PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani kepribadian yang menetap dan mandiri serta memilliki rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pembangunan dibidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan sumber daya
manusia yang bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi tantangan kehidupan
di masa depan. Melalui pendidikan, sumber daya manusia yang bersifat potensi dikualifikasikan
hingga optimal, dan seluruh aspek kepribadian dikembangkan secara terpadu.
Sejalan dengan peningkatan mutu sumber daya manusia, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Direktorat Jendral
Pendidikan, dalam hal ini telah melakukan berbagai upaya, baik pengembangan mutu
pembelajaran, pengadaan sarana prasarana, perbaikan manajemen kelembagaan madrasah
maupun pembinaan kepesertadidikan.
Peningkatan mutu pendidikan di madrasah tidak hanya terpaku pada pencapaian aspek
akademi, melainkan aspek non akademik juga, baik penyelenggaraannya dalam bentuk kegiatan
kurikuler ataupun ekstrakulikuler/pengembangan diri, melalui berbagai program kegiatan yang
sistematis dan sistematik. Dengan upaya seperti itu, siswa (peserta didik) diharapkan
memperoleh pengalaman yang utuh, hingga seluruh modalitas belajarnya berkembang secara
optimal.
MTs Pesantren Terpadu al Ismailiyah (MTs PETA) Kota Mojokerto merupakan lembaga
pendidikan yang berada dibawah naungan Kementerian Agama yang merupakan pendidikan
formal yang dipimpin oleh kepala madrasah, fungsi kepala madrasah diantaranya sebagai
pimpinan administratif dan supervisor memiliki banyak tugas yang tidak mungkin seluruhnya
dapat ditangani sendiri. Maka dalam melaksanakan tugasnya didelegasikan kepada guru yang
ditugasi sebagai wakil kepala madrasah.
MTs Pesantren Terpadu al Ismailiyah (MTs PETA) terdapat 5 wakil kepala madrasah
yaitu : Wakil Kepala madrasah Penjaminan Mutu, Wakil Akademik, Wakil Kesiswaan, Wakil
Humas dan Wakil Sarana Prasarana. Tiap-tiap wakil memilliki tugas dan perannya masing-
masing sebagai perpanjangan tangan kepala madrasah.
Tugas wakil kepala madrasah bidang Kesiswaan adalah sebagai berikut;
1. Menyusun program kegiatan kesiswaan setiap awal tahun pelajaran dan melaporkannya
kepada kepala madrasah untuk mendapatkan pengesahannya;
2. Merencanakan dan melaksanaan penerimaan peserta didik baru;
3. Bersama wakil kepala bidang kurikulum mengelola mutasi peserta didik dan
melaporkannya kepada kepala madrasah;
4. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan MOPDB bagi peserta didik kelas VII;
5. Mengatur tatatertib peserta didik dan mengurus peserta didik yang melanggar tata tertib;
6. Mengatur seluruh aktifitaspeserta didik baik didalam maupun diluar madrasah;
7. Mengorganisir pelaksanaan karya wisata;
Walaupun di madrasah-madrasah telah ada wakil kepala madrasah urusan kepeserta
didikan, akan tetapi sifatnya koordinatif dan administratif. Mereka bertugas mewakili kepala
madrasah dalam hal memadukan rencana serta mengkordinasikan penyelenggaraan pembinaan
kesiswaan sebagai bagian yang terpadu dari keseluruhan program pendidikan dimadrasah.
Pada dasarnya, pembinaan kepeserta didikan di madrasah merupakan tanggung jawab
semua tenaga kependidikan. Guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang kerap kali
berhadapan dengan peserta didik dalam proses pendidikan. Guru sebagai pendidik bertanggung
jawab atas terselenggarannya proses tersebut di madrasah baik melalui bimbingan, pengajaran,
dan atau pelatihan. Seluruh tanggung jawab itu dijalankan dalam upaya memfasilitasi peserta
didik agar kompetensi dan seluruh aspek pribadinya berkembang optimal. Apabila guru hanya
menjalankan salah satu bagian dari tanggung jawabnya, maka perkembangan peserta didik tidak
mungkin optimal. Dengan kata lain, pencapaian hasil pada peserta didik yang optimal,
mempersyaratkan pelayanan dari guru yang optimal pula.
Oleh karena guru merupakan tenaga kependidikan, maka gurupun bertanggung jawab atas
terselenggaranya pembinaan kesiswaan di madrasah secara umum dan secara khusus terpadu
dalam setiap mata pelajaran yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Dengan demikian,
setiap guru sebagai pendidik seyogyanya memahami, menguasai, dan menerapkan kompetensi
bidang pembinaan kesiswaan.
E. DASAR HUKUM
Dasar hukum penyelenggaraan pembinaan kesiswaan:
1) undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, pasal 1 butir 6
yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, pasal 3 bahwa pendidikan nasional
bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik, dan pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan
diselengggarakan dengan memberii keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajarran, dan pasal 12 ayat
(1b) yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak
mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
2) Peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, pasal 5 s.d
pasal 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
3) Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah, yang memuat pengembangan diri peserta didik
dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi dan / atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan.
4) Dasar standarisasi profesi konseling yang dikeluarkan oleh direktorat jendral pendidikan
tinggi tahun 2004 untuk memberii arah pengembangan profesi konseling di madrasah dan
diluar madrasah.
BAB II
VISI DAN MISI Madrasah
A. VISI
Visi MTs Pesantren Terpadu al Ismailiyah (MTs PETA)
Mewujudkan Generasi Islami yang Berakhlaqul Mahmudah, Unggul di bidang IPTEK
dan IMTAQ.
B. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan yang berciri khas pesantren dengan menerapkan
kurikulum nasional dan agama.
2. Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah yang dilandasi
sikap tawadhu’.
3. Menerapkan sistem pengembangan yang berbasis teknologi.
4. Menjalin hubungan dengan masyarakat yang harmonis dan bermartabat.
5. Membina peserta didik agar mampu memahami kitab-kitab kuning sebagai
kesinambungan berbasis pesantren ahlussunnah wal jamaah an nahdliyah.
6. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai keislaman.
7. Menyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler pilihan yang dapat mengembangkan
potensi siswa.
BAB III
SEKILAS KONDISI MTs Pesantren Terpadu al Ismailiyah (MTs PETA)
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
A. KEADAAN SISWA
1. Jumlah Siswa
Pada tahun pelajaran 2020-2021, jumlah Siswa MTs Pesantren Terpadu al Ismailiyah
(MTs PETA) 37 siswa. Adapun perincian jumlah siswa kelas VII, VIII, dan IX adalah
sebagai berikut ini.
Tabel 2.1
JUMLAH SISWA MTs Pesantren Terpadu al Ismailiyah (MTs PETA) TAHUN
PELAJARAN 2023-2024
Siswa
Kelas Jumlah Siswa
Putra Putri
VII 14 5 9
VIII 9 6 3
IX 14 7 7
Jumlah 37 18 19
2. Potensi Siswa
Siswa MTs Pesantren Terpadu al Ismailiyah (MTs PETA) yang berjumlah 37 siswa
dengan berbagai latar belakang serta karakteristik kondisi sosial ekonominya, merupakan
potensi sekaligus tantangan bagi guru dan semua komponen yang ada di madrasah.
Dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas, para siswa adalah objek sekaligus subjek
dalam hal peningkatan mutu pendidikan, baik dalam kegiatan intra maupun ekstra
kurikuler.
B. KEADAAN GURU
Pada tahun pelajaran 2023-2024, MTs Pesantren Terpadu al Ismailiyah (MTs PETA)
memiliki tenaga pengajar sebanyak 12 orang, terdiri atas 10 orang guru, 1 bagian tata usaha dan
1 operator.
BAB IV
PERENCANAAN KEGIATAN
● Perkembangan kreatifitas
● Kepemimpinan;
● Seni budaya;
● Pendidikan pendahuluan bela negara dan wawasan kebangsaan;
● Terlaksananya tata tertib dan tatakrama dalam kehidupan sosial di madrasah, sikap
saling menghormati antar masyarakat madrasah;
● Adanya aktifitas Pramuka, PMR (palang merah remaja), kantin madrasah, olah raga,
pelestarian alam, tata tertib UKS (usaha kesehatan madrasah;
● Memahami konsep dasar & jenis evaluasi kegiatan pembinaan kepeserta didikan
● Adanya instrument evaluasi proses dan hasil, baik dalam bentuk tes maupun non tes
Kegiatan Harian
1. Membina peserta didik untuk tetap disiplin dan patuh pada aturan yang berada di
madrasah baik yang tertulis maupun yang tak tertulis;
2. Mengamati dan mendata serta menggali informasi calon peserta didik berprestasi di MTs
Pesantren Terpadu al Ismailiyah (MTs PETA);
3. Mendata dan memberikan point nilai pelanggaran bagi peserta didik yang melangggar
peraturan;
4. Mengontrol pelaksanaan 6K dilingkungan madrasah;
5. Melaksanakan tugas-tugas pendelegasian dari kepala madrasah;
6. Menandatangani penggunaan anggaran kesiswaan sesuai keperluan dan terdapat pada
mata anggaran madrasah atas persetujuan pimpinan;
7. Mewakili guru piket jika yang bersangkutan tidak hadir sesuai jadwal piket pimpinan;
8. Melaksanakan piket pimpinan mengirimkan peserta didik unntuk mengikuti undangan
dan penataran atas persetujuan kepala madrasah;
9. Mengirimkan Pembina atau pelatih guna membimbing atau mengikuti berbagai latihan
atau perlombaan;
Kegiatan Mingguan
1. Mengawasi, mengontrol dan mengabsen pelaksanaan kegiatan ektra
kurikuler/pengembangan diri;
2. Melaksanakan pengibaran dan penurunan bendera tiap dua minggu sekali;
3. Pembinaan tentang perlunya peserta didik disiplin dan mentaati peraturan tata tertib
madrasah dan melaksanakan 6K.
Kegiatan Bulanan
1. Membimbing pengurus OSIS untuk melaksanakan berbagai kegiatan OSIS sesuai jadwal
kegiatan seperti hari besar agama atau nasional;
2. Menyiapkan, menyusun dan memberi6K kegiatan pada panitia yang sudah disetujui dan
ditandatangani kepala madrasah;
3. Melaksanakan koordinasi dengan pengurus OSIS dan MPK dan para Pembina OSIS
atau dengan para Pembina lainnya;
4. Bersama para Pembina dan petugas piket mengadakan razia;
5. Melaksanakan rapat koordinasi dengan para Pembina.
A. KESIMPULAN
Semua kegiatan dilaksanakan,baik langsung oleh madrasah maupun oleh peserta didik
yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian selalu terencana dengan baik dan
matang,dengan selalu membuat rencana program kerja atau kegiatan dan rencana anggaran
kegiatan. Semua rencana harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan agenda madrasah dan
selalu dipantau oleh kepala madrasah melalui Wakasek Kesiswaan.
Peran serta yang sangat aktif dari seluruh peserta didik sangat diharapkan demi
terwujudnya kepribadian peserta didik yang menuju kearah positif.
B. SARAN-SARAN
Sebaiknya apapun kegiatan itu terencana dan terlaksana, maka penulisan laporan
pertanggung jawaban harus dibuat untuk dijadikan bahan evaluasi dan bahan rekomendasi untuk
kegiatan-kegiatan berikutnya. Harapan utamanya adalah kegiatan yang sudah terlaksana akan
menjadi cermin atau gambaran,sehingga kegiatan berikutnya akan terlaksana dengan sukses.