Anda di halaman 1dari 2

JAMSOSTEK

Sebuah kewajiban bagi perusahaan untuk memberikan perlindungan kepada


karyawan dalam beberapa hal yang sifatnya wajib sebagaimana dimaksud dalam
peraturan perundangan yang mengatur tentang jaminan sosial tenaga kerja
(Jamsostek). Jaminan yang wajib diberikan kepada karyawan adalah sebagaimana
dimaksud dalam Undang Undang Nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga
Kerja, yang meliputi:
1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
2. Jaminan Kematian (JK)
3. Jaminan Hari Tua (JHT)
4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)

Hotel yang mempekerjakan karyawan wajib memberi jaminan dengan cara


mendaftarkan karyawan ke jamsostek. Program yang wajib didaftarkan adalah program
Jaminan Kecelakaan Kerja, jaminan Kematian, Jaminanan Hari Tua. Program jaminan
Pemeliharaan Kesehatan boleh tidak didaftarkan sepanjang perusahaan / hotel
menyelenggarakan program jaminan pemeliharaan kesehatan lebih baik dari program
yang diselenggarakan Jamsostek. Bilamana perusahaan tidak mengikutsertakan
karyawan dalam program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, maka atas dasar
pendaftaran tersebut ada kewajiban perusahaan untuk membayar iuran sebesar 4.48%
dari upah karyawan dengan rincian, sbb:
- Jaminan Hari Tua = 3.70%
- Jaminan Kecelakaan Kerja = 0.89%
- Jaminan Kematian = 0.30%

Khusus untuk Jaminan Hari Tua (JHT) karyawan juga wajib untuk membayar iuran
sebesar 2 % yang dipotong langsung dari gaji. Pemotongan dilakukan oleh menejemen.
Banyak hotel menggunakan jasa asuransi dalam memberikan pemeliharaan kesehatan
bagi karyawan karena dianggapmemiliki manfaat lebih baik dibanding dengan
menggunakan jamsostek. Gaji yang digunakan sebagai patokan pemotongan adalah
gaji sekurang-kurangnya sama dengan upah minimal yang berlaku. Tetapi dalam
praktek selama ini yang sering dipakai adalah gaji pokok (basic salary). Hanya saja gaji
pokok tidak boleh lebih rendah dari upah minimal. Dalam hal gaji pokok lebih rendah
dari upah minimal mana komponen lain yang ada dimasukan untuk menghitung gaji
sebagai dasar perhitungan potongan gaji untuk iuran jamsostek. Selama ini hotel sering
menggunakan anak sekolah atau mahasiswa dalam mengisi jabatan atau pekerjaan
tertentu. Apakah kalau terjadi kecelakaan kerja mahasiswa tersebut berhak atas
santunan Jamsostek? Menurut pasal 8 ayat (2) Undang Undang Nomor 3 tahun 1992
tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, magang dan murid yang bekerja di perusahaan
baik yang menerima upah maupun tidak, berhak atas jaminan kecelakaan kerja.

Pengertian kecelakaan kerja sendiri meliputi saat karyawan berangkat, selama


berada di lingkungan perusahaan serta saat yang bersangkutan pulang kerja dengan

1
rute normal. Pengertian rute normal dalam perjalanan pergi dan pulang kerja adalah rute
yang biasa dilakukan oleh karyawan selama ini. Dari pengertian tersebut kalau
karyawan mampir dan digunakan rute lain maka dalam hal terjadi kecelakaan lalu lintas
tidak masuk dalam pengertian kecelakaan kerja. Lain halnya jika tidak digunakan rute
seperti biasanya terjadi karena pengalihan arus yang dilakukan oleh petugas lalu lintas
yang sah. Dalam hal karyawan mengalami kecalakaan kerja maka jamsostek akan
memberikan penggantian sesuai dengan ketentuan. Lalu jaminan kecelakaan itu berupa
apa saja? Menurut pasal 9 Undang Undang Nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan
Sosial Tenaga Kerja adalah:

a. biaya pengangkutan;
b. biaya pemeriksaan, dan atau perawatan;
c. biaya rehabilitasi;
d. santunan berupa uang, yang meliputi:
1. santunan sementara tidak mampu kerja;
2. santunan cacad sebagian untuk selama-lamanya;
3. santunan cacad total untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental;
4. santunan kematian.

Dalam hal karyawan meninggal maka siapa ahli waris? Menurut pasal 13 Undang
Undang Nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, maka ahli waris
karyawan ditentukan, sbb:

a. janda atau duda;


b. anak;
c. orang tua;
d. cucu;
e. kakek atau nenek;
f. saudara kandung;
g. mertua;

Bagaimana jika perusahaan lalai tidak mendaftarkan karyawan dalam program


jamsostek dan suatu saat ada karyawan yang mengalami kecelakaan kerja. Dalam hal
ini seluruh biaya dan kewajiban yang menjadi hak karyawan ditanggung penuh oleh
perusahaan sekurangnya sama dengan kalau karyawan diikutsertakan dalam program
jamsostek. Dengan kata lain karyawan berhak untuk menuntut perusahaan untuk
mengganti segala biaya pengobatan sesuai dengan ketentuan jamsostek termasuk
kalau karyawan meninggal maka keluarga berhak atas penggantian sebagaimana
ditentukan dalam jamsostek. Perusahaan tidak bisa mengelak lupa tidak mendaftar ke
jamsostek sehingga perusahaan tidak perlu mengganti biaya kecelakaan kerja. Dalam
hal ini perusahaan yang lali wajib menanggung seluruh biaya karena hal tersebut masuk
dalam pengertian risiko bisnis yang seharusnya diketahui oleh pengusaha.

Anda mungkin juga menyukai