Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
NIM 220541100065
KELAS 5A
A. IDENTITAS DIRI
NAMA N.L.S
PANGGILAN N
JENIS KELAMIN Perempuan
TEMPAT/TGL. LAHIR Tulungagung, 24 November 2003
UMUR 19 Tahun
PENDIDIKAN Mahasiswa S1 PGSD
AGAMA Islam
ALAMAT Tulungagung
B. IDENTITAS KELUARGA
NO NAMA HUBUNGAN JENIS UMUR PENDIDIKAN PEKERJA
LENGKAP KELAMIN AN
1. K Ayah L 53 th STM Buruh
2. S Ibu P 43 th SMP Buruh
C. MASALAH
MASALAH/KELUHAN UTAMA
N adalah seseorang yang sangat perfeksionis, dengan sifat ini justru menjadi berimbas
pada hal lain dan seakan menjadi boomerang untuk diri sendiri dan berujung menyalahkan
diri sendiri. Hal ini sering N rasakan saat menempuh pendidikan. Dengan banyaknya
kegiatan dan beban tugas yang N miliki, sifat perfeksionis ini cukup mengganggu dirinya,
kesehariannya, dan membuatnya menjadi mudah marah. N juga seseorang yang kurang
bisa mengekspresikan atau melepaskan uneg-uneg yang ia rasakan, sehingga hal ini
menambah dirinya merasa lebih buruk.
D. GEJALA PSIKOLOGIS (silahkan diberikan tanda )
Pada Gelap
Pada Orang
Asing
GANGGUAN TIDAK JARANG SERING KETERANGAN
PSIKOLOGIS PERNAH
Ditinggal
Sendiri
Pada Binatang
Besar
Pada
Keramaian
Lalu Lintas
Pada
Kerumunan
Orang Banyak
Sukar
Konsentrasi
Daya Ingat
Buruk
Tuliskan gangguan psikologis yang lain di bawah ini, apabila gangguan tersebut tidak
muncul di atas :
Sering merasa stress saat banyak hal yang harus dilakukan secara bersamaan karena N
kesulitan dalam memanajemen waktunya. Serta dimana sifat perfeksionis yang N miliki
menjadi salah satu stressor bagi dirinya.
E. GEJALA FISIK (silahkan diberikan tanda )
Gejala Somatik
(Sensorik)
Penglihatan
Kabur
Muka Merah
atau Pucat
Merasa
Lemah
Perasaan
ditusuk-Tusuk
Sering Buang
Air Kecil
Tidak Dapat
Menahan Air
Seni
Menjadi
Dingin
(Frigid)
Ereksi Hilang
Impotensi
Tuliskan gangguan fisik yang lain di bawah ini, apabila gangguan tersebut tidak
muncul di atas :
Ketika N merasakan firasat buruk atau feeling yang tidak enak terkadang tangan dan kaki
terasa seperti capek atau pegal-pegal.
Nama : N.L.S
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL / Usia : Tulungagung, 24 November 2003 / 19 th
Masalah / Keluhan Gejala Psikologis Yang Gejala Fisik Yang
Utama Klien Dialami (Jarang/Sering) Dialami (Jarang/Sering)
RAHASIA
PROFIL EVALUASI
Hasil pemeriksaan psikologis bersifat dinamis tergantung faktor lingkungan dan proses belajar, dan sangat di
pengaruhi situasi dan kondisi ananda pada saat asesment berlangsung
HASIL LAPORAN PSIKOLOGIS
B. Hasil Observasi :
1. Kondisi Fisik :
Saat konseling, klien datang menghampiri saya yang sedang duduk di depan
bangunan kostnya sebelum klien pergi ke kampus untuk menghadiri kelas
pengganti. Klien menggunakan pakaian kasual dengan kerudung instan berwarna
hitam, kaos hitam, celana hitam, dan menggunakan sandal jepit cokelat serta
membawa laptop hitam miliknya. Klien berkulit sawo matang, memiliki tinggi
badan 154 cm dan berat badan 54 kg. Dengan wajah yang natural tanpa polesan
make up sedikit pun, klien berjalan menghampiri saya, klien menyapa dengan
suara lirih dan mempersilahkan saya untuk duduk. Selama proses konseling klien
terlihat sedikit pucat tetapi dia sangat leluasa dan memperjelas setiap kalimat
yang dia ucapkan. Klien terlihat sulit untuk menjaga kontak matanya, sesekali
klien menatap mata saya, tetapi sering kali klien melihat ke arah lain. Beberapa
kali klien menggerak-gerakkan kakinya saat berbicara.
2. Kondisi Psikis :
Hasil pemeriksaan psikologis bersifat dinamis tergantung faktor lingkungan dan proses belajar, dan sangat di
pengaruhi situasi dan kondisi ananda pada saat asesment berlangsung
C. Hasil Konseling
Klien merasa terganggu dengan sifat perfeksionis yang dimilikinya, hal-hal yang
sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan berlebih justru klien overthinking dan
menyalahkan dirinya sendiri. Klien menunjukkan adanya gangguan sebagai akibat dari
sifat perfeksionis yang dimilikinya. Kemungkinan posisi klien sebagai anak tunggal
menjadi pemicu dimana ada tuntutan dan harapan tinggi orang tua dan keluarga padanya.
Klien cenderung menetapkan harapan dan standar yang kurang realistis yang kemudian
hal ini membuatnya merasa stress dan mudah marah apabila hal tersebut tidak dapat dia
capai atau dia capai secara tidak sempurna sehingga mengganggu kesehariannya, baik
dalam perkuliahan maupun hubungan interpersonalnya. Klien juga selalu merasa kurang
puas apabila nilai yang dia dapat tidak sesuai harapannya dan terkadang merasa takut
akan kegagalan apabila tidak mempersiapkan segala sesuatu dengan sempurna. Dengan
kondisi klien yang tidak dapat melakukan manajemen waktu dengan baik, klien menjadi
tertekan dengan adanya tugas akademik dan tugas organisasi yang harus klien kerjakan.
Sering kali klien memiliki perasaan cemas yang berlebih, sulit istirahat, merasakan
gangguan pada tidur seperti sulit masuk tidur dan banyak mengalami mimpi-mimpi,
kehilangan pada minat, sering merasa tiba-tiba sedih, dan klien sangat mudah berubah
mood atau perasaannya.
Klien sering merasa sakit dan nyeri di otot, badan terasa lemah atau lesu, jantung tiba-
tiba berdebar, mengalami gangguan pencernaan yaitu maag dan jangka waktu buang air
besar cukup lama, serta tiba-tiba kepala terasa pening karena darah rendah klien yang
kambuh.
D. Kesimpulan
Kesimpulan berdasarkan sesi konseling yang telah dilakukan dan hasil konseling
diatas, bahwa sifat perfeksionis yang dimiliki klien ini cukup mengganggu kehidupan
sehari-harinya, hubungan interpersonalnya, dan mengakibatkan stress juga menjadi
seorang yang emosional. Hal ini cukup mengganggu keseharian dan hubungan
interpersonal klien. Klien sering overthinking dan kemudian menyalahkan dirinya
sendiri atas hal-hal yamg sulit klien hadapi. Klien juga selalu terbayang-bayangi oleh
kesempurnaan sehingga hal ini menyebabkan klien memiliki rasa takut berlebih akan
kegagalan. Kondisi dimana klien sulit manajemen waktu yang baik justru menambah
pressure pada klien, terkadang klien menangis dengan sendirinya apabila batinnya
merasakan letih dan kesal.
E. Saran
Saran untuk klien agar dapat mengatasi permasalahan yang dihadapinya, anatara lain:
1. Mempraktikkan teknik mindfulness, meditasi, dan relaksasi agar klien dapat
mengatasi stress terkait dengan keinginannya untuk sempurna maupun stressor-
stressor yang lainnya.
2. Memahami dan mempraktikkan self-compassion agar dapat menyayangi diri
sendiri apabila mengalami kegagalan atau ketidak sempurnaan.
3. Melakukan pelatihan manajemen waktu agar dapat mengontrol aktivitasnya
sehingga terhindar dari stress dan menjaga kualitas tidurnya.
Hasil pemeriksaan psikologis bersifat dinamis tergantung faktor lingkungan dan proses belajar, dan sangat di
pengaruhi situasi dan kondisi ananda pada saat asesment berlangsung
4. Mempraktikkan teknik untuk manajemen stress seperti problem focused coping,
emotional focused coping, dan terapi kelompok.
5. Menjaga pola makan seperti memperbanyak sayur, buah, kandungan serat dan
mineral yang tinggi serta secara rutin berolahraga.
6. Menemukan banyak dukungan sosial untuk membangun semangat diri dan
mencari tempat berbagi cerita yang nyaman.
Hasil pemeriksaan psikologis bersifat dinamis tergantung faktor lingkungan dan proses belajar, dan sangat di
pengaruhi situasi dan kondisi ananda pada saat asesment berlangsung
DOKUMENTASI