Anda di halaman 1dari 6

Peran A/B Testing Optimalkan Iklan Digital Anda!!

Saat media periklanan masih berupa media cetak seperti surat kabar dan majalah, A/B testing
sebenarnya sudah digunakan sejak saat itu. Pada zaman itu, para pengiklan telah melakukan uji
coba dengan beberapa versi iklan yang berbeda-beda dan membandingkan hasil yang diperoleh
dari masing-masing uji coba yang telah dilakukan. Namun, seiring berjalannya waktu,
berkembangnya teknologi semakin banyak platform periklanan online maka A/B testing menjadi
sebuah hal yang penting untuk dilakukan. Dengan melakukan A/B testing secara teratur,
pengiklan dapat menilai atau mengukur dengan valid dan efektif bagaimana respon atau perilaku
konsumen terhadap iklan mereka dan bagaimana strategi meningkatkan efektivitas kampanye
periklanan yang telah dibuat. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan potensi iklan dan
mengoptimalkan konversi konsumen, para pengiklan harus melakukan A/B testing secara rutin.

Isi:
Apa itu A/B Testing

A/B testing merupakan strategi uji coba di mana dua versi yang berbeda dari suatu elemen
(seperti iklan, halaman web, atau email) dibandingkan untuk menentukan mana yang lebih
efektif dalam mencapai tujuan tertentu, seperti meningkatkan konversi atau penjualan.
Contohnya Anda dapat melakukan teknik A/B testing dalam optimasi performa email marketing
untuk menguji elemen-elemen seperti judul dan desain email yang efektif. Atau untuk optimasi
landing page, Anda dapat melakukan analisa atau uji elemen-elemen yang digunakan seperti
kualitas konten, heading dan subheading, layout desain, gambar, hyperlink, posisi tombol CTA,
teks dan desain warna yang sesuai dan menarik, Contohnya, Anda ingin melakukan
perbandingan antara dua desain landing page yang berbeda dan ingin mengetahui desain mana
yang mempunyai performa lebih baik. Setelah membuat desain, Anda akan memberikan versi
desain pertama kepada sampel kelompok audiens pertama dan versi kedua kepada kelompok
audiens yang lainnya. Lalu Anda dapat membandingkan bagaimana performa masing-masing
landing page tersebut, misalnya pada metrik seperti traffic, click dan conversion.

Manfaat A/B Testing untuk bisnis


● Meningkatkan kunjungan pada website
A/B testing dapat membantu meningkatkan traffic website dengan meningkatkan
konversi, rata-rata waktu sesi, keterlibatan pengguna, dan pengalaman pengguna. Dengan
melakukan perubahan yang tepat dan menguji dua versi halaman web yang berbeda,
Anda dapat menemukan elemen yang paling efektif untuk meningkatkan kinerja situs
web Anda. A/B testing dapat membantu Anda menemukan elemen yang dapat
meningkatkan pengalaman pengguna, seperti kecepatan muat halaman, responsivitas
desain, atau navigasi yang mudah. Dengan membuat situs web yang lebih mudah
digunakan dan lebih responsif, Anda dapat meningkatkan kepuasan pengguna dan
memperkuat hubungan mereka dengan merek Anda.
● Meningkatkan conversion rate
Pengujian A/B memungkinkan Anda untuk mengetahui konten apa yang dapat
meyakinkan pengunjung untuk membeli produk Anda. Bukan hanya konten, tetapi
elemen situs web lainnya, call to action dalam email marketing, dll. Dengan bantuan A/B
testing, Anda dapat mengetahui preferensi target pasar pada website yang didesain untuk
pembelian.
● Menurunkan bounce rate
Webiste atau Landing page yang baik ialah yang membuat audiens Anda betah di
halaman itu. Hasil testing A/B nantinya dapat membantu Anda menemukan konten yang
tepat untuk website atau landing page. Jadi ketika audiens mengklik iklan, mereka tidak
langsung meninggalkan halaman setelah sampai di landing page atau website. Alasannya,
konten halaman beranda sudah seperti yang diharapkan. Ini tentu saja mengurangi rasio
pentalan. Oleh sebab itu perlu untuk melakukan A/B test pada seluruh elemen website,
seperti user experience (UX), user interface (UI), atau konten-konten yang ditampilkan.
Dengan harapan agar website atau landing page memiliki tampilan yang lebih menarik
dan menyajikan konten website sesuai minat audiens sehingga dapat menarik audiens
untuk berkunjung pada website lebih lama.

● A/B test dapat memecahkan masalah pelanggan


Salah satu tujuan A/B testing adalah untuk mengetahui apa yang dipikirkan audiens target
tentang produk atau kampanye yang Anda jalankan dan masalah apa yang mungkin
mereka alami dalam menggunakan produk Anda. Maka dari itu, pengujian A/B sering
dilakukan untuk mengatasi masalah pelanggan, seperti saat menggunakan website
perusahaan.Contoh masalah pelanggan adalah kerumitan dalam mengakses perjalanan
pengguna di situs web atau bahkan menemukan tombol "BELI" untuk melakukan
pembelian. Dengan pengujian A/B, Anda dapat menganalisis dan memperbaiki
kesenjangan ini, sehingga memudahkan pelanggan untuk membeli.

● Meningkatkan content engagement


Tidak hanya pada konten website, Anda juga dapat melakukan A/B testing di media
sosial atau bahkan konten kreatif di iklan digital. Jadi dengan iklan digital, Anda dapat
menguji copywriting atau desain sebelum iklan berjalan. Tentu saja, dengan pengujian
A/B, Anda dapat melihat respon audiens dan meningkatkan desain iklan di masa
mendatang. Intinya tentu saja dapat menghasilkan iklan dengan konten yang berkualitas
tinggi, yang meningkatkan engagement audiens terhadap konten Anda. A/B testing dapat
membantu Anda menemukan format konten yang paling efektif dalam meningkatkan
engagement, seperti video, infografis, atau gambar. Dengan mencoba beberapa format
konten dan melihat respons dari audiens Anda, Anda dapat menemukan format yang
paling efektif.

● Membantu membuat keputusan bisnis berdasarkan data


Data yang diperoleh dari A/B testing dapat membantu Anda untuk membuat keputusan
bisnis ataupun marketing yang lebih tepat. Melalui A/B testing, Anda dapat
mengumpulkan data yang akurat dan objektif tentang performa dari dua versi yang
berbeda, dan membuat keputusan bisnis berdasarkan fakta dan bukan asumsi. Dengan
demikian, A/B testing dapat membantu Anda menghindari keputusan yang salah dan
meminimalkan risiko dalam pengambilan keputusan bisnis. Selain itu, A/B testing juga
memungkinkan Anda untuk melakukan perbaikan dan pengoptimalan secara terus-
menerus pada elemen bisnis Anda. Dengan terus menguji dan membandingkan hasil dari
dua versi yang berbeda, Anda dapat memperbaiki dan meningkatkan elemen bisnis Anda
secara bertahap dan konsisten, sehingga dapat meningkatkan performa dan hasil bisnis
Anda dalam jangka panjang.

Urgensi A/B Testing untuk periklanan


Sebagai seorang pengiklan digital, tentu Anda berkeinginan mengetahui performa iklan yang

Anda terapkan dalam tujuan meningkatkan penjualan produk/jasa atau meningkatkan brand

awareness. Maka dari itu, Anda membutuhkan strategi untuk mengetahui keefektifan kampanye

marketing yang telah Anda lakukan. Baik Google Ads, Social Media, Website dan lain-lain

membuat hal ini penting untuk dilakukan karena yang menjadi tujuan utama dalam beriklan yaitu

meningkatkan penjualan atau konversi. Namun bagaimana cara untuk mengukur performa

sebuah iklan? Salah satu jawabannya adalah dengan senantiasa melakukan A/B testing atau Split

Testing. A/B Testing merupakan sebuah teknik untuk menjalankan dua iklan dengan versi yang

berbeda secara bersamaan, untuk menentukan mana komposisi iklan yang lebih banyak

menghasilkan penjualan atau meningkatkan traffic. Di kalangan para digital marketer, A/B

Testing merupakan sebuah riset untuk menentukan pengalaman pengguna dalam berinteraksi

dengan iklan yang kita tayangkan.

Langkah menerapkan A/B Testing


1. Menentukan variabel atau elemen yang akan diuji
Saat Anda akan mengoptimasi iklan terdapat banyak variabel atau elemen yang dapat
Anda uji melalui A/B testing, seperti gambar, CTA, desain, layout, pemilihan frasa dan
lain-lain. Anda dapat mengubah atau mengimprovisasi konten dan variasinya, namun
Anda harus memastikan bahwa Anda dapat memonitori dan mengevaluasi performa dari
setiap elemen yang diuji.
2. Mengidentifikasi tujuan
Sebaiknya Anda tentukan dahulu metriks yang akan dimonitor dan evaluasi selama
proses A/B testing. Metriks dapat berupa klik, impresi, bahkan konversi. Pengukuran ini
nantinya akan menjadi variabel tetap yang tidak dapat diubah sampai pengujian berakhir,
sebab variabel ini menjadi penentu konten iklan yang tepat dan sesuai dengan tujuannya.
Pada tahap ini Anda juga dapat membuat hipotesis yang bisa diuji. Sehingga pada
kesimpulannya, akan memiliki pembanding yang komprehensif.
3. Membuat variasi konten

Setelah Anda menentukan variabel independen apa yang dites dan variabel tetap apa yang
akan dievaluasi, selanjutnya Anda dapat membuat variasi konten sesuai target dan konsep
Anda. Setidaknya Anda menyiapkan dua materi iklan dengan konten yang berbeda,
sesuai dengan variabel independen yang ingin dites. Contohnya, jika Anda ingin
mengetahui landing page mana yang cocok dengan target pasar dan mampu
menghasilkan konversi lebih banyak, maka Anda harus membuat dua landing page
dengan konten yang berbeda.

4. Menentukan sampel audiens

Setelah Anda membuat variasi konten iklan atau landing page, selanjutnya adalah
menentukan audiens target Anda. Tentu saja, audiens sampel ini dapat dengan mudah
disiapkan di platform periklanan seperti Google Ads. Anda dapat mencobanya pada
audiens yang berbeda. Namun, harus diingat bahwa variabelnya harus sama. Tujuannya
untuk mengetahui preferensi konten audiens. Kemudian kita dapat membuat struktur
pengujian seperti struktur pengujian A/B di bawah ini.
5. Pilih jadwal dan buat anggaran

Dari segi waktu, variasi konten pengujian suatu iklan harus muncul secara bersamaan dan
dalam jangka waktu yang sama. Sebaiknya jangan menghabiskan waktu yang lama untuk
melakukan masa percobaan. 3 hingga 7 hari adalah waktu yang ideal untuk
menyelesaikan pengujian. Kemudian, sesuaikan anggaran, Anda harus mengalokasikan
dana khusus untuk menjalankan A/B testing dari belanja iklan yang dianggarkan.
Anggaran untuk pengujian A/B tidak harus besar. Misalnya, Anda dapat mengalokasikan
10% dari anggaran periklanan. Perlu dicatat bahwa jumlah dana cadangan harus sesuai
dengan durasi tes yang akan dilakukan. Kemudian waktu tunggu dan anggaran pengujian
harus sama untuk setiap versi konten. Misalnya, Konten A dianggarkan Rp 1 juta untuk
pengujian A/B selama tujuh hari (1-7 April). Kemudian konten B juga harus dianggarkan
Rp 1 juta untuk periode yang sama.

6. Melakukan evaluasi dan monitoring

Langkah terakhir adalah memantau proses uji dan mengevaluasi hasilnya. Dalam
melakukan A/B testing, Anda harus mencatat semua yang terjadi selama percobaan.
Peristiwa tersebut dapat berupa kinerja situs, hasil peninjauan iklan, atau bahkan kondisi
lapangan yang secara tidak langsung mempengaruhi penayangan iklan. Selain itu, Anda
harus berhati-hati saat melakukan perubahan pada eksperimen yang sedang berlangsung.
Jika Anda ingin melakukan perubahan pada satu varian iklan, sebaiknya jeda dulu semua
versi konten yang diuji. Hal ini untuk memastikan bahwa hasil akhir yang diperoleh
valid, karena setiap varian mendapatkan perlakuan yang sama. Terakhir, evaluasi tidak
boleh memaksakan hipotesis berdasarkan hasil pengujian. Karena hipotesis hanyalah
asumsi dan hasil pengujian A/B adalah kondisi sebenarnya dari setiap variabel.

Periklanan optimal dengan A/B Testing

Periklanan optimal adalah proses mengoptimalkan efektivitas kampanye periklanan Anda


dengan cara mengevaluasi dan memperbaiki kinerja iklan Anda melalui percobaan dan
pengujian. Salah satu cara yang umum digunakan dalam periklanan optimal adalah A/B testing,
yang juga dikenal sebagai uji perbandingan. Dalam A/B testing, Anda membandingkan dua versi
iklan yang berbeda untuk melihat mana yang lebih efektif dalam mencapai tujuan iklan Anda,
seperti peningkatan klik, konversi, atau penjualan. Untuk melakukan A/B testing, Anda akan
memilih elemen iklan yang ingin diuji, seperti gambar, teks, tajuk, atau panggilan tindakan (call-
to-action). Kemudian, Anda akan membuat dua versi iklan yang sama kecuali satu elemen yang
diubah di satu versi. Misalnya, Anda dapat membuat dua versi iklan Facebook yang sama kecuali
satu versi menggunakan gambar X dan yang lain menggunakan gambar Y. Setelah melakukan
pengumpulan data yang cukup, Anda dapat menganalisis hasil dari dua versi iklan Anda dan
menentukan mana yang lebih efektif dalam mencapai tujuan Anda. Anda dapat menggunakan
hasil pengujian untuk memperbaiki kampanye iklan Anda dan meningkatkan kinerja iklan Anda
secara keseluruhan. Dengan menggunakan A/B testing dalam periklanan optimal, Anda dapat
menghemat waktu, uang, dan sumber daya dengan fokus pada strategi iklan yang terbukti lebih
efektif.

Anda mungkin juga menyukai