Anda di halaman 1dari 8

Model dan Organisasi

Pengembangan Kurikulum
Presented by Juli Maharani
Pengertian Model Pengembangan Kurikulum
Briggs Ghafur mengartikan model sebagai seperangkat prosedur
yang berurutan untuk mewujudkan suatu proses, seperti penilaian
kebutuhan, pemilihan media dan evaluasi. Model juga dapat diartikan
sebagai tiruan atau miniatur dari benda atau proses sebenarnya. Bisa
berupa benda, prosedur atau gambaran langkah sistemis suatu
proses. Silvern menjelaskan "Model adalah konseptualisasi dalam
bentuk persamaan, peralatan fisik, uraian, atau analogi grafik, yang
menggambarkan situasi (keadaan) yang sebenarnya baik merupakan
keadaan apa adanya maupun keadaan yang seharusnya.
Macam-macam Model Pengembangan Kurikulum

Model Administratif Model Grass-Root


01 Model administratif disebut
juga sebagai model garis staf
02 Merupakan
pengembangan dari
atau Top-Down dari atas ke
bawah. bawah ke atas

Model Demonstrasi Model Beauchamp


03 a) Staf pengajar pada satu
sekolah menemukan suatu ide
pengembangan dan ternyata
04 Dakir (2004) mengemukakan langkah-
langkah model pengembangan kurikulum
menurut G.A. Beauchamp sebagai berikut:
hasilnya dinilai baik.
a) Suatu gagasan pengembangan kurikulum
b) Kemudian hasilnya yang telah dilaksanakan di kelas, diperluas di
disebarluaskan di sekolah sekolah, disebarkan di sekolah-sekolah di
sekitar. daerah tertentu baik berskala regional
maupun nasional
yang disebut arena.
Model Terbalik Hilda Model Hubungan
05 Data
Model terbalik ini dikembangkan
06 Interpersonal
Model pengembangan kurikulum ini
dilakukan dengan mengembangkan
oleh Hilda Tada atas dasar individu secara fleksibel terhadap
data induktif. perubahan-perubahan dengan cara
melatih diri berkomunikasi secara
interpersonal.
Model Action Research
07 Model ini mempertimbangkan faktor-
faktor dalam penyusunan kurikulum
seperti hubungan antara manusia,
keadaan organisasi sekolah, situasi
masyarakat, dan otoritas ilmu
pengetahuan.
Pengertian Organisasi
Kurikulum
Organisasi kurikulum merupakan pola
atau desain bahan kurikulum yang
tujuannya untuk mempermudah siswa
dalam mempelajari dan memahami
bahan pelajaran serta melakukan
kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar
dapat tercapai secara efektif.
Macam-macam Organisasi Kurikulum

A. Subject Centere Curriculum C.Broad Fild Curriculum


● Model ini terdiri atas berbagai mata pelajaran ● Model ini merupakan bentuk korelasi
yang saling terpisah satu sama lain. antar mata pelajaran yang lebih luas.
Biasanya merupakan fusi
antarbeberapa mata pelajaran yang
B. Correlated Curriculum serumpun dan memiliki ciri-ciri yang
sama.
● IModel kurikulum ini menekankan perlunya
hubungan diantara satu pelajaran dengan
mata pelajaran lainnya, tetapi tetap
memperhatikan ciri atau karakteristik tiap
bidang studi tersebut
D. Integrated Curriculum E. Core Curriculum F. Activity Curriculum
Kurikulum ini merupakan bagian
Kurikulum ini juga sering
Organisasi ini disusun
dari kurikulum terpadu karena disebut sebagai kurikulum
berdasarkan analisis kehidupan
menggunakan bahan dari segala pengalaman karena tidak
atau kegiatan utama manusia.
disiplin ilmu atau mata pelajaran memiliki struktur informal dan
Integrasi ini dapat tercapai
yang diperlukan untuk tidak dirancang sebelumnya. Isi
dengan memusatkan pelajaran
memecahkan masalah yang kurikulum berdasarkan
pada permasalahan tertentu dihadapi peserta didik. Tujuan kebutuhan dan minat peserta
yang pemecahannya kurikulum ini adalah untuk didik sehingga wajar kalau
memerlukan berbagai disiplin membentuk pribadi yang kurikulum ini lebih menonjolkan
ilmu atau mata pelajaran. terintegrasi baik secara fisik, aktifitas atau kegiatan dan
mental maupun intelektual.
pengalaman peserta didik.
Conclusions
Model pengembangan kurikulum dalam sistem pendidikan dan pengelolaan yang sifatnya
sentralisasi berbeda dengan yang desentralisasi. Model pengembangan dalam
kurikulum yang sifatnya subjek akademis berbeda dengan kurikulum yang humanistik.
teknologis dan rekonstruksi sosial. Model dalam pengembangan kurikulum juga sangat
bermacam-macam.

Organisasi kurikulum mempunyai setidaknya dua dimensi pokok yaitu: dimensi isi dan
dimensi pengalaman belajar. Tidak adanya batasan yang tegas terhadap kedua dimensi
tersebut terkadang membingungkan para pengembang kurikulum. Meskipun demikian
tetap terdapat batasan untuk membedakan kedua dimensi tersebut. Misalnya.
organisasi kurikulum yang bersifat logis mengutamakan dimensi isi dan melihat fakta
apa adanya. Sementara organisasi kurikulum yang bersifat psikologis lebih
mengutamakan dimensi pengalaman belajar dan kurang memperhatikan fakta atau isi
setiap unsur yang bersifat logis.

Anda mungkin juga menyukai