Anda di halaman 1dari 3

INFEKSI SALURAN KEMIH

Di RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Standar Ditetapkan
Direktur Utama,
Pelayanan Tanggal Terbit

Medik
Filosofi Memberikan penanganan yang tepat pada penderita infeksi salurah kemih
sesuai dengan kondisi pasien
Tujuan Memberikan pedoman untuk investigasi dan manageman infeksi saluran
kemih pada wanita
Prinsip Memberikan pelayanan yang tepat bagi penderita infeksi saluran kemih
yang berbasis bukti dan sesuai standar internasional
Pernyataan SPM ini dikembangkan untuk memastikan bahwa penderita infeksi saluran
Standar kemih mendapatkan pilihan penatalaksanaan yang terbaik berbasis bukti
Isi Standar

Strategi Menggunakan database Medline dan Central (1983-2008) dan mencari


penelusuran guideline yang ada yaitu RCOG, NICE, SIGN dan SOGC menggunakan
bukti kata kunci uterine urinary tract infection
Wanita yang dating dengan gejala dan tanda ISK, pengobatan C
dengan antibiotika harus diberikan Evidence
level IIA
Wanita dengan gejala gatal pada vagina atau keluar C
cairan(discharge) dari vagina, pikirkan berbagai diagnosis Evidence
alternative dan lakukan pemeriksaan pelvis level IIA
Urine yang keruh memiliki spesifitas 66.4% dan sensitivitas Evidence
90.4% dalam memprediksi bakteriuria simtomatik. Ketika level IIA
dinilai/dilihat dengan latar belakang gelap, ampel urin yang
keruh hasilnya positif ISK dan sampel yang bening negative
ISK. Penampakan secara visual banyak terdapat kesalahan
pada observer dan bukan diskriminator yang baik.
Terdapat variasi yang besar dalam sensitivitas (60-100%) dan Evidence
specifitas (49-100%) urin mikroskopik dalam memprediksi level IIA
bakteriuria yang signifikan
Dipstick tes hanya digunakan untuk mendiagnosa bakteriuria B
pada wanita dengan gejala dan simtom yang minimal (tidak Evidence
lebih dari 2 gejala) level
Wanita dengan simtom UTI minimal dengan urinalisis dipstick

1
negative harus ditawarkan pengobatan empiric dengan
antibiotika.
Risiko dan mamfaat dari terapi empiric harus didiskusikan
dengan pasien.
Jika wanita ini tetap muncul gejala setelah pemberian satu
periode antibiotika, harus diselidiki penyebab potensial
lainnya

Wanita yang tidak hamil dengan gejala dan tanda ISK akut dan A
probabilitas tinggi menderita ISK ataupun memang terbukti Evidence
bakteriuria harus diterapi dengan antibiotik level IA
Wanita yang tidak hamil usia berapapun dengan gejala dan B
tanda ISK akut harus diterapi dengan trimethoprim atau Evidence
nitrofurantoin selama 3 hari level IB
Wanita dengan ISK, yang diberi nitrofurantoin, dianjurkan D
untuk tidak mengkonsumsi alkalinizing agents (seperti Evidence
potassium citrate) level IV
Pasien yang tidak respon dengan trimethoprim atau B
nitrofurantoin harus dilakukan cultur untuk menentukan jenis Evidence
antibiotic pengganti level IB
Wanita tidak hamil dengan gejala dan tanda ISK akut harus A
diobati dengan ciprofloxacin selama 7 hari Evidence
level IA
Urin harus di kultur sebelum terapi empiric dimulai dan D
sebelum perubahan terapi jika rspon antibiotic tidak adekuat Evidence
level IV
Wanita yang tidak hamil dengan bakteriuria asimtomatik tidak A
perlu diterapi dengan atibiotik Evidence
level IA
Wanita tua (lebih dari 65 tahun) dengan ISK asimtomatik tidak A
perlu mendapat terapi antibiotik Evidence
level IB
Wanita dengan ISK berulang, disarankan untuk A
mengkonsumsi produk cranberry untuk menurunkan frekuensi Evidence
kekambuhan level IA
Pasien yang mengkonsumsi Warfarin harus menghindari D
produk cranberry kecuali bila memang mamfaatnya dirasakan Evidence
lebih banyak daripada risikonya. level IV
Methenamine hippurate bisa digunakan untuk mencegah ISK B
simtomatik pada pasien tanpa diketahui adanya kelainan pada Evidence
traktus renal level IA
Estrogen tidak direkomendasikan sebagai pencegahan rutin A
ISK berulang pada wanita post menopause Evidence
level IA

2
URINALISIS
Di RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Prosedur Ditetapkan
Direktur Utama,
Tetap Tanggal Terbit

Pengertian Urinalisis merupakan salah satu pemeriksaan penunjang penyakit saluran


kemih dengan memeriksa urin penderita.
Tujuan Mendiagnosis penyakit saluran kemih

Kebijakan 1. Dilakukan penegakan diagnosis dan dikonsulkan konsulen obgin


2. Tindakan dilakukan atas persetujuan konsulen obgin
3. Tindakan dilakukan oleh dokter ahli atau dokter dibawah pengawasan
dokter ahli
4. Pasien yang akan dilakukan tindakan dapat dikorrsrrlkan ke bagian lain
bila dianggap perlu oleh konsulen obgin
5. Persiapan tindakan dapat dilakukan di instalasi rawat jalan dan atau
dibangsal obgin.
6. Tindakan dilakukan di kamar operasi gedung bedah sentral terpadu atau
instalasi rawat darurat.
Prosedur Cara Kerja:
1. Pasien diminta mencuci tangannya, lalu mencuci vulva dan area sekitarnya
sebanyak 4 kali, dari depan ke belakang dengan spon sabun
2. Pasien kemudian mengeluarkan urinnya di toilet dan berhenti setelah
mengeluarkan sedikit urine
3. Pasien kemudian memposisikan container untuk menampung urin porsi
tengah.
4. Pasien kemudian mengeluarkan sisa urin di toilet
5. Pasien kemudian menutup container dengan benar tanpa menyentuh bagian
dalam container
6. Urine kemudian di kirim ke laboratorium untuk analisis

Anda mungkin juga menyukai