Anda di halaman 1dari 19

Modul Ajar Bahasa Jawa

Kelas 7 (Tujuh)
Membaca Teks Narasi Peristiwa Budaya

Modul ini dibuat lebih rinci, memuat tambahan-tambahan komponen serta keterangan,
dengan tujuan sebagai bahan belajar guru.
1

Sekolah SMP NEGERI 22 KOTA MALANG

Nama Guru INDRIATI SETYOHARINI, S.TP

Fase/Kelas D/7

Durasi 4 pertemuan, 2 JP; 40 menit(2x4)=8 JP

Modul Pembelajaran Luring

Jumlah murid 32 orang

Target Peserta Siswa Reguler

Tujuan Pembelajaran:

7.1 Peserta didik mengakses informasi dan mengambil simpulan dari teks narasi peristiwa
budaya
7.2 Peserta didik membandingkan unsur teks narasi peristiwa budaya
7.3 Peserta didik menemukan isi teks narasi peristiwa budaya
7.4 Peserta didik mempresentasikan isi teks narasi peristiwa budaya dengan unggah ungguh
basa dan tata bahasa.
7.5 Peserta didik menanggapi isi teks narasi disertai argumentasi yang kritis.
7.6 Peserta didik menulis teks narasi peristiwa budaya untuk berbagai tujuan

Profil Pelajar Pancasila

- Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia:
Akhlak kepada alam dan manusia melalui berdoa pada pembelajaran.
- Bergotong royong: Kolaborasi pada praproyek membuat video wawan wicara
peristiwa budaya.
- Bernalar kritis: Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan pada
karangan narasi peristiwa budaya.
- Mandiri: Pemahaman diri seperti melakuan refleksi pemahaman budaya (tradisi
Grebeg Sawal)

Kemampuan Prasyarat Pertanyaan Pemantik

- Siswa sudah memahami bentuk teks - Kepriye lumakune acara Grebeg


nonsastra semisal narasi Syawal ing Surakarta?
- Siswa juga sudah dapat membedakan - Sapa sing nate nonton grebeg Syawal?
tembung lingga dan andhahan. - Apa ana tradhisi liyane ing
sakupengmu?

Rencana Asesmen

Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran:


Rubrik Lampiran 1

Asesmen Formatif:
 Observasi dan
 catatan anekdot
 Tulis

Alat ukur:
Rubrik Penilaian Proses (Lampiran 2)
2

Asesmen Sumatif:
Tes Tulis Pilihan ganda dan Isian
Alat ukur:
Rubrik Penilaian Kinerja(Lampiran 2)

Remidial bagi murid yang belum mencapai kriteria tujuan pembelajaran:


Membaca ulang teks Narasi dengan topik yang lebih sederhana
3
PERTEMUAN 1 (80 MENIT)/2X40 MENIT

Indikator Keberhasilan Asesmen

 Peserta didik mampu mengakses Mengelompokkan data dan beragam


informasi dan mengambil simpulan informasi dalam teks narasi secara
dari teks narasi peristiwa budaya berkelompok.
 Peserta didik mampu membandingkan Alat ukur:
unsur teks narasi peristiwa budaya  Catatan anekdot
 Praktik
 Tulis

Sarana dan Prasarana

- Teks narasi peristiwa budaya Grebeg Sawal (Lampiran 2)


- Pengaturan tempat duduk berkelompok untuk 32 siswa
- Audio berupa QR code tentang peristiwa budaya

Sarana:
LCD, Laptop, speaker,wifi

Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (15 menit)

1. Siswa dan guru memulai dengan berdoa bersama sebagai perwujudan subdimensi Beriman dan
Bertakwa kepada Tuhan YME, akhlak kepada Tuhan.
2. Guru mengeluarkan satu pernyataan data mengenai suatu peristiwa budaya yang sering
dilakukan oleh masyarakat Jawa.
3. Guru melakukan ice breaking awal sebelum pembelajaran
4. Siswa diminta untuk mencari data-data awal sejenis dalam sebuah teks Naratif berupa (video
narasi, teks narasi maupun sumber belajar audio narasi*)(diferensiasi konten) peristiwa
budaya Jawa”Grebeg Sawal”
5. Guru menyampaikan pertanyaan pemantik tentang narasi budaya Jawa tentang Grebeg Sawal

Kegiatan Inti (55 menit)

Modelling of Text
1. Guru membimbing kegiatan curah pendapat mengenai data /teks naratif tentang
peristiwa budaya Grebeg Sawal serta kalimat yang mengandung tembung Lingga dan
Andhahan dalam teks narasi.
2. Guru membagi siswa ke dalam kelompok untuk (gotong royong) terdiri dari 5-6 siswa.
3. Setiap kelompok dibagikan bahan ajar narasi tertentu (scan Audio berupa QR code), video,
maupun teks narasi dan diminta untuk (Diferensiasi proses);
a. Menyimak narasi budaya Grebeg Sawal melalui scan QR
b. Membaca teks narasi peristiwa budaya Jawa Grebeg Sawal di buku paket.
c. Menyebutkan bagian/unsur pada teks narasi peristiwa budaya Jawa Grebeg Sawal
d. Mengidentifikasi bagian pada teks yang menggunakan tembung Lingga dan Andhahan
4. Guru dan kelompok menyepakati waktu pengerjaan
4

Building Knowledge of the Field

5. Guru menuliskan ciri-ciri pokok teks naratif pada papan tulis sebagai panduan
diskusi kelompok.
6. Guru membagi papan tulis seperti berikut:

7. Siswa secara bergantian menempelkan hasil diskusinya pada papan tulis.


8. Guru memberikan pengarahan kegiatan diskusi*. Setiap perwakilan kelompok akan
menyampaikan hasil diskusinya, yaitu:
● Satu cuplikan dari isi teks/audio/video*) yang termasuk data naratif dan
alasannya
● Satu cuplikan dari isi narasi peristiwa budaya Jawa yang termasuk tembung
Lingga dan andhahan serta alasannya
● Alasan harus didasarkan dari ciri-ciri yang sudah guru berikan
● siswa membandingkan unsur yang ada di dalam teks narasi
9. Guru memoderatori diskusi jika ada kelompok yang memiliki pendapat berbeda
10. Guru langsung memberikan jawaban yang benar disertai dengan alasannya.
11. Siswa mendengarkan kesimpulan dari diskusi dan pemaparan guru mengenai
hal-hal berikut:
● Definisi teks Narasi
● Ciri teks narasi
● Cara membedakan tembung lingga dan andhahan
● Etika dalam beropini
Kegiatan Penutup (10 menit)

1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini dengan menyebutkan


poin-poin yang dibahas
2. Siswa diberikan kesempatan untuk menuliskan pertanyaan yang ingin diketahui
lebih lanjut di papan tulis.

*) Ini adalah contoh kombinasi media berdasarkan metode pengajaran. Murid diberikan media
teks sebagai bahan eksplorasi kemudian masuk ke konsep yang lebih dalam melalui media
audio (diskusi dan ceramah guru).
5

PERTEMUAN 2 (80 MENIT)

Indikator Keberhasilan Asesmen

7.3 Menemukan isi teks narasi Menganalisis teks narasi yang


peristiwa budaya diberikan dengan pertanyaan panduan.
7.4 Mempresentasikan isi teks Alat ukur: Rubrik penilaian proses dan
narasi peristiwa budaya dengan catatan anekdot.
unggah ungguh basa dan tata bahasa

Sarana dan Prasarana

- Gambar sebuah peristiwa budaya (Lampiran 3)


- Contoh teks Narasi (Lampiran 4)
- Video dan Audio narasi peristiwa budaya
- Rangkuman teks Narasi (Lampiran 1)

Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (25 menit)

1. Siswa dan Guru memulai dengan berdoa bersama (akhlak kepada Tuhan YME)
2. Siswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 5-6 orang untuk menyimak teks narasi.
3. Guru mereview materi pertemuan sebelumnya terkait berbagai informasi dan ciri
teks narasi
4. Guru meminta murid mencermati teks/video narasi sebuah peristiwa budaya
5. Siswa menyebutkan bagian yang ada di dalam teks/video/audio narasi serta
menjelaskan maksud bagian tersebut.

Joint Construction of Text

6. Setiap kelompok diminta mempresentasikan isi bagian teks narasi budaya yang disebut.
7. Masing-masing kelompok harus meyakinkan guru bahwa apa yang disebut
benar-benar mendukung teks.
8. Masing-masing kelompok boleh mendebat/mempertanyakan jawaban kelompok
lain.
9. Siswa mendapatkan umpan balik dari guru mengenai kemampuan berpikir kritis
dan berargumentasi selama melakukan diskusi
10. Guru menutup simulasi dengan memberikan pengantar mengenai teks
Narasi beserta strukturnya. Guru dapat menjadikan pernyataan Naratif yang dibuat
murid sebagai contoh.
6

Kegiatan Inti (40 menit)

1. Berdasarkan permainan di kegiatan awal siswa dan guru menyimpulkan mengenai:


a. Definisi Teks Narasi
b. Ciri-ciri Teks Narasi
c. Jenis-jenis Teks Narasi
2. Masing-masing kelompok dibagikan sebuah teks Narasi.
3. Guru menempelkan rangkuman Teks Narasi di depan kelas.

Independent Construction of Text


4. Secara mandiri siswa melakukan analisis teks dengan panduan pertanyaan:
a. Apa saja data yang disampaikan oleh penulis dalam teks?
b. Apa saja peristiwa disajikan penulis dalam teks?
c. Teks Narasi yang dibaca termasuk dalam jenis apa?
5. Siswa diizinkan untuk:
a. Berdiskusi dengan teman di sebelahnya terkait teks yang dibacanya.
b. Melihat buku teks/rangkuman di depan sebagai referensi
6. Guru berperan sebagai fasilitator dan memotivasi murid mengerjakan secara
mandiri. Guru juga dapat mengingatkan tentang definisi, ciri-ciri, dan jenis Narasi
yang telah dibahas.
7. Siswa menuliskan jawaban diskusi pada buku tugas masing-masing.

Kegiatan Penutup (15 menit)

1. Siswa fokus kembali pada kelas besar


2. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini dengan menyebutkan
poin-poin yang dibahas.
3. Siswa dan guru melakukan refleksi pembelajaran
4. Siswa diminta untuk memikirkan 1 topik yang nantinya akan dikembangkan menjadi 1
teks Narasi. Murid dapat berdiskusi dengan keluarganya serta mencari data peristiwa
budaya Jawa di TV, koran, majalah, radio, atau internet*.
*) Pada contoh ini guru mengarahkan murid untuk mencari ide tulisan dari berbagai media
seperti keluarga, lingkungan, media teks, audio, video, dan internet. Murid dibebaskan memilih
dan menggunakan media yang nyaman baginya. Ini salah satu contoh kombinasi media
berdasarkan karakteristik murid.
7

PERTEMUAN 3 (80 MENIT)


Lokakarya: Menulis Teks narasi

Indikator Keberhasilan Asesmen

7.5 Peserta didik menanggapi isi teks narasi Mampu menanggapi isi teks secara lisan
disertai argumentasi yang kritis.
: Rubrik penilaian proses dan catatan
anekdot.

Sarana dan Prasarana

- Koran/majalah/cuplikan teks narasi untuk referensi siswa.


- Lembar Aktivitas 6 sesuai jumlah murid (Lampiran 5).

Alat: Laptop, kabel, wifi, speaker, spidol, kertas HVS

Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)

1. Siswa dan guru memulai dengan berdoa bersama(akhlak kepada Tuhan YME)
2. Siswa saling membagikan mengenai topik yang akan dipilihnya berdasarkan hasil
kegiatan mandiri.
3. Guru mendata siswa yang belum menentukan topik.

Kegiatan Inti (55 menit)

joint construction
1. Guru membagi papan tulis menjadi 6 bagian dan menuliskan pertanyaan sesuai
lampiran Lembar Aktivitas 6 .
2. Siswa mendengarkan pemaparan guru tentang teks narasi budaya
3. Siswa melakukan latihan bersama dengan guru dalam menggunakan berpikir untuk
mengevaluasi salah satu isu peristiwa budaya Jawa(Grebeg Sawal).
4. Siswa dibagikan teks narasi dengan panduan guru, siswa mengisi bagian pada papan
tulis untuk isu tersebut.
8

Kegiatan Penutup (15 menit)

1. Setiap siswa dibagikan Lembar Aktivitas 6


2. Siswa diminta untuk mengembangkan kerangka berpikir mengenai topik yang sudah
dipilihnya menggunakan Lembar Aktivitas tersebut secara mandiri di rumah.
3. Bagi siswa yang kesulitan mencari topik, guru mempersilakan untuk melihat koran
serta majalah yang sudah disiapkan atau akses internet. Atau berdiskusi langsung
dengan guru.

*) Pada kegiatan ini, siswa yang belum tuntas diminta membaca ulang teks narasi. Bagi
siswa yang mahir, diminta menganalisis struktur kebahasaan teks narasi
9

PERTEMUAN 4 (80 MENIT)


Menulis Teks Narasi Peristiwa Budaya
dengan Krama Alus

Indikator Keberhasilan Asesmen

7.1.6. Murid Menulis teks narasi peristiwa Praktik menulis teks Narasi
budaya untuk berbagai tujuan Alat ukur: Rubrik Penilaian Produk

Sarana dan Prasarana

- Koran/majalah/cuplikan berita untuk referensi siswa


- Rubrik penilaian produk (Lampiran 6)
- Medhiya Sosial

Rincian Kegiatan
Kegiatan Awal (10 menit)

1. Siswa dan Guru memulai dengan berdoa bersama(akhlak kepada Tuhan YME)
2. Siswa saling membagikan hasil perkembangan yang sudah dilakukan dalam
menyusun kerangka berpikir di Lembar Aktivitasnya.
3. Guru memberi umpan balik terhadap perkembangan yang sudah dicapai siswa.
Kegiatan Inti (55 menit)

joint construction
1. Siswa melanjutkan mencermati teks narasi beragam bahasa ngoko
2. Siswa menganalisis perubahan ngoko ke Krama
3. Guru memperlihatkan rubrik penilaian teks Narasi di depan kelas.
4. Siswa berdiskusi tentang topik atau tema peristiwa budaya yang akan ditulis
5. Siswa menyusun kerangka teks narasi secara mandiri
6. Siswa menulis teks narasi dengan ragam krama alus. Bagi siswa yang bergaya
belajar visual, bisa menyusun video peristiwa budaya, bagi siswa dengan gaya
auditori bisa menyusun audio narasi peristiwa budaya(Diferensiasi Produk).

Independent construction
7. Siswa melakukan pengecekan dan revisi mandiri terhadap teks yang dibuat dengan
panduan pertanyaan berikut:
a. Apakah data yang ditulis sudah sesuai dengan ragam bahasa krama ?
b. Apakah data narasi peristiwa budaya sudah sesuai?
c. Apakah diksi yang dipilih sudah tepat?
10

6. Siswa melakukan pengecekan bersama guru secara personal untuk mendapat kan umpan
balik lanjutan jika ada kendala/pertanyaan.
7. Siswa mengunggah produknya di media sosial siswa/sekolah
Kegiatan Penutup (15 menit)

1. Siswa mengomunikasikan perkembangan, pertanyaan atau kendala yang dihadapi


dalam mengembangkan menjadi teks narasi.
2. Siswa mengumpulkan Lembar Aktivitas dan teks narasinya.
3. Siswa mendapatkan apresiasi dan motivasi atas proses yang sudah dilalui sejauh ini.
4. Bagi siswa yang belum selesai, diberikan waktu untuk menyelesaikan di kegiatan
mandirinya.
5. Siswa dipersilakan untuk berinisiatif berdiskusi dengan guru di luar jam pelajaran.
6. Guru memberikan tenggat waktu penulisan sampai pertemuan selanjutnya.

*)Bagi siswa yang belum tuntas,diminta mengulangi dalam merumuskan kerangka karangan.
Siswa yang cakap dan mahir, dilanjutkan dengan menganalisis teks narasi yang sudah selesai
dibuat.
Lampiran 1: Rangkuman Materi
11

Referensi

● Tukijo, dkk.2022. Mardika Basa lan Sastra Jawa. Jakarta:PT Erlangga


● http://kebudayaan.pdkjateng.go.id/2021/05/10/grebeg-syawal-keraton-kasunanan-
surakarta/#:~:text=Grebeg%20Syawal%20adalah%20suatu
%20hajatan,penanggalan%20hijriyah%20dan%20penanggalan%20Jawa.
Diunduh pada tanggal 7 September 2022
https://mediaindonesia.com/nusantara/239878/grebeg-keraton-surakarta-dinanti-
ratusan-warga-ngalap-berkah Diunduh pada tanggal 7 September 2022
● https://www.dailymotion.com/video/x8cfrws
Diunduh pada tanggal 7 September 2022.
- Pepak Basa Jawa

Refleksi Guru

1. Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
2. Apa yang sudah berjalan baik di dalam kelas?
3. Kapan atau pada bagian mana saya merasa kreatif saat mengajar? Mengapa?
4. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
5. Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan pelaksanan dan hasil belajar?
Lampiran 1: Rangkuman Materi
12
Rangkuman Teks Narasi

 Karangan narasi iku nyritakake sawijining kedadeyan kanthi runtut satemah para
pamaca bisa mangerteni apa kang dumadi tanpa sisip. Kanggo mangerteni apa iku
karangan narasi, para siswa kudu gelem maca maneka sumber kawruh.
 Karangan narasi ekspositoris, yaiku karangan kang ancase ngandharake sawijining
kabar ngenani sawijining prastawa utawa kedadeyan.
 Karangan narasi ekspositoris khusus (mligi), yaiku bisa wujud pengalaman kang
khusus utawa mligi kalebu nabet jroning ati lan dialami dening sapa bae. Pengalaman
utawa prastawa kasebut ora bisa diambali maneh, kalebu ora kabeh wong bisa ngalami.
 Karangan narasi sugestif, yaiku karangan kang nyritakake sawijining kedadeyan kang
bisa ndayani marang pamaca. Karangan narasi uga bisa diarani rerangkening prastawa
kang diandharake satemah bisa nuwuhake daya khayal para pamaca.
 Tembung lingga, yaiku tembung kang durung owah saka asale (kata dasar). Owah
amarga kawuwuhan ater-ater, seselan, utawa panambang.
 Tembung andhahan, yaiku tembung kang wis owah saka asale (kata jadian)

Referensi
Tukijo, dkk. 2022. Mardika Basa lan Sastra Jawa. Jakarta: Penerbit Erlangga
Lampiran 2: Teks Narasi
13

Narasi 1

Rebutan Gunungan ing Acara Grebeg Sawal


(1) Kraton Surakarta ajeg nggelar acara grebeg saben taun, yaiku Grebeg Sura, Grebeg Sawal, utawa
Grebeg Mulud. Para warga tansah ngantu-antu acara kasebut, utamane Grebeg Sawal. Sebab ing
acara iku mesthi ana rebutan gunungan kanggo ngalab berkah.
(2) Grebeg Sawal diadani ing dina riyaya kapindho. Para warga wus nunggu ing plataran Kori
Kemandhungan lan masjid agung kraton. Diarani grebeg kanggo mertandhani umat Islam kang
menang nindakake pasa jroning sawulan nutug.
(3) Ing acara Grebeg Sawal, kraton Surakarta ngetokake gunungan cacah loro, yaiku gunungan jaler
lan gunungan estri minangka perlambang jagad iki isine lanang lan wadon. Gunungan kasebut
diwangun lan direnggani asil bumi lan maneka jajanan pasar.
(4) Sawise oleh idi palilah kanjeng sinuwun, banjur diarak tumuju masjid agung dening para prajurit
kraton. Satekane masjid, gunungan banjur didongani. Gunungan estri digawa mlebu kraton meneh
kanggo direbut para abdi dalem, dene gunungan jaler digawa metu ing plataran masjid kanggo
rebutan para warga.

(Dibesut saprelune saka sumber: https://mediaindonesia.com/nusantara/239878/grebeg-keraton-


surakartadinanti-ratusan-warga-ngalap-berkah
14

Narasi 2

Gagak sing Umuk Sumber:

patrape Gagak kang tansah umuk mau njalari kewan-kewan liyane padha kresah-
kresuh dhewe. Kabeh rumangsa kaget nyipati Gagak kang saiki nduweni patrap
kaya ngono. Amrih ora kelantur-lantur anggone umuk kewan liyane banjur
nyoba ngelingake. “Kewan ana alas kene kabeh wis padha mangerteni yen kowe
pancen nduweni kekuwatan sing ora ana tandhingane, nanging ora perlu
dipamerake kaya ngono,” kandhane Pitik Alas marang Gagak, alon. “Sapa sing
ora ngerti kowe, Gagak. Kaluwihanmu pancen ngedab-edabi,“ semaure Kethek.
“Wis ta, ora susah mbokpamerake. Kabeh wis ngerti yen kowe pancen kuwat lan
linuwih,” Kancil ngimbuhi rembug. “Ngomonga sakarepmu. Kowe kabeh bisa
ngomong kaya ngono padune padha meri lan ora bisa nandhingi kaluwihanku,”
kandhane Gagak kaprungu sora sajak ora gelem nampa rembug saka kewan-
kewan liyane. Krungu swarane Gagak kaya ngono, kewan-kewan liyane banjur
padha meneng. Mung pandeng-pandengan dhewe. “Ayo, sapa sing wani nglawan
aku?” kandhane Gagak maneh. Kewan kabeh banjur padha ora ana sing celathu
maneh. Swasana dadi sepi. Ing sela-selane kewan-kewan padha ngandhani
Gagak murih ora umuk, dumadakan ana sawijining manuk Elang kang teka,
mencok ora adoh saka papan dununge Gagak. Sauntara Elang mung meneng bae
ngrungokake apa kang dadi rembugane kewan-kewan iku. Orientasi Mangerteni
Gagak kang ora gelem dikandhani lan umuke saya ndadi, Elang banjur mabur
nyedhaki. “Apa kowe bener-bener nduweni kekuwatan lan keluwihan kaya sing
mbokkandhakake kuwi, Gagak?” pitakone Elang sabanjure. “Mesthi bae bener,
aku kewan kang paling kuwat ing kene. Ora ana sing bisa nandhingi aku. Kabeh
kewan ing kene padha ngakoni,” wangsulane Gagak. Elang meneng sedhela.
“Yen kowe bener-bener nduwe kekuwatan lan kaluwihan kaya sing
mbokkandhakake kuwi, apa kowe gelem tandhing karo aku?” kandhane
sabanjure. “Apa sing dakwedeni,” wangsulane Gagak keprungu entheng. “Yen
ngono, kowe saiki ngetutake aku. Yen kowe bisa nglakoni kaya sing daklakoni
ateges kowe pancen duwe kekuwatan kaya sing mbokkandhakake,” kandhane
Elang banjur mabur ninggalake Gagak. Gagak sing rumangsa ditantang lan ora
gelem kalah, banjur enggal nututi abure Elang. Kamangka apa sejatine sing
dikarepake Elang durung dimangerteni Gagak. Sawise sauntara wektu anggone
mabur, pungkasane Elang lan Gagak tekan ing sawijine ara-ara amba. Ing kana
ana salah sawijining bocah pangon sing lagi angon wedhus-wedhuse.
Dumadakan Elang banjur nyaut salah sawijining cempe lan digawa mabur.
Nyawang kahanan kaya ngono njalari bocah pangon kaged ora bisa tumindak
apa-apa. “Aku wis entuk cempe siji, saiki giliranmu, Gagak,” kandhane Elang
karo cakare nyengkerem cempe digawa mabur. Krungu tembunge Elang sing
kaya ngono njalari atine Gagak sakala dadi panas. “Yen Elang bisa geneya aku
ora bisa? Aku rak luwih kuwat tinimbang dheweke,” batine Gagak karo ngempet
kanepson. Ora gantalan wektu Gagak banjur mudhun lan kanthi cepet nyamber
salah sawijining cempe. Emane sawise kuku-kukune wis nyengkerem ing awake
cempe lan digawa mabur nanging tetep ora bisa. Dicoba bola-bali tetep ora bisa.
Nyawang kahanan kaya ngono Gagak lagi rumangsa yen kalah kuwat karo
Elang. Amarga ora bisa nggawa mabur cempe, Gagak nyoba ngeculake
cengkeremane. Nanging upayane tetep ora bisa, amarga kuku-kukune mbulet ing
wulune cempe. Sauntara bocah pangon sing kawit mau nyawang kedadeyan
kuwi banjur nyedhaki cempene sing lagi dicengkerem dening Gagak. Tanpa
mikir dawa bocah pangon banjur nyekel Gagak mau lan digawa mulih,
dilebokake kurungan lan diwenehake adhine. Gagak sing saiki ana ing njero
kurungan lan ora bisa mabur bebas menyang endi-endi maneh, bisane mung
nggetuni apa sing wis dilakoni. Dheweke lagi ngrumangsani, pranyata
kekuwatan lan kaluwihan isih ana sing ngungkuli.

Kabesut saperlune saka Swaratama edisi 04 Mei-Agustus 2016


15

Narasi 3

Njagi Lingkungan Sekolah


Ingkang Sehat.
Sekolah iku salah sawijining lembang resmi pamerintahan ingkang
nduweni fungsi kangge ningkatake kapinteran lan kamampuan anak. Sekolah ugi
panggon kangge siswa ngolehake macem-macem ilmu kangge bekal ing pangarepane.
Kangge ngawujudake cita-cita pamerintah sing ajeng nyetak generasi-generasi
emas, salah sawijing cara gampang yaiku ngjaga lingkungan katon resik. Akeh cara
ingkang saged dilakoni kangge njaga lingkungan, contone :

 Nggawe kegiatan apotek hidup ing sekolah.

 Nggawe kebiasaan becik mbuang sampah ing panggone le bener.

 Ngadake nandur wit ing sekolah bebarengan, lsp

Dikarepake, selawise cara-cara iku dilakoni, saged ningkatake mutu lan kualitas
pembelajaran anak.
16

A. Lampiran 3: Rubrik Penilaian Produk

Aspek Mahir (9- Cakap (7-8) Layak (4-6) Berkembang (1-3)


10)
Gagasan Gagasan Gagasan memuat Gagasan Gagasan
memuat fakta dan data memuat fakta bersifat opini
fakta dan namun sumber yang penulis
data yang data tidak bercampur sehingga
akurat dan disebutkan secara dengan opini bersifat
meyakinkan jelas subjektif.
Mahir (9- Cakap (7- Layak (4-6) Berkembang (1-3)
10) 8)
Organisasi dan Struktur Struktur Struktur teks Struktur teks
struktur teks: teks teks hanya hanya memuat hanya memuat
1. Judul Teks lengkap memuat 4 3 bagian <3 bagian
2. Nama Penulis bagian
3. Pendahuluan Seluruh Terdapat 2 Terdapat <2
4. Tubuh Argumen kalimat Terdapat 1 kalimat dalam kalimat dalam
5. Kesimpulan dan kalimat paragraf yang paragraf yang
paragraf dalam tidak padu tidak padu
menunjuk paragraf
kan yang tidak
kepaduan padu
Mahir (9- Cakap (7- Layak (4-6) Berkembang (1-3)
10) 8)
Bahasa: Memenuhi Memenuhi 3 Memenuhi 2 Memenuhi 1
1. Pilihan kata keseluruha bagian dari bagian dari bagian dari
tepat guna n dari aspek bahasa aspek bahasa aspek bahasa
menunjang aspek
maksud kalimat bahasa
2. Tidak
terdapat
kesalahan dalam
penggunaan ejaan
3. Tidak
terdapat
kesalahan dalam
Penggunaan
tanda baca
4. Menggunak
an kalimat yang
efektif dalam
keseluruhan teks
17
B. Rubrik Penilaian Proses

Aspek Mahir (9- Cakap (7-8) Layak (4- Berkemba


10) 6) ng
(1-3)
Pra Siswa secara aktif Siswa dengan Siswa dengan Siswa tidak
menulis dan mandiri sesekali dorongan bimbingan dari guru melakukan
melakukan dari guru menunjukkan tahap persiapan
riset/persiapan menunjukkan keaktifan meskipun sudah
pengenalan keaktifan melakukan melakukan dibimbing oleh
terhadap teks riset/persiapan riset/persiapan guru.
argumentasi pengenalan terhadap pengenalan terhadap
melalui berbagai teks argumentasi teks argumentasi
kegiatan dalam melalui berbagai melalui berbagai
kelas seperti kegiatan dalam kelas kegiatan dalam
permainan, dsb. seperti permainan, dsb. kelas seperti
permainan, dsb.
Aspek Mahir (9- Cakap (7-8) Layak (4- Berkemba
10) 6) ng
(1-3)
Membangu Siswa secara aktif Dengan sesekali Dengan Siswa
n kerangka dan mandiri diberikan bimbingan bimbingan guru, melakukan
dan menulis mampu dari guru, siswa siswa mampu tahapan
menggunakan mampu menggunakan menggunakan kerangka
metode 6 topi metode 6 topi berpikir metode 6 tulisan
berpikir dalam dalam menyusun topi berpikir dalam dengan
menyusun kerangka tulisan menyusun kurang tepat
kerangka tulisan dengan tepat serta kerangka tulisan baik secara
dengan tepat serta mengembankan dengan beberapa instruksi
mengembangkan menjadi teks yang bagian kurang maupun
menjadi teks yang utuh. tepat serta konten
utuh. mengembangkan meskipun
menjadi teks yang sudah
utuh. dibimbing
oleh guru.
Aspek Mahir (9- Cakap (7-8) Layak (4- Berkemba
10) 6) ng
(1-3)
Mengelola Siswa secara aktif Dengan sesekali Siswa kurang aktif Siswa tidak
umpan dan mandiri dorongan dari guru, dan mandiri mampu mencari umpan
balik mampu mencari siswa secara aktif mencari umpan balik balik baik
umpan balik baik mampu mencari baik berdasarkan berdasarkan
berdasarkan umpan balik baik pertanyaan pertanyaan
pertanyaan berdasarkan refleksi/revisi refleksi/revisi
refleksi/revisi pertanyaan pribadi, revisi rekan, pribadi, revisi
pribadi, revisi refleksi/revisi pribadi, maupun guru rekan, maupun
rekan, maupun revisi rekan, maupun walaupun sudah guru walaupun
guru. guru. diberikan dorongan sudah diberikan
oleh guru. dorongan oleh
guru.
18
Intrumen :

Anekdot record:
Kelas :.....................

No Nama siswa Catatan


1

dst

REFLEKSI BAB 1
Kepriye panemumu nalika nggegulang pasinaon bab 1 ?Kepriye swasana ing jroning pasinaon? Apa kowe wis
mangerteni babagan karangan narasi prastawa budaya? Kanggo luwih mangerteni gegambaran lan kanggo mbiji
sepira olehmu nggegulang materi, coba jangkepi peta pikiran kasebut kanggo refleksi kasebut.

1. 1.

2. 2.

Informasi karangan Narasi babagan.... Maca karangan narasi nemokake...

Nyemak maca

Karangan Narasi Prastawa


Budaya
Micara
Nulis
Karangan bisa diandharake lesan Karangan Narasi ditulis
kanthi cara perangan... kanthi...
Yaiku;
1.
1
2.
3 2.

Para siswa apa isih mbukak materi ing buku nalika ngisi peta konsep kasebut?
Yen siswa isih nyonto ing cakepan materi, Yen siswa wis mudheng lan mumpuni
pindai QR kasebut kanggo nggarap Soal babagan materi , saiki pindai QR kanggo
Remidial nggarap Soal Pengayaan

Anda mungkin juga menyukai