Anda di halaman 1dari 2

1.

) Ketentuan yang mengatur perbuatan-perbuatan yang dapat dihukum dan penyebutan besarnya
sanksi yang akan diberikan terhadap pelaku perbuatan yang dapat di Hukum.

2.) Hukum pidana adalah sistem hukum yang berkaitan dengan hukuman individu yang melakukan
kejahatan. Hukum pidana mencapai tujuannya melalui hukuman. Tujuan hukum pidana secara umum
adalah untuk melindungi masyarakat

3.) 1.Asas Praduga Tak Bersalah (presumption of innocence)

Asas ini menyatakan bahwa setiap orang dianggap tidak bersalah sampai terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah oleh pengadilan yang berwenang.

2.Asas Waktu dan Kesempatan yang Cukup (right to a fair and speedy trial)

Asas ini menjamin bahwa setiap orang berhak mendapatkan proses peradilan yang adil, tanpa
penundaan yang tidak perlu.

3.Asas Legalitas (legality)

Asas ini mengandung prinsip bahwa tidak ada tindakan pidana tanpa adanya dasar hukum yang jelas.

4.Asas Kesetaraan (equality)

Asas ini menegaskan bahwa semua orang harus diperlakukan secara adil dan setara di hadapan hukum,
tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, gender, atau faktor lainnya.

5.Asas Orang yang Berkepentingan (right to be heard)

Asas ini menjamin bahwa pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk tersangka, terdakwa, dan korban,
memiliki hak untuk dihadirkan dan didengar dalam proses peradilan.

6.Asas Kontradiktif (right to confrontation)

Asas ini memberikan hak kepada terdakwa untuk menghadapi dan memeriksa saksi-saksi yang
memberikan keterangan di persidangan, serta memberikan kesempatan untuk membantah atau
menyanggah keterangan-keterangan tersebut.

7.Asas Akuntabilitas (accountability)

Asas ini menegaskan bahwa aparat penegak hukum, termasuk penyidik, jaksa, dan hakim, harus
bertanggung jawab dan akuntabel atas tindakan mereka dalam proses peradilan pidana.

8.Asas Keterbukaan (openness)|

Asas ini mendorong proses peradilan untuk dilakukan secara terbuka, kecuali ada alasan yang jelas
untuk menjaga kerahasiaan atau kepentingan yang sah.
4.) Laporan Polisi, merupakan sebuah dokumen yang berisi tentang informasi tertulis berkaitan dengan
suatu peristiwa yang diduga merupakan tindak pidana. Pihak yang dapat membuat laporan dari suatu
kejadian adalah semua orang, sedangkan pihak yang dapat mengajukan suatu aduan hanya orang-orang
yang berhak mengajukannya.

5.)Pasal 1 Angka 19 KUHAP memberi pengertian tertangkap tangan sebagai berikut: "tertangkapnya
seseorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana, atau dengan segera sesudah beberapa saat
tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang
melakukannya, atau apabila sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga keras telah
dipergunakan untuk melakukan tindak pidana itu yang menunjukkan bahwa Ia adalah pelakunya atau
turut melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu".

Menurut ketentuan pasal 18 ayat 2 Kuhap yang berbunyi bahwa dalam hal tertangkap tangan
penangkapan dilakukan tanpa surat perintah, dengan ketentuan bahwa Penangkapan harus segera
menyerahkan tertangkap beserta barang bukti yang ada kepada penyidik atau penyidik pembantu yang
terdekat.

Anda mungkin juga menyukai