Anda di halaman 1dari 1

Jelaskan dengan memberikan contoh kasus dari perkembangan administrasi dan

sebagai sasaran filsafat..


Fenomena administrasi sebagai sasaran filsafat administrasi sampai sekarang masih
merupakan pengertian yang menjadi semantic confusion. Kalau dilihat berdasarkan fungsi-
fungsi, proses permulaan hingga akhir, sejak ditemukan rumusan administrasi oleh H. Fayol
dalam bukunya yang berjudul Administration Industrielleet Generale pada 1916, ternyata
administrasi itu proses yang terdiri atas P.O.C.C.C.(planning, organizing, commanding,
coordinating, dan controling). Sejak itu, pengertian horizontal ini mulai mantap. Masalahnya
yang timbul: apakah, dalam rangkaian fungsi-fungsi horizontal ini, administrasi sama dengan
manajemen menurut ilmu administrasi/manajemen.
Ternyata, rumusan ahli-ahli manajemen perusahaan, seperti H. Fayol,G. Terry,O'Donnel,
ataupun L. Allen, cenderung pada fungsi-fungsi rangkaian horizontal dari administrasi
rumusan Gullick sebagai guru besar ilmu politik/administrasi negara. Misalnya, Terry
mengemukakan fungsi-fungsi manajemen adalah P.O.A.C (planning,organization, actuating,
controling) yang sejajar dengan rumusan Fayol (P.O.C.C.C).Di atas, Luther Gullick
merumuskan fungsi administrasi sebagai P.O.S.D.Co.R.B.(plannning, organizing, staffing,
directing, coordinating, reporting, budgeting). (Moersaleh, 1999:2.2). Jika memang dicari
perbedaannya, terutama di negara di manakedua istilah ini dipergunakan, penggunaan istilah
manajemen secara umum ada dikalangan pengusaha, sedangkan istilah administrasi lebih
populer ada di kalangan pemerintah. Dengan catatan, keduanya tetap memiliki fungsi-fungsi
horizontal yang prinsipnya tidak berbeda. Perbedaan semata-mata karena tradisi
penggunaannya. Hal ini disebabkan alasan utilitas, bukan perbedaan esensial. Di samping itu,
terdapat pula pengertian administrasi yang diarahkan pada tempat fungsi-fungsi tadi
dilaksanakan, yaitu kantor. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh sarjana Inggris, Gladden,
seorang ahli administrasi negara, bahwa lingkungan kerja administrasi ialah kantor. Jika
diIndonesia, itu sama dengan tata usaha. Yang menjadi persoalan adalah pengertian sebagai
suatu istilah, senangi suatu “kesatuan”. Apakah administrasi mencakup pengertian
manajemen atau sebaliknya? Apakah “administrasi" mencakup pengertian yang menycluruh
atau manajemen mencakup pengertian menyeluruh? Di sini, ada berbagai pendapat yang
perlu kita coba analisis dengan membandingkan berbagai pendapat terscbut sehingga
kekaburan dapat kita kurangi meskipun “kata akhu" sulit ditemukan (Moersaleh, 1999:2.3).
Sumber: Modul 4-5/BMP ADPU 4531 Filsafat Administrasi/Penerbit Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai