Anda di halaman 1dari 4

NAMA I KADEK SUDARTAYASA

NIM G4C022072
PRODI S2 ILK
MATA KULIAH BIOLOGI SEL & MOLEKULER

PERSPEKTIF TENTANG PERUBAHAN EPIGENETIK YANG


TERKAIT DENGAN MEROKOK DAN VAPING

1) PENDAHULUAN
Rokok elektronik (e-rokok) mengandung nikotin, partikel
sangat halus, perasa seperti sitotoksik sinamaldehida dan diasetil,
senyawa organik yang mudah menguap seperti sebagai iritasi
pernapasan akrolein dan akrilamida, bahan kimia penyebab kanker
paru-paru seperti formaldehida dan asetaldehida, dan logam berat
seperti nikel, timah, dan timbal. Racun dan iritasi pernapasan yang
ada dalam aerosol yang dihasilkan dari rokok elektrik dikirim ke
paru-paru dengan setiap isapan yang diambil oleh pengguna rokok
elektrik.
Perubahan epigenetik, termasuk perubahan metilasi DNA,
disregulasi mikroRNA (miRNA), dan RNA nonkode panjang
(lncRNA), telah ditemukan memainkan beberapa peran penting
dalam inisiasi dan perkembangan penyakit pada manusia, serta
interaksi antara genetik dan faktor lingkungan. Metilasi DNA telah
terlibat dalam penyakit autoimun, gangguan metabolisme, gangguan
neurologis, dan proses penuaan. miRNA adalah kelas RNA
nonkode kecil dengan 21-25 nukleotida yang memainkan peran
pengaturan penting dalam berbagai proses seluler dan biologis
seperti regulasi kekebalan dan respons inflamasi. Selain perubahan
metilasi DNA, paparan rokok dapat menyebabkan perubahan RNA
nonkode seperti miRNA dan lncRNA. Dengan menggunakan
sampel darah lengkap dari peserta Framingham Heart Study, enam
miRNA yang khas dari merokok ditemukan terkait dengan
peradangan yang disebabkan oleh merokok dan penurunan fungsi
paru.
2) PERUBAHAN EPIGENETIK YANG TERKAIT DENGAN
MEROKOK
Merokok telah terbukti memodulasi DNA methyltransferase 1
(DNMT1) dan modifikasi histon enzim yang terlibat dalam
patogenesis kanker paru-paru dan PPOK. Menyelidiki perubahan
metilasi DNA yang terkait dengan merokok tidak hanya membantu
kita memahami mekanisme dalam jalur genesis penyakit-penyakit
yang terkait dengan paparan rokok, tetapi juga mengidentifikasi
biomarker yang digunakan untuk prediksi konsumsi rokok. Selain
perubahan metilasi DNA, paparan rokok dapat menyebabkan
perubahan RNA nonkode seperti miRNA dan lncRNA. Dengan
menggunakan sampel darah lengkap dari peserta Framingham Heart
Study, enam miRNA yang khas dari merokok ditemukan terkait
dengan peradangan yang disebabkan oleh merokok dan penurunan
fungsi paru. Penelitian sel epitel bronkial manusia (HBE) secara in
vitro mengindikasikan keterlibatan lncRNA dalam transisi epitel-
mesenkim dan transformasi maligna sel HBE yang diinduksi oleh
ekstrak asap rokok.

3) PERUBAHAN EPIGENETIK YANG TERKAIT DENGAN


VAPING
Eksosom adalah vesikel kecil berukuran nano yang dilepaskan
oleh berbagai jenis sel seperti sel imun dan sel struktur. Eksosom
mengandung protein permukaan, protein pengatur, mRNA, miRNA,
dan lncRNA yang diperkaya. Penelitian terbaru menggunakan
eksosom plasma dari tujuh perokok, tujuh perokok elektrik, dan
delapan bukan perokok mengidentifikasi 24 miRNA yang signifikan
antara perokok dan bukan perokok, serta 17 miRNA yang signifikan
antara perokok elektrik dan bukan perokok. Pemeriksaan terhadap
24 miRNA dan 17 miRNA menunjukkan 9 miRNA yang tumpang
tindih, yang mengindikasikan adanya kesamaan dan perbedaan
dalam pola miRNA antara merokok dan vaping. Studi lain oleh
kelompok kami menggunakan eksosom plasma manusia dari enam
perokok, enam perokok, dan enam bukan perokok mengidentifikasi
tujuh lncRNA yang signifikan antara perokok dan bukan perokok,
13 lncRNA yang signifikan antara perokok dan bukan perokok.
Pemeriksaan terhadap 7 lncRNA dan 13 lncRNA tidak
menunjukkan lncRNA yang tumpang tindih, yang mengindikasikan
adanya perbedaan gangguan lncRNA antara merokok dan vaping.

4) KESIMPULAN DAN PERSPEKTIF MASA DEPAN

Bukti-bukti yang muncul dari penelitian pada tikus dan


manusia menunjukkan adanya potensi hubungan antara vaping
dengan perubahan epigenetik. Mengingat kesamaan (misalnya,
nikotin) dan perbedaan (misalnya, produk sampingan pembakaran)
dalam komposisi kimiawi antara asap tembakau dan aerosol rokok
elektrik, penelitian terbaru menemukan perubahan epigenetik yang
sama dan berbeda saat membandingkan perokok dan vape dengan
kontrol. Dengan demikian, perubahan epigenetik dalam subjek
selama proses inisiasi dan penghentian rokok elektrik memerlukan
penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu, bagaimana tingkat
epigenetik berubah ketika pengguna rokok elektrik berganti rasa
seperti berganti dari rasa buah (terutama termasuk bahan kimia
perasa maltol dan furaneol) ke mentol (bahan kimia perasa L-
mentol) atau tembakau (terutama bahan kimia perasa 2,3,5-
trimetilpirazin) sebagai respons terhadap kebijakan penegakan rasa
oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA)
belum diketahui, dan hal ini perlu diteliti di masa mendatang.
Teknologi baru dalam studi epigenetik serta studi epigenetik
spesifik jaringan dan sel ini dapat memfasilitasi kita untuk
memahami bagaimana merokok dan vaping memengaruhi
perubahan epigenetik pada berbagai jenis sel atau jaringan, dan
potensi risiko kesehatan yang terkait dengannya. Upaya ilmiah
dalam hal memahami perubahan epigenetik/epigenomik berdasarkan
transkriptomik mul-tiomik dan spasial akan membantu menentukan
toksisitas vaping pada tingkat seluler/subseluler.

Anda mungkin juga menyukai