Anda di halaman 1dari 2

Di Indonesia sendiri, pemberian upah kepada para pekerja dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya:

a. Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja

Hal ini dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja yang tersedia. Semakin banyak tenaga kerja dan
melebihi permintaan, nilai upah akan menurun. Sedangkan jika jumlah tenaga kerja terlalu sedikit, di
bawah permintaah, secara otomatis upah akan dinaikkan.

b. Kesepakatan Pemberi Kerja dengan Penerima Kerja

Pemberian upah baru dapat dilakukan ketika telah disetujui baik dari pihak penerima, yaitu pekerja,
dan juga pihak yang memberi, yaitu perusahaan. Dimana upah biasanya telah disepakati di awal.

c. Kebijakan dari Pemerintah

Pada tahap ini, setiap gaji/upah telah diatur oleh pemerintah, terutama pada bagian nilai minimal
yang bisa didapat oleh seorang pekerja. Biasanya, pemerintah telah mengatur berapa jumlah
minimal gaji yang bisa diterima oleh seorang pekerja, dan di setiap daerah memiliki nilai upah
minimum regional.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan
kewenangan provinsi sebagai daerah otonom, maka dari itulah diberlakukan yang namanya upah
minimum provinsi atau upah minimum kabupaten/kota.

Upah merupakan salah satu faktor penentu yang mana dapat memberikan dampak baik ataupun
buruk kepada perusahaan. Hal ini dikarenakan upah merupakan tujuan utama

Gaji di Indonesia relatif kecil karena Indonesia adalah negara berkembang dan negara

Berkembang memiliki GDP per kapita yang tidak sebesar negara-negara maju. Hal tersebut wajar
karena Indonesia adalah negara yang relatif baru sehingga mereka harus perlahan berkembang. Gaji
kecil di negara-negara berkembang membuat biaya produksi lebih murah dari negara-negara maju
sehingga banyak pabrikpabrik dari negara maju yang dipindahkan ke negara-negara berkembang.
Hal tersebut membuat lapangan kerja di negara maju berkurang namun bertambah di negara-negara
berkembang. Bila gaji Indonesia terlalu tinggi, maka akan banyak pabrik asing yang dipindahkan ke
negara lain agar biayanya bisa kompetitif di pasar internasional sehingga lapangan kerja berkurang
dan akan banyak. Pabrik-pabrik yang mengurangi jumlah pekerja karena tidak sanggup menanggung
biaya gajinya yang juga menyebabkan lapangan kerja berkurang. Berkurangnya lapangan kerja
menyebabkan daya beli masyarakat yang melemah sehingga produksi pabrik-pabrik berkurang dan
akhirnya semakin banyak jumlah pekerja yang dikurangi.

Indonesia memiliki salah satu indeks biaya hidup terendah di dunia yang artinya adalah bahwa gaji
terendah di dunia yang artinya adalah bahwa gaji Indonesia terhadap biaya hidup adalah salah satu
yang tertinggi di dunia. Seharusnya orangorang Indonesia merasa bersyukur karena gaji minimum
mereka sudah cukup besar untuk menanggung biaya hidup. Dari 106 negara, Indonesia masuk
peringkat ke-82 pada indeks biaya hidup jadi bayangkan gaji Indonesia terhadap biaya hidupnya
lebih tinggi dari 81 negara.

Selanjutnya terkait gaji, masalah kebutuhan dan ketersediaan juga akan sangat berpengaruh, dalam
artian jika suatu profesi dianggap langka di suatu negara, maka standar gaji nya akan lebih tinggi
dibandingkan di negara yang banyak terdapat tenaga ahli di bidang tersebut.
Jangan lupa juga kalau ada banyak faktor yang mempengaruhi nilai suatu gaji diluar angka nominal
nya, dan ini bisa berbeda di setiap negara, misalnya:

• Standar biaya hidup, atau living cost index. Banyak negara maju memiliki living cost index jauh
lebih tinggi Daripada Indonesia, hingga dua kali lipat

• Besar potongan penghasilan, di banyak negara maju bisa mencapai 40-50% gaji

Kalau dikonversikan dari mata uang negara lain ke mata uang Indonesia – Rupiah, mayoritas gaji
karyawan di Indonesia sangat kecil. Ini terpengaruh dari kuat lemahnya mata uang dan biaya hidup
juga.

Di luar negeri misalnya yang terdekat, Singapore, untuk gaji bulanan sebesar SGD 2750 yang diterima
financial consultant perusahaan asuransi jika dikonversikan ke Rupiah sekitar IDR 29jt. Akan tetapi
karena biaya hidup yang tinggi pula di Singapore membuat konsumsi juga tinggi dan sedikit orang
yang bisa menyimpan sisa uang dari gaji tersebut. Misalnya dengan gaji tersebut, seorang karyawan
menyewa kamar (mirip kost an di Indonesia) dengan kisaran harga SGD 750. Biaya makan dan
transportasi? Sisanya mungkin SGD 200-300 saja. Itupun harus ketat manajemen keuangannya.

Sama saja dengan UMR Jakarta 3.7jt per bulan dimana kurang lebih habis buat biaya akomodasi
(kost) dari 500rb hingga 1.5jt tergantung lokasi dan fasilitas. Anggap saja kost standar di Jakarta
Selatan harga 900rb per bulan, top up emoney untuk busway per bulan 150rb, dan makan 50rb per
hari yang menghabiskan 1.5jt dan sisanya kurang lebih 1.1jt yang bisa digunakan untuk membeli
pulsa, hiburan (menonton bioskop, karaoke, makan di fancy restaurant) lalu menabung, kalau bisa.
Sama saja, meskipun UMR tetap akan ada uang yang tersisa selama manajemen keuangannya baik.
Untuk melakukan perbandingan gaji di Indonesia dan di luar negeri hendaknya melihat hal dasar
seperti kurs mata uang negara lain dan biaya hidup di negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai