Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yardan Aziz Ramadhan

No. Absen : 23
Kelas : EC – 4D
NIM : 2103321090

LAPORAN PERCOBAAN M13


DRIVER DISPLAY

Tugas Pendahuluan
Tabel Hasil Perhitungan Teori
Problem 1 Problem 2
Vin (V) Vref (V)
Vo Kondisi LED Vo Kondisi LED
0 3,8 -12 OFF 12 ON
1 3,8 -12 OFF 12 ON
2 3,8 -12 OFF 12 ON
3 3,8 -12 OFF 12 ON
4 3,8 12 ON -12 OFF
5 3,8 12 ON -12 OFF

Gambar Rangkaian 1
Gambar Rangkaian 2

Tabel Hasil Pengukuran


Tabel Hasil Perhitungan Teori
Problem 1 Problem 2
Vin (V) Vref (V)
Vo Kondisi LED Vo Kondisi LED
0 3,8 -11,11 V OFF 11,09 V ON
1 3,8 -11,11 V OFF 11,09 V ON
2 3,8 -11,11 V OFF 11,09 V ON
3 3,8 -11,11 V OFF 11,09 V ON
4 3,8 11,09 V ON -11,11 V OFF
5 3,8 11,09 V ON -11,11 V OFF

Tugas Hasil Praktek.


a. Jelaskan cara kerja rangkaian Driver Display.
Rangkaian Driver Display dirancang untuk menghasilkan arus konstan pada LED agar
kecerahan tetap konsisten. Fungsi utama rangkaian ini adalah untuk mengubah sinyal input
menjadi sinyal output yang sesuai untuk mengendalikan LED.
Rangkaian ini dapat menerima sinyal input dari berbagaisumber seperti mikrokontroler,
sensor, atau rangkaian lainnya, dan kemudian mengubahnya menjadi sinyal output yang
dapat menghidupkan atau mematikan LED atau mengontrol kecerahan tampilan.
b. Jelaskan perbedaan Driver LED Inverting dengan Driver LED Non Inverting
Driver LED Inverting (inverter) membalikkan sinyal input. Artinya, ketika sinyal input
logika rendah (misalnya 0 V), driver akan menghasilkan sinyal output logika tinggi
(misalnya 5 V) yang menyebabkan LED mati. Ketika sinyal input logika tinggi (misalnya
5 V), driver akan menghasilkan sinyal output logika rendah (misalnya 0 V) yang
menyebabkan LED menyala. Jadi,perubahan logika pada sinyal input menyebabkan
perubahan keadaan LED yang berlawanan.
Driver LED Non-Inverting tidak membalikkan sinyal input. Artinya, ketika sinyal input
logika rendah (misalnya 0 V), driver akan menghasilkan sinyal output logika rendah
(misalnya 0 V) yang menyebabkan LED mati. Ketika sinyal input logika tinggi (misalnya
5 V), driver akan menghasilkan sinyal output logika tinggi (misalnya 5 V) yang
menyebabkan LED menyala. Jadi, perubahan logika pada sinyal input menyebabkan
perubahan keadaan LED yang sama.

c. Jelaskan secara teori bilamana Vin > Vref, Vin=Vref dan Vin < Vref.
Jika Vin > Vref, maka pada rangkaian driver dengan pemrograman yang benar, sinyal
output yang dikendalikan akan aktif (ON) dan LED akan menyala. Ini karena tegangan
input melebihi tegangan referensi yang ditetapkan, sehingga driver menghasilkan sinyal
untuk mengaktifkan LED.
Jika Vin = Vref, maka sinyal output yang dikendalikan akan berada pada keadaan tidak
terdefinisi, dan keadaan LED mungkin tidak dapat diprediksi dengan pasti. Hal ini
tergantung pada desain dan karakteristik rangkaian driveryang digunakan.
Jika Vin < Vref, maka pada rangkaian driver dengan pemrograman yang benar, sinyal
output yang dikendalikan akan tidak aktif (OFF) dan LED akan mati. Ini karena tegangan
input kurang dari tegangan referensi yang ditetapkan, sehinggadriver menghasilkan sinyal
untuk mematikan LED.

Kesimpulan
Berdasarkan tabel pengukuran, dapat diamati bahwa LED berada dalam kondisi ON atau OFF
tergantung pada kondisi sinyal input. Perbedaan Driver LED Inverting dengan Driver LED
Non Inverting adalah pengaturan input logikanya. Pada Driver LED Inverting, Vin = V Vref
atau Vin > Vref beban output akan “off”, penurunan Vin (Vin < Vref ) menghasilkan selisih
maka beban output akan “on”. Dan jika pada Driver LED Non Inverting, ), jika Vin = Vref atau
Vin < Vref beban output akan “off”, kenaikan Vin (Vin > Vref) menghasilkan selisih maka
beban output akan “on”.
Op-Amp dalam konfigurasi komparator dapat dimanfaatkan sebagai indicator ON-OFF untuk
rangkaian display, detector level atau pengendalian motor. Driver display LED dirancang untuk
menghasilkan arus konstan pada LED agar kecerahan tetap konsisten. Rangkaian ini
memastikan bahwa arus yang mengalir melalui LED tetap konstan meskipun tegangan input
(Vinput) berubah

Anda mungkin juga menyukai