Nama : Asaduddin
Fakhri I.Y.Juru
NIM : 221210047
Kelas : 12D
UNIVERSITAS MERCUBUANA
YOGYAKARTA
1. Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem informasi yang dirancang untuk
mendukung proses pengambilan keputusan, perencanaan, pengendalian, dan
evaluasi dalam suatu organisasi. SIM terdiri dari komponen-komponen yang
saling terkait, yaitu:
• Input: Data dan informasi yang diperlukan untuk mendukung proses pengambilan
keputusan.
• Proses: Proses yang digunakan untuk mengolah data dan informasi menjadi
informasi yang bermanfaat.
• Output: Informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data dan informasi.
• Database: Kumpulan data yang tersimpan dalam sistem informasi.
• Hardware: Perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi.
• Software: Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data dan informasi.
• Personil: Orang-orang yang terlibat dalam pengembangan, penerapan, dan
penggunaan sistem informasi.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana SIM dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan manajerial:
SIM merupakan alat yang penting bagi manajer untuk membuat keputusan yang tepat.
Dengan menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan, SIM dapat
membantu manajer untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan SIM dalam pengambilan keputusan
manajerial:
Dengan manfaat-manfaat tersebut, SIM dapat menjadi alat yang berharga bagi manajer
untuk meningkatkan kinerja organisasi.
• Input: Data dan informasi merupakan input yang diperlukan untuk menjalankan
SIM. Data dan informasi dapat berasal dari berbagai sumber, baik internal
maupun eksternal.
• Proses: Data dan informasi diolah oleh SIM untuk menghasilkan informasi yang
bermanfaat. Proses pengolahan data dan informasi meliputi pengumpulan,
penyimpanan, pemrosesan, dan penyajian data dan informasi.
• Output: Informasi yang dihasilkan oleh SIM merupakan output yang digunakan
oleh manajer untuk pengambilan keputusan.
Kualitas data merupakan hal yang penting dalam menjaga kehandalan SIM. Data yang
berkualitas adalah data yang akurat, tepat waktu, dan relevan. Data yang berkualitas
akan menghasilkan informasi yang berkualitas, yang pada akhirnya akan menghasilkan
pengambilan keputusan yang berkualitas.
Berikut adalah beberapa manfaat kualitas data dalam menjaga kehandalan SIM:
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kualitas data dalam SIM. Hal ini dapat dilakukan
dengan menerapkan beberapa langkah berikut:
• Melakukan validasi data: Data harus divalidasi untuk memastikan bahwa data
tersebut akurat dan relevan.
• Menjaga konsistensi data: Data harus konsisten dari waktu ke waktu.
• Menjaga keamanan data: Data harus diamankan dari akses yang tidak sah.
Dengan menjaga kualitas data, SIM dapat menjadi alat yang handal bagi manajer untuk
membuat keputusan yang tepat.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana SIM dapat digunakan untuk meningkatkan
proses pengambilan keputusan:
Berikut adalah beberapa contoh proses pengambilan keputusan yang dapat didukung
oleh SIM:
Pada umumnya, SIM dapat digunakan untuk mendukung proses pengambilan keputusan
dalam berbagai bidang, termasuk bisnis, pendidikan, pemerintahan, dan kesehatan.
Berikut adalah beberapa cara spesifik bagaimana SIM dapat meningkatkan proses
pengambilan keputusan:
SIM dapat membantu manajer untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat.
Hal ini karena SIM menyediakan informasi yang akurat dan relevan secara lebih cepat
dan mudah.
SIM dapat membantu manajer untuk mempertimbangkan lebih banyak faktor dalam
pengambilan keputusan. Hal ini karena SIM menyediakan informasi yang lebih
komprehensif.
SIM dapat membantu manajer untuk membuat keputusan yang lebih transparan. Hal ini
karena SIM menyediakan informasi yang dapat diakses oleh semua orang yang terlibat
dalam proses pengambilan keputusan.
Dengan manfaat-manfaat tersebut, SIM dapat menjadi alat yang berharga bagi manajer
untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan.
Analisis data besar memungkinkan SIM untuk mengumpulkan dan memproses data
dalam jumlah besar, baik terstruktur maupun tidak terstruktur. Data ini dapat digunakan
untuk mengidentifikasi pola, tren, dan wawasan yang tidak dapat diidentifikasi dengan
menggunakan metode tradisional.
Kecerdasan buatan memungkinkan SIM untuk membuat keputusan secara mandiri
tanpa campur tangan manusia. Kecerdasan buatan dapat digunakan untuk melakukan
tugas-tugas yang berulang dan memakan waktu, serta untuk membuat keputusan yang
kompleks dan tidak terstruktur.
Dampak dari integrasi analitik data besar dan kecerdasan buatan terhadap evolusi SIM
meliputi:
• Peningkatan kualitas dan relevansi informasi
Analisis data besar dan kecerdasan buatan dapat digunakan untuk menghasilkan
informasi yang lebih akurat, relevan, dan komprehensif. Hal ini dapat membantu manajer
untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif.
Analisis data besar dan kecerdasan buatan dapat digunakan untuk mempercepat proses
pengambilan keputusan. Hal ini dapat membantu manajer untuk mengambil keputusan
yang lebih cepat dan fleksibel.
• Peningkatan otomatisasi
Analisis data besar dan kecerdasan buatan dapat digunakan untuk mengotomatiskan
tugas-tugas yang berulang dan memakan waktu. Hal ini dapat membantu manajer untuk
fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis dan kreatif.
Analisis data besar dan kecerdasan buatan dapat membuat informasi lebih mudah
diakses oleh semua orang yang membutuhkannya. Hal ini dapat meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas pengambilan keputusan.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana analitik data besar dan kecerdasan buatan
dapat digunakan dalam SIM:
Dengan semakin berkembangnya analitik data besar dan kecerdasan buatan, SIM akan
menjadi lebih canggih dan mampu memberikan dukungan yang lebih baik bagi
pengambilan keputusan manajerial.
5. A. Analisis SWOT
Strengths (Kekuatan)
• Memiliki reputasi yang baik
Weaknesses (Kelemahan)
• Biaya kuliah yang tinggi
• Kurangnya inovasi
Opportunities (Peluang)
• Permintaan pendidikan tinggi yang meningkat
• Perkembangan teknologi
Threats (Ancaman)
• Persaingan yang semakin ketat
• Pandemi COVID-19
Ancaman pendatang baru dalam industri pendidikan tinggi relatif rendah. Hal ini karena
dibutuhkan modal yang besar dan waktu yang lama untuk membangun reputasi dan
kepercayaan masyarakat.
Kekuatan pembeli dalam industri pendidikan tinggi relatif tinggi. Hal ini karena
mahasiswa memiliki banyak pilihan universitas untuk dituju.
Kekuatan pemasok dalam industri pendidikan tinggi relatif rendah. Hal ini karena
universitas memiliki banyak pilihan pemasok untuk menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan.
• Threat of Substitute Products or Services (Ancaman Produk atau Layanan
Substitusi)
Ancaman produk atau layanan substitusi dalam industri pendidikan tinggi relatif tinggi.
Hal ini karena terdapat berbagai alternatif pendidikan yang tersedia, seperti pendidikan
jarak jauh, pendidikan non-formal, dan pendidikan vokasi.
Persaingan antar pesaing yang ada dalam industri pendidikan tinggi relatif tinggi. Hal ini
karena terdapat banyak universitas yang menawarkan program studi yang sama.
C. Value Chain
Proses ini mencakup kegiatan untuk memperoleh sumber daya yang dibutuhkan oleh
universitas, seperti mahasiswa, dosen, dan staf.
• Operations (Operasi)
Proses ini mencakup kegiatan untuk menghasilkan produk atau layanan yang ditawarkan
oleh universitas, seperti pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Proses ini mencakup kegiatan untuk mendistribusikan produk atau layanan yang
ditawarkan oleh universitas kepada mahasiswa.
Proses ini mencakup kegiatan untuk mempromosikan dan menjual produk atau layanan
yang ditawarkan oleh universitas kepada mahasiswa.
• Service (Layanan)
Proses ini mencakup kegiatan untuk memberikan dukungan kepada mahasiswa setelah
mereka menjadi mahasiswa universitas.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis SWOT, Porter Five Force, dan Value Chain, dapat disimpulkan
bahwa Universitas tersebut memiliki kekuatan dan peluang yang cukup besar untuk
bersaing di industri pendidikan tinggi. Namun, Universitas tersebut juga perlu
memperhatikan kelemahan dan ancaman yang ada untuk dapat mempertahankan
posisinya di industri.
Berikut adalah beberapa rekomendasi strategi yang dapat diterapkan oleh Universitas
tersebut untuk meningkatkan daya saingnya:
• Meningkatkan promosi
• Meningkatkan inovasi
Universitas dapat membangun kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah,
industri, dan universitas lain.