Anda di halaman 1dari 13

Kualifikasi Konsultan Perencanaan………….

Komang Agus Ariana

KUALIFIKASI KONSULTAN PERENCANA KONSTRUKSI DI


KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

Oleh
I Komang Agus Ariana, S.T.,M.T

ABSTRAK

Jasa konstruksi yang terdiri dari jasa konsultansi perencanaan pekerjaan


konstruksi, pelaksanaan pekerjaan konstruksi maupun jasa konsultansi pengawasan
pekerjaan konstruksi merupakan bidang usaha yang banyak diminati oleh anggota
masyarakat di berbagai tingkatan sebagaimana terlihat dari makin besarnya jumlah
perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa konstruksi. Peningkatan jumlah
perusahaan ini ternyata belum diikuti dengan peningkatan kualifikasi dan
kinerjanya, yang tercermin pada kenyataan bahwa mutu produk, ketepatan waktu
pelaksanaan, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia, modal, dan teknologi
dalam penyelenggaraan jasa konstruksi belum sebagaimana yang diharapkan
(Penjelasan Atas Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999
tentang Jasa Konstruksi).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kualifikasi konsultan perencana
konstruksi di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung tahun 2015.
Data penelitian dikumpulkan dengan cara metode survey kepada lima puluh
empat konsultan perencana konstruksi yang menjadi sampel penelitian. Metode
deskripsi digunakan untuk menjelaskan Kualifikasi konsultan perencana konstruksi.
Simpulan dari penelitian ini adalah : Konsultan Perencana Konstruksi di
Kota Denpasar dan Kabupaten Badung memiliki: sumber daya manusia dengan
tingkat pendidikan formal, kualifikasi yang dimiliki tenaga kerja, status tenaga ahli,
komposisi keuangan dan peralatan yang sangat baik kecuali asal tenaga kerja,
lokasi dan lingkup wilayah pelelangan yang kurang baik.

Kata kunci: Kualifikasi, Konsultan Perencana Konstruksi.

118 Jurnal ELSIKOM Vol. 13 No. 1, Pebruari 2017


Kualifikasi Konsultan Perencanaan…………. Komang Agus Ariana

ABSTRACT

Construction services which consist of consultative services on the planning of


construction work, the implementation of construction work and consultative services
on the monitoring of construction work are businesses in which many community
members are interested. This can be seen from the fact that more and more companies
are getting involved in construction businesses with their various levels. It turns out that
such an increase has not been followed by the rise in qualification and performance,
which is reflected from the qualities of their products, the times when the projects are
supposed to be completed, and inefficiency of work force, capital and technology as
expected (as explained in the Laws of the Republic of Indonesia Number 18 of 1999
concerning Construction).
This study aims at identifying the characteristics of the planning consultants in
Denpasar City and Badung Regency in 2010 and their competitiveness.
The data needed were collected by surveying fifty four construction planning
consultants and thirty users of the services provided by them, who are used as the
samples in this study. Description method were employed for explaining the
characteristics of the construction planning consultants.
The findings show that: Construction Planner Consultant in Kota Denpasar and
Kabupaten Badung has: human resource with level of formal education, qualification
owned by labour, past master status, monetary composition and a real good equipments
except of labour, unfavourable location and auction region scope.

Keywords: Qualification, Construction Planning Consultants.

I. PENDAHULUAN sebagaimana yang diharapkan


(Penjelasan Atas Undang-Undang
1.1. Latar Belakang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
Dewasa ini, jasa konstruksi yang 1999 tentang Jasa Konstruksi).
terdiri dari jasa konsultansi perencanaan Pendekatan akan makin
pekerjaan konstruksi, pelaksanaan pentingnya kualitas sumber daya
pekerjaan konstruksi maupun jasa merupakan salah satu respon dalam
konsultansi pengawasan pekerjaan menyikapi perkembangan dunia usaha.
konstruksi merupakan bidang usaha Setiap saat suatu organisasi harus
yang banyak diminati oleh anggota memantau setiap kegiatan yang
masyarakat di berbagai tingkatan dilaksanakannya. Tujuan dari
sebagaimana terlihat dari makin pemantauan tersebut guna melihat
besarnya jumlah perusahaan yang apakah perusahaannya sudah berjalan
bergerak di bidang usaha jasa sesuai dengan ketentuan yang
konstruksi. Peningkatan jumlah ditetapkan sehingga masyarakat sebagai
perusahaan ini ternyata belum diikuti pengguna merasa nyaman/puas
dengan peningkatan kualifikasi dan memakai jasa yang diberikan. Kepuasan
kinerjanya, yang tercermin pada masyarakat sebagai pengguna
kenyataan bahwa mutu produk, merupakan pendukung utama dalam
ketepatan waktu pelaksanaan, dan menjalankan setiap kegiatan bisnis.
efisiensi pemanfaatan sumber daya Sebagaimana diketahui bahwa di
manusia, modal, dan teknologi dalam Kota Denpasar dan Kabupaten Badung
penyelenggaraan jasa konstruksi belum terdapat cukup banyak konsultan

119 Jurnal ELSIKOM Vol. 13 No. 1, Pebruari 2017


Kualifikasi Konsultan Perencanaan…………. Komang Agus Ariana

perencana konstruksi yang memlilki ditetapkan oleh Undang-Undang No.18


kualifikasi dan klasifikasi yang Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
berbeda-beda. Dengan adanya dan Lembaga Pengembangan Jasa
perbedaan tersebut setiap badan usaha Konstruksi Nomor: 12 Tahun 2006
memiliki kemampuan yang berbeda tentang Registrasi Usaha Jasa Perencana
pula dalam berkompetisi Konstruksi dan Jasa Pengawas
mengembangkan usahanya untuk Konstruksi di Kota Denpasar dan
memperoleh pekerjaan milik Kabupaten Badung.
pemerintah maupun swasta, baik di
daerah maupun di luar daerah. II. KAJIAN PUSTAKA
Dengan melihat keadaan yang
demikian sangatlah penting untuk 2.1. Pengertian Kualifikasi.
meneliti Kualifikasi konsultan Menurut Rufaidah, Ph.D.,
perencana konstruksi di Kota Denpasar www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/
dan Kabupaten Badung dalam 052007, Kualifikasi memiliki arti
usahanya untuk mengembangkan sektor identitas dan kualitas . Agar perusahaan
usahanya yang pada nantinya sesuai memiliki identitas yang kuat, perlu kita
dengan keinginan masyarakat sebagai perhatikan pemikiran (Albert dan
pihak pengguna tanpa mengabaikan Whetten, 1985) yang mengatakan
aturan- aturan dan etika yang telah bahwa identitas adalah konsep yang
ditetapkan yang mampu bersaing saat bersisi tiga.
ini dan dimasa yang akan datang. Identitas itu harus fundamental,
unik, dan konsisten. Fundamental
1.2. Rumusan Masalah artinya organisasi atau perusahaan
Berdasarkan latar belakang memahami fungsi utamanya dalam
masalah tersebut di atas, maka pokok bisnis yaitu mengantarkan nilai yang
permasalahan dalam penelitian ini dapat dapat memuaskan stakeholder-nya.
dirumuskan: Aspek kedua penentu identitas
Bagaimanakah Kualifikasi perusahaan adalah keunikan. Hal ini
Konsultan Perencana Tahun 2015 berhubungan dengan kemampuan
terhadap syarat–syarat dasar yang telah perusahaan untuk membangun kekhasan
ditetapkan oleh Undang-Undang No.18 organisasinya agar berbeda dengan
Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi pesaingnya bahkan menjadi yang
dan Lembaga Pengembangan Jasa terunik di industri tersebut, walaupun
Konstruksi Nomor: 12 Tahun 2006 seringkali kita melihat perusahaan
tentang Registrasi Usaha Jasa Perencana memiliki keunikan tertentu yang
Konstruksi dan Jasa Pengawas berbeda dengan perusahaan sejenis
Konstruksi di Kota Denpasar dan lainnya.
Kabupaten Badung ? Unsur ketiga sebagai penentu
identitas yaitu konsistensi, yaitu
1.3. Tujuan Penelitian kemampuan organisasi
Berdasarkan permasalahan di atas mempertahankan atribut-atribut khasnya
maka yang menjadi tujuan secara berkesinambungan mulai sejak
dilaksanakannya penelitian ini adalah: beroperasi hingga bertahannya
organisasi tersebut melayani pasar.
Untuk mengetahui Kualifikasi
Konsultan Perencana Tahun 2015
terhadap syarat – syarat dasar yang telah

120 Jurnal ELSIKOM Vol. 13 No. 1, Pebruari 2017


Kualifikasi Konsultan Perencanaan…………. Komang Agus Ariana

2.2. Pengertian Konsultan Perencana 4. Perencana konstruksi dan pengawas


Dalam pasal 1 Undang – konstruksi orang perserorangan
Undang R. I. No. 18 Tahun 1999 harus memiliki serfifikat keahlian.
(tentang Jasa Konstruksi) menyatakan 5. Pelaksana konstruksi orang
bahwa perencana konstruksi adalah perserorangan harus memiliki
penyedia jasa orang perorangan atau sertifikat keterampilan kerja dan
badan usaha yang dinyatakan ahli yang sertifikat keahlian kerja.
profesional di bidang perencanaan jasa 6. Orang perserorangan yang
konstruksi yang mampu mewujudkan dipekerjakan oleh badan usaha
pekerjaan dalam bentuk dokumen sebagai perencana konstruksi atau
perencanaan pembangunan atau bentuk pengawas konstruksi atau tenaga
fisik lain. tertentu dalam badan usaha
pelaksanaan konstruksi harus
2.3. Kualifikasi Konsultan memiliki sertifikat keahlian.
Kualifikasi konsultan perencana 7. Tenaga kerja yang melaksanakan
dapat ditinjau dari persyaratan pekerjaan keteknikan yang bekerja
sertifikasi badan usaha dimana dalam pada pelaksana konstruksi harus
pelaksanaan proses sertifikasi terdapat memiliki sertifikat keterampilan dan
sejumlah ketentuan dan persyaratan keahlian kerja.
yang harus diketahui dan dipahami 8. Kontrak kerja konstruksi sekurang-
secara baik, baik oleh segenap kurangnya harus mencakup uraian
perangkat BSN INKINDO ditingkat mengenai: tenaga ahli yang memuat
Pusat maupun ditingkat Propinsi ketentuan tentang jumlah,
maupun oleh anggota INKINDO klasifikasi dan kualifikasi tenaga
sebagai pemohon sertifikat . ahli untuk melaksanakan pekerjaan
Dalam Undang-Undang nomor konstruksi.
18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi 9. Peningkatan kemampuan usaha jasa
dapat dijelaskan beberapa pengertian konstruksi nasional memerlukan
tentang: iklim usaha yang kondusif, yakni:
1. Jenis usaha jasa konsultansi Terbentuknya kepranataan usaha
konstruksi terdiri atas Usaha Jasa dan dukungan pengembangan usaha
Perencanaan Pekerjaan Konstruksi, 10. Pekerjaan arsitektural mencakup
Usaha Jasa Pengawasan Pekerjaan antara lain : pengolahan bentuk dan
Konstruksi dan Usaha Jasa masa bangunan berdasarkan fungsi
Konsultansi Konstruksi Khusus. serta persyaratan yang diperlukan
2. Usaha jasa konstruksi dapat setiap pekerjaan konstruksi
berbentuk orang perseorangan atau 11. Pekerjaan sipil mencakup antara lain
badan usaha. : pembangunan pelabuhan, bandar
3. Perencanaan konstruksi, pelaksana udara, jalan kereta api, pengamanan
konstruksi, dan pengawas konstruksi pantai, saluran irigasi/kanal,
yang berbentuk badan usaha harus: bendungan, terowongan, gedung
a. Memenuhi ketentuan tentang jalan dan jembatan, reklamasi rawa,
perizinan usaha di bidang jasa pekerjaan pemasangan perpipaan,
konstruksi; pekerjaan pemboran, dan
b. Memiliki serfifikat, klasifikasi, pembukaan lahan.
dan kualifikasi perusahaan jasa 12. Pendanaan berupa modal untuk
konstruksi. investasi dan modal kerja dapat
diperoleh melalui lembaga

121 Jurnal ELSIKOM Vol. 13 No. 1, Pebruari 2017


Kualifikasi Konsultan Perencanaan…………. Komang Agus Ariana

keuangan yang terdiri dari bank atau produk (pengalaman), peralatan dan
bukan bank sebagai mitra usaha. Di waktu.
samping itu jasa konstruksi juga
memerlukan dukungan sumber III. METODE PENELITIAN
informasi mengenai ketersediaan 3.1. Rancangan Penelitian
peralatan, bahan dan komponen Penelitian dilakukan pada
bangunan. konsultan perencana di bidang
13. Nilai pekerjaan konstruksi sipil dan arsitektur yang ada
di Kota Denpasar dan Badung dengan
14. Sertifikat Keterampilan Kerja dan metode deskriptif yang bertujuan untuk
Sertifikat Keahlian Kerja menentukan secara sistematik, faktual,
15. Pelelangan umum . serta akurat dengan data-data yang
16. Pelelangan terbatas diperoleh untuk mengetahui Kualifikasi
17. Pemilihan langsung adalah konsultan perencana konstruksi saat ini
pengadaan jasa konstruksi tanpa serta hubungannya terhadap pemenuhan
melalui pelelangan umum atau persyaratan dasar yang telah di tetapkan
pelelangan terbatas, yang dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Jasa
dengan membandingkan sekurang- Konstruksi Nomor: 12 Tahun 2006
kurangnya 3 (tiga) penyedia jasa. tentang Registrasi Usaha Jasa Perencana
18. Penunjukan langsung adalah Konstruksi dan Jasa Pengawas
pengadaan jasa konstruksi yang Konstruksi dan Undang-Undang No.18
dilakukan tanpa melalui pelelangan Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
umum pelelangan terbatas, atau
pemilihan langsung yang dilakukan 3.2. Sumber Data
hanya terhadap 1 (satu) penyedia Sumber data yang digunakan
jasa Sedangkan dalam Lembaga dalam penelitian ini adalah:
Pengembangan Jasa Konstruksi 1. Data primer adalah data yang
(LPJK) nomor 12 Tahun 2006 diperoleh atau dikumpulkan
menjelaskan tentang: langsung dari sumbernya dan dicatat
A. Jenis dan Bentuk Usaha oleh peneliti, selanjutnya diadakan
B. Klasifikasi Usaha penyebaran kuisioner dengan
C. Kualifikasi Usaha dipandu pada saat pengisiannya
E. Persyaratan Kualifikasi Badan sehingga diperoleh hasil sesuai yang
Usaha diharapkan.
2. Data sekunder adalah data yang
2.4. Analisis Kualifikasi Konsultan diperoleh dari studi literatur,
Perencana Konstruksi laporan- laporan, internet, maupun
Analisis Karakeristik Konsultan data yang dikumpulkan oleh orang
Perencana Konstruksi adalah suatu atau lembaga lain yang ada
penelitian yang analisis datanya hubungannya dengan obyek yang
dilaksanakan dengan analisis deskriptif diteliti.
terhadap faktor-faktor yang
berhubungan dengan karakeristik 3.3. Variabel Penelitian
konsultan perencana konstruksi yaitu Variabel penelitian adalah
personalia (prinsipal, penanggung sesuatu hal yang berbentuk apa saja
jawab teknis, dan tanaga ahli), yang ditetapkan oleh peneliti untuk
pembiayaan (kemampuan keuangan), dipelajari sehingga diperoleh informasi
proses (penguasaan manajemen mutu), tentang hal tersebut, kemudian ditarik

122 Jurnal ELSIKOM Vol. 13 No. 1, Pebruari 2017


Kualifikasi Konsultan Perencanaan…………. Komang Agus Ariana

kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Tabel 3.2 Statistik Konsultan Perencana


Dalam penelitian ini dapat diberikan Konstruksi Bidang Sipil dan
variabelnya sebagai berikut: Arsitektural di Kota Denpasar
1) Personalia/Sumber Daya Manusia. dan Kabupaten Badung
2) Pembiayaan (Kemampuan Gred
No Kabupaten Jumlah
Keuangan). 1 2 3 4
3) Produk (pengalaman). 1 Denpasar 44 8 52
4) Peralatan 2 Badung 6 6
5) Waktu. Jumlah 50 8 58
(Sumber : Inkindo Bali, 2015)
3.4. Sampel
Sampel adalah sebagian dari Jadi jumlah sampel minimal yang
jumlah dan Kualifikasi yang dimiliki diambil adalah :
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 62
n=
2007). 1  62(0,05) 2
Untuk menentukan besarnya
jumlah sampel minimal yang akan n= 53,6 ≈ 54
diteliti digunakan pendekatan Slovin,
dengan rumus : 3.5. Teknik Analisis Data
Menurut Wirawan (2001),
N statistik deskriptif atau statistif deduktif
n= .......................................(3.1)
1  Ne 2 adalah statistik yang tingkat
pekerjaannya mencangkup cara-cara
Dimana : pengumpulan, menyusun atau
n = Jumlah sampel minimal mengatur, mengolah, menyajikan dan
N = Jumlah Populasi menganalisis data angka agar dapat
e = Prosentase kelonggaran memberikan gambaran yang teratur,
penelitian karena kesalahan ringkas dan jelas, mengenai keadaan
pengabilan sampel.(prosentase peristiwa atau gejala tertentu sehingga
kesalahan α = 0,05). dapat ditarik pengertian atau makna
Apabila diketahui jumlah tertentu. Termasuk dalam statistik
populasi konsultan perencana deskriptif antara lain adalah penyajian
konstruksi di Kota Denpasar dan data melalui tabel, grafik, diagram dan
Kabupaten Badung adalah 62 konsultan perhitungan prosentase
perencana dapat dilihat pada tabel (Sugiyono,2006). Dalam hal ini adalah
dibawah ini : untuk mendiskripsikan Kualifikasi
konsultan perencana konstruksi sebagai
Tabel 3.1 Statistik Konsultan Perencana obyek yang diteliti.
Konstruksi Bidang Sipil di
Kota Denpasar dan IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
Kabupaten Badung
Gred 4.1 Gambaran Umum Obyek
No Kabupaten Jumlah
1 2 3 4 Penelitian
1 Denpasar 2 1 3 Gambaran secara umum dari
2 Badung 1 1 obyek penelitian ini mencangkup
Jumlah 3 1 4 tempat dilaksanakannya penelitian yaitu
(Sumber : Inkindo Bali, 2015) di Kota Denpasar dan Kabupaten
Badung Adapun jumlah konsultan

123 Jurnal ELSIKOM Vol. 13 No. 1, Pebruari 2017


Kualifikasi Konsultan Perencanaan…………. Komang Agus Ariana

perencana konstruksi di bidang sipil dan belakang pendidikan S2. Untuk gred 3
arsitektur yang menjadi anggota Ikatan diketahui sebanyak 78,57% konsultan
Nasional Konsultan Indonesia perencana penanggungjawab badan
(INKINDO) di Kota Denpasar dan usahannya memiliki latar belakang
Kabupaten Badung yang telah memiliki tingkat pendidikan S1 dan sebanyak
Sertifikat Badan Usaha (SBU) adalah 21,43% konsultan perencana memiliki
62 konsultan perencana konstruksi latar belakang pendidikan S2.
yang tercantum pada tabel 3.1 dan tabel Dari uraian tersebut dijelaskan
3.2.. Sedangkan tidak terdapatnya bahwa sebagian besar konsultan
konsultan perencana dengan kualifikasi perencana konstruksi yang ada di kota
gred 1 dan gred 4 disebabkan oleh dari Denpasar dan Kabupaten Badung
gred 1 INKINDO tidak memproses memiliki PJBU dengan latar belakang
anggota perseorangan, sedangkan dari tingkat pendidikan S1, terdapat pula
gred 4 tidak ada anggota yang tingkat pendidikan S2, ini berarti sesuai
memenuhi persyaratan yang dengan Peraturan LPJK nomor 12 tahun
diisyaratkan oleh LPJK No 12 Tahun 2006 yaitu minimal latar belakang
2006. pendidikan PJBU adalah lulusan S1
atau setara.
4.2. Kualifikasi Konsultan Perencana Komposisi konsultan perencana
Kontruksi konstruksi tentang tenaga kerja sebagai
Kualifikasi konsultan perencana penanggung jawab teknik dalam
kontruksi yang ada di Kota Denpasar mendukung kegiatan perusahaannnya.
dan Kabupaten Badung terdiri dari Gred Untuk gred 2 sebanyak 90% konsultan
2 dan Gred 3. Untuk memudahkan perencana penanggung jawab tekniknya
dalam mendeskripsikan jawaban dari memiliki latar belakang tingkat
kuesioner tentang Kualifikasi konsultan pendidikan S1, sebanyak 7,5%
perencana konstruksi maka konsultan perencana memiliki latar
dikelompokan sesuai dengan faktor- belakang D3 teknik dan sebanyak 2,5%
faktor yang berhubungan dengan konsultan perencana memiliki tingkat
Kualifikasi konsultan perencana pendidikan lulusan STM. Sedangkan
konstruksi diantaranya dari segi untuk gred 3 sebanyak 92,86%
personalia/sumber daya manusia, konsultan perencana penanggungjawab
pembiayaan (kemampuan keuangan), tekniknya memiliki latar belakang
produk (pengalaman), dan peralatan tingkat pendidikan S1 dan sebanyak
dengan total pertanyaan dari 4 faktor 7,14% konsultan perencana memiliki
Kualifikasi konsultan perencana latar belakang pendidikan S2.
konstruksi adalah 20 pertanyaan. Dari uraian tersebut dijelaskan
bahwa sebagian besar konsultan
4.2.1.Kualifikasi Personalia perencana konstruksi yang ada di Kota
Komposisi konsultan perencana Denpasar dan Kabupaten Badung
konstruksi tentang tenaga kerja sebagai memiliki PJBU dengan latar belakang
penanggung jawab badan usaha dalam tingkat pendidikan S1 di samping
mendukung kegiatan perusahaannnya. terdapat tingkat pendidikan S2, ini
Untuk gred 2 sebanyak 90% konsultan berarti sesuai dengan Peraturan LPJK
perencana penanggung jawab badan nomor 12 tahun 2006 yaitu minimal
usahannya memiliki latar belakang latar belakang pendidikan PJBU adalah
tingkat pendidikan S1, sebanyak 10% lulusan S1 atau setara.
konsultan perencana memiliki latar

124 Jurnal ELSIKOM Vol. 13 No. 1, Pebruari 2017


Kualifikasi Konsultan Perencanaan…………. Komang Agus Ariana

Komposisi jumlah tenaga yang dan sebanyak 2,5% konsultan perencana


dipekerjakan pada konsultan perencana. yang tenaga kerjanya tidak memiliki
Untuk gred 2 sebanyak 5% konsultan sertifikat. Untuk gred 3 dapat diketahui
perencana memiliki tenaga kerja ≤ 5 sebanyak 71,43% konsultan perencana
orang, 47,50% konsultan perencana yang tenga kerjanya
memiliki tenaga kerja > 5-10 orang, memiliki Sertifikat ketrampilan dan
35% konsultan perencana memiliki keahlian, sebanyak 28,57% konsultan
tenaga kerja >10–15 orang, 10% perencana yang tenaga kerjanya
konsultan perencana memiliki tenaga memiliki sertifikat ketrampilan dan
kerja > 15 – 20 orang dan 2,5% pengalaman,
konsultan perencana memiliki tenaga Dari uraian di atas dapat
kerja > 20 orang. Sedangkan untuk dijelaskan bahwa sebagian besar
gred 3 pada gambar 4.6 dapat dijelaskan sertifikat yang dimiliki oleh tenaga
sebanyak 14,29% konsultan perencana kerja baik dari gred 2 maupun gred 3
memiliki tenaga kerja > 5-10 orang, adalah berupa sertifikat ketrampilan dan
35,71% konsultan perencana memiliki keahlian kerja. Ini berarti sesuai dengan
tenaga kerja >10 – 15 orang, 14,29% Undang- Undang no 18 tahun 1999
konsultan perencana memiliki tenaga pasal 9 ayat 4 maupun Peraturan LPJK
kerja > 15 – 20 orang dan 35,71% nomor 12 tahun 2006 pasal 17 ayat 6
konsultan perencana memiliki tenaga yang menetapkan bahwa setiap tenaga
kerja > 20 orang. kerja harus memiliki sertifikat
Dari uraian di atas dapat ketrampilan dan keahlian kerja. Dengan
dijelaskan bahwa jumlah tenaga kerja adanya kepemilikan sertifikat tersebut
yang dipekerjakan sebagian besar sangat berpengaruh dalam peningkatan
memiliki jumlah > 5-10 orang. Di kualitas sumber daya manusia
dalam Undang-Undang no 18 tahun perusahaan itu sendiri.
1999 maupun Peraturan LPJK nomor 12 Komposisi status tenaga ahli
tahun 2006 tidak disebutkan tapi jumlah yang dipekerjakan pada konsultan
tenaga yang diperlukan sesuai dengan perencana. Untuk gred 2 sebanyak
jenis pekerjaan yang ditentukan oleh 92,50% konsultan perencana memiliki
pemberi kerja. Selain itu jumlah pekerja tenaga ahli tetap dan sebanyak 7,5%
sangat mempengaruhi dalam konsultan perencana yang
penyelesaian suatu pekerjaan. menggunakan tenaga ahli tidak tetap.
Sedangkan secara keseluruhan asal Sedangkan untuk gred 3 dapat
tenaga kerja yang dipekerjakan pada dijelaskan sebanyak 71,43% konsultan
konsultan perencana berasal dari warga perencana memiliki tenaga kerja tetap
negara Indonesia. dan sebanyak 28,57% tenaga kerja
Komposisi kualifikasi tenaga sebagai tenaga tidak tetap.
kerja yang dipekerjakan pada konsultan Dari uraian di atas dapat
perencana. Untuk gred 2, sebanyak 55% dijelaskan bahwa sebagian besar tenaga
konsultan perencana yang tenga ahli yang dimiliki adalah tenaga ahli
kerjanya memiliki Sertifikat tetap baik dari gred 2 maupun gred 3.
ketrampilan dan keahlian, sebanyak Ini berarti sesuai dengan Undang-
22,50% konsultan perencana yang Undang no 18 tahun 1999 maupun
tenaga kerjanya memiliki sertifikat Peraturan LPJK nomor 12 tahun 2006
ketrampilan dan pengalaman, sebanyak walaupun secara kwantitas tidak
20% konsultan perencana yang tenaga ditentukan akan sangat berpengaruh
kerjanya memiliki sertifikat pengalaman terhadap daya saing konsultan itu dalam

125 Jurnal ELSIKOM Vol. 13 No. 1, Pebruari 2017


Kualifikasi Konsultan Perencanaan…………. Komang Agus Ariana

mendapatkan maupun menyelesaikan dan daya saing konsultan perencana


pekerjaan. konstruksi tersebut.
Komposisi kekayaan bersih
4.2.2. Kualifikasi Keuangan yang dimiliki oleh konsultan perencana.
Komposisi jumlah nilai paket Untuk gred 2 pada gambar 4.13
pekerjaan yang dikerjakan oleh diuraikan sebanyak 50% konsultan
konsultan perencana. Untuk gred 2 perencana yang memiliki kekayaan
dapat dijelaskan sebanyak 2,5% bersih dengan nilai ≤ Rp 200 juta ,
konsultan perencana yang pernah sebanyak 47,50% konsultan perencana
mengerjakan proyek dengan nilai paket yang memiliki kekayaan bersih dengan
pekerjaan sebesar 0 s/d 50 jt , sebanyak nilai >Rp 200 juta s/d Rp 1 Milyar dan
12,50% konsultan perencana yang sebanyak 2,5% konsultan perencana
pernah mengerjakan proyek dengan yang memiliki kekayaan bersih dengan
nilai paket pekerjaan sebesar >50 s/d nilai >1 Milyar. Sedangkan untuk gred
100 jt, sebanyak 67,50% konsultan 3 diketahui sebanyak 92,86% konsultan
perencana yang pernah mengerjakan perencana yang memiliki kekayaan
proyek dengan nilai paket pekerjaan bersih dengan nilai >Rp 200 juta s/d Rp
sebesar >100 s/d 400 jt, sebanyak 7,5% 1 Milyar dan sebanyak 7,14%
konsultan perencana yang pernah konsultan perencana yang memiliki
mengerjakan proyek dengan nilai paket kekayaan bersih dengan nilai >1 Milyar.
pekerjaan sebesar >Rp 400 juta s/d 1 Dari uraian di atas dapat
milyar dan sebanyak 10% konsultan dijelaskan bahwa tingkat kemampuan
perencana yang pernah mengerjakan modal konsultan perencana konstruksi
proyek dengan nilai paket pekerjaan sangat sesuai dengan kualifikasi usaha
sebesar >1 milyar. yang ditetapkan oleh LPJK no 12 tahun
Sedangkan untuk gred 3 dapat 2006. Apabila diperhitungkan kekayaan
dijelaskan sebanyak 21,43% konsultan bersih yang dimiliki perusahaan rata-
perencana yang pernah mengerjakan rata telah mengikuti peraturan yang
proyek dengan nilai paket pekerjaan ditetapkan baik untuk gred 2 maupun
sebesar >100 s/d 400 jt, sebanyak 50% gred 3 disamping telah terjadi
konsultan perencana yang pernah peningkatan kekayaan bersih yang
mengerjakan proyek dengan nilai paket dimiliki oleh masing-masing gred 2 dan
pekerjaan sebesar >Rp 400 juta s/d 1 gred 3. Ini berarti sesuai dengan
milyar dan sebanyak 28,57% konsultan Undang- Undang no 18 tahun 1999
perencana yang pernah mengerjakan maupun Peraturan LPJK nomor 12
proyek dengan nilai paket pekerjaan tahun 2006.
sebesar >1 milyar. Komposisi sumber modal
Dari uraian di atas dapat perusahaan pada konsultan perencana.
dijelaskan bahwa sebagian besar nilai Untuk gred 2 diketahui sebanyak
paket yang dikerjakan dari gred 2 47,50% konsultan perencana sumber
adalah >100 s/d 400 jt sedangkan gred modalnya berasal dari modal sendiri,
3 sebagian besar adalah nilai paket sebanyak 32,50% konsultan perencana
peket pekerjaannya adalah >Rp 400 juta sumber modalnya berasal dari modal
s/d 1 milyar. Ini berarti sesuai dengan saham dan 20% konsultan perencana
Undang- Undang no 18 tahun 1999 sumber modalnya berasal dari modal
maupun Peraturan LPJK nomor 12 kredit dari bank.
tahun 2006 dimana dari nilai paket Sedangkan untuk gred 3
pekerjaan dapat dilihat tingkat kualitas diketahui sebanyak 14,29% konsultan

126 Jurnal ELSIKOM Vol. 13 No. 1, Pebruari 2017


Kualifikasi Konsultan Perencanaan…………. Komang Agus Ariana

perencana sumber modalnya berasal untuk gred 3 dapat dijelaskan sebanyak


dari modal sendiri, sebanyak 50,00% 7,14% konsultan perencana dimana
konsultan perencana sumber modalnya pengguna jasanya dari pihak
berasal dari modal saham dan 35,71% perorangan, sebanyak 85,71% konsultan
konsultan perencana sumber modalnya perencana dimana pengguna jasanya
berasal dari modal kredit dari bank. dari pihak pemerintah, sebanyak 7,14%
konsultan perencana dimana pengguna
4.2.3 Kualifikasi Pengalaman jasanya dari pihak swasta lokal.
Komposisi jumlah paket Komposisi lamanya pengalaman
pekerjaan yang dikerjakan dalam kurun yang dimiliki oleh konsultan perencana.
waktu 7 tahun terakhir dari konsultan Untuk gred 2 diketahui sebanyak 10%
perencana.Untuk gred 2 pada gambar konsultan perencana yang memiliki
4.17 dijelaskan sebanyak 25% pengalaman dalam mengelola
konsultan perencana yang telah perusahaannya dengan lama
mengerjakan 3 proyek, sebanyak pengalaman 0 – 5 tahun, sebanyak 55%
27,50% konsultan perencana yang telah konsultan perencana yang memiliki
mengerjakan 5 proyek, sebanyak pengalaman dalam mengelola
22,50% konsultan perencana yang telah perusahaannya dengan lama
mengerjakan 7 proyek, dan sebanyak pengalaman >5–10 tahun, sebanyak
25% konsultan perencana yang telah 20% konsultan perencana yang
mengerjakan >7 proyek. memiliki pengalaman dalam mengelola
Sedangkan untuk gred 3 perusahaannya dengan lama
diketahui sebanyak 21,43% konsultan pengalaman >10-15 tahun, sebanyak
perencana yang telah mengerjakan 5 15% konsultan perencana yang
proyek, sebanyak 14,29% konsultan memiliki pengalaman dalam mengelola
perencana yang telah mengerjakan 7 perusahaannya dengan lama
proyek, dan sebanyak 64,29% konsultan pengalaman >15 tahun. Sedangkan
perencana yang telah mengerjakan >7 untuk gred 3 dapat dijelaskan sebanyak
proyek. 14,29% konsultan perencana yang
Dari uraian di atas dapat memiliki pengalaman dalam mengelola
dijelaskan jumlah paket yang dkerjakan perusahaannya dengan lama
telah memenuhi peraturan LPJK no 11 pengalaman 0 – 5 tahun, sebanyak
tahun 2006 dimana jumlah paket yang 21,43% konsultan perencana yang
harus dkerjakan min 3 proyek selama memiliki pengalaman dalam mengelola
kurun waktu 7 tahun terakhir. perusahaannya dengan lama
Komposisi pengguna jasa yang pengalaman >5–10 tahun, sebanyak
menggunakan jasa konsultan 28,57% konsultan perencana yang
perencana. Untuk gred 2 dijelaskan memiliki pengalaman dalam mengelola
sebanyak 7,5% konsultan perencana perusahaannya dengan lama
dimana pengguna jasanya dari pihak pengalaman >10-15 tahun, sebanyak
perorangan, sebanyak 72,50% konsultan 35,71% konsultan perencana yang
perencana dimana pengguna jasanya memiliki pengalaman dalam mengelola
dari pihak pemerintah, sebanyak perusahaannya dengan lama
17,50% konsultan perencana dimana pengalaman >15 tahun.
pengguna jasanya dari pihak swasta Komposisi lokasi pekerjaan
local dan sebanyak 2,50% konsultan yang biasa dikerjakan oleh konsultan
perencana dimana pengguna jasanya perencana. Untuk gred 2 diketahui
dari pihak swasta asing. Sedangkan sebanyak 97,50% konsultan perencana

127 Jurnal ELSIKOM Vol. 13 No. 1, Pebruari 2017


Kualifikasi Konsultan Perencanaan…………. Komang Agus Ariana

melaksanakan pekerjaan pada wilayah konsultan perencana memperoleh


lokal dan sebanyak 2,50% konsultan pekerjaan melalui proses pemilihan
perencana melaksanakan pekerjaan langsung, sebanyak 50% konsultan
pada wilayah nasional. perencana memperoleh pekerjaan
Sedangkan untuk gred 3 melalui penunjukan langsung.
diketahui sebanyak 71,43% konsultan Sedangkan untuk gred 3 diketahui
perencana melaksanakan pekerjaan sebanyak 64,29% konsultan perencana
pada wilayah lokal dan sebanyak memperoleh pekerjaan melalui proses
28,57% konsultan perencana pelelangan umum, sebanyak 14,29%
melaksanakan pekerjaan pada wilayah konsultan perencana melaksanakan
nasional. memperoleh pekerjaan melalui proses
Komposisi sub bidang layanan pelelangan terbatas, sebanyak 21,43%
yang dikerjakan oleh konsultan konsultan perencana memperoleh
perencana. Untuk gred 2 diketahui pekerjaan melalui proses penunjukan
sebanyak 55% konsultan perencana langsung.
melaksanakan pekerjaan di bidang Komposisi lingkup wilayah
bangunan, sebanyak 17,50% konsultan pelelangan pada konsultan perencana.
perencana melaksanakan pekerjaan di Untuk gred 2 diketahui sebanyak 80%
bidang perumahan, sebanyak 7,5% konsultan perencana lingkup wilayah
konsultan perencana melaksanakan pelelangannya adalah pada wilayah
pekerjaan di bidang jembatan, sebanyak lokal dan sebanyak 20% lingkup
2,5% konsultan perencana wilayah pelelangannya adalah pada
melaksanakan pekerjaan di bidang jalan wilayah nasional.
raya, sebanyak 17,50% konsultan Sedangkan untuk gred 3 dapat
perencana melaksanakan pekerjaan di dijelaskan sebanyak 71,43% konsultan
bidang keairan perencana lingkup wilayah
Sedangkan untuk gred 3 pelelangannya adalah pada wilayah
diketahui sebanyak 50% konsultan lokal dan sebanyak 28,57% lingkup
perencana melaksanakan pekerjaan di wilayah pelelangannya adalah pada
bidang bangunan, sebanyak 7,14% wilayah nasional.
konsultan perencana melaksanakan
pekerjaan di bidang perumahan, 4.2.4. Kualifikasi Peralatan
sebanyak 7,14% konsultan perencana Komposisi status kepemilikan
melaksanakan pekerjaan di bidang jalan peralatan yang dimiliki oleh konsultan
raya, sebanyak 28,57% konsultan perencana. Untuk gred 2 diketahui
perencana melaksanakan pekerjaan di sebanyak 37,50% konsultan perencana
bidang keairan dan sebanyak 7,14% status kepemilikan peralatannya adalah
konsultan perencana melaksanakan sewa dan sebanyak 62,50% konsultan
pekerjaan di bidang lansekap. perencana status kepemilikan
Komposisi sistem perolehan peralatannya adalah milik sendiri.
pekerjaan pada konsultan perencana. Sedangkan untuk gred 3
Untuk gred 2 diketahui sebanyak diketahui sebanyak 21,43% konsultan
17,50% konsultan perencana perencana status kepemilikan
memperoleh pekerjaan melalui proses peralatannya adalah sewa dan sebanyak
pelelangan umum, sebanyak 5% 78,57% konsultan perencana status
konsultan perencana melaksanakan kepemilikan peralatannya adalah milik
memperoleh pekerjaan melalui proses sendiri.
pelelangan terbatas, sebanyak 27,50%

128 Jurnal ELSIKOM Vol. 13 No. 1, Pebruari 2017


Kualifikasi Konsultan Perencanaan…………. Komang Agus Ariana

Komposisi jumlah jenis dan peralatan yang sangat baik kecuali


peralatan yang dimiliki oleh konsultan asal tenaga kerja, lokasi dan lingkup
perencana. Untuk gred 2 diuraikan wilayah pelelangan yang kurang baik.
sebanyak 12,57% konsultan perencana
memiliki peralatan ≤ 5 jenis, sebanyak 5.2 Saran
67,50% konsultan perencana memiliki Mengacu pada simpulan di atas
peralatan >5-10 jenis dan 20% maka diajukan saran sebagai berikut :
konsultan perencana memiliki peralatan 1. Untuk meningkat daya saing
>10 – 50 jenis. konsultan perencana konstruksi perlu
Sedangkan untuk gred 3 memperluas lokasi pekerjaan dan
diketahui sebanyak 7,14% konsultan lingkup wilayah pelelangan
perencana memiliki peralatan ≤ 5 jenis, pekerjaannya.
sebanyak 64,29% konsultan perencana 2. Perlu diperhatikan pengalaman
memiliki peralatan >5-10 jenis dan perusahaan dengan dukungan dari
28,57% konsultan perencana memiliki pengalaman tenaga kerja sebagai
peralatan >10 – 50 jenis. pedoman untuk meningkatkan daya
Komposisi umur peralatan yang saing konsultan perencana
dimiliki oleh konsultan perencana. konstruksi.
Untuk gred 2 diketahui sebanyak
12,15% konsultan perencana memiliki
peralatan ≤ 3 tahun, sebanyak 65% VI. DAFTAR PUSTAKA
konsultan perencana memiliki peralatan
>3-5 tahun, 20% konsultan perencana Anonim. 2000. Undang – Undang R I
memiliki peralatan >5 -7 tahun dan No 18 Tahun 1999 Tentang Jasa
2,5% konsultan perencana memiliki Konstruksi Departemen Pekerjaan
peralatan >7. Umum. Bandung: Citra Umbara
Sedangkan untuk gred 3
Anonim. 2006. Kepres RI No 8 Tahun
diketahui sebanyak sebanyak 21,43 %
2006 Tentang Pedoman Pengadaan
konsultan perencana memiliki peralatan
Barang/ Jasa Pemerintah. Jakarta:
≤ 3 tahun, sebanyak 71,43% konsultan
Permata Press
perencana memiliki peralatan >3-5
tahun, dan 7,14% konsultan perencana Anonim. 2006. Peraturan Lembaga
memiliki peralatan >5 -7 tahun Pengembangan Jasa Konstruksi
No.12 Tahun 2006 Tentang
V. SIMPULAN DAN SARAN Registrasi Usaha Jasa Perencana
Konstruksi dan Jasa Pengawas
5.1 Simpulan Konstruksi.Jakarta
Berdasarkan hasil penelitian
terhadap Kualifikasi konsultan Garry Dessler. 2005. Manajemen
perencana konstruksi di Kota Denpasar Sumber Daya Manusia. Edisi
dan Kabupaten Badung, dapat Kesembilan. Jakarta: PT Indeks
disimpulkan sebagai berikut :
Konsultan Perencana Konstruksi Husaini Usman., R.Purnomo Setiady
di Kota Denpasar dan Kabupaten Akbar. 2003. Pengantar Statistika.
Badung memiliki: sumber daya manusia Jakarta: P.T. Bumi Aksara
dengan tingkat pendidikan formal,
kualifikasi yang dimiliki tenaga kerja,
status tenaga ahli, komposisi keuangan

129 Jurnal ELSIKOM Vol. 13 No. 1, Pebruari 2017


Kualifikasi Konsultan Perencanaan…………. Komang Agus Ariana

Husein Umar. 1996. Petunjuk Lengkap


Membuat Skripsi dan Tesis.
Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Iman Soeharto. 1997. Manajemen


Proyek. Jakarta: Erlangga.

Internet, nofieiman.com/2006/09/Apa-
itu-jasa-konsultan/Download tgl 27
Oktober 2007.

Popy Rufaidah 2006. Makna Kualifikasi


Perusahaan, Naskah Pikiran
Rakyat (Juni 2007):
http:/www.pikiran-rakyat.com.

Sugiyono. 2007. Statistika untuk


Penelitian. Cetakan Kesepuluh.
Bandung: CV. Alfabeta.

130 Jurnal ELSIKOM Vol. 13 No. 1, Pebruari 2017

Anda mungkin juga menyukai