DOMAIN MENULIS
INFORMASI UMUM
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menulis gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk
berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik juga menuliskan hasil penelitian
menggunakan metodologi sederhana dengan mengutip sumber rujukan secara etis.
Menyampaikan ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat pro/kontra secara etis
dalam memberikan penghargaan secara tertulis dalam teks multimodal. Peserta didik mampu
menggunakan dan mengembangkan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif,
dan kiasan untuk menulis. Peserta didik menyampaikan tulisan berdasarkan fakta,
pengalaman, dan imajinasi secara indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi dengan
penggunaan kosa kata secara kreatif
TUJUAN PEMBELAJARAN
M.7.7 Peserta didik mampu menyajikan teks naratif secara kreatif berdasarkan pengalaman
maupun imajinasi
PEMAHAMAN BERMAKNA
Manusia berorganisasi untuk memecahkan masalah dan mencapai suatu tujuan.
PERTANYAAN PEMANTIK
Pernahkah kalian membuat teks cerita naratif?
Apa saja hal-hal yang perlu disiapkan dalam menyususun teks naratif?
KATA KUNCI
menulis, mengurutkan, mengevaluasi, hasil penelitian, dari teks naratif
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Persiapan Pembelajaran
1 Guru menyusun ATP dan Modul Ajar.
2 Guru menyiapkan materi pembelajaran menyusun teks naratif
Guru menyiapkan contoh teks naratif
3 Guru menyiapkan LKPD.
4 Guru menyiapkan asesmen dan pedoman penilaian untuk mengukur ketercapaian
pembelajaran.
PERTEMUAN 1
2JP X 40 Menit (80 Menit)
2. Asesmen Diagnosis
Semut dan Liliput
Hujan mengguyur Desa Worfis sedari pagi. Sudah tentu tanah menjadi lebih becek
dan lembab. Di kolong rumah panggung tua yang sudah tak berpenghuni, hiduplah
keluarga liliput yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan anak yang bernama Rieta. Ukuran
mereka hanya sebesar jari kelingking orang dewasa, tapi hari ini adalah hari yang
berat bagi mereka karena harus menyingkirkan barang agar tidak terkena banji
Lalu, segerombolan semut tiba-tiba datang melintasi kolong rumah mereka. Semut-
semut pun merasa kedinginan, namun mencoba permisi untuk meneduh di kolong
rumah tersebut. Merasa kasihan, ayahnya Rieta pun mengizinkannya. Tapi, semut-
semut itu pun malah mengambil percikan madu milik ibunya Rieta. Sontak Rieta pun
menegurnya.
“Mengapa kalian tidak sopan sekali?”
Ibunya Rieta pun merasa kecewa, mereka mulai mengusir semut-semut tersebut dari
rumahnya. Sementara itu, tetua semut meminta maaf atas kelakuan anak buahnya
yang lancang dan berusaha untuk meminta izin kembali agar segerombolan semut
tetap meneduh di rumahnya. Karena hujan justru semakin lebat, ayahnya Rieta
memafkannya. Semut-semut itu dibiarkan lebih lama meneduh di kolong rumah.
Menjelang matahari terbenam, hujan pun berhenti. Kumpulan semut pun berpamitan
kepada Rieta dan keluarganya. Sebagai tanda terima kasih, keluarga liliput itu pun
diberikan permata kecil berwarna lazuardi. Rieta sangat senang melihatnya. Ia pun
menggunakan permata tersebut untuk dijadikan liontin di kalungnya.
Pertemuan 1
Pertemuan2
Susunan peristiwa yang runtut dan logis dari kalimat-kalimat tersebut adalah...
Urutan yang tepat agar menjadi cerita naratif yang padu adalah…
Kunci Jawaban
1. B 6. A
2. A 7. D
3. D 8. C
4. C 9. B
5. A 10. A
B. Pedoman penilaian pengtahuan
Setiap jawaban benar diberi skor 1
Nilai Akhir (NA) Penilain Pengetahuan
Refleksi Pendidik
Keberhasilan yang saya rasakan dalam mengajarkan teks naratif (domain menulis):
……………………………………………………………………………………………….
Kesulitan yang saya alami dan akan saya perbaiki untuk mengajarkan teks naratif (domain
berikutnya/berbicara):
………………………………………………………………………………………………
Kegiatan yang paling disukai peserta didik:
………………………………………………………………………………………………
Kegiatan yang paling sulit dilakukan peserta didik:
………………………………………………………………………………………………
Buku atau sumber lain yang saya gunakan untuk mengajar bab ini:
………………………………………………………………………………………………
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PERTEMUAN 1
MENYAJIKAN TEKS NARATIF
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menyajikan teks naratif secara kreatif berdasarkan pengalaman
maupun imajinasi
INDIKATOR KETERCAPAIAM TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik memiliki kompetensi menyusun teks naratif
PENTUNJUK
1. Buatlah kerangka teks naratif yang ingin kalian susun dengan mengisi tabel yang telah
disediakan!
2. Susunlah teks cerita naratif sesuai dengan kerangka yang telah kalian buat!
Bagian 1
Ide cerita
Penyelesaian masalah
Karya
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PERTEMUAN 2
MENENTUKAN PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI TEKS CERITA FANTASI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mengevaluasi teks narati
INDIKATOR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik memiliki kompetensi mengevaluasi teks naratif
PENTUNJUK
Remedial
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar
(a) menyusun teks cerita naratif; (b) mengevaluasi teks cerita naratif, diberi kegiatan
pembelajaran remedial dalam bentuk:
a. Bimbingan perorangan jika peserta didik belum tuntas kurang dari sama dengan 20%.
b. Belajar kelompok jika peserta didik belum tuntas antara 20% sampai 50%.
c. Pembelajaran ulang jika peserta didik belum tuntas lebih dari sama dengan 50%.
Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk pengayaan, yaitu dengan diberikan
kepercayaan sebagai tutor sebaya.
BAHAN BACAAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
Teks fantasi merupakan cerita yang bersifat khayalan atau imajinatif. Untuk menarik
pembaca, biasanya tokoh dalam cerita fantasi dapat memiliki keahlian atau kekuatan tertentu.
Tokoh seperti dewa-dewi, raksasa, makhluk ajaib, manusia dengan kesaktian adalah tokoh
dalam cerita fantasi yang tidak ada dalam kehidupan nyata. Cerita fantasi dapat berupa cerita
yang mengkhayalkan kejadian pada masa depan. Cerita jenis ini disebut cerita futuristik.
Selain cerita jenis ini, ada cerita fantasi tentang khayalan seseorang atau cerita tentang peri.
1. Menggunakan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan
Penceritaan pada teks fantasi akan menggunakan kata ganti dan nama orang, seperti
aku, mereka, dia, Harry, dan sebagainya.
2. Menggunakan kata yang menyerap pancaindra untuk deskripsi latar (tempat, waktu,
suasana)
Contohnya:
Latar tempat: Tiga rumah bergaya kerucut menyambut mataku.
Latar suasana: Kamar yang megah ini terasa sunyi dan penuh kesedihan.
Latar waktu: Tengah malam tak ada bintang di langit itu.
3. Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus
Contohnya, Alien itu berhidung mancung. Dengan hidungnya yang
menjulang, ia mengendus sekeliling.
4. Menggunakan kata sambung penanda urutan waktu
Kata sambung urutan waktu ini, contohnya setelah itu, kemudian, sementara itu,
bersamaan dengan itu, tiba-tiba, sebelum, ketika, dan sebagainya. Kata sambung
urutan waktu ini menandakan datangnya tokoh lain atau perubahan latar.
5. Menggunakan kata atau ungkapan keterkejutan
Ungkapan keterkejutan ini berfungsi untuk menggerakkan cerita (memulai masalah).
Contohnya:
- Tiba-tiba seorang alien yang berukuran lebih besar datang.
- Di tengah kebahagiaannya datanglah musibah itu.
6. Menggunakan dialog atau kalimat langsung dalam cerita
Contohnya, “Raksasa itu mengejar kita!” teriak Fona kalang kabut.
1. Orientasi
Orientasi adalah struktur awal dalam teks fantasi. Bagian orientasi berisi pengenalan
tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik kepada pembacanya.
2. Komplikasi
Dalam komplikasi, masalah mulai bermunculan dan mencapai puncaknya. Bagian ini
biasanya berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu
memuncak.
3. Resolusi
Bagian ini adalah bagian akhir atau penyelesaian dari masalah atau konflik yang
terdapat dalam struktur komplikasi.
Teks naratif adalah cerita imajinatif berisi serangkaian kejadian berurutan yang
menggambarkan alur awal, tengah, dan akhir. Teks naratif biasanya menggambarkan seorang
tokoh yang mengalami masalah. Masalah biasanya bermula saat tokoh tidak mendapatkan
sesuatu yang diinginkannya. Alur cerita menggambarkan bagaimana ia berusaha untuk
mendapatkan keinginannya tersebut. Pada bagian akhir ini, tokoh telah mendapatkan resolusi
atau penyelesaian masalah. Selain itu, di dalam cerita fiksi terdapat dua jenis karakter, yaitu
protagonis dan antagonis. Protagonis merupakan tokoh utama, sedangkan antagonis
merupakan lawan atau tokoh dalam cerita yang menentang tokoh utama.
GLOSARIUM
Cermat: teliti
Diskusi: pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah
Informasi: keseluruhan makna yang menunjang amanat yang terlihat dalam bagian amanat-
amanat itu
Kebahasaan: perihal Bahasa
Kreatif: memiliki daya cipta
Mengevaluasi: memberikan penilaian; menilai
Meringkas: mengambil inti sarinya saja
Naratif: prosa yang subjeknya merupakan kejadian
Norma: aturan atau ketentuan yang mengikat warga atau kelompok dalam masyarakat
Presentasi: menyajikan
Struktur: pengaturan bagian suatu benda
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
Subarna, Rakhma, Sofie Dewayani dan Erni Setyowati. 2021. Bahasa Indonesia untuk
SMP Kelas 7. Jakarta Pusat: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi
2. Situs Internet
https://www.ruangguru.com/blog/contoh-teks-cerita-fantasi
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Tes Diagnostik
Tes ini telah dilakukan peserta didik sebelum menempati kelas di awal tahun
pelajaran melalui tes psikologi (untuk diagnostik nonkognitif) dan kegiatan bridging
course (untuk diagnostik kognitif). Hasil tes tersebut dapat dimanfaatkan guru dalam
merancang pembelajaran.
2. Tes Formatif
Pertemuan 1
Rubrik penilaian menyusun teks naratif (Tes Tertulis)