BIOTEKNOLOGI PANGAN
KECAP
OLEH:
AIDIL ZULHAQ PARADIMAN
G03 22 12 008
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
TUJUAN ....................................................................................................... 2
BAB II ISI
KEDELAI ..................................................................................................... 3
KECAP ......................................................................................................... 6
ENZIM .......................................................................................................... 8
FERMENTASI ............................................................................................. 10
KESIMPULAN ............................................................................................. 13
SARAN ......................................................................................................... 13
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema garis besar produk pangan dari kedelai berdasarkan
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komposisi kimia komponen biji dan biji utuh .............................. 4
Tabel 2.2 Komposisi asam amino kedelai varietas tinggi protein protein
fraction .........................................................................................5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di atas bumi ini, manusia harus bersaing dengan semua wujud kehidupan
yang lain. Agar supaya dapat mempertahankan penyediaan bahan pangan bagi
dirinya sendiri, maka dia harus mengendalikan proses alami. Melalui penelitan
Salah satu yang dapat mengurangi atau penurunan kualitas berupa jumlah atau
1
Produk fermentasi dapat berasal dari sumber hewani (contoh: yoghurt)
maupun nabati (contoh: kecap). Salah satu bahan nabati yang dapat diolah
B. Rumusan Masalah
mikroorganisme?
C. Tujuan
2
BAB II
ISI
A. KEDELAI
dan genus Glicine, L. Produksi kedelai mengalami peningkatan yang sangat tajam
sejak tahun 1970 sampai tahun 1995, yaitu dari sekitar 40 juta ton menjadi 140
kebutuhan kedelai akan terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan
dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai sumber minyak makan dan bahan baku
berbagai produk pangan Gambar 2.1. Pada Gambar 2.1, terlihat bahwa
pemanfaatan kedelai tidak terbatas atau sangat luas sehingga tanaman kedelai
dengan bahan baku dari produk olahan deffated soy meal dan traditional soy food.
3
Soybean
Salad oils Soy gifts & flour Soymilk, tofu, yubo, soybean sprouts
Cooking & frying oils Soy concentrates Whole dry soybeans, immature
Shortening Soy protein isolate Soy sauce, jiang & miso
Margarine Textured soy protein Natto, tempeh, sufu, soy nugget.
Gambar 2.1 Skema garis besar produk pangan dari kedelai berdasarkan
Biji kedelai utuh (whole seeds) tersusun dari 8% kulit biji (hull/seed coats),
90% keeping biji (cotyledon), dan 2% hipokotil. Keping biji merupakan penyusun
utama dari biji kedelai utuh, sehingga komposisi kimianya mendekati komposisi
Tabel 2.1 Komposisi kimia komponen biji dan biji utuh (Kanetro, Bayu. 2017)
Hipokotil 2 41 11 43 4,4
Asam amino penyusun protein kedelai paling banyak adalah glutamat. Asam
amino bersifat asam (acidic amino acid), yaitu Glu dan Asp menyusun sekitar
4
25% dari total asam amino kedelai. Sedangkan asam amino yang bersifat basa
(basic amino acid), yaitu Lys, Arg, dan His menyusun sekitar 20% dari total asam
amino kedelai, sehingga total asam amino yang bermuatan (total charged residu
amino acids = acidic amino acids + asam amino non-polar/ hydrophilic, yaitu Ala,
Gly, Ile, Leu, Met, Phe, Pro, Trp, dan Val menyusun sekitar 19 – 20% dari total
asam amino kedelai, dan sisanya merupakan asam amino polar/hydrophilic yang
Tabel 2.2 Komposisi asam amino kedelai varietas tinggi protein (OT8916),
Bayu. 2017)
Esensial
Phenylalanin
56,29 52,62 65,21
e
5
Asam amino Maple Arrow OT89-16 Ethanol-soluble fraction
Non-esensial
Biji kedelai juga mengandung asam amino bebas, yaitu asam amino yang
keberadaannya tidak saling berikatan satu dengan yang lain. Kadar asam amino
bebas biji kedelai sangat tergantung pada tingkat kemasakan (maturity), iklim,
ketersediaan nutrient dalam tanah, kondisi penyimpanan biji, dan faktor genetik
tanaman. Asam amino bebas pada biji kedelai belum masak/inmature dan masak
yang menunjukkan bahwa biji kedelai mentah mengandung asam amino bebas
lebih banyak dan turun sejalan dengan masaknya biji (Kanetro, Bayu. 2017).
B. KECAP
Kecap adalah cairan kental yang mengandung protein yang diperoleh dari
perebusan kedelai yang telah diragikan, ditambah gula aren, garam, dan rempah-
rempah. Kecap merupakan salah satu bahan pangan hasil fermentasi yang umum
di negara-negara timur dengan warna coklat, asin atau manis dan berbau tajam
sering digunakan sebagai bahan pemberi flavor. Metode persiapan dari kultur
6
1. Bahan baku
bahan baku. Kecap yang berkualitas baik akan diperoleh dari bahan yang baik
2. Mikroba
campuran kedelai, gandum yang telah dipecah, dedak gandum yang telah
dipanaskan, campuran dedak gandum dan tepung kedelai atau beras. Bahan yang
telah dibasahi ini diinokulasi dengan spora Aspergillus oryzae, ditebarkan pada
nampan-nampan kecil dan disimpan pada suhu 25° sampai 30°C untuk selama 3
hari sampai kelihatan kapang tumbuh. Bakteri asam laktat, streptococci dan
lactobacilli juga dapat tumbuh dalam koji menghasilkan asam laktat dan beberapa
jenis Bacillus tumbuh dan mengambil alih keadaan. Starter dapat digunakan
Untuk pabrik kecap, campuran yang terdiri atas kedelai rebus (atau kedelai
yang dihilangkan lemaknya secara hidrolisa kimia), gandum yang dipecah dan
digoreng, dedak gandum yang dimasak dengan uap air, diinokulasi dengan koji
7
dan ditebarkan pada nampan. Bahan ini diinkubasi sekitar 3 hari pada suhu 30°C
yang kemudian direndam larutan natrium klorida 25%. Campuran larutan ini
makanan ternak. Bumbu ini dipanaskan 80° sampai 85°C, disaring dan dikemas
dalam botol. Kecap yang telah selesai, mengandung protein larut cukup tinggi,
peptide dan asam-asam amino dan berwarna coklat tua serta beraroma enak
C. BAKTERI
1. Aspergillus rhizopus
kegiatan tersebut, dalam hal ini adalah kecap. Suhu optimum pertumbuhan
adalah 30°-35°C dengan suhu minimum 12°C, dan suhu maksimum 42°C.
optimum 7,0-7,5 (Hardima, Wa, 2019). Proses fermentasi ini biasa disebut
yang merupakan enzim yang dapat membentuk citarasa dan aroma, namun
kontaminan dari Rhizopus dan Mucor yang dapat menyebabkan citarasa dari
8
2. Lactobacillus bulgaricus
termofilik yang hidup baik pada suhu 45°-60°C. Proses respirasi adalah
halophilus pada pH 8-5 yang bersifat tahan terhadap garam yang tinggi. Selain
itu, yeast yang biasa tumbuh, yaitu Z. rouxii pada pH 1,8-8,0 (Jayus, J., Etika
3. Zygoacharomyces rouxii
osmotik. Dapat bertahan terhadap lingkungan garam, asam, dan gula (50-
9
Gambar 2.3 Metabolisme Zygoacharomyces rouxii (Hardima, Wa, 2019)
D. FERMENTASI
Fermentasi adalah salah satu reaksi oksidasi reduksi di dalam sistem biologi
yang menghasilkan energi, dimana sebagai donor dan akseptor elektron adalah
mikroba yang secara alami yang terdapat pada bahan dibiarkan berkembang
dengan pengaturan faktor lingkungan yang sesuai untuk mikroba yang diinginkan.
pertumbuhan mirkoba, antara lain suhu, kelembaban, Aw, pH, jenis, dan
komposisi bahan baku yang sesuai untuk pertumbuhan mikroba yang diinginkan.
10
belum mencukupi untuk melakukan fermentasi. Waktu fermentasi lebih
larutan garam sehingga semua terendam atau dengan perbandingan 1:2, yaitu
suhu bagian koji direndam dalam dua bagian larutan garam. Dalam
Fermentasi tahap kedua berlangsung selama 3-6 bulan pada suhu pada
suhu 15℃ secara bertahap dipanaskan sampai suhu 25℃ terjadi fermentasi
asam laktat oleh bakteri asam laktat. Protein dan karbohidrat akan dihidrolisa
oleh enzim yang berasal dari Aspergillus oryzae atau dari enzim proteinase.
Setelah 3-6 bulan, pada suhu 25°-27℃ akan dilanjutkan dengan tahap
sampai 15°C selama 4-5 bulan khamir osmofilik, yaitu Sacharomyces rouxii
11
Tingkat akhir adalah penyempurnaan fermentasi dan penuaan dimana
khamir dan bakteri melanjutkan fermentasi, pH akhir adalah 4,7 – 4,8 dengan
aroma hasil fermentasi, tetapi dapat juga ditambah bumbu untuk meningkatkan
flavor dan aroma kecap tersebut. Fermentasi ini yang berperan adalah khamir
osmofilik karena tahan dan tumbuh pada kadar garam dibawah 20%. Khamir
osmofilik dapat tumbuh karena larutan garam mempunyai tekanan osmotik yang
optimum, sedangkan khamir halofilik dapat juga tumbuh tetapi hanya golongan
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Salah satu hasil proses fermentasi dari kedelai, yaitu kecap dengan
spesifik.
B. SARAN
menggunakan bakteri yang berbeda atau kedelai yang spesifik sehingga bisa
13
DAFTAR ISI
Buckle, K.A., etc. 1985. Food Science. terj. Purnomo, Hari dan Adiono. 2013.
Aksara: Jakarta.
Jayus, J., Etika H.R., Bambang H.P. 2019. “Akselerasi Produksi Moromi
02.
14