Anda di halaman 1dari 5

29

CRITICAL JOURNAL RIVIEW


PSIKOLOGI PENDIDIKAN

NAMA : NUR VADILLA

NIM : 4183331043

KELAS/SEMESTER : KIMIA DIK C 2018/ II

JURUSAN : PENDIDIKAN KIMIA

KOMTING/NOMOR : MUHAMMAD AMRI AULIA/26

DOSEN PENGAMPU :
Dra. RAHMULYANI, M.Pd.,Kons.

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
 LATAR BELAKANG TEORI
Prilaku merokok dilihat dari sudut pandang sangat merugikan, baik untuk diri sendiri
maupun orang di sekelilingnya. Dilihat dari sisi kesehatan, pengaruh bahan-bahan kimia yang
dikandung rokok seperti nikotin, CO (Karbonmonoksida) dan tar akan memacu kerja dari
susunan syaraf pusat dan susunan syaraf simpastis sehingga mengakibatkan tekanan darah
meningkat dan detak jantung bertambah cepat (Kendal & Hammen, 1998), menstimulasi
penyakit kanker dan berbagai penyakit lain seperti penyempitan pembuluh darah, tekanan darah
tinggi, jantung, paru-paru, dan bronchitis kronis (Kaplan dkk, 1993). Bagi ibu hamil, rokok
menyebabkan kelahiran premature, berat badan bayi rendah, mortalitas prenatal, kemungkinan
lahir dalam keadaan cacat, dan mengalami gangguan dalam perkembangan (Davidson & Neale,
1990). Hasil riset Larson dkk menemukan bahwa sensivitas ketajaman penciuman dan
pengecapan para perokok berkurang bila dibandingkan dengan non-prokok.

 TUJUAN PENELITIAN
Untuk menentukan predictor dari prilaku merokok pada remaja.

 METODE PENELITIAN
 LANGKAH PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan langkah penelitian dengan menggunakan beberapa alat untuk
mengukur beberapa variabel penelitian yaitu identitas subjek, skala A untuk mengukur sikap
permitif orangtua terhadap prilaku merokok remaja, skala B untuk mengukur lingkungan teman
sebaya, dan skala C untuk mengukur kepuasan psikologis.

 HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian yang dilakukan adalah dilakukan dengan uji statiska non paramatik pne-
sample kolmogorof-smirnof. Sebaran sekor dikatakan normal apabila nilai Z (K-S) berada dalam
p >0,05. Selanjutnya untuk melihat lineritas masing-masing predictor terhadap kriterium
dilakukan uji lineiritas. Hubungan antara predictor dan kriterium dikatakan linier jika ke dua
variabel mempunyai nilai F dengan p <0,05. Dengan demikian variabel kepuasan psikologis
bukan variabel yang berdiri sendiri atau terbebas dari variabel sikap permisif orang tua terhadap
prilaku merokok remaja dan lingkungan teman sebaya. Hal ini disebut dengan kolinieritas,
dengan demikian variabel ini tidak akan diikutsertakan dalam analisis regresi ganda. Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Theodorus (1994) mengatakan bahwa
keluarga perokok sangat berperan terhadap perilaku merokok anak-anaknya dibandingkan
keluarga non-prokok. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Harlianti
(1998) bahwa lingkungan teman sebaya memberikan sumbangan efektif sebesr 33,048%.
Likumgam teman sebaya mempunyai arti yang sangat penting bagi remaja.

 DISKUSI PENELITIAN
Diskusi penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisis remaja yang berumur 15-18
tahun yang merokok dikalangan lingkungan dan kalangan sekolah. Dan yang menjadi sebab
merokoknya adalah pengaruh dari orantua dan lingkungan teman sebaya.

 HASIL DAN PEMBAHASAN


Perilaku merokok adalah perilaku yang dipelajari. Proses belajar dimulai dari sejak masa
anak-anak, sedangkan proses menjadi perokok pada masa remaja. Proses belajar atau sosialisasi
tampaknya dapat dilakukan melalui transmisi dari generasi sebelumnya yaitu transmisi vertical
yaitu dari lingkungan keluarga, lebih spesifik sikap permisif orangtua terhadap perilaku merokok
remaja. Dan hasil penelitian membuktikan bahwa remaja merokok diakibatkan karena adanya
pengaruh orantua dan teman sebaya lingkungan.

FORMAT REVIEW JURNAL


1 Judul Faktor-Faktor Penyebab Prilaku Merokok pada Remaja
2 Jurnal Jurnal Psikologi
3 Download https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=JURNAL+P
SIKOLOGI+PENGARUH+MEROKOK&btnG=
4 Volume dan Halaman 27 dan 11
5 Tahun 2000
6 Penulis Dian Komasari dan Avin Fadilla Helmi
7 Reviewer Nur Vadilla
8 Tanggal 13 Maret 2019
9 Abstrak Penelitian
-Tujuan Penelitian Untuk menentukan predictor dari prilaku merokok pada remaja.
-Subjek Penelitian Remaja perokok yang berusia 15-18 tahun yang tinggal dikampung Sosrowijayan
Wetan, siswa SMU Kolombo, dan siswa SMU 9 Yogyakarta.
-Assesment Data Regresi ganda
-Kata Kunci Smoking behavior, adolescent
10 Pendahuluan
-Latar Belakang Prilaku merokok dilihat dari sudut pandang sangat merugikan, baik untuk diri sendiri
dan Teori maupun orang di sekelilingnya. Dilihat dari sisi kesehatan, pengaruh bahan-bahan
kimia yang dikandung rokok seperti nikotin, CO (Karbonmonoksida) dan tar akan
memacu kerja dari susunan syaraf pusat dan susunan syaraf simpastis sehingga
mengakibatkan tekanan darah meningkat dan detak jantung bertambah cepat (Kendal &
Hammen, 1998), menstimulasi penyakit kanker dan berbagai penyakit lain seperti
penyempitan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, jantung, paru-paru, dan bronchitis
kronis (Kaplan dkk, 1993). Bagi ibu hamil, rokok menyebabkan kelahiran premature,
berat badan bayi rendah, mortalitas prenatal, kemungkinan lahir dalam keadaan cacat,
dan mengalami gangguan dalam perkembangan (Davidson & Neale, 1990). Hasil riset
Larson dkk menemukan bahwa sensivitas ketajaman penciuman dan pengecapan para
perokok berkurang bila dibandingkan dengan non-prokok.
11 Metode penelitian
-Langkah Penelitian Penelitian ini menggunakan langkah penelitian dengan menggunakan beberapa alat
untuk mengukur beberapa variabel penelitian yaitu identitas subjek, skala A untuk
mengukur sikap permitif orangtua terhadap prilaku merokok remaja, skala B untuk
mengukur lingkungan teman sebaya, dan skala C untuk mengukur kepuasan psikologis.
-Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan adalah dilakukan dengan uji statiska non paramatik
pne-sample kolmogorof-smirnof. Sebaran sekor dikatakan normal apabila nilai Z (K-S)
berada dalam p >0,05. Selanjutnya untuk melihat lineritas masing-masing predictor
terhadap kriterium dilakukan uji lineiritas. Hubungan antara predictor dan kriterium
dikatakan linier jika ke dua variabel mempunyai nilai F dengan p <0,05. Dengan
demikian variabel kepuasan psikologis bukan variabel yang berdiri sendiri atau
terbebas dari variabel sikap permisif orang tua terhadap prilaku merokok remaja dan
lingkungan teman sebaya. Hal ini disebut dengan kolinieritas, dengan demikian
variabel ini tidak akan diikutsertakan dalam analisis regresi ganda. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian yang dilakukan Theodorus (1994) mengatakan bahwa
keluarga perokok sangat berperan terhadap perilaku merokok anak-anaknya
dibandingkan keluarga non-prokok. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian yang
dilakukan oleh Harlianti (1998) bahwa lingkungan teman sebaya memberikan
sumbangan efektif sebesr 33,048%. Likumgam teman sebaya mempunyai arti yang
sangat penting bagi remaja.
-Diskusi Penelitian Diskusi penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisis remaja yang berumur
15-18 tahun yang merokok dikalangan lingkungan dan kalangan sekolah. Dan yang
menjadi sebab merokoknya adalah pengaruh dari orantua dan lingkungan teman
sebaya.
-Daftar Pusaka Komasari, Dian dan Avin Fadilla Helmi. 2000. Faktor-Faktor Penyebab Prilaku
Merokok pada Remaja. Jurnal Psikologi.27 (1):37-47.
12 Analisis Jurnal
-Kekuatan Penelitian Pada penelitian ini dilakukan pembahasan yang sangat rinci terhadap remaja yang
merokok dan teman sebaya lingungan atau orangtua yang menjadi pengaruh baik atau
buruknya terhadap rokok tersebut. Dan penelitian ini melakukan percobaan dibeberapa
tempat seperti disekolah dan lingkungan sekitar. Dan penjelasan hasil penelitian
dijabarkan dengan menggunakan table dan penjabaran yang cukup jelas. Penelitian ini
melakukan uji analisis deskriptif, uji normalitas, uji linieritas, dan matrik interkolerasi
antar variabel. Dan dijelaskan pada hasil pembahasan apa penyebab dari merokok dan
efek bagi orang sekitar yang memghirup asap rokok tersebut.
-Kelemahan Penelitian Penelitian ini tidak menjelaskan bagaimana diskusi penelitian yang dilakukan. Dan
penelitian ini pendahuluan dan kajian pustaka digabung sehingga pembaca binggung.
13 Kesimpulan Perilaku merokok adalah perilaku yang dipelajari. Proses belajar dimulai dari sejak
masa anak-anak, sedangkan proses menjadi perokok pada masa remaja. Proses belajar
atau sosialisasi tampaknya dapat dilakukan melalui transmisi dari generasi sebelumnya
yaitu transmisi vertical yaitu dari lingkungan keluarga, lebih spesifik sikap permisif
orangtua terhadap perilaku merokok remaja.
14 Saran Bagi orangtua yang menginginkan anaknya tidak merokok maka anggota keluarga juga
disarankan untuk tidak merokok, teman sebaya memberikan kontribusi yang cukup
besar kepada remaja untuk merokok, dan lingkungan sekitar juga mempengaruhi
remaja untuk merokok sehingga dibutuhkan dorongan positif dan larangan keras untul
remaja agar tidak merokok.
15 Referensi Aritonang, MER.1997. Fenomena Wanita Merokok. Skripsi.Tidak diterbitkan.
Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM
Berry, JW., Pootinga, YPEH., Segall, M.H., Dasen, P.R., 1992.Cross-cultural
Psychology: Research & Applications. Cambridge: Cambridge Press Unversity.
Brigham, C.J., 1991. Social Phsyhology. Boston: Harper Collins Publisher, Inc.

Anda mungkin juga menyukai