Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tantri Lestari

Nim : 042872808

1.Produk Barang. Produk barang merupakan semua produk yang mempunyai bentuk fisik dapat
dilihat, disentuh, diraba, dipindahkan, dan pula mempunyai perlakuan fisik lainnya, contohnya
produk minuman makanan, aksesoris, dan lainnya.

Sementara Produk Jasa (Service Product) adalah kumpulan aksi yang memberikan nilai (value)
kepada konsumen, dan tidak berbentuk informasi atau benda fisik. Yang dapat dikategorikan sebagai
jasa, tentu saja berupa layanan baik dari manusia lain atau dari mesin.

2.Karena Intangibility fitur yang tidak terlihat (intangible feature) intangibility artinya jasa tidak
dapat dilihat, disentuh, dirasakan dan dicium. Intangibility dapat menimbulkan berbagai masalah
bagi pemasar, karena jasa tidak dapat dirasakan oleh panca indra, susah bagi konsumen untuk
bersiap sebelum membeli produk. Masalah besar dari ketidakberwujudan adalah bagaimana
mengiklankan jasa secara efektif. Karena jasa tidak dapat dijelaskan dan ditampilkan pada suatu
toko, pemasar jasa juga kesulitan untukmenjelaskan kepada konsumen, sehingga penyedia jasa lebih
fokus pada bukti nyata isyarat (petunjuk nyata) yang dapat memberikan simbol jasa.

3. Perbedaan strategi penetration pricing dan skimming pricing:

A. penetration pricing merupakan metode penetapan harga yg digunakan oleh perusahaan untuk
menarik lebih banyak pelanggan, dimana produk ditawarkan dengan harga murah di tahan awal.
Sebaliknya penetapan skimming pricing berarti teknik penetapan harga, dimana harga tinggi
dibebankan pada awal untuk mendapatkan keuntungan maksimum.

B. penetration pricing bertujuan mencapai pangsa pasar yang lebih besar, dengan menawarkan
produk dengan harga murah. Sedangkan strategi skimming pricing bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan maksimum dari pelanggan, dengan menawarkan produk dengan harga tertinggi.

C. strategi penetration pricing diterapkan ketika peminta untuk produk relatif elastis, di sisi lain
skimming pricing diterapkan ketika permintaan untuk produk tidak elastis.

D. Dalam kasus penetration pricing, margin keuntungan rendah, sedangkan dalam skimming pricing
margin keuntungan sangan tinggi.

E. karena harga produk awalnya rendah dalam penetration pricing, sejumlah besar produk dijual
oleh perusahaan. Sebaliknya, karena tingginya harga produk, pelanggan meminta produk dalam
jumlah yang kecil, dalam kasus skimming pricing.

*Menurut saya diantara strategi skimming pricing dan penetration pricing keduanya sama-sama baik
untuk diterapkan sesuai dengan Produk yang di keluarkan oleh produsen*

Contohnya strategi skimming pricing lebih baik di gunakan pada jenis produk seperti hendpone,
laptop, ataupun mobil. Karena strategi skimming pricing digunakan untuk menetapkan harga awal yg
tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan semakin turun harganya. Hal ini
dilakukan agar dapat menutupi biaya dan sekaligus menghasilkan laba maksimum atau dengan kata
lain dalam hal ini perusahaan mampu meyakinkan pelanggan bahwa produk memiliki perbedaan
dengan produk sejenis yang dimiliki pesaing. Sedangkan penetration pricing lebih baik digunakan
pada jenis Produk baru seperti operator seluler 3. Karena penetration pricing digunakan untuk
menentukan harga awal yang rendah serendah rendahnya atau murah dengan tujuan untuk
penetrasi dengan cepat dan juga membagun loyalitaa merek pada konsumen dalam waktu relatif
singkat. Contoh strategi penetration pricing pada awal operator 3 diluncurkan, promo yang
dilakukan terbilang besar-besaran dan murah. Ini bertujuan untuk menarik minat masyarakat
dengan promo murahnya yang gencar di promosikan. Salah satunya Yairus operator 3
mempromosikan " isi ulang dapat 3x lipat" sehingga pelanggan mendapatkan pulsa 3x lipat setiap isi
ulang 1x pulsa utama ke semua operator dan mendapat bonus pulsa 2x lipat ke semua pengguna 3.

Perbedaan market skimming pricing dan market penetration pricing:

A. penetration pricing dapat digambarkan sebagai metode penetapan harga yang diadopsi oleh
perusahaan untuk menarik lebih banyak pelanggan, dimana produk tersebut ditawarkan dengan
harga murah di tahap awal. Sebaliknya penetapan harga skimming pricing berarti tidak penetapan
harga, dimana hrga tinggi di bebankan pada awal untuk mendapatkan keuntungan maksimum.

B. penetrasi harga bertujuan mencapai pangsa pasar yang lebih besar, dengan menawarkan produk
dengan harga murah. Sebagai lawan dari objek menggunakan strategi penetapan harga skimming
adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimum dari pelanggan, dengan menawarkan produk
dengan harga tinggi.

C. strategi penepatan harga di praktekan ketika permintaan untuk produk relatif elastis. Di sisi lain
penepatan skimming digunakan ketika permintaan untuk produk tidak elastis.

D. dalam kasus penetapan harga penetapan, margin keuntungan rendah, sedangkan penentuan
harg, margin keuntungan sangat tinggi.

E. karena harga produk awalnya rendah dalam penetapan harga sejumlah besar produk di jual oleh
prusahaan.

Menurut saya keduanya memiliki potensi yang sangat baik untuk diterapkan karena market
skimming pricing dan market penetration pricing. Keunggulannya masing-masing. contohnya dari
market skimming pricing yaitu dari produk Apple strategi penepatan harga Apple pada jajaran
smartphonnya mengikuti strategi price skimming. Apple merilis model iPhone setiap tahun dan
harga iPhone yang lebih baru cukup tinggi, bahkan jauh lebih tinggi dari pada pesaing lainnya.
Sementara itu jajaran produk tahun sebelumnya mendptkan potongan harga karena tidak lagi di
anggap teknologi muktahir.

Apple dapat melakukan ini karena,

• pasti ada pembeli potensial untuk teknologi terbaru

• melakukan hal itu tidak dapat mencitrakan mereknya

• ini membantu menetapkan diri mereka sebagai merek mewah

Contoh market penetration pricing yaitu netflix menawarkan free subscription selama sebulan
pengguna baru untuk pengguna baru. Setelah masa gratis selesai mereka harus membayar biaya
langganan perbulannya.

Penggunaan strategi ini pada netflix adalah contoh sempurna karena orang-orang tidak keberatan
membayar biaya langganan tersebut.
4. Perusahaan menggunakan strategi penetapan harga premium ketika mereka ingin menetapkan
harga yang lebih tinggi daripada pesaingnya untuk produk mereka. Tujuannya adalah untuk
menciptakan persepsi bahwa produk tersebut harus memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan
produk pesaing karena harganya yang lebih tinggi.

Strategi penetapan harga premium memiliki keuntungan dalam menghasilkan margin keuntungan
yang lebih tinggi, menciptakan hambatan masuk yang lebih ketat bagi pesaing, dan meningkatkan
nilai merek untuk seluruh produk perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai