Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nadita Ferenanda

NIM : 042490607
UPBJJ UT Yogyakarta
Tugas 2 Teori Perundang-Undangan
___________________________________________________________________________

1. Judicial review merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin konsistensi politik hukum
nasional sebagai aliran dari konstitusi. Jika suatu peraturan perundang-undangan dianggap
bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi maka cara memastikan keabsahannya
biasanya dilakukan melalui uki materi oleh lembaga yudikatif atau yudisial. Di indonesia
terdapat dua lembaga sebagai pelaksana uji materi peraturan perundang-undangan, yaitu
Mahkamah Konsitusi dan Mahkamah Agung. Berikan analisis Anda bahwa judicial
review bekerja atas dasar peraturan perundang-undangan yang tersusun hierarkis.

2. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasca amandemen, diadakan pembedaan yang tegas
antara undang-undang dengan peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang.
Dalam pasal 24c ayat (1), “Mahkamah Konsitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama
dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-
Undang Dasar 1945,....”. sedangankan dalam Pasal 24A ayat (1), “Mahkamah Agung
berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah
undang-undang terhadap undang-undang,...”. berdasarkan ketentuan tersebut jelas
dibedakan antara konsep pengujian undang-undang terhadap UUD dengan konsep pengujian
peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang. Berikan analisis mengapa Perppu
tidak merupakan objek pengujian oleh Mahkamah Agung.

Jawab

1.Menurut Pendapat saya bahwa, Judical Review bekerja atas dasar peraturan perundang-undangan
yang tersusun hierarkis karena Hierarki peraturan perundang-undangan adalah penjenjangan setiap
jenis peraturan perundang-undangan yang didasarkan pada asas bahwa peraturan perundang-
undangan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi. Judicial review merupakan proses pengujian peraturan perundang-undangan yang lebih
rendah terhadap peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi yang dilakukan oleh Lembaga
peradilan Dalam Praktik, Judical review (Pengujian) Undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar
1945 dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi.

Judicial review atau hak uji materi merupakan proses pengujian peraturan perundang-undangan
yang lebih rendah terhadap peraturan perundang-undangan lebih tinggi yang dilakukan oleh
lembaga peradilan.
Dalam praktik, judicial review undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945 dilakukan oleh
Mahkamah Konstitusi (MK). Sementara itu, pengujian peraturan perundang-undangan di bawah UU
terhadap UU dilakukan oleh Mahkamah Agung (MA).

Mengenai judicial review ke MK, pemohon adalah pihak yang menganggap hak dan/atau
kewenangan konstitusionalnya dirugikan oleh berlakunya undang-undang, yaitu:

 Perorangan warga negara Indonesia;

 Kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam undang-
undang;

 Badan hukum publik atau privat; atau

 Lembaga negara

Sistem norma hukum Indonesia perna mengalami evolusi hierarki peraturan perundang-undangan .
saat ini, yang menjadi acan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia adalah Undang-
Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan perundang undangan.

2 Menurut pendapat saya mengapa Perpu merupakan objek pengujian oleh mahkamah Agung
karena hal tersebut tercantum dalam Hak uji materiil ( HUM) adalah haka yang dimiliki oleh
Mahkamah Agung untuk menilai materi muatan suatu peraturan perundang-undangan dibawah
Undang-Undang terhadap peraturan-peraturan yang lebih tinggi. Lingkup Tugas dan wewenang
Mahkamah Agung ini sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 24A ayat (1) Undang-Undang Dasar
1945 yang berbunyi “ Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji
peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang
diberikan oleh undang-undang. “ Bersumber dari kewenangan yang diberikan oleh Undang-undang
Dasar tersebut maka, dalam hal terdapat muatan suatu peraturan perundang-undangan dibawah
undang-undang atas alas an bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dibawah undang-
undang atas alas an bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang
atas alasan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau
pembentukkannya tidak memenuhi ketentuan yang berlaku. Adapun putusan mengenai tidak
sahnya peraturan perundang-undangan dapat diambil baik berhubungan dengan pemeriksaan pada
tingkat kasasi maupun bedasarkan permohonan keberatan langsung yang diajukan kepada
Mahkamah Agung. Implikasi hukum atas putusan tersebut adalah peraturan perundang-undangan
yang dinyatakan tidak sah maka tidak lagi mempunyai kekuatan hukum mengikat.
Sumber referensi :

>. https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/1149/05.3%20bab%203.pdf

>. https://indonesiabaik.id/infografis/mengenal-judicial-review-di-indonesia

>. http://repository.ut.ac.id/4116/2/HKUM4404-TM.pdf

>. https://www.hukumonline.com/klinik/a/arti-ijudicial-review-i--ilegislative-review-i-dan-iexecutive-
review-i-lt5cd543cf5d1d4/

>. BMP teori perundang-undangan

Anda mungkin juga menyukai