Anda di halaman 1dari 3

AIK

Falsafah hidup KH. Ahmad Dahlan adalah sebagai berikut:


1. Manusia hidup di dunia hanya sekali untuk bertaruh:
sesudah mati apakah akan mendapatkan kebahagiaan atau
Kesengsaraan
2. Kebanyakan di antara manusia selalu berwatak sombong
dan takabur, hanya mementingkan kepentingan sendiri.
3. Manusia itu kalau mengerjakan pekerjaan apapun, sekali,
dua kali, dan berulang-ulang, maka kemudian menjadi
biasa. Kalau sudah menjadi kebiasaan yang dicintai itu sukar
untuk dirubah, sudah menjadi tabi’at, bahwa kebanyakan
manusia membela adat kebiasaan yang diterima, baik itu
dari sudut keyakinan atau i’tiqad, perasaan kehendak
maupun amal perbuatan. Kalau ada yang akan merubah,
mereka sanggup membela dengan mengorbankan jiwa dan
raganya. Demikian itu karena anggapannya bahwa apa yang
dimiliki adalah benar.
4. Manusia digolongkan menjadi satu dalam kebenaran, harus
bersama-sama menggunakan akal dan fikirannya untuk
memikirkan, bagaimana sebenarnya hakekat dan tujuan
manusia hidup di dunia. Apakah perlunya? Hidup di dunia
harus mengerjakan apa? Dan mencari apa? Dan apa yang
dituju?. Manusia harus menggunakn pikirannya untuk
mengoreksi soal i’tikad dan kepercayaannya, tujuan hidup
dan tingkah lakunya, mencari kebenaran sejati. Karena
93kalau hidup di dunia hanya sekali ini sampai sesat,akibatnya
akan celaka dan sengsara selama-lamanya.
5. Setelah manusia mendengarkan pelajaran-pelajaran fatwa
yang bermacam-macam, membaca beberapa tumpuk buku
dan setelah mendiskusikan, memikir-mikir, menimbang
nimbang, membanding-banding ke sana ke mari, barulah
mereka dapat memperoleh keputusan, memperoleh barang
yang benar dan yang sesungguhnya, dengan akal pikirannya
sendiri bisa mengetahui dan menetapkan, inilah perbuatan
yang benar. Sekarang kebiasaan manusia tidak berani
memegang teguh pendiriannya dan perbuatan yang benar
karena khawatir, kalau menepati kebenaran, akan terpisah
dari teman-temannya. Pendek kata, banyak kekhawatiran
itu yang akhirnya tidak berani mengerjakan barang yang
benar, kemudian hidupnya seperti mahluk yang tidak
berakal, hidup asal hidup, tidak menempati kebenaran.
6. Kebanyakan pemimpin-pemimpin rakyat, belum berani
mengorbankan harta benda dan jiwanya untuk berusaha
tergolongnya umat manusia dalam kebenaran. Malah para
pemimpinnya mempermainkan dan memperalat manusia
yang bodoh-bodoh dan lemah.
7. Pelajaran terbagi atas dua bagian, yaitu: pertama, belajar
suatu ilmu pengetahuan atau teori. Kedua, belajar amal
(mengerjakan dan mempraktekkan). Semua mata pelajaran
harus dipelajari sedikit demi sedikit (step by step), setingkat
demi setingkat. Demikian juga belajar amal, harus dengan cara bertingkat, kalau setingkat
belum bisa dikerjakan, tidak
perlu ditambah.
2. Muhammadiyah melakukan berbagai macam kegiatan dengan cara memperdayakan
sumber keuangan dengan sebaik-baiknya yaitu dengan mengelola serta mencetak kader2
agar bisa menjalankan serta mengembangkan usaha mikro yang sesuai dengan keahliannya
melalui berbagai sumber keuangan muhammadiyah seperti, Uang Pangkal Iuran Bantuan
Hak-hak milik Muhammadiyah Zakat Infak/Sadaqah Wakaf Wasiat/Hibah Usaha-usaha
perekonomian Muhammadiyah
Mekanisme pembiayaan muhammadiyah dengan lembaga keuangan milik muhammadiyah
yaitu BTM (baitul tamwil muhammadiyah)Lembaga Keuangan Mikro yang beroperasi
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Prinsip syariah artinya, semua transaksi keuangan
dilakukan dengan akad sesuai syariat Islam yaitu dengan proses bagi hasil

No.3 berdasarkan makalah kelompok karena makalah saya tentang anggaran dasar
kemuhamdiyahan jadi penegasan dari makalah yang saya bahas adalah
Latar belakang yang menyebabkan Ki Bagus Hadikusumo menyusun dan merumuskan
konsep tersebut ialah mulai tampak atau terasa adanya kekaburan dalam Muhammadiyah
sebagai akibat proses kehidupannya sesudah berusia lebih dari 30 tahun yang ditandai oleh :
1. Belum adanya kepastian rumusan tentang cita-cita dan dasar perjuangan
Muhammadiyah.
2. Terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan jiwa atau ruh anggota dan
keluarga Muhammadiyah oleh perkembangan lahiriah ataupun kehidupan
duniawi.
3. Masuknya pengaruh dari luar yang tidak sesuai dan menjadi lebih kuat.
4. Dorongan disusunnya pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Adapun tujuh pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Hidup manusia harus mentauhidkan Allah;ber-Tuhan,beribadah serta tunduk dan taat
hanya kepada Allah
2. Hidup manusia harus bermasyarakat .
3. Hanya Hukum Allah satu-satunya yang dapat dijadikan sendi pembentukan pribadi utama
dan pengatur tata tertib hidup bersama menuju kehidupan bahagia sejahtera yang hakiki
dunia dan akhirat.
4. Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat
utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT adalh wajib sebagai ibadah kepada Allah
dan kepada sesame manusia
5. Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan
masyarakat utama, adil, dan makmur yang makmur yang diridhai Allah subhanahu wata’ala,
hanya akan berhasil bila mengikuti jejak perjuangan para Nabi, terutama perjuangan Nabi
Muhammad SAW
6. Perjuangan mewujudkan maksud dan tujuan di atas hanya akan tercapai apanila
dilaksanakan dengan berorganisasi
7. Seluruh perjuangan mengarah ke satu tujuan Muhammadiyah, yakni terwujudnya
masyarakat utama,adil dan makmur yang diridhai Allah SWT

Anda mungkin juga menyukai