Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK


ANALISIS HORIZON TANAH

Hari, Tanggal : Rabu, 30 November 2022


Waktu : 10.00-12.00 WIB
Praktikan : Ridho Aulia Ahmad 120150079
Asisten : Muhammad Irsyad 119150035
Hita Kirana 119150084

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


2022
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Tanah merupakan bagian dari lapisan atmosfer di kerak bumi yang letaknya berada
di posisi paling atas. Berada di lapisan paling atas, maka tanah menjadi bagian dari
kehidupan organisme maupun mikroorganiesme. Susunannya pun terdiri atas
bermacam – macam mineral dan material, baik organik maupun anorganik. Istilah
horizon tak hanya berlaku pada langit. Tanah juga memiliki horizon namun dengan
definisi tersendiri. Horizon tanah adalah lapisan tanah atau bahan – bahan tanah
yang kurang lebihnya sejajar dengan permukaan tanah serta memiliki lapisan yang
berbeda. Namun horizon tanah berbeda dengan lapisan pada tanah. Para horizon
tanah, proses terbentuknya disebabkan perkembangan tanah sedangkan lapisan
tanah terbentuk karena proses pengendapan akibat adanya tenaga geomorfik. Selain
itu, horizon tanah terbentuk dengan lapisan yang dapat diurutkan. Urutannya
dimulai dari permukaan ke bawah. Proses pengurutan tersebut diperoleh dari logika
pembentukan tanah oleh berbagai proses transformasi, translokasi, pengurangan,
serta penambahan atas senyawa kimia dan partikel di dalam profil. Sementara pada
pengurutan lapisan tanah menggunakan logika pengendapan material batuan yang
memiliki karakteristik menurut macam tenaga geomorfik yang mengendapkannya.
Permukaan tanah tidak selalu membentuk bidang datar atau mempunyai perbedaan
elevasi antara tempat yang satu dengan yang lain sehingga membentuk suatu lereng
(slope). Lereng merupakan suatu kondisi topografi yang banyak dijumpai pada
berbagai pekerjaan konstruksi sipil. Lereng dapat terjadi secara alami maupun
sengaja dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu. Longsoran merupakan salah
satu bencana alam yang sering terjadi pada lereng-lereng alami maupun buatan.
Kelongsoran lereng kebanyakan terjadi pada saat musim peng-hujan. Itu terjadi
akibat peningkatan tekanan air pori pada lereng.

I.2 Tujuan
Praktikum ini dilaksanakan dengan tujuan :
1. Mengetahui sampel tanah undistrub
2. Menentukan kegunaan sampel tanah udinstrub
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Bagian – bagian horizon tanah


Menurut Didi Agustawijaya (2018) pada buku nya yang berjudul Geologi Teknik
menyatakan bahwa lapisan tanah pertama adalah lapisan O yang merupakan lapisan
teratas, berwarna hitam, mengandung banyak sisa sisa daun dan ranting. Bila
material organic masih jelas, merupakan lapisan humus. Umumnya zona ini tidak
tebal. Zona A disebut sebagai zona pencucian. Mineral mineral yang dihanyutkan
masuk ke dalam horizon B dibawahnya. Berwarna coklat tua, kehitaman, bersifat
gembur, masih mengandung materi organik. Biasanya zona ini lebih tebal dari zona
O atau disebut subsoil. Dalam zona ini, mineral lempung terakumulasi bersama
dengan besi oksida dan mineral lainnya, tergantung kepada komposisinya, bersifat
kenyal atau plastis (Mallory & Cargo, 1979). Ciri batuan dasar tidak tampak. Zona
B berada di bawah zona A, mengandung material rombakan yang berasal dari
pelapukan zona C. Terkadang zona C tidak terbentuk sehingga dari zona B langsung
berhimpitan dengan zona regolit. Terdapat di atas regolit, batuan dasar yang sudah
menunjukkan adanya tahapan pelapukan cukup kuat, terlihat sebagian yang terdiri
dari fragmen – fragmen batuan dasar dan di antaranya terdapat tanah pelapukan.
Zona regolit terdapat di atas batuan dasar, batuan dasar yang retak retak
terdesintegrasi karena pelapukan fisik, ciri batuan dasar masih tampak. Batuan
dasar merupakan batuan asal pembentukan tanah, masih segar dan umumnya
bersifat keras (Bland & rolls, 1998). Zona ini mempunyai ketebalan yang tidak
terbatas. Gerakan tanah merupakan suatu gerakan menuruni lereng oleh massa
tanah dan atau bantuan penyusun lereng akibat tergang-gunya kestabilan tanah atau
bantuan penyusun lereng tersebut. Definisi diatas menunjukkan bahwa massa yang
bergerak dapat berupa massa tanah, massa batuan atau pencampuran antara massa
tanah dan batuan penyusun lereng. Apabila massa yang bergerak ini didominasi
oleh massa tanah dan gerakannya melalui suatu bidang pada lereng, baik berupa
bidang miring ataupun lengkung, maka proses pergerakan tersebut disebut sebagai
longsoran tanah.
BAB III
METODE PENELITIAN

II.1 Alat dan Bahan


Terdapat alat dan bahan yang digunakan selama pelaksanaan praktikum sebagai
berikut ;
1. Kompas
2. 5 ring sampel tanah undistrub
3. Cangkul
4. Papan jalan
5. Alat tulis
6. Sekop
7. Balok kayu
8. Palu sedimen
9. Minum
II.2 Diagram Alir Penelitian

Mulai

Sampel Horizon Tanah Klasifikasi keterteknikan


batuan lapuk

Membersihkan lokasi
vegetasi yang ingin Menentukan arah mata
dijadikan bahan sampel angin lokasi
tanah

Menentukan arah mata Sketsa singkapan lokasi


angin di lokasi batuan lapuk

Sketsa singkapan lokasi Mengidentifikasi


horizon tanah lapisan profil
kelapukan dari batuan
Mengidentifikasi
lapisan horizon tanah
Gali sedalam 1 jengkal
lebih dari permukaan
tanah
Masukkan ring sampel
9tutup ring sampel di
bagian atas, bagian
bawah ring sampel
yang tajam dimasukkan
ke dalam tanah

Masukkan ring sampel


dengan bantuan balok
di atas ring sampel dan
pukul dengan palu

Masukkan ring sampel


sampai penuh

Jika sudah penuh


keluarkan ring dari
tanah menggunakan
sekop sampai ring
sampel tanah tersebut
bisa dikeluarkan dari
tanah

Setelah dikeluarkan
tutup bawah ring
dengan tutupnya
Kembali

Selesai
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (2011). Kidah Ilmu Geologi. Bandung: AMPI.

Anonim. (2012). keterbentukan batuan. Yogyakarta: Rediksi Duta Yogyakarta.


Baud, P. (2014). Effects of Porosity and Crack. Australia: International
Journal of Rock Mechanics and Mining.

Browne. (1991). host rock. Inggris: Corbett Leach.

Sofanhadi. (2013). Keterbentukan batuan dan sifatnya. Jakarta: Universitas


Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai