Anda di halaman 1dari 5

Gelombang I/Angkatan 6/Kelompok 3

Damayanti, S.Pdi

M. Fauzi Siregar, S.IP., M.Si

Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

Agenda Sikap Perilaku Bela Negara


BAGIAN I : INFORMASI UMUM
Informasi umum terdiri dari : 1) Identitas Peserta, 2) Nama Pengampu Materi, 3)
Nama Pelatihan, 4) Nama Agenda Pelatihan, dan 5) Penyelenggara

Nama Gelombang/Angkatan/Kelompok
Gelombang I/Angkatan 6/Kelompok 3
Nama Ketua Kelompok
Damayanti, S.Pdi
Nama Anggota Kelompok
1. Asrul Azis Siagian, S.Pd, 2. Brando Sitanggang, S.Pd, 3. Cantik Tama
Harahap, S.Pdi, 4. Danila Harahap, S.Pd, 5. Dermawati Rambe, S.Pd, 6. Devi
Rahmadani, S.Pd, 7. Dewi Irawan, S.Pd, 8. Diana Suri Tanjung, S.Pd, 9.
Dinawati Rambe, S.Pd
Nama Pengampu Materi
M. Fauzi Siregar, S.IP., M.Si
Nama Mata Pelatihan
Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
Nama Agenda Pembelajaran
Agenda Sikap Perilaku Bela Negara
Penyelenggara
BPSDM Provinsi Sumatera Utara

BAGIAN II : TEMA & DESKRIPSI SINGKAT TEMA


Tema dan Deskripsi Singkat Tema terdiri dari :
Tema 1: Netralitas ASN untuk mengawal Pesta Demokrasi,
Tema 2: Pemberantasan Korupsi: Antara Harapan dan Kenyataan
Tema 3: Ironi Nasionalisme Milenial Zaman Now
Tema 4: ASN saat ini: Sederhana VS Flexing dan Hedonisme
Tema 5: Penguasaan Digital sebagai Wujud Implementasi Bela Negara
Tema 6: Globalisasi VS Digitalisasi

1. Tema yang dipilih


Kelompok memilih tema: Pemberantasan Korupsi: Antara Harapan
dan Kenyataan

2. Deskripsi Tema yang dipilih


ASN, dalam kapasitasnya sebagai pelaksana kebijakan publik,
memegang tanggung jawab untuk menjalankan tugas dengan
integritas tinggi. Pemberantasan korupsi mencerminkan dedikasi ASN
sebagai pelayan publik yang transparan dan akuntabel. Dalam
menghadapi realitas korupsi, ASN juga harus bersatu sebagai pemersatu
bangsa, menunjukkan bahwa integritas dan kejujuran adalah nilai-nilai
bela negara yang fundamental.

BAGIAN III : PERTANYAAN ESSAY


Pertanyaan Essay terdiri dari: 1) Latar Belakang Masalah,
2) Penegasan Relevansi dan Urgensi Tema, 3) Tujuan Penulisan Essay,dan
4) Metode Penulisan (Studi literatur, wawancara, observasi, dań lainnya), 5) Defenisi
atau Kata Kunci, 6) Isu Utama, 7) Dampak atau Implikasi, 8) Analisis Kritis,
9) Solusi dan Rekomendasi, 10) Penutup

1. Latar Belakang Masalah


Netralitas ASN merupakan hal yang perlu terus dijaga dan di awasi, agar
event pemilu atau pemilihan dapat berjalan secara jujur (Fairplay) dan
adil antara calon yang memiliki kekuasaan dengan calon yang tidak
memiliki relasi kuasa di lingkungan birokrasi pemerintahan.

2. Penegasan Relevansi dan Urgensi Tema


Secara individual, seorang ASN adalah warga negara Indonesia yang
memiliki hak dalam kebebasan berserikat dan berkumpul, juga bahwa
bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan politiknya. Namun di
sisi lain seorang ASN juga terikat dengan kode etik dan kode perilaku
ASN. Hal ini menjadi kondisi yang di lematis bagi seorang ASN, dimana
antara hak pribadi dan kewajiban untuk menjaga netralitas saling
berseberanan. Sebab dengan jumlah yang sangat besar, jika mereka
berpihak pada salah satu kubu, pastilah pengaruhnya akan sangat
signifikan.

3. Tujuan Penulisan Essay


ASN harus netral dalam memastikan calon dan partai politik memiliki
kesempatan yang sama, mencegah intervensi yang tak adil, serta
menjaga pemilihan yag stara bagi semua peserta. Hal ini juga
diperlukan dalam menjaga kepercayaan publik agar mencegah
spekulasi bahwa pemilihan dipengaruhi oleh pihak tertentu.

4. Metode Penulisan
Yang di maksud dengan asas netralitas adalah bahwa setiap pegawai
ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak
memihak kepada kepentingan siapa pun. Setiap pegawai ASN tidak
berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak
kepada kepentingan siapa pun.

5. Defenisi atau Kata Kunci


Berdasarkan pasal 2 UU Nomor 5 tahun 2014, setiap pegawai ASN harus
patuh pada azas netralitas dengan tidak berpihak dari segala bentuk
pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan tertentu.
Hal ini untuk memastikan kualitas pelaksanaan birokrasi, pelayanan
publik/masyarakat tetap terjaga, meski terjadi pergantian
kepemimpinan.

6. Isu Utama
Fenomena netralitas ASN tampaknya merupakan pembahasan yang
selalu eksis dalam setiap pemilihan umum (PEMILU) atau pemilihan
kepala daerah (PILKADA). Faktanya, badan pengawas pemilu (Bawaslu)
mencatat terdapat 1.194 kasus dugaan pelanggaran netralitas ASN pada
pilkada 2020

7. Dampak atau Implikasi


Setidaknya ada beberapa hal yang merupakan dampak dari ketidak
netralan ASN dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Yang harus diperhatikan, yaitu terjadinya diskriminasi pelayanan, konflik
kepentingan dan PNS menjadi tidak profesional lagi dalam menjalankan
tugasnya sebagai ASN yang peran dan fungsinya sebagai alat
pemersatu, pelayan, penyelenggara pemerintah.

8. Analisis Kritis
Analisis kritis merupakan media pengungkapan kekuasaan, dominasi,
dan ketidak setaraan di praktikkan, direproduksi, atau dilawan oleh teks
tertulis maupun perbincangan dalam konteks sosial dan politis. Analisi
ini mengambil posisi melawan arus dominasi dalam kerangka besar
untuk melawan ketidakadilan sosial.

9. Solusi dan Rekomendasi


Pelanggaran netralitas ASN bersumber dari adanya ambiguitas regulasi,
karena regulasi yang ada justru memberi celah terjadinya pelanggaran
netralitas ASN.

10. Penutup
ASN memiliki azas netralitas yang di amanatkan dalam UU Nomor 5
tahun 2014 tentang ASN. Dalam aturan itu disebutkan bahwa ASN
dilarang menjadi anggota dan /atau pengurus partai politik. ASN pun di
amanatkan tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan
tidak memihak kepada kepentingan siapapun.

Dikerjakan pada tanggal 2023-10-11

Ditulis oleh : Diketahui oleh :


Ketua Kelompok Pengampu Materi

Damayanti, S.Pdi M. Fauzi Siregar, S.IP., M.Si

Nomor Whatsapp Ketua Kelompok : 082274941332

Copyright©2023-hironymus_ghodang

Anda mungkin juga menyukai