Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)

ISSN : 2087-1333 (Online)

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN NILAI HEMATOKRIT PADA


PEROKOK AKTIF

Relationship Of Hemoglobin Levelsand Hematocrit Value Inactive Smokers

Nuradi1, Jangga2
1
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar
2
Universitas Mega Rezky Makassar
Koresponden : nuradi.poltekkes.mks@gmail.com/085255668090

ABSTRACT

Active smokers are people who smoke actively or continuously. Cigarettes contain toxic
substances and have an opiate effect. The presence of tar and free radicals from cigarette
smoke can cause erythrocyte hemolysis. Also, the content of cigarette smoke can lead to
increased levels of hemoglobin mediated by exposure to carbon monoxide (CO). The
large affinity of carbon monoxide against hemoglobin makes it easier for the two
compounds to bind together to form carboxyhemoglobin (HbCO), this will also cause an
increase in hematocrit value. The purpose of this study was to find out the relationship
between hemoglobin levels and hematocrit values in active smokers by using a person
correlation test. The number of samples used was 33 samples with purposive sampling
techniques. The results showed the average hemoglobin level in smokers was 14.13 g /
dl, the average hematocrit value of smokers was 41.58%. The results of the person
correlation test between hemoglobin levels and hematocrit values obtained a calculated
r-value (0.93) > r table (0.344), conclusion H0 rejected and Ha received which means
there is a relationship between hemoglobin and hematocrit levels in active smokers.
Hemoglobin is positively related to hematocrit.
Keywords: Active Smokers, Hemoglobin, Hematocrit

ABSTRAK

Perokok aktif merupakan orang yang merokok secara aktif atau terus menerus. Rokok
mengandung bahan beracun dan berefek candu. Adanya tar dan radikal bebas dari asap
rokok dapat menyebabkan hemolisis eritrosit. Selain itu, kandungan dari asap rokok dapat
menyebabkan peningkatan kadar hemoglobin yang dimediasi oleh paparan
karbonmonoksida (CO). Afinitas karbon monoksida yang besar terhadap hemoglobin
memudahkan kedua senyawa tersebut untuk saling berikatan membentuk
karboksihemoglobin (HbCO), hal ini juga akan menyebabkan peningkatkan pada nilai
hematokrit. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar
hemoglobin dan nilai hematokrit pada perokok aktif dengan menggunakan uji korelasi
person. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 33 sampel dengan teknik purposive
sampling. Hasil penelitian menunjukkan kadar hemoglobin rata-rata pada perokok adalah
14.13 g/dl, nilai hematokrit rata-rata para perokok adalah 41.58%. Hasil uji korelasi
person antara kadar hemoglobin dan nilai hematokrit didapatkan nilai r hitung (0.93) > r
tabel (0.344), kesimpulan H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan
antara kadar hemoglobin dan hematokrit pada perokok aktif. Hemoglobin berhubungan
secara positif terhadap hematokrit.
Kata kunci : Perokok Aktif, Hemoglobin, Hematokrit

150
Vol. 11 No. 2, November 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1829
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

PENDAHULUAN kematangan, kekuatan, dan daya tarik


Rokok adalah hasil olahan terhadap lawan jenis melatar belakangi
tembakau terbungkus termasuk cerutu seseorang untuk merokok (Amelia
atau bentuk lainnya yang dihasilkan dalam Komalasari, 2000).
oleh tanaman Nicotiana tabacum, Asap rokok mengandung sekitar
Nicotiana rustica dan spesies lainnya 4000 senyawa kimia yang secara
atau sintesisnya yang mengandung farmakologis terbukti aktif, beracun,
nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan dapat menyebabkan mutasi
tambahan (Amelia dalam Peraturan (mutagenic), dan kanker
Pemerintah Republik Indonesia Nomor (carcinogenic). Tiga racun utama dalam
19, 2003). rokok yaitu nikotin, tar, dan karbon
Saat ini jumlah perokok, terutama monoksida (Plus Redaksi, 2007).
perokok remaja terus bertambah, Merokok merupakan salah satu
khususnya di Negara-negara faktor resiko dari berbagai penyakit
berkembang. Keadaan ini merupakan seperti gangguan pernapasan, seperti
tantangan berat bagi upaya peningkatan nyeri di paru-paru, batuk kering, dan
derajat kesehatan masyarakat. Bahkan infeksi saluran pernapasan, serangan
organisasi kesehatan dunia atau World jantung, stroke, kanker impotensi, dan
Health Organization (WHO) telah gangguan kehamilan (Sukmana Teddie,
memberikan peringatan bahwa dalam 2009). Dalam penelitian beberapa tahun
decade 2020-2030 tembakau akan terakhir, dikemukakan bahwa merokok
membunuh 10 juta pertahun, 20% juga dapat memengaruhi komponen-
diantaranya terjadi di Negara-negara komponen darah. Misalnya, pengaruh
berkembang. Melalui resolusi tahun rokok pada jumlah sel darah putih
1983 organisasi kesehatan dinua (leukosit) yang menunjukkan bahwa
(WHO) telah menetapkan tanggal 31 terdapat peningkatan sel darah putih
mei sebagai hari bebas tembakau pada perokok daripada bukan perokok.
sedunia setiap tahun (Irawati dalam Merokok juga diduga dapat terpengaruh
Tandean, 2010). pada komponen darah lainnya,
Beberapa hal yang melatar misalnya eritrosit, trombosit,
belakangi seseorang untuk merokok, hemoglobin, dan sebagainya
seperti faktor sosial, faktor (Wibowo dalam Islam, 2007).
farmakologis, dan faktor psikologis. Hemoglobin adalah suatu protein
Faktorsosial merupakan faktor eksternal tetrametrik dalam eritrosit yang
yang mempengaruhi sikap seseorang berikatan dengan oksigen serta bertugas
untuk merokok. Umumnya faktor sosial dalam melepaskan oksigen tersebut
ini berasal dari lingkungan sekitar, kedalam jaringan. Selain itu,
seperti orang tua dan teman sebaya. hemoglobin juga nantinya akan
Dari tinjauan farmakologis, nikotin berikatan dengan karbon dioksida untuk
yang terkandung dalam rokok mengembalikannya ke paru (Wibowo
menimbulkan efek adiktif atau Granner dkk, 2009). Karbon monoksida
ketergantungan, sehingga seseorang (CO) yang terkandung dalam rokok
cenderung atau ketagihan untuk terus memiliki afinitas yang besar terhadap
merokok. Faktor psikologis merupakan hemoglobin sekitar 210-300 kali lebih
faktor Internal yang mempengaruhi besar dibandingkan dengan afinitas
seseorang untun merokok. Adanya terhadap oksigen, sehingga
krisis psikososial berupa simbolisasi memudahkan keduanya untuk saling
diri bahwa merokok merupakan symbol berikatan membentuk

151
Vol. 11 No. 2, November 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1829
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

karboksihemoglobin, suatu bentuk antara berbagai lapisan darah, dan


inaktif dari hemoglobin. Hal ini gesekan ini menentukan viskositas.
mengakibatkan hemoglobin tidak dapat Karena itu, viskositas darah meningkat
mengikat oksigen untuk dilepaskan ke hebat dengan meningkatnya hematokrit
berbagai jaringan sehingga (Irawati dalam Guyton, 2010).
menimbulkan terjadinya hipoksia Penelitian yang dilakukan Cholid
jaringan. Tubuh manusia akan berusaha (2011), terhadap orang yang perokok,
mengkompensasi penurunan kadar mendapatkan hasil bahwa terdapat
oksigen dengan cara meningkatkan pengaruh antara kebiasaan merokok
kadar hemoglobin (Wibowo dalam dengan viskositas darah melalui
Leifert JA, 2008). pemeriksaan hematokrit.
Fakta mengatakan bahwa perokok Penelitian yang dilakukan Bjork
bernafas pada 250 ml CO dari setiap pada tahun 2000, mendapatkan hasil
bungkus rokok. CO mengurangi bahwa kebiasaan merokok
kemampuan eritrosit untuk membawa menyebabkan penurunan kadar Hb
oksigen dan tubuh mengkompensasi hal darah, tetapi penelitian Odenberg dan
ini juga dengan memproduksi lebih W. Adamson pada tahun 2005
banyak eritrosit yang dapat menyatakan bahwa merokok
menyebabkan polisitemia. (Irawati menyebabkan terjadinya peningkatan
dalam Cameron, 2011). kadar Hb darah. Berdasarkan informasi
Polisitemia adalah suatu keadaan tersebut bahwa merokok mempunyai
dimana terjadi peningkatan jumlah hubungan dengan kadar Hb darah di
sel darah merah akibat pembentukan dalam tubuh (Pratiwi, 2015).
sel darah merah yang berlebihan oleh
sumsung tulang. METODE
Polisitemia adalah suatu kondisi Jenis penelitian yang akan
yang jarang terjadi di mana tubuh terlalu dilakukan adalah observasi
banyak memproduksi sel darah merah. laboratorium dengan pendekatan cross
Orang dengan polisitemia memiliki sectional untuk mengetahui hubungan
peningkatan hematokrit, hemoglobin, kadar hemoglobin dan hematokrit pada
atau jumlah sel darah merah di atas perokok aktif.
batas normal melebihi 6 juta/mm atau Penelitian ini dilaksanakan di Balai
hemoglobinnya melebihi 18 gr/dl. Besar Laboratorium Kesehatan
Meningkatnya jumlah sel darah merah Makassar pada bulan Maret 2019.
dalam sirkulasi darah, viskositas darah Sampel yang digunakan yaitu perokok
total, merupakan peristiwa yang aktif yang sesuai dengan kriteria inklusi.
menyebabkan melambatnya aliran Alat penelitian yang digunakan
darah dan merupakan penyebab dari adalah: spoit 3ml, vacumtainer EDTA,
manifestasi patofisiologi penyakit ini. kapas alkohol, tourniquet, masker,
Meningkatnya viskositas darah handscoon alat Mindray BC-5300.
megakibatkan peningkatan volume Bahan penelitian yang digunakan yaitu
darah dan selanjutnya diikuti darah dan reagen hematologi analyzer
meningkatnya kerja jantung, Mindray BC-5300.
vasodilatasi serta meningkatnya Prosedur Kerja
oksigen ke jaringan (Sari Sinta, 2014). 1. Tahap Pra-Analitik
Semakin besar persentase sel dalam Persiapan pasien mulai mengisi
darah, artinya semakin besar hematokrit infornt consent. Prinsip Mindray BC-
semakin banyak gesekan yang terjadi 5300: Mengukur sel darah secara

152
Vol. 11 No. 2, November 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1829
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

otomatis berdasarkan impedansi aliran b. Pemeriksaan hemoglobin dan


listrik atau berkas cahaya terhadap sel- hematokrit dengan menggunakan
sel yang dilewatkan atau pengukuran alat Mindray BC-5300.
dan penyerapan sinar akibat interaksi Nyalakan komputer dan masuk di
sinar yang mempunyai panjang menu utama Mindray BC-5300.
gelombang tertentu dengan larutan atau Nyalakan alat Mindray BC-5300
sampel yang dilewatinya. Alat ini dengan cara menekan tombol ON pada
bekerja berdasarkan prinsip flow power di samping bagian belakang alat.
sytometer. Flow cytometer adalah Klik yes apabila muncul note “Skip
metode pengukuran (metri) jumlah dan Fluidics
sifat-sifat sel (cyto) yang dibungkus Initalization”. Klik Worklist (new,
oleh cairan (flow) melalui celah sempit. save, run), untuk mengisi ID dan
Ribuan sel dialirkan melalui celah Identitas pasien. Baca sampel darah
tersebut sedemikian rupa sehingga sel EDTA pasien dengan cara memasukkan
dapat lewat satu per satu, kemudian jarum aspirate ke dalam sampel yang
dilakukan perhitungan jumlah sel dan terlebih dahulu di homogenkan, lalu
ukurannya. Alat ini juga memberikan tekan aspiratnya. Klik Graph untuk
informasi intra seluler, termasuk inti sel. melihat hasil pemeriksaan. Pilih menu
a. Alat dan bahan print pada graph untuk mencetak
Alat Mindray BC-5300, sedangkan sebagai print out.
bahan yang digunakan diantaranya 3. Tahap Pasca Analitik
antikoagulan (EDTA), kapas alkohol, Interpretasi hasil kadar Hb dan
spoit 3 ml, tourniquet, dan plaster. Ht pada perokok aktif. Nilai normal
2. Tahap Analitik hemoglobin : Pria 13-18 g/dL dan pada
a. Prosedur pengambilan darah vena wanita 12-16 g/dL. Nilai normal
Pasien dalam keadaan duduk. hematokrit : Pria: 40-48% dan Wanita :
Letakkan tangan pasien lurus dengan 37-43% (Arianda Dedy, 2017)
telapak tangan menghadap ke atas. Analisis Data
Vena pasien dibendung dengan Analisis data disajikan dalam
tourniquet, kemudian pasien disuruh bentuk table dan dianalisa dengan
mengapalkan tangan beberapa kali melihat hasil korelasi, berdasarkan
untuk mengisi pembuluh darah. Ujung rumus Uji Korelasi Person.
telunjuk kiri memeriksa lokasi vena
yang akan ditusuk. Setelah didapat, HASIL
vena pasien didesinfektan dengan kapas Berdasarkan hasil penelitian yang
alkohol 70% dan dibiarkan kering. dilakukan di Balai Besar Kesehatan
Tusuk vena pasien dengan spoit dengan Paru Masyarakat Makassar pada bulan
arah lubang jarum menghadap ke atas. Maret 2019, dengan hasil sebagai
Mintalah kepada pasien untuk berikut Dari hasil penelitian yang
membuka kepalan tangannya saat darah diperoleh seperti yang tercantum pada
dihisap kedalam spoit. Lepaskan tabel 01 selanjutnya diolah dengan
tourniquet dan letakkan kapas kering teknik analisa data secara deskriptif.
pada tempat penusukan lalu diberi Tabel 02 menunjukkan bahwa dari 33
plester. Jarum dilepas dari spoit, lalu sampel ditemukan 0 sampel (0%)
darah dimasukkan kedalam tabung dengan kadar hemoglobin tinggi, 18
EDTA. Spoit yang telah digunakan sampel (54.54%) dengan kadar
segera dibuang pada tempat hemoglobin normal, dan 15 sampel
pembuangan khusus. (45.45%) dengan kadar hemoglobin

153
Vol. 11 No. 2, November 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1829
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

rendah. Tabel 03 menunjukkan bahwa memiliki peningkatan hematokrit,


dari 33 sampel ditemukan 4 sampel hemoglobin, atau jumlah sel darah
(12.12%) dengan kadar hematokrit merah di atas batas normal melebihi 6
tinggi, 14 sampel (42.42%) dengan juta/mm atau hemoglobinnya melebihi
kadar hematokrit normal, dan 15 sampel 18 gr/dl. Meningkatnya jumlah sel
(45.45%) dengan kadar hematokrit darah merah dalam sirkulasi darah,
rendah. Selanjutnya dari data hasil viskositas darah total, merupakan
penelitian yang diperoleh seperti yang peristiwa yang menyebabkan
tercantum pada tabel 1 dilakukan melambatnya aliran darah dan
analisa dengan melihat hasil korelasi, merupakan penyebab dari manifestasi
berdasarkan rumus Uji Korelasi Person patofisiologi penyakit ini.
: Karena r hitung (0.93) > r tabel Meningkatnya viskositas darah
(0.344), maka H0 di tolak. Kesimpulan megakibatkan peningkatan volume
ada hubungan yang bermakna antara darah dan selanjutnya diikuti
hemoglobin dan hematokrit para meningkatnya kerja jantung,
perokok tif. Hemoglobin berhubungan vasodilatasi serta meningkatnya
secara positif terhadap hematokrit oksigen ke jaringan (Sari Sinta, 2014).
dengan derajat hubungan korelasi kuat. Semakin besar persentase sel dalam
darah, artinya semakin besar hematokrit
PEMBAHASAN semakin banyak gesekan yang terjadi
Hemoglobin adalah suatu protein antara berbagai lapisan darah, dan
tetrametrik dalam eritrosit yang gesekan ini menentukan viskositas.
berikatan dengan oksigen serta bertugas Karena itu, viskositas darah
dalam melepaskan oksigen tersebut ke meningkat hebat dengan meningkatnya
jaringan. Selain itu hemoglobin juga hematokrit (Irawati dalam Guyton,
nantinya akan berikatan dengan karbon 2010).
dioksida untuk mengembalikannya ke Berdasarkan hasil penelitian
paru (Wibowo D.V dalam Granner dkk, dengan menggunakan teknik analisa
2017). Seharusnya, hemoglobin ini data secara deskriptif didapatkan hasil
berikatan dengan oksigen yang sangat dari 33 sampel ditemukan 0 sampel
penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, (0%) dengan kadar hemoglobin tinggi,
tetapi karena gas CO lebih kuat dari 18 sampel (54.54%) dengan kadar
pada oksigen, maka gas CO ini merebut hemoglobin normal, dan 15 sampel
tempatnya “disis” hemoglobin. Jadilah, (45.45%) dengan kadar hemoglobin
hemoglobin bergandengan dengan gas rendah. Hasil penelitian yang dilakukan
CO. kadar gas CO dalam darah bukan oleh Shah et al (2012) mendapatkan
perokok kurang dari 1%, sementara kadar hemoglobin pada perokok lebih
dalam darah perokok mencapai 4-15%. tinggi jika dibandingkan dengan non
Karena CO mengurangi kemampuan perokok. Pada penelitian yang
eritrosit untuk membawa oksigen maka dilakukan oleh Bashir et al (2016)
tubuh mengkompensasi hal ini dengan dilaporkan juga peningkatan kadar
memproduksi lebih banyak eritrosit hemoglobin yang berkorelasi dengan
yang mengakibatkan polisitemia peningkatan ukuran eritrosit pada
(Amelia dalam Leifert, 2016). perokok jika dibandingkan dengan
Polisitemia adalah suatu kondisi bukan perokok.
yang jarang terjadi di mana tubuh Perbedaan ini dapat disebabkan
terlalu banyak memproduksi sel darah karena kadar hemoglobin setiap
merah. Orang dengan polisitemia individu dipengaruhi oleh banyak faktor

154
Vol. 11 No. 2, November 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1829
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

seperti umur, jenis kelamin, nutrisi, yang bermakna antara kadar


aktivitas fisik, ketinggian daerah tempat hemoglobin dan nilai hematokrit pada
tinggal, kebiasaan merokok, obat perokok aktif.
obatan yang di konsumsi, serta alat dan Hal ini telah dibuktikan pada
metode tes yang di gunakan. Penelitian penelitian sebelumnya yang dilakukan
ini tidak bisa mengontrol status nutrisi oleh Anggraini 2010, yang
dan aktivitas fisik dari responden, menyebutkan bahwa ada hubungan atau
sehingga dapat mengganggu nilai dari korelasi antara kadar hemoglobin
kadar hemoglobin responden tersebut. dengan jumlah eritrosit terhadap
Hasil penelitian nilai hematokrit perokok aktif. Selain itu peningkatan
terhadap perokok aktif juga jumlah eritrosit ini berkorelasi positif
menggunakan teknik analisa data secara terhadap nilai hematokrit. Semakin
deskriptif menunjukkan bahwa dari 33 besar jumlah eritrosit, maka semakin
sampel ditemukan 4 sampel (12.12%) besar pula nilai hematokrit dalam darah,
dengan kadar hematokrit tinggi, 14 begitupun sebaliknya. Nilai hematokrit
sampel (42.42%) dengan kadar sangat tergantung pada jumlah eritrosit,
hematokrit normal, dan 15 sampel karena eritrosit merupakan massa sel
(45.45%) dengan kadar hematokrit terbesar dalam darah.
rendah.
Nilai hematokrit berkorelasi positif KESIMPULAN
dengan kadar viskositas darah, semakin Berdasarkan penelitian yang telah
tinggi nilai hematokrit maka kadar dilakukan di Balai Besar Kesehatan
viskositas darah juga akan semakin Paru Masyarakat Makassar dengan 33
meningkat. Hasil penelitian yang jumlah sampel didapatkan kesimpulan
dilakukan oleh Irawati, Lili (2011) sebagai berikut terdapat hubungan
menunjukkan bahwa tidak ada antara kadar hemoglobin dan
hubungan yang bermakna antara jumlah hematokrit pada perokok aktif.
rokok yang dihisap perhari dengan Hemoglobin berhubungan secara positif
viskositas darah. Hasil penelitian yang terhadap hematokrit.
dilakukan oleh Cholid (2011), bahwa
terdapat pengaruh antara kebiasaan SARAN
merokok dengan viskositas darah Adapun beberapa saran sebagai
melalui pemeriksaan hematokrit berikut
terhadap orang yang perokok aktif. 1. Bagi peneliti selanjutnya,
Perbedaan ini dapat disebabkan dianjurkan untuk meneliti faktor
karena kadar hematokrit setiap individu faktor yang dapat mempengaruhi
dipengaruhi oleh banyak faktor kadar hemoglobin dan hematokrit
diantaranya perubahan cairan plasma dalam darah selain disebabkan oleh
seperti kasus dehidrasi, penurunan atau merokok.
peningkatan jumlah sel terutama 2. Bagi masyarakat umum hendaknya
eritrosit, dan sebagainya. dapat memberikan informasi yang
Pada penelitian ini untuk lebih banyak tentang bahaya
menganalisa hubungan antara kadar merokok melalui media massa dan
hemoglobin dan nilai hematokrit cetak atau propaganda kepada
digunakan uji korelasi person dengan masyarakat khususnya tentang
hasil nilai r hitung (0,93) > dari nilai r kandungan-kandungan zat kimia
tabel (0.344) yang berarti HO di tolak, yang ada didalam rokok beserta
menunjukkan bahwa terdapat hubungan dampaknya terhadap tubuh.

155
Vol. 11 No. 2, November 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1829
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

DAFTAR PUSTAKA Mawakes M.T, Kalangi S.J, Pasiak T.F,


Amelia, Rizky Nazrul, Ellyza Basyar, 2016. Perbandingan Kadar
Masrul, 2016. Hubungan Hemoglobin Darah Pada Pria
Derajat Merokok Perokok Dan Bukan Perokok
Berdasarkan Indeks Brinkman https://ejournal.unsrat.ac.id/i
dengan Kadar Hemoglobin. ndex.php/ebiomedik/article/d
http://jurnal.fk.unand.ac.id/in ownload/11250/10841 di
dex.php/jka/article/viewFile/5 akses tanggal 12 Januari 2019.
87/475 di akses 1, Januari Pratiwi N.A, 2015. Gambaran
2019. Hemoglobin Pada Perokok Di
Arianda Dedy. 2017. Buku Saku Analis Kampong Adat Cireundu
Kesehatan. Bekasi; Analis http://repository.poltekkesbdg
Muslim Publisher .info/items/show/549 di akses
Bakta, Made. 2006. Hematologi Klinik tanggal 12 Januari 2019.
Ringkas. Jakarta. EGC. Priskilla, 2015. Pengendalian Perilaku
Beni Kasem, 2017. Gambaran Merokok.
Hemoglobin pada perokok http://www.google.com/url?s
aktif lansia di R.S.U Wisata a=t&rct=j&q=&esrc=s&sou
Universitas Indonesia Timur. rce=web&cd= di akses
Darmawan M.E dalam siti, 2017. tanggal 7 Januari 2019.
Pengaruh Waktu Centrifugasi Ronald A., McPherson Richard A.
Terhadap Hasil Pemeriksaan 2004. Tinjauan Klinis Hasil
HCT Metode Makro (Manual) Pemeriksaan Laboratorium.
Di Laboratorium Analis Jakarta; EGC.
Kesehatan Universitas Sadikin, Mohammad. 2008. Seri
Indonesia Timur Makassar. Biokimia, Biokimia Darah,
Hoffbrand A.V. Moss, P.A.H. 2016. Jakarta, Widya Medika.
Kapita Selekta Hematologi Tarwoto. Wartonan, 2008.
Edisi 6. Jakarta; EGC. Keperawatan Medikal Bedah
Hoffbrand A.V. Pettit,J.E P. Moss, Gangguan Sistem
P.A.H. 2005. Kapita Selekta Hematologi. Jakarta; Trans
Hematologi. Jakarta; EGC. Info Media.
Ikadek, 2018. Gambaran Hasil Wibowo D, Pangemanan D, Polii H,
Peningkatan Kadar dalam RISKESDAS 2017.
Hemoglobin Pada Pasien Hubungan Kasar Hemoglobin
Anemia Yang Ditransfusi dan Trombosit pada Perokok
Dengan Picked Red Cell Dan Dewasa
Whole Blood Di Rsud https://ejournal.unsrat.ac.id/in
Kabupaten Polewali Mandar. dex.php/ebiomedik/article/vie
Jaya Muhammad, 2009. Pembunuh wFile/18510/18038 di akses
Berbahaya Itu Bernama tanggal 10 Januari 2019.
Rokok.Yogyakarta; Rizma Zulfikri, 2018. Studi Pemeriksaan
Kementerian Kesehatan RI, 2017. Hematokrit Pada Orang Yang
Hidup Sehat Tanpa Merokok. Berpuasa Di Laboratorium
Jakarta Rumah Sakit Umum Wisata
Kiswari. 2014. Hematologi dan Universitas Indonesia Timur.
Transfusi. Jakarta; Erlangga

156
Vol. 11 No. 2, November 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1829
Jurnal Media Analis Kesehatan ISSN : 2621-9557 (Print)
ISSN : 2087-1333 (Online)

Tabel 01.
Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin dan Nilai Hematokrit pada Perokok Aktif
Hemoglo Hematok-rit Hemoglo Hematokrit
No JK Umur No JK Umur
bin (g/dl) (%) bin (g/dl) (%)
1 L 40 14.4 42.1 18 L 63 15 43.1
2 L 50 11.9 36.5 19 L 47 15.1 45.2
3 L 56 14.1 40.7 20 L 45 12.7 37.8
4 L 35 13.1 38 21 L 54 14.8 44.2
5 L 63 11.5 34.5 22 L 52 16.4 47.8
6 L 19 13.5 39 23 L 29 11.5 33.7
7 L 47 12.7 38.6 24 L 41 16.1 48.8
8 L 49 16.8 50.1 25 L 49 14.8 44.7
9 L 39 14.1 39.6 26 L 40 16.4 47.1
10 L 52 15.5 45.1 27 L 20 13.5 39.3
11 L 24 13 37.8 28 L 50 15.8 45.2
12 L 70 16.1 48.6 29 L 57 15.4 45.9
13 L 40 15.3 45.3 30 L 20 16.2 48.2
14 L 15 13.3 39.5 31 L 28 14.4 43.6
15 L 27 13.5 38.8 32 L 54 15 35.9
16 L 71 13 39 33 L 63 12.5 40.2
17 L 50 9.2 28.3

Tabel 02.
Hasil persentase kadar hemoglobin terhadap perokok aktif
Jenis Pemeriksaan Darah Frekuensi Persentase (%)
Hemoglobin Tinggi 0 0
Hemoglobin Normal 18 54.54
Hemoglobin Rendah 15 45.45
Total 33 100

Tabel 03.
Hasil persentase nilai hematokrit terhadap perokok aktif
Jenis Pemeriksaan Darah Frekuensi Persentase (%)
Hematokrit Tinggi 4 12.12
Hematokrit Normal 14 42.42
Hematokrit Rendah 15 45.45
Total 33 100

157
Vol. 11 No. 2, November 2020
DOI: https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1829

Anda mungkin juga menyukai