TUGAS 1
UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN
2. Sejarah Perkembangan HAM di Dunia – Sejarah Hak Asasi Manusia berawal dari dunia
Barat (Eropa). Seorang filsuf Inggris pada abad ke-17, John Locke, merumuskan adanya
hak alamiah (natural rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup,
hak kebebasan, dan hak milik. Pada waktu itu, hak masih terbatas pada bidang sipil
(pribadi) dan politik. Sejak perkembangan hak asasi manusia ditandai dengan adanya tiga
peristiwa penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi
Prancis.
Piagam perjanjian antara Raja John dari Inggris dengan para bangsawan disebut Magna
Charta. Isinya adalah pemberian jaminan beberapa hak oleh raja kepada para bangsawan
beserta keturunannya, seperti hak untuk tidak dipenjarakan tanpa adanya pemeriksaan
pengadilan. Jaminan itu diberikan sebagai balasan atas bantuan biaya pemerintahan yang
telah diberikan oleh para bangwasan. Sejak saat itu, jaminan hak tersebut berkembang
dan menjadi bagian dari sistem konstitusional Inggris.
Revolusi Prancis adalah bentuk perlawanan rakyat Prancis kepada rajanya sendiri (Louis
XVI) yang telah bertindak sewenang-wenang dan absolut. Declaration des droits de
I’homme et du citoyen (Pernyataan Hak-Hak Manusia dan Warga Negara) dihasikan oleh
Revolusi Prancis. Pernyataan ini memuat tiga hal, yaitu hak dan kebebasan (liberty),
kesamaan (egality), dan pesaudaraan (fraternite)
Dalam melaksanakan negosiasi maka suatu negara dapat diwakili oleh pejabat yang
dapat menunjukkan surat kuasa penuh. Selain itu proses ini bisa dilakukan oleh
kepala negara, kepala pemerintahan, mentri luar negeri atua duta besar.
2) Pendatangan
Lazimnya penandatanganan dilakukan oleh para menteri luar negeri atau kepala
pemerintahan.
Untuk perundingan yang bersifat multilateral, penandatanganan teks perjanjian sudah
dianggap sah jika 2/3 suara peserta yang hadir memberikan suara kecuali ditentukan
lain. Akan tetapi perjanjian belum dapat diberlakukan oleh masing-masing negaranya.
3) Pengesahan
Suatu negara mengikat diri pada suatu perjanjian dengan syarat apabila telah disahkan
oleh badan yang berwenang di negaranya. Penandatanganan atas perjanjian hanya
bersifat sementara dan masih harus dikuatkan dengan pengesahan atau penguatan. Ini
adalah proses ratifikasi.
4. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud cara pandang hak asasi manusia secara
partikular relatif adalah cara pandang HAM yang secara umum atau universal, tetapi
HAM dapat dilihat secara khusus yang masih memperhatikan nilai-nilai kultural atau
kebudayaan lokal dari suatu negara.
Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban masing-masing. Hak dan kewajiban harus
dilaksanakan secara seimbang dan selaras. Hal ini agar tidak mengganggu hak dan
kewajiban orang lain. Hak dan kewajiban masyarakat indonesia telah diatur di dalam
pancasila dan UUD 1945. Pancasila adalah suatu ideologi dari negara Indonesia yang
dijadikan sebagai pedoman dan acuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. HAM (Hak Asasi Manusia) adalah suatu hak dasar yang dimiliki oleh setiap
manusia sejak lahir sampai meninggal yang tidak dapat diganggu gugat oleh orang lain.
Berdasarkan soal, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud cara pandang hak asasi
manusia secara partikular relatif adalah cara pandang HAM yang secara umum atau
universal, tetapi HAM dapat dilihat secara khusus yang masih memperhatikan nilai-nilai
kultural atau kebudayaan lokal dari suatu negara.
5. Sebagai bentuk hukum internasional, hukum hak asasi manusia internasional terutama
terdiri dari perjanjian, perjanjian antara negara berdaulat yang dimaksudkan untuk
memiliki efek hukum yang mengikat antara pihak-pihak yang telah menyetujuinya
dan hukum kebiasaan internasional. instrumen hak asasi manusia internasional lainnya,
meskipun tidak mengikat secara hukum, berkontribusi pada implementasi, pemahaman
dan pengembangan hukum hak asasi manusia internasional dan telah diakui sebagai
sumber kewajiban politik.