Anda di halaman 1dari 2

Tanggal: 23 Maret 2022

Judul Laporan: Penyuluhan Anemia

Latar Belakang: Remaja perempuan cenderung lebih sering mengalami anemia. Remaja putri mengalami
menstruasi setiap bulan sehingga membutuhkan zat besi dua kali lebih banyak daripada laki-laki. Remaja
putrid an wanita sering melakukan pengurangan makan (diet) karena ingin langsing, sehingga asupan
nutrisi yang didapat menjadi berkurang. Perlunya kesadaran untuk mencegah anemia perlu dimulai
sejak dini, agar mempersiapkan remaja putri ketika masa kehamilan tidak menderita anemia, yang dapat
menyebabkan pertumbuhan janin menjadi terhambat.

Gambaran Pelaksanaan

Sasaran penyuluhan: Siswa perempuan MI/MTs/MA Darussa’adah desa Krecek (Kelas 7,8,9 dan
10,11,12) terutama yang sudah mengalami menstruasi, jumlah siswa perempuan sekitar 50 siswa

Lokasi: Ruang Kelas MI/MTs/MA Darussa’adah desa Krecek

Media penyuluhan: Leaflet

Isi penyuluhan:

Anemia merupakan keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah yang kurang dari normal. Wanita
dan remaja putri cenderung lebih sering mengalami anemia karena remaja putri mengalami menstruasi
setiap bulan sehingga membutuhkan zat besi dua kali lebih banyak daripada laki-laki. Remaja putrid an
wanita sering melakukan pengurangan makan (diet) karena ingin langsing, sehingga asupan nutrisi yang
didapat menjadi berkurang. Gejala anemia antara lain 5L (Lesu, Lemah, Letih, Lelah, Lalai), sering pusing,
pucat pada bagian tubuh (kelopak mata, bibir, telapak tangan). Anemia dapat mengakibatkan
penurunan kemampuan dan konsentrasi dalam belajar, dan meningkatkan resiko menderita infeksi
karena daya tahan tubuh yang menurun. Pada ibu hamil, anemia dapat meningkatkan resiko perdarahan
dan menghambat pertumbuhan janin. Beberapa upaya untuk mencegah anemia antara lain
meningkatkan konsumsi makanan sehari-hari yang banyak mengandung besi antara lain, bayam, daun
papaya, tempe, tahu, jambu biji, tomat, telur, daging, dan ikan. Remaja putri dan wanita dianjurkan
mengonsumsi tablet tambah darah untuk membantu menjaga kadar HB dalam batas normal.
Tanggal: 11-4-2022

Judul Laporan: Penyuluhan Anemia

Latar Belakang: Remaja perempuan cenderung lebih sering mengalami anemia. Remaja putri mengalami
menstruasi setiap bulan sehingga membutuhkan zat besi dua kali lebih banyak daripada laki-laki. Remaja
putrid an wanita sering melakukan pengurangan makan (diet) karena ingin langsing, sehingga asupan
nutrisi yang didapat menjadi berkurang. Perlunya kesadaran untuk mencegah anemia perlu dimulai
sejak dini, agar mempersiapkan remaja putri ketika masa kehamilan tidak menderita anemia, yang dapat
menyebabkan pertumbuhan janin menjadi terhambat.

Gambaran Pelaksanaan

Sasaran penyuluhan: Siswa MA Al-Fatah sekitar 100 siswa

Lokasi: Ruang Kelas MA Al-Fatah

Media penyuluhan: PPT

Isi penyuluhan:

Anemia merupakan keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah yang kurang dari normal. Wanita
dan remaja putri cenderung lebih sering mengalami anemia karena remaja putri mengalami menstruasi
setiap bulan sehingga membutuhkan zat besi dua kali lebih banyak daripada laki-laki. Remaja putrid an
wanita sering melakukan pengurangan makan (diet) karena ingin langsing, sehingga asupan nutrisi yang
didapat menjadi berkurang. Gejala anemia antara lain 5L (Lesu, Lemah, Letih, Lelah, Lalai), sering pusing,
pucat pada bagian tubuh (kelopak mata, bibir, telapak tangan). Anemia dapat mengakibatkan
penurunan kemampuan dan konsentrasi dalam belajar, dan meningkatkan resiko menderita infeksi
karena daya tahan tubuh yang menurun. Pada ibu hamil, anemia dapat meningkatkan resiko perdarahan
dan menghambat pertumbuhan janin. Beberapa upaya untuk mencegah anemia antara lain
meningkatkan konsumsi makanan sehari-hari yang banyak mengandung besi antara lain, bayam, daun
papaya, tempe, tahu, jambu biji, tomat, telur, daging, dan ikan. Remaja putri dan wanita dianjurkan
mengonsumsi tablet tambah darah untuk membantu menjaga kadar HB dalam batas normal.

Anda mungkin juga menyukai