Ditetapkan
Direktur Utama,
Tanggal Terbit
STANDAR
PELAYANAN
MEDIK
Filosofi Menurunkan serendah mungkin morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi
dari kejadian disproporsi kepala panggul pada persalinan
Tujuan Memberikan pedoman tatalaksana pada ibu hamil dan pasca persalinan
akan terjadinya disproporsi kepala panggul pada persalinan, dalam lingkup
cara diagnosis, dan penanganan disproporsi kepala panggul, mengetahui
komplikasi yang bisa terjadi dan cara persalinan yang tepat.
Prinsip Memberikan pelayanan bagi ibu hamil dan pasca bersalin dengan
disproporsi kepala panggul
Pernyataan Standar 1. SPM ini dikembangkan untuk memastikan bahwa ibu hamil dan
pasca bersalin dengan disproporsi kepala panggul mendapatkan
penatalaksanaan yang terbaik berbasis bukti terbaik yang ada.
2. SPM ini juga menjaga konsistensi dalam penatalaksanaan ibu
hamil dengan disproporsi kepala panggul dan memberikan
rekomendasi serta dasar informasi pada proses penatalaksanaan
3. Rekomendasi dari SPM ini berbasis bukti terbaik yang bisa
didapatkan saat penelusuran bukti dan seharusnya pembaca tetap
terbuka untuk kemungkinan didapatkannya bukti yang terbaru.
Isi Standar
Strategi penelusuran Menggunakan data base Medline dan Central dan mencari guideline yang
ada yaitu RCOG, NICE, SOGC, ALARM, menggunakan kata kunci
cephalopelvic dysproportion.
Definisi
Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang menggambarkan
ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin
tidak dapat keluar melalui vagina. Disproporsi sefalopelvik
disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar ataupun
kombinasi keduanya.
Ukuran Panggul Pintu Atas Panggul
Pintu atas panggul dibentuk oleh promontorium corpus vertebra
sacrum 1, linea innominata, serta pinggir atas simfisis. Konjugata
diagonalis adalah jarak dari pinggir bawah simfisis ke
promontorium, Secara klinis, konjugata diagonalis dapat diukur
dengan memasukkan jari telunjuk dan jari tengah yang dirapatkan
menyusur naik ke seluruh permukaan anterior sacrum,
promontorium teraba sebagai penonjolan tulang. Dengan jari tetap
menempel pada promontorium, tangan di vagina diangkat sampai
menyentuh arcus pubis dan ditandai dengan jari telunjuk tangan kiri.
Jarak antara ujung jari pada promontorium sampai titik yang
1
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan
Direktur Utama,
Tanggal Terbit
STANDAR
PELAYANAN
MEDIK
2
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan
Direktur Utama,
Tanggal Terbit
STANDAR
PELAYANAN
MEDIK
3
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan
Direktur Utama,
Tanggal Terbit
STANDAR
PELAYANAN
MEDIK
Penyempitan Pintu Pintu bawah panggul bukan suatu bidang datar melainkan dua
4
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan
Direktur Utama,
Tanggal Terbit
STANDAR
PELAYANAN
MEDIK
Bawah Panggul segitiga dengan diameter intertuberosum sebagai dasar keduanya.
Penyempitan pintu bawah panggul terjadi bila diameter distantia
intertuberosum berjarak 8 cm atau kurang. Penyempitan pintu
bawah panggul biasanya disertai oleh penyempitan pintu tengah
panggul.
Disproporsi kepala janin dengan pintu bawah panggul tidak terlalu
besar dalam menimbulkan distosia berat. Hal ini berperan penting
dalam menimbulkan robekan perineum. Hal ini disebabkan arkus
pubis yang sempit, kurang dari 900 sehingga oksiput tidak dapat
keluar tepat di bawah simfisis pubis, melainkan menuju ramus
iskiopubik sehingga perineum teregang dan mudah terjadi robekan.
Perkiraan Kapasitas Perkiraan panggul sempit dapat diperoleh dari pemeriksaan umum
Panggul Sempit dan anamnesa. Misalnya pada tuberculosis vertebra, poliomyelitis,
kifosis. Pada wanita dengan tinggi badan yang kurang dari normal
ada kemungkinan memiliki kapasitas panggul sempit, namun bukan
berarti seorang wanita dengan tinggi badan yang normal tidak dapat
memiliki panggul sempit. Dari anamnesa persalinan terdahulu juga
dapat diperkirakan kapasitas panggul. Apabila pada persalinan
terdahulu berjalan lancar dengan bayi berat badan normal,
kemungkinan panggul sempit adalah kecil.
Pengukuran panggul (pelvimetri) merupakan salah satu cara untuk
memperoleh keterangan tentang keadaan panggul. Melalui
pelvimetri dalama dengan tangan dapat diperoleh ukuran kasar pintu
atas dan tengah panggul serta memberi gambaran jelas pintu bawah
panggul. Adapun pelvimetri luar tidak memiliki banyak arti.
Pelvimetri radiologis dapat memberi gambaran yang jelas dan
mempunyai tingkat ketelitian yang tidak dapat dicapai secara klinis.
Pemeriksaan ini dapat memberikan pengukuran yang tepat dua
diameter penting yang tidak mungkin didapatkan dengan
pemeriksaan klinis yaitu diameter transversal pintu atas dan
diameter antar spina iskhiadika. Tetapi pemeriksaan ini memiliki
bahaya pajanan radiasi terutama bagi janin sehingga jarang
dilakukan. Pelvimetri dengan CT scan dapat mengurangi pajanan
radiasi, tingkat keakuratan lebih baik dibandingkan radiologis, lebih
mudah, namun biayanya mahal. Selain itu juga dapat dilakukan
5
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan
Direktur Utama,
Tanggal Terbit
STANDAR
PELAYANAN
MEDIK
6
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan
Direktur Utama,
Tanggal Terbit
STANDAR
PELAYANAN
MEDIK
7
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan
Direktur Utama,
Tanggal Terbit
STANDAR
PELAYANAN
MEDIK
8
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Ditetapkan
Direktur Utama,
Tanggal Terbit
STANDAR
PELAYANAN
MEDIK
Simfisiotomi
Tindakan ini dilakukan dengan memisahkan panggul kiri dan kanan
pada simfisis. Tindakan ini sudah tidak dilakukan lagi.
Kraniotomi dan Kleidotomi
Pada janin yang telah mati dapat dilakukan kraniotomi atau
kleidotomi. Apabila panggul sangat sempit sehingga janin tetap
tidak dapat dilahirkan, maka dilakukan seksio sesarea.