemen aset negara;
f. pengadaan, konstruksi, pengamanan, pemeliharaan, pengurusan perizinan, pendokumentasian,
publikasi, pemasaran, dan penanganan hukum;
g. penyusunan perjanjian; dan
h. perencanaan kebutuhan dan pengembangan lahan/tanah, pengel-olaan dana investasi pemerintah
termasuk pendanaan pengadaan tanah untuk Proyek Strategis Nasional sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
Aset yang dikelola oleh LMAN meliputi:
a. barang milik negara dan/ atau kekayaan negara lain yang diserahkelolakan oleh Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara kepada LMAN;
b. aset yang perolehannya dibiayai dengan dana yang bersumber dari Bagian Anggaran BUN Pengelolaan
Investasi Pemerintah (Bagian Anggaran 999.03); dan
c. aset hasil pengadaan tanah untuk Proyek Strategis Nasional sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, LMAN menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengelolaan dana investasi pemerintah yang dialokasikan pada LMAN tetmasuk
pendanaan pengadaan tanah untuk Proyek Strategis Nasional sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan, pengelolaan keuangan dan akuntansi, pengelolaan teknologi informasi,
pengelolaan kerumahtanggaan, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan sumber daya manusia
(SDM) dan organisasi, serta pengelolaan kinerja dan kepatuhan internal;
b. pelaksanaan perencanaan aset, penelitian dan analisis pasar properti, pelayanan jasa konsultasi dan
penilaian aset, pengelolaan risiko, pengamanan aset, perencanaan pengadaan dan pelaksanaan
konstruksi aset, pemeliharaan aset, penyusunan perjanjian, monitoring perjanjian, serta dokumentasi
hukum;
c. pelaksanaan perencanaan dan pelaksanaan pendanaan tanah untuk Proyek Strategis Nasional
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, monitoring dan evaluasi pendanaan
pengadaan tanah, sertifikasi dan pengadministrasian tanah, serta litigasi; dan
d. pelaksanaan perencanaan dan pengembangan usaha, pengelolaan strategi komunikasi, pelaksanaan
pemanfaatan dalam bentuk pendayagunaan dan kerjasama operasional termasuk pinjam pakai, dan
PUSDIKLAT PSDM 64
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
pemindahtanganan aset, perencanaan dan pelaksanaan strategi pemasaran dan publikasi aset, serta
monitoring dan evaluasi pencapaian target.
PUSDIKLAT PSDM 65
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM 66
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan dan Tanggung-jawab Keuangan Negara.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.01/2021 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan
dan Pelatihan Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
177/PMK.01/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.01/2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan
dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 178/PMK.01/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
52/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 263/PMK.01/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 170/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 174/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Layanan
Informasi dan Pengaduan Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 165/PMK.01/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 174/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Layanan Informasi
dan Pengaduan Direktorat Jenderal Pajak.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206.4/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Pengelolaan Pemulihan Data sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 1/PMK.01/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
PUSDIKLAT PSDM 67
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
206.4/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengelolaan Pemulihan Data.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 166/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 184/PMK.01/2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 166/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data dan
Dokumen Perpajakan.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 167/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat
Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 176/PMK.01/2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 167/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data dan
Dokumen Perpajakan.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 183/PMK.01/2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 188/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Manajemen Aset Negara.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi
Pemerintah.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 184/PMK.01/2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
210/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pangkalan
Sarana Operasi Bea dan Cukai.
PUSDIKLAT PSDM 68
UPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Laboratorium Bea dan Cukai.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 117/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Komite Pengawas Perpajakan.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Pengadilan Pajak.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 180/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
National Single Window.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 137/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengelola Dana Lingkungan Hidup sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 24/PMK.01/2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
137/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Dana
Kerja Sama Pembangunan Internasional.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Barang Milik Negara sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.01/2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Barang Milik Negara.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 47/PMK.01/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pengelola Dana Pendidikan.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 160/PMK.01/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik
Keuangan Negara STAN.
PUSDIKLAT PSDM 69