BETWEEN SMOKERS AND NON SMOKERS ( PENGARUH MEROKOK TERHADAP HEMOGLOBIN TINGKAT PERBANDINGAN ANTARA perokok DAN NON perokok )
26. RISDO LAMBAS MALAU ( 4193341039)
Judul jurnal : HE EFFECTS OF CIGARETTE SMOKING ON HEMOGLOBIN LEVELS COMPARED BETWEEN SMOKERS AND NON Identitas jurnal penulis SMOKERS : Shah BK, Nepal AK, Agrawal M, DAN Sinha AK. tahun terbit : 2012 vol dan EDISI : VOL 1, EDISI 1 issn` : ISSN 2091-2102 ABSTRAK Merokok merupakan salah satu masalah global yang menyebabkan berbagai penyakit. Merokok menyebabkan variasi dalam parameter darah yang berbeda di antaranya hemoglobin diyakini meningkat karena merokok. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh merokok sigaret terhadap kadar hemoglobin antara perokok dan bukan perokok. :Studi banding crosssectional dilakukan di Departemen Patologi, Laboratorium Hematologi, BP Koirala Institute of Health Sciences, Dharan, Nepal. Total 100 ukuran sampel yang terdiri dari 50 perokok dan 50 bukan perokok dilibatkan dalam penelitian. Hemoglobin diperkirakan dengan metode Cyanmethemoglobin. Uji 't' siswa diterapkan untuk data parametrik dan uji Chi-Square diterapkan untuk data kategorikal. Nilai-ap kurang dari 0,05 dianggap signifikan secara statistik. Pendahuluan Merokok adalah praktik di mana zat seperti tembakau dibakar dan dicicipi atau dihirup. Secara global, merokok membunuh lebih dari empat juta orang setiap tahun dan cenderung menyebabkan lebih banyak kematian dini 2020. Bahan beracun dalam asap rokok beredar ke seluruh tubuh menyebabkan kerusakan dalam beberapa cara berbeda. Pembakaran tembakau dan kertas menghasilkan lebih dari empat ribuan senyawa kimia berupa gas, uap dan partikulat seperti karbonmonoksida, hidrogen sianida, fenol, amonia, formaldehida, benzena, pirena, nitrosamin, nikotin dan tar. Merokok tembakau adalah faktor risiko terpenting yang terkait dengan bronkitis kronis dan emfisema. Merokok telah terbukti menjadi penyebab utama kematian anak dari berat badan lahir yang rendah, kehamilan pendek, sindrom gangguan pernapasan dan sindrom kematian bayi mendadak. Banyak masalah kesehatan, perubahan hematologi dan fisiologis terlihat pada tubuh manusia akibat merokok. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan efek merokok pada kadar hemoglobin antara perokok dan kontrol yang tidak merokok sesuai usia. dikumpulkan dengan pungsi vena. Hemoglobin diukur dengan metode cyanmethhemoglobin di bawah protokol standar. Metode penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional komparatif dengan teknik
purposive sampling. Durasi penelitian adalah dua bulan dari Juni 2011 hingga Juli 2011. Sebanyak 50 subjek yang perokok dan 50 subjek yang tidak merokok diikutsertakan dalam penelitian ini. Pemeriksaan laboratorium dilakukan di Departemen Patologi, Laboratorium Hematologi, Koirala Institute of Health Sciences (BPKIHS). Darah vena dikumpulkan dengan pungsi vena. Hemoglobin diukur dengan metode cyanmethhemoglobin di bawah protokol. hasil Sampel penelitian terdiri dari 100 subjek yang terdiri dari 50 orang perokok dan 50 orang bukan perokok, dapat dilihat pada tabel berikut. . pembahasan
Hasil serupa diperoleh oleh Nordenberg D et al, 1990 yang menegaskan
bahwa kadar hemoglobin secara signifikan lebih tinggi untuk perokok dibandingkan non perokok.1 Demikian pula Tirlapur VG et al, 1983 menyimpulkan bahwa konsentrasi hemoglobin meningkat dengan bertambahnya usia pada perokok berat dari kedua jenis kelamin.3 Aitchison R et al, 1988 menunjukkan dalam temuannya bahwa, peningkatan kadar karboksihemoglobin terlihat pada sampel penelitian karena merokok.3 Muhammad AM dkk, 2010 mengatakan, merokok dikaitkan dengan peningkatan kadar hemoglobin dalam darah total.8 MilmanN et al, 1984 menemukan selama penelitiannya bahwa, merokok tembakau memiliki efek peningkatan konsentrasi hemoglobin pada kedua jenis kelamin.9 Penelitian ini menunjukkan hasil yang sama seperti penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kesadaran tentang efek merokok pada kesehatan mereka antara perokok dan bukan perokok . Dilaporkan bahwa jumlah perokok maksimum yang biasa merokok 1-5 batang per hari dengan minuman beralkohol. Banyak perokok muda yang ditemui dalam penelitian ini. Jumlah subjek yang mulai merokok dalam 5 tahun terakhir maksimal 21 pasien dari 50 orang. Dalam penelitian ini, kami juga menemukan bahwa rata-rata ±SD usia semua pasien perokok mulai merokok adalah 24,12±5,13 tahun. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan: a) Ukuran sampel relatif kecil b) Durasi dan tingkat merokok dan faktor lain seperti alkohol, tembakau tidak dipertimbangkan. Kesimpulan
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi bahwa kadar hemoglobin secara signifikan
lebih tinggi pada perokok daripada non-perokok, Selain itu, pemerintah harus mengadakan penyuluhan , media dan sumber daya lainnya untuk menciptakan kesadaran tentang efek berbahaya dari merokok. Thanks CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik