Anda di halaman 1dari 5

NILAI-NILAI EKONOMI SYARIAH DALAM PEMIKIRAN BUNG HATTA TENTANG KOPERASI

ATIL TAULAN NUARI

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci

atiltaulannuari@gmail.com

Abstrak: Kajian ini berfokus pada Nilai-Nilai Ekonomi Syariah Dalam Pemikiran Bung Hatta Tentang
Koperasi. Zaman sekarang ini banyak yang menganggap bahwa koperasi Bung Hatta itu tidak syariah
atau haram namun pada kenyataanya didalam prinsip koperasi Bung Hatta terdapat kesamaan dengan
nilai-nilai ekonomi syariah. Sehingga muncullah ide untuk mengetahui nilai-nilai ekonomi syariah
yang relevan dengan pemikiran Bung Hatta tentang koperasi. Jenis penelitian ini ialah penelitian
kualitatif dengan studi pustaka, sumber datanya berasal dari data primer dan data sekunder, teknik
pengumpulan datanya dengan survey kepustakaan membaca referensi dari buku dan jurnal dari
internet yang ada hubungannya dengan apa yang sedang dipelajari, kemudian menganalisisnya dengan
menggunakan metode content analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1). Di dalam islam
koperasi disebut Syirkah ta’awuniyah, yaitu persekutuan bagi masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonominya berdasarkan tolong menolong dengan tujuan untuk mendapatkan ridha
Allah Swt dalam setiap kegiatannya. Beberapa ulama berbeda pendapat mengenai syirkah ini namun
pada intinya syirkah ta’awuiniyah masih dilakukan hingga sekaranng ini. 2). Konsep koperasi Bung
Hatta berlandaskan UUD “perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan”, yang bertujuan meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik yang
dilakukan secara bersama-sama. koperasi bukan tempat mencari laba tapi untuk mewujudkan
keperluan hidup bersama. 3). Relevansi nilai-nilai ekonomi syariah dengan koperasi bung hatta yaitu
pada konsep keadilan, keseimbangan, kepemilikan, kebebasan dan kebersamaan. Dalam pemikiran
koperasi bung hatta mengandung nilai-nilai ekonomi tersebut.

Kata kunci: Ekonomi Syariah, Nilai Dasar Ekonomi Syariah, Koperasi, Pemikiran Bung Hatta.

Abstract: Atil Taulan Nuari. Sharia Economic Values in Bung Hatta's Thoughts About Cooperatives.
(supervised by Afridawati and Susi Susanti). Nowadays, many people think that the Bung Hatta
cooperative is not sharia or haram, but in reality, the principles of the Bung Hatta cooperative have
similarities with sharia economic values. So the idea arose to find out sharia economic values that
were relevant to Bung Hatta's thoughts about cooperatives. This type of research is qualitative research
with library research, the data source comes from primary data and secondary data, the data collection
technique is a library survey, reading references from books and journals on the internet that are
related to what is being studied, then analyzing it using the content analysis method. . The results of
this research show that 1). In Islam, cooperatives are called Syirkah ta'awuniyah, namely associations
for the community to improve their economic welfare based on mutual help with the aim of gaining
the pleasure of Allah Swt. in all their activities. Some scholars have different opinions regarding this
syirkah, but in essence syirkah ta'awuiniyah is still practiced today. 2). Bung Hatta's cooperative
concept is based on the Constitution "an economy structured as a joint effort based on the principle of
kinship", which aims to improve the economic life of the community for the better, carried out
together. Cooperatives are not a place to make a profit but to realize the needs of living together. 3).
The relevance of sharia economic values to the Bung Hatta cooperative is the concepts of justice,
balance, ownership, freedom and togetherness. In Bung Hatta's cooperative thinking, it contains these
economic values.

Keywords: Sharia Economics, Basic Values of Sharia Economics, Cooperatives, Bung Hatta's
Thoughts.
PENDAHULUAN koperasi dan koperasi membangun Bung Hatta
menjelaskan tentang konsep pemikirannya
Latar Belakang tentang koperasi yang relevan dengan konsep
koperasi syariah.
Ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan yang Sejak Koperasi pertama didirikan di Rochdale
mempelajari permasalahan-permasalahan pada tahun 1844, ada lima prinsip dasar yang
ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya tidak berubah. pertama, Semua anggota
yang dimiliki berdasarkan nilai-nilai islam berpartisipasi dalam diskusi pertemuan rutin
dalam rangka mencapai kebahagiaan di dunia tentang semua masalah yang mempengaruhi
dan di akhirat (Misbach, 2020: 16). Ekonomi keselamatan perusahaan. Memang tepat
Islam memiliki dua karakteristik dasar yaitu apabila dasar ini disebut dasar demokrasi
ekonomi Rabbani dan ekonomi manusia kooperatif. Kedua, terlepas dari simpanan
(insani). Disebut ekonomi kerabanian karena pokok atau jumlah simpanan pokok yang besar
penuh dengan tuntunan dan nilai-nilai ilahiah, atau kecil, setiap anggota memiliki hak suara
kemudian, karena sistem ekonomi dalam hal yang sama, satu orang satu suara. Ketiga,
ini dijalankan untuk kepentingan umat siapapun bisa diterima menjadi anggota
manusia, maka ekonomi Islam harus memiliki koperasi. Keempat, Keuntungan akan dibagi
landasan sebagai ekonomi manusia atau kepada setiap anggotanya sesuai dengan jasa
(insani). Sistem ekonomi Islam adalah suatu mereka dalam memajukan asosiasi. Kelima,
bentuk sistem ekonomi yang berdasarkan satu bagian yang tertentu daripada keuntungan
ajaran dan nilai-nilai Islam. diperuntukkan guna pendidikan
Sebenarnya, sistem ekonomi Islam dalam (Hatta,2015:42). Dari beberapa point
beberapa hal berada di antara kedua sistem pemikiran bung hatta diatas ternyata relevan
tersebut, tetapi sebagian besar sistem ekonomi dengan nilai ekonomi syariah yaitu nilai dasar
Islam tidak sama dengan sistem ekonomi kepemilikan, nilai keadilan, nilai
kapitalis atau sosialis. Ekonomi Islam memiliki keseimbangan, nilai kebebasan, dan nilai
beberapa jenis kerja sama usaha, tetapi dalam kebersamaan.
konsep koperasi syariah yaitu menggunakan Koperasi bukanlah persekutuan yang dibentuk
akad Syirkah Mufawadhoh, adalah sebuah untuk mengejar keuntungan, tetapi untuk
usaha yang telah dibangun bersama-sama oleh mendukung kebutuhan bersama. oleh sebab
dua orang atau lebih, mereka memberikan itu, koperasi memiliki sifat “persekutuan cita-
kontribusi dana dalam jumlah yang sama cita” karena sebab itu orang-orang mendirikan
besarnya dan berpasrtisipasi dalam kerja koperasi. Koperasi tidak akan berhasil tanpa
dengan jasa yang sama pula. Masing-masing cita-cita tinggi yang membimbingnya.
partner saling menanggung satu sama lain Koperasi yang nyata berdasarkan pada cita-cita
dalam hak dan kewajiban. tolong menolong juga keinginan dalam
Koperasi adalah badan usaha yang menyokong kesusahan dalam kehidupan
beranggotakan orang-orang atau badan hukum (Hatta, 2015: 90).
koperasi dengan melandaskan kegiatan
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai METODE
gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas azas
kekeluargaan (UU koperasi, 1992: no 25). Jenis penelitian yang akan digunakan dalam
Sejauh ini pemikiran ekonomi konvesional penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif
dengan ekonomi syariah itu berjalan dengan dengan teknik penelitian menggunakan metode
sendiri-sendiri, seolah-olah ekonomi content analisis. Pada penelitian kualitatif
konvesional itu adalah anti syariah dan diperlukan pengkajian lebih dalam untuk
ekonomi syariah anti konvensional, baik dalam memperoleh teori, hukum, teorema, prinsip,
perbankan atau non perbankan seperti dalam ide, gagasan yang dikemukakan oleh para
koperasi. koperasi diklaim tidak syariah karena peneliti masa lalu yang bisa kita teliti melalui
terdapat unsur riba didalamnya. studi pustaka untuk memperoleh data yang
Namun, setelah ditelusuri pada kenyataannya diperlukan berdasarkan buku, jurnal, dan
dalam pemikiran koperasi konvensional bahan lain yang terkait dengan masalah
konsepnya relevan dengan konsep ekonomi tersebut.
syariah yaitu dalam pemikiran Bung Hatta ini. Sedangkan teknik content analisis metode ini
Dalam bukunya yang berjudul membangun dimaksudkan untuk menganalisis makna yang
terkandung dalam pemikiran Bung Hatta, isi karena mereka berfikir sedikit usaha sudah
yang terkandung dalam pemikiran ini cukup untuk mendapatkan keuntungan yang
kemudian dikelompokkan melalui tahap lumayan banyak. Oleh sebab itu, mereka harus
identifikasi, klasifikasi, dan kategorisasi menyesuaikan seluruh keuntungan yang
kemudian dilanjutkan dengan interprestasi. diperolah para anggotanya dengan seberapa
banyak usaha anggotanya memajukan koperasi
HASIL DAN PEMBAHASAN tersebut.

Nilai keadilan dan keseimbangan Nilai kepemilikan dan kebebasan

“Mohammad Hatta (1971) mengatakan bahwa "Mohammad Hatta (1971) mengatakan bahwa
koperasi beroperasi dengan jual tunai dan beli didalam koperasi setiap anggotanya memiliki
tunai yang mengutamakan kejujuran dalam hak untuk memperoleh keuntungan pada akhir
transaksi, ukuran dan skalanya harus benar- tahun yang dibagi sesuai jasanya diantara
benar pas tidak bisa dicurangi, kualitas anggotanya, karena koperasi membeli barang
produknya harus sesuai dengan kualitas distributor dengan harga yang murah kemudian
aslinya. Harga jualnya harus seimbang menjualnya dengan harga pasar. Koperasi juga
dengan kualitas barang, juga dengan membebaskan bagi siapapun yang ingin
keuntungan yang diperoleh anggotanya bergabung kedalam koperasi termasuk bagi
berdasarkan banyak atau tidaknya anggota anggota-anggota partai atau mereka yang
tersebut membeli kebutuhannya pada koperasi mempunyai jabatan dalam pekerjaan mereka,
atau seberapa banyak jasa yang anggotanya tidak ada syarat mutlak bahwa bagi siapa yang
berikan untuk memajukan koperasi, sehingga ingin bergabung kedalam koperasi hanya boleh
tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam berstatus masyarakat biasa saja. Koperasi juga
proses perolehan keuntungan diantara memberikan kebebasan bagi setiap anggotanya
anggotanya.” untuk menyuarakan pendapat mereka saat
melakukan musyawarah tentang bagaimana
Setelah penulis lakukan analisis, ternyata apa pengembangan koperasi kedepannya, mereka
yang dikatakan bung hatta dalam bukunya mempunyai kewenangan penuh atas koperasi
yang berjudul membangun koperasi dan mereka. Oleh sebab itu, setiap anggota merasa
koperasi membangun relevan dengan nilai mempunyai tanggung jawab pada koperasinya.
keadilan dan keseimbangan dalam ekonomi Bagi tiap-tiap anggotanya mempunyai
syariah cara mereka melakukan kegiatan kebebasan untuk keluar dari koperasi
koperasi mereka, transaksi yang mereka kapanpun mereka menginginkannya asalkan
lakukan tidak boleh adanya unsur masih sesuai dengan aturan yang telah
menyimpang, produk yang mereka sediakan ditentukan. Koperasi juga membebaskan bagi
untuk dijual kualitasnya tidak boleh kurang setiap orang yang bukan anggota koperasi
dari ketentuan yang telah ada. Mereka harus untuk menyimpan pada koperasi demi
adil dan seimbang terhadap pembeli mereka kesejahteraan kehidupan ekonomi mereka
walaupun mereka menjual dengan harga keedepannya. Justru hal itu dianjurkan karena
murah, mereka harus tetap mempertahankan mengingat pasang surutnya kehidupan
kualitas dari barang-barang yang mereka jual. ekonomi masyarakat.”
Mereka juga tidak boleh menimbulkan
perselisihan antara para anggota dengan Setelah penulis lakukan analisis ternyata apa
menyamakan hasil keuntungan keseluruhan yang dikatakan Bung Hatta didalam bukunya
yang diperoleh anggotanya, karena jika tentang koperasi relevan dengan nilai
keuntungannya dibagi sama rata untuk tiap- kepemilikan dan nilai kebebasan dalam
tiap anggotanya, maka bagi mereka ayang ekonomi syariah, apa yang dikatakan Bung
banyak melakukan usaha dalam memajukan Hatta mengandung nilai memiliki dan bebas
koperasi akan merasa rugi, banyak usaha tapi dalam koperasi mereka. Mereka sama-sama
hasilnya tetap sedikit. Sebaliknya bagi mereka memiliki hak dan kewajiban didalam koperasi
yang tidak banyak melakukan usaha namun tersebut, mereka sama-sama memiliki hak atas
mendapatkan keuntungan yang banyak akan keuntungan pertahun dari koperasi yang dibagi
membuat mereka menjadi malas untuk sesuai dengan jasa mereka masing-masing
memperbanyak usaha mereka kedepannya terhadap koperasi. koperasi juga membebaskan
bagi siapapun dan dari kalangan manapun yang berdasarkan rasa kekeluargaan, kesadaran
ingin bergabung menjadi anggota koperasi, untuk saling tolong menolong, kesadaran diri
tidak ada pengecualian karena didalam masing-masing para anggota tanpa adanya
koperasi tidak ada perbedaan ras, suku, unsur pemaksaan, serta menumbuhkan
maupun kasta. Para anggota koperasi semangat toleransi bagi setiap anggotanya.
dibebaskan dalam rapat mereka untuk Dalam menjalankan koperasi kebersamaan lah
menyuarakan pendapat mereka agar para yang menjadi hal yang paling utama, mereka
anggotanya bisa mengetahui tentang bersama-sama berjuang untuk memenuhi
bagaimana pengembangan koperasi kebutuhan sehari-hari mereka, berjuang
kedepannya, karena para anggota koperasi menstabilkan kehidupan ekonomi mereka
mempunyai kewenangan penuh atas untuk masa yang akan datang, membangunkan
koperasinya. Bagi siapapun yang bukan semangat untuk bersama-sama dalam memikul
merupakan anggota koperasi tidak dilarang tanggung jawab masa depan koperasi mereka.
untuk menabung atau mnyimpan pada
koperasi, justru hal itu sangat dianjurkan demi PENUTUP
kesejahteraan kehidupan ekonomi mereka
kedepannya yang pasti mengalami pasang Setelah penulis melakukan penelitian dan
surut. melakukan analisis terhadap data yang sudah
didapatkan, maka penulis dapat mengambil
Nilai Kebersamaan kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam koperasi Bung Hatta
“Mohammad Hatta (1971) mengatakan bahwa mengandung makna adil dan
kebersamaan dalam koperasi menyatukan tiap- seimbang terhadap kegiatan
tiap anggotanya yang mempunyai paham koperasi mereka, tidak boleh ada
politik dan agama yang berbeda. Dalam unsur menyimpang dari segi barang
koperasi mereka bekerja sama dan berbagi yang dijual ataupun tranksaksi yang
tanggung jawab diatas dasar tolong menolong dilakukan, karena itu melenceng
untuk memajukan koperasi, dengan suasana dari ketentuan yang sudah ada.
kekeluargaan antara anggotanya tidak ada Tidak boleh menimbulkan
pemaksaan yang dilakukan, koperasi juga kesalahpahaman antara tiap-tiap
menumbuhkan semangat toleransi, aku anggotanya baik dari segi
mengakui pendapat masing-masing dan keuntungan yang didapat maupun
memiliki rasa tanggung jawab bersama. Dalam dalam usaha yang dilakukan dalam
koperasi kebersamaan menjadi hal yang utama, memajukan koperasi, tiap-tiap
karena mereka bekerja bersama-sama untuk anggota mendapatkan keuntungan
memenuhi kebutuhan bersama, sesuai dengan seberapa banyak
membangkitkan semangat ekonomi bersama, usaha yang mereka lakukan pada
memikul tanggung jawab bersama untuk masa koperasi, tidak berpengaruh pada
depan koperasi mereka. Mereka tidak bisa seberapa banyak simpanan pokok
menjalankan koperasi kalau tidak adanya anggotanya pada koperasi.
kebersamaan diantara mereka. 2. Kata Bung Hatta didalam koperasi
Kebersamaanlah yang menguatkan hati mereka para anggota sama-sama memiliki
agar memiliki tekad untuk memajukan hak dan kewajiban dalam
kehidupan ekonomi mereka.” berkoperasi. Mereka mempunyai ha
katas keuntungan yang mereka
Setelah penulis lakukan analisis ternyata apa peroleh dari koperasi serta mereka
yang dikatakan Bung Hatta didalam bukunya harus menjalankan kewajiban
tentang koperasi relevan dengan nilai mereka untuk mengembangkan
kebersamaan dalam ekonomi syariah, apa yang koperasi mereka, mereka bebas
dikatakan Bung Hatta mengandung arti melakukan usaha baik usaha yang
bersama-sama menyatukan perbedaan yang besar ataupun kecil tidak menjadi
ada dan pemahaman tentang suatu hal yang konflik pada koperasi asalkan
berbeda. Mereka saling bekerjasama dalam mereka tetap menjalankan koperasi
menjalankan tanggung jawab mereka untuk mereka. Koperasi membebaskan
mengembangkan koperasi kedepannya, yang bagi siapapun yang ingin bergabung
pada koperasi, tidak ada ketentuan
khusus untuk bergabung pada DAFTAR PUSTAKA
koperasi.
3. Kata Bung Hatta koperasi juga Misbach, I. (2020). Ekonomi Syariah
mengandung makna kebersamaan (Harrudin (ed.); 1st ed.). Alauddin
yaitu menyatukan perbedaan dan University Press.
pemahaman yang tidak sinkron
antara para nggota koperasi. bagi Hatta, M. (2015). Membangun Koperasi Dan
tiap-tiap anggota koperasi mereka Koperasi Membangun. Jakarta: PT.
harus mempunyai rasa kebersamaan Kompas Media Nusantara.
dalam menjalankan koperasi
mereka, mereka harus mempunyai
rasa semangat toleransi dan tolong
menolong terhadap sesama anggota
koperasi, sehingga mereka bisa
bersama-sama memajukan koperasi
mereka.

Anda mungkin juga menyukai